Category: Detik.com Tekno

  • Cek Akreditasi Kampus dan Program Studi Pakai BAN-PT, Gampang!

    Cek Akreditasi Kampus dan Program Studi Pakai BAN-PT, Gampang!

    Jakarta

    Bagi mereka yang akan ikut seleksi administrasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), bukti akreditasi kampus dan prodi calon pelamar diperlukan sebagai salah satu persyaratan. Inilah cara mengeceknya.

    Selain untuk para pencari kerja, akreditasi kampus juga merupakan informasi yang dibutuhkan bagi mereka yang ingin menempuh perguruan tinggi selepas lulus SMA. Nah, untuk mengecek akreditasi kampus/perguruan tinggi, kamu bisa melakukannya secara online menggunakan situs resmi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).

    Nggak sampai satu menit, kamu bisa langsung mengetahuinya. Caranya sebagai berikut.

    Cara Cek Akreditasi Kampus dan Program Studi

    Buka https://www.banpt.or.id/Pilih menu ‘Data Akreditasi’Klik menu ‘Institusi’Masukkan nama perguruan tinggi/kampus yang ingin dicek status dan peringkat akreditasinya. Bisa juga dengan mengecek berdasarkan peringkat akreditasi tertentuHalaman akan menampilkan informasi status dan peringkat akreditasi kampus/perguruan tinggi yang dipilihHasil akan menampilkan status akreditasi yang berisi informasi peringkat universitas, nomor SK, tahun SK, wilayah, tanggal dan status kedaluwarsa

    Cara Cek Akreditasi Prodi

    Buka https://www.banpt.or.id/Pilih menu ‘Data Akreditasi’Klik menu ‘Program Studi’Masukkan nama perguruan tinggi/kampus dan program studi yang ingin dicek status dan peringkat akreditasinyaHalaman akan menampilkan informasi status dan peringkat akreditasi prodi dari kampus/perguruan tinggi tersebutHasil akan menampilkan data perguruan tinggi, program studi, nomor SK, tahun SK, akreditasi terkini, dan tanggal kedaluwarsa.

    Jadi, itulah cara mengecek akreditasi universitas dan program studi. Mudah kan, detikers?

    (ask/fay)

  • Dear Prabowo, Ini Sektor Teknologi untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Dear Prabowo, Ini Sektor Teknologi untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Jakarta

    Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% dalam lima tahun ke depan. Di era digital, sektor teknologi bisa menjadi pendongkrak target pertumbuhan ekonomi nasional tersebut.

    Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa Prabowo Subianto, Dirgayuza Setiawan, mengatakan mendukung pembangunan AI data center yang belakangan ini gencar dilakukan perusahaan teknologi. Sebagai informasi, Digayuza juga turut membantu mengedit buku Prabowo lainnya.

    “Ibu bapak semua, bapak Prabowo ini sudah ingin jadi presiden sejak 20 tahun yang lalu dan sejak 20 tahun itu juga beliau menuliskan gagasan-gagasan yang kebangsaan yang beliau jalankan jika mendapatkan mandat sebagai Presiden RI,” ujar Digayuza di acara Indotelko dengan tema Unlocking Digital for 8% Growth di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

    Dirgayuza mengungkapkan, salah satu strategi mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan mendukung pembangunan AI data center. Sebab, dalam lima tahun ke depan kapasitas data center dunia akan naik jadi 95 giga watt (GW) dari saat ini 57 GW, dengan pasokan dari Energi Baru Terbarukan (EBT) selama 24/7, dimana saat ini sekitar 14 sen per Kwh.

    Ditambahkannya, kehadiran AI Data Center juga akan berimplikasi ke sektor lainnya. Dicontohkannya Meta menggunakan 13 GW dari 57 GW, mereka juga investasi ke geothermal. Ini bisa jadi peluang power purchase agreement bagi perusahaan geothermal RI, terutama di Jawa dan Sumatera.

    Lanjut soal data center AI, tembaga sangat berkaitan dengan hal ini, sementara Indonesia sudah menggalakkan hilirisasi tembaga. Akibat AI, Harga tembaga naik hingga 5 dollar AS per pound dan kebutuhan akan tenaga akan naik dalam 5 tahun ke depan. Tembaga ini penting untuk kabel, terutama untuk data center, serta untuk kendaraan listrik (EV).

