Category: Detik.com Tekno

  • Spektrum Terbatas, Kok Telkomsel Bisa Agresif Gelar Jaringan 5G?

    Spektrum Terbatas, Kok Telkomsel Bisa Agresif Gelar Jaringan 5G?

    Jakarta

    Dibandingkan Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, dan XL Axiata, Telkomsel menjadi operator seluler dalam negeri yang paling aktif memperluas jaringan 5G. Sementara di sisi lain, keterbatasan spektrum frekuensi menjadi kendala. Apa yang membuat Telkomsel masif gelar jaringan 5G?

    Sebagai informasi, seluruh operator seluler eksisting saat ini telah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mengomersilkan layanan 5G ke pelanggannya. Kendati begitu, tak semuanya gencar mengadopsinya karena masih keterbatasan alokasi spektrum.

    Adapun Telkomsel memiliki lebar pita 15 MHz di pita frekuensi 900 MHz, kemudian 22,5 MHz di pita frekuensi 1.800 MHz, 20 MHz di pita frekuensi 2.100 MHz, dan 50 MHz di pita frekuensi 2.300 MHz. Untuk menghasilkan kecepatan internet 5G yang sesungguhnya, maka dibutuhkan minimal penggunaan lebar pita 100 MHz.

    “Itu yang mungkin membedakan dengan operator lain. Dengan resource yang ada, kita terus maksimalkan,” ujar Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Indra tak menampik bahwa Telkomsel masih membagi spektrum yang ada saat ini untuk penggunaan layanan 4G dan 5G. Akan tetapi, Telkomsel ada pengalokasian khusus layanan 5G.

    “Jadi, saat ini yang kita bagi ada 5G dedicated 30 MHz tapi ini bisa kita gabungkan dengan 4G. Ada teknologinya dan yang kita pakai non-standalone, kita bilangnya gitu ya. Jadi, 5G dan 4G saling berdampingan sehingga bisa saling menggunakan. Nah, ini yang kita pakai saat ini,” kata Indra.

    Hal itu yang membuat Telkomsel yakin menghadirkan sinyal 5G lebih luas lagi daripada sebelumnya.

    “Apakah ideal? Belum. Tapi, apakah ini maksimal tiap dengan kondisi yang saat ini? Ini sudah maksimal. Kenapa? 5G ini secara efisiensi, spektrumnya itu kalau misalnya spektrum 5G 10 MHz, spektrum 4G 10 MHz, kalau dipakai kecepatannya itu lebih tinggi 5G dengan spektrum yang sama, empat kali lipat gitu,” jelasnya.

    Telkomsel saat ini mengumumkan memperluas cakupan 5G di wilayah Jabodetabek seiring dengan pertumbuhan handset 5G dan kebutuhan akan internet cepat di wilayah tersebut.

    Anak perusahaan Telkom ini pun menargetkan dapat menggaet total 12 juta pelanggan 5G di tahun 2025. Indra menyebutkan sekarang ada 13 juta handset 5G yang menggunakan jaringan Telkomsel dan berpotensi ke depannya akan terus meningkat. Sementara itu, jumlah pengguna 5G Telkomsel mencapai lima juta pelanggan

    “Target tahun depan 12 juta semuanya dan mungkin tambah itu, kita grab, kita maksimalkan, sehingga bisa menikmati layanan 5G. Harapannya, kita gantungkan 100% tahun ini, juga ada potensi akan penambahan handset 5G dan juga pertumbuhannya di Jabodetabek ini 77%,” pungkas Indra.

    (agt/fay)

  • Ini 3 Tuntutan Serikat Pekerja XL untuk Transparan Merger

    Ini 3 Tuntutan Serikat Pekerja XL untuk Transparan Merger

    Jakarta

    Serikat Pekerja XL Axiata (SPXL) melakukan cuti massal pada hari ini, Jumat (6/12/2024) menuntut transparansi proses merger. Terdapat tiga tuntutan dari pegawai XL Axiata kepada induk perusahaan, Axiata.

