Contekan Trik Foto Keren yang Bisa Jadi Inspirasi
Category: Detik.com Tekno
-

Ngadu ke Amerika, Nvidia Khawatir Lihat Perkembangan Huawei
Jakarta –
CEO Nvidia Jensen Huang mengutarakan kekhawatirannya terhadap perkembangan kemampuan AI Huawei ke pemerintah Amerika Serikat.
Menurut seorang anggota kongres senior, baru-baru ini Huang menemui Kongres Amerika Serikat untuk mengadukan kekhawatirannya itu. Yaitu dalam sebuah rapat tertutup antara sejumlah eksekutif Nvidia bersama House of Representatives Foreign Affairs Committee.
Salah satu topik yang dibicarakan adalah kemampuan chip AI Huawei dan bagaimana pembatasan terhadap chip Nvidia di China malah membuat Huawei terpacu untuk membuat chip AI yang lebih kompetitif.
“Jika DeepSeek R1 dilatih menggunakan chip Huawei atau model (AI) open source di masa depan dilatih menggunakan chip Huawei yang lebih teroptimasi, hal itu malah berisiko menciptakan pasar tersendiri untuk chip Huawei,” kata anggota kongres senior yang tak disebut namanya itu.
Sementara itu Nvidia dalam pernyataan resminya menyebut Huang bertemu dengan House Foreign Affairs Committe hanya untuk mendiskusikan kepentingan strategis AI sebagai infrastruktur nasional, dan perlunya berinvestasi di industri manufaktur Amerika.
Juru bicara Nvidia John Rizzo juga menyebut Nvidia memastikan dukungan penuhnya untuk pemerintah Amerika yang mau mempromosikan teknologi Amerika dan berbagai minatnya di seluruh dunia.
Seperti diketahui, chip AI Nvidia punya peran sangat besar di berbagai chatbot berbasis AI yang ada saat ini. Dan, chip tersebut juga menjadi sasaran utama aturan ekspor Amerika yang diterapkan sejak masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.
Untuk menghadapi aturan tersebut, Nvidia kemudian mendesain chip khusus yang memenuhi batasan tertentu untuk pasar China, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (2/5/2025).
Namun informasi terbaru menyebutkan Presiden Trump meminta Nvidia berhenti menjual chip terbarunya, H20, ke China. Chip tersebut belakangan sangat diminati di China untuk melatih AI model yang tak membutuhkan komputasi tinggi, termasuk model terbaru dari DeepSeek.
(asj/asj)
-

Bisakah Sidik Jari Diambil dari Foto Pose Andalan Bapak-bapak?
Jakarta –
Viral di medsos katanya sidik jari bisa diambil dari foto pose andalan bapak-bapak. Yoi, pose apalagi selain foto menunjukkan ibu jari alias gaya sip ke kamera.
Tapi apakah benar sidik jari bisa diambil dari sebuah foto atau video yang diunggah ke media sosial?
“Secara teori kalau kameranya bagus banget itu salam dua jari, salam gaya jempol bapak-bapak, bisa memberikan informasi fingerprint. Tetapi resolusinya harus tinggi dan tidak dikompres, pencahayaan tepat juga datanya cukup,” ujar pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya kepada detikINET, Jumat (2/5/2025).
Mungkin yang harus hati-hati adalah influencer atau content creator yang sering memberikan video gambar tangan, misalnya saat pegang HP. Apabila kontennya dikumpulkan, memungkinkan saja didapatkan sidik jarinya.
“Akan tetapi kalau dari foto biasa yang di-share ke sosmed umumnya sudah dikompres dan datanya sangat sulit untuk bisa diambil dari 1 foto, kecuali foto high resolution yang di-share,” imbuhnya.
Namun perlu dicatat, secara umum, foto yang diunggah ke media sosial sudah pasti dikompres sehingga menyulitkan niat pelaku kejahatan. Dari teori dapat dikatakan kemungkinkan, tetapi dalam pelaksanaannya sangat sulit dan resikonya relatif rendah.
Justru ada hal lain yang perlu diwaspadai karena biometrik itu bukan hanya sidik jari. Ada pula palm print, face recognition, voice dan iris.
“Jauh lebih mudah mengekstrak face, voice daripada fingerprint dari foto di sosmed. Jadi menurut aku itu kekhawatiran yang berlebihan,” tegas Alfons.
Menurut Alfons, biasanya itu adalah model konten yang MPO alias Mencari Perhatian Orang. Jadi dibuat seolah-olah ada isu kejahatan yang secara teknis possible tetapi prakteknya sulit.
“Yang penting viral saja dan biasanya ditambahkan di belakangnya, sebarkan informasi ini agar teman atau saudara tercinta anda tidak menjadi korban,” pungkasnya.
(ask/ask)
-

