Category: Detik.com Tekno

  • Xi Jinping Kasih Karpet Merah Buat DeepSeek

    Xi Jinping Kasih Karpet Merah Buat DeepSeek

    Jakarta

    Popularitas mendadak DeepSeek dinilai telah memberi China alat yang ampuh dalam adopsi kecerdasan buatan di negara tersebut dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Presiden Xi Jinping pun sepertinya mendukung penih DeepSeek.

    Goldman Sachs memprediksi ekonomi negara tersebut akan mulai mencerminkan dampak positif adopsi AI mulai tahun depan karena otomatisasi yang digerakkan oleh AI meningkatkan produktivitas.

    “Munculnya DeepSeek baru-baru ini menunjukkan pengembangan dan adopsi AI yang lebih cepat di China daripada yang kami perkirakan sebelumnya,” kata ekonom di Goldman Sachs yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Antusiasme seputar DeepSeek juga tercermin dalam reli tajam di saham China, di mana indeks MSCI China melonjak lebih dari 21% dari level terendahnya di bulan Januari.

    “DeepSeek menunjukkan bahwa Tiongkok berada di atau dekat garis depan pengembangan AI, yang mendongkrak prestise ekonomi dan ekosistem teknologi China, sehingga membuatnya lebih menarik bagi investor global,” kata Gabriel Wildau, direktur di Teneo.

    Peluncuran model AI lebih murah dan lebih efisien oleh DeepSeek merupakan dorongan kepercayaan diri yang tepat waktu karena China menghadapi kesuraman ekonomi berkepanjangan. Itu sebagian disebabkan kemerosotan pasar propertinya dan momok perang dagang yang sengit dengan AS.

    Model penalaran R-1 DeepSeek dipuji karena mampu menyamai, atau bahkan mengungguli, penawaran AI global terkemuka. Modelnya yanhg terbuka juga dapat digunakan kembali oleh pengembang di luar perusahaan untuk secara signifikan meningkatkan efisiensi dengan biaya operasional lebih rendah.

    DeepSeek juga telah mengguncang ekosistem AI China, di mana entitas milik negara serta pemain teknologi besar, termasuk pesaing, memanfaatkan arsitektur sumber terbukanya. “Skala dan kecepatan adopsi [AI] [di Tiongkok] luar biasa cepat saat ini, dan tidak melambat,” kata Wei Sun, analis Counterpoint Research.

    Xi Jinping sendiri dengan hangat menyambut pendiri DeepSeek Liang Wenfeng dan memberinya tempat duduk barisan depan, di samping para pemimpin perusahaan swasta terbesar di negara itu termasuk Jack Ma. Itu menunjukkan Beijing sangat ingin mendukung perusahaan itu.

    “DeepSeek mewakili persis apa yang ingin dilihat Beijing sebagai kekuatan produktif berkualitas baru yang akan mendorong China maju,” ujar Huiyao Wang, pendiri Center for China and Globalization

    (fyk/rns)

  • Ini Vivo Y29, HP Rp 2 Jutaan Baterai Diklaim Tahan 3 Hari

    Ini Vivo Y29, HP Rp 2 Jutaan Baterai Diklaim Tahan 3 Hari

    FotoINET

    Panji Saputro – detikInet

    Senin, 24 Feb 2025 21:45 WIB

    Bekasi – Vivo Y29 resmi rilis untuk pasar Indonesia. Begini tampilannya, yang diklaim punya daya tahan lebih lama dari segi baterai hingga ketahanan bodinya.

  • Layanan FWA Bikin Internet Indonesia Kencang dan Murah, Tapi …

    Layanan FWA Bikin Internet Indonesia Kencang dan Murah, Tapi …

    Jakarta

    Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memandang bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan menghadirkan layanan Fixed Wireless Access (FWA) di pita frekuensi 1,4 GHz sebagai solusi internet cepat dan murah. Agar bisnis seluler tidak tergerus, Komdigi pun diminta untuk meregulasi layanan FWA.

