Category: Detik.com Tekno

  • Review Galaxy S25 Ultra, Android Mewah yang Menyenangkan

    Review Galaxy S25 Ultra, Android Mewah yang Menyenangkan

    Jakarta

    Galaxy S25 Ultra adalah ponsel flagship terbaru Samsung yang paling mahal, paling mewah, dibandingkan Galaxy S25 dan Galaxy S25 Plus. Smartphone ini dibekali segala macam hal dengan kualitas papan atas di jagat Android. Wajar saja, harganya tembus Rp 20 juta, hanya kalah dari Galaxy Z Fold.

    Sekilas, tidak banyak perubahan desain antara Galaxy S25 Ultra dengan pendahulunya, Galaxy S24 Ultra. Namun di dalamnya, terdapat berbagai macam fitur AI atau kecerdasan buatan yang melimpah dan disempurnakan dari generasi terdahulu, dan ternyata berguna atau menyenangkan.

    Jeroannya ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite yang amat powerful, layarnya besar dan terang, serta kameranya bisa diandalkan dalam segala kondisi. Seperti apa kebolehannya? Berikut ini adalah review Galaxy S25 Ultra.

    Desain

    Perbedaan paling menonjol antara Galaxy S25 Ultra dan Galaxy S24 Ultra terletak di bagian sudut-sudutnya. Jika di edisi sebelumnya sudutnya kotak, kini agak melengkung, mengikuti Galaxy S25 dan Galaxy S25 Plus, sehingga lini flagship Samsung ini desainnya seragam.

    Ukuran layarnya sedikit lebih besar yaitu 6,9 inch dibandingkan 6,8 inch di Galaxy S24 Ultra. Akan tetapi wujudnya tidak lantas bertambah jumbo. Malah faktanya, HP ini lebih ringan 24 gram dari pendahulunya.

    Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Seperti yang diharapkan dari sebuah ponsel flagship, Galaxy S25 Ultra tampak kokoh dan premium. Frame-nya terbuat dari titanium, beda dari S25 dan S35 Plus yang memaka frame alumunium. Sementara kaca bagian depan dan belakang dilapisi dengan Corning Gorilla Armor 2 yang kuat. Oh ya, HP ini juga dibekali sertifikasi IP 68 yang membuatnya tahan air dan debu.

    Kaca bagian depan itu juga dilapisi material anti pantulan dan anti silau, membuatnya makin nyaman dilihat di kondisi cahaya terang. Adapun bezelnya sangat tipis, membuat bagian depan seolah sepenuhnya layar. Di bagian tengah atas, ada lingkaran notch yang memuat kamera depan.

    Earpiece yang berlokasi di atas layar dan merangkap speaker hampir tidak terlihat. Di sisi kanan, seperti biasa ada tombol volume dan tombol power yang jika ditekan lama, akan memunculkan asisten AI Gemini. Di bagian bawah, ada stylus, colokan USB Type C, speaker serta SIM tray.

    Beralih ke bagian belakang, Galaxy S25 Ultra tampak desainnya simpel. Bagian kiri atas terdapat 4 kamera, lampu flash, dan sebuah lingkaran lagi untuk modul fokus laser. Dibanding S24 Ultra, cincin-cincin kamera itu sedikit lebih menonjol, mungkin karena bodi S25 Ultra lebih ramping.

    Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Galaxy S25 Ultra masih tetap cukup berat walau lebih ringan dari pendahulunya. Pengguna juga mungkin perlu menggunakan dua tangan untuk mengoperasikan dengan leluasa ponsel ini karena ukurannya yang jumbo. Namun demikian ketika sudah terbiasa, mengoperasikan dengan satu tangan bisa dilakukan.

    Karena materialnya yang licin dan harga yang mahal, tentu lebih baik menggunakan casing pelindung di HP ini. Secara keseluruhan, walau tidak ada terobosan besar, Galaxy S25 Ultra memancarkan desain yang minimalis tapi tetap terlihat elegan dan premium, dengan material yang kokoh.

    Layar dan Software

    Layar Samsung S25 Ultra punya refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.600 nits. Ukurannya 6,9 inch LTPO Dynamic AMOLED 2X resolusi 3.120 x 1.440 pixel, peningkatan 0,1 inci dari layar S24 Ultra yang berukuran 6,8 inch Samsung mengurangi ketebalan bezel S25 Ultra hingga 15%, sehingga bagian depan ponsel hampir sepenuhnya adalah layar.