    “Kunci pertumbuhan 8% adalah kolaborasi, kebersamaan. Butuh kerja sama yang kuat swasta dan pemerintah. Semua perlu duduk bareng dengan time frame yang sedikit. Selain itu, kita harus berbicara bahasa yang sama, yakni bahasa peluang. Kita harus melihat peluang dunia yang sama dan kita perlu pahami kemampuan kita agar bisa ajak para mitra agar bisa bertumbuh bersama Indonesia,” tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama, Pendiri Indonesia Digital Society Forum (IDSF) Muhammad Awaluddin, mengingatkan butuh orkestrasi yang matang untuk mengoptimalkan ekonomi digital.

    “Dukungan dan pondasi yang kokoh yang dibangun harus jadi dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pasar kita besar harusnya kita jangan jadi sekadar objek pasar yang kita enggak dapat banyak manfaat,” kata Awaluddin.

    Sementara itu, Sekjen Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan (Korika) Sri Safitri menambahkan teknologi menjadi enabler untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi 8%.

    “Digitalisasi jadi kunci mendongkrak ekonomi 8%, agar Indonesia tidak terjebak jadi negara middle income trap, karena jika dalam 2030-2035 Indonesia tidak memanfaatkan potensi yang ada maka selamanya Indonesia akan jadi negara kelas menengah,” ungkap Sri.

    Safitri membeberkan pentingnya kecerdasan buatan atau AI sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia. Sebab, AI mampu mendorong efisiensi, inovasi, dan daya saing di berbagai sektor.

    “Untuk mendukung program Pemerintahan Prabowo-Gibran, AI dan IoT juga bisa digunakan untuk mendorong program Makanan Bergizi Gratis tepat sasaran, besaran gizi, rute menuju lokasi sekolah dan sebagainya. Begitu juga untuk program renovasi sekolah dan rumah warga, pengembangan infrastruktur hingga hilirisasi pangan,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Penyebar Fitnah Atta-Ria Ricis Nikah Siri Bisa Kena UU ITE!

    Penyebar Fitnah Atta-Ria Ricis Nikah Siri Bisa Kena UU ITE!

    Jakarta

    Atta Halilintar difitnah menikah siri dengan Ria Ricis. Suami dari Aurel Hermansyah itu telah mengumpulkan bukti-bukti akun mana saja yang menyebarkan tuduhan tersebut.

    “Semoga menjadi penghapusan dosa ya, Insya Allah sudah direncanakan semuanya, sudah diproses juga beberapa dari kemarin akunnya. Soalnya akunnya banyak, jadi kita detailkan dulu,” ungkap Atta Halilintar saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9) malam.

    Dear netizen, harus diingat bahwa apa yang kamu tulis di media sosial bisa saja menjebloskan kamu dalam ancaman pidana. Apalagi sampai memfitnah orang, pemilik akun penyebar fitnah bisa dijerat dengan UU ITE. Ancaman hukumannya pun tak main-main.

    Pasal 27A UU No 1/2024 berbunyi:

    Setiap Orang dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dengan cara menuduhkan suatu hal, dengan maksud supaya hal tersebut diketahui umum dalam bentuk Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilakukan melalui Sistem Elektronik.

    Adapun ancaman hukumannya sebagai berikut:

    “Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun. Dan/atau denda paling banyak Rp 400 juta,” bunyi pasal 45 ayat (4).

    Selain dituduh nikah siri dengan Ria Ricis, Atta Halilintar juga difitnah diboikot dari televisi Indonesia. Dia juga telah membantah hal itu.

    “Ini barusan dapat chat dari Pak Hary Tanoe, beliau sudah memastikan kalau ini hoax ya, guys. Aku tidak diboikot oleh stasiun televisi mana juga,” tuturnya beberapa waktu lalu.

    (ask/fay)

  • Fox Logger Rilis Kamera Canggih Cegah Kecelakaan Kendaraan

    Fox Logger Rilis Kamera Canggih Cegah Kecelakaan Kendaraan

    Jakarta

    Fox Logger kembali mempertegas posisinya dalam menghadirkan solusi GPS tracking di Indonesia. Melalui teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), Fox Logger merilis kamera canggih untuk cegah kecelakaan kendaraan.

    “Teknologi ini mampu mendeteksi aktivitas seperti mengantuk, merokok, atau penggunaan telepon saat mengemudi, yang dapat memicu kecelakaan. Dengan teknologi ini, kami berharap pasar akan semakin menerima dan mengadopsinya secara luas,” ujar Alamsyah Cheung, Dirut PT Sumber Sinergi Makmur (IOTF) sebagai pemilik merek dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/9/2024).

    Kamera cerdas tersebut ditujukan untuk industri logistik yang mana selama ini operasionalnya masih banyak dilakukan secara manual. Dengan teknologi AI, pemantauan tersebut kini telah berubah secara digital.