    Komdigi tengah menyiapkan spektrum 80 MHz di 1,4 GHz yang diharapkan dapat mendorong hadirnya internet di rumah dengan kecepatan akses sampai 100 Mbps dengan harga berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribuan.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot, pun mengakui bahwa kecepatan internet Indonesia terbilang tertinggal dibandingkan negara lainnya. Menurutnya, spektrum frekuensi 1,4 GHz dapat mengakselerasi koneksi Indonesia ke depannya.

    “Saya melihat FWA 1,4 GHz ini sebagai solusi broadband, tapi jangan ketarik ke (pasar) mobile dan harus sadar perbedaannya tetap dengan fiber karena FWA itu in between gitu antara mobile seluler dengan fiber,” ujar Sigit di forum Morning Tech bertajuk “Lelang Frekuensi, Untuk Siapa?” di Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Ia kemudian mengacu pada data International Telecommunication Union (ITU) tahun 2020 bahwa penetrasi internet Indonesia belum menyentuh 5% dan hanya lebih baik dari Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Sedangkan, berdasarkan data yang dikutip Komdigi, penetrasi internet fixed broadband di Laos saat ini sudah lebih baik dari Indonesia.

    “Ini menunjukkan demikian rendahnya kita, bahkan jauh di bawah rata-rata Asia Tenggara, apalagi rata-rata Asia, sehingga mau tidak mau memang harus ada solusi cepat gitu karena kita melihat solusi FWA ini saya lihat dari dua hal gitu. Pertama itu dari segi affordability dan kedua dari segi kecepatan menggelar,” tuturnya.

    Lebih lanjut, kata Sigit menjelaskan, layanan FWA nantinya dapat dinikmati pengguna rumah melalui perangkat seperti router.

    “Ketika ini didesainya betul, kebijakannya betul, network-nya betul, kemungkinan tidak akan mengganggu pasarnya seluler dan dia justru akan mengkondisikan masuknya jaringan fiber optik. Tapi, ketika ini dilepas dengan mekanisme pasar gitu, bisa jadi dia mengganggu pasarnya seluler, bisa jadi akan menambah justru penetrasi fiber optik,” jelasnya.

    Untuk itu, Sigit mengimbau agar layanan WFA ini tetap menghadirkan koneksi di atas 100 Mbps. Selain itu juga, ia meminta Komdigi dapat tegas bahwa pemenang seleksi pita frekuensi 1,4 GHz tersebut tidak melanggar peraturan yang telah disepakati sebelumnya.

    “Kalau misalnya dia dijaga harus 100 Mbps, seluler nggak akan terganggu. Demikian juga di sini, kalau tidak diikat dengan dia harus 100 Mbps, maka nanti yang dapat lelang frekuensi, ‘sudah saya menggelar 4G saja lah,’ karena 4G itu masih bisa juga meskipun nggak sampai 100 Mbps,” pungkasnya.

    (agt/agt)

  • Bursa Kripto Bybit Disikat Hacker, Kerugian Tembus Rp 24,4 Triliun

    Bursa Kripto Bybit Disikat Hacker, Kerugian Tembus Rp 24,4 Triliun

    Jakarta

    Bursa kripto Bybit menjadi korban serangan siber, dan menelan kerugian mencapai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 24,4 triliun, alias yang terbesar sepanjang sejarah.

    Bybit menyebut ada hacker yang mengambil alih sebuah dompet Ethereum (ETH) pada Jumat (21/2) lalu dan mentransfer ETH senilai USD 1,5 miliar ke sebuah akun yang tak dikenali, demikian dikutip detikINET dari Channel News Asia, Senin (24/2/2025).

    Menurut CEO Bybit Ben Zhou, dompet ETH yang sudah lama tak aktif itu satu-satunya yang menjadi target si hacker, dan semua dompet kripto lain diklaim aman dan proses penarikan bisa berlangsung normal.

    “Semua dana klien aman, dan operasional kami berlanjut seperti biasa tanpa ada gangguan,” tulis Bybit dalam keterangannya.

