Category: Detik.com Tekno

  • Wow! Kumpulan Hewan Ini Memiliki Ukuran Tubuh Raksasa

    Wow! Kumpulan Hewan Ini Memiliki Ukuran Tubuh Raksasa

    Wow! Kumpulan Hewan Ini Memiliki Ukuran Tubuh Raksasa

  • Australia Bakal Terapkan Aturan Paling Ketat Untuk Penggunaan Medsos Anak

    Australia Bakal Terapkan Aturan Paling Ketat Untuk Penggunaan Medsos Anak

    Jakarta

    Sebuah laporan terbaru dari regulator keamanan online, eSafety, mengungkapkan bahwa anak-anak di Australia secara rutin menggunakan aplikasi media sosial setiap harinya, bahkan mereka dapat melewati batasan usia yang ditetapkan oleh platform-platform tersebut.

    Laporan eSafety menggabungkan hasil dari survei nasional tentang penggunaan media sosial oleh anak-anak berusia delapan hingga 15 tahun. Laporan ini juga menyertakan tanggapan dari delapan layanan media sosial utama seperti Google, YouTube, Facebook, dan Twitch.

    Dilansir detikINET dari Android Headlines, Minggu (23/2/20225) sepanjang tahun 2024, 80% anak-anak Australia berusia delapan hingga 12 tahun menggunakan aplikasi media sosial.

    TikTok dari ByteDance yang berbasis di China, Instagram dari Meta, dan Snapchat dari Snap adalah platform jejaring sosial paling populer yang digunakan oleh Anak-anak Australia pada tahun 2024.

    Perlu dicatat bahwa perusahaan-perusahaan ini sebagian besar tidak mengizinkan mereka yang berusia di bawah 13 tahun untuk mengakses layanan mereka.

    Selain itu, laporan tersebut mengklaim bahwa anak-anak di Australia, yang mungkin juga di belahan dunia lainnya, dapat dengan mudah melewati batasan batas usia minimum yang diberlakukan oleh platform media sosial utama.

    Semua layanan online kecuali Reddit memerlukan tanggal lahir pada tahap pendaftaran. Namun, sebagian besar dari mereka hanya mengandalkan pernyataan diri tanpa alat jaminan usia lainnya untuk penggunanya.

    “Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh platform media sosial yang mengandalkan pernyataan diri yang jujur untuk menentukan usia dengan penegakan undang-undang usia minimum dari pemerintah yang akan segera diberlakukanm,” ujar Komisioner eSafety, Julie Inman Grant.

    Laporan ini didasarkan pada survei penggunaan media sosial terhadap ratusan anak-anak di Australia. Para peneliti melibatkan lebih dari 1.500 anak di seluruh Australia yang berusia antara delapan hingga 15 tahun tentang penggunaan aplikasi media sosial dan layanan perpesanan.

    Regulator menemukan bahwa 84% dari anak-anak yang disurvei telah menggunakan setidaknya satu aplikasi media sosial atau layanan perpesanan sejak awal 2024. Lebih dari separuh dari anak-anak ini menggunakan layanan ini melalui akun orang tua atau pengasuh.

    Selain itu, 95% remaja di bawah 16 tahun memiliki akun di setidaknya satu platform yang disurvei. Oleh karena itu, untuk melindungi anak-anak di aplikasi media sosial, pemerintah Australia menyetujui larangan usia penggunaan media sosial untuk anak-anak di bawah 16 tahun.

    Pemerintah Australia berencana untuk menerapkan salah satu peraturan terkait usia yang paling ketat di seluruh dunia pada akhir tahun 2025.

    (jsn/jsn)

  • Ukraina Hancurkan Senjata Jagoan Korea Utara

    Ukraina Hancurkan Senjata Jagoan Korea Utara

    Jakarta

    Pasukan Ukraina menghancurkan senjata andalan Korea Utara untuk pertama kalinya. Resimen Nemesis ke-412 Ukraina mengatakan bahwa salah satu drone mereka telah mengenai howitzer Koksan M-1978 Korea Utara yang dikirim ke Rusia untuk membantu perang Putin.

    “Di wilayah Luhansk, pesawat tempur menyerang kendaraan artileri gerak M-1978 Korea Utara yang sangat langka dengan kaliber senjata 170 mm,” sebut pernyataan yang diunggah di Telegram.

    Postingan tersebut disertai dengan video yang memperlihatkan target militer tersebut diledakkan. Resimen tersebut mengatakan bahwa pertama kalinya senjata Koksan terlihat dalam perang Rusia dan Ukraina adalah pada bulan Oktober 2024.