    Pengguna tentu berekspektasi tinggi terhadap Galaxy S25 Ultra sebagai flagship baru termahal dan ekspektasi itu terpenuhi. Layarnya sangat jernih, warna-warnanya hidup, dan tidak ada masalah kala digunakan di bawah sinar Matahari, terlebih sudah memiliki teknologi anti silau.

    Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Di layar Galaxy S25 Ultra, tertanam pemindai sidik jari ultrasonik, yang agaknya telah disempurnakan Samsung. Pemindai ini sangat cepat dan akurat, hanya membutuhkan sentuhan singkat pada area yang ditunjukkan. Face unlock atau pemindai wajah juga tersedia dan juga dapat digunakan dengan cepat.

    Galaxy S25 Ultra memakai sistem operasi Android 15 dengan user interface One UI 7. Samsung menjanjikan 7 tahun support software yang termasuk update Android besar serta tambalan keamanan.

    Penampilan One UI 7 tidak jauh berbeda dari One UI 6, dari wujud ikon aplikasi, wallpaper, sampai cara mengoperasikannya. Terdapat beberapa perubahan, misalnya kini jika menyapu dari atas layar kiri ke bawah, akan muncul notifikasi. Jika yang disapu adalah bagian kanan, maka yang muncul adalah menu setting cepat.

    OneUI 7 di Galaxy S25 Ultra. Foto: Fyk/detikinet

    Samsung menyertakan aplikasi bawaan yang lengkap dan sebagian besar cukup bermanfaat seperti Health, asisten buatannya Bixby, dan lainnya. Aplikasi Google juga tersedia dan beberapa aplikasi dari Microsoft.

    Beralih ke fungsionalitas S Pen, yang kini tidak lagi mendukung Bluetooth sehingga tidak bisa menjalankan Air Actions. Menurut Samsung, kurang dari 1% penggunanya menggunakan Air Actions dan sebagian besar dari 1% tersebut menggunakannya sebagai remote jarak jauh untuk kamera.

    Di samping menghilangnya kemampuan itu, fitur software S Pen masih sama. Begitu pengguna mengeluarkan stylus itu dari cangkangnya, tinggal tekan simbol stylus untuk memunculkan menu-menunya.

    Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Terdapat aplikasi seperti Drawing Assist, AI Select, Create Note, dan lain-lainnya. S Pen sangat responsif dan menyenangkan saat digunakan, merupakan salah satu keunggulan dari Galaxy S25 Ultra dibandingkan smartphone lainnya.

    Hardware

    Seluruh seri Galaxy S25 termasuk Galaxy S25 Ultra memakai jeroan yang sangat bertenaga, yaitu Snapdragon 8 Elite for Galaxy. Handset ini pun penuh dengan power dan mampu melahap tugas apapun dengan mudahnya.

    Saat pengujian dengan GeekBench 6, Galaxy S25 Ultra meraih skor 2934 untuk single core dan 9678 untuk multi core, mengasapi Galaxy S24 Ultra dan smartphone lainnya.

    Review Galaxy S25 Ultra. Foto: Fyk/detikinet

    Sementara dalam pengujian dengan AnTuTu, skor yang diraih adalah 2328747. Pengujian ini menunjukkan performa Galaxy S25 Ultra amat bertenaga, ditunjang oleh prosesor Android terbaik yang ada di pasaran saat ini.

    Samsung mengatakan chip itu memicu peningkatan 40% dalam kinerja Neural Processing Unit (NPU), peningkatan 37% dalam kinerja CPU, dan peningkatan 30% dalam kinerja GPU dibanding dengan prosesor generasi sebelumnya.

    Samsung juga telah meningkatkan ukuran vapor chamber hingga 40% dibandingkan dengan S24 Ultra, yang membantu dalam pendinginan ponsel serta menjaga kinerjanya dari waktu ke waktu.

    Untuk memainkan game yang paling berat sekalipun, Galaxy S25 Ultra bisa melakukannya tanpa kendala. Ketika dicoba memainkan game dengan grafis berat seperti Alien Isolation, pengalaman permainannya lancar dan memuaskan. Agak terasa hangat saat bermain lama, tapi tidak sampai mengganggu.

    Speaker yang berada di bagian atas dan bawah mampu menyemburkan suara yang cukup jernih dan lantang, cukup untuk menikmati musik walau tentu pengguna jangan terlalu berharap mengenai suara bass-nya, seperti halnya di smartphone lain.

    Baterai Galaxy S25 Ultra kapasitasnya 5.000 mAh, identik dengan Galaxy S24 Ultra atau tidak ada penambahan. Saat diisi dayanya dengan charger 45W, pengisian penuh memakan waktu sekitar 67 menit. Adapun untuk pemakaian normal, Galaxy S25 Ultra bisa bertahan dari pagi sampai malam hari.

