Category: Detik.com Tekno

  • Masa Lalu Kominfo Kena Kasus Korupsi, Meutya: Harus Ubah Cara Berpikir

    Masa Lalu Kominfo Kena Kasus Korupsi, Meutya: Harus Ubah Cara Berpikir

    Jakarta

    Seiring perubahan nomenklatur instansi menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan transformasi tersebut menjadi momen perbaikan tata kelola kementerian yang dipimpinnya itu.

    Saat masih bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kementerian ini sempat tersandung kasus korupsi pengadaan menara base transciever station (BTS) 4G Bakti hingga Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menkominfo Johnny G. Plate dan Dirut Bakti Anang Latif sebagai salah dua tersangkanya.

    “Sebagai bagian dari pemerintah Kementerian Komunikasi dan Digital tentu memegang peran sentral dalam membangun sistem digital yang mendukung pencegahan korupsi,” ujar Meutya dalam acara Deklarasi Anti Korupsi di Lingkungan Kementerian Komdigi, Pusdiklat Komdigi, Selasa (17/12/2024).

    Dengan perubahan nama dari Kominfo menjadi Komdigi, Meutya menekankan bahwa kementerian saat ini akan turut berdampak pada perubahan struktur organisasi yang berfokus pada digitalisasi dan tata kelola pemerintahan.

    Restrukturisasi organisasi di Komdigi imbas perubahan nomenklatur di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencakup pemecahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi dan Informatika menjadi tiga ditjen, yakni Ditjen Teknologi Pemerintah Digital, Ditjen Ekosistem Digital, dan Ditjen Pengawasan Ruang Digital.

    Kemudian, ada juga direktorat yang bergabung, yakni Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) dan Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) menjadi Ditjen Infrastruktur Digital.

    “Salah satu konsekuensinya adalah perubahan struktur organisasi yang berfokus pada digitalisasi dan tata kelola pemerintahan melalui pembentukan direktorat pemerintahan digital, kita akan mendorong dan memperkuat pengembangan layanan publik berbasis teknologi. Kemudian juga ada kedirjenan pengawasan ruang digital, ada juga kedirjenan pengawasan ekosisi digital dan perubahan lain-lain,” tutur Meutya.

    Tak hanya kasus korupsi pengadaan BTS 4G Bakti, Kominfo (sebelum bernama Komdigi) juga ada dua hal yang jadi sorotan publik, yaitu lumpuhnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang membuat layanan publik terhenti dan pegawai Komdigi yang ditangkap polisi karena menyalahgunakan wewenang untuk melindungi situs judi online.

    “Sekali lagi perubahan nama ini harus mengubah cara berpikir dan perilaku kita dalam memaknai tugas kita. Jadi tadi ketika kita bicara digitalisasi, kita bicara mengubah sistem dan tata kelola serta struktur organisasi. Kalau kitanya manusianya, tidak mau berubah, maka semua ini akan menjadi sia-sia,” tuturnya.

    “Jadi tentu yang paling utama adalah integritas dari SDM-nya. Kita semua yang hadir di sini punya kewajiban itu, punya amanah untuk kemudian mau berubah menjadi lebih baik lagi. Tadi sudah disampaikan catatan-catatan di dalam 2023, saya tidak akan ulangi, ada tiga batu terjal yang telah kita lalui,” pungkas Meutya.

    (agt/rns)

  • Video Viral Jadi Cara Rakyat Kecil Melawan Status Sosial Tinggi

    Video Viral Jadi Cara Rakyat Kecil Melawan Status Sosial Tinggi

    Jakarta

    Pengamat beranggapan video viral bisa menjadi cara rakyat kecil untuk melawan mereka yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Secara umum, ketika sebuah kasus itu sudah viral, perhatian yang terarah dari berbagai pihak akan semakin besar. Bermula dari teriakan korban, kemudian menarik perhatian netizen, sampai media hingga influencer.

    Setelah pemberitaannya besar, tentu saja kasus tersebut akan diperhatikan lebih oleh aparat.

    “Inilah cara masyarakat kecil untuk melawan mereka yang dalam posisi yang lebih tinggi. Kita sekarang melawan secara digital dan bisa beramai-ramai,” kata pengamat media sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed Enda Nasution saat dihubungi detikINET, Selasa (17/12/2024).