    Mereka menjelaskan jarak tembak senjata dengan selongsong berdaya ledak tinggi itu bisa mencapai 43 km. Senjata itu diawaki delapan orang dengan laju tembakan dua kali dalam lima menit.

    Akan tetapi, dikutip detikINET dari Independent, meski pihak Ukraina mengidentifikasi senjata itu sebagai M-1978, beberapa ahli mengklaim senjata itu lebih mirip dengan M-1989 Koksan.

    Dengan menggunakan kemampuan pencitraan termalnya, drone Ukraina berhasil mendeteksi tanda panas artileri di tengah lanskap malam yang dingin. Saat kru Rusia bergegas mencari perlindungan, pesawat nirawak Ukraina itu sudah menjatuhkan muatannya, yang memberikan pukulan telak.

    Perkembangan ini terjadi beberapa bulan setelah muncul laporan bahwa Korea Utara telah mulai memasok howitzer beroda rantai M-1989 itu ke Rusia. Laporan intelijen menunjukkan bahwa Korea Utara telah memasok Rusia dengan sedikitnya 200 buah artileri jarak jauh.

    Hingga 12.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk, Rusia selatan, bersama pasukan Rusia, dalam upaya untuk mengusir pasukan Ukraina yang menguasai wilayah seluas 250 mil persegi itu. Minggu lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia mungkin mengirim lagi hingga 3.000 tentara Korea Utara lagi ke wilayah Kursk.

    (fyk/agt)

  • Anak Kecanduan Gadget? Coba Aplikasi Canggih Parental Control Ini

    Anak Kecanduan Gadget? Coba Aplikasi Canggih Parental Control Ini

    Jakarta

    Melihat anak-anak yang tidak bisa lepas dari gadget tentu membuat orang tua merasa cemas dan gemas. Namun, ada solusi yang bisa membantu orang tua mengontrol penggunaan gadget anak, yakni dengan menggunakan aplikasi parental control.

    Pakar teknologi informasi, Richardus Eko Indrajit, mengingatkan meskipun ada berbagai filter pada aplikasi parental control, kendali yang paling efektif bagi anak terutama remaja adalah melalui self-filtering, yaitu kemampuan anak untuk mengontrol dirinya sendiri. Untuk itu, orang tua perlu menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan yang efektif di era digital.

    “Prinsip pertama adalah komunikasi sejati. Orang tua perlu membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak mengenai dunia digital, manfaat, serta risikonya,” ujar Eko Indrajit dalam acara “Smart Parenting in The Digital Era” di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta, Sabtu (22/2/2024).

    Prinsip kedua adalah edukasi, yaitu mengajarkan anak-anak mengenai literasi digital, termasuk cara mengenali informasi palsu, etika dunia maya, serta pentingnya keamanan online. Ketiga, orang tua harus menetapkan aturan yang jelas mengenai durasi dan waktu penggunaan perangkat serta jenis konten yang boleh diakses anak.

    Keempat, melakukan pengawasan yang seimbang. Orang tua perlu mengawasi aktivitas digital anak tanpa mengganggu privasi mereka. Pendekatan ini harus dilakukan dengan hati-hati. “Kemudian, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menggunakan teknologi secara bijaksana,” tambah Eko.

    Pater Haryatmoko, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bidang kebudayaan, juga menjadi pembicara dalam acara tersebut.

    Haryatmoko, yang akrab disapa Romo Moko, mengingatkan tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan parental control. Pertama, parental control harus digunakan dengan bijak. Orang tua tidak seharusnya mengontrol anak secara berlebihan. Parenting control sebaiknya dijadikan sebagai alat edukasi dan pendampingan anak dalam menggunakan gadget.

    Kemudian yang kedua, diskusikan dengan anak mengenai aturan digital agar mereka memahami alasannya. Ketiga, gunakan kombinasi parental control yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

    “Orang tua juga harus terus meng-upgrade diri dengan pengetahuan dan keterampilan teknologi,” pesan Romo Moko.

    Selanjutnya Romo Moko yang juga menjadi dosen komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu, memaparkan aplikasi parenting control yang bisa digunakan oleh orang tua.

