Category: Detik.com Tekno

  • Zuckerberg Ramal Gadget Ini Jadi Pengganti Smartphone

    Zuckerberg Ramal Gadget Ini Jadi Pengganti Smartphone

    Jakarta

    Smartphone telah menjadi perangkat utama manusia di zaman ini. Akan tetapi menurut pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, tidak selamanya smartphone akan menguasai dunia. Ia meramal bahwa nantinya, kacamata pintar akan menyingkirkan smartphone.

    “Saya pikir kacamata (pintar) akan menjadi platform komputer besar berikutnya. Tapi setiap platform baru cenderung tidak menggantikan yang lama,” katanya baru-baru ini dalam sebuah wawancara.

    Contohnya adalah saat ini, di mana meski smartphone banyak dipakai, komputer tidak lantas hilang tapi lebih sedikit digunakan.

    “Dalam satu titik di 10 tahun terakhir, perangkat mobile sungguh menjadi platform komputasi utama. Kita tak membuang komputer kita, hanya saja meski kalian memilikinya (komputer), kalian masih melakukan lebih banyak hal di ponselmu,” demikian paparnya.

    Menurutnya, kacamata pintar akan bernasib sama seperti smartphone. Orang di masa mendatang masih akan memakai smartphone, tapi lebih banyak menggunakan kacamata pintar.

    “Jadi yang kupikir akan terjadi pada kacamata pintar adalah kita akan sampai di titik itu, mungkin suatu waktu di 2020-an atau 2030-an di mana kalian punya ponsel, tapi akan lebih banyak di saku karena kalian akan melakukan lebih banyak hal di kacamata yang mungkin saat ini kalian lakukan di ponsel. Kacamata akan jadi platform komputer utama kalian,” cetusnya.

    Wajar saja pria berusia 40 tahun itu berkata demikian. Pasalnya, Zuck melalui perusahaannya Meta memang sedang giat mengembangkan kacamata pintar augmented reality (AR) dan berharap gadget itu akan menjadi mainstream alias disukai kalangan banyak.

    Dalam wawancara terpisah dengan The Verge yang dikutip detikINET, Zuck menilai kacamata biasa sangat populer sehingga mungkin tidak akan sulit bahwa nanti, orang akan terbiasa memakai kacamata pintar.

    “Sudah ada 1 hingga 2 miliar orang memakai kacamata tiap hari. Sama seperti semua orang beralih ke smartphone, kupikir semua orang yang berkacamata segera beralih ke kacamata pintar dalam dekade berikutnya. Lalu kupikir itu akan mulai jadi sangat berharga, dan banyak orang lain yang tak berkacamata saat ini akan berakhir memakainya juga,” cetusnya.

    (fyk/rns)

  • Fyuh! Peluang Asteroid 2024 YR4 Tabrak Bumi Turun Drastis, di Bawah 1%

    Fyuh! Peluang Asteroid 2024 YR4 Tabrak Bumi Turun Drastis, di Bawah 1%

    Jakarta

    Kabar baik datang dari NASA terkait asteroid 2024 YR4 yang diprediksi menghantam Bumi pada tahun 2032. Kini peluang asteroid itu menabrak planet tempat tinggal kita sudah menurun drastis.

    Dalam postingannya di Twitter/X, NASA mengumumkan potensi asteroid 2024 YR4 turun menjadi 0,28% atau 1 berbanding 360. Estimasi terbaru ini dibuat berdasarkan data orbit asteroid terbaru yang dikumpulkan pada 18 Februari dan 20 Februari.

    “Pengamatan yang dilakukan pada malam hari tanggal 19-20 Februari terhadap asteroid 2024 YR4 telah menurunkan kemungkinannya menghantam Bumi pada tanggal 22 Desember 2032 menjadi 0,28%,” kata NASA dalam postingannya, seperti dikutip dari Space.com, Senin (24/2/2025).

    Penurunan drastis risiko tabrakan untuk asteroid 2024 YR4 diumumkan hanya beberapa hari setelah faktor risikonya melonjak hingga 3,1% atau 1 banding 32. Peningkatan ini mejadikan 2024 YR4 sebagai asteroid paling berisiko dalam sejarah Sentry Risk Table yang dirilis Center for Near Earth Object (CNEOS).

    Kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi memang terus berubah. Pada 28 Januari, peluang asteroid 2024 YR4 menabrak Bumi 1,2% atau 1 banding 83. Pada awal Februari, kemungkinannya terus naik menjadi 1,58% lalu 2,2%.

    Setelah risiko hantamannya menurun drastis, tingkat bahaya asteroid 2024 YR4 pada skala Torino berada pada level 1. Artinya, peluang objek antariksa ini tabrakan sangat kecil dan tidak akan menimbulkan kekhawatiran publik.

    “Kita belum berada di level 0, namun skala Torino 1 memberi tahu kita lebih jauh: ‘Observasi teleskop baru kemungkinan besar akan mengarah pada penilaian baru ke Level 0,’” kata pencipta skala Torino Richard Binzel. Skala Torino dipakai untuk mengkategorikan seberapa bahaya asteroid di sekitar Bumi.

    Meskipun risiko hantamannya sudah turun, asteroid 2024 YR4 masih memuncaki daftar Sentry Risk Table. Asteroid paling berisiko nomor dua di daftar tersebut adalah 1950 DA yang memiliki peluang 0,39% untuk menghantam Bumi pada tahun 2880.

    (vmp/rns)

  • Duh, AS Disebut Ancam Putus Koneksi Starlink ke Ukraina

    Duh, AS Disebut Ancam Putus Koneksi Starlink ke Ukraina

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat di bawah komando Donald Trump dilaporkan mengancam akan memutus akses Ukraina ke layanan internet Starlink dari SpaceX. Starlink telah menjadi penyelamat dalam menyediakan akses internet ke negara tersebut selama perang dengan Rusia.

    Menurut sumber kepada Reuters, Keith Kellog selaku utusan khusus AS untuk Ukraina, mengemukakan potensi untuk mematikan layanan ke Starlink jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan atas mineral penting.

    Menurut laporan tersebut, ini adalah kedua kalinya ancaman diajukan selama negosiasi. Memutus akses internet melalui Starlink akan menjadi bencana bagi Ukraina, yang mengandalkannya untuk menyediakan konektivitas saat berperang melawan Rusia.

    Namun, AS sangat ingin membuat kesepakatan dengan Ukraina atas akses eksklusif ke sumber daya alam yang berharga, termasuk mineral tanah jarang. Presiden Donald Trump menginginkannya sebagai imbalan karena AS menyediakan bantuan militer.

    Persyaratan kesepakatan yang diusulkan mengharuskan Ukraina memberikan AS sampai 50% pendapatannya dari mineral penting, gas, minyak, dan pendapatan lain dari pelabuhan. Ukraina awalnya menolak kesepakatan dengan AS itu, tapi saat ini negara itu dilaporkan sangat mempertimbangkan untuk menerimanya.

    Musk menyediakan Starlink untuk Ukraina sejak 2022 ketika Rusia menginvasi negara itu dan menghancurkan infrastruktur komunikasi Ukraina. Meskipun ia pernah dianggap sebagai pahlawan karena memberi Ukraina akses gratis, Musk juga dituduh membatasi akses Starlink untuk militer Ukraina selama operasi.

    Kini setelah Musk jadi penasihat Trump, miliarder teknologi itu memiliki otoritas yang lebih besar untuk mendukung keputusan apa pun yang dibuat AS terkait Starlink. Menurut The Kyiv Independent, ada sekitar 42.000 terminal Starlink yang beroperasi di rumah sakit, bisnis, dan militer di Ukraina.

    “Kehilangan Starlink akan mengubah permainan,” kata Melinda Haring, seorang peneliti senior di Atlantic Council, kepada Reuters yang dikutip detikINET.

    Elon Musk sendiri sudah membantah laporan bahwa AS mengancam akan memutus akses Ukraina ke internet satelit Starlink jika Kyiv menolak menandatangani kesepakatan mineral. “Ini salah. Reuters berbohong. Mereka hanya kalah dari AP (Associated Propaganda) sebagai pembohong berita,” kata Musk di X.

    (fyk/rns)

  • Begini Hasil Jepretan Kamera Oppo Find N5

    Begini Hasil Jepretan Kamera Oppo Find N5

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Minggu, 23 Feb 2025 20:19 WIB

    Singapura – Oppo Find N5 punya kamera Hasselblad yang terdiri dari 3 lensa: ultra-wide 8 MP, wide 50 MP, dan telepoto periskop 50 MP. Bagaimana hasil jepretannya?