    Fitur AI melimpah

    Fitur kecerdasan buatan atau AI belakangan menjadi andalan Samsung sebagai nilai plus di ponselnya, terkhusus seri flagship. Galaxy S25 Ultra pun dibekali dengan beragam kemampuan AI yang melimpah dan bermanfaat, benar-benar bisa dikatakan sebagai asisten AI pribadi.

    Menurut Samsung, Galaxy S25 Series membawa 22 fitur Galaxy AI dengan integrasi mendalam Google Gemini. Gemini bisa diakses dengan menekan tombol power agak lama. Kemudian, akan muncul kolom di bawah layar di mana Gemini siap menerima perintah dari pengguna.

    Salah satu fitur jagoannya adalah Cross App Action di mana dengan perintah suara, Gemini bisa menjalankan bermacam tugas, bahkan di aplikasi eksternal.

    Foto: Fyk/detikinet

    Misalnya dengan perintah ‘saya besok jam 8 pagi ingin pergi ke restoran Sanjaya, tunjukkan jalan dan masukkan ke Google Calendar’.Maka dalam waktu cepat, Gemini akan langsung menampilkan Google Maps sebagai penunjuk jalan dan menulis jadwal tersebut di Google Calendar.

    Fitur ini berfungsi dengan aplikasi Samsung, aplikasi Google, dan aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp dan Spotify. Mungkin di masa depan akan ditambah lagi aplikasi yang kompatibel.

    Fitur ‘ajaib’ lainnya adalah Gemini Live yang sebenarnya juga sudah mulai tersedia di smartphone lain. Pengguna dapat mengobrol dengan Gemini Live hampir-hampir seperti berbincang dengan manusia, dalam berbagai macam bahasa termasuk Indonesia. Suara yang keluar pun benar-benar natural atau alami, tidak terkesan bahwa lawan bicara ini berupa robot.

    Gemini Live di Galaxy S25 juga bisa membantu meringkas sebuah makalah atau menjelaskan mengenai video YouTube. Caranya mudah, misalnya akses YouTube tentang sejarah Majapahit, cukup tekan tombol untuk mengaktifkan Gemini Live dan pilih Talk Live about video, maka Gemini Live dapat menjelaskan atau meringkaskannya.

    Fitur lainnya yang mungkin banyak dipakai adalah Generative Edit yang bisa menambahkan atau menghapus orang dan objek di foto. Fitur ini semakin sempurna, mampu menghilangkan dan menambahkan gambar dengan mulus, seolah-olah bukan editan. Ini contohnya:

    Review Galaxy S25 Ultra Foto: Fyk/detikinetReview Galaxy S25 Ultra Foto: Fyk/detikinet

    Masih banyak lagi kemampuan AI yang disematkan di Galaxy S25 Ultra. Circle to Search, kini ditingkatkan sehingga dapat menganalisis tidak hanya konten layar namun juga mendengarkan audio yang sedang diputar dan menyediakan informasinya. Ada Audio Eraser canggih untuk menghilangkan suara bising saat merekam video, yang ketika dicoba berjalan dengan mulus.

    Fitur AI yang bernama Now Brief, lumayan bermanfaat karena secara otomatis mampu menampilkan informasi setiap hari, yaitu pagi dan petang. Tinggal tekan dan muncullah beberapa informasi penting seperti cuaca dan event yang harus dijalani di hari tersebut.

    Fitur-fitur AI di Galaxy S25 Ultra menyenangkan untuk dijelajahi. Kami sendiri berlama-lama menjajal Generative Edit di foto untuk memperbaiki foto-foto sehingga semakin ciamik. Kami juga betah mengobrol dengan Gemini Live dan terkesan dengan kecerdasan AI yang sudah sampai sejauh itu.

    Kamera

    Galaxy S25 Ultra memiliki kamera utama 200MP f/1.7 dengan optical image stabilization (OIS), kamera telefoto 50MP f/3.4 dengan OIS dan 5x optical zoom,kamera telefoto 10MP f/2.4 dengan OIS dan 3x optical zoom, serta kamera ultrawide 50MP f/1.9.

    Kamera ultrawide itu merupakan peningkatan signifikan dibandingkan kamera ultrawide 12MP pada S24 Ultra. Kemudian kamera depannya berukuran 12 MP.

    Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Ketika digunakan, kamera Galaxy S25 Ultra mampu menghasilkan foto yang berkualitas di segala situasi. Jepretan di siang hari, malam hari, dalam kegelapan, ultrawide, sampai makro, semuanya menghasilkan foto yang bagus.