    Disampaikan Alamsyah, Fox Logger tidak hanya fokus pada keselamatan, tetapi juga pada peningkatan efisiensi operasional. Teknologi prediksi penjadwalan penggantian suku cadang merupakan salah satu fitur unggulan yang ditawarkan ke pasar.

    “Bayangkan jika truk mogok di tengah perjalanan yang jauh dari bengkel, biaya yang ditimbulkan bisa sangat besar. Dengan prediksi yang tepat, kami membantu mencegah kejadian tersebut, memastikan kendaraan tetap beroperasi dengan baik,” jelas Alamsyah.

    Produk Fox Logger juga dirancang untuk terintegrasi dengan sistem manajemen logistik yang sudah ada.

    “Kami memudahkan proses integrasi dengan dashboard yang user-friendly, terutama untuk generasi Y yang berusia 30-44 tahun. Tim operasional akan menemukan kemudahan dalam menggunakan sistem ini,” tambahnya.

    Alamsyah mengklaim bahwa akurasi data adalah kunci dari solusi Fox Logger. Dengan pengumpulan data yang sangat akurat dan pengiriman koordinat GPS secara real-time, manajer armada dapat membuat keputusan yang cepat dan tepat.

    “Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menghemat biaya operasional,” tutur Alamsyah.

    Produk senilai Rp 1,1 juta ini pun memiliki fitur notifikasi real-time yang menjadi salah satu keunggulan lainnya.

    “Dengan adanya notifikasi ini, pengelola armada dapat segera mengetahui dan menangani potensi masalah kendaraan seperti kebutuhan perawatan atau tanda-tanda kerusakan. Ini membantu menjaga kelancaran operasional,” imbuhnya.

    (agt/fay)

  • Pesawat Paus Fransiskus ke Indonesia, Biasa Antar Penumpang ke AS

    Pesawat Paus Fransiskus ke Indonesia, Biasa Antar Penumpang ke AS

    Jakarta

    Paus Fransiskus ke Indonesia pakai pesawat komersil, adalah fakta yang tak terbantahkan. Pesawatnya biasa antar penumpang bolak-balik Italia dan Amerika.

    Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, 3-6 September 2024. Dia sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024).

    Sri Paus terbang ke Indonesia dengan pesawat komersil ITA Airways dari jenis Airbus A330-941 atau disebut juga A339. Ini adalah pesawat komersil aktif. Hal ini terbukti dalam data yang ditelusuri detikINET dari Flightradar24, aplikasi penyedia data penerbangan sedunia.

    Pesawat Paus Fransiskus dengan nomor penerbangan khusus AZ4000 ini punya kode registrasi pesawat EI-HJS. Nah, Flightradar24 menyimpan data penerbangan EI-HJS ini dalam 7 hari terakhir sebagai berikut:

    27 Agustus 2024: AZ762 Roma-Rio de Janeiro28 Agustus 2024: AZ673 Rio de Janeiro-Roma29 Agustus 2024: AZ640 Roma-San Francisco29 Agustus 2024: AZ641 San Francisco-Roma30 Agustus 2024: AZ610 Roma-New York30 Agustus 2024: AZ611 New York-Roma2 September 2024: AZ4000 Roma-Jakarta

    Rupanya memang pesawat ITA Airways dengan kode registrasi EI HJS biasa dipakai membawa penumpang dari Roma, Italia ke sejumlah tujuan di Benua Amerika.

    Pesawat ini tidak ada jadwal penerbangan pada 31 Agustus dan 1 September 2024. Tampaknya ia diistirahatkan dan dipersiapkan untuk membawa penumpang VVIP yaitu pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.

    Agenda Paus Fransiskus selama di Indonesia adalah menemui Presiden Jokowi dan perwakilan masyarakat Indonesia, serta acara di Kedubes Vatikan dan Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga. Itu dilakukan pada Rabu, 4 September 2024.

    Pada Kamis, 5 September 2024 ada pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal. Sore harinya ada misa suci di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Pada Jumat, 6 September 2024, Paus akan meninggalkan Indonesia dan terbang ke Papua Nugini.

    Jika perjalanan apostolik Paus Fransiskus sudah selesai, pesawat ITA Airways dengan kode registrasi EI-HJS tampaknya akan kembali ke tugas aslinya. Ia terbang mengantar penumpang dari Roma ke sejumlah kota di Benua Amerika.

