Category: Detik.com Tekno

  • Axioo Hype R Series Resmi Rilis, Laptop Ringan Harga Rp 7 Jutaan

    Axioo Hype R Series Resmi Rilis, Laptop Ringan Harga Rp 7 Jutaan

    Jakarta

    Axioo baru saja meluncurkan dua laptop terbarunya di seri Hype R, yaitu Hype R3 dan Hype R5. Keduanya hadir dengan desain tipis dan ringan serta harga terjangkau di bawah Rp 10 juta.

    Perbedaan utama antara Axioo Hype R3 dan Hype R5 ada pada kapasitas RAM dan prosesor yang digunakan. Axioo Hype R3 dan Hype R5 juga dibagi lagi menjadi dua versi yaitu yang menggunakan display IPS dan OLED.

    “Sekedar informasi biasanya layar seri OLED ini hanya ada di laptop-laptop seri premium yang harganya kurang terjangkau buat sebagian besar masyarakat,” kata Timmy Theophelus, Vice President Business Development & Strategic Partnerships PT Tera Data Indonusa, Tbk., dalam peluncuran Axioo Hype R series di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

    Seluruh varian Axioo Hype R mengusung layar berukuran 14 inch dengan resolusi 1920 x 1200 pixel (FHD+). Display ini memiliki rasio 16:10 dengan dukungan 100% sRGB untuk menampilkan warna yang lebih akurat.

    Axioo Hype R3 ditenagai prosesor Intel Core i3-1215U, sedangkan Hype R5 menggunakan prosesor Intel Core i5-1235U. Prosesor itu disandingkan dengan RAM LPDDR5X hingga 24GB dan SSD M.2 PCIE Gen 4 dengan kapasitas penyimpanan hingga 512GB.

    Axioo Hype R series Foto: Axioo

    Performa Axioo Hype R series ditenagai baterai berkapasitas 60Wh yang diklaim dapat bertahan hingga 11 jam. Axioo juga menyediakan charger 65W PD 3.0 yang sudah menggunakan port USB-C sehingga bisa dipakai mengisi daya perangkat lainnya.

    Konektivitas laptop ini didukung port USB Type-C, USB Type-A, HDMI, dan headphone jack 3,5mm. Sementara itu, konektivitas nirkabelnya menggunakan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.2.

    Semua spesifikasi di atas dikemas dalam laptop yang menggunakan material magnesium alloy dan aluminium alloy dengan bobot kurang dari 1kg. Laptop ini menjalankan sistem operasi Windows 11. Berikut harga Axioo Hype R series di pasaran:

    Axioo Hype R3 edisi IPS: mulai dari Rp 6.499.000Axioo Hype R3 edisi OLED: mulai dari Rp 7.999.000Axioo Hype R5 edisi IPS: mulai dari Rp 8.499.000Axioo Hype R5 edisi OLED: mulai dari Rp 9.449.000

    Axioo Hype R series sudah dapat dipesan lewat online store resmi Axioo dan di toko-toko dealer terdekat. Setiap pembelian Axioo Hype R series akan mendapatkan bonus laptop sleeve serta garansi resmi selama satu tahun.

    Axioo juga menyediakan program Accidental Damage Protection Extra yang memberikan jaminan atas kerusakan tidak terduga, termasuk tumpahan cairan atau kerusakan akibat jatuh, hingga kehilangan perangkat.

    (vmp/vmp)

  • Apple Luncurkan Penelitian Dampak Gadget ke Kesehatan

    Apple Luncurkan Penelitian Dampak Gadget ke Kesehatan

    Jakarta

    Apple baru saja mengumumkan studi penelitian baru yang bertujuan untuk memahami bagaimana teknologi mereka (iPhone, Apple Watch, dan AirPods) dapat berperan dalam memajukan dan meningkatkan kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesejahteraan secara keseluruhan bagi pengguna.

    Disebut sebagai Apple Health Study, proyek ini merupakan kolaborasi dengan para peneliti di Brigham and Women’s Hospital di Amerika Serikat dan akan mendaftarkan sukarelawan melalui aplikasi Research Apple, yang akan membagikan data kesehatan mereka.

    Selain data tentang aktivitas fisik atau tidur yang mungkin diambil di aplikasi Health, para peneliti akan dapat mendistribusikan kuesioner kepada para peserta.

    Orang-orang yang menggunakan perangkat Apple untuk mengumpulkan data seperti langkah atau detak jantung juga akan dapat menyumbangkan lebih banyak data terperinci yang dikumpulkan oleh sensor bawaan. Saat ini, penelitian ini dijadwalkan untuk berjalan selama lima tahun.

