Category: Detik.com Tekno

  • Ilmuwan Ungkap Pembunuhan Brutal Adipati 750 Tahun Silam

    Ilmuwan Ungkap Pembunuhan Brutal Adipati 750 Tahun Silam

    Jakarta

    Analisis forensik terhadap kerangka berusia 750 tahun mengungkap bahwa seorang adipati Hungaria dibunuh brutal oleh setidaknya tiga penyerang. Bela, Adipati Macso, ditikam lebih dari dua lusin kali dengan senjata seperti pedang sabre dan pedang panjang.

    “Kami merekonstruksi urutan pukulan berdasarkan bagaimana luka-luka itu saling bertumpukan dan bagaimana tubuh bereaksi, serta bagian tubuh mana yang kemudian terbuka untuk menerima serangan berikutnya,” kata Martin Trautmann, ahli osteoarkeologi dari University of Helsinki.

    Peneliti menghitung 26 luka terjadi saat kematian, sembilan pada tengkorak dan 17 di tulang lainnya. Studi ini akan dipublikasikan dalam jurnal Forensic Science International: Genetics edisi Februari 2026.

    Awalnya, pada penggalian di 1915, kerangka pemuda ditemukan di sebuah biara abad ke-13 di Pulau Margaret dekat Budapest. Berdasarkan lokasi pemakaman dan bukti luka pada tulang, diasumsikan kerangka tersebut milik Bela, cucu Raja Bela IV dari Hongaria, yang lahir sekitar tahun 1243.

    Dikutip detikINET dari Live Science, catatan sejarah menyebut ia dibunuh pada 1272, dan jasadnya yang dimutilasi dikumpulkan oleh saudari dan keponakannya sebelum dimakamkan.

    Investigasi awal mengidentifikasi banyak luka tebasan pedang pada kerangka dan cedera tengkorak, namun tulang tersebut hilang selama Perang Dunia II. Pada 2018, tulang-tulang itu ditemukan dalam sebuah kotak kayu di Museum Sejarah Alam Hongaria. Namun, belum pasti apakah benar itu milik Adipati Bela, sehingga peneliti Tamas Hajdu dari Universitas Eotvos Lorand dan timnya berupaya memecahkan misteri tersebut.

    Peneliti membandingkan DNA kerangka dengan DNA dua kerabat Bela: Raja Bela III (1148-1196) dan Ladislaus I (1040-1095). Hasilnya memastikan kerangka itu cucu Raja Bela IV, sehingga pemuda itu adalah Bela, Adipati Macso.

    Luka-Luka Mengerikan

    Studi mendalam mengungkap detail kematian Bela yang sebelumnya tidak diketahui. Bela memiliki luka defensif pada tangan dan lengan, menunjukkan ia tidak punya pedang atau perisai untuk menangkis serangan. Kedalaman luka juga menandakan ia tidak mengenakan baju zirah, mengarah pada pembunuhan terencana sangat brutal.

    “Serangan kemungkinan besar dimulai dari depan, dengan pukulan pertama mengenai kepala dan tubuh bagian atas,” kata Trautmann. Analisis menunjukkan setidaknya dua jenis senjata digunakan, menandakan minimal dua pelaku turut menyerang.

    Adipati itu kemungkinan terhuyung, diserang dari samping, lalu terjatuh keras dan membenturkan kepala. “Ia sangat pusing setelah benturan itu dan berusaha menangkis serangan berikutnya dengan tangan dan kaki,” tambahnya.

    Salah satu pelaku menusuk punggung Bela hingga kemungkinan melumpuhkannya, kemudian ia dihabisi dengan serangan ke kepala. Jumlah luka jauh lebih banyak daripada yang diperlukan untuk membunuh seseorang, menunjukkan kebencian mendalam.

    Catatan sejarah menyebut Bela dibunuh bangsawan lain bernama Henrik Koszegi dan sekutunya. Keduanya awalnya berteman dan Koozegi adalah mentor Bela, namun hubungan memburuk setelah kekalahan dalam sebuah pertempuran.

    Saat itu, faksi-faksi bangsawan memperebutkan kekuasaan, dan Bela, yang punya peluang naik takhta, dianggap ancaman yang harus disingkirkan. “Saya rasa ini sangat personal,” kata Trautmann.

    (fyk/afr)

  • Nintendo Rilis Foto Pertama Live-Action Zelda, Fans Langsung Histeris

    Nintendo Rilis Foto Pertama Live-Action Zelda, Fans Langsung Histeris

    Jakarta

    Nintendo akhirnya merilis foto-foto resmi pertama dari produksi film live-action The Legend of Zelda, memperlihatkan penampilan perdana Link dan Putri Zelda dalam balutan kostum yang langsung membuat fandom heboh. Foto ini diumumkan pada 17 November 2025 lewat aplikasi Nintendo Today! dan akun media sosial resmi Nintendo, hanya sehari setelah bocoran video dari lokasi syuting di New Zealand sempat viral.

    Dalam pernyataannya, Shigeru Miyamoto-pencipta ikonik The Legend of Zelda sekaligus produser film-mengonfirmasi bahwa proses syuting tengah berlangsung di lokasi alam terbuka yang subur dan sesuai dengan dunia Hyrule.