CEO Apple Tak Ambil Pusing Soal Tarif Impor Trump
Jakarta –
Apple baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartalan terbarunya. CEO Apple Tim Cook juga buka suara soal dampak tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap perusahaannya.
Pada Q2 2025, Apple mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,4 miliar, naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bisnis iPhone, iPad, dan Mac mencatat performa baik berkat sejumlah produk baru.
Apple meraup pendapatan sebesar USD 46,84 miliar dari iPhone, dan USD 7,95 miliar dari Mac. Sementara itu pendapatan dari iPad mencapai USD 6,4 miliar, naik 15% dari tahun sebelumnya.
Cook akhirnya memberikan komentar tentang dampak tarif terhadap bisnis Apple. Ia mengatakan dampak tarif impor baru terhadap Apple pada Q2 2025 sangat terbatas karena Apple mampu mengoptimalkan rantai pasokannya.
Dalam wawancara dengan CNBC, Cook mengatakan Apple sudah mengimpor sekitar setengah dari total iPhone yang dijual di AS dari India, dan sebagian besar produk lainnya dari Vietnam, dua negara yang tarif impornya lebih rendah dibandingkan China.
“Jika Anda melihat AS, lebih dari setengah iPhone yang dijual di AS datang dari India,” kata Cook, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (2/5/2025).
“Jika Anda melihat produk lainnya, Mac dan iPad dan AirPods dan Watch, hampir semuanya berasal dari Vietnam,” sambungnya.
Apple memperkirakan tarif impor akan menimbulkan biaya tambahan sebesar USD 900 juta untuk kuartal saat ini. Namun, Cook mengatakan sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi setelah bulan Juni karena ketidakpastian soal tarif.
“Kami akan mengelola perusahaan seperti yang selalu kami lakukan dengan keputusan yang bijaksana dan penuh pertimbangan, dengan fokus pada investasi jangka panjang dan dengan dedikasi pada inovasi dan segala kemungkinan yang terjadi. Sembari kami melihat masa depan, kami tetap percaya diri,” ucap Cook.
(vmp/vmp)
-