    Ketua Serikat Pekerja XL Axiata Mustakim mengatakan tercatat sejauh ini ada 1.100 serikat pekerja XL Axiata yang cuti massal secara nasional.

    Inilah tiga tuntutan Serikat Pekerja XL Axiata:

    Bahwa pada prinsipnya kami memahami bahwa proses merger ini dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja industri Telekomunikasi terutama layanan yang optimal untuk masyarakat di seluruh tanah air.Mengacu point 1 di atas, SPXL mengharapkan dan mensyaratkan bahwa proses merger ini juga memberi dampak positif kepada karyawan sebagai komponen penting dan stakeholder kunci dalam layanan telekomunikasi.Sampai saat ini, kami belum menerima dengan jelas dan detail bagaimana rencana, perlakuan, kedudukan dan nasib karyawan setelah merger.

    Terkait poin nomer 3, SPXL sudah beberapa kali meminta kejelasan informasi lewat audiensi langsung dengan Group Management Axiata Berhard, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT XL Axiata, Tbk, email, surat maupun momentum Townhall.

    “Namun informasi yang didapatkan masih juga belum diberikan,” tutur Mustakim kepada detikINET, Jumat (6/12/2024).

    Mustakim menjelaskan bahwa adanya respon ini menimbulkan keresahan yang nyata yang dirasakan oleh karyawan.

    “Dikhawatirkan hal ini berdampak kepada produktivitas bahkan mundurnya mayoritas karyawan untuk bergabung bersama institusi merger yang baru,” ungkapnya.

    Terkait ketidakjelasan informasi dari induk perusahaan terkait proses merger dan berpotensi berdampak pada pegawai, Serikat Pekerja XL Axiata telah menyampaikan persoalan tersebut ke Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Otoritas Jasa Keuangan, dan DPR.

    “Kami menyampaikan pesan kepada Kemnaker, Komdigi, OJK dan DPR RI agar dapat bersama-sama kami mengawal dan mengawasi proses merger ini berada pada jalur yang benar, menjadikan aspirasi SPXL sebagai perhatian utama,” ungkap Mustakim.

    “Kami juga menerima informasi bahwa dalam waktu dekat rencana merger akan disampaikan ke OJK dan pihak terkait lainnya, sementara itu belum ada kejelasan yang disampaikan resmi dan detail kepada karyawan,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Telkomsel Gaspol! Targetkan 12 Juta Pelanggan 5G di 2025

    Telkomsel Gaspol! Targetkan 12 Juta Pelanggan 5G di 2025

    Jakarta

    Telkomsel akan semakin agresif menumbuhkembangkan sinyal 5G di 2025. Pada tahun depan tersebut, operator seluler ini menargetkan ada 12 juta pelanggan yang menikmati jaringan generasi kelima tersebut.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna memaparkan bahwa untuk saat ini jumlah handset 5G yang ada di jaringan Telkomsel berjumlah 13 juta perangkat. Sedangkan, yang mengaktifkan paket internet 5G masih di angka lima juta pelanggan.

    “Target tahun depan 12 juta semuanya dan mungkin tambah itu, kita raih, kita maksimalkan, sehingga bisa menikmati layanan 5G. Harapannya, kita gantungkan 100% tahun ini, juga ada potensi akan penambahan handset 5G dan juga pertumbuhannya di Jabodetabek ini 77%,” ujar Indra di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Adapun saat ini, Telkomsel telah melakukan perluasan cakupan jaringan 5G di wilayah Jabodetabek. Untuk mendukung pengalaman digital internet cepat itu, anak perusahaan Telkom ini menambah 355 BTS 4G. Sedangkan secara nasional, sinyal 5G Telkomsel sudah hadir di 56 kota/kabupaten dengan dukungan lebih dari 1.400 BTS 5G.

    Selain membangun infrastruktur, untuk menggaet pelanggan 5G terbaru ini, Telkomsel menawarkan kuota data yang lebih besar lagi dengan 100 GB harga Rp 100 ribu untuk pelanggan prabayar.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Sementara, pelanggan pascabayar, Telkomsel Halo, tersedia kuota 150 GB harga Rp 250 ribu. Bagi pengguna baru akan mendapatkan tambahan kuota 5G sebesar 20 GB.