    Kameranya mampu menangkap banyak detail dan warna yang kaya dan cerah. Namun, khas Samsung, foto terkadang terlalu over terang ataupun warnanya, walau menurut kami masih dalam kadar wajar.

    Kemampuan zoom Samsung Galaxy 25 Ultra terlihat mantap walau tanpa zoom optik 10x, maksimal 5x. Zoom 10x sampai 30x yang mengandalkan software, tetap dapat menangkap detail dengan baik. Berikut contoh fotonya:

    Ultrawide di siang hari. Foto: Fyk/detikinetFoto indoor dengan cahaya lumayan. Foto: Fyk/detikinetZoom 10x. Foto: Fyk/detikinetUltrawide malam hari. Foto: Fyk/detikinetZoom 30x. Foto: Fyk/detikinet100x zoom. Foto: Fyk/detikinet10x zoom dalam kegelapan. Foto: Fyk/detikinetMerekam obyek bergerak dalam 30x zoom. Foto: Fyk/detikinet

    Mengenai kualitas video,bergantung pada resolusi yang dipilih. Di resolusi maksimum 8K dan frame rate 30fps, stabilisasi agak terganggu. Rekaman video resolusi lebih rendah, seperti 4K pada 60fps, tampak lebih halus dan lebih cerah dengan stabilisasi sangat baik.

    Oh ya untuk pertama kalinya pada ponsel Galaxy, pengguna bisa merekam video dalam mode Log, yaitu pengaturan warna tingkat lanjut yang memungkinkan para profesional menerapkan gradasi warna saat pasca produksi.

    Opini detikINET

    Tidak diragukan bahwa Galaxy S25 Ultra adalah salah satu ponsel Android terbaik atau mungkin yang terbaik yang bisa dibeli saat ini. Samsung dapat membenamkan segenap teknologi dan jeroan kualitas teratas di ponsel ini, dengan eksekusi yang baik, walau untuk itu pengguna harus merogoh kocek di atas Rp 20 juta.

    Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Desainnya meskipun tidak banyak perubahan, tetap menarik dan terlihat premium dengan material titanium. Layarnya luas dan jernih, kameranya jagoan, fitur AI-nya melimpah ruah dan cukup matang serta menyenangkan saat dipakai. Pengguna benar-benar dapat merasakan kegunaan kecerdasan buatan atau AI di ponsel ini, yang terasa seperti masa depan.

    Tentu saja tidak ada yang sempurna, di mana stylus S Pen di ponsel ini agak berkurang fungsinya dari generasi sebelumnya dan baterainya mungkin bisa lebih ditambah kapasitasnya. Namun secara keseluruhan, jika menginginkan pengalaman memakai ponsel Android yang hebat dan harga tak menjadi masalah, Galaxy S25 Ultra adalah pilihan yang tepat.

    (fyk/afr)

  • Film Garapan MAXStream Studios Siap Tayang di Festival Film Berlin 2025

    Film Garapan MAXStream Studios Siap Tayang di Festival Film Berlin 2025

    Jakarta

    Telkomsel melalui MAXStream Studios mengumumkan film pendek Little Rebels Cinema Club yang disutradarai Khozy Rizal. Film ini terpilih untuk tayang perdana secara internasional sekaligus berkompetisi di ajang Festival Film Internasional Berlin 2025.

    Film berdurasi 17 menit ini merupakan salah satu produk hasil program Secinta Itu Sama Sinema (SISS) yang digagas oleh MAXStream Studios.

    “Telkomsel melalui MAXStream Studios terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekosistem perfilman yang inklusif dan berkelanjutan. Terpilihnya Little Rebels Cinema Club di festival film bergengsi ini merupakan peluang untuk memperkenalkan kreativitas sineas muda Indonesia ke audiens global,” ujar Vice President Digital Lifestyle Telkomsel & Produser Eksekutif Film Little Rebels Cinema Club, Lesley Simpson dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).

    Lesley menerangkan keberhasilan ini sekaligus menunjukkan komitmen Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang berkomitmen mendukung industri perfilman nasional ke kancah panggung internasional. Selain itu pihaknya membuka semua peluang dalam menciptakan ekosistem perfilman yang inklusif dan berkelanjutan bagi sineas muda Indonesia.

    Berlatar di tahun 2008, film ini menceritakan kisah Doddy, seorang bocah 14 tahun yang mereplikasi adegan film zombie bersama sahabatnya menggunakan handycam milik kakaknya, Anji, seorang remaja dengan emosi yang kompleks. Melihat Little Rebels Cinema Club yang sebelumnya telah berhasil tayang di JAFF 2024 dan akan tayang perdana internasional di Festival Film Internasional Berlin 2025, hal ini menjadi bentuk kontribusi nyata MAXStream Studios dalam mendukung karya lokal untuk bersaing di tingkat internasional.