    Mereka juga menyebut tim keamanan Bybit bersama ahli forensik tengah menginvestigasi insiden tersebut.

    “Bybit tetap bisa mencairkan sekalipun kerugian akibat peretasan ini tidak bisa dikembalikan. Semua aset klien terjaga 1 banding 1, kami bisa mengembalikan semua kerugian,” kata Zhou.

    Perusahaan analitik blockchain bernama Arkham Intelligence dan Elliptic, serta analis blockchain ZachXBT melacak keberadaan ETH yang dicuri itu, dan hasil pelacakannya mengarah ke Lazarus Group, geng hacker asal Korea Utara.

    Lazarus Group adalah geng hacker kawakan yang sudah disanksi oleh Amerika Serikat, dan kabarnya dikelola oleh Reconnaissance General Bureau, badan intelijen milik Korea Utara.

    Geng hacker ini disebut ada di balik ransomware WannaCry yang sempat membuat heboh beberapa tahun lalu, meretas banyak bank internasional, serta ada di balik serangan siber ke Sony Pictures Entertainment pada tahun 2014.

    Seperti diketahui, peretasan kripto yang terkait Korea Utara nilainya sudah berlipat ganda antara tahun 2023 hingga 2024, menjadi USD 1,3 miliar.

    (asj/asj)

  • Microsoft Umumkan Muse, Model AI Buat Pengembang Game

    Microsoft Umumkan Muse, Model AI Buat Pengembang Game

    Jakarta

    Microsoft bermitra dengan Teachable AI Experiences dan Ninja Theory dari Xbox Games Studios memperkenalkan model AI baru yang ditujukan untuk membantu para pengembang game. Model AI ini diberi nama Muse.

    Muse dapat menghasilkan visual game dan tindakan pengontrol berdasarkan pemahaman 3D dari sebuah game. Model ini dilatih dengan 1,6 miliar parameter dan dengan 1 miliar gambar dan tindakan pengontrol. Itu adalah sekitar 7 tahun permainan manusia yang terus menerus. Mereka menggunakan game Bleeding Edge dari Ninja Theory.

    Data yang digunakan untuk model tersebut dikumpulkan dengan menggunakan data gameplay dari pengguna yang memberikan persetujuan mereka, sebagaimana dilansir detiKINET dari Phone Arena, Senin (24/2/2025).

    Model ini bekerja dengan visual dan rekaman aksi kontroler pada resolusi 300 x 180px. Hasilnya, Muse dapat menghasilkan urutan hingga 2 menit dan kemudian memprediksi evolusi game dalam mode model dunia.

    Demo menunjukkan bahwa model ini berhasil mengimplementasikan pergeseran kamera, pilihan jalur, dan bahkan karakter yang sama sekali baru. Dan itu dilakukan dengan mematuhi fisika permainan.

    Microsoft mengatakan bahwa mereka telah menggunakan Muse untuk mengembangkan model AI yang dapat dimainkan secara real time yang dilatih di game lain. Ini membantu pengembang mencoba konsep baru dan bahkan mungkin mengembangkan judul yang sudah ada.

    Aplikasi lain yang menarik adalah implementasi yang lebih mudah dari game retro yang bekerja pada perangkat keras lama. Model AI dapat digunakan untuk membawa game klasik lama ke mesin modern.

    Bobot model Muse, data sampel, dan WHAM (World and Human Action Model) semuanya tersedia di Azure AI Foundry. Demo game AI yang pendek dan interaktif juga akan tersedia melalui Copilot Labs pada tahun ini.

    (jsn/jsn)

  • Potret Langka Korea Selatan Saat Masih Negara Miskin

    Potret Langka Korea Selatan Saat Masih Negara Miskin

    Potret Langka Korea Selatan Saat Masih Negara Miskin

  • Advan Rilis 8 Produk, Dari Laptop Sampai Smartwatch

    Advan Rilis 8 Produk, Dari Laptop Sampai Smartwatch

    Jakarta

    Advan punya strategi baru untuk tahun 2025 ini, yaitu merilis produk dari berbagai lini untuk menjadi sebuah ekosistem.