Kucing Modern Disebut Berasal dari Ritual Mesir Kuno
Jakarta –
Tradisi ritual pengorbanan zaman Mesir kuno diklaim berkontribusi pada domestikasi kucing, demikian menurut penelitian baru.
Kucing mumi (Felis catus) adalah persembahan yang umum dilakukan pada masa itu, ditujukan kepada para dewa Mesir sekitar 3.000 tahun yang lalu. Untuk kebutuhan ini, manusia mulai membiakkan kucing dan spesies untuk kurban lainnya.
Diperkirakan orang Mesir kuno mengawetkan (dibuat menjadi mumi) hingga 70 juta hewan termasuk kucing, tikus, elang, buaya, dan ibis selama masa pemerintahan mereka di Afrika Utara.
Teori lain menunjukkan kucing secara bertahap menjinakkan diri di Eropa selama periode Neolitik, ketika manusia beralih ke pertanian, menyediakan kucing dengan pasokan hewan pengerat yang cukup yang memberi makan tanaman kita.
Tradisi ini mungkin telah mengilhami petani yang terganggu tikus mendorong kehadiran kucing untuk kontrol hama. Penemuan kuburan berusia 9.500 tahun pada 2004, yang berisi sisa-sisa manusia dan kucing di Siprus, tampaknya mendukung teori domestikasi Neolitik.
Tetapi morfologi kucing domestik dan DNA tidak menguatkan skenario ini. Sedangkan dalam dua studi baru, yang keduanya masih menunggu peer review, scenario ini punya bukti yang memperkuat.
Arkeolog ahli hewan dari University of Exeter Sean Doherty dan rekannya membandingkan tulang kucing domestik dengan kucing liar Eropa (Felis silvestris) dan menemukan fitur mereka tidak lebih mirip dengan kucing domestik dengan kucing liar Afrika (Felis lybica).
Terlebih lagi, kucing kuburan Siprus secara morfologis lebih mirip dengan kucing liar Eropa, bukan Afrika. Materi genetiknya, sayangnya, terlalu terdegradasi untuk bisa dipelajari.
Spesies asal non-Eropa dari F. catus juga dikuatkan oleh penelitian dari ahli paleogenetik Marco De Martino dari Roma Tor Vergata University. Analisis genetik timnya mendukung kucing liar Afrika sebagai nenek moyang kucing domestik.
Memeriksa 70 genom kucing kuno dari situs arkeologi di seluruh Eropa, Anatolia, Afrika Utara, Bulgaria, dan Italia, hasil analisis tampaknya menunjukkan titik asal kucing domestik yang paling mungkin.
“Hasil kami menunjukkan bahwa penyebaran kucing domestik saat ini dapat ditelusuri kembali bukan ke Neolitik atau dari wilayah Bulan Sabit Subur, melainkan beberapa ribu tahun kemudian dan kemungkinan besar dari Afrika Utara,” tulis De Martino dan rekannya, seperti dikutip dari Science Alert.
Gen-gen ini mengungkapkan dua gelombang penyebaran ke Mediterania, yang pertama selama milenium pertama SM yang memperkenalkan populasi liar di pulau Sardinia, dan gelombang berikutnya yang menjadi kucing domestik yang masih kita temui saat ini.
Tim menemukan F. catus tidak mencapai China sampai sekitar abad kedelapan Masehi. Peneliti lain masih berpendapat proses domestikasi kucing dimulai berabad-abad sebelum tradisi pengorbanan massal Mesir.
Contoh hubungan manusia dengan kucing tentu terjadi beberapa kali, termasuk contoh di Siprus serta penguburan Mesir awal dengan kucing sekitar 3800 SM, tetapi ini tidak selalu dari garis kucing yang sama yang menjadi F. catus. Kucing domestik yang dikonfirmasi secara genetik paling awal adalah pengorbanan mumi dari tahun 500 SM.
“Data genom dari kucing modern dan kuno dari Mesir, yang saat ini kurang, akan memungkinkan kedua hipotesis ini diuji,” kata De Martino dan tim.
Jika asal-usul Mesir F. catus berlaku, itu tidak akan menjadi pertama kalinya ibadah ritual mendorong manusia untuk membawa hewan bersama mereka, kedua tim peneliti menunjukkan.
“Ritual dan agama sering menjadi pendorong untuk translokasi hewan. Misalnya, penyebaran rusa fallow telah dikaitkan langsung dengan kultus Artemis dan Diana, sementara ayam dikaitkan dengan Merkurius dan Mithras,” tulis Doherty dan tim.
Dewi Mesir Bastet pertama kali muncul di milenium ketiga SM yang digambarkan dengan kepala singa, tetapi selama abad ke-972 SM, ia semakin terwakili dengan kepala kucing liar Afrika.
Transformasi ini bertepatan dengan munculnya tradisi pengorbanan kucing, Ketika jutaan kucing bebas dan khusus yang dipelihara dijadikan sebagai persembahan kepada dewi.
(rns/afr)
-