    >>> Halaman berikutnya aplikasi parental control

    Aplikasi Parental Control

    Berikut adalah beberapa aplikasi parental control yang dapat membantu orang tua mengatur penggunaan gadget anak menurut Romo Moko, yaitu sebagai berikut:

    1. Kontrol Perangkat dan Waktu Layar

    Aplikasi yang dapat digunakan: Google Family Link (Android dan Chromebook), Apple Screen Time (iPhone, iPad, Mac), Microsoft Family Safety (Windows & Xbox), Amazon Parent Dashboard (Kindle dan Fire tablet). Fungsi aplikasi ini adalah untuk membatasi waktu penggunaan perangkat, mengunci perangkat setelah waktu tertentu, serta melihat laporan aktivitas harian atau mingguan anak dalam menggunakan gadget.

    2. Kontrol Akses Internet dan Situs Web

    Aplikasi yang dapat digunakan: OpenDNS Family Shield, Norton Family, Kaspersky Safe Kids, Router Parental Control (Netgear, TP-Link, ASUS). Penggunaan aplikasi ini, yaitu untuk memblokir situs atau web berbahaya atau tidak pantas, membatasi akses internet berdasarkan waktu, dan mengatur filter pencarian aman (SafeSearch).

    3. Kontrol Aplikasi & Media Sosial

    Aplikasi yang dapat digunakan: Google Play Family Library dan App Restriction, Apple App Store Parental Control, Bark & Qustodio (pantauan media sosial). Fungsi: Mencegah instalasi aplikasi tanpa izin, memantau pesan dan aktivitas di media sosial, serta mengatur batasan konten seperti game, film, dan musik.

    4. Kontrol YouTube dan Streaming Video

    Aplikasi yang dapat digunakan: YouTube Kids & YouTube Restricted Mode, Netflix Kids Profile & PIN Protection, Disney+ Kids Mode. Manfaatnya orang tua bisa untuk memblokir video yang tidak sesuai usia, mengatur tontonan anak sesuai rating usia, dan mencegah akses ke konten dewasa.

    5. Kontrol Game dan Platform Online

    Aplikasi yang dapat digunakan antara lain Xbox Family Settings, PlayStation Parental Control, Nintendo Switch Family Group. Fungsi aplikasi ini adalah mengatur batasan waktu bermain game, memblokir game dengan rating dewasa, dan mengontrol komunikasi online dalam game.

    6. Pemantauan Aktivitas dan Notifikasi

    Aplikasi yang dapat digunakan antara lain Bark (memantau pesan, media sosial, dan email), Qustodio (laporan aktivitas digital) dan Life360 (pemantauan lokasi anak).Fungsi aplikasi ini yaitu memberikan laporan aktivitas digital anak, mengirim notifikasi jika ada risiko cyberbullying dan predator online, serta memantau lokasi anak secara real-time.

    Simak Video “Yang Harus Dilakukan Agar Anak Tak Kecanduan Judi Online”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Pemanfaatan Teknologi Terkini Bakal Tingkatkan Kualitas Pendidikan RI

    Pemanfaatan Teknologi Terkini Bakal Tingkatkan Kualitas Pendidikan RI

    Jakarta

    Di era digital yang semakin kompetitif, dibutuhkan pendidikan yang berkualitas agar memiliki generasi muda yang berdaya saing di masa mendatang. Pemanfaatan teknologi terkini sejak dini pun digalakkan.

    Skolla, Startup edutech, mengungkapkan peningkatan literasi dan numerasi melalui program pemulihan pembelajaran nasional, bisa menjadi salah satu solusi pekerjaan rumah yang sedang dihadapi Indonesia.

    National Learning Recovery Program (NLRP) 2025 menjadi inisiatif terbaru hasil kerjasama antara Skolla dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

    Muhammad Akbar Buana Tafsili selaku CEO Office Skolla menjelaskan bahwa program NLRP mencakup berbagai aspek, mulai dari asesmen literasi dan numerasi, asesmen psikologi, live class, video, modul dan latihan soal seputar literasi dan numerasi, kelas pendidikan karakter, hingga pendidikan sains teknologi menggunakan Augmented-Virtual Reality.

    “Program ini akan berjalan secara daring mulai bulan Februari hingga Juni 2025,” ujarnya.