  • OpenAI Blokir Akun dari China untuk Pakai ChatGPT, Kenapa?

    OpenAI Blokir Akun dari China untuk Pakai ChatGPT, Kenapa?

    Jakarta

    OpenAI memblokir akun dari sekelompok pengguna asal China yang mencoba menggunakan ChatGPT untuk men-debug dan mengedit kode untuk alat pengawasan media sosial AI.

    Kampanye yang disebut OpenAI sebagai Peer Review, membuat kelompok tersebut meminta ChatGPT untuk membuat promosi penjualan untuk sebuah program yang menurut dokumen-dokumen tersebut dirancang untuk memantau sentimen anti-China di X, Facebook, YouTube, Instagram, dan platform lainnya.

    Operasi ini tampaknya sangat tertarik untuk menemukan seruan protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia di China, dengan tujuan berbagi wawasan tersebut dengan pihak berwenang negara tersebut.

    “Jaringan ini terdiri dari akun ChatGPT yang beroperasi dalam pola waktu yang konsisten dengan jam kerja di China daratan, meminta model kami dalam bahasa Mandarin, dan menggunakan alat kami dengan volume dan variasi yang konsisten dengan permintaan manual, bukan otomatisasi,” kata OpenAI sebagaimana dikutip detikINET dari Engadget, Minggu (23/2/2025).

    “Operator menggunakan model kami untuk mengoreksi klaim bahwa wawasan mereka telah dikirim ke kedutaan besar China di luar negeri, dan kepada agen intelijen yang memantau protes di negara-negara termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris,” sambungnya.

    Menurut Ben Nimmo, seorang peneliti utama di OpenAI, ini adalah pertama kalinya perusahaan tersebut menemukan alat AI semacam ini.

    “Pelaku ancaman terkadang memberi kita gambaran sekilas tentang apa yang mereka lakukan di bagian lain internet karena cara mereka menggunakan model AI kami,” kata Nimmo kepada The New York Times.

    Sebagian besar kode untuk alat pengawasan tampaknya didasarkan pada versi sumber terbuka dari salah satu model Llama milik Meta. Kelompok ini juga tampaknya telah menggunakan ChatGPT untuk membuat tinjauan kinerja akhir tahun di mana mereka mengklaim telah menulis email phishing atas nama klien di China.

    “Menilai dampak dari aktivitas ini akan membutuhkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk operator model open-source yang dapat menjelaskan aktivitas ini,” kata OpenAI tentang upaya operasi menggunakan ChatGPT untuk mengedit kode untuk alat pengawasan media sosial AI.

    Secara terpisah, OpenAI mengatakan bahwa mereka baru-baru ini melarang sebuah akun yang menggunakan ChatGPT untuk membuat postingan media sosial yang mengkritik Cai Xia, seorang ilmuwan politik yang dianggap membangkang China yang tinggal di AS dalam pengasingan.

    Kelompok yang sama juga menggunakan chatbot untuk membuat artikel dalam bahasa Spanyol yang mengkritik AS. Artikel-artikel ini diterbitkan oleh organisasi berita ‘arus utama’ di Amerika Latin dan sering kali dikaitkan dengan individu atau perusahaan China.

    (jsn/rns)

  • Pentingnya Manajemen Risiko untuk Serangan Siber

    Pentingnya Manajemen Risiko untuk Serangan Siber

    Jakarta

    Dalam Defenders’ Guide 2025: Fortify the Future of Your Defense, Akamai menekankan pentingnya manjemen risiko untuk menghadapi serangan siber.

    Laporan State of the Internet (SOTI) tipe baru ini menyajikan riset praktis seputar manajemen risiko untuk mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi beragam ancaman; cara memperkuat arsitektur jaringan guna menciptakan lapisan-lapisan pertahanan dan mengendalikan potensi pembobolan; serta panduan dalam menerapkan keamanan host untuk mencegah akses tidak sah dan malware pada perangkat pengguna.

    Laporan ini memberikan wawasan baru untuk membantu organisasi-organisasi di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) memperkuat postur keamanan siber mereka.