Turis Asing Dilarang Beli RTX 5080 dan 5090 di Jepang, Kenapa?
Jakarta –
Berbulan-bulan setelah dirilis, beberapa kartu grafis kelas atas dari Nvidia masih sulit ditemui di pasaran, terutama dengan harga yang normal.
Kondisi ini juga terjadi di Jepang, bahkan sejak RTX 5080 dan 5090 pertama dirilis, yang sempat menimbulkan kericuhan. Kondisinya saat ini belum membaik, dan membuat para peritel komponen PC di Jepang mulai menerapkan aturan baru.
Aturan tersebut melarang turis asing untuk membeli dua kartu grafis kelas atas Nvidia tersebut di Jepang. Aturan tersebut bertujuan untuk menjaga pasokan kartu grafis Nvidia untuk konsumen lokalnya.
Informasi ini pertama beredar di Weibo, yaitu saat seorang penggunanya memposting soal aturan tersebut. Dalam foto yang diposting itu terlihat adanya poster berbahasa mandarin yang dipasang di sebuah toko PC di Nipponbashi, Osaka.
Dalam poster tersebut tertera bahwa RTX 5090 dan 5080 tidak akan dijual untuk pembeli dari luar Jepang. Dari bahasa yang dipakai di poster, terlihat kalau target utama dari aturan tersebut adalah pembeli dari China.
Seperti diketahui, banyak calon pembeli dari China yang sengaja datang ke Jepang untuk membeli GPU, dan menjualnya kembali di China. Pasalnya, kartu grafis kelas atas Nvidia memang dilarang diimpor di China secara resmi.
Aturan ini, menurut Sina Finance, adalah percobaan kedua Jepang untuk mengurangi penimbunan kartu grafis Nvidia. Aturan yang pertama dicoba adalah menghilangkan pembelian bebas pajak.
Namun karena harga jajaran GPU seri RTX 50 terlalu melambung tinggi, dihilangkannya bebas pajak itu tak mengurangi minat pembeli dari China untuk memborong GPU tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pada Februari 2025 lalu, Sebuah toko elektronik di Tokyo yang bernama PC Koubou pun minta maaf setelah ratusan pembeli dari China berbondong-bondong ke sana untuk mendapatkan chip game Nvidia terbaru dan membuat kekacauan di lingkungan tersebut.
Keributan itu viral di media sosial Jepang. Sekitar 400 orang muncul minggu lalu di Akihabara, distrik perbelanjaan populer untuk membeli video game, manga, dan anime, dengan harapan dapat membeli seri terbaru kartu grafis GeForce RTX 50 Series dari Nvidia.
Keributan disebabkan pembeli memenuhi trotoar dan memasuki properti di dekatnya, memaksa toko itu membatalkan penjualan. “Kami resmi meminta maaf sedalam-dalamnya atas keributan besar yang telah membebani dan membuat khawatir pelanggan kami, masyarakat sekitar, dan pihak terkait,” kata PC Koubou.
(asj/asj)
-

Heboh Kabar Elon Musk akan Ditendang Tesla
Jakarta –
Laporan media ternama Wall Street Journal bikin heboh lantaran menyebut Tesla akan menendang Elon Musk sebagai CEO dan mencari pengganti orang terkaya di dunia itu. Menanggapinya, Chairman Tesla Robyn Denholm membantah bahwa dewan perusahaan memulai proses pencarian CEO baru untuk menggantikan Musk.
Sebelumnya, WSJ melaporkan bahwa menurut sumber, dewan direksi Tesla menghubungi perusahaan penempatan eksekutif pada bulan Maret silam untuk mencari pengganti Musk.
Seperti dikutip detikINET dari CNN, Denholm mengatakan dalam postingan di akun resmi Tesla, bahwa klaim tersebut sama sekali salah. Dewan sangat yakin dengan kemampuan Musk untuk terus menggeber rencana pertumbuhan yang menarik di masa mendatang.
Beberapa bulan terakhir, Tesla memang goyah karena Musk menghabiskan sebagian besar waktu untuk Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Gedung Putih. Harga saham Tesla anjlok 45% tahun ini sebelum pulih sedikit. Pada bulan April, perusahaan melaporkan penurunan tajam dalam penjualan dan laba pada kuartal pertama, dengan laba anjlok 71%.
“Ini adalah pelanggaran etika sangat buruk bahwa @WSJ menerbitkan artikel yang sengaja palsu dan gagal menyertakan penyangkalan tegas sebelumnya oleh dewan direksi Tesla!” tulis Musk mengenai berita itu.
Wall Street Journal sendiri mengeluarkan klarifikasi. “Tesla diberi kesempatan untuk memberikan pernyataan sebelum publikasi, yang tidak mereka lakukan,” kata juru bicara Journal.
Musk sendiri memastikan takkan begitu aktif lagi di DOGE dan kembali fokus di Tesla. Hal itu disambut baik oleh pengamat. “Situasi Musk di DOGE mencapai titik kritis, tapi kami percaya bahwa kepala yang lebih dingin kini telah menang dan bahwa Dewan Direksi sekarang tidak secara aktif mencari pengganti Musk sebagai CEO,” tulis Dan Ives, pengamat dari Wedbush.
Pada rapat Kabinet, Presiden Donald Trump berterima kasih kepada Musk atas pengabdiannya dalam peran di pemerintahannya, yang secara resmi akan segera berakhir.
“Anda telah diperlakukan tidak adil, tetapi sebagian besar orang di negara ini benar-benar menghormati dan menghargai Anda dan seluruh ruangan ini dapat mengatakan itu dengan sangat tegas. Anda benar-benar telah menjadi bantuan yang luar biasa,” kata Trump kepada Musk.
(fyk/rns)
-