    Populer dengan sebutan Berlinale, Festival Film Internasional Berlin adalah salah satu festival film bergengsi di dunia dan berlangsung setiap tahun di Berlin, Jerman. Penyelenggaraan Festival yang ke-75 kali ini diadakan pada 13-23 Februari 2025 dan terdiri dari beberapa kategori.

    Salah satu kategori perlombaan pada Berlinale 2025 adalah Generation Kplus yang terdiri dari 10 film pendek bertemakan anak, termasuk Little Rebels Cinema Club dari Indonesia. Perlombaan pada kategori ini memiliki juri khusus yang berusia seumuran dengan target audiens, dengan rentang umur 11-14 tahun, sehingga memberikan perspektif segar dan relevan terhadap cerita yang ditampilkan.

    Sutradara Film Little Rebels Cinema Club, Khozy Rizal mengungkapkan pihaknya mengapresiasi MAXStream Studios yang telah mendukung film Little Rebels Cinema Club hingga dapat berlaga di festival film internasional terkemuka. Film ini mencerminkan perjuangan tokoh protagonis cilik dalam menghadapi tantangan kehidupan.

    “Meski menunjukkan realita kehidupan yang berat, Little Rebels Cinema Club mencoba membungkus alurnya dengan penuh kehangatan sehingga penonton dapat memaknai kehidupan dengan harapan dan cinta. Kami optimis dewan juri akan terpikat oleh pengalaman audio-visual yang menyentuh dan bermakna ini,” kata Khozy.

    MAXStream Studios sendiri merupakan rumah produksi yang telah melahirkan film dan serial dengan platform penayangan utama pada MAXstream, IndiHomeTV (Channel AllPlay Entertainment, AllPlay Sports, Fun Planet) & MyTelkomsel. MAXStream Studios telah memproduksi sebanyak 130 judul konten film dan series yang dapat dinikmati di berbagai kanal penayangan, mulai dari bioskop, platform Over-the-Top (OTT), hingga Free-to-Air (FTA). Informasi lengkap mengenai Festival Film Internasional Berlin 2025 dapat diakses di berlinale.de, dan terkait MAXStreamStudios dapat diakses pada akun media sosial @maxstream.tv serta website maxstream.tv.

    (prf/ega)

  • Unboxing Honor Magic V3, HP Layar Lipat Punya Bodi Tipis

    Unboxing Honor Magic V3, HP Layar Lipat Punya Bodi Tipis

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Kamis, 13 Feb 2025 07:17 WIB

    Jakarta – Honor siap rilis produk baru setelah kembali ke pasar Indonesia. Salah satu yang diluncurkan adalah Honor Magic V3, begini wujud HP layar lipat berbodi tipis.

  • Jeritan Mahasiswa Gegara KPI Kuliah Dipangkas Penuhi Medsos

    Jeritan Mahasiswa Gegara KPI Kuliah Dipangkas Penuhi Medsos

    Jakarta

    Kabar pemangkasan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) oleh pemerintah memicu protes di kalangan mahasiswa. Tagar KPIK menjadi trending topic di media sosial, di mana mahasiswa menyampaikan keluh kesah dan kekecewaan mereka.

    KIPK merupakan program bantuan biaya pendidikan yang sangat penting bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Namun program ini ikut terkena imbas kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah.

    Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terkena efisiensi anggaran sebesar Rp14,3 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp56,6 triliun di 2025.

    Untuk bantuan sosial atau beasiswa yakni program KIP Kuliah yang memiliki pagu awalnya Rp14,698 triliun, kemudian berdasarkan hasil efisiensi oleh Dirjen Anggaran jadi sebesar Rp1,319 triliun.

    Kebijakan ini memicu gelombang protes di media sosial, terutama di platform X, di mana mahasiswa penerima KIPK dan calon mahasiswa baru menyuarakan ketakutan dan kekecewaan mereka. Berdasarkan pantauan, banyak mahasiswa yang mengaku terancam putus kuliah, terutama mereka yang berada di semester akhir dan sangat bergantung pada bantuan KIPK.

    “Ini kalo ga dibatalin jahat banget sih, secara banyak mhs yg kuliah pake kipk, trs disitu 663.821 mhs terancam putus kuliah & gagal adanya sarjana pertama dr klg miskin??? padahal ada anak yg berpotensi ngeluarin klrgnya dari kemiskinan karna bisa kuliah,” ujar @staywithjeong.