    “Syuting sudah berjalan untuk film live-action The Legend of Zelda di lokasi alam yang hijau dan natural, dengan Bo Bragason-san sebagai Zelda dan Benjamin Evan Ainsworth-san sebagai Link. Jadwal rilis tetap 7 Mei 2027,” tulis Miyamoto dikutip dari Gizmodo.

    Tiga foto rilis resmi langsung mencuri perhatian jagat maya. Foto pertama memperlihatkan Bo Bragason sebagai Putri Zelda dengan jubah biru yang sangat mirip desain di The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

    Foto kedua menampilkan Benjamin Evan Ainsworth sebagai Link dengan tunik hijau gelap ala Twilight Princess. Sementara foto ketiga menampilkan keduanya berdiri di padang rumput Hyrule yang luas, lengkap dengan telinga Hylian khas.

    Desain kostum yang sangat setia pada game membuat banyak penggemar menyebut rilis ini sebagai “awal yang meyakinkan” untuk adaptasi live-action yang selama bertahun-tahun sempat dianggap mustahil untuk diwujudkan.

    Putri Zelda Foto: Nintendo/Sony

    Proyek Besar Nintendo Setelah Mario

    Produksi film The Legend of Zelda resmi dimulai awal November 2025 di Wellington, New Zealand, dan dijadwalkan berlangsung hingga April 2026. Lanskap hijau dan perbukitan alami New Zealand dianggap sangat cocok dengan visual Hyrule, mirip dengan penggunaan lokasi yang sama untuk The Lord of the Rings.

    Foto-foto ini dirilis tidak lama setelah bocoran video dari lokasi menampilkan para pemeran berjalan di area hutan, memicu spekulasi bahwa film akan memasukkan elemen dungeon, eksplorasi, dan pertempuran ikonik khas franchise tersebut.

    Bo Bragason (21) yang memerankan Zelda dikenal lewat tayangan Renegade Nell (Disney+), The Jetty (BBC), dan The Radleys. Sementara Benjamin Evan Ainsworth (16) sebelumnya mengisi suara Pinocchio di film live-action Disney (2022), serta tampil di The Haunting of Bly Manor dan Son of a Critch.

    Link Foto: Nintendo/Sony

    Beberapa foto set juga memunculkan spekulasi soal keterlibatan Dichen Lachman (Severance), yang diduga memerankan Impa versi muda berdasarkan kostum rambut abu-abu kepang dan senjata naginata. Namun casting ini belum dikonfirmasi resmi oleh Nintendo.

    Film The Legend of Zelda digarap oleh sutradara Wes Ball-yang sebelumnya mengarahkan Maze Runner dan Kingdom of the Planet of the Apes. Naskahnya ditulis Derek Connolly, penulis Jurassic World dan Pokémon: Detective Pikachu.

    Miyamoto dan produser veteran Avi Arad menjadi produser utama, sementara pendanaan lebih dari 50% berasal langsung dari Nintendo. Film ini akan dirilis global oleh Sony Pictures Releasing pada 7 Mei 2027 setelah sebelumnya mengalami penundaan dari jadwal Maret 2027.

    Kesuksesan dua film Nintendo sebelumnya-The Super Mario Bros. Movie (2023) dan The Super Mario Galaxy Movie (2026)-membuat perusahaan semakin ambisius membangun semesta film berbasis game.

    (afr/afr)

  • Jeff Bezos Punya Pekerjaan Baru, Jadi CEO Startup AI

    Jeff Bezos Punya Pekerjaan Baru, Jadi CEO Startup AI

    Jakarta

    Jeff Bezos akan punya kesibukan baru setelah tidak lagi memimpin Amazon. Pria berkepala plontos itu akan menjadi co-CEO startup AI bernama Project Prometheus.

    Bezos tidak hanya menjadi co-CEO tapi juga menjadi salah satu investor terbesar untuk Project Prometheus. Menurut laporan The New York Times, Project Prometheus sudah mengumpulkan investasi sebesar USD 6,2 miliar yang sebagian datang dari Bezos.

    Selain mendanai Project Prometheus, Bezos akan membantu memimpin perusahaan ini bersama co-founder Vik Bajaj. Bajaj adalah ahli fisika dan kimia yang dulunya menggarap sejumlah proyek di Google X, termasuk Wing dan yang kemudian berkembang menjadi Waymo.

    Pada tahun 2018, ia ikut mendirikan Foresite Labs, perusahaan yang mendukung entrepreneur di bidang AI dan ilmu data. Bajaj masih tercatat sebagai CEO Foresite Labs di website perusahaan dan halaman LinkedIn pribadinya.

    Saat ini belum banyak yang diketahui tentang Project Prometheus. Startup ini kabarnya akan fokus menciptakan sistem AI yang dilatih menggunakan informasi dari dunia fisik, bukan sekedar informasi digital seperti chatbot AI pada umumnya.

    Secara spesifik, perusahaan tersebut dilaporkan akan menjajaki bagaimana AI dapat mendukung engineering dan manufaktur di berbagai bidang, termasuk kendaraan dan teknologi antariksa, seperti dikutip dari Engadget, Selasa (18/11/2025).