    (fay/fyk)

  • Concord Game Baru Sony Dinilai Gagal, Pemainnya Dikit Banget

    Concord Game Baru Sony Dinilai Gagal, Pemainnya Dikit Banget

    Jakarta

    Sony sepertinya harus putar otak, supaya game terbarunya berjudul Concord laku di pasaran. Lantaran para analis mengatakan bahwa game ini gagal.

    Beberapa pengamat mengaitkan kegagalannnya karena game ini milik Sony, dan rendahnya jumlah pemainnya di Steam saat diluncurkan. Ketika debutnya pada 23 Agustus 2024, Concord hanya mampu mengumpulkan 697 pemain yang menikmatinya secara bersamaan.

    Parahnya lagi angka tersebut tidak pernah naik lagi hingga sekarang. Bahkan, saat artikel ini dibuat, jumlah gamer yang memainkan Concord di Steam hanya 58 orang, dirangkum detikINET dari berbagai macam sumber, Selasa (3/9/2024).

    Jumlah pemain Concord di Steam. Foto: (SteamDB)

    Analis Game Discover, Sinom Carless, memperkirakan total penjualan Concord dari tanggal peluncurannya hingga 28 Agustus 2024, sekitar 10 ribu unit di Steam. Sementara di PlayStation, terjual 15 ribu unit. Tapi bisa jadi sekarang jumlahnya bertambah, meski tidak banyak.

    Padahal Concord menghabiskan banyak waktu dan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk menghadirkannya kepada para penggemar. Namun sepertinya mendatangkan game tembak-tembakan dengan formula tak jauh berbeda dari pesaingnya, tidak cukup jitu menarik hati gamer.

    Selain karena milik Sony dan pemainnya yang sedikit, para analis sepakat untuk alasan lain kegagalan Concord adalah pemasarannya buruk, harga yang mahal, dan paling kritis kurangnya diferensiasi dalam genre yang sudah sering dibuat oleh pengembang lainnya.

    Dari ketiga hal tersebut, mungkin bisa fokus pada salah satunya terlebih dahulu, yakni terlalu mahal. Apabila mengacu pada harga jualnya di Steam dan PlayStation Store, Concord edisi standar ditawarkan senilai Rp 579 ribu.

    Sedangkan edisi deluxe lebih tinggi lagi penawarannya, yaitu Rp 879 ribu. Tentu ini dianggap mahal, mengingat pesaingnnya saja menawarkannya secara cuma-cuma alias gratis.

    Bila game gratis, pemain setidaknya bisa menjajalnya langsung, dan menilai sendiri apakah permainan tersebut memang berkualitas dan layak menerima uang gamer ke depannya (membeli skin, event khusus, dan lain-lain). Tapi keadaan seperti itu tidak akan bisa dirasakan oleh gamer dari Concord.

    Analis Midia Research, Rhys Elliot, menyampaikan seharusnya Concord meluncurkan versi gratisnya, atau setidaknya menjadi bagian dari PlayStation Plus. Sebab menurutnya dengan menjadikannya premium, akan membatasi jumlah pemain untuk memainkannya.

    “Semakin banyak orang yang memainkan permainan, semakin menarik permainan tersebut. Efek jaringan sangat penting untuk membangun ekosistem yang sehat. Agar memiliki peluang untuk bersaing dalam genre yang sudah terlalu padat,” kata Elliot.

    Concord pun dinilai tampil lebih buruk dibandingkan Redfall, game eksklusif Xbox yang menjadi kegagalan terbesar pada 2023. Apabila melihat jumlah pemainnya, Redfall lebih baik.

    Jumlah pemain Redfall di Steam. Foto: (SteamDB)

    Dari data yang tertera di Steam DB, puncaknya sebanyak 6.124 gamer yang pernah bermain secara bersamaan. Ya meskipun sekarang, ketika artikel ini dibuat, hanya sembilan orang yang memainkannya.

    Terlepas dari jumlah pemainnya saat ini, tapi kinerjanya cukup baik ketika pertama kali rilis di Steam. Dari angka itu berarti setidaknya ada 6.124 orang yang membelinya di Steam dan memainkannya.

    Ini memang menjadi tahun berat bagi Concord, di tengah kepopuleran Black Myth: Wukong yang sangat sukses secara penjualan maupun jumlah pemain. Bukan tidak mungkin untuk menyainginya, tapi sepertinya sulit mengumpulkan 2.415.714 pemain yang memainkannya secara bersamaan, dengan kesan buruk di awal perilisan.

    (hps/fay)

  • Akun X dan Instagram Paus Fransiskus Diikuti Jutaan Orang di Dunia

    Akun X dan Instagram Paus Fransiskus Diikuti Jutaan Orang di Dunia

    Jakarta

    Paus Fransiskus tiba di Indonesia hari ini, Senin (3/9/2024). Dia melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan di Indonesia selama tiga hari, 3-6 September 2024.