    Dengan menggunakan media video/foto yang kemudian disebar di media sosial, mereka yang menyalahgunakan kekuasaan hingga timbul ketidakadilan dapat memperoleh tekanan. Kenapa video lebih mudah viral, ini dikarenakan penontonnya bisa melihat secara langsung kondisi di lokasi. Karena itu, dokumentasi adalah hal penting dalam memancing keramaian.

    “Kalau nggak ada video, mungkin foto. Tapi sebenarnya video lebih berbicara. Orang bisa lihat. Makanya disebut ‘video viral’, karena nanti videonya dikirim-kirim,” jabar tokoh yang dijuluki ‘Bapak Blogger Indonesia’ ini.

    Selain video dan foto, sebuah unggahan akan lebih mudah viral jika didukung dengan narasi. Narasi ini diperlukan untuk menambahkan informasi atau konteks. Di sana juga bisa dijabarkan siapa korban dan tokoh-tokoh yang terlibat.

    Dalam kesempatan yang sama, Enda menjabarkan beberapa contoh tema yang bisa membuat sebuah isu viral. Pertama, dan yang paling sering, adalah isu yang bersifat emosional. Hal-hal yang menggugah hati dan menyuarakan ketidakadilan biasanya paling cepat tersebar.

    “Kemudian ada kasus kriminal, kasus politik, seleb, dan yang klenik-klenik. Lalu yang sifatnya seksual, pasti di sekitar masalah pribadi,” jelas Enda.

    Nah, sekarang ini kepedulian peristiwa yang melukai rasa keadilan makin menguat di netizen. Misalnya sifat dan sikap arogan seseorang kepada orang lain yang lebih lemah.

    “Seringkali di jalan kan banyak tuh videonya yang diacung pakai senjata sama (pemilik) mobil Fortuner hitam. Biasanya yang selalu jadi simbol keangkuhan. Atau, kalau disalip, atau ada pejabat pakai Patwal (Patroli dan Pengawal), berantem di jalan, pasti divideoin. Apalagi kalau pakai seragam. Ini jadi cara netizen untuk melawan balik dengan memviralkan atau mendokumentasikan,” ujarnya.

    Media Sosial Jadi ‘Tempat Teriak’ Terbaru

    Menurut Enda, tak dapat dimungkiri bahwa bahwa media sosial ini adalah sebuah kekuatan. Terlebih masyarakat Indonesia juga aktif menggunakan media sosial. Enda pun mengibaratkan media sosial seperti alun-alun, tempat luas yang penuh keramaian.

    “Kalau dulu kita harus ke alun-alun dan jumlahnya terbatas (untuk dapat perhatian — red). Di medsos, kita seolah-olah analoginya kayak teriak-teriak di alun-alun, “Oh semua orang memperhatikan”. Media sosial seolah-olah mengambil ruang itu, jadi ruang publik digital yang sifatnya orang bisa ‘teriak’,” terangnya.

    Cara berteriak itu bisa berupa threads di X, video YouTube atau TikTok, Instagram Reels atau Instagram Story, apapun itu. Ketika korban muncul, maka rasa simpati akan muncul di tengah masyarakat dan menyebar.

    “Ketika orang-orang sadar, “Eh, ada apa nih?”, baru kemudian diambillah dan ditindak lebih lanjut, baik oleh yang peduli kayak kasus pengumpulan dana kemarin, atau kalau memang kasus kriminal oleh penegak hukum, kalau misalnya kasus politik ya mungkin oleh pihak-pihak yang ada di dalam itu,” tutupnya.

    (ask/rns)

  • Silent Hill 2 Menjadi Game Horor Terbaik 2024 di The Horror Game Awards

    Silent Hill 2 Menjadi Game Horor Terbaik 2024 di The Horror Game Awards

    Jakarta

    Silent Hill 2 sukses meraih penghargaan game horor terbaik 2024. Game ini berhasil mendapatkannya dalam acara bertajuk The Horror Game Awards.

    Sebelumnya, para penggemar Silent Hill 2 sempat dibuat kecewa dengan hasil pemungutan suara di acara The Game Awards 2024. Pasalnya, meskipun masuk nominasi di beberapa kategori, game kepunyaan Konami tersebut belum bisa membawa satu pun gelar.