    Di halaman LinkedIn-nya yang masih kosong, ringkasan tentang Project Prometheus hanya menyatakan mereka adalah perusahaan ‘AI untuk ekonomi fisik’. Mereka juga mencantumkan deskripsi sebagai perusahaan ‘Teknologi, Informasi, dan Internet’ dengan 51-200 karyawan.

    Project Prometheus kabarnya sudah mempekerjakan hampir 100 orang, termasuk mantan karyawan dari OpenAI, DeepMind, dan Meta. Keterlibatannya di Project Prometheus menandakan pekerjaan operasional formal pertama yang dipegang Bezos setelah mengundurkan diri sebagai CEO Amazon pada tahun 2021.

    (vmp/afr)

  • iPhone Pocket Dihujat ‘Kaus Kaki Mahal’, tapi Tetap Sold Out!

    iPhone Pocket Dihujat ‘Kaus Kaki Mahal’, tapi Tetap Sold Out!

    Jakarta

    Aksesori terbaru Apple bernama iPhone Pocket langsung menjadi pusat perhatian dunia. Bukan hanya karena desainnya yang tidak biasa, tetapi juga karena harganya yang dianggap tidak masuk akal.

    Meski ramai dihujat sebagai “kaus kaki mahal” atau “kantong jala premium”, produk kolaborasi Apple dengan desainer Jepang legendaris Issey Miyake ini justru ludes terjual dalam hitungan jam setelah diluncurkan.

    Apa Itu iPhone Pocket?

    iPhone Pocket merupakan kantong jala elastis berbahan 14% nilon, 85% poliester, dan 1% poliuretana. Produk ini dirancang bersama tim Issey Miyake dengan konsep “one-piece woven fabric”, atau selembar kain utuh yang bisa meregang untuk menampung iPhone, AirPods, kartu, hingga kunci.

    Apple menyebut proyek ini sebagai bentuk kolaborasi yang menonjolkan filosofi desain kedua pihak: minimalisme Apple dan teknik anyaman 3D khas Miyake. Hal ini membuat iPhone Pocket dianggap lebih sebagai produk fashion koleksi daripada sekadar aksesori ponsel.

    iPhone Pocket Foto: Apple

    Produk ini tersedia dalam dua varian:

    1. Versi Tali Pendek – USD 149,95 (sekitar Rp 2,4 juta)

    Warna: Lemon, Mandarin, Ungu, Merah Muda, Merak, Safir, Kayu Manis, Hitam
    Panjang total: 40 cm

    2. Versi Tali Panjang – USD 229,95 (sekitar Rp 3,7 juta)

    Warna: Safir, Kayu Manis, Hitam
    Panjang total: 80 cm

    Keduanya memiliki dimensi 1 cm x 6,3 cm saat tidak diregangkan.

    Sold Out

    Tidak seperti aksesori Apple lain yang biasanya dipasarkan global, iPhone Pocket hanya dijual di 10 Apple Store pilihan, yakni:

    Hong Kong – Apple Canton RoadTokyo – Apple GinzaShanghai – Apple Jing’anParis – Apple Marché Saint-GermainSeoul – Apple MyeongdongSingapura – Apple Orchard RoadMilan – Apple Piazza LibertyLondon – Apple Regent StreetNew York – Apple SoHoTaipei – Apple Xinyi A13iPhone Pocket Foto: Apple

    Tidak ada penjualan online, sehingga antrean panjang terlihat di beberapa toko sejak pagi hari peluncuran.

    Menurut Apple Store AS dan negara lain tempat produk ini dirilis, seluruh varian kini berstatus “Currently unavailable”. Sebagian pembeli bahkan sempat membeli lebih dari satu unit untuk dijual kembali di pasar sekunder dengan harga jauh lebih tinggi.

    Di beberapa lokasi, antrean mengular sejak pagi, mirip perilisan produk Apple edisi khusus.

    Hingga kini, Apple belum memberi sinyal apakah iPhone Pocket akan diproduksi ulang. Melihat status edisi terbatas dan respons publik yang fenomenal, aksesori ini tampaknya akan menjadi collector’s item bagi penggemar Apple dan pencinta fashion.

    (afr/afr)

  • Karya Magis Pemenang Nature Photographer 2025 Bikin Takjub & Terpana

    Karya Magis Pemenang Nature Photographer 2025 Bikin Takjub & Terpana

    Karya Magis Pemenang Nature Photographer 2025 Bikin Takjub & Terpana

  • Fosil 8,7 Juta Tahun dari Turki Tantang Teori Asal-usul Manusia

    Fosil 8,7 Juta Tahun dari Turki Tantang Teori Asal-usul Manusia

    Jakarta

    Asal usul garis keturunan hominin, yang meliputi manusia modern, simpanse, gorila, dan nenek moyang mereka, merupakan salah satu topik paleoantropologi yang paling banyak diperdebatkan.

