Category: Detik.com Tekno

  • Google Play Store Akan Tindak Aplikasi yang Kuras Baterai HP

    Google Play Store Akan Tindak Aplikasi yang Kuras Baterai HP

    Jakarta

    Selain aplikasi berbahaya, Google juga akan memerangi aplikasi yang berpotensi menguras baterai ponsel. Raksasa teknologi ini memperkenalkan kebijakan Play Store baru yang akan mengidentifikasi dan menghukum aplikasi yang membuat baterai ponsel jadi boros.

    Sebagai bagian dari metrik syarat teknis yang diwajibkan untuk developer, Google memperkenalkan uji performa baru untuk aplikasi Android. Uji performa ini fokus untuk yang dikenal dengan nama ‘wake locks’.

    Wake locks adalah perilaku di mana ponsel tidak bisa masuk ke mode tidur sepenuh karena ada aplikasi rakus baterai yang ingin menjalankan proses di latar belakang saat layar ponsel dalam kondisi mati.

    Google mengatakan wake locks adalah kontributor terbesar yang membuat baterai ponsel cepat habis. Karena itu, mereka mengembangkan batas maksimal baru untuk aplikasi yang berjalan di latar belakang.

    Aplikasi dianggap menyebabkan baterai ponsel boros jika membuat perangkat terus bangun selama lebih dari dua jam kumulatif dalam periode 24 jam. Ada pengecualian untuk aplikasi yang aktif di latar belakang dengan manfaat jelas seperti memutar audio atau mengirim data.

    Jika developer tidak memperbaiki masalah terkait wake locks, aplikasi mereka di Play Store akan diberikan label peringatan. Label itu memperingatkan pengguna bahwa aplikasi bisa membuat baterai ponsel cepat habis karena aktivitas latar belakang yang tinggi.

    Label peringatan Google Play Store untuk aplikasi yang bikin boros baterai Foto: Google

    Tidak hanya itu, dalam kasus tertentu Google juga akan menurunkan visibilitas aplikasi yang bermasalah di beberapa bagian Play Store sehingga sulit ditemukan pengguna, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (12/11/2025).

    Kebijakan baru ini akan berlaku mulai 1 Maret 2026. Google mengatakan mereka ingin pengembang membuat aplikasi yang lebih pintar dan efisien, serta memberikan transparansi kepada pengguna tentang aplikasi yang diam-diam menguras daya ponsel.

    Selain ponsel, aturan ini juga berlaku untuk perangkat wearable seperti smartwatch. Aplikasi untuk smartwatch dianggap menggunakan baterai secara berlebihan ketika menghabiskan lebih dari 4,44% baterai per jam selama sesi aktif.

    (vmp/fay)

  • Video: Huawei Tandingi iPhone Air Lewat Mate 70 Air

    Video: Huawei Tandingi iPhone Air Lewat Mate 70 Air

    Video: Huawei Tandingi iPhone Air Lewat Mate 70 Air

  • Dreame L10s Ultra Gen 3 Dijual di Indonesia Mulai 11 November, Ini Spesifikasinya

    Dreame L10s Ultra Gen 3 Dijual di Indonesia Mulai 11 November, Ini Spesifikasinya

    Jakarta

    Dreame Technology resmi meluncurkan Dreame L10s Ultra Gen 3 di Indonesia, robot vacuum terbaru dengan daya hisap Vormax hingga 25.000Pa yang diklaim menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pengguna akan solusi kebersihan rumah yang efisien, otomatis, dan tanpa repot.

    Mengusung kampanye “No More Stress Over Mess”, Dreame L10s Ultra Gen 3 hadir bukan sekadar sebagai alat kebersihan rumah tangga, tetapi juga untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi penggunanya.

    “Tujuan kami sederhana yaitu membantu orang merasa lebih tenang di rumah. Kami tahu rutinitas sehari-hari bisa melelahkan, dan pekerjaan rumah sering jadi sumber stres tambahan,” ujar Zahara Lindra, Marketing Communication Manager Dreame Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    “Itulah mengapa kami menghadirkan Dreame L10s Ultra Gen 3 dengan daya hisap yang sangat kuat agar rumah tetap bersih sempurna tanpa effort, dan penggunanya bisa benar-benar beristirahat dengan nyaman,” lanjutnya.

