Category: Detik.com Tekno

  • Secercah Harapan Petambak Ikan di Lampung, Lebih Cuan Dibantu Teknologi

    Secercah Harapan Petambak Ikan di Lampung, Lebih Cuan Dibantu Teknologi

    Jakarta

    Jasmo (53) pembudidaya di Desa Bangunan, Palas, Lampung Selatan punya harapan. Dia menginginkan harga pakan ternaknya bisa lebih murah. Meski kehadiran tambak telah mengangkat perekonomian di Desa Palas, tak dimungkiri keinginan untuk mengurangi biaya masih ada.

    “Kami cuma mintanya dua. Satu, harga penjualan ikan ini harusnya jangan segitu terus. Tolong carikan bantuan pemasaran ikan. Terus pakan kalau bisa itu ya, tolonglah. Bantulah kami, keberatan di pakan kita itu sebetulnya,” begitu tuturnya kepada detikcom.

    Kemudian, seperti jawaban doa dari Jasmo, muncul secercah harapan untuk menambah profit dari hasil tambak. BAKTI Komdigi memberikan penyuluhan dan perangkat IoT (Internet of Things) berupa smart autofeeder dari eFishery. Lewat aplikasi eFeeder, pembudidaya dapat mengontrol jadwal pakan. Efisiensi pakan pun dapat diraih.

    Meski program ini baru berjalan dan baru terkonfirmasi hasil akhirnya pada Februari 2025, Taslimin selaku Ketua Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) Margo Rejo Semarang Jaya di Kecamatan Palas, Lampung Selatan menyebut sudah terlihat perubahan yang signifikan.

    Taslimin Ketua Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) Margo Rejo Semarang Jaya di Kecamatan Palas. Foto: Tripa Ramadhan/detikcom

    “Lebih irit (pakan), dihitung-hitung sebulan keluarnya 120 gram/40 hari. Bobotnya (ikan) sekarang 114 gr,” katanya.

    Di Dusun 008, ada lima kolam yang masing-masing alatnya dipasang eFeeder. Mereka berternak ikan patin dan lele. Secara keseluruhan Desa Palas, ada 15 unit yang diberikan oleh BAKTI sebagai bentuk dukungan kepada pelaku di bidang perikanan.

    “Sebelum kita kenal eFishery, kerjaan manual pakai tangan tebarnya. Adanya eFishery, kita terbantu bisa kerja lain dan waktunya efisien,” ungkapnya.

    Fitur di aplikasi eFeeder. Foto: Tripa Ramadhan/detikFoto

    Ade Setiawan L. Tobing Project Manager dari eFishery menyebut adanya kesamaan visi dan misi antara pihaknya dan BAKTI Komdigi. Mereka ingin digitalisasi sampai ke semua lapisan masyarakat agar dapat merasakan manfaat teknologi yang luar biasa.

    Pada intinya, eFishery dan BAKTI ingin program digitalisasi dipahami penduduk. Kemudian, diharapkan farmer dapat merasakan peningkatan ekonomi.

    “Yang ketiga, sesuai dari arah dari Bapak Presiden ya, untuk memberi nutrisi yang baik, salah satunya lewat ikan,” akunya.

    “Dengan kami punya eFeeder, kami terbantu sekali dengan programnya dari BAKTI, sehingga sampai ke semua elemen masyarakat,” lanjut Ade.

    Lebih lanjut, Project Manager Pilot Project Digitalisasi Perikanan BAKTI Ali Farzah memberikan tujuan utama dari pelaksaan proyek pilot di desa tersebut. Paling awal, BAKTI ingin menciptakan dan menggerakkan potensi-potensi daerah, terutama perekonomian masyarakat.

    Apalagi, sektor perikanan saat ini menjadi sektor yang cukup masif. Ini tak lepas dari kondisi Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dan juga keberagaman hewani.