    Selama lebih dari satu abad, pandangan yang berlaku telah menghubungkan akar evolusi hominin dengan Afrika, tempat fosil paling awal dari kelompok ini ditemukan. Namun, penemuan fosil baru-baru ini dari zaman Miosen akhir di Eropa dan Mediterania timur menunjukkan narasi yang sangat berbeda, yang menempatkan Eropa di pusat evolusi hominin awal.

    Fosil yang baru ditemukan, termasuk tengkorak Anadoluvius turkae yang hampir lengkap dari Turki, telah mengalihkan fokus ke Eropa sebagai tempat kelahiran hominin yang potensial. Temuan-temuan ini tidak hanya menyoroti keragaman kera di wilayah tersebut tetapi juga menunjukkan jalur migrasi yang menantang teori tradisional tentang nenek moyang manusia.

    Inti dari studi inovatif ini adalah Anadoluvius turkae, fosil tengkorak parsial yang ditemukan pada tahun 2015 di situs Çorakyerler dekat Çankırı, Turki. Spesimen ini, yang terawetkan dengan sangat baik dan diperkirakan berasal dari sekitar 8,7 juta tahun yang lalu, menawarkan wawasan tak tertandingi tentang morfologi salah satu kera besar terakhir di Eropa.

    Tim menganalisis sebagian tengkorak Anadoluvius yang terpelihara dengan baik, seperti ditampilkan dalam gambar. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter Side

    Para peneliti dengan cermat menganalisis tengkorak tersebut, yang meliputi sebagian besar wajah dan bagian anterior tempurung otak. Tingkat pengawetan ini memungkinkan para ilmuwan untuk merekonstruksi anatomi Anadoluvius dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya. Ciri-ciri tengkorak yang kuat menunjukkan kera dengan ukuran tubuh yang mirip dengan simpanse jantan besar, dengan berat antara 49 hingga 59 kg.

    Fosil tersebut juga mengungkap ciri-ciri penting yang terkait dengan hominin, seperti konfigurasi khusus akar gigi, struktur tengkorak, dan morfologi wajah. Ciri-ciri ini membedakan Anadoluvius dari kera Miosen lainnya seperti Ankarapithecus, yang tidak memiliki ciri-ciri hominin, dan lebih mirip dengan Ouranopithecus dan Graecopithecus, kera Mediterania timur lainnya.

    Hominin Asal Eropa?

    Analisis Anadoluvius turkae mendukung hipotesis bahwa hominin mungkin berevolusi di Eropa dan kemudian bermigrasi ke Afrika. Menurut tim peneliti, skenario ini lebih sederhana daripada gagasan bahwa hominin berevolusi di Afrika dan kemudian menyebar ke Eropa hanya untuk menghadapi kepunahan.

    Sebaliknya, mereka mengusulkan bahwa Eropa adalah rumah bagi populasi hominin yang berkembang pesat selama jutaan tahun sebelum perubahan lingkungan mendorong migrasi mereka ke Afrika.

    Perspektif ini didukung oleh analisis filogenetik Anadoluvius dan fosil terkait. Dengan menggunakan perangkat lunak canggih, para peneliti memasukkan ciri morfologi dari Anadoluvius bersama dengan ciri-ciri fosil lain yang diketahui dan hominoid yang masih ada.

    Hasil dari studi ini menempatkan Anadoluvius dengan kuat dalam garis keturunan hominin, yang menunjukkan hubungan evolusi yang lebih dekat dengan kera Afrika dan manusia daripada dengan kera lain dari era Miosen.

    Keanekaragaman Mediterania: Perpaduan Kera Miosen

    Penemuan Anadoluvius turkae menggarisbawahi kekayaan keanekaragaman kera Miosen akhir di Mediterania timur. Fosil dari wilayah ini, yang berasal dari antara 9,6 hingga 7,2 juta tahun yang lalu, mengungkapkan rentang spesies kera yang lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Anatomi penampang langit-langit pada fosil Anadoluvius (tidak berskala). Foto: Nature Communications Biology via The Brighter Side

    Ouranopithecus, yang ditemukan di Yunani dan Bulgaria, pernah dianggap sebagai perwakilan utama hominin di wilayah ini. Namun, penambahan Anadoluvius dan penilaian ulang spesimen seperti Graecopithecus menunjukkan bahwa ada beberapa taksa, yang membentuk garis keturunan yang terus berkembang.

    Keragaman ini menunjukkan bahwa Mediterania timur berfungsi sebagai koridor ekologi penting, yang menghubungkan populasi di Eropa dan Asia.

    Di Turki, situs Çorakyerler telah muncul sebagai harta karun fosil Miosen akhir. Ribuan sisa vertebrata telah digali, yang memberikan konteks berharga bagi ekosistem purba tempat kera ini hidup.

    Lingkungan, yang dicirikan oleh hutan kering dan lanskap terbuka, kemungkinan memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan morfologi hominin awal ini. Tidak seperti kerabat arboreal mereka, Anadoluvius dan kerabatnya tampaknya telah menghabiskan banyak waktu di tanah, beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih terestrial.

