Category: Detik.com Tekno

  • Gagal di Clash Squad, RRQ Kini Fokus Battle Royale FFWS Global Finals 2025

    Gagal di Clash Squad, RRQ Kini Fokus Battle Royale FFWS Global Finals 2025

    Jakarta

    Wakil Indonesia di Free Fire World Series (FFWS) Global Finals 2025 mode Clash Squad, RRQ Kazu, harus tereliminasi dari kompetisi. Mereka gagal lanjut ke pertandingan selanjutnya, setelah kalah dari Heavy 1-2.

    Pelatih RRQ Kazu, Adi Gustiawan, menyampaikan apapun hasil yang diperoleh di mode Clash Squad tidak akan mempengaruhi fokus timnya di battle royale. Ia menekankan, kekalahannya dari Heavy dijamin tidak akan berimbas pada performa anak-anak asuhnya.

    “Pada dasarnya tidak ada yang kita kesampingkan di dua mode ini. Semuanya jadi fokus kita walaupun sempat terbagi fokus dan sekarang kita akan kembali fokus pada mode battle royal,” tegas Adi kepada detikINET, Sabtu (8/11/2025).

    Meskipun memiliki gameplay yang berbeda, Adi mengaku berusaha semaksimal mungkin, supaya bisa menyeimbangkan mekanisme permainan tim di dua mode tersebut. Dirinya menekankan, fokus terhadap mode battle royale bukan alasan mereka mengalami kekalahan.

    “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk fokus di kedua mode ini walaupun harus tereliminasi, fokus battle royale bukan alasan kami,” tambahnya.

    Sebenarnya, penampilan RRQ Kazu pada 6 November 2025 kemarin cukup baik. Mereka berhasil mengantongi kemenangan pada laga awal melawan wakil Vietnam, GOW, dengan skor sempurna 2-0 tanpa balas.

    Namun RRQ Kazu tidak bisa membendung serangan tim Heavy, yang juga berasal dari Vietnam. Walaupun perlawanan yang diberikan begitu apik, sayangnya mereka belum bisa memperoleh hasil sesuai keinginan.

    Kini perjuangan RRQ Kazu meraih gelar juara dunia Free Fire tersisa di mode battle royale. Mengacu pada hasil pertandingan pekan pertama, mereka berhasil memepet sang pemuncak klasemen sementara, Fluxo, di posisi kedua.

    Keberhasilan Fluxo ini tak lepas dari penampilan ciamik mereka pada hari kedua, Sabtu, 1 November 2025. Ketika itu, Tiago Carvalho alias Bops dan kawan-kawan sukses mendapatkan total 100 poin. Dengan begitu, setelah perolehan poinnya dijumlahkan antara hari pertama dan kedua menjadi 178 poin.

    Sementara RRQ Kazu, hanya bisa memperoleh total 79 poin pada penampilan perdananya di knockout stage FFWS Global Finals 2025. Kemudian mereka mengalami peningkatan di pertandingan keduanya pada Minggu, 2 November 2025, karena poin yang dikantongi lebih banyak, yaitu 94 poin. Jadi saat ini mereka punya total 173 poin.

    Pekan kedua babak knockout stage FFWS Global Finals 2025 akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 7-9 November. RRQ Kazu akan bermain pada hari ini dan Minggu. Jika mereka mampu konsisten dan mendapatkan hasil serupa seperti di pekan pertama, maka peluang lolos ke grand final sangat besar.

    (hps/hps)

  • Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Jakarta

    Bumi zaman purba tidak terlihat seperti sekarang. Sebelum ada pohon, hewan, atau bahkan jamur, planet ini telah berubah secara signifikan, baik di atas maupun di bawah permukaan.

    Sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, sebuah daratan besar bernama Nuna mulai terpecah. Pergeseran ini mungkin memainkan peran kunci dalam membentuk jenis planet tempat kehidupan kompleks pada akhirnya dapat berakar.

    Pada saat itu, permukaan Bumi sebagian besar berupa lautan yang membungkus satu benua raksasa. Namun, jauh di bawah tanah, lempeng tektonik terus bergerak, dan gerakan lambat itu mulai memisahkan Nuna.

    Perpecahan itu lebih dari sekadar mengubah peta, tetapi juga memicu perubahan di lautan, atmosfer, dan iklim yang membantu kehidupan menjadi lebih kompleks.

    Para ilmuwan pernah menyebut satu blok sejarah Bumi, dari sekitar 1,8 hingga 0,8 miliar tahun yang lalu, menamainya sebagai periode ‘Boring Billion’ yang berarti Miliaran yang Membosankan. Mereka mengira tidak banyak yang terjadi di sana, baik secara geologis maupun biologis.