    Project Manager Pilot Project Digitalisasi Perikanan BAKTI Ali Farzah. Foto: Aisyah/detikINET

    Terakhir, Ali berharap proyek digitalisasi desa di Lampung Selatan ini dapat berjalan dengan baik. Pihaknya mengaku akan terus memantau perkembangan dari adaptasi teknologi IoT di sana.

    “Ya, saat ini kita fokus pilot proyek di Lampung dulu. Tentunya nanti kita akan evaluasi untuk pelaksanaan pilot proyek untuk program perikanan digitalisasi perikanan ini,” tandasnya.

    BAKTI Komdigi mengevaluasi pilot project yang direncanakan berjalan selama tiga bulan di Palas, Lampung Selatan. Foto: Tripa Ramadhan/detikFoto

    (ask/fay)

  • Ilmuwan Temukan ‘Jembatan Darat’ Kuno Penghubung Siberia dan AS

    Ilmuwan Temukan ‘Jembatan Darat’ Kuno Penghubung Siberia dan AS

    Jakarta

    Jembatan darat Bering yang membentang antara Siberia dan Alaska selama Zaman Es lebih merupakan rawa daratan Bering, menurut penelitian baru.

    Penemuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa hewan, seperti burung, dengan mudah menyeberangi jembatan darat, sementara hewan lain, seperti badak berbulu (Coelodonta antiquitatis), tidak melakukan migrasi.

    Jembatan darat, yang sekarang terendam di bawah Selat Bering antara Alaska dan Rusia, berada di atas air sekitar 36 ribu tahun yang lalu hingga 11 ribu tahun yang lalu. Para ilmuwan mengira jembatan itu mungkin tampak seperti lanskap padang rumput yang gersang dan berumput di Siberia dan Alaska pada saat itu, tetapi tidak seorang pun pernah menyelidiki dasar laut tempat ‘jembatan’ itu dulu berdiri.

    Tahun lalu, para peneliti yang dipimpin oleh ahli geologi Alaska Fairbanks University, Sarah Fowell, berangkat menggunakan kapal penelitian Sikuliaq untuk mengekstraksi inti sedimen dari dasar Laut Bering. Itu adalah upaya pertama untuk merekonstruksi lanskap dan iklim kuno jembatan darat tersebut.

    Para peneliti mempresentasikan hasil studi mereka pada 10 Desember di pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) di Washington, DC., Amerika Serikat (AS). Alih-alih padang rumput yang luas, mereka menemukan lanskap rawa yang dilintasi sungai-sungai dan dihiasi danau-danau kecil.

    “Kami mencari beberapa danau besar. Apa yang kami temukan sebenarnya adalah bukti banyaknya danau kecil dan saluran sungai,” kata Fowell dalam sebuah pernyataan.

    Sedimen danau terlihat di dasar laut, begitu pula serbuk sari, fosil kecil, DNA purba, dan bahan organik. Serbuk sari dan fosil tersebut menunjukkan bahwa lanskap tersebut dihuni oleh pepohonan dan lumut. Para peneliti juga menemukan telur kutu air (Daphnia), sejenis krustasea air tawar.

    Lingkungan rawa ini mungkin sangat ramah bagi beberapa spesies seperti burung, tetapi ada juga tempat-tempat yang memiliki bukti adanya mamalia besar yang melakukan migrasi. Satu lokasi memiliki DNA mamut, dan bison juga diketahui telah menyeberang dari Eurasia ke Amerika Utara selama masa jembatan darat itu ada, serta kuda diketahui telah menyeberang dari Amerika Utara ke Eurasia.

    “Meskipun sebagian besar berupa dataran banjir dan kolam, hewan penggembala ada di sekitar, hanya saja ke atas mengikuti daerah yang lebih tinggi dan lebih kering,” kata Fowell.

    Namun, lingkungan mungkin kurang mendukung bagi spesies yang tidak berpindah antar benua, seperti badak berbulu (asli Eurasia), unta Amerika (asli Amerika utara dan tengah), dan beruang berwajah pendek (asli Amerika Utara).

