Category: Detik.com Tekno

  • Jadi Belut Itu Ular atau Ikan? Ini Jawabannya

    Jadi Belut Itu Ular atau Ikan? Ini Jawabannya

    Jakarta

    Kalau lihat sekilas, belut memang punya fisik yang mirip dengan ular. Tubuhnya licin dan panjang, tidak seperti ikan pada umumnya.

    Jadi, apakah belut keluarga ular atau justru keluarga ikan? Coba detikINET jelaskan secara ilmiah ya, detikers.

    Mengutip buku ‘Budi Daya Belut dan Sidat’ oleh B Sarwono, belut adalah ikan unik yang tidak memiliki sirip dada, punggung, dan dubur. Ketiga sirip tersebut telah berevolusi menjadi lipatan kulit tanpa jari.

    Meski mirip ular, belut berada di habitat perairan dangkal misalnya tepi sungai atau persawahan. Memang sih, ada ular yang tinggalnya di sawah, tapi bisa juga ada di rerumputan atau pepohonan. Nah, belut sendiri tidak dapat keluar dari air.

    Belut tinggalnya di perairan tawar berlumpur contohnya sungai dan rawa. Sepanjang kecil hingga dewasa, bahkan sampai bertelur, belut tinggal di sana.

    Dari penjelasan di atas, maka jelas bahwa belut adalah ikan. Untuk menjabarkannya lebih lanjut, ini di klasifikasi belut dalam dunia hewan.

    Klasifikasi Belut

    Mengintip informasi dari buku ‘Super Lengkap Budidaya Belut’ oleh Drs Ruslan Roy MM, berikut ini adalah klasifikasi belut selengkapnya:

    Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataKelas: PiscesSubkelas: TeleosteiOrdo: SynbranchidaeFamili: SynbranchidaeGenus: MonopterusSpesies: Monopterus ibus Zuieuw (belut sawah), Synbranchus engalensis Mc clell (belut rawa), Macrotema caligans Cant (belut kali atau laut).

    Dari klasifikasi di atas, dijabarkan bahwa belut termasuk dalam kelas Pisces. Sementara itu mengutip buku ‘Zoologi Vertebrata’ oleh Safrida, pisces atau ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air menggunakan insang sebagai alat pernapasannya.

    Dapat disimpulkan, belut bukan ular, sebab ular sendiri berasal dari kelas reptilia.

    Anatomi dan Morfologi Belut

    Tergolong dalam kelas Pisces, belut punya fisik yang berbeda dari ikan di kelas tersebut. Tubuhnya memanjang dan silindris, mirip ular, tanpa sirip dada dan punggung. Sementara itu, sirip duburnya berubah menjadi lipatan kulit tanpa penyangga jari.

    Tubuh belut dapat mencapai 90 cm, ukuran panjangnya sebanding dengan ukuran lingkar tubuh. Kepala belut lebih besar dan membulat, giginya kecil berbentuk kerucut dan bibirnya lebar dari lipatan kulit. Fakta menarik, lambung belut sangat tebal, besar, dan elastis.

    Untuk warna tubuh, belut muda umumnya berwarna kuning kecokelatan, namun berubah menjadi cokelat gelap saat dewasa. Belut juga memiliki warna yang berkilau dan gurat sisi yang jelas untuk keseimbangan.

    Jenis-Jenis Belut

    Ada beberapa spesies belut yang umum ditemukan.

    1. Belut Rawa (Synbranchus bengalensis McClell)

    Sesuai nama, belut ini ditemukan di daerah rawa dan muara sungai. Termasuk juga di wilayah pesisir atau hutan mangrove. Selain itu, belut jenis ini mampu bertahan hidup di air payau.

    Ukuran tubuh belut ini terbilang ramping dengan proporsi tinggi dan panjang tubuh 1:30. Selain itu, belut rawa memiliki 10 jari-jari lunak kecil pada tubuhnya. Jari-jari ini berfungsi untuk membantunya bergerak di dalam air dan lumpur. Kehidupan belut rawa sebagian besar dihabiskan di habitat yang berlumpur, tempat mereka mencari makanan dan berlindung dari predator.