    Namun, konsep itu tidak berlaku lagi. Saat Nuna mulai terpecah, ia memicu serangkaian perubahan yang membentuk kembali permukaan planet dan membuatnya lebih cocok untuk kehidupan yang kompleks.

    Untuk memahami bagaimana semua ini terjadi, para peneliti membangun model terperinci yang menelusuri pergerakan lempeng selama 1,8 miliar tahun. Model ini memetakan bagaimana benua bergeser dan terpecah, serta bagaimana karbon bergerak di antara interior Bumi, lautan, dan atmosfer.

    Satu hal utama yang terjadi ketika Nuna mulai terpecah, tercipta lebih banyak garis pantai dan laut dangkal. Sekitar 1,46 miliar tahun lalu, jumlah landas kontinen dangkal meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai sekitar 129 ribu kilometer.

    Perairan dangkal ini penting. Kemungkinan besar, perairan tersebut memiliki lebih banyak oksigen, suhu sedang, dan stabilitas jangka panjang, persis seperti lingkungan yang dibutuhkan kehidupan kompleks awal.

    Hal ini bertepatan dengan momen penting lainnya. Catatan fosil menunjukkan kemunculan pertama eukariota, organisme dengan nukleus di dalam selnya, sekitar 1,05 miliar tahun yang lalu. Eukariota mencakup semua tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebelum mereka, Bumi sebagian besar dihuni oleh kehidupan bersel tunggal yang sederhana.

    Bumi Mendingin

    Pada saat yang sama dengan periode terbentuknya laut-laut dangkal baru ini, siklus karbon planet juga bergeser. Gunung berapi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara, menjadi kurang aktif.

    Selain itu, karbon disimpan di kerak samudra dengan lebih efektif. Seiring meluasnya punggungan samudra, air laut meresap ke dalam retakan, bereaksi dengan batuan, dan membantu membentuk batu kapur, yang mengunci karbon.

    “Efek ganda ini, berkurangnya pelepasan karbon vulkanik dan peningkatan penyimpanan karbon geologis, mendinginkan iklim Bumi dan mengubah kimia lautan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk evolusi kehidupan yang lebih kompleks,” kata Profesor Adriana Dutkiewicz dari School of Geosciences di University of Sydney, dikutip dari Earth.com, Sabtu (8/11/2025).

    Pergerakan Bumi

    Kebanyakan orang menganggap lempeng tektonik hanya sebagai pergerakan benua yang lambat. Namun, para peneliti di balik studi ini melihat lebih dalam, secara harfiah.

    Tim berfokus pada bagaimana pergerakan lempeng tektonik terhubung dengan sistem besar seperti siklus karbon dan evolusi biologis. Para peneliti menggabungkan rekonstruksi lempeng waktu dalam dengan model termodinamika tentang bagaimana karbon disimpan dan dilepaskan melalui zona vulkanisme dan subduksi.

    “Pendekatan kami menunjukkan bagaimana lempeng tektonik telah membantu membentuk kelayakhunian Bumi. Pendekatan ini memberikan cara baru untuk memahami bagaimana tektonik, iklim, dan kehidupan berevolusi bersama melalui waktu yang panjang,” ujar Profesor Dietmar Müller.

    Ketika Nuna terpecah, lautan baru tak hanya terbentuk, tetapi juga tetap ada. Stabilitas seperti itu penting. Eukariota awal membutuhkan lebih dari sekadar kondisi yang menguntungkan dalam waktu singkat, mereka membutuhkan dukungan kimia dan fisik selama jutaan tahun.

    “Kami pikir landas kontinen yang luas dan laut dangkal ini merupakan inkubator ekologi yang penting,” kata Profesor Juraj Farkaš dari University of Adelaide.

    “Mereka menyediakan lingkungan laut yang stabil secara tektonik dan geokimia dengan kadar nutrisi dan oksigen yang tinggi, yang pada gilirannya sangat penting bagi evolusi dan diversifikasi bentuk kehidupan yang lebih kompleks di planet kita,” jelasnya.

    Studi ini adalah yang pertama menghubungkan perubahan tektonik jangka panjang dengan siklus karbon dan tonggak biologis selama hampir dua miliar tahun. Penelitian ini memperjelas satu hal, bahwa apa yang terjadi di bawah permukaan planet dapat membentuk kehidupan di atasnya.

    Dari terbelahnya benua hingga mendinginkan iklim hingga membuka lingkungan baru, proses Bumi yang mendalam membantu menulis kisah kehidupan di Bumi. Dan apa yang dulunya disebut sebagai ‘Boring Billion’ mungkin merupakan salah satu bab terpenting dalam cerita itu.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Ngerinya Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Disertai Badai Petir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Pesawat Antariksa Tianwen 1 Milik China Tangkap Gambar Komet 3I/ATLAS

    Pesawat Antariksa Tianwen 1 Milik China Tangkap Gambar Komet 3I/ATLAS

    Jakarta

    Pengorbit Mars Tianwen 1 milik China telah mengambil gambar komet antarbintang 3I/ATLAS selama lintasan dekatnya dengan Planet Merah tersebut. Hasil gambar ini membantu ilmuwan seluruh dunia mempelajari ‘tamu’ antarbintang yang langka tersebut.