    Indra mengatakan tak sedikit masyarakat yang belum mengetahui kalau HP yang digunakan itu sudah bisa terkoneksi dengan jaringan 5G tapi memilih menggunakan jaringan 5G. Telkomsel pun akan menyosialisasikan terkait hal tersebut.

    Sementara itu, pelanggan 4G Telkomsel yang ingin upgrade ke 5G, maka pengguna tidak perlu melakukan registrasi ulang maupun datang ke GraPARI. Indra menyebutkan peralihan jaringan 4G ke 5G pelanggan akan dilakukan otomatis.

    “Kalau dulu ada beberapa case untuk mengaktifkan 5G, itu nggak perlu lagi. Jadi, semua sudah aktif, tinggal handsetnya saja di-upgrade atau diganti,” pungkasnya.

    Secara keseluruhan, Telkomsel memiliki 158,4 juta pelanggan mobile dan 9,4 juta pelanggan fixed broadband dengan dukungan lebih dari 269 ribu BTS yang tersebar di seluruh Indonesia.

    (agt/fay)

  • Ada Peran Penting Netizen Berujung Gus Miftah Mundur

    Ada Peran Penting Netizen Berujung Gus Miftah Mundur

    Jakarta

    Setelah viral penjual es teh diolok-olok, Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden dalam bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Nama Gus Miftah pun menduduki trending topic di medsos X hingga breakout di Google Trends.

    Pengamat media sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed Enda Nasution menyebut peran netizen memang cukup berpengaruh. Berkaca dari berbagai isu dan peristiwa, banyak yang pecah dan heboh di medsos sebagai penyebaran informasi awal. Misalnya, kasus perundungan sampai kasus politik kawal darurat keputusan MK.

    “Pola nya selalu sama, media sosial berfungsi ganda sebagai media penyebaran informasi dan sekaligus membentuk pressure group yang berhasil menghasilkan perubahan. Dari inisiasi penyidikan, penghentian projek, perubahan kebijakan sampai yang terbaru jabatan bisa diserahkan atau diberhentikan,” kata Enda kepada detikINET, Jumat (6/12/2024).

    Menurut Enda, hal ini terjadi karena adanya teknologi digital membuat publik figur dan pembuat kebijakan makin transparan terhadap kehendak publik. Kini tidak ada lagi keharusan melewati berbagai lapisan hirarki untuk menyampaikan keinginannya.

    Karena itu, dia berpesan agar semua pengambil kebijakan, korporasi, aparat hukum, sampai sektor privat harus mendengarkan dan memiliki tim media sosial yang mumpuni. Tim media sosial itu berguna untuk mengelola dan memitigasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.

    Tokoh yang dijuluki sebagai ‘Bapak Blogger Indonesia’ ini juga menitipkan nasihat untuk netizen. Pesannya agar warganet bijak dalam bermedia sosial, terutama dalam mengkritik dan menyampaikan aspirasi. Tujuannya agar tidak terdistraksi dari substansi yang ingin dicapai.

    “Hindari kata-kata kasar, makian. Terlalu fokus pada ejekan dan melupakan mencari solusi dari permasalahan. Gunakan data jika ada. Mau koreksi diri dan tidak merasa paling benar atau paling suci,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Enda mengimbau kepada para aktivis untuk mencari cara-cara yang lebih berkelanjutan dan jangka panjang.

    “Karena protes di media sosial sering kali munculnya sporadis dan masih perlu dikawal sampai selesai,” tandasnya.

    (ask/fay)

  • Seru! 1.000 Gamer Kumpul di Indonesia Game Festival 2024

    Seru! 1.000 Gamer Kumpul di Indonesia Game Festival 2024

    FotoINET

    Panji Saputro – detikInet

    Jumat, 06 Des 2024 17:40 WIB

    Tangerang – Indonesia Game Festival 2024 resmi dibuka. Acaranya meriah dan ada beragam aktvitas seru seperti main game lokal, bertemu idol, dan ikut undian berhadiah.