    Game ini ikut bersaing di The Game Awards 2024 dalam kategori Best Narrative, Best Score and Music, Best Audio Design, Best Perfomance, dan Best Action/Adventure. Dari lima kategori itu, tidak ada satu pun penghargaan yang nyangkut.

    Namun terlepas dari kemewahannya, The Game Awards bukan satu-satunya acara penghargaan video game di industri ini. Salah satu acara dengan tujuan serupa ialah The Horror Game Awards, khusus memberikan apresiasi kepada game yang mampu memberikan pengalaman mencekam ke pemainnya.

    Terdapat 16 kategori di dalamnya yaitu Player Choice, Most Accessible Horror Game, Most Anticipated Horror Game, Best Indie Horror, Best Survival Horror, Best Multiplayer Horror, Best VR Horror, Best Performance, Best Narrative, Best Soundtrack, Horror Content Creator of the Year, Best Developer, Best Indie Developer, Technical Achievement Award, Lifetime Achievement Award, dan Horror Game of the Year.

    Nah selain menyabet titel game horor terbaik 2024, Silent Hill 2 juga mendapatkan penghargaan di kategori Best Survival Horror dan Best Soundtrack. Ada satu lagi penghormatan yang didapatkan dan masih berhubungan dengan game ini, yaitu Best Performance yang diberikan kepada Luke Roberts.

    Dalam upaya menang di kategori Horror Game of the Year, Silent Hill 2 melawan beberapa judul yang punya kualitas tak kalah bagus. Adapun game horor yang masuk nominasi ialah A Quiet Place The Road Ahead, Buckshot Roulette, Crow Country, Five Nights at Freddy’s Into the Pit, Hollowbody, Home Safety Hotline, Indigo Park Chapter 1, Mouthwashing, Shipwrecked 64, Slitterhead, Sorry We’re Close, Still Wakes The Deep, dan The Outlast Trials.

    Bagi gamer yang penasaran seseru apa Silent Hill 2, bisa langsung menjajalnya sendiri di PS5 atau PC melalui Steam. Namun jangan lupa menyiapkan uang sebesar Rp 937 ribu untuk bisa memilikinya.

    (hps/fay)

  • Banding Ditolak Pengadilan AS, Nasib TikTok di Ujung Tanduk

    Banding Ditolak Pengadilan AS, Nasib TikTok di Ujung Tanduk

    Video: Banding Ditolak Pengadilan AS, Nasib TikTok di Ujung Tanduk

    4,627 Views | Selasa, 17 Des 2024 08:59 WIB

    Pengadilan banding AS pada hari Jumat (13/12) menolak banding ByteDance dalam upaya untuk memblokir sementara Undang-Undang yang melarang TikTok di Amerika Serikat. Kini nasib TikTok di AS pun berada di ujung tanduk.

    Wanodya/Reuters – 20DETIK

  • No Viral No Justice, Fenomena Aparat Gerak setelah Didesak Netizen

    No Viral No Justice, Fenomena Aparat Gerak setelah Didesak Netizen

    Jakarta

    No Viral No Justice‘ menduduki trending topic di X. Kasus penganiayaan karyawati toko roti di Cakung oleh George Sugama Halim adalah pemicunya, menurut analisis pengamat media sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed Enda Nasution.

    “Dia (No Viral No Justice) berupa frasa saja, walaupun memang bisa juga tetep jadi trending topic karena banyak digunakan sama teman-teman yang berusaha untuk mendorong diambil tindakan hukum terhadap si orang ini,” kata Enda saat dihubungi detikINET, Selasa (17/12/2024).

    Saat ini, bisa dibilang tujuan netizen sudah tercapai karena orang itu sudah ditangkap dan dijadikan tersangka. Semua memang tak lepas dari peran video viral yang tersebar di media sosial.

    Menurut pria yang dijuluki Bapak Blogger Indonesia ini, secara umum ketika sebuah kasus itu sudah viral duluan, perhatian yang terarah dari berbagai pihak akan semakin besar. Bermula dari teriakan korban, kemudian menarik perhatian netizen, dan bahkan media hingga influencer. Setelah pemberitaannya besar, tentu saja kasus tersebut akan diperhatikan lebih oleh aparat.

