Category: Detik.com Tekno

  • Waduh, Spotify Kok Tampilkan Video Porno di Hasil Pencarian

    Waduh, Spotify Kok Tampilkan Video Porno di Hasil Pencarian

    Jakarta

    Seorang pengguna Reddit memposting tangkapan layar dari aplikasi Spotify yang menunjukkan video porno. Waduh!

    Video porno itu muncul dalam hasil pencarian menggunakan kata kunci rapper M.I.A. Tak semua pencarian dengan kata kunci itu memunculkan video porno dalam hasil yang disarankan.

    Namun setelah melakukan scrolling sangat jauh di tab video, konten porno yang dimaksud itu akhirnya muncul, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (1/1/2025).

    Akun yang memposting video porno tersebut terlihat sudah memposting rekaman audio erotis selama bertahun-tahun, namun baru memposting video porno belakangan ini.

    Ada juga akun lain dengan nama berisi karakter alphanumeric yang panjang, terpantau memposting video porno berkedok video podcast sejak pertengahan November lalu.

    Dalam pernyataannya, perwakilan Spotify Laura Batey menyebut akun yang dimaksud sudah diblokir karena melanggar aturan Spotify. Aturan yang dimaksud ini melarang pengguna untuk memposting konten seksual ke platform tersebut.

    Perlu diketahui, video porno yang ditemukan itu masuk dalam kategori podcast yang tidak dimoderasi. Dan, pelaporan video semacam ini terbilang sulit dilakukan karena tak ada tombol khusus untuk melakukan pelaporan.

    Pengguna harus mengkopi URL konten tersebut dan masuk ke situs Spotify untuk melaporkan pelanggaran yang dimaksud.

    Konten porno di Spotify juga bukan barang baru. Sudah ada banyak postingan di Reddit yang menemukan konten serupa di hasil pencarian Spotify. Bahkan pernah ada rekaman audio erotis yang masuk dalam playlist Discovery Weekly.

    Vice pun pernah menulis laporan sejenis pada tahun 2022 yang memperlihatkan banyak rekaman audio erotis di Spotify, juga bermacam konten pornografi dalam cover art buatan pengguna.

    (asj/rns)

  • Ini Dia Asal Usul Nama Bulan, Januari Sampai Desember

    Ini Dia Asal Usul Nama Bulan, Januari Sampai Desember

    Jakarta

    Kalian pernah terpikir tidak, dari mana asal nama-nama bulan dalam kalender Masehi? Pada dasarnya ada tiga sumber, dewa Yunani dan Romawi, penguasa Romawi, dan angka.

    Penanggalan Masehi yang kita gunakan saat ini mengikuti kalender Gregorian, namun didasarkan pada kalender Romawi kuno, yang diyakini ditemukan oleh Romulus, raja pertama Roma sekitar tahun 753 SM.

    Dari 12 bulan yang ada dalam kalender Masehi, hanya 10 di antaranya yang memiliki resmi. Berikut adalah asal usul nama bulan dari Januari hingga Desember, dikutip dari situs Farmers Almanac, Rabu (1/1/2025).

    Januari

    Januari berasal dari ‘Janus’ nama dewa pintu dan gerbang Romawi. Janus memiliki dua wajah, satu melihat ke depan dan satu lagi melihat ke belakang.

    Kaisar Roma Julius Caesar yang menjadikan 1 Januari sebagai hari pertama Tahun Baru, merasa bahwa Januari cocok diambil dari nama dewa ini karena digambarkan dengan wajah menghadap ke belakang dan ke depan, sebagai perumpaan peralihan ke tahun yang baru.

    Februari

    Februari berasal dari kata berbahasa Latin ‘Februa’ yang berarti ‘pembersihan’. Februa juga menjadi nama sebuah festival penyucian dan penebusan dosa yang diadakan setiap tanggal 15 di bulan ini.

    Maret

    Maret mengambil nama dari dewa perang Romawi March atau Mars. Kalender Romawi awalnya dimulai pada bulan Maret karena itu adalah bulan paling awal dalam setahun saat cuaca mulai hangat untuk memulai perang.

    Dalam perkembangannya, dilakukan reformasi kalender untuk menambahkan bulan Januari. Bangsa Romawi beberapa kali mengubah urutan bulan dari mulai berdirinya Roma hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi.

    April

    April berasal dari kata ‘Aperire’ yang berarti membuka. Kata membuka di sini merujuk pada kuncup tanaman dan bunga yang bermekaran karena bulan April menandakan tanaman mulai mekar, kemudian ditandai sebagai awal musim semi.