  • Ada 35 BTS & 119 Akses Internet, Konawe Kepulauan Menuju Merdeka Sinyal

    Ada 35 BTS & 119 Akses Internet, Konawe Kepulauan Menuju Merdeka Sinyal

    Wawonii

    Pemerataan akses telekomunikasi di berbagai wilayah Indonesia masih terus digencarkan. Pemerintah hingga kini pun terus membangun infrastruktur digital di seluruh pelosok Indonesia, termasuk di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Adapun saat ini, kabupaten yang berbatasan dengan Laut Banda ini telah memiliki 35 stasiun pemancar atau tower Base Transceiver Station (BTS).

    Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Konkep Jamhur Umirlan mengatakan sejak tahun 2018, Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital RI atau Komdigi (dulu Kominfo) telah membangun BTS di berbagai wilayah Konkep. Alhasil, kabupaten yang dulunya memiliki banyak blank spot, perlahan mulai menuju merdeka sinyal.

    “Daerah kami menjadi daerah otonom atau kabupaten sendiri itu tahun 2013. Pada saat itu, memang benar-benar hampir mayoritas blank spot. Dari 7 kecamatan, 80 desa dan 7 kelurahan, itu hampir 90 persen blank spot,” ujar Jamhur kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Pada tahun 2018 hingga sekarang, turunlah bantuan pembangunan BTS dari BAKTI Komdigi. Dalam catatan kami, dari 2018 hingga 2022 sudah terbangun 35 BTS dari beberapa wilayah yang tersebar se-Kabupaten Konawe Kepulauan ini,” imbuhnya.

    Meski demikian, Jamhur mengungkapkan pembangunan BTS di Konkep mengalami berbagai tantangan, terutama dari segi distribusi. Jarak Konkep yang cukup jauh dari kota membuat distribusi material memakan waktu lama.

    “Karena tahu sendiri ini adalah daerah kepulauan maka distribusi material itu menjadi tantangan. Kami satu-satunya transportasi adalah kapal ferry maka mobilisasi tidak selancar hubungan darat,” jelasnya.

    “Kalau lagi padat, mesti antre. Berarti ada plan waktu yang terganggu. Tapi yang saya tahu nggak ada pembangunan di luar kalender kegiatan, jadi selalu tepat waktu. Salu sesuai dengan kalender kegiatan pembangunan,” lanjutnya.

    119 Akses Internet Dibangun di Konawe Kepulauan

    Selain BTS, BAKTI Komdigi juga melengkapi akses internet di berbagai wilayah Konkep untuk mendukung pemerataan akses informasi dan teknologi.

    Staff Divisi Satelit BAKTI Komdigi, Rifki Muhammad Zulfikar menjelaskan pihaknya saat ini telah membangun 119 layanan BAKTI AKSI (Akses Internet) di Konkep.

    “Akses internet sendiri diberikan di Konawe Kepulauan itu tahun 2017 di Kantor Desa Wawobeau. Itu lokasi pertama akses internet yang diberikan di Konawe Kepulauan,” ungkapnya.

    Sampai dengan saat ini, itu ada 119 lokasi (akses internet) dan mulai dari pembangunan awal di 2017. Itu terdiri dari lokasi pendidikan, layanan publik, tempat ibadah, kantor desa dan kantor camat. Masih ada pembangunan sekitar 8.000 titik lagi seluruh Indonesia,” sambung Rifki.

    Layaknya pembangunan BTS, membangun akses internet di wilayah kepulauan tentu memberikan tantangan tersendiri.

    “Untuk tantangan, banyak sih pasti, apalagi (wilayah) kepulauan, terkait transportasi yang tidak tiap hari ada, itu sudah menjadi salah satu tantangan kita. Kemudian resource, atau tim yang ada di lokasi itu, capable atau tidak, itu menjadi tantangan juga,” katanya.

    Warga Tak Lagi Sulit Cari Sinyal & Bisa Internetan

    Hadirnya pembangunan BTS dan Akses Internet telah banyak mengubah kondisi masyarakat di wilayah Konkep. Sebelumnya, Jamhur mengaku masyarakat harus lari ke pantai untuk mencari sinyal.