Netflix Bakal Naikkan Harga Langganan 5 Tahun Berturut-turut
Jakarta –
Penggemar serial dan film di Netflix, ada kabar yang mungkin bikin sedikit was-was. Raksasa streaming ini dilaporkan berencana untuk kembali menaikkan harga paket berlangganannya secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari strategi Netflix untuk mencapai target keuangan yang sangat ambisius.
Menurut laporan 9to5Mac, Netflix tidak main-main dalam menetapkan tujuan finansialnya hingga tahun 2030. Salah satu target utamanya adalah menggandakan nilai perusahaan di pasar saham. Saat ini, valuasi Netflix mendekati USD 500 miliar, dan mereka ingin melipatgandakannya menjadi USD 1 triliun dalam kurun waktu lima tahun saja!
Tak berhenti di situ, Netflix juga membidik target untuk menggandakan pendapatannya pada tahun 2030 mendatang.
Bagaimana cara Netflix mencapai target fantastis tersebut? Analis menyebutkan, cara paling sederhana dan efektif yang kerap diandalkan Netflix adalah dengan menaikkan biaya langganan bulanan para penggunanya.
Meskipun Netflix punya cara lain untuk menggenjot pendapatan – seperti menjaring pelanggan baru, memperbesar porsi bisnis iklan yang relatif baru, merambah pasar negara baru, atau menambahkan fitur ekstra seperti cloud gaming – opsi-opsi ini seringkali membutuhkan investasi, usaha, dan waktu yang lebih signifikan dibandingkan sekadar menaikkan tarif.
Langkah Netflix ini mungkin terinspirasi dari platform lain seperti Spotify atau YouTube. Keduanya sukses mengembangkan bisnis di luar layanan inti mereka. Spotify merambah podcast dan buku audio, sementara YouTube menawarkan paket bebas iklan (Premium) dan layanan TV streaming.
Netflix sendiri juga tak tinggal diam. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka terus merombak struktur paketnya. Kini tersedia pilihan paket lebih murah dengan dukungan iklan, paket standar, hingga paket premium dengan benefit dan harga yang berbeda-beda. Kabar terbaru menyebutkan, pelanggan di Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan merasakan kenaikan harga lagi mulai tahun 2025.
Melihat ke belakang, Netflix memang tidak pernah malu-malu untuk menaikkan harga. Tengok saja pasar AS, dalam rentang waktu 10 tahun (2015-2025), harga paket termahal mereka sudah melonjak lebih dari dua kali lipat!
Pola yang mungkin diterapkan adalah menahan harga selama sekitar 12 hingga 15 bulan, lalu mengereknya lagi atau bahkan meluncurkan tingkatan paket baru yang lebih premium (dan lebih mahal).
Mengapa Netflix berani melakukannya? Jawabannya cukup simpel: karena pelanggan terbukti rela membayar lebih dan terus berlangganan. Selama pelanggan masih menerima harga baru tersebut, kecil kemungkinan Netflix akan menghentikan strategi kenaikan harganya.
(afr/afr)
-

Alpha Firefly Gagal Meroket, Satelit Lockheed Martin Jatuh ke Samudra Pasifik
Roket Alpha milik Firefly Aerospace mengalami masalah teknis pada Selasa(29/4) saat naik ke luar angkasa dalam penerbangan keenamnya. Imbas kecelakaan tersebut menyebabkan satelit Lockheed Martin (LMT.N), yang seharusnya ditempatkan di orbit, jatuh ke Samudra Pasifik.
-

Astronaut Shenzhou-19 China Batal Balik ke Bumi Imbas Cuaca Buruk
China telah menunda kembalinya kepulangan pesawat ruang angkasa Shenzhou-19, yang membawa tiga astronaut Cai Xuzhe, Song Lingdong, dan Wang Haoze. Kepulangan ketiga astronaut dijadwalkan ulang karena kondisi cuaca yang tidak menguntungkan di lokasi pendaratan Dongfeng.