    Mei

    Mei berasal dari nama dewi Yunani Maia, putri Atlas dan ibu dari Hermes. Dia adalah seorang pengasuh dan dewi Bumi, menjelaskan hubungannya dengan bulan penanda musim semi ini, yakni ketika bunga dan tanaman bermekaran.

    Juni

    Juni berasal dari nama dewi Romawi, Juno. Ia merupakan pelindung pernikahan dan kesejahteraan wanita. Sumber lain menyebutkan, Juni juga berasal dari kata Latin, ‘Juvenis’ yang berarti anak muda.

    Juli

    Nama bulan Juli diperuntukkan menghormati Kaisar Romawi Julius Caesar (100 SM- 44 SM) setelah kematiannya. Pada tahun 46 SM, Julius Caesar membuat salah satu kontribusi terbesarnya bagi sejarah, yakni dengan bantuan Sosigenes, ia mengembangkan kalender Julian, pendahulu kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini.

    Agustus

    Sama seperti Juli, nama bulan Agustus pun digunakan untuk menghormati kaisar Romawi pertama (dan cucu dari Julius Caesar), Augustus Caesar (63 SM- 14 M ). Nama Augustus (kaisar Romawi pertama) berasal dari kata Latin ‘Augustus’, yang berarti terhormat, mulia, dan agung.

    September

    September berasal dari kata Latin ‘Septem’ yang berarti tujuh, karena itu adalah bulan ketujuh dari kalender Romawi awal.

    Oktober

    Dalam kalender Romawi kuno, Oktober adalah nama bulan kedelapan dalam setahun. Okto berasal dari kata Latin ‘Octo’, artinya delapan.

    November

    November berasal dari kata Latin ‘Novem’, yang berarti sembilan. November memang awalnya merupakan bulan kesembilan dalam kalender Romawi kuno.

    Desember

    Desember berasal kata Latin ‘Decem’ yang berarti sepuluh, karena ini adalah bulan kesepuluh dari kalender Romawi Kuno.

    Oktober, November, dan Desember berubah urutan sejak tahun 46 SM, ketika Januari menjadi bulan pertama dari kalender Julian yang baru, menjadikan September menjadi bulan kesembilan, Oktober bulan kesepuluh, November bulan kesebelas, dan Desember bulan kedua belas dalam setahun.

    (rns/rns)

  • Akhirnya, iPhone 17 dan iPhone 17 Air Akan Punya Layar 120Hz

    Akhirnya, iPhone 17 dan iPhone 17 Air Akan Punya Layar 120Hz

    Jakarta

    iPhone 17 dan iPhone 17 Air/Slim akan meluncur tahun depan dengan fitur yang sudah lama dinanti. Kabar terbaru menguatkan rumor bahwa varian iPhone 17 non-Pro akan mendapatkan upgrade layar dengan refresh rate lebih tinggi untuk pertama kalinya.

    Dalam postingannya di Weibo, tipster Digital Chat Station mengklaim material dari supply chain menguatkan rumor tentang layar dengan refresh rate lebih tinggi untuk iPhone 17 dan iPhone 17 Air.

    Digital Chat Station tidak menyebutkan rating hertz (Hz) yang spesifik untuk iPhone 17 standar, namun rumor yang beredar sebelumnya mengindikasikan Apple berencana menggunakan refresh rate 120Hz atau yang disebut ProMotion.

    Selama ini hanya iPhone varian Pro dan Pro Max yang memiliki layar ProMotion 120Hz. Pasalnya hanya iPhone varian Pro yang menggunakan panel low-temperature polycrystalline oxide (LTPO) yang memungkinkan refresh rate 1-120Hz.

    Dikutip dari MacRumors, Selasa (31/12/2024) Apple kabarnya akan menggunakan panel LTPO untuk semua varian iPhone 17 series. Panel baru ini akan menggantikan panel low-temperature polycrystalline silicon (LPTS) yang saat ini dipakai iPhone 16 dan iPhone 16 Plus, yang refresh rate-nya mentok di 60Hz.

    Panel LTPO sudah menjadi pilihan Apple dan sejumlah ponsel flagship Android karena efisiensi daya yang lebih tinggi. Panel ini bisa menurunkan refresh rate layar hingga 1Hz yang mendukung fitur seperti always-on display. Sementara itu, refresh rate 120Hz memungkinkan scrolling yang lebih mulus.