    “Dulu di sini itu ya, suka dukanya kalau nyari sinyal itu kan (kita) ke pantai di taruh kayu, lalu handphone-nya digantung ke kayu. Begitu nyari sinyal, sudah terhubung, (posisi handphone) nggak boleh dipindah-pindahin toh, langsung ngomong di situ, waktu itu belum 4G masih (2G) GSM toh, yang sekadar telepon biasa,” ucapnya.

    Tak hanya untuk berkomunikasi, pembangunan akses telekomunikasi juga berdampak terhadap sektor lainnya, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga layanan publik.

    Kepala Sekolah SDN 3 Wawonii Tengah Waida mengatakan sebelum ada internet, para siswa harus menumpang ke sekolah lain untuk asesmen.

    “Saat saya ke sini tahun 2001 belum ada internet. (Proses belajar mengajar) masih manual, kita pakai spidol. Kalau ada asesmen, kita menumpang di SMP 1 Wawonii Tengah. Tapi setelah adanya internet, alhamdulillah kita tidak menumpang lagi. Kita sudah mandiri karena sudah ada jaringan di sini BAKTI Aksi,” ucapnya.

    Senada, Ahli Teknologi Laboratorium Puskesmas Lampeapi Wawonii Tengah Medik Yunita mengatakan sejak ada internet, ia tak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mengirim laporan.

    “Internet memudahkan seorang analis mulai dari dari segi laporan. Dulu kan laporan kita harus manual mengirim dengan akses jalan yang rusak, nah sekarang dengan adanya internet seperti ini sangat memudahkan bagi kita,” paparnya.

    Penambahan BTS & Akses Internet untuk Merdeka Sinyal

    Namun, untuk mencapai merdeka sinyal, akses BTS dan internet di Konkep masih harus diperbanyak. Jamhur berharap pemerintah dapat menambah BTS di beberapa wilayah agar jaringan lebih optimal.

    “Kami sangat berharap (penambahan BTS lagi), bila perlu, sesegera mungkin. Kami butuh sampai 5 BTS di Desa Lebo atau Desa Nanga, Desa Munse, sama Desa Masolo Raya, Desa Lansilowo, dengan Desa Watuondo. (BTS) sudah sudah ada, bukan blank spot 100 persen, tapi untuk download upload-nya itu masih belum optimal,” katanya,

    Sementara Rifki menjelaskan ke depan, pemerintah maupun stakeholder dapat melakukan pengembangan satelit sehingga bandwidth yang diberikan untuk Akses Internet dapat lebih optimal.

    “Saya berharap sih bisa lebih besar ya untuk bandwith yang diberikan. Harapannya ada pengembangan satelit lain atau penambahan satelit lain sih untuk memenuhi kapasitas dan merdeka sinyal di lokasi-lokasi terluar, terdepan dan tertinggal,” pungkasnya.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (anl/ega)

  • Trafik Broadband Telkomsel Melonjak 11,36% di Momen Pilkada 2024

    Trafik Broadband Telkomsel Melonjak 11,36% di Momen Pilkada 2024

    Jakarta

    Trafik Broadband Telkomsel meningkatkan di momen Pilkada 2024. Bahkan secara angka trafik layanan data atau payload mencapai 61,57 petabyte meningkat sebesar 11,36% dibandingkan rata-rata trafik harian pada 2024.

    Peningkatan trafik ini didorong oleh tingginya aktivitas pelanggan dalam menggunakan layanan digital seperti akses video yang naik 13,89%, media sosial 5,41%, layanan komunikasi (chat dan pesan instan) 5,11%, penelusuran web 15,75%, dan bermain game 10,58%. Selain itu, dua hari sebelum pemungutan suara, trafik layanan suara Telkomsel meningkat hingga 1,24% dibandingkan rata-rata hari biasa.