    Ini menjadi kunjungan bersejarah, sebab Paus Fransiskus adalah paus ketiga yang datang ke Indonesia setelah Paus Paulus VI pada 3-4 Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 8-12 Oktober 1989.

    Paus Fransiskus terbilang aktif di media sosial. Di X, akun @Pontifex telah mendapatkan 18,5 juta followers. Sementara di Instagram @Franciscus, dia diikuti 9,4 juta orang.

    Akun X @Pontifex diluncurkan secara resmi pada 3 Desember 2012. Saat itu, Paus Benedict XVI yang memegang akun tersebut. Dia membagikan tweet pertamanya sembilan hari kemudian, tepatnya pada 12 Desember 2012.

    Ketika Benediktus mengundurkan diri dari jabatannya, Vatikan menonaktifkan akun tersebut. Beberapa menit setelah Jorge Mario Bergoglio menyampaikan pidato pertamanya sebagai Paus Fransiskus I, Vatikan membagikan sebuah tweet berbahasa latin ‘HABEMUS PAPAM FRANCISCUM’ yang artinya ‘Kita punya Paus Fransiskus’. Semenjak itu, akun @Pontifex dipegang oleh Paus Fransiskus.

    Di media sosial yang dia punya, Paus Fransiskus kerap membagikan ceramah dan pengingat kebaikan. Segala aktivitasnya dibagikan di medsos dan mendapatkan puluhan ribu likes.

    [Gambas:Instagram]

    Meski memanfaatkan medsos, Paus Fransiskus punya aturan terkait penggunaanya. Uskup Agung Becciu mengatakan Paus Fransiskus telah memberikan beberapa panduan mengenai hal itu.

    “Yang terpenting, jangan menyalahgunakannya: Jangan menggunakannya dalam Misa!” kata Uskup Agung mengutip Paus Fransiskus seperti pernah diberitakan Vatican News.

    Uskup Agung Becciu mengatakan Paus juga telah mengingatkan para uskup dan pastor untuk tidak menyalahgunakan media sosial.

    “Namun pada saat yang sama, kita harus memiliki keberanian dan kebijaksanaan untuk menggunakannya dengan baik. Keberanian dibutuhkan karena ini adalah hal baru dan karenanya kita perlu ‘melemparkan diri’ ke dalam kebaruan ini. Dan (ini membutuhkan) kebijaksanaan karena setiap alat harus digunakan dalam takaran yang tepat,” lanjutnya.

    Paus Fransiskus menambahkan bahwa kita harus menghindari ujaran yang menyinggung di media sosial. Justru, media sosial harus digunakan untuk hal yang bermanfaat.

    “Kita harus menggunakannya sebagai instrumen untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi seharusnya membantu kita bertumbuh dalam Roh, dalam budaya, dan dalam sikap kita terhadap orang lain,” ucapnya.

    (ask/fay)

  • AI Bagi Media dan Jurnalis: Disrupsi atau Destruksi?

    AI Bagi Media dan Jurnalis: Disrupsi atau Destruksi?

    Jakarta

    Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) ternyata menghadirkan berbagai dinamika dan problematika yang kompleks di sejumlah sektor usaha dan profesi, termasuk bagi industri media. Risiko disrupsi pun destruksi lantaran AI, memerlukan tata kelola yang cermat. AI menawarkan ragam manfaat berupa efisiensi dan kreativitas dalam banyak hal, namun juga memberikan tantangan teknis dan etis tersendiri dalam industri media dan kerja jurnalis.

    Teknologi AI memang memberikan sejumlah turunan aplikasi yang dapat digunakan oleh media dan jurnalis, baik itu AI Prediktif, yang dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi konten dan analisis tren pembaca masa mendatang, hingga AI Generatif, yang dapat meringkas wawancara dengan cepat hingga memberikan analisis data dalam jumlah besar. Dengan mengotomatiskan banyak tugas yang bersifat repetitif dan menyederhanakan proses yang rumit, AI sejatinya dapat merevolusi bagaimana media bekerja dan memberikan kelapangan bagi awaknya untuk lebih fokus pada pekerjaan yang bersifat analitis dan kreatif.

    AI Dapat Gantikan Jurnalis?