    “Lanskap yang basah dan berair bisa jadi merupakan penghalang bagi beberapa spesies, atau jalur bagi spesies yang benar-benar melakukan perjalanan melalui air,” kata Jenna Hill, geolog dari US Geological Survey yang juga mempresentasikan penelitian tentang data inti Laut Bering di pertemuan AGU.

    Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak penuh lingkungan terhadap migrasi.

    (rns/rns)

  • Begini IoT yang Diberi BAKTI untuk Pembudidaya Tambak di Lampung

    Begini IoT yang Diberi BAKTI untuk Pembudidaya Tambak di Lampung

    Jakarta

    BAKTI Komdigi mendukung proses digitalisasi sektor perikanan di Lampung Selatan. Salah satunya dengan memberikan perangkat IoT (Internet of Things) yakni smart autofeeder bernama eFeeder. Alat ini disebut dapat mengefisiensi pakan sampai menciptakan hasil panen pun makin merata. Ini berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

    Singkatnya, eFeeder alat pemberi pakan otomatis yang bisa diatur lewat handphone dari aplikasinya, eFeeder. Pembudidaya bisa mengatur jadwal pemberian pakan, dapat rekomendasi pemberian pakan, sampai mencatat data pakan yang keluar.

    Ade Setiawan L. Tobing Project Manager dari eFishery menjabarkan ada beberapa komponen besar dari smart autofeeder ini. Pertama ada gentong berisi pakan, control box, hingga thrower atau pelontar. Ada juga mesin takaran atau yang disebut dosing.

    “Kalau pelontar sesuai nama ya, berfungsi untuk melontarkan. Nanti itu yang mengatur jarak lontar. Kita bisa setting dia dari kurang lebih sekitaran 10 meter, 10 sampai 13 meter. Nanti dikonversikan dengan persen, nanti kita sesuaikan dengan jarak yang kita inginkan,” kata Ade.

    Berbeda dengan eFeeder untuk udang yang melempar searah 360 derajat, eFeeder untuk ikan melontarkan 90 derajat atau membentuk huruf ‘v’.

    eFeeder dapat memberi pakan secara otomatis, bahkan bisa diatur hingga ke jarak lontarnya. Foto: Tripa Ramadhan

    Sementara untuk dosing, ada nilai kalibrasi yang dapat dicocokkan. Misalnya pembudidaya setting 1 kg, maka motornya harus mengklaibrasi dulu berapa nilai kalibrasinya. Sebab, setiap performa motor itu berbeda-beda ya.

    “Sama kayak kita anggap mobil atau motor gitu. Setahun penggunaan otomatis dia bakal lebih turun kan performance-nya. Jadi misalnya sekarang 14 kg per detik, setahun ke depan belum tentu 14 kg per detik, karena dia udah mulai pelan. Makanya dikalibrasi lagi,” ujarnya.

    Untuk cara kalibrasi, biasanya pembudidaya harus menyiapkan 1 kg pakan. Setelah itu, dari aplikasi eFeeder ada fitur kalibrasi yang dapat dipakai. Selanjutnya, baru dia ada hitungan sendiri, berapa gram per detik.

    Keunggulan eFeeder

    Sesuai namanya, IoT smart autofeeder eFishery terkoneksi dengan internet dan mendapatkan power dari listrik. Akan tetapi, konsumsi daya yang dibutuhkan eFeeder tidak besar.

    “Kita tuh penggunaan listriknya hemat. Dia (Smart autofeeder) di saat standby seperti ini, dia cuma 1 watt. Kalau dia di saat running, di saat bunyi gitu ya, dia itu bisa diangka 40 watt. 40 watt artinya 1 lampu rumah. Kecil banget,” jelas Ade.

    Untuk pemberian pakan biasanya dilakukan pada pukul 08.00 dan 17.00. Akan tetapi, ketika mendekati panen, maka pemberian pakan akan dinaikkan menjadi tiga kali sebaran. Sebaran ketiga dilakukan pada jam 12 malam.