    Vice President Global Network Operations Telkomsel Juanita Erawati mengatakan Telkomsel mencatat lonjakan akses pada aplikasi dan platform digital populer seperti TikTok (15,2%), Instagram (6,6%), WhatsApp (6,9%), Facebook (4,1%), dan YouTube (11,1%).

    Aktivitas digital ini didorong oleh distribusi informasi terkait Pilkada, termasuk pemantauan hasil hitung cepat yang berkontribusi pada peningkatan trafik data di sejumlah titik strategis. Di antaranya, trafik di area KPU Kab. Paniai yang naik sekitar 30%, area Sumatera yang naik sekitar 14,39%, area Jabotabek Jabar yang naik sekitar 10,78%, area Jawa Bali Nusra yang naik sekitar 9,39%, dan area Pamasuka yang naik sekitar 9,95%.

    “Lonjakan trafik yang terjadi selama Pilkada Serentak 2024 menjadi bukti kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan digital Telkomsel. Kami terus berkomitmen untuk menyediakan jaringan dan layanan terbaik guna mendukung kebutuhan komunikasi dan akses informasi masyarakat, khususnya dalam momen penting demokrasi seperti ini,” kata Juanita dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).

    Selama periode 25-29 November 2024, Telkomsel telah mendukung kelancaran Pilkada Serentak dengan memastikan performa jaringan yang andal di 657 titik keramaian atau Point of Interest (POI) di seluruh Indonesia, termasuk kantor KPU, Bawaslu, serta kantor polisi dan militer. Untuk memantau performa secara real-time, Telkomsel turut mengoperasikan 15 posko siaga.

    Didukung oleh lebih dari 220.000 BTS 4G/LTE yang meliputi lebih dari 97% populasi Indonesia, serta jaringan 5G di lebih dari 1.000 titik, Telkomsel tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan komunikasi dan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan selama pesta demokrasi ini.

    “Kami memahami bahwa keberlangsungan layanan komunikasi yang andal adalah kunci sukses mendukung aktivitas masyarakat, termasuk selama Pilkada Serentak 2024. Telkomsel akan terus menghadirkan inovasi dan optimalisasi jaringan demi memperkuat ekosistem digital Indonesia secara berkelanjutan,” tutupnya.

    (akn/ega)

  • Sinyal 5G Telkomsel Makin Luas, Kini Cakup Jabodetabek

    Sinyal 5G Telkomsel Makin Luas, Kini Cakup Jabodetabek

    Jakarta

    Telkomsel memperluas cakupan jaringan hyper 5G di wilayah Jabodetabek. Ini menjadi kado spesial bagi pelanggan menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2025.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan perluasan cakupan jaringan selular tersebut guna memastikan masyarakat dapat menikmati pengalaman internet kencang di momen Naru.

    “Kalau dulu jaringan 5G kita hanya di beberapa titik, area, gitu ya, misalnya di Pondok Indah, Menteng, PIK, dan beberapa area lainnya. Sekarang, mulai dari kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, tol, Bandara Halim juga dapat dinikmati 5G Telkomsel. Kemudian SCBD, Monas, dan juga area residensial juga,” ujar Indra di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Tak hanya di area tersebut, Indra juga menyebutkan sinyal 5G Telkomsel sudah menyelimuti beberapa titik di Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, dan Bogor dapat dijajal juga.

    “Dalam jangka pendek, kita akan lakukan seluruh Jakarta ter-cover 5G Telkomsel. Kita harapkan sebelum bulan puasa itu sudah ter-cover semua,” janji Indra.

    Seiring dengan perluasan sinyal 5G tersebut, Telkomsel pun menambah jumlah base transceiver station (BTS) di wilayah Jabodetabek.

    Adapun terkait koneksinya, Telkomsel mengungkapkan 5G Telkomsel ini menawarkan internet dengan kecepatan hingga 4 kali lipat lebih kencang dari 4G.

    Berdasarkan pengujian 5G Telkomsel rata-rata kecepatan internet download 227 Mbps, upload 67 Mbps, dan latensi 16 ms.