    NLRP 2025, diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas literasi dan numerasi di Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten, berdaya saing serta mampu untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

    Penandatanganan nota kesepahaman antara Skolla, dan perwakilan penerima manfaat program dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat, yang diwakili oleh SMA Candra Naya Jakarta dan SMP Harapan Siswa Bogor pada soft launching NLRP 2025 meresmikan kerja sama implementasi program NLRP 2025

    Acara soft launching dihadiri oleh Ali Mukodas selaku Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Devlin Hazrian Saleh selaku Direktur Utama PT Teman Satu Skolla, Ahmad Mujahid selaku Direktur Eksekutif Salam Setara Amanah Nusantara, serta 100 undangan perwakilan sekolah SMA se-DKI Jakarta pada Bulan Februari 2025 bertempat di Auditorium Lantai 2 Perpustakaan Nasional.

    “NLRP adalah langkah strategis untuk mengatasi tantangan penurunan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta,” ungkap Ali.

    NLRP nantinya akan diimplementasikan menggunakan metode Omni Learning berteknologi canggih Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Augmented-Virtual Reality.

    “Kami menargetkan 13.000 siswa di 50 sekolah SMP dan SMA di Jakarta dan Jawa Barat sebagai penerima manfaat program. Terinspirasi oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, melalui konsepsi Tri Sentra Pendidikan, kami percaya bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya bergantung pada siswa, tetapi juga melibatkan kolaborasi antara manajemen sekolah, guru dan orang tua,” pungkas Devlin.

    (agt/agt)

  • Bumi Dulu Pernah Berwarna Ungu, Begini Teorinya

    Bumi Dulu Pernah Berwarna Ungu, Begini Teorinya

    Jakarta

    Meski kedengarannya aneh, beberapa ilmuwan berpikir bentuk kehidupan paling awal di Bumi mungkin telah mewarnai planet kita dengan nuansa ungu, bukan biru kehijauan seperti yang kita lihat saat ini.

    Teori ini, yang dikenal sebagai hipotesis ‘Purple Earth’atau Bumi Ungu, menunjukkan bahwa organisme bersel tunggal bergantung pada molekul yang kurang kompleks daripada klorofil untuk memanfaatkan sinar Matahari.

    Penelitian yang didukung NASA menunjukkan retinal sebagai molekul penting, yang memberikan warna ungu cerah pada mikroba ini. Konsep ini telah diteliti oleh ahli astrobiologi Dr. Edward Schwieterman dari California University, Riverside, dan profesor Shiladitya DasSarma dari Maryland University.

    Memahami Klorofil

    Klorofil adalah pigmen hijau yang membuat tanaman, alga, dan beberapa bakteri tampak cemerlang. Yang lebih penting, klorofil adalah pembangkit tenaga di balik fotosintesis, proses yang memungkinkan tanaman mengubah sinar Matahari menjadi energi.

    Tanpa klorofil, kehidupan seperti yang kita ketahui tidak akan ada karena klorofil adalah langkah pertama dalam menghasilkan oksigen yang kita hirup dan makanan yang kita makan.

    Molekul ini menyerap cahaya, sebagian besar dari spektrum biru dan merah, sambil memantulkan warna hijau, itulah sebabnya daun tampak hijau. Molekul ini dikemas dalam struktur kecil di dalam sel tanaman yang disebut kloroplas, tempat keajaiban fotosintesis terjadi.

    Warna Awal dari Molekul Berbeda

    Meskipun tanaman modern bergantung pada klorofil, zat ini mungkin bukan pilihan pertama Bumi untuk fotosintesis. Retina lebih sederhana dan kemungkinan besar ada di Bumi saat oksigen atmosfer langka.

    Selama periode itu, yang dikenal dengan oksigen rendah dan langit berkabut, para ilmuwan percaya sinar Matahari masih cukup melimpah untuk memberi daya pada mikroba ungu ini. Skenario ini menunjukkan Bumi yang sangat berbeda dari versi rimbun dan berdaun yang kita lihat sekarang.

    Banyak dari organisme purba ini berada di bawah payung archaea, kelompok yang tumbuh subur di lingkungan yang tidak bersahabat dengan sebagian besar kehidupan lainnya.

    Salah satu contoh penting sering disebut halobacterium, mikroba ungu cerah yang bertahan hidup di tempat-tempat asin seperti Great Salt Lake.

    Meskipun namanya halobacterium, sebenarnya ia bukan bakteri, melainkan archaeon yang menggunakan fotosintesis dengan cara yang kurang umum. Bakteri ini menyerap panjang gelombang hijau melalui retinal dan memantulkan warna merah dan biru, yang menghasilkan tampilan ungu mencolok.

    Transformasi Bumi Ungu Menjadi Biru-Hijau

    Seiring waktu, organisme lain mengembangkan pigmen yang lebih efisien, klorofil, yang memungkinkan mereka memanen sinar Matahari pada panjang gelombang yang lebih kuat.