    Fitur yang ada di aplikasi eFeeder yang dimiliki tiap farmer. Kolam yang dimiliki bisa terdata. Foto: Aisyah/detikINET

    “Makanya salah satu alasan eFeeder diperlukan dan dibutuhkan sama petani, siapa sih yang mau ngasih pakan jam 12 malam? Yang kedua, ini tuh fleksibel. Hujan nggak ada yang mau ngasih pakan. Tapi alat ini, selagi konsumsi listriknya ada, dia bisa jalan,” tegasnya.

    Selain itu, aplikasi eFeeder memungkinkan pembudidaya untuk memiliki pengaturan sendiri, sebanyak apapun. Setiap akun dapat mengelola beberapa kolam dan memantaunya setiap saat. Bahkan, ada opsi tunda pemberian pakan apabila hujan turun.

    “Sebab kadang, kalau ikan lagi hujan biasanya nafsu makannya turun. Jadi lebih baik ditunda dulu,” ucapnya.

    Fitur yang ada di aplikasi eFeeder yang dimiliki tiap farmer. Bisa tunda pemberian pakan. Foto: Aisyah/detikINET

    Keunggulan lainnya dari eFeeder, penggunaan aplikasi ini dapat membantu mengurangi penyakit ternak. Semakin sedikit sisa pakan, semakin sedikit limbah yang berpotensi menurunkan kesehatan ikan. Ditambah pola makan berkelanjutan, ini menjadikan pertumbuhan ikan lebih cepat. Artinya, panennya bisa lebih cepat dan ukurannya lebih besar.

    Tambak ikan di Palas, Kabupaten Lampung Selatan, telah menggunakan alat pakan otomatis. Teknologi digital ini membantu petambak memberi pakan ternak lebih efisien. Foto: Tripa RamadhanIkan hasil tambak yang diberikan bantuan perangkat IoT eFeeder oleh BAKTI Komdigi. Nah, detikcom kebagian cicip. Wuenak pol! Foto: Aisyah/detikINET

    (ask/afr)

  • Bocoran Desain Baru iPhone 17 Pro, Kok Mirip Pixel 9 Pro?

    Bocoran Desain Baru iPhone 17 Pro, Kok Mirip Pixel 9 Pro?

    Jakarta

    iPhone 16 series baru saja diluncurkan beberapa bulan yang lalu, tapi bocoran seputar desain iPhone 17 series sudah bermunculan. Terbaru, muncul render iPhone 17 Pro dengan desain baru yang bikin pangling.

    Tipster Jukanlosreve mengunggah foto yang diklaim sebagai rangka iPhone 17 Pro. Foto itu pertama kali dibagikan oleh seorang tipster asal China di Weibo yang mengklaim mendapatkan komponen itu dari supply chain Apple.

    Foto tersebut memperlihatkan rangka iPhone dengan material dari logam, lengkap dengan lubang untuk tombol volume, power, Action Button, dan Camera Control.

    Di bagian paling atas terdapat lubang cukup besar yang diduga akan jadi tempat kamera belakang. Modul kamera belakang berbentuk kotak yang sudah menjadi ciri khas iPhone Pro selama beberapa generasi terakhir dihilangkan.

    [Gambas:Twitter]

    Tempat kamera belakang yang lebih lebar dan berbentuk persegi panjang tersebut diklaim dibentuk seperti itu agar bisa memuat kamera ultrawide di bagian tengah untuk memberi ruang bagi ‘lampu struktur depan’, yang mungkin merupakan referensi untuk Face ID.

    Di kolom komentarnya di Weibo, tipster ini mengatakan susunan kamera ini dipilih untuk mendukung spatial video. iPhone 16 series dan iPhone 15 Pro series sudah mendukung perekaman spatial video, jadi mungkin fitur ini akan ditingkatkan di iPhone 17 Pro, seperti dikutip dari Android Authority, Jumat (12/12/2024).