    2. Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw)

    Belut sawah berhabitat di wilayah yang lembap dan berlumpur. Tubuhnya berwarna cokelat dan punya tiga lengkung insang untuk bernapas.

    Untuk perbandingan tinggi dan panjang tubuh belut sawah adalah 1:20, itu artinya sedikit lebih pendek dan tebal jika dibandingkan dengan belut rawa.

    Menariknya, belut sawah termasuk hewan yang mampu bertahan hidup dalam kondisi sulit, contohnya ketika sawah sedang kering. Taktiknya dengan bersembunyi di dalam lumpur.

    3. Belut Laut (Macrotema caligans Cant)

    Belut laut hidup di laut yang spesifiknya memiliki dasar berpasir, berlumpur, dan berkarang. Biasanya, dia memilih teritori di kedalaman air yang cukup dalam dan sering ditemukan di dekat terumbu karang.

    Ukuran tubuhnya juga lebih besar dibandingkan dengan belut lainnya. Ukurannya cukup signifikan dan mempunya empat lengkung insang.

    Penampilan belut laut juga tak biasa. Dia memiliki mata yang sangat kecil dan terletak di tengah bibirnya. Letak sirip punggung belut laut sejajar dengan duburnya, yang memberikan keseimbangan saat berenang.

    4. Belut Kuda (Amphipnous cuchai)

    Belut kuda ditemukan di India. Belut jenis ini punya karakteristik yang dapat dibilang berbeda dengan belut lainnya.

    Paling jelas dari kantong mirip paru-paru yang terletak di bawah kulit tengkuknya. Kantong ini merupakan perluasan dari ruang insang yang memungkinkan belut kuda bernapas secara efisien dan bertahan hidup di luar air untuk waktu lama.

    Uniknya lagi, belut kuda menghabiskan sebagian besar waktunya di luar air untuk mencari makan dengan bergelut di dalam lumpur dan rumput basah. Namun, selama musim kemarau, belut kuda akan menggali lubang di dalam lumpur dan berhibernasi sampai musim hujan tiba guna menjaga dirinya dari kekeringan ekstrem.

    Oleh karenanya, sudah jelas bahwa belut termasuk dalam golongan ikan. Sekarang sudah tidak bingung lagi kan, detikers?

    (ask/ask)

  • Pendiri Telegram Berduit Rp 284 Triliun Tapi Anti Hidup Mewah

    Pendiri Telegram Berduit Rp 284 Triliun Tapi Anti Hidup Mewah

    Jakarta

    Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov, berlimpah hartanya. Forbes mencatat, kekayaannya saat ini adalah USD 17,1 miliar atau lebih dari Rp 284 triliun. Namun pria asal Rusia ini dikenal sederhana, bahkan memakai smartphone yang sangat murah.

    Durov dikenal tak pernah menggembar-gemborkan gaya hidup mewah. Jika diperhatikan, penampilannya pun simpel dan hampir selalu mengenakan kaus berwarna gelap.

    Pada tahun 2017, di ulang tahunnya yang ke-33, Durov membagikan di halaman pribadinya daftar semua hal yang telah ia tinggalkan demi kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental, dan spiritualnya.

    Ia sepertinya sudah tidak tertarik pada godaan dunia. Hal-hal yang telah ia tinggalkan termasuk alkohol, nikotin, narkoba, kafein, makanan cepat saji, gula, dan televisi.

    Dalam postingan di akun Telegram resminya beberapa waktu silam, diketahui pula bahwa dia memakai ponsel murah meriah. Durov memamerkan ponselnya yang rusak di mana casingnya terlepas dari bodi lantaran terpapar cuaca sangat panas di Dubai. Telegram memang kini kantor pusatnya di Uni Emirat Arab.

    Menariknya, HP yang dipakainya itu adalah Galaxy A52, ponsel kelas menengah besutan Samsung. Smartphone ini meluncur beberapa tahun silam dan harga barunya sekitar Rp 5 juta, namun tampaknya saat ini sudah tidak diproduksi yang baru. Durov mengaku sudah cukup lama menggunakannya sebagai HP utama.

    “Aku telah menggunakan Samsung seharga USD 180 ini sebagai perangkat utamaku selama dua tahun terakhir. Aku memilihnya karena ini adalah salah satu ponsel yang paling banyak digunakan di kalangan pengguna Telegram,” tulisnya di Telegram.