    Pergeseran ini akhirnya membayangi pendekatan berbasis retinal dan membantu memicu Peristiwa Oksigenasi Hebat, ketika kadar oksigen di atmosfer kita meningkat secara dramatis.

    Kehidupan berbasis retinal tidak menghilang, tetapi tidak lagi menjadi kekuatan dominan yang membentuk warna permukaan planet. Organisme yang menggunakan klorofil berkembang pesat, mengubah tampilan umum Bumi dari ungu menjadi hijau.

    Kehidupan yang Berwarna-warni

    Ahli astrobiologi menduga eksoplanet mungkin menampung makhluk yang masih bergantung pada retinal.

    “Jika hipotesis Bumi Ungu benar dan terdapat dominasi organisme ungu di Bumi purba, maka kita mungkin dapat menemukan planet lain yang berada pada tahap evolusi awal,” kata DasSarma, dikutip dari Earth.com

    Sinyal warna dari dunia-dunia yang jauh ini dapat mengungkapkan apakah kehidupan ungu sederhana ada di luar sana. Fotosintesis berbasis retina awal mungkin menawarkan batu loncatan sebelum pigmen yang lebih maju berevolusi.

    Jejak Bumi Ungu yang Tersisa

    Meskipun Bumi sekarang sebagian besar berwarna hijau, tempat-tempat seperti Laut Mati masih bersinar dengan rona ungu berkat halobacterium. Mikroba tangguh ini tumbuh subur dalam konsentrasi garam ekstrem yang menghalangi banyak bentuk kehidupan lainnya.

    Dengan mempelajari tempat-tempat ini, para peneliti memperoleh wawasan tentang bagaimana kehidupan ungu dapat bertahan hidup di medan luar angkasa dengan kondisi yang sama sulitnya.

    Mengamatinya juga membantu para ilmuwan menyempurnakan sinyal yang mungkin mereka cari di eksoplanet. Vegetasi saat ini memiliki tepi merah yang dapat dikenali, dengan bagian daunnya sangat menyerap cahaya merah tetapi memantulkan panjang gelombang inframerah tertentu.

    Di sisi lain, retinal kemungkinan akan menciptakan jenis sidik jari spektral yang berbeda yang memuncak di wilayah hijau. Para ilmuwan menyerukan instrumen yang dapat melacak rentang panjang gelombang yang lebih luas untuk mendeteksi tanda-tanda tersebut. Pendekatan ini memperluas pandangan kita tentang seperti apa kehidupan di planet-planet yang mengitari bintang-bintang yang jauh.

    Pentingnya Mengulik Bumi Ungu

    Hipotesis Bumi Ungu masih belum terbukti, namun hal itu mendorong cara berpikir baru tentang masa lalu planet kita dan pencarian kehidupan di luar sana.

    Jika fotosintesis pertama di Bumi benar-benar memancarkan ungu, maka warna itu mungkin muncul kembali ketika semua organisme menggunakan retinal sebagai ‘spons’ Matahari utama mereka.

    Pandangan imajinatif ini menyoroti kapasitas kehidupan untuk beradaptasi dengan cara yang mengejutkan. Pandangan ini juga mendorong kita untuk mencari sinyal yang mungkin terlewatkan jika kita hanya berfokus pada apa yang kita lihat saat ini.

    (rns/rns)

  • 15 Game One Piece Terbaik yang Wajib Gamer Coba di Android, PS4, dan PC

    15 Game One Piece Terbaik yang Wajib Gamer Coba di Android, PS4, dan PC

    Jakarta

    Bagi gamer yang suka main game dan doyan nonton anime One Piece, sini merapat deh. DetikINET akan membagikan informasi terkait kombinasi dua hal tersebut, yang bisa memberikan keseruan di waktu bersamaan.

    Setidaknya ada 15 game One Piece sudah detikINET kumpulkan dari berbagai sumber, yang mana dapat dimainkan di berbagai macam platform gaming. Jadi judul-judul berikut dapat dinikmati di Android, PS4, PS5, dan PC.

    Daripada kelamaan, mari simak uraian game One Piece ini, Sabtu (22/2/2025).

    1. OPG: AwakenOPG: Awaken. Foto: (Google Play Store)

    Game One Piece pertama ini berjudul OPG: Awaken. Game ini punya visual yang cukup memanjakan mata pemainnya.