    AI sebagai alat bantu keredaksian, akan dapat menghasilkan konten yang lebih relevan dan menarik bagi pembaca, selain tentunya membantu pula dalam memberikan saran inovasi dan gagasan untuk diseminasi konten tersebut kepada khalayak secara lebih luas. Namun, disrupsi (positif) AI ternyata menimbulkan kerisauan akan destruksi yang serius. Hal tersebut semisal tentang apakah otomatisasi (atau tepatnya: instanisasi) yang difasilitasi AI akan dapat berdampak pada menurunnya kualitas konten dan juga mengancam eksistensi jurnalis.

    Mengacu pada perkembangannya yang sedemikian pesat, memang tidak menutup kemungkinan, walau mungkin tidak dalam waktu dekat ini, AI akan dapat melakukan tugas dan fungsi editorial (baca: keredaksian). Sejumlah media di dalam maupun luar negeri sudah banyak yang menggunakan AI, untuk beragam kebutuhannya.

    Komponen manusia dalam fungsi luhur sebagai gate keeper di media rentan tergantikan, atau setidaknya, tersaingi. Kita pun harus mafhum, ketika tabiat manusia dalam melalukan konsumsi informasi di era digital saat ini telah dapat dikontrol sepenuhnya oleh algoritma.

    Maka ketika memutuskan untuk menggunakan AI, media mesti bertanggung jawab memastikan keterbukaan dan transparansi kepada pembaca serta menegakkan kontrol gate keeper redaksional hanya pada integritas jurnalis berpengalaman untuk menjamin akurasi, kedalaman dan keberpihakan berdasarkan kepekaan hati nurani dan akal sehat.

    Media sudah saatnya segera menyusun strategi untuk mengoptimalkan teknologi AI pada sejumlah lini kerja-kerja mereka, tanpa mengorbankan integritas jurnalistik, apalagi menggantikan manusia hanya dengan alasan efisiensi dan produktifitas. AI mesti difungsikan oleh media sebagai sarana meningkatkan kualitas dan kuantitas konten yang diproduksi, sembari memastikan awak dan jurnalisnya memiliki kelapangan dalam membangun potensi diri dan media tempat bernaungnya dengan menggunakan AI tersebut.

    Tata Kelola AI Beretika

    Pun, konten yang terkesan sangat realistis produksi AI, walaupun sebenarnya adalah sebentuk disinformasi, akan dapat memperburuk ekosistem media massa itu sendiri. Deepfake dan konten manipulatif yang menjamur lantaran teknologi dan kanal digital, menimbulkan konsekuensi dilema etika yang harus dihadapi oleh media. Dalam kerangka ini, menegakkan norma etika dalam kerja jurnalistik menjadi lebih rumit, terutama jika produksi konten hingga keputusan redaksional, pada derajat tertentu, melibatkan AI.

    Hingga saat ini, masih banyak yang meyakini (dan telah dapat dibuktikan) bahwa AI, ketika difungsikan sebagai sebuah sistem penunjang keputusan, sangatlah rentan bias tersebab algoritma yang tertanam ataupun data olahan yang dipasok kepadanya. Garbage in, garbage out! Selain daripada itu, penggunaan AI yang sembrono akan dapat meningkatkan ketidakpastian informasi berujung konflik, tanpa ada kejelasan siapa yang harus bertanggung jawab atas konten AI apabila senyatanya ilegal atau berbahaya.

    Seperti banyak negara lain, Indonesia tengah berupaya membuat tata kelola untuk mengurangi risiko ini. Namun taklah mudah membuat tata kelola yang melindungi kepentingan publik dan di satu sisi lainnya perlu tetap memastikan inovasi tak terhambat. Beberapa titik awal yang penting adalah prinsip-prinsip etika yang disarankan oleh Kementerian Kominfo melalui Surat Edaran No. 9/2023 tentang Etika Kecerdasan Buatan dan khusus penggunaan AI bagi media siber adalah sebagaimana termaktub pada Prinsip-prinsip Penggunaan Kecerdasan Buatan untuk Media Siber dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

    Meskipun demikian, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa media, jurnalis dan masyarakat luas pada umumnya mampu menggunakan AI secara bertanggung jawab, aman dan beretika. Pun bagi media dan jurnalis, masa depannya sangat ditentukan pada kemampuan dan kemauannya dalam beradaptasi. Sebagaimana dikutip dari Charles Darwin, Bapak Evolusi, “Bukan yang paling kuat yang bisa bertahan hidup, bukan juga yang paling pintar, namun yang yang paling bisa beradaptasi terhadap perubahan”.