    Selain kekuatan hisap yang besar, Dreame L10s Ultra Gen 3 dibekali Dual Flex Arm Technology. Teknologi ini menggabungkan fitur SideReach Vacuuming dan MopExtend RoboSwing untuk menjangkau area yang sulit dibersihkan, termasuk di tepi ruangan dan bawah furnitur.

    Dengan jangkauan tambahan hingga 4 cm ke tepi ruangan, robot ini mampu membersihkan debu hingga ke sudut-sudut tersembunyi, menghasilkan kebersihan menyeluruh tanpa perlu campur tangan pengguna.

    Dreame L10s Ultra Gen 3 juga membawa fitur AceClean DryBoard, sistem pencucian dan pengeringan otomatis yang menggunakan 20 semprotan air panas.

    Robot vacuum ini dilengkapi Multifunctional PowerDock yang dapat mengosongkan debu hingga 100 hari, mencuci mop, dan menjaga performa perangkat tanpa perlu disentuh.

    Teknologi 3DAdapt Obstacle Avoidance dan Pathfinder Smart Navigation juga membantu robot mengenali tata letak rumah dan menyesuaikan jalur pembersihan secara cerdas. Didukung baterai berkapasitas 5.200mAh, Dreame L10s Ultra Gen 3 mampu beroperasi hingga 231 menit dalam satu kali pengisian daya.

    Harga dan Ketersediaan

    Dreame L10s Ultra Gen 3 resmi dijual di Indonesia dengan harga mulai Rp 11.990.000. Produk ini tersedia mulai 11 November 2025 di situs resmi Dreame.co.id, Dreame Store (Puri Indah Mall 2, Lippo Mall Kemang, dan Supermall Karawaci), serta di platform online seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan TikTok Shop.

    (asj/rns)

  • Apple Akhirnya Bikin MacBook Murah di Bawah .000

    Apple Akhirnya Bikin MacBook Murah di Bawah $1.000

    Apple kayaknya lagi nyiapin ‘MacBook rakyat’ nih. Jadi katanya, mereka bakal ngeluarin MacBook versi entry-level alias yang nggak bikin kantong langsung nyesek di awal 2026 nanti.

    Dikutip dari GSM Arena, laptop ini pake layar LCD yang kelas bawah, tapi dalemannya tetep ngebut, soalnya chip-nya itu seri A kayak di iPhone, bahkan bisa ngalahin M1!

    Ukurannya bakal lebih kecil dari MacBook Air, dan yang paling penting: harga di bawah seribu dolar. Tujuan Apple dengan MacBook murah ini adalah untuk memasuki pasar PC dan Chromebook entry-level.

    Tonton juga berita video lainnya di sini ya.

  • Canon EOS R6 Mark III Rilis di Jakarta, Unggulkan 7K

    Canon EOS R6 Mark III Rilis di Jakarta, Unggulkan 7K

    FotoINET

    Rifkianto Nugroho – detikInet

    Selasa, 11 Nov 2025 21:00 WIB

    Jakarta – Canon luncurkan EOS R6 Mark III di Jakarta, bawa video 7K dan AF canggih. Kamera ini untuk kreator yang butuh produksi cepat lintas platform.

  • Desain Galaxy S26+ Terungkap dengan Warna Oranye yang Familiar

    Desain Galaxy S26+ Terungkap dengan Warna Oranye yang Familiar

    Jakarta

    Beberapa waktu yang lalu, Samsung dikabarkan tidak akan merilis Galaxy S26+ karena digantikan dengan varian Edge. Kini Samsung merombak kembali lini ponsel flagship terbarunya, dan Galaxy S26+ tidak hanya dipastikan rilis tahun depan tapi juga menampakkan diri dengan desain baru.

    Tipster OnLeaks dan Android Headlines merilis render ponsel yang diklaim sebagai Galaxy S26+. Desainnya terlihat familiar, namun modul kameranya diubah jadi bertingkat seperti Galaxy Z Fold7 sehingga terlihat lebih menonjol.

    Galaxy S26+ disebut akan mengusung layar berukuran 6,7 inch dengan desain datar, sama seperti pendahulunya. Di bagian tengah layarnya terdapat kamera selfie, dan display-nya dikeliling bezel yang tipis dan seragam.

    Ponsel ini disebut memiliki dimensi 158,4 x 75,7 x 7,35mm, yang kurang lebih sama seperti Galaxy S25+. Keempat sisi ponsel terlihat rata, namun agak sedikit melengkung di bagian tepinya agar ponsel lebih nyaman saat digenggam.