    “Baru kemudian ya penegak hukum jadinya juga lebih memperhatikan. Kalau nggak salah ada kasus yang pemukulan yang dokter koas, terus ada banyak kasus-kasus lain juga, baik yang politik, hukum dan macam-macam lagi. Jadi seolah-olah, ketika sudah jadi ramai, memang tangan hukum jadi bergerak lebih cepat,” lanjutnya.

    Akan tetapi, Enda mengingatkan bahwa kita harus belajar tidak semua hal yang viral adalah kebenaran. Netizen juga pintar-pintar kok, pasti sebuah keanehan akan terendus jika dirasa kasus tersebut janggal. Kejanggalan ini yang kemudian dapat mengantarkan pada penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian. Karena itu perlu diingat, peran penegak hukum juga tetap diperlukan.

    “Contohnya merasa “Ini kok aneh ya?”, kayaknya butuh informasi lain untuk kemudian dicermati lagi. Mungkin karena diangkat ke X juga akhirnya polisi bertindak cepat gitu. Setelah bertindak cepat, akhirnya jadi ketahuan, “Oh ada masalah pribadi di belakangnya”, misalnya,” ujarnya.

    Tapi kadang keanehan dari viralnya kasus juga dapat terungkap dari banyak sisi. Tak harus masalah hukum, isu personal saja bisa ‘diselesaikan’ oleh netizen.

    “Lalu kan ada juga yang masalah pribadi. Misalnya sudah mau pernikahan beberapa hari kemudian tiba-tiba diputusin karena satu dan lain hal, eh ternyata yang terjadi sebaliknya. Memang dalam konteks ini, saya rasa sekarang media sosial dan netizen itu jadi semacam punya peran sebagai pressure group,” ungkapnya.

    Kini, George Sugama telah ditetapkan sebagai tersangka. George mengaku khilaf melakukan penganiayaan yang menyebabkan kepala korban (DAD) bocor. Kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur pada 18 Oktober 2024.

    Di media sosial X, ‘No Viral No Justice’ masuk trending topic dengan lebih dari 15.900 tweet saat berita ini ditulis. Kebanyakan dari cuitan dengan kata kunci tersebut mengomentari kasus George Sugama.

    Terkait dengan hal ini, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengakui proses penanganan kasus penganiayaan terhadap karyawati toko roti bernama Dwi Ayu Dharmawati oleh anak bosnya, George Sugama Halim, terkesan lambat. Nicolas pun meminta maaf atas hal itu.

    “Kami selaku penyidik kami mohon maaf atau keterlambatan proses penyidikan ini,” kata Nicolas seusai rapat audiensi korban karyawati toko roti dengan Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).

    Nicolas mengatakan keterlambatan dalam proses penanganan kasus itu tanpa disengaja. Dia menyebutkan ada hal-hal nonteknis yang menjadi penyebabnya.

    (ask/rns)

  • Preorder iPhone 16 Dibuka 20 Desember 2024, Emang Bisa?

    Preorder iPhone 16 Dibuka 20 Desember 2024, Emang Bisa?

    Jakarta

    Beredar kabar di media sosial iPhone 16 segera bisa dipesan di Indonesia. Disebutkan kalau preorder HP anyar Apple itu dimulai 20 Desember 2024.

    Tentu ini menjadi informasi yang ditunggu-tunggu Apple Fanboy yang sudah lama menantikan kehadiran iPhone 16 di Tanah Air. Namun ada suatu yang mengganjal, iPhone 16 masih belum mengantongi sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Padahal, sertifikat TKDN menjadi salah satu syarat suatu HP bisa dipasarkan di Indonesia. detikINET pun mengonfirmasi kebenaran informasi terkait TKDN iPhone 16 ini ke Kemenperin.

    “Iya betul (belum mendapat sertifikasi). TKDN iphone 16 masih membutuhkan waktu lama untuk terealisasi sampai Apple menyelesaikan masalah sisa utang investasi periode 2020-2023,” ujar Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin saat dihubungi.

    Dia pun mewanti-wanti masyarakat agar berhati-hati dengan tawaran preorder iPhone 16, karena HP ini masih ilegal diperjualbelikan di Indonesia, mengingat belum memenuhi TKDN.

    Kendati belum mengantongi TKDN, iPhone 16 memang masih bisa dijual di Indonesia dengan kekurangan tak bisa menggunakan koneksi internet seluler alias WiFi only.