    “Aku ingin memahami pengalaman mereka untuk melayani mereka dengan lebih baik. Tapi sepertinya aku akan segera mengganti ponselku,” imbuh pria berusia 40 tahun itu, dikutip detikINET dari Gagadget.

    Sebelumnya, Durov mengklaim meninggalkan Rusia karena tak mau menerima perintah pemerintah mana pun. Ia menyebut klaim Telegram dikendalikan Rusia sebagai rumor palsu yang disebar pesaing yang mengkhawatirkan pertumbuhan Telegram.

    “Aku lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun,” kata Durov tentang kepergiannya dari Rusia. Dia pernah coba ke Amerika Serikat tapi menurutnya, terutama dalam merekrut talenta global, birokrasi di sana terlalu berat dan dia diserang di jalanan San Francisco oleh orang yang coba mencuri ponselnya.

    Yang lebih mengkhawatirkan, katanya, ia mendapat terlalu banyak perhatian dari badan keamanan AS termasuk FBI. Durov mengklaim lembaga-lembaga AS mencoba mempekerjakan pegawainya untuk menemukan backdoor Telegram. FBI belum menanggapi tudingan Durov ini.

    Durov pun memilih Uni Emirat Arab karena negara itu adalah netral yang ingin berteman dengan semua dan tidak bersekutu dengan negara adidaya mana pun. Jadi dia merasa Uni Emirat Arab adalah tempat terbaik untuk Telegram.

    Durov yang tahun lalu sempat ditahan otoritas Perancis terkait tudingan Telegram disalahgunakan kaum kriminal itu juga baru-baru ini mengatakan anak-anaknya akan berbagi seluruh harta kekayaannya. Ia dilaporkan memiliki lebih dari 100 anak lewat donasi sperma.

    “Mereka semua adalah anak saya dan akan memiliki hak yang sama! Saya tidak ingin mereka bertengkar setelah saya meninggal dunia,” ujar Durov seperti dikutip dari BBC.

    (fyk/fay)

  • Chip AI Nvidia Jadi Senjata Diplomasi Amerika ke China

    Chip AI Nvidia Jadi Senjata Diplomasi Amerika ke China

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya menjadikan chip AI buatan Nvidia sebagai senjata diplomasi baru dalam pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping.

    Dalam pernyataannya di atas pesawat Air Force One menuju Gyeongju, Korea Selatan, Trump menyebut chip Nvidia Blackwell sebagai “super-duper chip” dan mengatakan akan membicarakannya dengan Xi saat keduanya bertemu, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (30/10/2025).

    Langkah ini muncul di tengah tensi dagang yang belum reda antara dua raksasa ekonomi dunia. Penjualan chip AI kelas atas milik Nvidia menjadi isu sensitif dalam negosiasi panjang antara Washington dan Beijing sepanjang tahun ini.

    Pemerintah AS selama ini melarang ekspor chip tercanggih Nvidia ke China, dengan alasan khawatir teknologi tersebut bisa digunakan militer Beijing untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan intelijennya.

    Sebaliknya, China menilai pembatasan itu sebagai bentuk hambatan perdagangan yang merugikan dan mendorong perusahaan lokal untuk mempercepat pengembangan chip dalam negeri. Namun, banyak pengembang AI di China masih mengandalkan chip Nvidia karena produk dalam negeri seperti Huawei masih kesulitan memenuhi kebutuhan performa tinggi.

    CEO Nvidia Jensen Huang sebelumnya mengakui pihaknya belum mengajukan izin ekspor untuk chip Blackwell ke China karena situasi politik yang belum pasti. Meski begitu, ia tetap berharap pasar China bisa terbuka lagi, karena pasar tersebut penting untuk mendukung riset dan pengembangan di AS.

    “Mereka sudah sangat jelas menyatakan tidak ingin Nvidia hadir di sana untuk saat ini,” ujar Huang dalam konferensi pers di acara pengembang Nvidia.

    Chip Blackwell yang disebut Trump itu sendiri merupakan generasi terbaru dari prosesor AI Nvidia — dirancang untuk melatih model AI raksasa dengan efisiensi daya dan performa ekstrem. Trump, yang kini kembali ke Gedung Putih, menyebut pembicaraan soal chip ini bisa menjadi bagian penting dari perundingan dagang baru dengan China.