    Apple Health dapat merekam lusinan parameter berbeda tentang kesehatan dan perusahaan menyebut bahwa penelitian ini mencakup banyak bidang termasuk, aktivitas, penuaan, kesehatan jantung, kesehatan peredaran darah, kognisi, pendengaran, kesehatan menstruasi, kesehatan mental, kesehatan metabolisme, mobilitas, kesehatan neurologis, kesehatan pernafasan, tidur, dan banyak lagi.

    Studi Apple Health yang baru ini bertujuan untuk memahami lebih jauh bagaimana teknologi, termasuk iPhone, Apple Watch, dan AirPods, dapat berperan dalam memajukan dan meningkatkan kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesejahteraan para pemakainya.

    Apple mengatakan bahwa penduduk AS dapat berpartisipasi dalam studi ini jika mereka memenuhi persyaratan usia minimum, dan menyelesaikan proses persetujuan sebagaimana dilansir detikINET dari GSM Arena, Jumat (14/2/2025).

    (jsn/jsn)

  • Tiga Puluh Tahun Menghilang, Bebek Marmer Langka Keliaran Lagi

    Tiga Puluh Tahun Menghilang, Bebek Marmer Langka Keliaran Lagi

    Jakarta

    Marble duck atau bebek marmer lama tak terlihat berkeliaran di Taman Nasional Sultanpur, Uttar Pradesh, India. Karenanya, ketika makhluk ini muncul lagi setelah lebih dari 30 tahun lamanya, para pemandu taman nasional tersebut sangat gembira.

    Unggas tersebut terlihat oleh Sanjay Singh, salah satu pemandu burung di Taman Nasional Sultanpur, pada Desember 2024. Dikutip dari Times of India, hewan itu tidak pernah terlihat di Sultanpur sejak 1990.

    “Kami mengamati burung-burung di Chandu Bhudhera setelah Sanjay mengirim foto-foto penampakan marble duck di Taman Nasional Sultanpur. Selanjutnya, seluruh kelompok kami dari Chandu melanjutkan perjalanan ke taman, tempat Sanjay mengarahkan kami ke lokasi burung itu. Ini adalah kunjungan sangat langka di Delhi-NCR,” kata pengamat unggas Kavi Nanda.

    Spesies ini diklasifikasikan sebagai ‘rentan punah’ secara global oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), karena penurunan populasinya yang disebabkan oleh perusakan habitat dan perburuan.

    Berasal dari Eropa, tempat ia berkembang biak selama bulan-bulan musim panas, pengamat unggas mencatat kemunculannya yang jarang di Delhi-NCR, dengan penampakan terakhirnya di lahan basah Bhindawas pada 2022.

    Bebek marmer (Marmaronetta angustirostris) diketahui berkembang biak di tiga wilayah berbeda, Mediterania Timur, Mediterania Barat, dan Iran. Spesies ini lebih menyukai perairan tawar dataran rendah dan dangkal untuk berkembang biak.

    Menurut para pengamat unggas, hewan ini adalah bebek berukuran sedang yang sebelumnya berkembang biak secara melimpah di wilayah Mediterania, namun sekarang terbatas pada lokasi tertentu.

    “Spesies ini memiliki catatan terbatas sebelumnya di Haryana, meskipun di Gurgaon burung ini teramati pada 2000-an. Burung ini sangat langka di wilayah tersebut. Penampakan sebelumnya telah tercatat di Gujarat dan Rajasthan,” kata Pankaj Gupta, pengamat unggas dari Delhi Bird Society.

    Menurut Departemen Satwa Liar Haryana, bebek ini hidup dari ikan dan tanaman air. Mereka memiliki bulu abu-abu putih mirip marmer serta memiliki kepala besar dan bercak mata terang yang membedakannya dengan spesies bebek lainnya.

    (rns/rns)

  • Perluas Jangkauan, Shopee Perkenalkan ‘Kelas Online’ di Kampus UMKM Shopee

    Perluas Jangkauan, Shopee Perkenalkan ‘Kelas Online’ di Kampus UMKM Shopee

    Jakarta

    Shopee Indonesia memperkenalkan program pelatihan ‘Kelas Online’ sebagai bagian dari Kampus UMKM Shopee. Program ini disediakan secara gratis untuk membantu UMKM di seluruh Indonesia meningkatkan keterampilan bisnis mereka dalam ekosistem e-commerce.

    Program Kelas Online perdana telah digunakan dalam pelatihan digital bagi ratusan ibu rumah tangga melalui program kolaborasi Shopee dan Kementerian Ekonomi Kreatif bertajuk ‘Emak-Emak Matic’ atau Emak-Emak Melek Teknologi di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (13/2). Program ini tidak hanya digelar di Malang, tetapi juga akan hadir di sepuluh kota lainnya hingga akhir 2025, dengan target menjangkau ribuan ibu rumah tangga.

    Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya mengapresiasi inisiatif Shopee dalam memberikan pelatihan digital bagi ibu-ibu di Indonesia. Menurutnya, keterampilan digital menjadi bekal penting bagi ibu-ibu di Indonesia untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional.

    “Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap perempuan, terutama ibu-ibu, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang di era digital. Dengan memahami teknologi dan memanfaatkannya secara optimal, mereka tidak hanya bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga turut berkontribusi dalam perekonomian nasional,” ungkap Riefky dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).

    Sementara itu, Head of Government Relations Shopee Indonesia Balques Manisang menjelaskan Kampus UMKM Shopee Kelas Online memberikan kemudahan bagi UMKM di 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia untuk memilih dan mengikuti pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Program ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam memahami berbagai strategi bisnis digital yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar e-commerce.

    Ia menambahkan Kampus UMKM Shopee Kelas Online dijadwalkan berlangsung secara reguler dari Senin hingga Jumat. Setiap harinya, para trainer berpengalaman menyampaikan berbagai materi yang relevan dengan kebutuhan UMKM. Dalam sesi pelatihan ini, peserta akan mempelajari berbagai teknik dan strategi dalam mengoptimalkan toko mereka di Shopee, termasuk cara mengatur tampilan produk yang menarik, strategi pemasaran digital, serta pemanfaatan fitur kampanye dan promosi.

    Balques berharap melalui Kampus UMKM Shopee Kelas Online, para UMKM semakin mudah mendapatkan akses dalam meningkat keterampilan digitalnya. Baik untuk yang baru memulai usaha, atau juga bagi mereka yang ingin semakin mengembangkan usaha yang sudah berjalan di ekosistem digital.

    “Tentunya kegiatan usaha yang dilakukan akan dapat mendorong perekonomian keluarga yang kemudian berdampak positif bagi perekonomian nasional. Teman-teman UMKM bisa dengan mudah mengakses Kampus UMKM Shopee Kelas Online melalui landing page yang dapat ditemukan melalui kolom pencarian aplikasi Shopee,” jelas Balques.

    Sebagai informasi, Kelas Online merupakan bagian dari Kampus UMKM Shopee yang telah hadir sejak 2021 lalu dan telah memberikan pelatihan bagi ratusan UMKM di Indonesia. Materi-materi yang diberikan dalam Kurikulum Kelas Online Kampus UMKM Shopee, antara lain:

    Modul Affiliate Marketing Solutions (AMS): Edukasi tentang pemanfaatan sistem affiliate untuk pemasaran produk melalui konten-konten promosi yang menarik di Shopee Live dan Shopee Video.Modul Optimalisasi Performa Toko: Edukasi mengenai strategi mengoptimalisasi performa dari toko di Shopee, meliputi cara pengaturan toko, mengatur tampilan foto produk, hingga mengatur informasi esensial di toko yang dapat menarik minat Pembeli.Modul Optimalisasi Bisnis melalui Kampanye: Edukasi mengenai kiat-kiat memanfaatkan potensi kampanye tematik Shopee untuk meningkatkan penjualan. Pengusaha UMKM juga mendapatkan tips-tips menggunakan fitur khusus dan promosi di masa kampanye.Modul Optimalisasi Bisnis melalui Iklan Shopee: Edukasi mengenai cara memanfaatkan fitur Iklan Shopee secara efektif untuk meningkatkan visibilitas toko dan meningkatkan potensi penjualan.Modul Optimalisasi Eksposur Bisnis melalui Fitur Shopee: Edukasi mengenai tren berjualan online melalui kanal Shopee Live dan Shopee Video. Pengusaha UMKM diberikan pemahaman mendalam mengenai fitur-fitur dan strategi berjualan interaktif berbasis konten untuk meningkatkan penjualan toko.

    Pelaku UMKM bisa mendaftar untuk mengikuti pelatihan Kampus UMKM Shopee Kelas Online di sini. Pelatihan ini tersedia secara gratis.

    (akn/ega)

  • Komdigi Kumpulkan Google, TikTok Cs Bahas Internet Ramah Anak

    Komdigi Kumpulkan Google, TikTok Cs Bahas Internet Ramah Anak

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kumpulkan platform digital, seperti Google, TikTok, Meta, Vidio, perwakilan industri game, fintech dan transportasi, serta asosiasi industri digital dan teknologi.

    Tujuan dari pertemuan tersebut terkait langkah pemerintah akan membuat aturan internet ramah anak. Sehingga diharapkan, Komdigi dapat menerima masukan dari pelaku industri agar regulasi yang diterbitkan nantinya lebih efektid dan dapat diimplementasikan dengan baik.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menekankan pentingnya regulasi yang dapat diterapkan secara nyata.