    Untuk memulai strateginya itu, Advan merilis delapan produk pada Senin (24/2/2025) di Jakarta. Delapan produk yang dirilis ini termasuk ke dalam kategori produk yang tercakup di dalam Advan SmartLife Seamless Computing, seperti Laptop, PC All In One, Tablet, Smartwatch, dan Earbud. Selain itu juga ada kategori Smartphone, dan Peripherals, Mobile Connectivity.

    Advan menyebut dirinya sebagai perusahaan teknologi yang punya agilitas yang tinggi yang dapat dengan cepat melihat dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia terutama Gen Z dan Milenial.

    “Gen Z dan Milenial adalah dominasi segmentasi dari Advan. Mereka adalah generasi yang produktif dan kreatif sehingga kehidupan yang terkoneksi dengan teknologi dan internet menjadi sebuah keharusan,” kata Andy Gusena, Brand Director Advan Indonesia, dalam acara peluncuran tersebut.

    “Dengan konsep Advan SmartLife Seamless Computing, kami memastikan setiap perangkat Advan dapat saling terhubung dengan mudah, memberikan pengalaman digital yang lebih baik bagi pengguna,” tambahnya.

    Salah satu produk itu adalah Advan Evo-X Windows tablet 2 in 1. Advan menilai gen z dan milenial menyukai produk yang mendukung pekerjaan secara fleksibel. Untuk itulah mereka merilis Evo-X Tablet dalam dua varian, yaitu 13 inch dan 16 inch.

    “Advan Evo-X hadir sebagai solusi terbaik bagi pelajar, mahasiswa, dan profesional yang membutuhkan tablet Windows yang kuat, fleksibel, dan nyaman digunakan kapan saja,” kata Chandra Tansri, CEO Advan Indonesia.

    Advan Pixwar Transformers One Foto: Dok. Advan

    Kemudian ada juga Advan Pixwar Transformer One, laptop 15,6 inch yang ditujukan untuk gamer, kreator konten, ataupun developer. Laptop game ini dijanjikan punya bobot ringan, sehingga cocok dipakai untuk berbagai kebutuhan lain.

    “Karena kemampuannya sebagai All Rounder Laptop yang dapat memenuhi kebutuhan gaming, belajar, dan bekerja,” kata Novendy Kwichandra, Product Manager Advan Indonesia.

    Di era modern, smartwatch telah menjadi bagian dari gaya hidup. Tidak hanya sebagai aksesoris, tetapi juga sebagai pendukung produktivitas dan kesehatan. Advan menghadirkan dua varian smartwatch untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda, yaitu On Move dan On Posh.

    Kedua smartwatch ini dilengkapi GPS 5 GNSS untuk navigasi yang akurat, serta AI voice assistant berbasis ChatGPT, dan mendukung lebih dari 110 mode olahraga. Kemudian ada juga smartwatch WDYT yang ditujukan untuk wanita, dengan desain yang mewah, ramping dan fungsional.

    (asj/asj)

  • Siasat Komdigi Agar Bisnis BWA Panjang Umur, Tak Ulangi Bolt Cs

    Siasat Komdigi Agar Bisnis BWA Panjang Umur, Tak Ulangi Bolt Cs

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) punya siasat agar layanan Broadband Wireless Access (BWA) bisa beroperasi kembali tidak mengulangi kegagalan ketika era Bolt Cs.

    Eksistensi layanan BWA ini pernah terjadi di Indonesia, tepatnya sebelum sinyal 4G berkembang pesat seperti sekarang. Itu ditandai dengan keberadaan First Media, Internux dengan produk Bolt, Indosat Mega Media (IM2), Berca, hingga Jasnita.

    Operator BWA ketika itu menggunakan pita frekuensi 2,3 GHz, sedangkan nantinya Komdigi akan mengalokasikan di pita frekuensi 1,4 GHz. Lebar pita 80 MHz akan diberikan pemerintah untuk pemenang penyelenggara jaringan di seleksi frekuensi 1,4 GHz.