    Bocoran ini juga diperkuat oleh tipster Digital Chat Station yang rekam jejaknya cukup positif. Dalam postingannya di Weibo, Digital Chat Station mengatakan Apple sudah mengubah desain kamera iPhone 17 series dengan bilah kamera horizontal seperti ini.

    Digital Chat Station juga mengunggah render yang menunjukkan seperti apa desain iPhone 17 Pro dengan bilah kamera ini. Desain baru ini mengingatkan kepada Google Pixel 9 Pro, salah satu kompetitor terbesar iPhone.

    Konfigurasi kamera yang akan diusung iPhone 17 Pro masih belum diketahui. Namun, Digital Chat Station meyakini desain kamera ini akan ditiru ponsel Android lainnya yang dirilis tahun depan.

    Jika rumor ini akurat, maka desain baru ini merupakan perubahan desain paling drastis yang dialami iPhone dalam beberapa tahun terakhir. Kalian pilih yang mana detikers, desain iPhone 16 Pro saat ini atau desain baru iPhone 17 Pro?

    (vmp/afr)

  • Meme Anak Rental PS Nih Bos Jadi Juara Dunia Esports

    Meme Anak Rental PS Nih Bos Jadi Juara Dunia Esports

    Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara FIFAe World Cup 2024 kategori konsol. Gelar ini didapatkan, setelah Indonesia mengalahkan Brasil di babak grand final.

    Pertandingannya diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, pada pukul 18.30 waktu setempat atau sekitar 22.30 WIB. Adapun atlet esports yang mewakili Tanah Air ialah Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie. Foto: x.com/@virtualballers

  • Kebiasaan Unik Manusia Rp 2.000 Triliun, Bikin Kaget

    Kebiasaan Unik Manusia Rp 2.000 Triliun, Bikin Kaget

    Jakarta

    Nvidia yang sebelumnya fokus merancang chip gaming, kini memproduksi chip AI yang laris manis. Menurut data Companies Market Cap, Nvidia berada di urutan kedua perusahaan paling bernilai di dunua dengan kapitalisasi pasar USD 3.399 triliun, hanya kalah dari Apple.

    Jensen Huang, selaku CEO dan pendiri Nvidia mencatat peningkatan laba yang signifikan akibat popularitas AI. Dilihat dari daftar Forbes Real-Time Bilionaires, kekayaannya di atas kertas ditaksir nyaris Rp 2.000 triliun.

    Jensen dikenal sebagai sosok yang eksentrik dengan ciri khasnya mengenakan jaket kulit. Pria kelahiran Taiwan yang berusia 61 tahun ini juga sering menyampaikan opini-opini yang memotivasi generasi muda.

    Kisah hidupnya sangat inspiratif. Sebelum mencapai kesuksesan dan kekayaan seperti sekarang, Jensen pernah bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran cepat saji waralaba Denny’s.

    Dalam memimpin perusahaannya, Jensen rupanya menerapkan pendekatan yang tidak biasa untuk menciptakan lingkungan kerja yang ideal. Berbeda dengan banyak perusahaan besar yang menerapkan sistem hierarki kaku, Jensen percaya pendapat dari semua karyawan, tanpa memandang jabatan, harus didengar.

    Salah satu metode kepemimpinan Jensen di Nvidia adalah dengan meminta karyawan mengirimkan email berjudul ‘5 Hal Teratas’ (Top-5 Things/T5T). Melalui email ini, Jensen dapat memahami pemikiran karyawan dari berbagai tingkatan dan divisi.

    Dalam buku terbaru berjudul ‘The Nvidia Way’ yang ditulis oleh penulis senior ‘Barron’s’, Tae Kim, dijelaskan secara rinci bagaimana konsep email T5T membantu Jensen. Email ini menjadi cara Jensen menjaga agar seluruh lapisan perusahaan tetap terhubung dan bergerak ke arah yang sama.

    Menurut Kim, pendekatan manajemen Jensen ini berbeda dari apa pun yang biasanya diterapkan di perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.