    Catatan Penting Bersama

    Pada 15 Agustus 2024, didukung oleh Dewan Pers Indonesia dan Kolaborasi Riset dan Inovasi AI Indonesia (KORIKA), sebuah diskusi webinar dengan judul “Tantangan & Dilema AI bagi Media dan Jurnalis” diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan ICT Watch. Dokumentasinya tersedia di YouTube dan materi presentasi narasumber dapat diunduh di sini. Pada beberapa bagian dari artikel ini, yang merupakan risalah dari diskusi webinar tersebut, penyusunan kerangkanya dibantu oleh AI. Adapun berikut ini adalah sejumlah catatan penting bersama yang disampaikan oleh para narasumber:

    1. Menggarisbawahi pentingnya AI dalam memajukan jurnalisme, Prof. Hammam Riza, Ketua Kolaborasi Riset dan Inovasi AI Indonesia (KORIKA) mengatakan bahwa AI dapat membantu menciptakan konten, berinovasi, melawan informasi palsu, dan meningkatkan produktivitas jurnalis. Namun, ia juga menggarisbawahi risiko otomatisasi yang membahayakan pekerjaan jurnalis dan kemungkinan hilangnya sentuhan manusia di media.

    Hammam juga menggarisbawahi perlunya etika dalam menggunakan AI karena ia melihatnya sebagai alat untuk perbaikan daripada ancaman yang menggantikan pekerjaan jurnalistik. Menjaga keamanan data terhadap manipulasi kecerdasan buatan, termasuk deep fakes, juga merupakan masalah penting dalam konteks ini sebagai upaya untuk menetapkan aturan yang adil dan wajar untuk menggunakan AI di media.

    2. Ketua Dewan Pers Indonesia, Dr Ninik Rahayu, berbicara tentang AI mengubah sektor media. AI telah memungkinkan wartawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan analitis dengan mengalihdayakan tugas-tugas yang berulang dan menyederhanakan proses-proses yang rumit. Meskipun demikian, ia menggarisbawahi risiko-risiko adopsi AI, termasuk kemungkinan kesalahan, informasi yang salah, prasangka algoritmik, masalah hak cipta dan privasi.

    Ninik menyoroti perlunya keterbukaan dalam penggunaan AI untuk mengatasi tantangan dan akuntabilitas editorial manusia dalam menjaga kesesuaian dengan hukum dan kode etik jurnalistik. Dewan Pers sedang mengembangkan pedoman untuk penggunaan kecerdasan buatan oleh media yang etis dan bertanggung jawab.

    3. Menekankan meningkatnya kekhawatiran di kalangan perusahaan media tentang perkembangan AI, terutama kecanggihan model generatif, Arkka Dhiratara, CEO HukumOnline dan anggota Gugus Tugas AI Dewan Pers , menekankan konten yang sangat realistis yang diproduksi oleh AI generatif telah menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan tergesernya koresponden manusia dan pembuat konten. Bersamaan dengan kepercayaan publik terhadap informasi yang beredar luas, hal ini bermuara pada pertanyaan tentang keaslian konten, kemungkinan penyebaran informasi palsu, dan keberadaan deepfake.

    Arkka juga membahas konsekuensi moral dan hukum dari hak kekayaan intelektual, kepemilikan konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan, dan kemungkinan prasangka algoritma AI. Oleh karena itu, untuk menurunkan risiko yang terkait dengan pengembangan teknologi ini, tata kelola AI yang adil dan tepat harus ditetapkan oleh para pemangku kepentingan terkait.

    4. Penasehat ICT Watch / Ketua Siberkreasi, Donny BU, menggarisbawahi adanya disrupsi dan kerentanan destruksi yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan yang tengah dihadapi media massa dan jurnalis. Ia mencatat bahwa dimungkinkan kini redaksional dikelola oleh AI, melayani pemirsa yang telah dikepung oleh algoritma. Donny menggarisbawahi perlunya etika dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk pembuatan konten dan personalisasi konten yang efektif.

    Ia juga menyarankan media untuk mulai meningkatkan kapasitas jurnalisnya agar memiliki kompetensi dalam permanfaatan teknologi digital dan AI. Selain itu, kerja sama multipihak sangat penting untuk menjamin tata kelola AI yang etis, aman, dan bertanggung jawab serta memajukan nilai-nilai kesetaraan, perlindungan data pribadi, dan hak kekayaan intelektual. Materi presentasi dapat diunduh di https://s.id/dbu-media-ai.

    (fyk/fay)

  • Akun X dan Instagram Paus Fransiskus Diikuti Jutaan Orang di Dunia

    Sambut Paus Fransiskus-Misa Suci, Telkomsel Optimalkan Akses Jaringan

    Jakarta

    Telkomsel memastikan infrastruktur jaringan broadband 5G siap untuk menyambut dan mendukung rangkaian agenda kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus diagendakan melakukan perjalanan apostolik di Indonesia selama 3-6 September 2024.

    Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna mengungkapkan Telkomsel telah melakukan berbagai persiapan meliputi optimalisasi dan peningkatan kapasitas jaringan di sepanjang jalur dan lokasi. Hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat yang mengikuti rangkaian kegiatan Paus Fransiskus dapat menikmati pengalaman komunikasi dan digital yang lancar, termasuk dalam kegiatan internal dengan kalangan umat Katolik hingga rangkaian pertemuan kenegaraan lainnya.

    “Kami bersemangat dalam menyambut momen penting ini dan berkomitmen untuk menghadirkan layanan komunikasi terbaik selama kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia terutama di Jakarta,” tutur Indra dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

    “Telkomsel telah mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas Jaringan untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian acara, termasuk di titik-titik penting yang akan dikunjungi sehingga mampu memberikan pengalaman digital terbaik,” sambungnya.

    Lebih rinci, ia menjelaskan Telkomsel telah mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas jaringan 5G dan 4G pada 64 BTS di berbagai lokasi strategis tempat berlangsungnya kegiatan dan agenda kunjungan Paus Fransiskus. Dimulai dari bandara hingga jalur-jalur yang akan dilewati rombongan, termasuk area Istana Negara, Masjid Istiqlal, Gedung KWI, dan Gereja Katedral.

    Khusus di areal Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Telkomsel menambahkan 2 sector Massive MIMO, 5 sector Easy Macro, dan 6 sector lampsite indoor pada BTS eksisting. Indra menyebut optimalisasi infrastruktur jaringan ini bertujuan memastikan layanan data dan suara tetap optimal, meski di tengah kondisi lalu lintas komunikasi yang padat terutama saat penyelenggaraan Misa Suci pada 5 September 2024 di Stadion Utama GBK yang akan dihadiri oleh lebih dari 87.000 umat Katolik.

    “Kami berharap jaringan yang telah kami siapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Paus di Indonesia. Semoga kehadiran Paus Fransiskus di Tanah Air dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia dan tujuan kunjungan beliau tercapai dengan baik,” tandasnya.

    (ega/ega)

  • Ramai-ramai Sambut Paus Fransiskus ke Indonesia

    Ramai-ramai Sambut Paus Fransiskus ke Indonesia

    Jakarta

    Paus Fransiskus sedang melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, 3-6 September 2024. Ramai netizen Tanah Air menyambutnya.

    Ini akan menjadi kunjungan bersejarah, sebagai paus ketiga yang datang ke Indonesia setelah Paus Paulus VI pada 3-4 Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 8-12 Oktober 1989.

    Momen ini pun menarik banyak reaksi netizen Indonesia. Seperti dilihat detikINET, Selasa (3/9/2024) Paus Fransiskus menjadi trending topic di X/Twitter dengan 9.566 tweet.

    Netizen Indonesia menyambut kedatangan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia ini. Mulai dari pejabat, organisasi besar sampai masyarakat awam, menyampaikan suaranya. Inilah beberapa di antaranya:

    “Paus Fransiskus akan tiba di Tanah Air hari ini,mari kita sambut momen bersejarah ini dengan penuh sukacita,” kata Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia lewat akun resmi mereka @komsosKWI.

    “Semoga semuanya berjalan lancar. Tuhan memberkati. Salve 🙏,” kata @SalvanMag***.

    “Wah welcome Paus Fransiskus! Akhirnya mendarat jg di Indo ✨,” kata @ChEn_Ch***.

    “Welcome to Indonesia Bapa Paus Fransiskus,” sambut @_yoona***.

    “Selamat datang di Jakarta – Indonesia Bapa Suci Sri Paus Fransiskus. Semoga berkat kudusnya menumbuhkan semangat umat manusia untuk menuju perdamaian. Berkah Dalem. 🙏🏻,” sambut @dom***.

    Agenda Paus Fransiskus cukup padat selama berada di Indonesia. Rabu, 4 September 2024 besok, Paus akan bertemu Presiden Jokowi dilanjutkan pertemuan dengan perwakilan masyarakat. Lalu ada pertemuan di Kedubes Vatikan Jakarta dan di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga.

    Pada Kamis, 5 September 2024 ada pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal. Sore harinya ada misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Pada Jumat, 6 September 2024, Paus akan meninggalkan Indonesia dan terbang ke Papua Nugini.

    (fay/fyk)