    Render Samsung Galaxy S26+ Foto: OnLeaks/Android Headlines

    Render yang dibagikan OnLeaks dan Android Headline memperlihatkan Galaxy S26+ dalam warna Silver dan Orange. Varian warna oranye yang ada di render ini terlihat sangat mirip seperti warna Cosmic Orange di iPhone 17 Pro series.

    Render ini dibuat berdasarkan file CAD, yang biasanya tidak memiliki data soal warna perangkatnya. Meskipun ada kemungkinan Galaxy S26+ akan diluncurkan dalam warna oranye, warna yang ditampilkan dalam render ini hanya representasi dan bukan warna resmi, seperti dikutip dari Android Authority, Selasa (11/11/2025).

    Leaker Max Jambor sendiri mengatakan bahwa Galaxy S26+ tidak akan tersedia dalam warna oranye, jadi jangan terlalu berharap banyak bisa melihat ponsel Samsung dalam pilihan warna ini.

    Samsung Galaxy S26+ akan diluncurkan bersama Galaxy S26 dan Galaxy S26 Ultra. Rumor yang beredar sebelumnya mengklaim trio ponsel flagship ini akan diumumkan pada akhir Februari 2026, namun kabar terbaru mengatakan peluncurannya akan digelar lebih cepat.

    Menurut laporan dari Korea Selatan, Samsung berhasil menggeser jadwal Galaxy Unpacked lebih awal ke akhir Januari 2026. Setelah itu penjualan perdana Galxy S26 series akan dimulai pada awal Februari.

    (vmp/rns)

  • Raksasa Teknologi Geber Kabel Bawah Laut Demi AI

    Raksasa Teknologi Geber Kabel Bawah Laut Demi AI

    Jakarta

    Lebih dari 95% lalu lintas data dan panggilan suara internasional mengalir melalui hampir 1 juta mil kabel komunikasi bawah laut. Kabel-kabel ini membawa komunikasi pemerintahan, transaksi keuangan, email, panggilan video, dan layanan streaming di seluruh dunia.

    Kabel telekomunikasi bawah laut komersial pertama digunakan untuk telegraf dan dibentangkan melintasi Selat Inggris antara Dover (Inggris) dan Calais (Prancis) tahun 1850. Teknologinya kemudian berkembang jadi kabel yang dapat mengirim percakapan telepon dan paling baru serat optik untuk menghantarkan data dan internet.

    “Sekitar sepuluh tahun lalu, muncul satu kategori besar baru, yakni para pemain webscale seperti Meta, Google, Amazon, dan lainnya, yang kini mewakili sekitar 50% dari total pasar,” kata Paul Gabla, Chief Sales Officer di Alcatel Submarine Networks. Alcatel adalah produsen dan pemasang kabel bawah laut terbesar di dunia.

    Permintaan terhadap kabel bawah laut terus meningkat seiring dengan perlombaan para raksasa teknologi mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) yang membutuhkan komputasi besar, sekaligus menghubungkan jaringan data center yang terus berkembang.

    Menurut perusahaan penyedia data telekomunikasi TeleGeography, investasi untuk proyek kabel bawah laut baru diperkirakan mencapai sekitar USD 13 miliar antara 2025-2027, hampir dua kali lipat dari total investasi antara 2022-2024.

    “AI meningkatkan kebutuhan kita terhadap infrastruktur bawah laut. Seringkali, ketika orang memikirkan AI, mereka membayangkan data center, komputasi, dan data. Namun kenyataannya, tanpa konektivitas yang menghubungkan pusat-pusat data itu, yang ada hanyalah gudang mahal,” kata Alex Aime, Wakil Presiden Investasi Jaringan Meta yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Meta mengumumkan Project Waterworth, kabel 50.000 km yang akan menghubungkan lima benua, menjadikannya proyek kabel bawah laut terpanjang dunia. Meta akan menjadi pemilik tunggal Waterworth sebagai proyek multi tahun dengan nilai miliaran dolar.

    Amazon juga baru-baru ini mengumumkan proyek kabel bawah laut pertama milik sendiri, Fastnet. Fastnet akan menghubungkan pantai timur Maryland (AS) dengan County Cork (Irlandia), berkapasitas lebih dari 320 terabit per detik, setara menonton 12,5 juta film HD secara bersamaan.