    Adapun untuk mendukung sinyal 5G Telkomsel tersebut diperkuat dengan lebih dari 1.400 BTS 5G yang tersebar di 56 kota/kabupaten di Indonesia sejak pertama diluncurkan secara komersil pada 2021. Sedangkan khusus Jakarta ada penambahan 355 BTS 5G.

    (asj/asj)

  • Milenial Dominasi Pengguna Internet di RI, Gen Z Urutan Berapa?

    Milenial Dominasi Pengguna Internet di RI, Gen Z Urutan Berapa?

    Jakarta

    Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pengguna internet mencapai 221 juta jiwa, tepatnya 221.563.479 jiwa. Dalam laporan tersebut, Generasi Z (Gen Z) mendominasi pengguna internet di Indonesia.

    Dituturkan Ketua APJII Muhammad Arif pada acara peluncuran ‘Hasil Survei Penetrasi Internet 2024’, sekitar 79,5% dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia sudah terkoneksi dunia maya. Ada dua hal yang diukur oleh APJII mengenai pengguna internet Indonesia ini, yaitu penetrasi dan ontribusi.

    “Ini menandakan peningkatan yang konsisten dari tahun-tahun sebelumnya dimulai dari 64% pada tahun 2018 grafik menunjukkan tren positif dalam adopsi internet menyoroti peningkatan aksesibilitas dan penggunaan teknologi digital di Indonesia. Jadi 5 tahun ini pengguna internet naik secara signifikan apalagi waktu di era COVID-19 kemarin,” ujar Arif beberapa waktu lalu.

    Tingkat penetrasi adalah jumlah penduduk yang terkoneksi internet dibandingkan dengan populasi penduduk, sedangkan tingkat kontribusi adalah jumlah penduduk yang mengakses internet di kategori tertentu dibandingkan dengan total pengguna internet pada kategori tersebut.

    “Data menunjukkan bahwa kelompok generasi milenial yang lahir tahun 1981-1996 menyumbang pengguna internet tertinggi sekitar 93,17% dengan kontribusi 30,62% dari total pengguna internet Indonesia. Diikuti oleh Gen Z sekitar 87,02% atau kontribusi 34,40% yang ternyata ini lebih besar dari total pengguna internet Indonesia,” kata Arif.

    Kemudian, di urutan ketiga ditempati kelompok generasi X yang lahir tahun 1965-1980 penetrasinya 83,69% dengan kontribusi 18,98%. Lalu, generasi baby boomers kelahiran 1946-1946 menyumbang penetrasi sebesar 60,52% dengan kontribusi 6,58%.

    “Sedangkan generasi yang lebih tua lagi pre boomer kelahiran di bawah 1945 hanya penetrasi 32% dengan kontribusi 0,24% dari total pengguna internet Indonesia. Ada juga, generasi yang lebih baru, yaitu post Gen Z yang lahir setelah 2023 itu penetrasi 48% dengan kontribusi 9,17%,” ucap Arif.

    Arif mengatakan adanya korelasi antara usia dan adaptasi pengguna internet yang lebih muda itu cenderung memiliki tingkat penetrasi yang lebih tinggal dari kelompok generasi lainnya. Menurut Arif, data ini penting sebagai pelaku bisnis dalam mengambil kebijakan untuk memahami dinamika digital Indonesia.

    Karakteristik Gen Z

    Gen Z identik dengan kehidupan yang akrab dengan digital, karena hidup mereka sepenuhnya dijalani dengan koneksi digital. Bahkan, sebagian besar dari mereka tidak mengingat kehidupan sebelum adanya smartphone.

    Pasalnya, mereka tumbuh di era di mana konten streaming bisa diakses di mana saja dan kapan pun. Itulah mengapa cara Gen Z berinteraksi dengan internet dengan satu sama lain lewat internet, berbeda dengan cara generasi sebelumnya.

    Beberapa laporan mencatat bahwa daripada generasi sebelumnya, Gen Z dianggap lebih pragmatis dan lebih awal untuk dewasa. Gen Z lebih mungkin untuk lulus SMA dan lulus kuliah.