    Ini bukan pertama kalinya iPhone 17 dan iPhone 17 Air dikabarkan akan mengusung layar ProMotion. Pada September lalu, analis Ross Young dari DSCC mengklaim iPhone 17 dan iPhone 17 Air akan hadir dengan fitur ProMotion.

    Jika rumor ini benar, maka layar dengan refresh rate tinggi tidak akan jadi fitur eksklusif untuk iPhone Pro. Apple juga akhirnya akan meninggalkan layar 60Hz, fitur yang sudah menghilang dari ponsel Android kelas flagship sejak beberapa tahun yang lalu.

    iPhone 17 series akan diluncurkan pada September 2025. Formasinya akan sedikit berubah dari tahun-tahun sebelumnya, karena ada varian Air yang akan menggantikan varian Plus.

    (vmp/vmp)

  • Video 5 Tren Joget Terviral di 2024, Nomor 2 Bisa Bikin Jadi Presiden

    Video 5 Tren Joget Terviral di 2024, Nomor 2 Bisa Bikin Jadi Presiden

    Sepanjang tahun 2024, media sosial seperti TikTok kembali menjadi ruang kreativitas yang luar biasa, tempat lahirnya berbagai tren jogetan yang menjadi viral dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya sekedar hiburan, joget-joget ini berhasil menjadi fenomena yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Berikut beberapa tarian yang menjadi sorotan tahun ini

  • Menengok Sejarah 1 Januari Jadi Tahun Baru Masehi

    Menengok Sejarah 1 Januari Jadi Tahun Baru Masehi

    Jakarta

    Semua orang di seluruh dunia memperingati Tahun Baru Masehi setiap 1 Januari. Faktanya, selama berabad-abad, tanggal-tanggal lain pernah menandai dimulainya kalender, termasuk 25 Maret dan 25 Desember. Bagaimana 1 Januari ditetapkan sebagai Tahun Baru?

    Kita patut berterima kasih pada raja Romawi bernama Numa Pompilius. Menurut tradisi, pada masa pemerintahannya (715-673 SM), Numa merevisi kalender republik Romawi sehingga bulan Januari menggantikan bulan Maret sebagai bulan pertama.

    Ini adalah pilihan tepat, karena nama Januari diambil dari nama Janus, dewa segala permulaan Romawi, sedangkan bulan Maret merayakan Mars, dewa perang.

    Namun dikutip detikINET dari Britannica, ada bukti bahwa 1 Januari baru dijadikan awal resmi tahun Romawi pada 153 SM.

    Tahun 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan lebih banyak perubahan, meski kalender Julian tetap mempertahankan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun. Seiring berkembangnya Kekaisaran Romawi, penggunaan kalender Julian menyebar.

    Namun, setelah jatuhnya Roma pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen mengubah kalender agar lebih mencerminkan agama mereka. Tanggal 25 Maret (Pesta Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) menjadi Hari Tahun Baru yang umum.

    Belakangan, menjadi jelas bahwa kalender Julian memerlukan perubahan tambahan karena kesalahan perhitungan mengenai tahun kabisat. Karena itu, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender yang direvisi pada 1582. Selain menyelesaikan masalah tahun kabisat, kalender Gregorian memulihkan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.

    Meski Italia, Prancis, dan Spanyol termasuk di antara negara-negara yang menerima kalender baru itu, negara-negara Protestan dan Ortodoks lambat dalam mengadopsinya. Inggris Raya dan koloni-koloninya di Amerika baru mulai mengikuti kalender Gregorian pada 1752. Sebelumnya, mereka merayakan Tahun Baru setiap 25 Maret.

    Seiring berjalannya waktu, negara lain mulai menggunakan kalender Gregorian. China (1912) adalah contoh penting, walau mereka tetap merayakan Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender lunar. Faktanya, banyak negara mengikuti kalender Gregorian juga memiliki kalender tradisional atau keagamaan lainnya.

    Nah, ada beberapa negara tidak pernah mengadopsi kalender Gregorian sehingga memulai tahun pada tanggal selain 1 Januari. Etiopia, misalnya, merayakan Tahun Baru (dikenal sebagai Enkutatash) pada September.

    (rns/rns)

  • Starlink Siap Gelar Layanan Seluler di Ukraina

    Starlink Siap Gelar Layanan Seluler di Ukraina

    Jakarta

    Operator seluler di Ukraina bernama Kyivstar menandatangani perjanjian kerja sama dengan Starlink untuk menghadirkan layanan seluler berbasis satelit di negara tersebut.