    “Kami ingin memastikan bahwa regulasi ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan perlindungan yang optimal bagi anak-anak. Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pihak sangat penting agar kebijakan yang disusun tidak hanya komprehensif, tetapi juga bisa diimplementasikan dengan efektif,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (14/2/2025).

    Sementara itu, Aida Rezalina Azhar, Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, menambahkan bahwa Komdigi berkomitmen menghadirkan kebijakan yang tidak hanya kuat secara hukum, tetapi juga membangun ekosistem digital yang aman dan ramah bagi anak.

    “Kami ingin kebijakan ini menjadi pedoman yang bisa diterapkan oleh semua pemangku kepentingan-pemerintah, industri teknologi, hingga masyarakat-sehingga ruang digital yang lebih aman dan inklusif bagi anak bisa terwujud,” katanya.

    Adapun dalam pertemuan ini membahas berbagai isu strategis, termasuk batas usia minimum bagi anak untuk membuat akun dan mengakses platform digital secara mandiri, klasifikasi layanan digital berdasarkan tingkat risikonya, mekanisme verifikasi usia pengguna, serta penerapan fitur yang lebih ramah anak.

    Komdigi menyebutkan bahwa baik itu Google, Meta, TikTok, dan lainnya ini menyatakan dukungannya terhadap upaya Komdigi dalam memperkuat tata kelola perlindungan anak di ruang digital.

    Disampaikan Komdigi, untuk memastikan kebijakan yang inklusif dan efektif, Komdigi akan terus mengadakan konsultasi dengan para pakar, lintas kementerian, serta lembaga terkait guna mengelaborasi masukan yang telah diterima.

    Regulasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat dalam mewujudkan ruang digital yang lebih aman dan ramah bagi anak, dengan dukungan serta komitmen dari berbagai pemangku kepentingan.

    (agt/fyk)

  • Surat Isaac Newton Abad ke-17 Prediksi Kapan Kiamat Terjadi

    Surat Isaac Newton Abad ke-17 Prediksi Kapan Kiamat Terjadi

    Jakarta

    Sir Isaac Newton, ilmuwan ternama yang dikenal karena merumuskan hukum gerak dan gravitasi, meramalkan dunia seperti yang kita kenal saat ini akan berakhir pada 2060.

    Newton menuliskan peringatan yang tidak menyenangkan ini pada selembar surat di atas serangkaian perhitungan matematika lebih dari 300 tahun lalu.

    Dikutip dari Daily Mail, ia percaya pada penglihatan Alkitab tentang Kiamat, khususnya Pertempuran Armageddon (Battle of Armageddon), dan mendasarkan prediksinya pada interpretasi keyakinannya terhadap Alkitab dan peristiwa-peristiwa yang mengikuti sejarahnya.

    Perang yang diramalkan ini dijelaskan dalam bab terakhir Kitab Wahyu kepada Yohanes (Book of Revelation), dan mempertemukan kekuatan baik (yang dipimpin oleh Tuhan) melawan kekuatan jahat (yang dipimpin oleh raja-raja Bumi).

    Kitab Wahyu kepada Yohanes adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab ini juga merupakan kitab Kristen yang berisikan penglihatan, lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa Yahudi.

    Kitab Suci menyatakan bahwa pertempuran ini akan menandai akhir dunia, dan mengawali era perdamaian baru yang dibawakan oleh Tuhan. Newton menggunakan matematika dan tanggal dalam sejarah Alkitab untuk menyimpulkan kiamat, menggunakan hari-hari yang disebutkan dalam kitab suci sebagai tahun untuk menafsirkan wahyu tersebut.

    Baginya, kurun waktu tersebut (terutama 1260 tahun) melambangkan rentang waktu ditinggalkannya Gereja dan bangkitnya agama Trinitarian yang ‘korup’, terutama Katolikisme yang oleh sebagian Protestan dipandang sebagai aliran sesat.

    Foto: Jerusalem’s Hebrew University

    Newton mempelajari sejarah untuk menentukan tanggal pasti dimulainya pengabaian ini secara resmi, dan menetapkannya pada 800 Masehi, tahun berdirinya Kekaisaran Romawi Suci. Bagi Newton, 800 Masehi ditambah 1.260 menghasilkan tahun 2060.

    “Maka masa kali dan setengah kali itu adalah 42 bulan atau 1260 hari atau tiga tahun dan setengah, yang menghitung dua belas bulan untuk satu tahun dan 30 hari untuk satu bulan sebagaimana dilakukan dalam Kalender tahun primitif,” bunyi surat tahun 1704 itu.