    Dalam artikel ‘Wall Street Journal’ yang membahas buku tersebut, Jensen menyatakan bahwa email harian T5T bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari seluruh elemen di Nvidia. Ia menyoroti bahwa pendapat-pendapat tertentu sering terabaikan karena fokus para eksekutif perusahaan yang terlalu sempit.

    Jensen Huang dan istri Foto: Nvidia

    Padahal, banyak ide dari karyawan di tingkat bawah yang berpotensi menjadi fondasi kesuksesan Nvidia di masa depan.

    “Strategi bukan berasal dari apa yang saya katakan, tetapi dari apa yang mereka kerjakan. Karena itu, sangat penting bagi saya untuk mengetahui apa yang dikerjakan semua orang” ujar Jensen dalam acara AI Summit 2023, seperti dikutip oleh ‘Wall Street Journal’ dan ‘Inc’ pada Kamis (12/12/2024).

    Email T5T ini tidak seperti laporan kerja harian biasa. Jensen memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengungkapkan pemikiran mereka, baik berupa argumentasi maupun spekulasi. Menurutnya, ide-ide tersebut mungkin relevan dengan bisnis di masa depan.

    Selain itu, Jensen lebih suka mengadakan diskusi terbuka di ruang konferensi daripada mengadakan pertemuan kecil di ruang tertutup. Ketika sebuah ide besar ditemukan secara kolektif, manajemen atas akan kembali ke ruangan masing-masing untuk mengembangkan ide tersebut melalui riset dan proposal yang kemudian akan dipresentasikan dalam beberapa hari atau minggu berikutnya.

    *Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fyk/fyk)

  • Bangga! Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 eFootball, King Indo Menyala

    Bangga! Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 eFootball, King Indo Menyala

    Jakarta

    Dalam kejutan luar biasa yang melampaui ekspektasi, Timnas eFootball Indonesia berhasil keluar sebagai juara di FIFAe World Cup 2024 kategori konsol. Mengalahkan Brasil dalam babak grand final yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, kemenangan ini menandai prestasi besar bagi esports di Indonesia.

    Pertandingan krusial ini diikuti dengan penuh semangat oleh para penggemar di Tanah Air. Tim Indonesia, yang diwakili oleh Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie, berhasil menunjukkan kemampuan luar biasa mereka dalam format best of 3 (Bo3). Mereka menang dengan skor yang ketat, membawa pulang gelar juara setelah laga seru yang penuh dengan strategi dan ketangkasan.

    Di media sosial, pujian dan ucapan selamat mengalir deras. Banyak warganet yang mengungkapkan kebanggaan mereka terhadap pencapaian ini, dengan hashtag #TimnasDay menjadi trending di berbagai platform.

    Postingan di X menggambarkan euforia dan kebanggaan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, menunjukkan bahwa kemenangan ini bukan hanya prestasi bagi para atlet esports, tetapi juga sebuah simbol nasionalisme dan kebanggaan berbangsa.

    Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara FIFAe World Cup 2024 kategori konsol. Gelar ini didapatkan, setelah Indonesia mengalahkan Brasil di babak grand final. Foto: (FIFAe)

    “Luar biasa bocah ajaib Rizki faidan dan Elga El gacor selalu bikin bangga Indonesia dan pencinta eFootball, Alhamdulillah juara๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘,” kata @veri_setiant_

    “MERAH PUTIH DI PUNCAK DUNIA! ๐Ÿ†๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ”ฅ Tim eFootball kita bikin bangga, luar biasa juaranya! ๐ŸŽฎ๐Ÿ’ช #GarudaJuara,” ucap @Mr_hypo_thetic

    “Luar biasa! Selamat untuk Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi atas prestasinya di FIFAe World Cup 2024! ๐ŸŽฎ๐Ÿ”ฅ Bangga banget lihat e-sports Asia berjaya di panggung dunia! ๐Ÿ†๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡พ๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ,” kata @MTK_Khann.

    “efootball menangg juara dunia harusnya seluruh rental ps di Indonesia di gratiskan๐Ÿ˜ MENYALA KING INDO๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ” kata @haechijsuh.