    Jika pembahasan ini benar-benar terjadi, chip AI bisa menjadi alat tawar baru dalam hubungan AS-China — bukan lagi sekadar urusan teknologi, tetapi juga strategi geopolitik di era kecerdasan buatan.

    (asj/asj)

  • Simulasi Badai Matahari Dahsyat, Tak Ada Pesawat Antariksa Selamat

    Simulasi Badai Matahari Dahsyat, Tak Ada Pesawat Antariksa Selamat

    Jakarta

    Eropa baru saja menjalankan simulasi cuaca luar angkasa yang paling ekstrem sejauh ini. Mereka menciptakan skenario yang begitu parah sehingga tidak ada satu pun pesawat ruang angkasa yang selamat dari latihan tersebut.

    Badan Antariksa Eropa, ESA, menggelar latihan ini di pusat kendali misinya di Darmstadt, Jerman, untuk menguji bagaimana satelit dan tim operasinya akan merespons badai Matahari dahsyat yang menyaingi Peristiwa Carrington 1859, badai geomagnetik terkuat yang pernah tercatat, yang mampu menyebabkan gangguan elektronik yang parah. Simulasi ini dirancang untuk menguji operasi pesawat ruang angkasa dan kesiapan cuaca antariksa menjelang misi Sentinel-1D yang dijadwalkan meluncur November.

    “Jika peristiwa seperti itu terjadi, tidak ada solusi yang baik. Tujuannya adalah menjaga keamanan satelit dan meminimalkan kerusakan semaksimal mungkin,” ujar Thomas Ormston, Wakil Manajer Operasi Pesawat Luar Angkasa untuk Sentinel-1D, dalam sebuah pernyataan dari ESA, dikutip dari Space.com.

    Dalam simulasi tersebut, Matahari melepaskan tiga ancaman. Pertama, terjadi suar Matahari kelas X yang sangat besar, yang radiasinya menghantam Bumi dalam waktu delapan menit, mengganggu komunikasi, radar, dan sistem pelacakan. Rentetan proton, elektron, dan partikel alfa berenergi tinggi menyusul, menghantam pesawat ruang angkasa di orbit, memicu pembacaan yang salah, kerusakan data, dan potensi kerusakan perangkat keras.

    Kemudian, sekitar 15 jam kemudian, sebuah lontaran massa koronal (CME) masif menghantam medan magnet Bumi. Atmosfer bagian atas planet membengkak, meningkatkan hambatan pada satelit hingga 400%, menggesernya dari orbit yang diprediksi, meningkatkan risiko tabrakan, dan memperpendek umur wahana antariksa tersebut.

    Di darat, badai yang sama dapat membebani jaringan listrik dan pipa dengan energi geomagnetik. Simulasi ini memaksa pengendali misi ESA untuk mengambil keputusan secara langsung, memberikan wawasan tentang cara merencanakan, menangani, dan bereaksi ketika peristiwa semacam itu terjadi.

    “Aliran energi yang sangat besar yang dipancarkan Matahari dapat menyebabkan kerusakan pada semua satelit kita di orbit,” ujar Jorge Amaya, Koordinator Pemodelan Cuaca Antariksa di ESA.

    “Satelit di orbit rendah Bumi biasanya lebih terlindungi oleh atmosfer dan medan magnet kita dari bahaya antariksa, tetapi ledakan sebesar peristiwa Carrington tidak akan membuat pesawat antariksa aman,” jelasnya.

    Latihan tersebut menunjukkan bagaimana badai Matahari yang dahsyat dapat melanda berbagai sistem, mulai dari kegagalan satelit, gangguan navigasi, hingga hilangnya komunikasi penting. Para ilmuwan ESA memperingatkan bahwa peristiwa semacam itu tidak dapat dihindari.

    “Intinya adalah ini bukan pertanyaan apakah ini akan terjadi, melainkan kapan,” ujar Gustavo Baldo Carvalho, Kepala Petugas Simulasi Sentinel-1D.

    Untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang tak terelakkan, ESA memperluas jaringan pemantauannya dan mempersiapkan misi Vigil 2031, sebuah wahana antariksa baru yang akan berada di titik L5 Matahari Bumi untuk memberikan peringatan dini akan datangnya letusan Matahari. Tujuannya, untuk memastikan wahana antariksa dan infrastruktur darat dapat pulih dengan cepat.

    (rns/rns)

  • Lubang Raksasa Ditemukan, Isinya Seperti Dunia Lain

    Lubang Raksasa Ditemukan, Isinya Seperti Dunia Lain

    Lubang Raksasa Ditemukan, Isinya Seperti Dunia Lain

  • Zuckerberg Ramal Pengganti Smartphone di Depan Mata

    Zuckerberg Ramal Pengganti Smartphone di Depan Mata

    Jakarta

    Smartphone telah menjadi perangkat utama manusia di zaman ini. Akan tetapi menurut pendiri Facebook dan CEO Meta, Mark Zuckerberg, tidak selamanya smartphone akan menguasai dunia. Ia beberapa kali meramal bahwa nantinya, kacamata pintar akan menyingkirkan smartphone.

    “Saya pikir kacamata (pintar) akan menjadi platform komputer besar berikutnya. Tapi setiap platform baru cenderung tidak menggantikan yang lama,” katanya baru-baru ini dalam sebuah wawancara.

    Contohnya adalah saat ini, di mana meski smartphone banyak dipakai, komputer tidak lantas hilang tapi lebih sedikit digunakan. “Dalam satu titik di 10 tahun terakhir, perangkat mobile sungguh menjadi platform komputasi utama. Kita tak membuang komputer kita, hanya saja meski kalian memilikinya (komputer), kalian masih melakukan lebih banyak hal di ponselmu,” demikian paparnya.

    Menurutnya, kacamata pintar akan bernasib sama seperti smartphone. Orang di masa mendatang masih akan memakai smartphone, tapi lebih banyak menggunakan kacamata pintar.

    “Jadi yang kupikir akan terjadi pada kacamata pintar adalah kita akan sampai di titik itu, mungkin suatu waktu di 2020-an atau 2030-an di mana kalian punya ponsel, tapi akan lebih banyak di saku karena kalian akan melakukan lebih banyak hal di kacamata yang mungkin saat ini kalian lakukan di ponsel. Kacamata akan jadi platform komputer utama kalian,” cetusnya.

    Wajar saja pria berusia 40 tahun itu berkata demikian. Pasalnya, Zuck melalui perusahaannya Meta memang sedang giat mengembangkan kacamata pintar augmented reality (AR) dan berharap gadget itu akan menjadi mainstream alias disukai kalangan banyak. Produk terbaru mereka adalah Meta Ray-Ban Display.

    “Janji kacamata adalah untuk menjaga rasa kehadiran yang Anda miliki dengan orang lain. Saya pikir kita telah kehilangan sedikit soal itu dengan ponsel, dan kita memiliki kesempatan untuk mendapatkannya kembali dengan kacamata,” cetus Zuck saat peluncuran kacamata itu.

    Dalam wawancara dengan The Verge yang dikutip detikINET, Zuck menilai kacamata biasa sangat populer sehingga mungkin tidak akan sulit bahwa nanti, orang akan terbiasa memakai kacamata pintar.

    “Sudah ada 1 hingga 2 miliar orang memakai kacamata tiap hari. Sama seperti semua orang beralih ke smartphone, kupikir semua orang yang berkacamata segera beralih ke kacamata pintar dalam dekade berikutnya. Lalu kupikir itu akan mulai jadi sangat berharga, dan banyak orang lain yang tak berkacamata saat ini akan berakhir memakainya juga,” cetusnya.

    (fyk/fay)

  • Ramai FotoYu, Pakar Ingatkan Risiko Privasi dan Pelanggaran UU PDP

    Ramai FotoYu, Pakar Ingatkan Risiko Privasi dan Pelanggaran UU PDP

    Jakarta

    Tren penggunaan platform FotoYu tengah ramai diperbincangkan masyarakat, karena mempermudah mendapatkan foto saat beraktivitas, tetapi di sisi lain menyangkut privasi di ruang publik. Pakar siber pun turut menanggapi persoalan FotoYu ini.