    “Dan hari-hari binatang yang berumur pendek dianggap sama dengan tahun-tahun kerajaan yang berumur panjang, yaitu periode 1260 hari, jika dihitung sejak penaklukan lengkap ketiga raja pada tahun 800 Masehi, maka akan berakhir pada 2060 M. Periode ini mungkin berakhir lebih lambat, tetapi saya tidak melihat alasan untuk mengakhirinya lebih cepat,” tulis Newton.

    Stephen D. Snobelen, seorang profesor sejarah sains dan teknologi di King’s College University di Halifax, Kanada, mengatakan prediksi Newton tidak melibatkan penggunaan sesuatu serumit kalkulus yang ia temukan, melainkan aritmatika sederhana yang dapat dilakukan oleh anak-anak.

    Newton menggunakan 1260, 1290, 1335 dan 2300 hari yang ditemukan dalam Kitab Daniel dan Wahyu, yang membahas akhir dan awal masa-masa tertentu. Akan tetapi, ia malah melihatnya sebagai tahun dengan menggunakan prinsip ‘hari untuk setahun’, yaitu metode yang digunakan untuk menafsirkan wahyu Alkitab yang menyatakan kata ‘hari’ melambangkan satu tahun.

    “Dalam Kitab Wahyu, Kristus dan orang-orang kudus akan campur tangan untuk mendirikan Kerajaan Tuhan global yang akan memerintah selama 1.000 tahun di Bumi,” menurut Snobelen.

    Newton juga percaya bahwa sekitar waktu ini, cabang-cabang agama Kristen yang korup akan jatuh, dan Injil yang sejati akan diberitakan secara terbuka. “Sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, orang-orang Yahudi akan kembali ke Israel, menurut nubuat Alkitab, dan membangun kembali Bait Suci,” Snobelen menafsirkan.

    “Namun, meskipun berupaya meramalkan akhir dunia, Newton waspada terhadap penetapan tanggal yang bersifat ramalan dan khawatir bahwa kegagalan prediksi manusia yang dapat salah berdasarkan nubuat ilahi akan membuat Alkitab menjadi tidak dihormati,” tulisnya.

    Newton bahkan mempertanyakan prediksinya sendiri bahwa era saat ini akan berakhir pada 2060. “Mungkin akan berakhir nanti, tetapi saya tidak melihat alasan untuk berakhir lebih cepat,” tulisnya.

    Dalam ramalan lain yang merujuk pada 2060, Newton menyatakan:

    “Saya sebutkan ini bukan untuk menegaskan kapan akhir zaman akan terjadi, tetapi untuk menghentikan dugaan-dugaan gegabah dari orang-orang penuh khayalan yang sering meramalkan akhir zaman, (dan) dengan berbuat demikian, membawa nubuat-nubuat suci ke dalam aib yang sering kali meleset dari ramalan-ramalan mereka. Kristus datang seperti pencuri pada malam hari, dan bukan tugas kita untuk mengetahui masa (dan) waktu (yang) telah Allah taruh dalam hati-Nya.”

    Saat ini, mungkin tampak berlawanan dengan intuisi bagi seorang ilmuwan untuk begitu sibuk dengan wahyu Alkitab. Namun menurut Snobelen, Newton bukanlah seorang ‘ilmuwan’ dalam pengertian modern dari istilah tersebut. Sebaliknya, ia adalah seorang ‘filsuf alam.’

    “Dipraktikkan dari Abad Pertengahan hingga abad kedelapan belas, filsafat alam tidak hanya mencakup studi tentang alam, tetapi juga studi tentang tangan Tuhan yang bekerja di alam,” tambahnya.

    “Bagi Newton, tidak ada penghalang yang tidak dapat ditembus antara agama dan apa yang sekarang kita sebut sains. Sepanjang hidupnya, Newton berusaha keras untuk menemukan kebenaran Tuhan, baik di alam maupun Kitab Suci,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Pengguna WhatsApp Bakal Bisa Tautkan Akun Medsos di Profil

    Pengguna WhatsApp Bakal Bisa Tautkan Akun Medsos di Profil

    Jakarta

    Meta terus mengeksplorasi fitur baru di WhatsApp untuk meningkatkan pengalaman pengguna lebih baik. Yang terbaru, fitur ini memungkinkan pengguna dapat menautkan akun media sosial ke profil.

    Meskipun fitur tersebut sudah tersedia untuk akun bisnis WhatsApp, namun fitur yang sedang dikemabangkan ini ditujukan untuk akun reguler.