    Pun begitu, perangkat tersebut harus mengantongi restu Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Berdasarkan pantauan detikINET, hingga saat ini iPhone 16 belum menjalani ataupun lolos uji Postel. Karena itu Febri mewanti-wanti masyarakat akan tawaran preorder iPhone 16.

    “Kami Kemenperin meminta masyarakat berhati-hati dengan tawaran preorder iPhone 16 dari pihak-pihak tertentu,” tegas Febri.

    Seperti diketahui iPhone 16 resmi dirilis Oktober silam, namun hingga kini HP tersebut belum dijual di Indonesia karena persoalan TKDN.

    Demi meloloskan iPhone 16, Apple dikabarkan mengajukan investasi namun beberapa kali ditolak. Kabar terakhir, raksasa teknologi asal Cupertino, California, Amerika Serikat itu bersedia mengucurkan investasi sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun yang diajukan pemerintah.

    “Mereka (Apple) sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi. Angka yang mereka sampaikan, rencana investasi mereka ke depan itu sekitar USD 1 miliar,” kata Agus beberapa waktu lalu.

    “Saya sendiri sudah intensif bicara dengan Bapak Menteri Investasi (Rosan Roeslani), kami bicarakan skema yang paling baik untuk Apple bisa merealisasikan investasi yang secara verbal dikomitmenkan oleh Apple ke Kementerian Investasi sebesar USD 1 miliar tadi,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Agus mengungkap Apple akhirnya memilih opsi investasi pembangunan pabrik di Indonesia.

    “Insya Allah mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia,” ujarnya.

    Agus mengungkap investasi Apple di Indonesia memang dibicarakan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama Kemenperin. Namun yang penting dilakukan adalah memastikan komitmen investasi itu dapat terealisasi.

    “Nanti technically seperti apa, kawasan industri mana yang akan kita arahkan, bagi kami komitmen tadi bisa terealisasikan. Kami akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple realisasinya berjalan baik dan lancar, sesuai apa yang nanti kita sepakati, sehingga Apple juga bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi atau pabrik-pabrik,” pungkasnya.

    (afr/rns)

  • Meutya Sebut Komdigi Harus Jadi Contoh, Transformasi Digital Pemerintah Cegah Korupsi

    Meutya Sebut Komdigi Harus Jadi Contoh, Transformasi Digital Pemerintah Cegah Korupsi

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan transformasi digital di pemerintahan tak hanya mengikuti perkembangan zaman, namun juga dapat berperan penting dalam pencegahan kasus korupsi.

    Pernyataan ini disampaikan Meutya dalam deklarasi anti korupsi jajaran Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Pusdiklat Komdigi, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Menkomdigi mengatakan sebagai bagian dari pemerintah, Kementerian Komdigi memegang peran sentral dalam membangun sistem digital yang mendukung pencegahan korupsi.

    “Transformasi digital bukan hanya alat modernisasi tapi juga senjata yang ampuh dalam memberantas korupsi. Transformasi digital harus menjadi alat memperkuat integritas dan keterbukaan melalui digitalisasi tata kelola pemerintahan dan reformasi sistemik birokrasi,” ujar Meutya.

    Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini menyebutkan bahwa sebagai kementerian digital, Komdigi harus menjadi contoh bagi kementerian dan lembaga pemerintah lainnya.

    “Apalagi kementeriannya adalah kementerian digital ini menjadikan kita sebagai contoh. Kementerian Komunikasi dan Digital, tentu tanpa harus dijelaskan lagi, itu tentu menjadi harapan untuk menjadi terdepan dalam juga melakukan langkah-langkah pencegahan ataupun pemberantasan terhadap korupsi,” kata Meutya.

    Sebagai informasi, dulu saat masih bernama Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo), institusi pemerintahan ini sempat tersandung kasus korupsi hingga menyeret nama mantan Menkominfo Johnny G. Plate dan Dirut Bakti Kominfo Anang Latif terkait pengadaan infrastruktur BTS 4G di wilayah pelosok RI.

    Meutya mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah kali ini berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi dengan tegas. Berdasarkan Asta Cita ketujuh, Prabowo, kata Meutya, perlunya memperkuat reformasi politik, hukum, dan demokrasi, serta menegaskan pencegahan dan juga pemberantasan korupsi sebagai prioritas nasional.