    Walaupun penilaian risiko dianggap penting untuk mengatasi landskap ancaman yang semakin beragam dan kompleks, pelaksanaannya yang rumit terus memicu perdebatan di kalangan komunitas keamanan.

    Perkembangan kecerdasan buatan dan ketersediaan alat peretasan memudahkan pelaku serangan siber-baik pemula maupun ahli-untuk melakukan aksi mereka. Hal ini membuat berbagai organisasi harus berhadapan dengan lingkungan ancaman digital yang semakin tidak terduga dan lebih berbahaya.

    Lanskap keamanan siber APJ tetap sangat kompleks dan terfragmentasi karena keragaman kawasan yang terdiri dari ekonomi berkembang dan pasar maju. Kawasan ini juga makin menjadi sasaran serangan siber.

    Tahun lalu, APJ menempati posisi kedua sebagai kawasan yang paling sering diserang di dunia untuk serangan DDoS aplikasi web, dengan peningkatan serangan lima kali lipat dari tahun sebelumnya.

    Tanpa badan pengatur terpusat seperti yang dimiliki oleh kawasan-kawasan lain, APJ kesulitan menetapkan protokol standar sehingga membuat berbagai organisasi harus menghadapi ancaman dengan tingkat kesiapan yang beragam.

    Menanggapi hal tersebut, Chief Information Security Officers (CISOs) dan IT Decision Makers (ITDMs) di seluruh APJ secara aktif mengumpulkan informasi dan sumber daya untuk memperkuat organisasi mereka dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.

    “APJ terus menjadi pendorong pertumbuhan bisnis berkat transformasi digital yang cepat dan lanskap ekonomi yang dinamis. Namun, ketika berbagai organisasi mempercepat inisiatif digital mereka, kawasan selalu menjadi target utama serangan siber yang semakin canggih, terutama serangan-serangan yang berbasis AI,” kata Parimal Pandya, SVP dan Managing Director Akamai Technologies APJ, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    (asj/rns)

  • Nostalgia Lagi! Ini 3 Game Terlaris PS2 Sepanjang Masa

    Nostalgia Lagi! Ini 3 Game Terlaris PS2 Sepanjang Masa

    Video: Nostalgia Lagi! Ini 3 Game Terlaris PS2 Sepanjang Masa

    1,309 Views | Minggu, 23 Feb 2025 10:59 WIB

    PlayStation 2 (PS2) tentu menyimpan segudang nostalgia bagi para gamers di masa lampau. Berikut 3 permainan terlaris sepanjang sejarah di konsol tersebut.

    Adhi Nauval Ilmi – 20DETIK

  • Letusan Matahari Sedang Aktif-aktifnya Tertangkap Kamera

    Letusan Matahari Sedang Aktif-aktifnya Tertangkap Kamera

    Jakarta

    Gambar menakjubkan dinding plasma Matahari yang terbakar sepanjang 200 ribu km berhasil diabadikan oleh seorang astrofotografer.

    Eduardo Schaberger Poupeau, astrofotografer berusia 51 tahun, mengabadikan peristiwa ini tahun lalu, pada Februari 2024. Ia memotret pemandangan menakjubkan yang menunjukkan gas yang menyala-nyala keluar dari permukaan Matahari.

    Gambar tersebut, yang diambil pada 18 Februari, digambarkan pria asal Argentina ini sebagai sebuah benda yang sangat besar dan langka serta ‘menjulur’ hingga lebih dari 200 ribu km di atas kutub selatan Matahari.

    “Ini adalah peristiwa langka, karena sebagian besar penjuluran terjadi di dekat ekuator Matahari,” kata Eduardo dikutip dari The Sun.

    Dia menambahkan bahwa kolom plasma yang ditangkapnya begitu luas sehingga dia harus memutar kameranya untuk menangkapnya secara penuh, meskipun menyesuaikan orientasi gambar agar dapat mewakilinya dengan benar.

    Mengabadikan gambar tersebut bukanlah hal yang mudah bagi Eduardo dan dia mengakuinya sebagai tantangan besar. “Selain menahan suhu yang sangat tinggi di musim panas, terjadi turbulensi yang signifikan dan tutupan awan yang sering mengganggu pekerjaan saya.