    Dilansir detikINET 9to5mac, Jumat (13/2/2024), fitur ini ditemukan oleh WABetaInfo dalam versi beta WhatsApp untuk iPhone. Meskipun belum diaktifkan untuk pengguna, laporan tersebut menunjukkan tangkapan layar tentang bagaimana opsi baru ini akan bekerja.

    Fitur WhatsApp. Foto: WABetaInfo

    Pada dasarnya, pengguna WhatsApp akan dapat menambahkan tautan ke profil mereka di media sosial lain, sehingga orang-orang dapat mengakses profil ini hanya dengan satu ketukan.

    “Tampaknya WhatsApp berkomitmen untuk memungkinkan pengguna untuk lebih mempersonalisasi halaman profil mereka, dengan fokus untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan membuat profil menjadi lebih dinamis dan informatif,” tulis laporan WABetaInfo.

    “Sebuah bagian baru akan tersedia langsung di pengaturan profil di masa depan, di mana pengguna dapat memilih apakah akan menambahkan tautan ke profil media sosial mereka,” sambungnya.

    Meskipun menambahkan profil Instagram ke akun bisnis WhatsApp membutuhkan proses masuk untuk verifikasi, namun fitur beta baru ini tidak memerlukan verifikasi apa pun.

    Tentu saja, Meta mungkin akan menerapkan proses verifikasi serupa sebelum peluncuran resminya untuk mencegah penyalahgunaan, seperti peniruan.

    Lebih lanjut, laporan tersebut mengatakan bahwa fitur ini akan sepenuhnya opsional dan pengguna WhatsApp yang memilihnya akan mendapatkan kontrol yang lebih baik untuk mengelola visibilitas dan mengontrol informasi pribadi mereka.

    Untuk saat ini, fitur tersebut hanya mendukung Instagram. Ada kemungkinan bahwa perusahaan menambahkan dukungan untuk lebih banyak platform media sosial seperti Facebook dan Threads di masa depan.

    (jsn/jsn)

  • Internet RI Tertinggal, Masyarakat Butuh Koneksi 100 Mbps atau Merata?

    Internet RI Tertinggal, Masyarakat Butuh Koneksi 100 Mbps atau Merata?

    Jakarta

    Berdasarkan laporan Speedtest Global Index yang dirilis Ookla di Desember 2024, kecepatan internet Indonesia relatif tertinggal dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara. Apakah ini pertanda masyarakat membutuhkan koneksi 100 Mbps?

    Pakar telekomunikasi dari ITB Agung Harsoyo menilai membandingkan kecepatan internet antar negara boleh saja dilakukan oleh lembaga apapun. Akan tetapi, kecepatan internet yang ada di Indonesia sekarang ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Sebagai gambaran, kecepatan internet mobile Indonesia menurut Ookla itu 28,80 Mbps, sedangkan fixed broadband menyentuh 32,07 Mbps.

    Ia mencontohkan pemanfaatan layanan transportasi online masih bisa dilakukan dengan koneksi internet saat ini. Begitu juga aktivitas belajar online masih terbilang mencukupi.

    “Bahkan untuk nonton video streaming seperti YouTube sudah dapat dilakukan. Bahkan kecepatan internet 1Mbps pun sudah cukup bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan. Untuk dapat menikmati video streaming, belajar daring dan bekerja daring sejatinya kecepatan internet yang disediakan operator selular maupun fixed line sudah lebih dari cukup,” ungkap Agung dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (14/2/2025).

    Justru kalau kecepatan internet berlebih, kata Agung, akan menjadi mubazir. Sebab hingga saat ini kebutuhan masyarakat umum untuk kecepatan internet 100Mbps belum terlalu kritikal. Hal kritikal yang mesti jadi perhatian adalah bagaimana pemerintah melalui Komenterian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat memberikan layanan bagi masyarakat yang belum menikmati internet.

    Sebab, sampai saat ini, memang masih banyak masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar belum mendapatkan layanan telekomunikasi.

    “Jangan sampai kecepatan internet yang kencang justru yang menikmati keuntungannya adalah vendor perangkat telekomunikasi dan OTT Global. Sebab selama ini merekalah yang mendapatkan keuntungan dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan internet yang cepat,” ujar Agung.

    Agung menjelaskan, kecepatan internet di suatu negara, termasuk di Indonesia, dipengaruhi banyak faktor seperti teknis dan non teknis. Faktor teknis seperti regulatory cost yang sangat tinggi dan sulitnya untuk menggelar jaringan internet. Selain itu pemerintah tak menyiapkan ducting bersama untuk infrastruktur dasar seperti listrik, air dan internet.

    Lebih lanjut, kata Agung, di negara seperti Singapura infrastruktur pasif untuk jaringan listrik, air dan internet disiapkan oleh pemerintahnya.