    Aplikasi FotoYu banyak diburu pengguna karena memudahkan mereka mencari foto pribadi tanpa perlu menelusuri ribuan hasil jepretan secara manual. Namun, di balik kemudahannya, aplikasi ini menuai kontroversi karena sistem AI-nya mampu mengenali wajah seseorang tanpa sepengetahuan atau izin, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait pelanggaran privasi di ruang publik.

    “Yang membuatnya kontroversial adalah fitur kecerdasan buatan di dalamnya yang mampu mengenali wajah seseorang dari ribuan foto, bahkan tanpa sepengetahuan atau izin orang tersebut. Dalam konteks ini, praktik yang tampak sederhana justru menyingkap persoalan etika dan hukum yang dalam, terutama jika dikaitkan dengan perlindungan data pribadi di Indonesia,” ujar Chairman Lembaga CISSReC Pratama Persadha kepada detikINET, Kamis (30/10/2025).

    Menurutnya, pengumpulan data biometrik seperti wajah di platform semacam ini secara prinsip menyalahi aturan jika dilakukan tanpa persetujuan eksplisit (consent) dari individu yang difoto.

    Pratama mengatakan, bila mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), wajah merupakan data pribadi spesifik karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang secara unik.

    Oleh karena itu, setiap bentuk pengambilan, pemrosesan, atau penyimpanan data wajah seharusnya didasarkan pada izin yang sah dari subjek data.

    “Dalam kasus Fotoyu, apabila pengguna atau fotografer mengunggah foto seseorang ke platform AI tanpa persetujuan, maka hal itu berpotensi menjadi pelanggaran terhadap prinsip lawful processing dalam UU PDP,” kata Pratama.

    “Wajah termasuk data pribadi spesifik karena bisa mengidentifikasi seseorang secara unik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), setiap pengambilan, pemrosesan, atau penyimpanan data wajah harus didasarkan pada izin sah dari subjek data,” jelasnya.

    “Penggunaan AI untuk mencocokkan wajah seseorang dengan foto di database menambah kompleksitasnya, sebab di situ terjadi proses pengolahan data biometrik yang secara eksplisit diatur dan dibatasi dalam undang-undang,” kata Pratama menambahkan.

    Selain masalah hukum, pakar siber ini juga menyoroti risiko keamanan siber yang tak kalah besar. “Data wajah yang diunggah bisa jadi target empuk bagi peretas, apalagi kalau sistem platform tidak dilengkapi enkripsi dan kontrol akses yang kuat,” ungkapnya.

    Kebocoran data wajah dinilai lebih berbahaya dibanding kebocoran email atau nomor telepon, karena identitas biologis tidak bisa diganti.

    “Ada risiko penyalahgunaan oleh pihak ketiga yang memanfaatkan dataset wajah tersebut untuk kepentingan komersial, pengenalan wajah massal, atau bahkan pembuatan konten deepfake,” tutur Pratama.

    Dari sisi sosial, fenomena ini juga bisa menimbulkan efek psikologis bagi masyarakat, seperti rasa tidak nyaman, seolah setiap aktivitas di ruang publik diawasi dan bisa dimonetisasi tanpa kendali.

    Disampaikannya bahwa tren seperti FotoYu memang memberi kemudahan baru bagi fotografer dalam membagikan karya, tapi menurut pakar, ada tanggung jawab etis dan hukum yang tidak boleh diabaikan.

    “Fotografer profesional seharusnya memahami bahwa hak cipta atas foto tidak serta-merta menghapus hak privasi subjek yang ada di dalamnya. Tanpa mekanisme persetujuan yang jelas, mereka dapat terjerat pasal-pasal dalam UU PDP yang melarang pengolahan data pribadi tanpa dasar hukum,” jelasnya.

    Tanpa mekanisme persetujuan yang jelas, fotografer berisiko terjerat pasal pelanggaran pengolahan data pribadi tanpa dasar hukum. UU PDP bahkan mengatur sanksi administratif berupa teguran, penghentian aktivitas, atau denda hingga miliaran rupiah.