    Foto: Eduardo Schaberger Poupeau via The Sun

    “Meskipun demikian, ini benar-benar tontonan yang luar biasa, tidak diragukan lagi sepadan dengan usaha yang dilakukan,” ujarnya.

    Ia menambahkan, kesulitan utama yang dihadapinya saat hendak mengambil bidikan resolusi tinggi adalah turbulensi atmosfer. Eduardo mengatakan hal ini menyebabkan gambar ‘bergetar’ dan bahkan terkadang tampak ‘mendidih’.

    “Turbulensi ini semakin diperbesar ketika mencoba memotret Matahari, karena tidak hanya memanaskan permukaan tetapi juga berbagai lapisan udara saat naik ke atas cakrawala,” lanjutnya.

    “Untuk meminimalkan masalah ini, saya menggunakan teknik yang dikenal sebagai ‘Lucky Imaging’ yang melibatkan pengambilan rangkaian video dengan banyak bingkai, dengan harapan dapat bertepatan dengan momen stabilitas. Selanjutnya, saya menumpuk antara 70 hingga 100 frame ini untuk mengurangi noise digital pada gambar,” jelasnya.

    Eduardo juga menggambarkan bagaimana gambar luar biasa ini tidak diambil begitu saja, namun merupakan hasil dari ketertarikannya seumur hidup terhadap alam semesta yang luas dan misterinya.

    “Saya tumbuh dengan merenungkan langit malam, membayangkan keajaiban yang tersembunyi di antara bintang-bintang,” katanya.

    Para astrofotografer melihat pekerjaan mereka sebagai sebuah keistimewaan karena mampu mengabadikan keindahan Tata Surya dengan peralatannya sendiri.

    “Setiap sesi fotografi adalah perjumpaan dengan keagungan, ketika bintik Matahari yang sangat besar, filamen yang menari-nari di permukaannya, dan ketinggian ribuan kilometer menyingkapkan keagungan dan kekuatan Matahari,” ujarnya.

    (rns/rns)

  • Kelakuan Bill Gates di Usia 13 Tahun, Jauh dari Kebiasaan Remaja Umumnya

    Kelakuan Bill Gates di Usia 13 Tahun, Jauh dari Kebiasaan Remaja Umumnya

    Jakarta

    Seperti remaja badung pada umumnya, Bill Gates mengaku pernah menyelinap dari rumah jam sampai dua pagi. Bedanya, dia melakukannya untuk menulis code komputer. Hmm, baik.

    Ditulis CNBC, alasan Gates kabur adalah tidak ad yang memiliki komputer besar dan mahal di rumah mereka saat itu. Selain itu, ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk memahami teknologinya.

    Orang tuanya terlalu sibuk dengan karier mereka sendiri. Diketahui bahwa ayahnya adalah seorang pengacara, dan ibunya adalah seorang aktivis sipil. Alhasil itu membuatnya tidak pernah ketahuan tiap pergi diam-diam dari rumah.

    Gates beruntung mendapatkan kesepakatan dengan perusahaan lokal di daerah Seattle yang memberinya waktu komputer tanpa batas, dan menghabiskan sekitar empat bulan dengan fokus penuh pada penulisan kode perangkat lunak, menurut memoar barunya ‘Source Code’. Pengalaman itu sangat berharga bagi perkembangannya sebagai pembuat kode yang terampil.

    “Kami masih anak-anak … tidak seorang pun dari kami memiliki pengalaman komputer yang sesungguhnya. Tanpa keberuntungan berupa waktu luang di depan komputer itu – sebut saja 500 jam pertama saya – 9.500 jam berikutnya mungkin tidak akan pernah terjadi sama sekali,” tulis Gates.

    Seiring Gates menjadi lebih ahli dalam membuat kode, ia mulai memikirkan kemungkinan penerapan keterampilan barunya di dunia nyata. Dia mulai coding untuk perangkat lunak pada komputer pribadi, Microsoft. Kata Gates, ini adalah sebuah pencerahan yang mungkin tidak pernah ia alami, jika ia tetap berada di kamar tidurnya setiap malam.

    “Mengapa saya membuang-buang waktu di sini ketika saya bisa berada di depan komputer?” pikir Gates.