    “Didikan rental PS, membuahkan hasil, musuhnya cuma emak sendiri,” kata @PandaMerahku.

    “king indo nih bos ๐Ÿ”ฅ didikan rental ps emg sangat menyala,” ujar @benn_dick.

    (afr/afr)

  • Video Ditanya Kapan Sampai ke Teknologi AGI, CFO OpenAI: Dalam Jangka Pendek

    Video Ditanya Kapan Sampai ke Teknologi AGI, CFO OpenAI: Dalam Jangka Pendek

    CFO OpenAI Sarah Friar ditanya tentang jangka waktu tercapainya teknologi AGI (Artificial Generative Intelligence) atau kecerdasan buatan generatif yang kerap disebut setara dengan kemampuan manusia. Salah satu misi OpenAI yakni membangun AGI. Berikut jawaban dari Sarah Friar…

  • Samsung Galaxy S25, S25 Plus dan S25 Ultra Lolos TKDN, Salip iPhone 16

    Samsung Galaxy S25, S25 Plus dan S25 Ultra Lolos TKDN, Salip iPhone 16

    Jakarta

    Samsung masih belum memberi sinyal akan kehadiran Galaxy S25, Galaxy S25 Plus dan Galaxy S25 Ultra. Pun begtu ada bukti kuat ketiganya segera dirilis, buktinya trio penerus Galaxy S24 itu baru saja lolos Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian.

    Menjengnya Galaxy S25, S25 Plus dan S25 Ultra di situsTKDN Kemenperin menyalipiPhone 16 yang hingga kini masih belum nongol. Tiga perangkat yang muncul TKDN Kemenperin mengusung kode SM-S931B, SM-S936B, dan SM-S938B.

    Kode tersebut adalah nomor model versi global dari Galaxy S25, Galaxy S25 Plus dan Galaxy S25 Ultra. Semua model memiliki nilai TKDN 37,50% dan sudah mendukung koneksi 5G.

    TKDN Samsung Galaxy S25, S25 Plus dan S25 Ultra Foto: Screenshoot detikINET

    Walaui sudah lolos TKDN, Galaxy S25 masih perlu mengantongi restu dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Berdasarkan pantauan detikINET, ketiga HP Samsung terbaru itu belum muncul di situs Sertifikasi Postel Komdigi.

    Mengacu pada bocoran yang beredar, Samsung Galaxy S25, S25 Plus, dan S25 Ultra akan hadir dengan peningkatan signifikan pada spesifikasi. Galaxy S25 dikabarkan akan memiliki layar Dynamic AMOLED 2X 6,2 inci dengan resolusi 1080×2340 piksel dan refresh rate 120Hz, didukung oleh chipset Snapdragon 8 Elite atau Exynos 2500 tergantung pada wilayah penjualan.

    RAM 12GB LPDDR6 dan penyimpanan mulai dari 256GB akan menjadi standar, dengan kamera triple yang mencakup sensor utama 108MP, ultra-wide 12MP, dan telefoto 12MP. Baterai belum dikonfirmasi, tapi diperkirakan akan mendukung Wi-Fi 7 tanpa konektivitas UWB, dan menggunakan Android 15 dengan OneUI 7.1.

    Render Galaxy S25 Plus Foto: @OnLeaks & Android Headline

    Galaxy S25 Plus akan tampil dengan layar Dynamic AMOLED 6,7 inch, memiliki spesifikasi prosesor yang sama dengan S25, serta RAM dan penyimpanan yang identik. Kamera akan serupa, namun mungkin dengan sedikit peningkatan pada sensor. Baterai diharapkan lebih besar dibanding S25, juga mendukung Wi-Fi 7 dan berjalan pada Android 15 dengan OneUI 7.1.