    Gaya bertarungnya berbasis giliran. Nah supaya pemainnya betah, pengembang memberikan kebebasan untuk menjelajahi lokasi di dalam permainan.

    2. Ocean Journey: Island WarriorsOcean Journey: Island Warriors. Foto: (Google Play Store)

    Ocean Journey: Island Warriors punya gaya bertarung yang sama dengan OPG: Awaken, yakni berbasis giliran.

    Kalau detikers pernah menjajal Ninja Heroes, kurang lebih efek skill yang muncul hampir serupa. Perbedaannya terletak pada desain visual di lobby dan bentuk karakternya yang lebih chibi.

    3. One Piece Burning BloodOne Piece Burning Blood. Foto: (Steam)

    One Piece Burning Blood memiliki alur cerita yang bagus. Ditambah game ini menawarkan karakter dengan gerakan yang unik, sehingga pemain bisa merasakan pengalaman bermain yang tidak membosankan.

    Game ini bisa dimainkan di PC, PS4, PS Vista, dan Xbox One. One Piece Burning Blood dirilis pada Mei 2016, dengan harga jualnya sebesar Rp 600 ribu.

    4. One Piece Bounty RushOne Piece Bounty Rush. Foto: (Google Play Store)

    One Piece Bounty Rush diterbitkan oleh Bandai Namco Entertainment. Game ini bisa dimainkan di mobile dan PC.

    Dikabarkan kalau game ini sudah rilis sejak 29 Maret 2018. Meski masuk kategori game free to play, mekanisme permainan yang ditawarkan tak biasa. Pengembangnya mampu memberikan keseruan dari pertarungan para karakternya di mode 4v4.

    5. One Piece World SeekerOne Piece World Seeker. Foto: (Steam)

    One Piece World Seeker dikembangkan oleh Ganbarion. Mereka meluncurkannya pada Maret 2019 di PS4, PC, dan Xbox One.

    Meskipun tidak terlalu bagus, game ini layak dicoba. Jalan ceritanya ditulis dengan baik. Bahkan penjahat utamanya punya pesonanya sendiri, dan membuat cukup berpengaruh di dalam game.

    Terlepas dari semua kekurangannya, World Seeker tetap menghibur, terutama bagi penggemar beratnya. Ceritanya layak untuk dinikmati, dan Luffy menyenangkan untuk dikendalikan saat ia tidak melawan marinir.

    6. One Piece Treasure CruiseOne Piece Treasure Cruise. Foto: (Google Play Store)

    One Piece Treasure Cruise juga dirilis oleh Bandai Namco Entertainment. Meski begitu, game ini punya gameplay yang berbeda dari One Piece Bounty Rush.

    Bukan landscape, tapi di sini pemain bakal disuguhkan mode portrait. Jadi maksudnya saat main game ini, posisi HP bukan miring melainkan tegak lurus.

    Nah konsep yang diusung pengembang, menempatkan format turn based. Jadi karakter yang dimiliki menyerang lawan secara giliran.

    7. One Piece OdysseyOne Piece Odyssey. Foto: (Steam)

    One Piece Odyssey menyambangi gamer di PS4, PS5, Xbox Series X/S, dan Nintendo Switch pada Januari 2023. Untuk bisa memainkan game ini, gamer wajib menggelontorkan uang hingga Rp 399 ribu.

    Jika mengacu pada informasi di laman Steam-nya, game ini mendapatkan nilai yang cukup baik dari para reviewer. Namun memang berdasarkan ulasan di Metacritic, mereka hanya mengamankan skor 77 poin.

    8. Island Battle: Super PiratesIsland Battle: Super Pirates. Foto: (Google Play Store)

    Game One Piece di Android selanjutnya ialah Island Battle: Super Pirates. Format bertarungnya mengusung turn based atau menyerang secara bergiliran.

    Meskipun tidak perlu susah payah menekan banyak tombol secara cepat, namun visual dari setiap skill yang muncul cukup memanjakan mata. Jadi seperti ada sebuah scene singkat, ketika menggunakan jurus khusus.

    9. OPG: Treasure IslandOPG: Treasure Island. Foto: (Google Play Store)

    OPG: Teasure Island punya gaya bertarung yang lebih barbar. Ukuran karakter di dalam game dibuat lebih kecil.

    Game ini sebenarnya tidak memerlukan usaha terlalu banyak untuk melakukan serangan. Baik itu karakter pemain maupun lawan, secara otomatis akan bertarung dengan sendirinya ketika pertarungan dimulai. Nah kunci memenangkan pertempuran dengan mengandalkan hero level tinggi.