    Dalam kasus yang lebih berat, misalnya penyebaran foto untuk tujuan komersial tanpa izin, pelaku bisa dijerat pidana sesuai Pasal 67 ayat (1) UU PDP, dengan ancaman penjara maksimal lima tahun atau denda hingga Rp5 miliar.

    (agt/agt)

  • Mirip Star Wars, Ditemukan Planet Seukuran Bumi Mengorbit Matahari Kembar

    Mirip Star Wars, Ditemukan Planet Seukuran Bumi Mengorbit Matahari Kembar

    Jakarta

    Dengan menggunakan pesawat ruang angkasa pemburu planet milik NASA bernama TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite), para astronom menemukan tiga eksoplanet seukuran Bumi yang mengorbit dua bintang.

    Sebelumnya, telah diteorikan bahwa sistem biner tidak mendukung pembentukan susunan planet yang kompleks, yang berarti penemuan ini dapat mengubah cara kita berpikir tentang pembentukan planet dan stabilitas dunia setelah pembentukan. Yang membuat planet-planet TOI-2267 semakin menarik adalah mereka juga memecahkan beberapa rekor eksoplanet yang sebelumnya dipegang.

    Lebih jauh lagi, sifat bintang biner dari sistem ini, yang terletak sekitar 190 tahun cahaya dari Bumi, berarti bahwa eksoplanet ini dapat mengalami kumpulan bintang ganda yang mengingatkan pada adegan terkenal dalam Star Wars: A New Hope ketika Luke Skywalker menatap bintang-bintang di planet asalnya, Tatooine.

    “Analisis kami menunjukkan susunan planet yang unik: dua planet sedang melintasi satu bintang, dan yang ketiga melintasi bintang pendampingnya,” kata Sebastián Zúñiga-Fernánde, anggota tim studi dan peneliti di University of Liège (ULiège), dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Space.com.

    “Hal ini menjadikan TOI-2267 sistem biner pertama yang diketahui memiliki planet transit di sekitar kedua bintangnya,” ujarnya.

    Pemecah Rekor

    Dalam makalah yang dipublikasikan pada Jumat, 24 Oktober di jurnal Astronomy & Astrophysics ini, para peneliti menuliskan bahwa sistem bintang biner hadir dalam beragam bentuk, ukuran, dan susunan. TOI-2267 adalah sistem biner kompak. Ini berarti bintang-bintang yang membentuk sistem tersebut mengorbit satu sama lain dalam jarak yang sangat dekat.

    Kedekatan ini menyebabkan ketidakstabilan gravitasi yang menurut model pembentukan planet yang ada akan mengakibatkan lingkungan yang tidak cocok untuk pembentukan planet. Namun, planet telah terbentuk di TOI-2267.

    “Penemuan kami memecahkan beberapa rekor, karena merupakan pasangan bintang dengan planet paling padat dan terdingin yang pernah diketahui, dan yang pertama di mana planet tercatat transit di sekitar kedua komponen tersebut,” ujar Francisco J. Pozuelos, salah satu pemimpin tim studi dan peneliti di Instituto de Astrofísica de Andalucía (IAA-CSIC).

    Pozuelos dan rekan-rekannya mendapatkan petunjuk pertama tentang ketiga planet jauh mirip Bumi ini ketika mereka memeriksa data dari TESS menggunakan perangkat lunak deteksi mereka, SHERLOCK. Indikasi awal keberadaan planet-planet di sistem TOI-2267 ini mendorong tim untuk bersiap melakukan pengamatan lebih lanjut dengan beberapa observatorium lain.

    Observatorium ini termasuk SPECULOOS, jaringan teleskop robotik yang terdiri dari SPECULOOS Southern Observatory di Observatorium Paranal di Chili dan SPECULOOS Northern Observatory di Observatorium Teide di Tenerife, serta sepasang teleskop di Belgia yang disebut TRAPPIST (Transiting Planets and Planetesimals Small Telescope).

    Fasilitas ini secara khusus diadaptasi untuk menyelidiki exoplanet kecil di sekitar bintang yang dingin dan redup, artinya fasilitas ini sangat penting dalam memungkinkan tim mengkarakterisasi TOI-2267, dan dengan demikian, mengungkap sifatnya yang mengejutkan.