    Lewat layanan tersebut, perangkat direct-to-cell terhubung langsung ke satelit yang dilengkapi modem, dan bisa berfungsi layaknya sebuah tower seluler atau base transceiver station (BTS) yang memancarkan sinyal dari luar angkasa langsung ke ponsel.

    Kyivstar diharapkan bisa menghadirkan layanan direct-to-cell dengan fungsi pengiriman pesan ini pada Q4 2025 mendatang, yang mereka ungkap dalam pernyataan bersama Starlink. Setelahnya layanan ini akan diperluas ke pengiriman suara dan layanan data.

    Starlink sebelumnya dikenal menyediakan layanan internet di Ukraina yang sedang diinvasi oleh Rusia. Mereka akan meluncurkan satelit pertama dengan kemampuan direct-to-cell pada awal tahun 2025, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (1/1/2025).

    Selain di Ukraina, Starlink juga sudah menandatangani perjanjian sejenis dengan sejumlah operator lokal di Amerika Serikat dan tujuh negara lain, termasuk Jepang dan Selandia Baru.

    Jadi nantinya, Ukraina akan masuk dalam daftar sembilan negara pertama, sekaligus menjadi area konflik pertama, yang bisa menikmati konektivitas direct-to-cell dari Starlink, saat layanan tersebut sudah digelar.

    Di sisi lain, Rusia juga terus mengerahkan segala cara untuk menghambat sinyal Starlink bisa mencapai ground terminalnya di Ukraina sejak 2022 lalu.

    Perjanjian antara Kyivstar dan Starlink ini dilakukan setelah Elon Musk semakin dekat dengan Presiden Terpilih AS Donald Trump, dan hubungan strategisnya dengan Ukraina.

    Pada November 2024 lalu, ia bergabung dalam percakapan lewat telepon dengan Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Selensky, di mana Musk menyatakan akan melanjutkan pasokan satelit Starlink-nya untuk Ukraina.

    (asj/rns)

  • PPN 12% Puncaki Trending Topic

    PPN 12% Puncaki Trending Topic

    Jakarta

    Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai berlaku pada hari ini, 1 Januari 2025. Kebijakan ini sebelumnya memang sudah memicu reaksi beragam di kalangan netizen.

    Dalam konferensi pers usai menghadiri Rapat Tutup Buku Tahunan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12), Presiden Prabowo Subianto menegaskan penetapan tarif PPN 12% hanya diberlakukan untuk barang dan jasa mewah yang selama ini dikonsumsi masyarakat golongan atas atau kaya.

    “Untuk barang dan jasa yang selain tergolong barang-barang mewah tidak ada kenaikan PPN, yakni sebesar yang berlaku sekarang (11%), yang sudah berlaku sejak 2022,” kata Presiden Prabowo, dikutip dari detikNews.

    Ia juga menegaskan untuk barang dan jasa yang selama ini menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan mendapat fasilitas pembebasan pajak atau tarif PPN nol persen masih akan tetap berlaku.

    “Untuk barang jasa yang termasuk kebutuhan pokok seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa angkutan umum, rumah sederhana, air minum, tetap diberi pembebasan PPN,” ujarnya.

    Meski demikian, penegasan Presiden terkait PPN 12% hanya berlaku untuk barang mewah tak menghentikan keluh kesah warganet. Kini, saat resmi berlaku, PPN 12% menjadi trending topic media sosial X di hari pertama 2025.

    “PPN 12 % hanya untuk barang mewah. Yakinkah hanya untuk barang mewah?,” tanya salah satu pengguna X.

    “Monmaap nih, tapi harga semua udah keburu ikut naik,” komentar yang lain.

    “Hobinya bikin heboh, trus last minute batalin. Udah trust issue gw ama pemerintah,” sahut pengguna X lainnya.

    “Udah masuk tahun baru, selamat 12%. Semangat bekerja keras, rakyat. Semoga diberi ganti berkali-kali lipat oleh Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin,” harap seorang netizen.

    “Menyikapi 2025 dengan bad mood dan bad mouth. Jujur sesebel itu sama PPN 12% dan dampak sistematisnya. Jelas-jelas daya beli dan ekonomi menurun. Kelas menengah drop. Semua demi menuhin ambisi proker, proyek dan gaji segelintir orang,” keluh seseorang yang langsung direspons ribuan like dan ratusan reply dari netizen lainnya.

    Sebelum resmi diberlakukan, media sosial sudah diramaikan dengan perdebatan sengit antara pihak yang pro dan kontra terhadap kebijakan ini.