    Dalam buku tersebut, laki-laki kelahiran 28 Oktober 1955 itu menulis tentang beberapa kebebasan yang diberikan oleh orang tuanya yang berpikiran terbuka. Mereka mengizinkannya menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca dan berpikir di kamarnya, serta membiarkannya melakukan pendakian selama seminggu di pegunungan sekitar Seattle tanpa pengawasan orang dewasa.

    Pada usia 13 tahun, ia mulai rutin naik bus lintas kota selama 20 menit ke kantor untuk mengerjakan kode perangkat lunak larut malam. Semua tanpa sepengetahuan orang tuanya.

    Sebuah perusahaan lokal, Computer Center Corp., telah menugaskan Gates dan teman-temannya di klub komputer di Lakeside School Seattle, termasuk calon pendiri Microsoft Paul Allen, untuk mengidentifikasi bug dalam kode pemrogramannya. Perusahaan memberi mereka waktu tak terbatas untuk menulis dan menguji kode mereka sendiri. Sebagai gantinya, mereka mendapat akses perangkat di luar jam kerjanya.

    “Tidak seorang pun tampak heran mengapa seorang anak keluar sendirian pada jam itu,” tulis Gates.

    Ia terkadang berjalan kaki 45 menit pulang jika ia ketinggalan bus terakhir malam itu pukul 2 pagi. Dia pun menulis ulang kode di kepalanya. Mengabaikan para mahasiswa yang baru keluar dari bar atau kedai kopi.

    Sampai suatu hari, orang tuanya akhirnya mengetahuinya. “Mereka berkata ‘Hei, ayolah, kamu harus tidur. Kamu tidak seharusnya melakukan hal-hal itu’,” kisahnya.

    Bicara soal ketiga anaknya sendiri, yang sekarang sudah dewasa, Gates mengatakan dia ingin berpikir bahwa dia akan tahu jika mereka keluar diam-diam di tengah malam. Itu juga sesuatu yang tidak akan pernah dia setujui sebagai seorang ayah.

    “Saya jelas merupakan orang tua yang lebih jeli, dengan bantuan besar darinya (mantan istri Gates, Melinda French — red),” katanya.

    “(Anak-anak) semuanya tumbuh dengan sangat baik. Jadi, saya kira, ada banyak jalan menuju kesuksesan,” simpul sang filantropi.

    (ask/rns)

  • China Ciptakan Kamera Mata-mata Tercanggih di Dunia, Kemampuannya Mengerikan!

    China Ciptakan Kamera Mata-mata Tercanggih di Dunia, Kemampuannya Mengerikan!

    Jakarta

    Ilmuwan China membuat kemajuan luar biasa dalam teknologi pencitraan optik, mengembangkan laser super yang dapat merevolusi standar pengawasan (surveillance) global.

    Teknologi ini berpotensi memungkinkan China untuk meneliti satelit militer asing dengan presisi tak tertandingi, bahkan bisa jadi mengerikan karena bisa menangkap detail sehalus wajah manusia dari orbit rendah Bumi!

    Mengutip South China Morning Post, tim dari Chinese Academy of Sciences’ Aerospace Information Research Institute menangkap gambar dengan resolusi tingkat milimeter dari jarak yang melebihi 100 km. Ini adalah sebuah prestasi yang sebelumnya dianggap tidak mungkin dicapai.

    Dikutip dari South China Morning Post, terobosan ini dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Februari 2025 di Chinese Journal of Lasers, yang ditinjau sejawat.

    Selama uji coba yang dilakukan di Danau Qinghai, perairan pegunungan Alpen yang luas di barat laut China yang terpencil, para peneliti menggunakan sistem lidar aperture sintetis canggih, sejenis sistem pencitraan berbasis laser dengan bidang pandang yang luas.

    Ditempatkan di tepi utara danau, perangkat tersebut menargetkan susunan prisma reflektif yang ditempatkan sejauh 101,8 km dalam kondisi atmosfer murni dengan visibilitas tinggi, tutupan awan minimal, dan angin yang stabil.

    Perangkat tersebut mampu dengan cepat menemukan detail berukuran sekecil 1,7 mm dan memberi tahu jarak ke objek dengan akurasi 15,6 mm, tingkat detail 100 kali lebih baik daripada yang dapat dilihat dengan kamera mata-mata dan teleskop terkemuka yang menggunakan lensa.

    (rns/rns)