    10. Stickman Pirates FightStickman Pirates Fight. Foto: (Google Play Store)

    Senada dengan judul yang diusungnya, game One Piece yang satu ini menampilkan karakter di dalam permainan yang berbentuk stickman. Kendati begitu, jangan menganggap remeh gameplay-nya.

    Pemain tetap bisa merasakan keseruan dari setiap pertarungan yang terjadi. Jadi nantinya di dalam game, bila ingin menyelesaikan misi, pemain harus bisa mengalahkan setiap bos di stage.

    11. One Piece: Unlimited World RedOne Piece: Unlimited World Red. Foto: (Steam)

    One Piece: Unlimited World Red layak menjadi pertimbangan kalau gamer mencari game One Piece yang seru. Tapi bila ingin memainkannya, kalian harus menyiapkan uang setidaknya Rp 310 ribu. Harga ini bukan untuk edisi standarnya, melainkan versi deluxe yang di dalamnya sudah include 50 DLC.

    Kendati demikian, One Piece: Unlimited World Red tak bisa dimainkan di Android dan iOS. Game ini hanya bisa dinikmati di PS4, Nintendo Switch, Nintendo Wii, PS Vita, PS3, 3DS, dan PC.

    12. OnePiece CardGame Teaching AppOnePiece CardGame Teaching App. Foto: (Google Play Store)

    Jika masih tidak tertarik dengan sederet judul tadi, mungkin bisa menjajal One Piece Card game Teaching App. Jadi game ini merupakan tutorial game dari versi fisik kartu One Piece.

    Untuk karakter-karakter di dalam kartunya tentu mengikuti seri dari anime One Piece. Pemain bisa memainkan Luffy, Zoro, Nami, Nico Robin, Usop, Sanji, dan lainnya.

    13. Onie Piece: Pirate Warriors 4Onie Piece: Pirate Warriors 4. Foto: (Steam)

    One Piece: Pirate Warriors 4 merupakan contoh fantastis yang menyimpan banyak konten di dalamnya. Koei Tecmo sepertinya tau betul bagaimana menarik minat para penggemarnya.

    Jadi game ini sukses menggabungkan anime populer One Piece dengan aksi mendebarkan. Pengembang mampu menyuntikkan elemen-elemen segar yang tidak dapat dicapai dalam entri sebelumnya, dan kini telah mewujudkan merek aksi Pirate Warriors! yang lebih mendebarkan.

    14. Guess All – Trivia GameGuess All – Trivia Game. Foto: (Google Play Store)

    Jangan samakan game One Piece ini dengan yang sudah disebutkan sebelumnya. Game ini berjudul Guess All – Trivia Game, yang lebih fokus pada gameplay tebak-tebakan.

    Gamer juga jangan berharap visual yang memukau atau jalan cerita menarik di dalamnya. Game ini tidak menawarkan kedua hal tersebut, karena hanya akan menyajikan beragam pertanyaan terkait karakter di dalam animenya.

    15. Ocean Empire: Legendary battleOcean Empire: Legendary battle. Foto: (Google Play Store)

    Bisa dibilang Ocean Empire: Legendary battle seperti kombinasi antara dua game One Piece, yakni Island Battle: Super Pirates dan One Piece Treasure Cruise.

    Namun sayangnya memang tidak ada yang terlalu spesial di dalamnya. Meski begitu, game ini cukup seru dan patut dicoba bila detikers mencari referensi game One Piece untuk dimainkan.

    (hps/fay)

  • Bukti ChatGPT Belum Terusik Kedatangan DeepSeek

    Bukti ChatGPT Belum Terusik Kedatangan DeepSeek

    Jakarta

    Layanan chatbot ChatGPT yang dikembangkan oleh perusahaan OpenAI, telah mengalami jumlah lonjakan pengguna aktif mingguan sebesar 33% menjadi 400 juta pengguna sejak bulan Desember.

    “Kami merasa sangat beruntung dapat melayani 5% dunia setiap minggunya,” ujar COO OpenAI Brad Lightcap di X tentang statistik pengguna yang baru yang dikutip detikINET dari Engadaget, Minggu (23/2/2025).

    Angka ini dua kali lipat dari jumlah pengguna aktif mingguan yang dilaporkan oleh perusahaan pada Agustus 2024, yang merupakan dua kali lipat dari angka yang dibukukan pada November 2023.