    “Dalam pidato pelantikan pertamanya bapak presiden menegaskan pesan penting bahwa kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem dengan penegakan hukum yang tegas dengan digitalisasi,” jelasnya.

    “Sampai terakhir kemarin, ketika di Istana pun beliau menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam rangka mencegah korupsi,” ucapnya.

    Pada kesempatan ini, seluruh pejabat Eselon I dan II Kementerian Komdigi mengucapkan komitmen anti korupsi.

    (agt/rns)

  • Kecepatan ISP Lokal Sulit Tembus 5 Mbps

    Kecepatan ISP Lokal Sulit Tembus 5 Mbps

    Jakarta

    Opensignal mempublikasikan laporan terbarunya soal kecepatan internet penyedia layanan internet (internet service provider/ISP) di Indonesia.

    Dalam laporan tersebut, Opensignal membandingkan kualitas kecepatan internet dari ISP berskala besar dengan ISP lokal, di berbagai negara. Salah satu temuan mereka adalah Indonesia menjadi salah satu negara dengan kesenjangan tertinggi antara ISP skala besar dan ISP lokal terkait kualitas konsistensi broadband.

    Kualitas konsistensi broadband mengukur seberapa sering jaringan dapat memenuhi keperluan untuk penggunaan aplikasi umum (misalnya menonton video HD, menyelesaikan panggilan video grup, dan bermain game sepanjang hari), dilihat dari perspektif satu perangkat setelah konektivitas terbentuk. Hasilnya ditampilkan sebagai persentase pengguna yang berhasil dalam pengujian.

    Secara umum, menurut Opensignal pengguna ISP skala besar punya pengalaman fixed broadband yang lebih konsisten dibanding ISP lokal. Namun khusus di Indonesia, perbedaannya terlihat lebih besar, mencapai 17,2%.

    Opensignal Foto: Dok. Opensignal

    “Perbedaan ini bahkan lebih terlihat ketika kami memperhitungkan bahwa Indonesia memiliki skor Kualitas Konsistensi Broadband terendah di antara negara negara yang dianalisis, baik untuk ISP skala besar maupun ISP lokal. Segmen ISP lokal di Indonesia jauh tertinggal dengan skor ISP lokal di negara lain,” tulis Opensignal dalam laporannya.

    ISP skala besar bisa memberikan kualitas internet yang lebih konsisten karena punya sumber daya untuk berinvestasi dalam infrastruktur berkualitas tinggi, seperti pusat data yang lebih cepat dan teknologi manajemen traffic canggih, disertai kemampuan memanfaatkan skala ekonomi, dan juga dapat bekerja sama dengan penyedia jaringan lain.

    Sementara itu untuk ISP lokal, sekalipun bisa memberikan pendekatan yang lebih lokal, mereka biasanya menyewa bandwidth dari penyedia layanan yang lebih besar sehingga membatasi pengalaman penggunaan bagi pelanggan mereka.

    Temuan lain dari laporan Opensignal itu adalah ISP lokal di Indonesia sulit menembus kecepatan 5Mbps, yang menurut Opensignal adalah ambang batas kecepatan untuk masuk kategori cukup baik, dan dianggap cukup untuk melakukan streaming video HD dari layanan streaming populer seperti Netflix dan YouTube.

    Opensignal Foto: Dok. Opensignal

    37,1% pengguna Opensignal yang menggunakan ISP lokal gagal melakukan tes download throughput 5Mbps. Sementara pengguna Opensignal di Indonesia dengan ISP skala besar yang gagal dalam tes tersebut hanya 18,8%.

    Padahal, menurut Opensignal banyak penggunanya di Indonesia yang bergantung pada jaringan WiFi. Misalnya di banyak kabupaten di Jawa Timur, tercatat persentase waktu yang sangat tinggi di WiFi, seringkali melebihi 50%.

    Dampak dari kesenjangan ini meluas ke berbagai sektor, berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses internet yang tidak memadai dapat menurunkan produktivitas, membatasi peluang ekonomi, dan memperlebar kesenjangan sosial ekonomi.