    Gen Z umumnya lebih berhati-hati dalam pilihan karier. Ketika seorang gen Z mulai beranjak dewasa, mereka bertujuan untuk menghindari kesulitan yang melanda generasi-generasi sebelumnya, termasuk generasi baby boomer.

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh Roberta Katz, seorang peneliti senior di Pusat Studi Lanjutan Ilmu Perilaku (CASBS) Stanford, berikut adalah karakter yang jadi ciri-ciri generasi Z:

    Mandiri.Sangat peduli dengan orang lain.Berjuang untuk komunitas yang beragam.Sangat kolaboratif dan sosial.Menghargai fleksibilitas, relevansi dan keaslian.Kepemimpinan non-hierarkis.Suka cemas dengan masalah.Memiliki sikap pragmatis tentang pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah itu.

    Memahami karakter Gen Z yang tidak bisa lepas dari digitalisasi, pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital RI atau Komdigi (dulu Kominfo) berupaya untuk meningkatkan konektivitas internet melalui pembangunan Palapa RIng. Hingga saat ini, Palapa Ring saat ini telah mencakup sebanyak 90 kabupaten/kota di Indonesia.

    Proyek yang disebut dengan ‘tol langit’ ini diupayakan dapat menyediakan kualitas internet yang andal dari Sabang sampai Merauke. Diharapkan, dengan kehadiran Palapa Ring mampu mewujudkan visi pemerintah yaitu Indonesia Emas 2045.

    Palapa Ring adalah salah satu proyek pemerintah yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan berfokus pada konektivitas digital dengan internet merata di seluruh Indonesia. Pembangunan Palapa Ring saat ini telah mencakup sebanyak 90 kabupaten/kota di Indonesia.

    (akn/ega)

  • Gus Miftah Mundur tapi Makin Viral di Malaysia karena PM Anwar Ibrahim

    Gus Miftah Mundur tapi Makin Viral di Malaysia karena PM Anwar Ibrahim

    Jakarta

    Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari jabatan utusan khusus Presiden. Namun dia makin viral di Malaysia karena dibahas PM Anwar Ibrahim sebagai contoh negatif yang mesti menjadi pelajaran agar tidak terjadi di Malaysia.

    Gus Miftah mundur gara-gara kontroversi menghina pedagang es teh dengan sebutan kasar. Video yang beredar luas sampai membuat desakan mundur muncul dari berbagai pihak.

    “Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah di Sleman, seperti dilansir detikJogja, Jumat (6/12/2024).

    Sementara itu, di Malaysia, kontroversi Gus Miftah makin menjadi-jadi dibahas di sana. Sebelumnya, video Gus Miftah mengatai tukang es ikut menjadi viral di medsos negeri jiran itu dan jadi buah bibir netizen Malaysia.

    Ternyata, PM Malaysia Anwar Ibrahim juga membahasnya dalam acara resmi di Dewan Utama, Kompleks Kementerian Kewangan Malaysia. Video Anwar Ibrahim mengomentari Gus Miftah pun viral di Malaysia dan Indonesia.

    “Itu suatu contoh bahwa keangkuhan, sombong, itu kadang-kadang bukan dari kalangan yang tidak tahu agama. Orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, akidah, salat, sunah, tapi dia timbul kata-kata itu, dia boleh (bisa-red) menghina. Saya pun merasa aneh,” kata Anwar Ibrahim diberitakan Malaysia Gazette dan Malaysia Tribune.

    Video ini di medsos ramai komentar warga Malaysia dan Indonesia. Netizen Malaysia menilai betapa buruknya kejadian pendakwah sampai menghina penjual teh tersebut.

    “Teruk ini, cafe hormat kat orang,” kata @talunombo_badarroedin

    “Adap dan ilmu harus disatukn,” komentar @haizadking

    “Saya rasa org yg paham agama, sepatutnya tahu mcm mana nak menjaga lisan dia ❤️ semoga Allah ﷻ jaga ustadz2 kita yg selalu membawa baik nama agama islam ❤️,” kata @mayanovias.

    “Satu negara menanggung malu. 😢,” kata @ajenghartomo dari Indonesia.

    (fay/ask)