    3I/ATLAS merupakan objek ketiga yang pernah dipastikan mencapai Tata Surya kita setelah berasal dari sistem planet lain, setelah Oumuamua pada 2017 dan 2I/Borisov pada 2019. Kali ini, badan antariksa di seluruh dunia mengupayakan berbagai cara untuk mempelajari komet tersebut, termasuk menggunakan kembali pesawat antariksa yang tersebar di seluruh Tata Surya.

    Badan antariksa Eropa (ESA) dan Amerika Serikat (NASA) diketahui telah mengarahkan wahana antariksa Mars mereka, termasuk wahana penjelajah permukaan, ke arah komet tersebut ketika 3I/ATLAS, yang diperkirakan lebih tua dari Tata Surya kita, melintas pada awal Oktober.

    Kini, badan antariksa nasional China (CNSA) telah mengungkapkan bahwa wahana antariksa Tianwen 1 miliknya telah mengambil gambar komet tersebut antara 1 hingga 4 Oktober. CNSA kemudian menerbitkan gambar yang menunjukkan jalurnya selama periode tersebut, serta foto terpisah dari 3 Oktober.

    Tianwen 1 menggunakan High-Resolution Imaging Camera (HiRIC), yang agak mirip dengan HiRISE pada Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA, tetapi dengan resolusi yang sedikit lebih rendah, untuk menangkap komet yang bergerak dengan latar belakang bintang.

    Operasi ini menimbulkan tantangan, terutama beralih dari pencitraan fitur permukaan planet yang terang dari orbit Mars rendah ke pelacakan, dari jarak 28,96 juta kilometer, sebuah komet redup yang bergerak dengan kecepatan 58 km per detik dan lebarnya hanya 5,6 km.

    “Data yang diperoleh oleh kamera beresolusi tinggi diterima, diproses, dan ditampilkan oleh sistem aplikasi berbasis darat,” menurut pernyataan CNSA pada 5 November seperti dikutip dari Space.com, Jumat (7/11/2025).

    “Gambar-gambar tersebut dengan jelas menunjukkan ciri khas komet tersebut, yang terdiri dari inti dan koma di sekitarnya, dengan diameter mencapai beberapa ribu kilometer,” jelas mereka.

    CNSA mengatakan proyek pencitraan komet merupakan misi perluasan penting bagi Tianwen 1, yang menyatakan bahwa kemampuan untuk mengamati benda-benda langit redup memberikan peluang untuk melakukan uji teknis yang berguna dan mengumpulkan pengalaman untuk misi kedua dalam rangkaian eksplorasi luar angkasa China, Tianwen 2, yang diluncurkan pada Mei dan sedang dalam perjalanan untuk mengambil sampel asteroid dekat Bumi.

    Tianwen 1 adalah misi eksplorasi planet pertama China. Misi ini diluncurkan pada Juli 2020 dan memasuki orbit Mars pada Februari 2021. Penjelajah Zhurong dalam misi ini berhasil mendarat di wilayah Utopia Planitia Mars pada Mei 2021 dan beroperasi di permukaannya selama sekitar satu tahun Bumi.

    (rns/fay)

  • Serial Sci-Fi Terbaru Pencipta Breaking Bad Tayang di Apple TV+

    Serial Sci-Fi Terbaru Pencipta Breaking Bad Tayang di Apple TV+

    Jakarta

    Vince Gilligan, kreator di balik fenomena Breaking Bad dan Better Call Saul, kembali dengan karya terbaru berjudul Pluribus, sebuah drama fiksi ilmiah dengan sentuhan komedi gelap. Serial ini tayang perdana 7 November 2025 secara eksklusif di Apple TV+, dengan dua episode awal yang sudah bisa dinikmati pelanggan.

    Pluribus mengikuti kisah Carol, seorang penulis novel romantis yang diperankan oleh Rhea Seehorn. Dalam dunia yang digambarkan serial ini, umat manusia mengalami wabah misterius yang membuat semua orang merasakan kebahagiaan permanen, hingga pikiran kolektif yang seragam. Carol menjadi satu-satunya orang yang masih merasakan ketidakbahagiaan, dan justru dianggap aneh oleh masyarakat yang telah larut dalam euforia tanpa batas.