    “gue udah yatim piatu dan KIPK ngebantu banget buat mengubah hidup gue buat bisa kuliahh, tapi malah ada efesiensi inii, gue takut banget putus kuliah,” kata @saskiyayaaa.

    “jd org miskin dan ga trllu pinter keknya emg gabole kuliah ya.. soalnya cmn ngandelin beasiswa kipk. cari beasiswa lain susah. klo bener kayak gini keknya emg aku harus putus kuliah:( duit kerja ku yg 800rb perbulan jg ga sebanding sama uang persemesteran.. ya Allah sedih,” ucap @venusveyz.

    “Aku gatau gimana kedepannya kalo kipk ku putus. Pun nasib temen-temen angkatan bawah-bawahku yang nasibnya sama kaya aku,” ujar @bobhaichi.

    “Hati gue patah banget waktu baca 663.821 orang terancam putus kuliah. Gila ini negara. KIPK itu penting banget buat orang yang mau lanjutin pendidikan tapi terkendala dana. Kuliah sekarang tuh mahal. Print skripsi aja nembus 2jt. Ini sekarang orang2 harus mikirin bayar UKT jg?” kata @saturngguk.

    Menyikapi pemangkasan anggaran ini, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro berupaya pagu KIP Kuliah tetap semula.

    “Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia.

    (afr/afr)

  • Ilmuwan Temukan Bukti Inti Bumi Berubah Bentuk, Kok Bisa?

    Ilmuwan Temukan Bukti Inti Bumi Berubah Bentuk, Kok Bisa?

    Jakarta

    Para ilmuwan mengidentifikasi perubahan pada bentuk inti dalam Bumi. Untuk diketahui, lapisan terdalam Bumi adalah bola logam padat dan panas yang dikelilingi oleh inti luar logam cair.

    Menurut ilmuwan, inti dalam Bumi ini mungkin telah berubah bentuk dalam 20 tahun terakhir. Bentuknya tetap mirip seperti bola, namun tepiannya mungkin berubah dengan perbedaan ketinggian sekitar 100 meter di beberapa tempat. Perubahan bentuk tersebut dapat terjadi di bagian tepi yang menyentuh inti luar berupa logam cair yang sangat panas.

    Inti bumi adalah jantung Bumi, menghasilkan medan magnet yang melindungi kehidupan agar tak rusak oleh radiasi Matahari. Inti bumi berputar secara independen dari inti Bumi yang cair dan dari bagian planet lain. Tanpa gerakan ini, Bumi akan mati dan jadi seperti Mars yang tandus yang kehilangan medan magnetnya miliaran tahun lalu.

    Bagian dalam planet kita sangat misterius. Inti tersebut berjarak sekitar 6.500 km dari permukaan Bumi dan para ilmuwan sejauh ini belum dapat mencapainya. Jadi, untuk mengungkap rahasianya, peneliti mengukur gelombang kejut yang disebabkan gempa.

    Cara gelombang bergerak mengungkap jenis material yang dilaluinya, termasuk di inti bagian dalam dan menggambarkan apa yang ada di sana. Analisis baru tersebut mengamati pola gelombang seismik dari gempa yang berulang di lokasi yang sama antara tahun 1991 dan 2023. Itu membantu menunjukkan bagaimana inti bagian dalam berubah seiring waktu.

    Tampaknya, perubahan terjadi di batas inti dalam dan luar, tempat inti dalam mendekati titik leleh. Aliran cairan dari inti luar serta tarikan dari medan gravitasi yang tidak merata dapat menyebabkan deformasi.

    Seiring berjalannya waktu, inti luar yang cair membeku menjadi inti dalam yang padat, tapi butuh miliaran tahun sebelum jadi padat sepenuhnya. Hal itu hampir pasti berarti akhir kehidupan di Bumi, tetapi pada saat itu planet itu kemungkinan besar sudah ditelan oleh Matahari.

    Riset ini digelar Prof John Vidale dari University of Southern California dan merupakan bagian dari penyelidikan oleh para ahli di seluruh dunia yang mengeksplorasi dan memperdebatkan apa yang terjadi di inti. Bumi.

    “Dalam sains, kita biasanya mencoba melihat sesuatu sampai kita memahaminya. Kemungkinan besar, temuan ini tidak memengaruhi kehidupan kita sehari-hari sedikit pun, tetapi kita benar-benar ingin memahami apa yang terjadi di tengah Bumi,” cetusnya yang dikutip detikINET dari BBC.