    “Tanpa kabel bawah laut, kita harus bergantung pada satelit, memang bisa tapi satelit memiliki latensi dan biaya lebih tinggi serta kapasitas jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan pelanggan dan internet pada umumnya,” cetus Matt Rehder, Wakil Presiden Jaringan Inti di Amazon Web Services

    Google juga pemain besar, dengan lebih dari 30 proyek kabel bawah laut telah diinvestasikan. Salah satu proyek terbarunya adalah Sol, menghubungkan Amerika Serikat, Bermuda, Azores, dan Spanyol. Microsoft pun turut berinvestasi dalam infrastruktur serupa.

    (fyk/rns)

  • Warren Buffett Curhat: Jadi Korban Deepfake AI

    Warren Buffett Curhat: Jadi Korban Deepfake AI

    Jakarta

    Warren Buffett, salah satu investor paling disegani di dunia, kembali menjadi korban penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan.

    Berkshire Hathaway — perusahaan miliknya — memperingatkan publik soal beredarnya video palsu di YouTube yang menggunakan gambar dan suara AI untuk meniru sosok sang “Oracle of Omaha”.

    Dalam pernyataan resmi berjudul “It’s Not Me,” Berkshire menyebut sejumlah video menampilkan sosok Buffett seolah memberikan tips investasi, padahal pernyataan itu sama sekali bukan miliknya, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (11/11/2025).

    Salah satunya berjudul “Warren Buffett: The 1 Investment Tip For Everyone Over 50 (MUST WATCH)” — video yang meniru gaya berbicara Buffett, tapi dengan suara datar dan artifisial.

    “Orang yang kurang familiar dengan Buffett mungkin akan mengira video-video ini nyata dan bisa disesatkan oleh isinya. Buffett khawatir jenis video penipuan seperti ini tengah menjadi virus yang menyebar,” tulis Berkshire.

    Fenomena deepfake yang memanfaatkan AI generatif untuk meniru wajah dan suara publik figur kian marak, menimbulkan kekhawatiran besar soal misinformasi dan penipuan digital. Kasus Buffett muncul tak lama setelah FBI mengungkap sejumlah pelaku kejahatan siber menggunakan suara AI palsu untuk menyamar sebagai pejabat tinggi Amerika Serikat demi mencuri data pegawai pemerintah.

    Buffett, 95 tahun, sudah beberapa kali mengeluhkan praktik peniruan seperti ini. Tahun lalu, dua minggu sebelum pemilihan presiden AS 2024, ia sempat memperingatkan publik soal klaim palsu yang menyebut dirinya mendukung kandidat politik atau produk investasi tertentu. “Saya tidak pernah mendukung produk investasi atau kandidat mana pun,” tegasnya waktu itu.

    Kabar terbaru datang di tengah persiapan peralihan kepemimpinan di Berkshire Hathaway. Buffett akan mengundurkan diri sebagai CEO pada akhir tahun ini, dan posisinya akan digantikan oleh wakil ketua Greg Abel.

    (asj/rns)

  • Galaxy Tab S11 Series Hadir di Indonesia, Tablet Cerdas untuk Segala Aktivitas

    Galaxy Tab S11 Series Hadir di Indonesia, Tablet Cerdas untuk Segala Aktivitas

    Jakarta

    Samsung resmi menghadirkan Galaxy Tab S11 Series ke pasar Indonesia. Tablet premium terbaru ini membawa peningkatan besar dari sisi desain, performa, hingga kecerdasan buatan (AI) yang menunjang produktivitas, kreativitas, dan hiburan.

    MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Annisa Maulina menyampaikan Galaxy Tab S11 Series dirancang untuk menjawab kebutuhan kerja modern, menjadi perangkat andal bagi profesional dan kreator dalam meningkatkan kecepatan, presisi, dan produktivitas.

    “Dengan desain ramping, performa unggul, serta fitur AI lengkap pada One UI 8, kehadiran Galaxy Tab S11 Series di Indonesia membawa standar baru tablet premium cerdas, semua dalam satu perangkat yang ramping namun penuh kemampuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

    Gemini Live, Asisten AI Serba Bisa

    Foto: Dok. Samsung

    Tablet ini hadir dengan One UI 8 yang membawa integrasi Galaxy AI untuk layar besar. Salah satu fitur unggulannya adalah Gemini Live, asisten cerdas yang bisa membaca layar dan memberi penjelasan secara real-time.