    Kebahagiaan yang berlebihan itu pada akhirnya membawa konsekuensi berbahaya bagi peradaban. Alih-alih bersatu dalam kesejahteraan, dunia perlahan bergeser menuju kehancuran psikologis dan sosial. Carol kemudian berjuang sendirian untuk mengembalikan keseimbangan emosi manusia, sebuah misi yang mempertemukannya dengan kekuatan politik, ilmiah, hingga moral yang saling bertentangan.

    Tokoh utama Rhea Seehorn tampil hampir di setiap adegan, menjadi pusat beban komedi dan drama di dalam cerita. Penampilannya mendapat banyak pujian dari kritikus sebagai elemen kunci yang membuat Pluribus terasa hidup dan emosional. Serial ini juga didukung oleh aktor seperti Carlos Manuel Vesga, Karolina Wydra, dan Miriam Shor yang memperkuat dinamika latarnya.

    Gilligan sendiri menyebut Pluribus sebagai kembalinya ia ke akar sci-fi, mengingat masa awal kariernya pernah menjadi penulis dan produser di The X-Files. Meski mengambil lokasi syuting di Albuquerque, New Mexico, serial ini tidak memiliki keterkaitan dengan semesta Breaking Bad.

    Apple TV+ tampaknya sangat percaya diri dengan proyek ini. Platform tersebut langsung menyetujui dua musim sekaligus, dengan anggaran produksi yang dilaporkan mencapai USD 15 juta per episode, menjadikannya salah satu serial dengan biaya tinggi di layanan streaming saat ini.

    Musim pertama terdiri dari 9 episode yang dirilis setiap Jumat. Setelah penayangan perdana dua episode, episode ketiga akan rilis pada 14 November, dan final season dijadwalkan pada 26 Desember 2025.

    Bagi yang ingin mencoba, Apple TV+ menawarkan uji coba gratis 7 hari untuk pengguna baru.

    (afr/fay)

  • Pencipta ChatGPT Optimis Raup Rp 333 Triliun Tahun ini

    Pencipta ChatGPT Optimis Raup Rp 333 Triliun Tahun ini

    Jakarta

    CEO OpenAI Sam Altman mengatakan bahwa startup AI pembuat ChatGPT tersebut berada di jalur untuk meraih pendapatan tahunan lebih dari USD 20 miliar atau di kisaran Rp 333 triliun tahun ini, dengan target tumbuh menjadi ratusan miliar dolar dalam penjualan pada tahun 2030.

    Beberapa bulan terakhir, OpenAI menandatangani kesepakatan infrastruktur senilai lebih dari USD 1,4 triliun untuk membangun data center guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Nilai sangat besar itu menimbulkan pertanyaan dari investor dan pelaku industri mengenai dari mana OpenAI akan mendapat dananya.

    “Kami berupaya membangun infrastruktur bagi ekonomi masa depan yang digerakkan oleh AI. Berdasarkan semua yang kami lihat dalam program riset kami, sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi dan benar-benar meningkatkan skala teknologi kami,” tulis Altman di X.

    “Proyek infrastruktur besar membutuhkan waktu lama untuk dibangun, jadi kami harus memulainya sekarang,” imbuhnya seperti dikutip detikINET dari CNBC, Jumat (7/11/2025).

    OpenAI didirikan tahun 2015 sebagai laboratorium nirlaba, tapi sejak peluncuran chatbot ChatGPT tahun 2022, perusahaan ini berkembang menjadi salah satu entitas komersial dengan pertumbuhan tercepat. Saat ini OpenAI bernilai sekitar USD 500 miliar meski belum menghasilkan laba.

    Pada bulan September, CFO OpenAI Sarah Friar mengatakan OpenAI berada di jalur untuk menghasilkan pendapatan sebesar USD 13 miliar.

    Friar menarik perhatian pemerintahan Donald Trump minggu ini setelah mengatakan OpenAI berupaya membangun ekosistem yang melibatkan bank, perusahaan ekuitas swasta, serta jaminan dari pemerintah federal untuk membantu pendanaan investasi perusahaan pada chip generasi terbaru.

    Ia kemudian meluruskan pernyataannya, dengan menegaskan bahwa OpenAI tidak sedang mencari dukungan atau jaminan pemerintah untuk komitmen infrastrukturnya.

    “Saya menggunakan kata ‘backstop’ dan itu membuat pesan saya jadi rancu. Seperti terlihat dalam cuplikan lengkap jawaban saya, maksud saya adalah kekuatan teknologi Amerika akan datang dari pembangunan kapasitas industri nyata, yang perlu peran baik sektor swasta maupun pemerintah,” tulisnya.

    Adapun David Sacks, kapitalis ventura yang kini bos AI di pemerintahan Trump, menyebut takkan ada dana talangan federal untuk AI. Menurutnya jika satu perusahaan AI di AS gagal, maka akan ada perusahaan lain menggantikannya.