    (fyk/afr)

  • KPAI Khawatir Anak Terpapar Iklan-Fitur di Medsos yang Tak Sesuai Usia

    KPAI Khawatir Anak Terpapar Iklan-Fitur di Medsos yang Tak Sesuai Usia

    Video: KPAI Khawatir Anak Terpapar Iklan-Fitur di Medsos yang Tak Sesuai Usia

    2,573 Views | Rabu, 12 Feb 2025 22:40 WIB

    Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) khawatir anak terpapar layanan fitur dan iklan yang tak sesuai dengan umur mereka. KPAI menyebut harus ada aturan untuk mengatasi hal ini.

    Ammaarza Akhmal – 20DETIK

  • Video: Duolingo Umumkan Maskotnya Meninggal

    Video: Duolingo Umumkan Maskotnya Meninggal

    Video: Duolingo Umumkan Maskotnya Meninggal

  • Apple Batal Kolaborasi dengan DeepSeek, Lebih Pilih Alibaba

    Apple Batal Kolaborasi dengan DeepSeek, Lebih Pilih Alibaba

    Jakarta

    Apple kabarnya sudah memilih mitra untuk mendukung fitur Apple Intelligence di China. Namun bukan DeepSeek yang dipilih seperti kabar sebelumnya.

    Menurut laporan The Information, Apple menggandeng Alibaba untuk menyediakan layanan Apple Intelligence di China. Apple dan Alibaba kabarnya sudah mendaftarkan rangkaian fitur AI pertama yang mereka kembangkan bersama ke regulator China.

    Apple awalnya memilih Baidu sebagai mitranya di China, namun raksasa mesin pencari itu tidak memenuhi standar Apple karena kesulitan mengembangkan model yang sesuai untuk Apple Intelligence.

    Setelah batal bermitra dengan Baidu, Apple sempat melirik perusahaan teknologi lainnya termasuk Alibaba, ByteDance, dan Tencent. DeepSeek, anak baru di sektor AI China, juga sempat dipertimbangkan sebagai mitra Apple.

    Meskipun model AI DeepSeek menjanjikan, Apple akhirnya memutuskan untuk tidak bermitra dengan mereka. Kabarnya DeepSeek tidak memiliki tenaga kerja dan pengalaman yang mumpuni untuk mendukung mitra sebesar Apple.

    Saat ini Apple Intelligence memang belum tersedia untuk pengguna iPhone di China. Apple diwajibkan bekerjasama dengan perusahaan China untuk mengembangkan model AI yang akan dipakai di perangkat yang dijual di China.

    CEO Apple Tim Cook mengatakan absennya Apple Intelligence mengakibatkan penjualan iPhone di China turun 11% pada kuartal terakhir. Vendor ponsel lokal seperti Huawei langsung bergegas memanfaatkan kekosongan tersebut, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu (12/2/2025).

    Apple berencana menggelar konferensi developer di Shanghai, China pada 25 Maret 2025. Mungkin debut Apple Intelligence di China akan diumumkan di event tersebut.

    Laporan terbaru ini muncul menjelang peluncuran iPhone SE generasi keempat yang kabarnya tinggal menghitung hari. iPhone dengan harga terjangkau ini merupakan produk kunci untuk meningkatkan penjualan di China dan India, dua pasar ponsel terbesar di dunia.

    (vmp/rns)

  • Ikan Sangat Langka yang Punya Tangan Ini Terancam Punah

    Ikan Sangat Langka yang Punya Tangan Ini Terancam Punah

    Jakarta

    Populasi ikan tangan merah (handfish) yang terancam punah telah mengalami penurunan mengkhawatirkan. Populasi liar, yang pernah berjumlah sekitar 100 ekor, telah menyusut menjadi hanya 75 ekor.

    Perubahan ini disebabkan oleh pemindahan 25 ekor handfish yang dirawat oleh Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS) di Australia. Para pegiat konservasi bertindak cepat, dengan memperoleh izin khusus dari pemerintah Australia untuk memindahkan ikan-ikan tersebut dari habitat aslinya.

    Ikan tangan merah, anggota unik dari keluarga ikan pemancing, memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu ciri khas mereka adalah tidak memiliki kantung renang, organ umum pada sebagian besar ikan yang digunakan untuk mengendalikan daya apung. Sebaliknya, mereka mengandalkan sirip besar yang menyerupai tangan, menggunakannya untuk ‘berjalan’ di sepanjang dasar laut.

    Makhluk aneh ini relatif kecil, panjangnya hanya sekitar 8 cm. Penampilan mereka ditandai dengan nuansa merah muda, merah, atau cokelat, disertai mulut yang selalu terlihat seperti ekspresi cemberut dan menunduk.