    Misalnya, saat sedang menganalisis grafik atau data kompleks, cukup aktifkan Gemini Live dan bagikan tampilan layar. Asisten ini akan membantu menjelaskan isi grafik atau informasi di layar tanpa perlu berpindah aplikasi.

    Langkahnya mudah:

    Tekan lama tombol samping dan pilih ‘Share screen with Live’.Tentukan apakah ingin berbagi seluruh layar atau hanya aplikasi tertentu.Tap ‘Share Screen’, lalu berikan perintah sederhana seperti ‘jelaskan grafik di layar’.

    Dengan fitur ini, Galaxy Tab S11 bisa menjadi partner kerja cerdas yang membuat aktivitas lebih efisien dan intuitif.

    Samsung DeX, Ubah Tablet Jadi Pusat Produktivitas

    Foto: Dok. Samsung

    Untuk kebutuhan multitasking, Samsung DeX Extended Mode hadir dengan kemampuan layaknya PC. Saat terhubung ke monitor eksternal, tablet langsung berubah menjadi layar ganda dengan ruang kerja lebih luas.

    Kinerja Galaxy Tab S11 Series ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9400+ berbasis 3nm, dengan peningkatan 33 persen pada NPU, 24 persen pada CPU, dan 27 persen pada GPU dibanding generasi sebelumnya. Hasilnya, membuka dokumen besar, mengedit video, atau menjelajah banyak tab sekaligus terasa lebih mulus.

    Pengguna juga bisa membuat hingga empat workspace berbeda untuk memisahkan aktivitas kerja dan personal:

    Tap tombol Recent Apps (ikon tiga garis).Tekan ikon Add Window (+) di sisi kanan.Tambahkan workspace baru untuk proyek, riset, atau hiburan.

    Semua workspace bisa diatur dan diakses kembali tanpa perlu membuka ulang aplikasi satu per satu.

    S Pen Baru, Lebih Presisi dan Nyaman

    Foto: Dok. Samsung

    Galaxy Tab S11 Series membawa S Pen generasi terbaru dengan desain heksagonal dan ujung kerucut presisi tinggi. Menulis atau menggambar terasa natural seperti di atas kertas.

    Fitur Quick Tools memungkinkan pengguna mengganti warna atau jenis brush hanya dengan menekan tombol di S Pen, tanpa mengganggu alur kerja kreatif.

    Layar Dynamic AMOLED 2X berukuran luas dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan hingga 1.600 nits memberikan pengalaman visual imersif, baik untuk menggambar, menonton, maupun bekerja.

    Setelah ide atau proyek selesai, pengguna bisa langsung memindahkan file ke perangkat lain melalui Quick Share. Coretan di tablet bisa dikirim ke smartphone Galaxy untuk dibagikan ke tim dalam hitungan detik.

    Integrasi dengan Galaxy Ecosystem memastikan transisi antar perangkat berjalan mulus, menjadikan Galaxy Tab S11 Series bukan hanya tablet, tapi studio portabel dan alat kerja utama dalam satu ekosistem cerdas.

    Kombinasi performa kencang, fitur AI cerdas, dan desain premium membuat Galaxy Tab S11 Series hadir untuk berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari profesional yang butuh perangkat kerja tangguh hingga kreator yang menginginkan kanvas digital fleksibel.

    Untuk itu, Samsung menawarkan beberapa varian yang bisa disesuaikan dengan preferensi dan gaya kerja masing-masing:

    Galaxy Tab S11 (WiFi) – Rp 14.999.000Galaxy Tab S11 5G – Rp 16.499.000Galaxy Tab S11 Ultra 5G (14,6 inci) – Rp 22.999.000

    Galaxy Tab S11 Series bisa dibeli di Samsung Experience Store atau melalui samsung.com/id dan nikmati juga promo spesial dengan total benefit hingga Rp7,4 juta, termasuk Keyboard Cover, berlaku hingga 13 November 2025, dengan langkah sederhana:

    Buka laman produk Galaxy Tab S11 Series dan klik ‘Beli Sekarang’.Pilih opsi pengiriman dan metode pembayaran sesuai kebutuhan.

    Dengan kombinasi desain premium, performa tinggi, dan fitur AI yang makin pintar, Galaxy Tab S11 Series hadir sebagai standar baru tablet profesional untuk kerja, kreasi, dan hiburan dalam satu perangkat ramping penuh kemampuan.