    Opensignal, lewat laporan ini, menyerukan tindakan proaktif dari pemerintah dan regulator untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan, memastikan akses yang adil dan merata terhadap fixed broadband berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “ISP yang lebih kecil, termasuk reseller dan penyedia jasa internet tanpa lisensi, memang dapat menawarkan opsi yang lebih terjangkau, tetapi sering menghadapi kesulitan dalam memberikan kualitas layanan yang dibutuhkan, terutama di daerah pedesaan. Memastikan layanan yang terjangkau, tetapi berkualitas tinggi tetap penting untuk pembangunan digital berkelanjutan,” tulis Andrey Popov dan Robert Wyrzykowski dalam laporan tersebut.

    (asj/rns)

  • George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti Bikin Netizen Kepo dan Geram

    George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti Bikin Netizen Kepo dan Geram

    Jakarta

    Pencarian soal George Sugama Halim anak bos toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, sedang naik-naiknya. Netizen dibuat geram dengan kasus penganiayaan karyawati di toko milik ayahnya tersebut.

    Kini, George Sugama telah ditetapkan sebagai tersangka. George mengaku khilaf melakukan penganiayaan yang menyebabkan kepala korban (DAD) bocor. Kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur pada 18 Oktober 2024.

    Di media sosial X, ‘No Viral No Justice‘ masuk trending topic dengan lebih dari 14.900 tweet saat berita ini ditulis. Kebanyakan dari cuitan dengan kata kunci tersebut mengomentari kasus George Sugama.

    “No Viral No Justice. Karena manusia itu tempatnya salah dan khilaf, wajarlah manusia bukan nabi boy… Wartawan:”Bang kok khilah berkali-kali bang”,” sindir @_bangbework.

    “Tampang si kebal hukum “George Sugama Halim” berbaju tahanan. Selamat #MimpiIndah. No Viral No Justice 🤟,” tulis @_zhyme.

    “Ngaku Khilaf tapi melakukannya berkali-kali.. Ngarang aja kau George Sugama Halim!!!” ujar @PaltiWest2024.

    Selain itu, komentar terkait George Sugama juga memenuhi kolom komentar di bawah artikel di detikcom. Kebanyakan juga merasa kesal.

    “Baru bisa kabur ke Sukabumi sudah sesumbar kebal hukum,” kata Chepot Rempong di kolom komentar detikcom.

    “Semoga di jadikan sebagai tersangka, nantinya terus tidak misalnya keputusan tidak terbukti menganiaya, atau bebas demi hukum karena terganggu jiwanya, tegakkan hukum seadil adilnya sesuai hukum yang berlaku,” harap Mr Hoe.

    Menelusuri Google Trends, ada 13 queries yang masuk kategori ‘Breakout’. Beberapa di antaranya ‘roti lindayes’, ‘anak bos toko roti’, sampai ‘toko roti cakung’.

    Sementara itu, dari grafik empat jam terakhir, terlihat pencarian naik signifikan. Kemungkinan ini terjadi saat perkembangan kasus penganiayaan oleh George Sugama kepada karyawati di toko roti mulai naik lagi di media.

    Dari grafik empat jam terakhir di Google Trends, terlihat pencarian naik signifikan. Kemungkinan ini terjadi saat perkembangan kasus penganiayaan oleh George Sugama kepada karyawati di toko roti mulai naik lagi di media. Foto: Google Trends

    Sebelumnya diberitakan bahwa korban DAD dianiaya lantaran menolak permintaan George Sugama Halim untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadinya. Padahal, itu bukan job desk-nya.

    Kasus ini viral di media sosial. Terlihat dalam rekaman video George melemparkan loyang hingga kursi berkerangka besi kepada korban.

    (ask/rns)

  • Peraih Nobel Prediksi ‘Kecerdasan Super’ AI Hadir Lebih Cepat, Bahaya?

    Peraih Nobel Prediksi ‘Kecerdasan Super’ AI Hadir Lebih Cepat, Bahaya?

    Peraih Nobel di bidang sains memberikan prediksi terkait kehadiran ‘kecerdasan super’ AI. Prof. Geoffrey Hinton yang meraih Nobel di bidang fisika menyebut ‘kecerdasan super’ AI ini akan muncul dalam kurun waktu lima hingga 20 puluh tahun lagi. Peraih Nobel Kimia Demis Hassabis di sisi lain mengingatkan pentingnya membuat regulasi AI yang tepat, cepat, dan gesit.