    Gagasan yang telah lama berlaku tentang asal usul manusia kini ditantang berkat munculnya spesies kera baru. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter SidePergeseran Lingkungan dan Migrasi

    Lintasan evolusi hominid awal dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang mendalam selama Miosen akhir. Hutan yang menyusut dan padang rumput yang meluas menciptakan tekanan ekologis baru, yang memaksa populasi untuk beradaptasi atau bermigrasi.

    Profesor David Begun, seorang antropolog biologi di Universitas Toronto dan peneliti utama dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa anggota radiasi tempat Anadoluvius berada saat ini hanya teridentifikasi di Eropa dan Anatolia.

    “Kondisi lingkungan yang berfluktuasi kemungkinan memfasilitasi migrasi kera-kera ini ke Afrika, tempat mereka memunculkan spesies hominid selanjutnya,” ujarnya.

    Migrasi ini bukanlah peristiwa yang terisolasi. Bukti fosil menunjukkan bahwa banyak mamalia berpindah antara Eropa dan Afrika selama periode ini, yang menunjukkan adanya pertukaran spesies yang dinamis yang didorong oleh perubahan iklim dan habitat.

    Penggalian fosil Anadoluvius turkae dilakukan di situs fosil Çorakyerler di Türkiye pada 2015. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter SideTitik Balik dalam Memahami Evolusi Manusia

    Implikasi dari temuan ini sangat mendalam. Jika hominin memang berasal dari Eropa, hal itu akan memerlukan evaluasi ulang terhadap garis waktu dan konteks geografis evolusi manusia.

    Sementara penemuan Anadoluvius turkae merupakan bagian penting dari teka-teki, para peneliti menekankan bahwa lebih banyak bukti diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan antara hominin Eropa dan keturunan Afrika mereka.

    “Bukti baru ini mendukung hipotesis bahwa hominin berasal dari Eropa dan menyebar ke Afrika bersama dengan banyak mamalia lain antara sembilan hingga tujuh juta tahun yang lalu, meskipun itu tidak membuktikannya secara definitif,” kata Prof. Begun.

    “Untuk itu, kita perlu menemukan lebih banyak fosil dari Eropa dan Afrika yang berusia antara delapan hingga tujuh juta tahun untuk menetapkan hubungan definitif antara kedua kelompok tersebut,” sebutnya.

    Penemuan Anadoluvius turkae menyoroti sifat ilmu evolusi yang terus berubah. Setiap fosil baru menambah kompleksitas pemahaman kita tentang masa lalu, menantang teori-teori yang sudah mapan, dan memicu perdebatan baru.

    Saat Prof. Begun dan timnya melanjutkan pekerjaan mereka, mereka mengingatkan kita bahwa kisah asal usul manusia masih jauh dari kata lengkap.

    “Kelengkapan fosil memungkinkan kami melakukan analisis yang lebih luas dan lebih terperinci. Wajahnya sebagian besar lengkap, setelah menerapkan pencitraan cermin. Bagian yang baru adalah dahi, dengan tulang yang diawetkan hingga sekitar ubun-ubun kepala. Fosil-fosil yang dideskripsikan sebelumnya tidak memiliki banyak tempurung otak,” catat Prof. Begun.

    Seiring dengan semakin banyaknya fosil yang digali dan dianalisis, gambaran evolusi hominin awal akan menjadi lebih jelas. Untuk saat ini, penemuan seperti Anadoluvius turkae menjadi bukti kompleksitas dan kekayaan sejarah bersama manusia.

    (rns/afr)

  • Influencer China Hilang Misterius Usai Kunjungi Pacar di Kamboja

    Influencer China Hilang Misterius Usai Kunjungi Pacar di Kamboja

    Jakarta

    Seorang influencer asal China yang dikenal dengan nama panggilan “Orange” atau “Sister Orange” telah hilang kontak sejak 12 November 2025, setelah melakukan perjalanan ke Kamboja untuk bertemu pacarnya. Wanita berusia 26 tahun ini, yang memiliki lebih dari 121.000 pengikut di akun Douyin pribadinya-platform video pendek versi China dari TikTok-seharusnya kembali ke China pada 13 November, tetapi penerbangannya terlewat dan tidak ada jejak kedatangannya di imigrasi setempat.

    Menurut laporan Mothership.sg, Orange berangkat ke Kamboja awal November untuk mengunjungi pacarnya yang dikenal secara online sebagai “Brother Dragon” atau “Brother Long”. Pria tersebut mengklaim memiliki sebuah restoran di Sihanoukville, kota pelabuhan di pantai selatan Kamboja yang dikenal sebagai pusat pariwisata sekaligus sarang penipuan telekomunikasi (telecom fraud) oleh sindikat internasional.

    Sebelum hilang, Orange sempat membalas komentar pengikutnya di postingan media sosial, menjanjikan bahwa ia akan segera pulang ke China dengan penerbangan yang dijadwalkan pada 13 November.

    Namun, sejak 12 November, ponsel Orange dilaporkan mati atau tidak aktif, sementara nomor milik Brother Dragon juga ikut berhenti berfungsi. HK01, media berbasis di Hong Kong, mengonfirmasi bahwa otoritas China tidak menemukan catatan kedatangan atau pemeriksaan bea cukai Orange pada hari yang direncanakan.