    “Jika Anda belum pernah melihat handfish sebelumnya, bayangkan seperti mencelupkan seekor katak ke dalam cat berwarna cerah, dan memaksanya memakai sarung tangan yang dua ukuran lebih besar,” kelakar Handfish Conservation Project mencoba memberikan gambaran rupa handfish dikutip dari The Brighter Side.

    Namun, keunikan ikan tangan merah tidak hanya terbatas pada penampilannya. Spesies ini sangat langka, dengan perkiraan populasi tidak lebih dari 100 ekor yang tersisa di alam liar. Habitat mereka terbatas hanya pada dua daerah kecil terumbu karang, yang terletak di tenggara Hobart, Tasmania.

    Sayangnya, kawasan ini terus-menerus terancam oleh berbagai sumber, termasuk lalu lintas perahu, penjangkaran, pembangunan perkotaan, polusi, limpasan nutrisi, spesies invasif, dan dampak buruk perubahan iklim.

    Salah satu aspek khas dari perilaku ikan tangan merah adalah cara bergeraknya. Alih-alih berenang, mereka berjalan di sepanjang dasar laut. Namun, adaptasi ini membatasi kemampuan mereka untuk melarikan diri dari ancaman, karena mereka tidak dapat menempuh jarak yang jauh dengan cepat. Selain itu, mereka tidak memiliki tahap larva selama perkembangan awal mereka, sehingga mencegah mereka hanyut di lautan untuk menjajah daerah baru.

    Kekhawatiran yang mendesak terkait habitat ikan tangan merah adalah hilangnya habitat yang parah akibat penggembalaan bulu babi asli secara berlebihan. Jika dikombinasikan dengan prediksi terjadinya gelombang panas laut, situasinya menjadi semakin buruk.

    Dr. Jemina Stuart-Smith, peneliti di IMAS yang memimpin program penelitian dan konservasi ikan tangan merah menjelaskan bahwa degradasi habitat berarti hilangnya tempat berlindung dan habitat mikro, menciptakan habitat yang terputus yang membuat ikan tangan merah semakin sulit menyesuaikan diri dengan tekanan suhu air.

    “Data suhu dari lokasi menunjukkan bahwa musim panas ini telah jauh melampaui suhu maksimum sebelumnya. Suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi di sini, jadi kami hanya dapat berasumsi bahwa pemicu stres tambahan ini akan memengaruhi populasi yang sudah rapuh,” jelasnya.

    Menanggapi perkembangan yang mengkhawatirkan ini, para ahli menyelenggarakan pertemuan darurat untuk menentukan tindakan terbaik. Setelah penilaian cermat terhadap data yang tersedia dan risiko terkait, mereka membuat keputusan untuk merelokasi 25 ekor handfish dari alam liar ke IMAS Taroona untuk perlindungan dan perawatan.

    Dr. Andrew Trotter, yang memimpin proyek pengembangbiakan konservasi IMAS untuk ikan tangan merah, berbagi wawasan tentang proses relokasi ini.

    “Strategi ini tentu saja bukan tanpa risiko, tetapi relokasi handfish dari laut ke akuarium berjalan lancar, dan mereka beradaptasi dengan sangat baik di rumah baru mereka,” ujarnya.

    Meskipun menghadapi tantangan, Dr. Trotter memastikan bahwa handfish merah menerima perawatan terbaik. “Kami memiliki staf yang sangat berpengalaman yang merawat ikan tujuh hari seminggu, dan jadwal panggilan 24 jam. Jadi, kami yakin mereka cukup aman bersama kami. Tetapi tentu saja ada rasa tanggung jawab yang lebih tinggi di antara tim kami, mengingat betapa kecilnya populasi ikan liar,” jelasnya.

    Ke depannya, tujuan utama tim ini adalah untuk mengembalikan hewan-hewan ini ke habitat alami mereka di musim dingin, asalkan kondisinya memungkinkan.

    Masa depan ikan tangan merah berada di ujung tanduk sementara para pegiat konservasi bekerja tanpa lelah untuk melindungi spesies yang terancam punah ini dalam menghadapi meningkatnya ancaman lingkungan.

    (rns/rns)

  • Lebih Dekat dengan Sharp Aquos R9 Pro

    Lebih Dekat dengan Sharp Aquos R9 Pro

    FotoINET

    Anggoro Suryo – detikInet

    Rabu, 12 Feb 2025 21:12 WIB

    Jakarta – Sharp baru meresmikan kehadiran Aquos R9 Pro di Indonesia. Ponsel flagship ini menggunakan kamera dengan sensor 1 inch yang dibuat bersama Leica.