    Pencapaian terbaru untuk asisten AI ini terjadi setelah OpenAI menghadapi persaingan baru dari saingannya di China, DeepSeek, dan tantangan hukum dari salah satu pendiri OpenAI, Elon Musk, yang baru-baru ini menggugat perusahaan tersebut karena langkahnya untuk beralih menjadi entitas nirlaba.

    Berkembangnya model dan chatbot telah menimbulkan keraguan bahwa perusahaan akan dapat membukukan laba atas investasi besar-besaran yang diperlukan untuk melatih model-model tersebut. Musk juga belum lama ini meluncurkan pesaing ChatGPT terbaru dari perusahaan AI-nya, Grok 3.

    OpenAI saat ini berada di ambang langkah untuk menyederhanakan penawaran ChatGPT sehingga pengguna tidak perlu memilih model penalaran mana yang akan merespons input, dan akan segera membuat model GPT-4.5 dan GPT-5 yang tersedia di klien chat dan API.

    Dengan GPT-5 yang tersedia untuk pengguna gratis OpenAI, ChatGPT tampaknya siap untuk terus memperluas basis penggunanya dalam beberapa bulan mendatang. Dengan capaiannya itu, ChatGPT masih membuktikan diri sebagai chatbot AI populer meskipun pesaing berat bermunculan.

    (jsn/jsn)

  • Elon Musk dan Mark Zuckerberg Jadi Musuh Warga AS, Kenapa?

    Elon Musk dan Mark Zuckerberg Jadi Musuh Warga AS, Kenapa?

    Jakarta

    Studi terbaru yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan pandangan warga Amerika Serikat terhadap Elon Musk dan Mark Zuckerberg cenderung negatif ketimbang positif.

    Untuk melakukan studi ini, Pew melibatkan 5.086 warga AS berusia dewasa yang dipilih secara acak. Survei ini dilakukan pada 27 Januari 2025 sampai 2 Februari 2025, jadi jawaban mereka mencerminkan opini terbaru masyarakat.

    Survei tersebut menemukan Zuckerberg kalah populer dibandingkan Musk. 67% responden mengatakan mereka memiliki pandangan negatif terhadap Zuckerberg, sedangkan 54% mengaku kurang suka dengan Musk.

    “Dua pertiga warga Amerika memiliki pandangan negatif terhadap Zuckerberg. Ini termasuk 26% yang sangat tidak menyukainya,” kata Pew dalam hasil jajak pendapatnya, seperti dikutip dari Gizmodo, Minggu (23/2/2025).

    “Seperempat lainnya memandangnya secara positif, termasuk hanya 2% yang memandangnya sangat positif,” imbuhnya.

    Dua bos teknologi ini terus menjadi sorotan setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden AS. Keduanya duduk bersama Trump saat pelantikannya dan sama-sama memberikan sumbangan untuk dana pelantikannya.

    Zuckerberg juga menjadi sasaran kritik setelah mengubah kebijakan moderasi konten Meta untuk membatasi pengecekan fakta dan tindakan terhadap ujaran kebencian. Sementara itu, Musk menjadi tangan kanan Trump dan memiliki peran besar dalam pemerintahannya.

    Mengingat hubungan Musk yang sangat dekat dengan Trump, wajar jika 85% responden yang berhaluan Partai Demokrat atau condong ke Partai Demokrat memiliki pandangan negatif terhadap bos Tesla tersebut. Sementara itu, 73% responden yang berhaluan Partai Republik atau condong ke Partai Republik memiliki pandangan yang lebih positif.

    Berbeda dengan Zuckerberg yang tidak disukai secara umum, meskipun ia menuai lebih banyak kritik dari kelompok demografi yang condong Demokrat. 76% responden dari Partai Demokrat memiliki pandangan negatif terhadap CEO Meta tersebut, sedangkan 60% responden dari Partai Republik memiliki sentimen yang sama.

    Padahal Zuckerberg sudah menghabiskan banyak tenaga untuk mengubah citranya agar terlihat lebih keren. Tapi sepertinya pakaian yang lebih trendi dan kalung emas yang kini sering dikenakan Zuckerberg tidak berhasil menarik simpati warga AS.

    (vmp/vmp)

  • Alat Penyiksaan Mengerikan, Bukti Kejamnya Manusia Zaman Dulu

    Alat Penyiksaan Mengerikan, Bukti Kejamnya Manusia Zaman Dulu

    Alat Penyiksaan Mengerikan, Bukti Kejamnya Manusia Zaman Dulu