    Keluarga menyatakan bahwa kondisi emosional Orange stabil sebelum kehilangan kontak, tanpa indikasi konflik dengan kerabat atau teman. “Dia tampak bahagia dan tidak ada masalah apa pun,” ujar seorang kerabat yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Dimsum Daily.

    Kakak perempuan Orange, yang mengaku sebagai juru bicara keluarga, telah mengunggah video peringatan hilang orang di Douyin dan Weibo-platform media sosial populer di China. Video tersebut, yang kini telah dihapus, meminta bantuan publik untuk mencari adiknya.

    Keluarga berencana menghubungi Kedutaan Besar China di Phnom Penh serta Kementerian Luar Negeri China untuk meminta dukungan diplomatik. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Kamboja atau China mengenai kemajuan pencarian, meskipun teman-teman Orange dan influencer lain telah menyebarkan informasi hilang orang ke komunitas China di Kamboja.

    Kasus ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan penggemar Orange, yang mayoritas adalah pemuda China yang mengikuti konten gaya hidup dan kecantikannya. Sebuah kampanye penggalangan dana komunitas telah diluncurkan di platform online untuk mendukung upaya pencarian keluarga di Kamboja, dengan banyak netizen menyumbang dan berbagi doa agar Orange selamat.

    “Kami berharap dia pulang dengan selamat. Jangan sampai ini seperti kasus-kasus sebelumnya,” tulis salah satu pengikut di Weibo, merujuk pada insiden serupa di wilayah Asia Tenggara.

    Sister Orange, influencer China, hilang kontak sejak 12 November 2025, setelah melakukan perjalanan ke Kamboja untuk bertemu pacarnya Foto: Mothership.sg

    Sementara itu, spekulasi netizen semakin memanas terkait identitas Brother Dragon. Banyak yang mempertanyakan latar belakang pria tersebut, mengingat reputasi Sihanoukville sebagai pusat operasi sindikat penipuan online yang menargetkan warga China melalui aplikasi kencan atau janji pekerjaan.

    Menurut laporan World of Buzz, kota ini sering dikaitkan dengan kasus perdagangan manusia dan pemaksaan kerja di pusat penipuan, di mana korban dipaksa menipu kerabat mereka sendiri melalui telepon atau media sosial. “Apakah restoran itu hanya kedok? Kamboja terkenal dengan scam seperti ini,” komentar seorang netizen di forum HardwareZone, mencerminkan kekhawatirkan yang lebih luas.

    Kasus Orange bukan yang pertama di wilayah tersebut. Pada 2024, seorang TikToker China bernama Yan Ruimin ditemukan tewas dalam kondisi terpotong-potong di Thailand setelah hilang saat berlibur, dengan tersangka melarikan diri ke Kamboja. Pemerintah China bahkan telah mengeluarkan peringatan nasional agar warganya menghindari perjalanan ke Kamboja tanpa verifikasi ketat, terutama terkait tawaran romansa atau pekerjaan online.

    BBC melaporkan bahwa sindikat diSihanoukville sering menggunakaninfluencer palsu untuk memikat korban, memanfaatkan platform sepertiDouyin untuk membangun kepercayaan. Pakar keamanan siber dari Kaspersky merekomendasikan verifikasi identitas melalui panggilan video langsung dan pemeriksaan latar belakang sebelum bertemu secara fisik, terutama di negara dengan rekam jejak penipuan tinggi seperti Kamboja.

    (afr/afr)

  • Kamera 200MP & Baterai Besar

    Kamera 200MP & Baterai Besar

    Jakarta

    Oppo kembali memperkuat lini ponsel kelas menengah premiumnya dengan memperkenalkan Reno15 dan Reno15 Pro di China. Seri terbaru ini membawa peningkatan signifikan di sektor kamera, performa, baterai, serta ketahanan bodi.

    Oppo Reno15 dibekali layar OLED datar 6,32 inch, sementara Reno15 Pro hadir dengan panel 6,78 inch. Keduanya mengusung resolusi 1.5K, refresh rate 120Hz, dan touch sampling 240Hz untuk respons lebih mulus. Tingkat kecerahan puncak mencapai 3.600 nits, memastikan visibilitas tetap optimal di bawah sinar matahari. Oppo juga menyertakan PWM dimming tinggi-3840Hz pada kedua HP ini untuk pengalaman menatap layar yang lebih nyaman.

    Baik Reno15 maupun Reno15 Pro sama-sama ditenagai chipset MediaTek Dimensity 8450 (4nm), yang menawarkan efisiensi daya lebih baik dan performa yang stabil pada penggunaan berat. Ponsel ini hadir dengan RAM hingga 16GB LPDDR5X dan penyimpanan hingga 1TB UFS 3.1, memastikan multitasking hingga perekaman video 4K tetap lancar.

    Untuk menjaga performa tetap dingin, Oppo menyematkan sistem pendingin Nano Ice Crystal Heat Dissipation, serta bodi berbahan metal yang meningkatkan durabilitas.