    Terkait, faktor non teknis, Agung menyebutkan seperti daya beli masyarakat Indonesia masih masih rendah, pungutan resmi atau tak resmi yang dibebankan kepada pelaku usaha internet di Indonesia.

    “Saat ini kemampuan masyarakat untuk membeli layanan internet masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara lain. Masyarakat masih memprioritaskan untuk mengalokasikan uangnya untuk membeli kebutuhan pokok. Sehingga gabungan permasalahan teknis dan non teknis ini yang membuat kecepatan internet di Indonesia masih terkendala,” ungkap Agung.

    Agar masyarakat mampu membeli layanan internet yang berkualitas dan operator telekomunikasi bisa memberikan layanan dengan harga yang terjangkau, Agung meminta agar Komdigi dapat segera mengeluarkan kebijakan yang dapat mengurangi beban regulasi. Saat ini beban regulasi yang ditanggung operator telekomunikasi sangat tinggi.

    Agung optimis ketika Komdigi membuat kebijakan yang dapat memperingan beban regulasi yang tinggi, operator telekomunikasi Indonesia mampu memberikan layanan dan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya Komdigi harus mengubah pola kebijakan regulasinya.

    “Harusnya Komdigi dapat melihat sektor telekomunikasi sebagai pendukung pertumbuhan perekonomian dari pemerintahan Presiden Prabowo. Bukan melihat BHP baik frekuensi dan BHP telekomu sebagai PNBP semata. Justru ketika masyarakat dapat melakukan aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan layanan telekomunikasi, akan ada domino efek bagi yang positif perekonomian nasional,” tutup Agung.

    (agt/fyk)

  • Synology Tawarkan Solusi Ini untuk Institusi Pendidikan

    Synology Tawarkan Solusi Ini untuk Institusi Pendidikan

    Jakarta

    Dalam beberapa tahun terakhir, institusi pendidikan telah mengandalkan layanan software as a services (SaaS) produktivitas untuk mendukung operasional dan pembelajaran.

    Namun, perubahan besar dari penyedia SaaS global mengharuskan institusi pendidikan untuk mengevaluasi kembali strategi teknologi mereka. Misalnya Google yang mengakhiri penyimpanan gratis unlimited-nya pada tahun 2022, dan kini Microsoft yang merombak layanan edukasinya.

    Mulai Januari 2025, Microsoft akan mengimplementasikan perubahan besar pada paket Microsoft 365 Education, termasuk penghentian Office 365 A1 Plus, pembatasan penyimpanan hanya 100TB per tenant, serta penyesuaian lisensi yang membatasi penggunaan aplikasi seperti Word, Excel, dan PowerPoint hanya dalam versi web.

    Dengan kebijakan ini, banyak sekolah mungkin dipaksa untuk beralih ke paket berbayar yang lebih mahal atau mengalokasikan kembali sumber daya untuk mempertahankan fungsionalitasnya.

    Lebih dari sekadar biaya, ada juga risiko privasi dan kepatuhan yang semakin mengkhawatirkan. Sekolah mengelola volume data yang sangat sensitif, mulai dari catatan akademik siswa, informasi keuangan, hingga riset penting.

    Berdasarkan data Netwrix (2024), hampir 80% institusi pendidikan menjadi target serangan siber setiap tahunnya. Selain itu, regulasi seperti FERPA dan GDPR mewajibkan pengelolaan data yang aman, privat, dan dapat diaudit-persyaratan yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh layanan SaaS.

    Sebagai solusi, banyak sekolah kini mulai mempertimbangkan pendekatan on-premise untuk sistem produktivitas mereka. Dibandingkan dengan SaaS yang rawan kenaikan harga langganan dan perubahan fitur tanpa pemberitahuan, solusi on-premise menawarkan stabilitas jangka panjang, biaya yang lebih terprediksi, serta skalabilitas penyimpanan yang fleksibel.

    Dengan data yang disimpan secara lokal, sekolah juga dapat memastikan perlindungan privasi yang lebih baik sekaligus mematuhi standar kepatuhan yang berlaku.

    Salah satu solusi on-premise yang dirancang untuk mendukung kolaborasi di lingkungan pendidikan adalah Synology Office Suite. Dengan fitur penyimpanan file yang aman, pengaturan izin berbagi yang fleksibel, pengeditan dokumen secara real-time, serta sistem komunikasi instan, solusi ini membantu sekolah meningkatkan efisiensi dalam manajemen akademik.