    “Sistem ini merupakan laboratorium alam sejati untuk memahami bagaimana planet berbatu dapat muncul dan bertahan hidup dalam kondisi dinamika ekstrem, yang sebelumnya kami perkirakan akan membahayakan stabilitasnya,” ujar Pozuelos.

    Pertanyaan yang muncul terkait pembentukan planet oleh sistem ini dapat menjadi penyelidikan yang berada di bawah kendali James Webb Space Telescope (JWST) serta generasi observatorium berbasis darat berikutnya. Instrumen-instrumen ini diharapkan memungkinkan para astronom untuk mengukur massa, kepadatan, dan bahkan mungkin komposisi kimia atmosfer planet-planet TOI-2267 yang baru ditemukan secara akurat.

    “Menemukan tiga planet seukuran Bumi dalam sistem biner yang begitu kompak merupakan kesempatan yang unik,” kata Zúñiga-Fernández.

    “Hal ini memungkinkan kita untuk menguji batas model pembentukan planet di lingkungan yang kompleks dan untuk lebih memahami keragaman kemungkinan arsitektur planet di galaksi kita,” simpulnya.

    (rns/rns)

  • Gabung Windows dan Konsol, Game PC Bisa Langsung Jalan

    Gabung Windows dan Konsol, Game PC Bisa Langsung Jalan

    Jakarta

    Microsoft kembali menegaskan komitmennya di pasar konsol setelah berbagai spekulasi soal masa depan Xbox mencuat dalam beberapa bulan terakhir.

    Kini, rumor terbaru memberi gambaran lebih jelas tentang arah ambisius perusahaan: menggabungkan Xbox dan Windows menjadi satu ekosistem gaming terpadu, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (29/10/2025).

    Beberapa sumber yang dikutip Windows Central dan Digital Foundry menyebutkan bahwa konsol generasi berikutnya dari Microsoft akan bisa menjalankan seluruh perangkat lunak Windows, sekaligus tetap mendukung semua game yang tersedia di Xbox Series X|S.

    Artinya, pemain bisa mengakses pustaka game PC dan konsol dalam satu perangkat — sebuah langkah yang berpotensi mengubah definisi konsol itu sendiri.

    Sumber juga menyebut Asus ROG Ally yang dijual di beberapa wilayah dengan branding Xbox sebagai “cuplikan awal” dari pengalaman Xbox baru. Perangkat itu memungkinkan pengguna menjalankan game dari berbagai toko digital tanpa membuka antarmuka Windows tradisional.

    Presiden Xbox, Sarah Bond, menyebut konsol baru ini sebagai pengalaman premium dan terkurasi, mengisyaratkan sistem operasi dan toko game yang dioptimalkan layaknya Steam Deck dengan koleksi “Great on Deck”-nya.

    Namun, tanggapandari pengguna ROG Ally menunjukkan Microsoft masih perlu banyak menyempurnakan Windows agar terasa semulus konsol sesungguhnya. Saat ini tim Xbox disebut tengah mengerjakan versi Windows yang lebih ringan untuk perangkat genggam dan perangkat yang dimainkan di ruang keluarga, termasuk proses booting yang meniru antarmuka konsol.

    Selain mendukung semua judul Xbox Series, konsol baru ini juga akan memainkan game lawas dari Xbox One, Xbox 360, hingga Xbox generasi pertama tanpa perlu streaming cloud. Fitur Auto Super Resolution dan frame generation akan disertakan untuk mempercantik game lama di layar modern.

    Menariknya, karena platform ini berbasis Windows, kemungkinan besar pemain tak lagi perlu membayar untuk mode multiplayer online, berbeda dari sistem berlangganan Xbox Live saat ini.

    Konsol baru ini kabarnya menggunakan chip AMD berkode “Magnus” dengan 10 inti CPU berbasis arsitektur Zen 6 dan GPU RDNA 5. Microsoft dan Sony sama-sama menargetkan peluncuran generasi konsol berikutnya pada 2027, bersamaan dengan rumor kemunculan PlayStation 6 dan perangkat genggam baru dari Sony.

    (asj/asj)

  • Liverpool Kalah Terus, Arne Slot Diledek Netizen

    Liverpool Kalah Terus, Arne Slot Diledek Netizen

    Liverpool Kalah Terus, Arne Slot Diledek Netizen