    Sektor kamera menjadi bintang utama Reno15 Series. Kedua model mengemas:

    Kamera utama 200MP dengan sensor 1/1.56 inci, OISKamera ultra-wide 50MPKamera periskop 50MP dengan zoom optik 3.5X dan OISKamera depan 50MP dengan autofokusOppo Reno15 Series Foto: Oppo

    Semua kamera mendukung perekaman video hingga 4K 60fps, baik pada kamera belakang maupun depan.

    Oppo meningkatkan kapasitas baterai secara signifikan. Reno15 membawa baterai 6.200 mAh, sementara Reno15 Pro hadir dengan 6.500 mAh. Keduanya mendukung 80W SuperVOOC, dan khusus Reno15 Pro telah didukung 50W AIRVOOC wireless charging, menjadikannya salah satu perangkat Reno dengan daya terbesar sejauh ini.

    Reno15 Series tampil dengan desain baru berbasis teknologi holographic lithography. Varian Starlight Bow menghadirkan efek visual berkilau halus yang berubah ketika ponsel diputar. Oppo juga menggunakan kaca high-gloss ice-clear yang lebih tahan sidik jari dan frame metal bertekstur.

    Tak hanya estetika, ketahanan bodi turut ditingkatkan dengan sertifikasi IP66 + IP68 + IP69, yang berarti perangkat tahan debu, percikan, tenggelam, hingga semprotan air bertekanan tinggi.

    Oppo Reno 15 punya sertifikasi tahan air Foto: OppoSpesifikasi Oppo Reno15 SeriesSpesifikasiOppo Reno15Oppo Reno15 ProLayarOLED datar 6,32 inch, 1,5K (2640 × 1216), 120Hz, touch sampling 240Hz, hingga 3.600 nit, 3.840Hz PWM dimming, OPPO Crystal Shield GlassOLED datar 6,78 inch, 1,5K (2772 × 1272), 1–120Hz smart refresh rate, touch sampling 240Hz, hingga 3.600 nit, 2.160Hz PWM dimming, OPPO Crystal Shield GlassProsesorMediaTek Dimensity 8450 4nm, CPU octa-core hingga 3,25 GHz, GPU Mali-G720 MC7 @1300MHzRAM & Storage12/16 GB LPDDR5X + 256/512 GB/1 TB UFS 3.1OSAndroid 16 dengan ColorOS 16Kamera belakang200MP utama, sensor 1/1,56″, f/1.8, OIS
    50MP ultra-wide 112°, f/2.2
    50MP periskop 3,5x, f/2.8, OIS
    Video hingga 4K 60 fps200MP utama, sensor 1/1,56″, f/1.8, OIS
    50MP ultra-wide 116°, f/2.0
    50MP periskop 3,5x, f/2.8, OIS
    Video hingga 4K 60 fpsKamera depan50MP, f/2.0, autofocus, video hingga 4K 60 fpsBaterai & Pengisian6.200 mAh, 80W SuperVOOC fast charging6.500 mAh, 80W SuperVOOC fast charging, 50W AIRVOOC wireless fast chargingKonektivitas5G SA/NSA, Dual 4G VoLTE, Wi-Fi 6 802.11ax (2,4 GHz + 5 GHz), Bluetooth 5.4,
    Beidou, GPS, GLONASS, Galileo, QZSS, USB Type-C 2.0Audio & SensorUSB Type-C audio, speaker stereo, sensor sidik jari di dalam layar, infrared sensorKetahananSertifikasi tahan debu dan air IP66 + IP68 + IP69Dimensi & Bobot151,21 × 72,42 × 7,99 mm (Brown, Starlight)
    8,13 mm (Aurora Blue)
    187 g (Brown, Starlight) / 188 g (Aurora Blue)161,26 × 76,46 × 7,65 mm (Canelé Brown, Honey Gold)
    7,75 mm (Starlight Bow)
    205 gDesain & MaterialTeknologi holographic lithography Starlight Bow, kaca high-gloss ice-clear, integrated cold-carved glass + starlight mirror group, frame metal berteksturWarnaStarlight, Aurora Blue, Canelé BrownStarlight, Honey Gold, Canelé BrownHarga Oppo Reno15 Series

    Oppo Reno 15 Series sudah mulai bisa dipesan di China dan akan dijual per 21 November. Adapun harganya sebagai berikut:

    Oppo Reno15 Foto: Oppo

    Oppo Reno15

    12GB + 256GB: 2.999 yuan (sekitar Rp6,7 juta)16GB + 256GB / 12GB + 512GB: 3.299 yuan (sekitar Rp7,37 juta)16GB + 512GB: 3.599 yuan (sekitar Rp8,04 juta)16GB + 1TB: 3.999 yuan (sekitar Rp8,94 juta)Oppo Reno15 Pro Foto: Oppo

    OPPO Reno15 Pro

    12GB + 256GB: 3.699 yuan (sekitar Rp8,27 juta)12GB + 512GB: 3.999 yuan (sekitar Rp8,94 juta)16GB + 512GB: 4.299 yuan (sekitar Rp9,61 juta)16GB + 1TB: 4.799 yuan (sekitar Rp10,72 juta)

    (afr/afr)

  • Ruang Sehari-hari Jadi Nyeni karena Karya Seniman Ini

    Ruang Sehari-hari Jadi Nyeni karena Karya Seniman Ini

    Ruang Sehari-hari Jadi Nyeni karena Karya Seniman Ini

  • Dinosaurus Berukuran 29 Meter Ditemukan Tak Sengaja

    Dinosaurus Berukuran 29 Meter Ditemukan Tak Sengaja

    Jakarta

    Di Cekungan Sichuan, China, para ahli paleontologi menemukan fosil dinosaurus yang begitu besar sehingga mendefinisikan ulang batas-batas gigantisme prasejarah. Temuan ini diberi nama Tongnanlong zhimingi.