    (akd/ega)

  • Cara Edit Foto AI Lebih Realistis di Galaxy A56, Coba Pakai Prompt Ini!

    Cara Edit Foto AI Lebih Realistis di Galaxy A56, Coba Pakai Prompt Ini!

    Jakarta

    Edit foto menggunakan Nano Banana di Gemini AI memang cukup mudah, kita hanya memberikan perintah dalam bentuk prompt saja. Namun, tak sedikit pengguna yang mengeluhkan hasil edit AI yang kadang membuat wajah atau detail gambar terlihat berubah dari aslinya. Lalu bagaimana trik agar hasil edit terlihat lebih realistis?

    MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Verry Octavianus, membagikan beberapa panduan praktis untuk membuat hasil edit foto berbasis AI terlihat natural. Menurutnya, kunci utama ada pada detail prompt atau instruksi yang diberikan pengguna saat melakukan proses editing.

    “Kalau kita ingin hasilnya mendekati karakter asli dan tidak berubah, kita harus spesifik dengan prompt-nya,” ujar Verry saat workshop Galaxy A56 di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Tips Edit Foto AI Lebih Realistis di Galaxy A56

    Verry menjelaskan bahwa ada enam langkah utama yang perlu diperhatikan saat menggunakan AI Editing, terutama jika memodifikasi wajah atau elemen penting pada foto:

    1. Buat Prompt yang Spesifik

    Sebutkan warna, detail wajah, ekspresi, pencahayaan, hingga lokasi. Contoh: “Pertahankan bentuk wajah, tone kulit hangat, pencahayaan golden hour di pantai.”

    2. Pastikan Konteks dan Intent Relevan

    Jangan meminta AI menggabungkan objek yang tidak berkaitan atau berbeda suasana. Contoh: “Tambahkan latar belakang gedung modern yang realistis.”

    3. Gunakan Semantic Prompt

    Jangan hanya memberi instruksi negatif seperti “hilangkan orang di sekitar foto”. Gantilah dengan instruksi yang lebih spesifik dan positif. Contoh: “Buat suasana menjadi lebih sepi”

    4. Perhatikan Aspect Ratio

    Ratio yang tepat membantu AI menjaga proporsi gambar. Untuk potret, gunakan 4:5 atau 3:2.

    5. Gunakan Istilah Fotografi

    Tambahkan kata seperti: soft lighting, depth of field, cinematic tone, warm ambiance.

    6. Refine Ulang Jika Hasil Belum Sesuai

    Jangan ragu melakukan adjustment kedua untuk memperbaiki detail kecil.

    Rekomendasi prompt di Galaxy A56. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
    Rekomendasi Prompt untuk Edit Foto AI di Galaxy A56

    Berikut contoh prompt yang bisa langsung dicoba:

    Prompt 1 – Text to Image

    “Gaya realistis [jenis foto] dari [subjek] yang sedang [aktivitas atau ekspresi], berada di [lingkungan atau lokasi]. Disinari oleh [deskripsi pencahayaan], menciptakan suasana [mood]. Diambil dengan [jenis kamera atau lensa], menonjolkan [detail utama seperti tekstur, warna, atau ekspresi]. Gambar dalam format [orientasi atau rasio aspek].”

    Prompt 2 – Image + Text-to-Image (editing)

    Gunakan gambar [deskripsi gambar awal], lalu [tambahkan / hapus / ubah] [objek atau elemen tertentu]. Pastikan hasilnya [sesuaikan pencahayaan / tone warna / bayangan] agar tetap terlihat alami. [Tambahkan konteks atau suasana yang diinginkan].

    Prompt 3 – Multi-Image to Image

    Gunakan gambar [gambar pertama – sumber elemen]. dan gambar [gambar kedua – target subjek]. Gabungkan elemen dari gambar pertama ke gambar kedua untuk menciptakan [adegan baru]. Sesuaikan pencahayaan, warna, dan bayangan agar tampak alami.

    Prompt 4 – Text Rendering

    Buat desain [jenis visual – logo/poster/banner] untuk [nama atau tema]. Gunakan gaya desain [deskripsi gaya – minimalis, retro, modern]. Teks harus [jelas / menonjol / seimbang dengan elemen visual]. Skema warna [warna dominan].

    (afr/rns)