    Koordinator Kebijakan Penyelenggaraan Infrastruktur Digital Komdigi, Benny Elian, mengungkapkan bisnis BWA dulu belum memiliki standar yang tetap, di mana tiap vendor menggunakan standar masing-masing sehingga tidak terhubung.

    “Nah, sekarang kita belajar dari situ, kita tidak buat standar sendiri, standar IMT (International Mobile Communication) bahwa nanti kalau ada yang join tinggal pakai standar global. Jadi, tidak mengulangi isu perbedaan dulu,” ujar Benny di forum Morning Tech bertajuk “Lelang Frekuensi, Untuk Siapa?” di Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Komdigi mengungkapkan pemanfaatan 1,4 GHz memiliki potensi sebagai solusi untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband dengan menyediakan kecepatan hingga 100 Mbps. Meski internet semakin kencang, Komdigi mengatakan bahwa koneksi tersebut dapat dinikmati di kisaran harga Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per bulannya.

    Rencana kebijakan untuk internet murah ini akan fokus pada wilayah dengan tingkat penetrasi layanan internet yang masih terbatas atau bahkan yang belum ada penetrasi sama sekali. Adapun pelanggan dari layanan internet murah ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan daya beli terbatas.

    “Layanan BWA diposisikan sebagai komplemen terhadap layanan fixed broadband berbasis fiber optik, di mana diwajibkan menggunakan middle mile berbasis fiber optik. Seiring dengan pertumbuhan demand secara alami, pelanggan akan tergerak untuk beralih ke layanan fixed broadband berbasis fiber optik,” jelasnya.

    Menurut Komdigi bahwa BWA menawarkan penggelaran yang lebih mudah dan cepat dengan biaya relatif rendah dibandingkan fiber optik. Hal ini yang diandalkan Komdigi sebagai upaya akselerasi peningkatan layanan fixed broadband di Indonesia dengan harga layanan yang relatif terjangkau namun koneksinya kencang.

    Hingga saat ini, terdapat tujuh perusahaan yang menunjukkan minat terhadap frekuensi tersebut. Namun, Benny menyebutkan bahwa jumlah peserta dapat bertambah saat proses lelang resmi dibuka pada semester pertama tahun ini.

    (agt/agt)

  • Anjing Tertinggi Dunia Kevin, Mati Sehari Setelah Pecahkan Rekor

    Anjing Tertinggi Dunia Kevin, Mati Sehari Setelah Pecahkan Rekor

    Jakarta

    Kevin dinobatkan sebagai anjing tertinggi dunia oleh Guinnes World Records pada Juni 2024. Sayangnya, ia mati sehari setelah memecahkan rekor tersebut.

    “Seluruh keluarga kami berduka atas meninggalnya Kevin. Dia adalah anjing raksasa terbaik,” kata pemilik Kevin, Tracy Wolfe, dalam sebuah pernyataan kepada Guinness World Records pada Juni 2024.

    “Kami sangat senang dia mampu memecahkan rekor. Dia benar-benar menyukai perhatian. Saya berharap ras raksasa ini, dan semua anjing, dapat hidup lebih lama dari sekarang. Waktu tidak akan pernah cukup,” tambahnya.

    Seorang juru bicara Guinness World Records mengatakan bahwa organisasi tersebut sangat sedih mendengar kematian tak terduga anjing jenis Great Dane itu.

    “Tracy dan tim di klinik dokter hewan tempatnya bekerja melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan Kevin setelah dia jatuh sakit. Turut berduka untuk keluarga Wolfe yang ditinggalkan,” lanjut perwakilan Guinness World Records.

    Kevin tinggal di West Des Moines, Idaho, bersama keluarganya yang terdiri dari Tracy, suaminya Roger, dan anak-anak mereka Ava (11 tahun), dan Alexander (13 tahun). Kevin meraih gelar tersebut setelah tingginya mencapai 3 kaki 2 inci atau sekitar 97 cm. Sebagai gambaran, Kevin setinggi anak kecil dan hampir 30 cm lebih tinggi dari rata-rata anjing Great Dane.