    “Synology Office Suite menghadirkan ekosistem yang mendukung produktivitas tanpa ketergantungan pada layanan pihak ketiga,” kata Rex Huang, Application Director di Synology, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Bagi administrator IT, solusi ini menyederhanakan pengelolaan sistem dengan antarmuka terpusat, pemantauan kesehatan perangkat, serta alat audit untuk memastikan kepatuhan. Kontrol akses tingkat lanjut juga memungkinkan delegasi tugas yang lebih efisien di dalam tim IT, menjaga keamanan dan kelancaran operasional secara menyeluruh.

    “Meskipun perubahan dari penyedia SaaS besar dapat mengganggu operasional institusi pendidikan dalam jangka pendek, ini juga membuka peluang bagi institusi pendidikan untuk mengadopsi sistem yang lebih aman, hemat biaya, dan berkelanjutan,” tambahnya.

    Dengan beralih ke solusi produktivitas on-premise, institusi pendidikan dapat membangun fondasi digital yang lebih kuat, mendukung kebutuhan pengajar dan siswa dalam jangka panjang, serta memastikan keamanan dan kendali penuh atas data mereka.

    (asj/asj)

  • Anggaran Pendidikan Dipangkas, #savekipkuliah & #daruratpendidikan Bergema

    Anggaran Pendidikan Dipangkas, #savekipkuliah & #daruratpendidikan Bergema

    Jakarta

    Dalam beberapa hari terakhir, media sosial di Indonesia telah menjadi arena bagi warganet untuk menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai pemangkasan anggaran pendidikan yang diusulkan oleh pemerintah. Tagar #savekipkuliah serta #daruratpendidikan bergema di media sosial dan jadi trending topic.

    Pemangkasan anggaran pendidikan di tahun 2025 telah menjadi topik hangat setelah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengalami pemangkasan anggaran yang signifikan, mencapai sekitar Rp22,54 triliun.

    Salah satu poin yang sangat dikhawatirkan adalah dampak pemangkasan ini terhadap program bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan berbagai beasiswa lainnya. Meskipun Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, telah menegaskan bahwa program beasiswa tidak akan terdampak, data yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pagu awal KIP Kuliah yang semula Rp14,698 triliun mengalami pemotongan drastis menjadi Rp1,319 triliun.

    Meski ada usaha untuk mengembalikan pagu anggaran ini ke angka semula, kekhawatiran tetap menyebar luas. Media sosial X dan platform lainnya telah menjadi tempat untuk ekspresi keprihatinan dan protes. Banyak mahasiswa, dosen, dan orang tua menyatakan bahwa pemangkasan anggaran ini bisa mengancam akses pendidikan bagi mereka yang membutuhkan bantuan finansial.

    Tagar #savekipkuliah menunjukkan permintaan agar program ini tetap dilanjutkan tanpa pengurangan dana, sementara #daruratpendidikan menggambarkan kondisi darurat yang dianggap sedang terjadi dalam sektor pendidikan.

    Reaksi Warganet

    Foto: Twitter

    Berikut rangkuman reaksi warganet:

    “Temen-temen please jangan diem aja ya kalau pemerintah mulai semena-mena sama rakyat. Gaji mereka itu dari APBN, sebagian besar dari pajak yang sudah kita bayarkan. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan itu kewajiban mereka. #daruratpendidikan #savekipkuliah #turunkanuktptn,” ucap @MewJe15.

    “600k masyarkat yg bergantung dgn kip-k kebanyakan adalah anak-anak yang pertama kali menjadi sarjana di keluarganya, tapi terancam putus kuliah jika efisiensi ini dilaksanakan,” kata @caninehoon.

    “mau sesengsara apalagi kita dinegara sendiri, bahkan untuk pendidikan kita juga yg harus mengemis. dana tunjangan poliTIKUS itu tidak diganggu gugat ya? maknnya langsung ketok palu yg penting perut penguasa besar #savekipkuliah #daruratpendidikan #turunkanuktptn,” ujar @ftrdnz.

    “Lantas pada siapa kami harus menaruh harapan untuk hidup yang lebih layak? 600k orang akan kehilangan mimpinya, 600k keluarga akan kehilangan harapan untuk merubah nasibnya. Jadi mau menuju Indonesia emas atau Indonesia cemas? #savekipkuliah #daruratpendidikan,” kata @urizka_.

    “Sangat menyayat hati membaca kalimat, “Sebanyak 663.821 mahasiswa penerima KIP-K terancam putus kuliah” dan “Sebanyak 12 orang penerima BPI LN berpotensi terlantar di luar negeri Pendidikan adalah hak semua generasi. Pemangkasan dana pendidikan hanya akan memperburuk akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Jangan biarkan masa depan anak bangsa hancur!” ungkap @PJM_INA.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Target Penerima Beasiswa S1/D4 Jadi 150 Ribu Guru di 2026”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)