    Altman pun menegaskan OpenAI tidak punya dan tidak menginginkan jaminan pemerintah untuk data center OpenAI. Ia menambahkan pembayar pajak tidak seharusnya menanggung kesalahan perusahaan yang membuat keputusan buruk.

    “Jika kami gagal, itu tanggung jawab kami. Ini adalah taruhan yang kami ambil dan dari sudut pandang kami saat ini, kami merasa yakin. Tapi tentu saja kami bisa saja salah, dan jika itu terjadi, pasar, bukan pemerintah, yang akan menanganinya,” sebut Altman.

    (fyk/rns)

  • Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia

    Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia

    Jakarta

    Kematian seorang influencer populer asal Taiwan, Iris Hsieh, di Kuala Lumpur menghebohkan Malaysia. Insiden itu kini diklasifikasikan sebagai kasus pembunuhan, hampir dua minggu setelah ia ditemukan tak sadarkan diri di dalam bak mandi hotel di Kuala Lumpur. Awalnya, dia disebut kena serangan jantung.

    Kepala Polisi Kuala Lumpur, Fadil Marsus, mengatakan kasus tersebut diubah statusnya. “Jenazahnya ditemukan 22 Oktober. Awalnya kami mengklasifikasikannya sebagai kematian mendadak, namun kini dikategorikan ulang sebagai kasus pembunuhan,” ujarnya.

    Polisi Malaysia menahan rapper sekaligus pembuat film Namewee, yang menemukan Iris Hsieh. Namewee yang bernama asli Wee Meng Chee dan berusia 42 tahun, mengaku menemukan Hsieh tak sadar di kamar mandi dan sempat CPR sebelum menghubungi layanan darurat.

    Hsieh yang berusia 31 tahun, tiba di Malaysia 20 Oktober, dilaporkan untuk kolaborasi dengan Namewee dalam proyek video. Influencer bernama asli Hsieh Yu-hsin itu pernah tampil dalam video musik Namewee tahun 2020 berjudul China Reggaeton. Sebelum beralih ke dunia modeling dan content creator, ia telah memiliki lebih dari setengah juta follower di Instagram.

    Namewee dikenal lewat musik kontroversial. Ia belajar komunikasi massa di Universitas Ming Chuan, Taiwan, dan mulai merilis lagu di YouTube sejak 2007. Namanya melejit lewat parodi rap terhadap lagu kebangsaan Malaysia, Negarakuku, yang memicu kemarahan publik sekaligus perhatian aparat.

    Ia kerap menjadi sasaran kecaman, terutama setelah lagu Fragile (2021) yang menyindir nasionalisme China diblokir di negara tersebut. Di Malaysia, ia juga beberapa kali berurusan dengan hukum karena video yang dianggap menyinggung isu agama.

    Kepala Polisi Dang Wangi, Sazalee Adam, membenarkan Namewee ditahan hingga 10 November. Namewee mengunggah video di Instagram yang memperlihatkan dirinya di kantor polisi. “Aku akan sepenuhnya membantu penyelidikan polisi dan bertanggung jawab kepada publik serta keluarga almarhum,” katanya.

    Di hari kematian Hsieh, Namewee sempat ditangkap atas dugaan kepemilikan dan penggunaan narkoba setelah polisi menemukan pil yang diduga ekstasi di kamarnya. Tes urine menunjukkan hasil positif. Ia kemudian didakwa pada 24 Oktober dan dibebaskan dengan jaminan. Sidang lanjutan dijadwalkan pada 18 Desember.

    Namewee membantah menggunakan atau memiliki narkoba. “Aku tidak menggunakan narkoba, dan tidak memilikinya. Paling-paling aku hanya sedikit lebih sering minum akhir-akhir ini,” katanya.

    Ia juga menyangkal terlibat dalam kematian Hsieh dan mengeluh lambatnya respons darurat. “Ambulans butuh hampir satu jam untuk datang. Aku sungguh tidak mengerti apa gunanya menelepon 999. Ketika aku menelepon lagi untuk menanyakan, aku malah dimarahi,” kisahnya.

    Hasil autopsi dan uji toksikologi Hsieh belum dipublikasikan dan penyebab kematian masih diselidiki. Dikutip detikINET dari Independent, jenazahnya telah diserahkan ke keluarganya

    Kematian influencer tersebut memicu spekulasi luas di Taiwan dan Malaysia. Manajernya, Chris, menuduh Namewee memberikan keterangan tidak konsisten ke polisi.

    Di bawah hukum Malaysia, vonis bersalah atas kasus pembunuhan dapat dijatuhi hukuman mati atau penjara hingga 40 tahun, ditambah sedikitnya 12 kali cambuk.
    Sementara untuk dakwaan narkoba, hukuman maksimalnya lima tahun dan sembilan kali cambuk.