    Spesies yang baru diidentifikasi ini diperkirakan memiliki panjang hingga 29 meter, menjadikannya salah satu hewan darat terbesar yang pernah tercatat. Fosil tersebut ditemukan di Distrik Tongnan, Chongqing, di dalam Formasi Suining, lapisan geologi periode Jura Akhir yang berusia sekitar 147 juta tahun.

    Sisa-sisa fosil tersebut awalnya ditemukan di sebuah lokasi konstruksi sebelum digali dan dipelajari secara resmi oleh tim yang dipimpin oleh Xuefang Wei dari Pusat Survei Geologi China Chengdu.

    Sebuah Keluarga Raksasa

    Menurut penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reports, Tongnanlong zhimingi adalah bagian dari famili Mamenchisauridae, yaitu sauropoda berleher panjang yang dikenal memiliki kerangka yang sangat ringan untuk ukurannya.

    Salah satu ciri menonjol fosil ini adalah adanya ruang berisi udara di dalam tulang, yang membantu menjaga kerangka tetap ringan tanpa membuatnya lebih lemah. Ditambah dengan tulang belikat yang besar dan tulang belakang yang diperkuat, jelaslah bahwa dinosaurus ini memang dirancang untuk membawa beban yang sangat berat.

    Kerangkanya belum lengkap, tetapi cukup banyak yang terawetkan untuk diteliti, termasuk tiga ruas tulang belakang, enam ruas tulang ekor, sebagian bahu, dan beberapa tulang kaki. Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi jika membandingkan bagian-bagian ini dengan dinosaurus sejenis dalam kelompok yang sama, para ilmuwan dapat memperkirakan ukuran penuhnya. Mereka berfokus terutama pada skapula dan fibula, tulang yang cenderung berskala andal dengan panjang tubuh keseluruhan pada sauropoda.

    Meskipun dilakukan dengan pendekatan yang hati-hati, tim tersebut memperkirakan panjangnya 22-29 meter. Hal ini menempatkan Tongnanlong di antara hewan darat terbesar yang kita ketahui. Struktur tulangnya ringan namun kuat, dengan fitur-fitur yang menopang tubuhnya yang besar, sesuai dengan pola yang telah diamati para peneliti pada eusauropoda lainnya.

    Sisa-sisa fosil Tongnanlong zhimingi. Foto: Scientific ReportsEkosistem Prasejarah

    Formasi Suining telah menghasilkan sauropoda besar lainnya di masa lalu, menunjukkan ekosistem raksasa berleher panjang yang sangat kaya yang hidup berdampingan di wilayah yang sama. Sebagaimana ddikutip dari Earth.com, lapisan sedimen tempat Tongnanlong ditemukan meliputi batulempung dan batupasir berwarna ungu-merah, dengan tanda riak yang menunjukkan kondisi tepi danau.

    Keberadaan bivalvia air tawar, conchostracans, dan kura-kura di strata yang sama menggambarkan lahan basah Jurassic yang saling terhubung dan dapat mendukung kehidupan herbivora masif tersebut.

    Patut dicatat, kondisi penguburan menunjukkan bahwa fosil tersebut terawetkan dekat dengan lokasi kematiannya, yang menunjukkan bahwa dinosaurus tersebut kemungkinan besar hidup dan mati di lingkungan tersebut. Ekosistem lokal, vegetasi yang berkelompok, dan akses terhadap air mungkin berperan dalam keberlangsungan makhluk sebesar ini.

    Untuk waktu yang lama, para ahli paleontologi telah berdebat tentang apakah Asia Timur terisolasi dari belahan dunia lainnya selama periode Jura, sebuah gagasan yang dikenal sebagai hipotesis Isolasi Asia Timur. Dinosaurus lain dari famili Mamenchisauridae telah muncul jauh melampaui Asia, seperti Wamweracaudia keranjei, yang ditemukan di Lapisan Tendaguru Tanzania. Hal ini menunjukkan distribusi yang jauh lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Peneliti utama Xuefang Wei menjelaskan bahwa temuan baru ini menunjukkan bahwa Mamenchisauridae bukan hanya kelompok Asia Timur. Mereka tersebar secara global selama Akhir Jurassic, dan sauropoda raksasa hidup di lingkungan yang serupa di berbagai benua pada waktu yang sama.

    Lihat juga Video ‘Paleontolog Temukan Fosil Dinosaurus yang Hidup 230 Juta Tahun Lalu’:

    (rns/rns)