    Untuk Galaxy S25 Ultra, layar AMOLED 6,8 inch atau lebih dengan resolusi 1800 x 3440 piksel dan refresh rate 144Hz, dengan layar curved, akan menjadi fitur utama. Prosesor Snapdragon 8 Elite for Galaxy dijanjikan memberikan peningkatan performa dramatis, dengan RAM 12GB LPDDR6 dan penyimpanan mulai dari 256GB hingga 1TB.

    Render Samsung Galaxy S25 Ultra Foto: OnLeaks/Android Headlines

    Sistem kamera yang mengesankan termasuk kamera utama 200MP, telefoto periskop 5x dengan sensor 50MP, ultrawide dengan sensor 50MP, dan telefoto 3x dengan sensor 10MP. Baterai 5.000mAh dengan fast charging 45W, desain dengan sudut lebih membulat dan bezel lebih tipis, serta dukungan Wi-Fi 7 dan UWB, semua akan berjalan pada Android 15 dengan OneUI 7.1.

    Semua model ini diharapkan tersedia dalam berbagai warna, termasuk hitam, hijau, biru, dan titanium, dengan varian warna eksklusif untuk setiap model. Namun, spesifikasi akhir bisa saja berubah menjelang peluncuran resmi yang akan konon berlangsung di Januari 2025.

    (afr/afr)

  • Timnas Indonesia Vs Laos Menguras Kesabaran, Selevel Tarkam!

    Timnas Indonesia Vs Laos Menguras Kesabaran, Selevel Tarkam!

    Jakarta

    Pertandingan lanjutan Grup B Piala AFF 2024 antara Timnas Indonesia dan Laos yang berakhir dengan skor imbang 3-3 telah memicu kekecewaan mendalam di kalangan suporter. Banyak warganet yang meluapkan amarahnya melalui berbagai platform media sosial, menganggap penampilan skuad Garuda Muda kali ini sangat mengecewakan dan tidak mencerminkan timnas level internasional.

    Tagar #TimnasIndonesia memuncaki trending topik di X.com. Ramai warganet menyuarakan kritik terhadap permainan tim Marselino dkk.

    Ada yang bilang level permainan Timnas Garuda kali ini selevel tarkam. Beberapa mengaku hilang kesabaran saat menyaksikan pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Kamis malam (12/12/2024).

    Berikut rangkuman komentar netizen:

    “Kalo seri lawan timnas “senior” Laos masih okelah. Lha ini Laos juga bawa tim pemainnya mayoritas masih muda plus Indonesia main di kandang. Malah tadi Indonesia main ala tarkam & selevel Marselino bisa-bisanya bikin tekel ga perlu pada saat dia udah dapat kartu kuning,” ujar @Danaranindito.

    “Laos sekarng sudah berkembang,padahal mereka pake skuad muda + lokal ,, mereka di tangan pelatih yg tepat .. Padahal dulu mereka lebih bapuk dari kita,sedang kan lokal kita kualitas nya malah macem tarkam seperti ga ada pelatih ..,” ucap @AzkaSebastian33.

    “Lawan laos sampe kebobolan 3 gol itu memalukan sekali… pemain timnas level tarkam itu sih yg main di lapangan,” ujar @ardhianfajar.

    “Kirain nonton timnas vs laos jadi ada hiburan, tau taunya makin stres kepalaku tegang nonton tarkam. Jangan sampe muncul jokes “kita balas di liga dangdut” lagi,” ujar @nxkxnyvv.

    “Jujur jujuruan permainan timnas agak mengecewakan. Tiga goal didapat hanya dari skema bola mati. Sty gambling rotasi pemain, lini tengah ga jalan, main kurang sabar dan terlalu grasa grusu. Smoga lawan vietnam bisa lebih baik.,” kritik @Reynal_here.

    “Full sabar nonton Timnas, pertahanan bener-bener jelek banget hari ini harus banyak evaluasi,” ujar @faisal_hernawan.

    “Emang gk pantes menang timnas, tarkam. Salah oper di mana-mana, cuma ngandelin throw in pdhl lawannya “cuma” Laos. Ampun dah,” kata @Respatikr_.

    (afr/afr)