    (fyk/afr)

  • Poco C85 Resmi di Indonesia, Bawa Baterai 6.000 mAh Harga Rp 1 Jutaan

    Poco C85 Resmi di Indonesia, Bawa Baterai 6.000 mAh Harga Rp 1 Jutaan

    Jakarta

    Poco kembali meramaikan pasar smartphone entry-level di Indonesia dengan merilis Poco C85. Perangkat ini mengunggulkan baterai dan layar besar, namun dibanderol dengan harga Rp 1 jutaan.

    “Poco selalu ini dukung anak muda yang berani nge-push batasnya. Poco C85 lahir dengan RAM gede biar performa stabil, baterai awet biar latihan nggak ke-pause. Jadi kalian bisa fokus nge-skill up, bukan mikirin device,” ujar Novita Krisutami, PR Manager Poco Indonesia dalam keterangan resmi.

    Spesifikasi Poco C85SpesifikasiPoco C85LayarIPS LCD 6,9 inci, HD+ (720×1600), 120Hz, 810 nitChipsetMediaTek Helio G81 UltraGPUMali-G52 MC2RAM6GB / 8GB (LPDDR4x) + RAM virtual hingga 16GBPenyimpanan128GB / 256GB (eMMC 5.1), microSD hingga 1TBKamera Belakang50MP (f/1.8) + Depth SensorKamera Depan8MP (f/2.0) dengan soft-light ringBaterai6.000 mAh, Fast Charging 33W, Reverse Charging 10WSistem OperasiHyperOS 2 berbasis Android 15Konektivitas4G, Wi-Fi dual-band, Bluetooth 5.4, GPS, NFC, USB-C, 3.5mm JackFitur TambahanIP64, Side Fingerprint, FM Radio, Jack Audio 3,5mmDimensi171,56 x 79,47 x 7,99 mm/ Berta: 205 gramWarnaHitam, Ungu, HijauPoco C85 Foto: Poco

    Secara desain, Poco C85 hadir dengan bodi ramping quad-curved dan penutup belakang berpola floating crater yang memberikan sentuhan premium. Dimensinya 171,6 x 79,5 x 7,99 mm dengan bobot 205 gram. Perangkat ini juga memiliki sertifikasi IP64 yang tahan debu dan percikan air, serta fitur Wet Touch 2.0 yang membuat layar tetap responsif meski jari basah.

    Layar 6,9 incinya menggunakan panel IPS HD+ dengan refresh rate adaptif hingga 120Hz, kecerahan hingga 810 nit, dan touch sampling rate 240Hz. Poco juga menyertakan tiga sertifikasi TÜV Rheinland sekaligus-Low Blue Light, Flicker Free, dan Circadian Friendly-untuk memastikan kenyamanan mata dalam penggunaan jangka panjang.

    Untuk performa, Poco C85 ditenagai chipset MediaTek Helio G81 Ultra dengan GPU Mali-G52 MC2. Perpaduan tersebut cukup untuk multitasking dan game ringan. Pilihan memori terdiri dari RAM 6GB/128GB atau 8GB/256GB, dengan dukungan ekspansi RAM virtual hingga 16GB dan slot microSD hingga 1TB.

    Kamera Poco C85 Foto: Poco

    Di sektor kamera, Poco C85 membawa kamera utama 50MP dengan depth sensor dan kamera depan 8MP yang sudah dilengkapi soft-light ring. Perekaman video tersedia hingga 1080p@30fps. Meski bukan fokus utama, kameranya dinilai cukup untuk kebutuhan konten sosial media sehari-hari.

    Baterai 6.000 mAh menjadi salah satu nilai jual utama Poco C85, diklaim mampu bertahan hingga dua hari pemakaian. Pengisian cepat 33W dapat mengisi 50% daya dalam waktu sekitar 30 menit. Fitur reverse charging 10W juga memungkinkan ponsel ini digunakan sebagai power bank.

    Poco C85 berjalan dengan HyperOS 2 berbasis Android 15, dan Poco menjanjikan hingga empat kali pembaruan versi Android dan enam tahun patch keamanan-suatu hal yang jarang ditemui pada kelas harganya.

    Poco C85 Foto: PocoHarga Poco C85 di Indonesia

    Perangkat sudah tersedia di situs resmi Xiaomi Indonesia, toko online rekanan, dan mitra ritel offline. Harganya sebagai berikut:

    Poco C85 6GB + 128GB Rp1.499.000Poco C85 8GB + 256GB Rp1.899.000

    (afr/afr)

  • 3I/ATLAS Bukan Komet Biasa, Simak Berbagai Fiturnya Lebih Detail

    3I/ATLAS Bukan Komet Biasa, Simak Berbagai Fiturnya Lebih Detail

    Jakarta

    Bagaimana jika 3I/ATLAS bukan sekadar komet? Mengapa kecepatan, lintasan, dan gasnya begitu unik?