    Dengan kaki belakangnya, Kevin, yang namanya diambil dari karakter film di ‘Home Alone’, Kevin McCallister, menjulang setinggi 213 cm. Meski perawakannya besar, keluarganya menyebut ia adalah raksasa yang lembut.

    Foto: Guinness World Records

    “Aktivitas favorit Kevin mungkin tidur siang. Memegang sofa adalah hobi favoritnya, menurutku,” kata Tracy dalam wawancara saat Kevin menerima penghargaan.

    “Kevin lucu dan dia sangat ramah. Meskipun ukurannya memecahkan rekor, Kevin tampaknya tidak menyadari betapa besar tubuhnya. Ia mudah ketakutan,” lanjutnya.

    Tracy memberi contoh, Kevin takut dengan penyedot debu. Dia tidak akan membiarkan benda itu mendekatinya. “Dia akan melompat dan berlari untuk menjauh. Dia seperti bayi besar,” tutur Tracy.

    Anjing tertinggi lainnya sesama Great Dane bernama Zeus, adalah pemegang rekor ini sebelumnya. Zeus mencatat rekor anjing tertinggi dunia (223 cm) pada Oktober 2011. Ia mati pada 2014 di usia lima tahun.

    (rns/rns)

  • Netflix Gabung Bikin Film Live Action Game PS5 Sifu

    Netflix Gabung Bikin Film Live Action Game PS5 Sifu

    Jakarta

    Layanan streaming online, Netflix, resmi bergabung dalam proyek pembuatan film live-action game PS5 berjudul Sifu. Rencananya film itu akan tayang di bioskop.

    Sebelumnya perusahaan dibalik tercipta film Sonic the Hedgehog, Tomb Raider, dan Streets of Rage bernama Story Kitchen akan berperan sebagai produser. Sekarang peran tersebut juga akan diisi oleh Chad Stahelski dan perusahaannya, yakni 87Evelen Entertainment.

    Saat ini 87Eleven Entertainment sedang mengembangkan berbagai proyek, termasuk film Ghost of Tsushima kepunyaan Sony. Selain itu, mereka juga berperan penting dalam pembuatan film Rainbow Six, Highlander, dan masih banyak lagi.

    Sementara penulisan naskahnya dipercayakan kepada TS Nowlin. Di industri film, dirinya terkenal karena mengadaptasi serial buku The Maze Runner menjadi film, dan juga pernah terlibat menulis film Netflix pada tahun 2022 berjudul The Adam Project, dikutip detikINET dari Eurogamer, Senin (24/2/2025).

    Bagi yang merasa asing dengan Sifu, game ini diluncurkan dan dikembangkan oleh Sloclap. Sifu rilis pada Februari 2022 di PS4, PS5, dan PC. Lalu beberapa bulan kemudian pada tahun yang sama menyambangi gamer di Nintendo Switch. Setelah itu pada 2023 tersedia di Xbox Series X/S dan Xbox One.

    Game ini mengisahkan seorang ahli seni beladiri yang ingin balas dendam atas kematian gurunya. Petualangannya tersebut menjadi menarik, ketika jimat ajaib yang dikenakan sang protagonis bisa membangkitkannya dari kematian.

    Memang terdengar luar biasa, tapi efek sampingnya juga sangat terasa. Harga yang harus dibayar setelah kebangkitannya dari kematian ialah usianya yang akan bertambah tua.

    Jadi setiap kali mati dan hidup kembali, ia akan bertambah tua. Apabila menjadi terlalu tua, kematiannya akan permanen dan misi balas dendamnya pun tidak terpenuhi.

    Jika gamer tertarik memainkan Sifu, setidaknya harus menyiapkan uang sebesar Rp 229.999. Itu harga yang ditawarkan Sloclap di Steam. Sementara bila ingin menikmatinya di PS4 dan PS5, uang yang dihabiskan lebih banyak mencapai Rp 579 ribu untuk versi standar.

    (hps/fay)