    Sebagian besar netizen yang kontra berpendapat bahwa kenaikan PPN akan semakin membebani masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi. Mereka khawatir harga barang dan jasa akan melonjak, sehingga daya beli masyarakat semakin menurun.

    Beberapa netizen mendukung kenaikan PPN dengan alasan bahwa ini adalah langkah penting untuk memperkuat keuangan negara. Mereka berargumen bahwa dengan meningkatnya penerimaan negara dari PPN, pemerintah dapat lebih efektif dalam mendanai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang krusial bagi kemajuan Indonesia.

    “Intinya, PPN 12% itu gak semenyeramkan yang dipropagandakan. Kritik boleh, tapi harus pakai data dan logika. Pajak ini bekal buat Indonesia yang lebih baik,” ujar seorang pengguna X.

    “Kenaikan PPN 12% emang berat, tapi kalo digunakan buat pembangunan dan kesejahteraan rakyat, gue sih oke aja,” kata yang lain.

    “Sebenarnya kenaikan PPN 12% itu untuk membantu program pemerintah dan pembangunan Indonesia, syukurnya hanya untuk produk tertentu saja dan barang-barang mewah, syukurlah,” ujar netizen lainnya.

    “Percaya deh tanpa pajak program pemwrintah ga akan jalan, program pemerintah ga jalan masyarakat ga dapet apa yg jadi di butuhkannya subsidi, infrastruktur, dll. Jadi pajak pasti ada. Ga logis kita pajak ga ada tapi kita minta perhatian pemerintah,” tulis yang lain.

    “sebenarnya kenaikan PPN 12% itu untuk membantu program pemerintah dan pembangunan Indonesia, syukurnya hanya untuk produk tertentu saja dan barang-barang mewah, syukurlah,” pendapat pengguna X lainnya.

    Bagaimana pendapat detikers dengan kebijakan kenaikan PPN 12% yang resmi berlaku hari ini? Tulis di kolom komentar ya.

    (rns/rns)

  • Selamat Tahun Baru! Mengawali 2025, Netizen Ungkap Resolusi dan Harapan

    Selamat Tahun Baru! Mengawali 2025, Netizen Ungkap Resolusi dan Harapan

    Jakarta

    Tahun Baru 2025 tiba. Sebagai bagian dari tradisi momen Tahun Baru, netizen mengungkapkan harapan dan resolusi mereka di 2025.

    Trending topic media sosial X pada Rabu (1/1/2025) pagi dipenuhi sejumlah topik terkait momen ini, antara lain ‘Selamat Tahun Baru 2025’, ‘Mengawali 2025’, dan masih banyak lagi yang diramaikan puluhan hingga ratusan ribu cuitan.

    Sebagian besar cuitan yang ada di trending topic ini membeberkan resolusi yang ingin dicapai dan harapan netizen menyambut 2025 agar menjadi tahun yang lebih baik.

    “Selamat Tahun Baru 2025, wish 2025 ku adalah sehat dan banyak uang. Bismillah 2025 semoga bisa yok,” tulis salah satu akun.

    “Mengawali 2025 dengan All to Well,” kata yang lain sambil memperlihatkan foto pemandangan dan screenshot lagu ‘All to Well’ milik Taylor Swift yang didengarkannya.

    “Resolusi 2025 masih sama ama resolusi 2024, 2023, 2022, hidup makin sehat dan glowing,” harap salah satu netizen.

    “Tahun baru harapan baru, semoga semua impian kita terwujud di tahun 2025!,” sebut netizen lainnya.

    “Ucapan adalah doa, gua sumpahin 2025 karier lu pada sukses, badan lu sehat, angka saldo rekening lu banyak banget,” tulis seseorang yang diamini dan disukai ribuan pengguna X lainnya.

    Kalau detikers, apa harapan dan resolusi yang ingin dicapai di 2024? Selamat Tahun Baru 2025 ya!

    (rns/rns)

  • Potret Planet Bumi Diliat dari Antariksa, Bikin Terkesima

    Potret Planet Bumi Diliat dari Antariksa, Bikin Terkesima

    Potret Planet Bumi Diliat dari Antariksa, Bikin Terkesima

  • Video: Hitung Mundur Menuju Malam Tahun Baru 2025 Bareng Google Doodle!

    Video: Hitung Mundur Menuju Malam Tahun Baru 2025 Bareng Google Doodle!

    Video: Hitung Mundur Menuju Malam Tahun Baru 2025 Bareng Google Doodle!