    Para ilmuwan mengamati dengan cermat untuk memahami lebih detail ‘tamu misterius’ dari luar angkasa ini.

    Keunikan 3I/ATLAS

    3I/ATLAS adalah pengunjung istimewa dari luar Tata Surya. Dikutip dari Space.com, komet ini ditemukan pada 1 Juli 2025. 3I/ATLAS merupakan objek ketiga yang diketahui berasal dari sistem bintang lain. Tidak seperti komet pada umumnya, 3I/ATLAS tidak mengorbit Matahari dengan cara yang biasa. Kecepatan dan lintasannya yang tidak biasa dengan jelas menunjukkan bahwa ia bukan dari Tata Surya kita. Para ilmuwan sangat tertarik untuk mempelajari objek langka ini saat ia melintasi ruang angkasa.

    Perubahan Warna

    Pada 29 Oktober 2025, 3I/ATLAS menjadi jauh lebih terang dan berwarna biru di dekat Matahari. Perubahan mengejutkan ini diabadikan oleh wahana antariksa NASA, termasuk STEREO-A, SOHO, dan GOES-19. Tidak seperti kebanyakan komet yang tampak putih atau merah, cahaya biru terang 3I/ATLAS pun tampak tidak biasa. Para ilmuwan meyakini gas seperti sianogen dan amonia yang dilepaskan oleh komet menyebabkan cahaya biru tersebut, namun penyebab pastinya masih diteliti.

    Jalur dan Kecepatan Aneh

    3I/ATLAS bergerak sangat cepat, sekitar 58 kilometer per detik, jauh lebih cepat daripada kebanyakan komet di Tata Surya kita. Komet ini tidak mengikuti orbit tertutup, melainkan hanya melewati Tata Surya sekali sebelum kembali ke ruang antarbintang. Kecepatan dan lintasan ini membantu memastikan bahwa komet ini berasal dari luar Tata Surya kita.

    Komposisi dan Gas yang Tidak Biasa

    Studi menemukan bahwa 3I/ATLAS memancarkan gas seperti karbon dioksida, sianida, dan nikel atom. Unsur-unsur ini jarang ditemukan di komet Tata Surya. Keberadaan zat kimia tersebut menunjukkan bahwa komet tersebut terbentuk jauh dari bintang asalnya, di lingkungan yang sangat dingin. Hal ini menjadikannya sangat berharga untuk memahami bagaimana sistem planet lain terbentuk.

    Teori Tentang 3I/ATLAS

    Beberapa ilmuwan menduga 3I/ATLAS mungkin bukan sekadar komet alami. Profesor dan fisikawan University of Harvard, Avi Loeb, menduga komet itu mungkin wahana antariksa dari peradaban alien. Namun, sebagian besar ahli meyakini bahwa komet itu adalah objek alami dengan fitur-fitur yang tidak biasa. Komunitas ilmiah masih memperdebatkan gagasan ini seiring dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan.

    Pengamatan oleh Teleskop Hubble

    Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Teleskop Luar Angkasa James Webb telah mengamati 3I/ATLAS dengan saksama. Teleskop-teleskop canggih ini mempelajari permukaan, spektrum cahaya, dan perilakunya di dekat Matahari. Observasi mendatang pada Desember 2025 akan memberikan lebih banyak informasi dan membantu memecahkan beberapa misteri komet tersebut.

    Apa yang Terjadi Selanjutnya?

    Setelah melewati dekat Matahari dan Bumi pada akhir 2025, 3I/ATLAS akan melanjutkan perjalanannya keluar dari Tata Surya. Selanjutnya? Komet ini tidak akan kembali. Para ilmuwan akan terus mempelajarinya untuk mempelajari lebih lanjut tentang objek-objek dari sistem bintang lain. Yang jelas, komet ini memberikan kesempatan langka untuk memahami materi yang terbentuk jauh di luar Tata Surya kita.

    (rns/afr)

  • Unboxing Oppo Find X9 Pro Rp 20 Juta, Kamera Gahar Pesaing iPhone 17 Pro

    Unboxing Oppo Find X9 Pro Rp 20 Juta, Kamera Gahar Pesaing iPhone 17 Pro

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Kamis, 06 Nov 2025 08:45 WIB

    Jakarta – Oppo Find X9 Pro resmi rilis di Indonesia. HP harga Rp 20 jutaan membawa kamera gahar dan fitur premium, siap menantang iPhone 17 Pro. Yuk unboxing!

  • Cuma Main Game Bisa Bawa Pulang iPhone 17 Pro, Mau?

    Cuma Main Game Bisa Bawa Pulang iPhone 17 Pro, Mau?

    Jakarta

    Di tengah padatnya rutinitas sehari-hari, setiap orang tentu butuh waktu untuk melepas penat. Salah satu cara paling seru untuk menyegarkan pikiran adalah dengan bermain game.

    Aktivitas ini kini bukan lagi sekadar hiburan pengisi waktu, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup digital masyarakat modern. Menariknya, bermain game saat ini bahkan bisa membawa manfaat lebih dari sekadar kesenangan.

    Banyak orang menjadikannya sebagai wadah untuk melatih otak, meningkatkan fokus, bahkan membuka peluang mendapatkan cuan tambahan. Berikut beberapa alasan kenapa bermain game kini jadi aktivitas yang digemari banyak orang:

    1. Mengisi Waktu Luang

    Di tengah rutinitas padat, ada berbagai cara seru untuk melepas stress dan mengisi waktu luang, salah satunya adalah bermain game. Aktivitas ini bisa membantu otak rileks sejenak sebelum kembali produktif menjalani kesibukan sehari-hari.

    2. Mengasah Kemampuan

    Banyak game yang menuntut strategi, kecepatan berpikir, dan kemampuan memecahkan masalah. Tanpa disadari, bermain game bisa melatih logika, refleks, serta kemampuan mengambil keputusan dengan cepat.

    3. Meningkatkan Fokus

    Game menuntut pemain untuk tetap fokus dan tanggap terhadap situasi yang berubah cepat. Dengan rutin bermain, otomatis konsentrasi dan daya fokus seseorang bisa meningkat dan terbawa ke aktivitas lain di dunia nyata.

    4. Menghasilkan Cuan

    Kini, bermain game bukan hanya soal hiburan, tetapi juga peluang menghasilkan uang atau hadiah menarik. Banyak platform, termasuk DANA, menawarkan reward nyata yang bisa kamu klaim hanya dengan bermain aktif.

    Main Game, Dapat Hadiah Nyata Lewat DANAPoly!

    Nah, buat kamu yang ingin merasakan sensasi seru bermain game sekaligus berkesempatan membawa pulang hadiah spektakuler, aplikasi dompet digital DANA menghadirkan DANA 11.11 selama 4 – 14 Nov 2025. Di campaign ini, DANA membagikan iPhone dan Saldo DANA jutaan rupiah setiap hari. Untuk dapetin hadiahnya, kamu bisa main DANAPoly, game interaktif dengan tampilan baru yang lebih seru dan penuh kejutan.

    Dengan DANAPoly, pengguna bisa bermain sambil mengumpulkan Diamond yang nantinya bisa ditukar dengan hadiah bernilai total hingga Rp 3 miliar. Hadiah yang ditawarkan pun luar biasa, mulai dari iPhone 17 Pro, Samsung Flip 7, ASUS ROG Phone 9 FE, Apple Watch Gen 10, eMAS 1 gram, hingga saldo DANA jutaan rupiah.

    Bagi pengguna dengan jumlah putaran (lap) terbanyak, tersedia hadiah total Rp 53 juta untuk kategori Daily Winner dan All Time Winner. Sementara itu, mereka yang aktif menyelesaikan misi DARE juga bisa mendapatkan Saldo DANA tambahan di kategori Most DARE Winner. Untuk info lengkapnya, kamu bisa cek syarat & ketentuannya di sini ya!

    Foto: DANA

    Cara Bermain DANAPoly

    Pengguna hanya perlu mengumpulkan DANA Points yang bisa beli di DANA Deals, transaksi di aplikasi DANA, atau klaim Daily Reward. Kemudian gunakan DANA Points untuk main DANAPoly, lalu kumpulkan Diamond agar bisa mendapatkan hadiah spesial seperti iPhone, Samsung Flip 7, dan sebagainya di akhir periode.

    Agar semakin untung, pengguna bisa upgrade Daily Rewards ke Premium untuk memperoleh ekstra DANA Points dan Diamond setiap hari. Dengan begitu, peluang menang makin besar dan hadiah bisa diklaim lebih cepat.

    Selain itu, jangan lewatkan juga Live TikTok DANA Indonesia pada tanggal 4, 11, dan 14 November 2025 pukul 10.30-12.00 WIB, karena akan ada DANA Kaget berhadiah total jutaan rupiah yang bisa langsung diklaim oleh penonton.

    Jadi, tunggu apa lagi? Langsung buka aplikasi DANA sekarang dan mulai mainkan DANAPoly agar waktu luangmu jadi lebih seru dan menguntungkan. Siapa tahu, iPhone 17 Pro dan hadiah menarik lainnya bisa jadi milikmu!

    (akd/ega)