Category: Detik.com Tekno

  • Masa Depan Penyimpanan Data Ada di Kaca Keramik

    Masa Depan Penyimpanan Data Ada di Kaca Keramik

    Jakarta

    Cerabyte melakukan eksperimen terhadap material kaca, dan berhasil menemukan kalau material tersebut bisa mempertahankan data di suhu ekstrem.

    Di ajang Open Compute Project Summit di Dublin, Irlandia, startup asal Jerman tersebut mendemokan temuannya itu, yang lebih mirip proses masak ketimbang pamer teknologi, demikian dikutip detikINET dari Techspot.

    Cerabyte memasukkan kepingan kaca penyimpan data ke dalam sebuah tekno berisi air garam yang mendidih, kemudian dipanggang di sebuah oven pizza, masing-masing suhunya mencapai 100 dan 250 derajat celcius. Data yang tersimpan di kaca tersebut tetap aman meski disiksa di suhu setinggi itu.

    Ini adalah cara Cerabyte membuktikan klaimnya kalau media penyimpanan data mereka bisa bertahan di kondisi yang semestinya akan menghancurkan media penyimpanan data konvensional yang ada saat ini.

    Startup ini didirikan pada tahun 2022, dan tujuan utamanya adalah mengembangkan teknologi penyimpanan data. Mereka kemudian menemukan material spesial untuk penyimpanan data tersebut, yaitu lapisan keramik super tipis (sekitar 50 sampai 100 atom ketebalannya) yang ditambahkan ke material kaca.

    Kemudian data “ditulis” menggunakan laser femtosecond, di mana data “diukir” ke dalam lapisan keramik. Ukiran data itu besarannya ada dalam skala nano. Setiap chip berukuran 9 cm persegi bisa menyimpan data sebesar 1GB setiap sisinya, ditulis dengan kecepatan 2 juta bit per gelombang laser.

    Kombinasi ini, menurut Cerabyte, kekuatannya setara hieroglyphs kuno yang bisa bertahan hingga 5000 tahun atau lebih.

    Sejauh ini kaca memang dikenal sebagai material yang kuat, karena tahan api, air, radiasi, bahkan gelombang elektromagnetik. Hal ini membuat kaca cocok untuk dipakai sebagai penyimpanan “dingin”, alias penyimpanan data yang jarang diakses.

    Selain meningkatkan ketahanan media penyimpanan, Cerabyte juga mau mengurangi biaya penyimpanan data menjadi kurang dari USD 1 untuk setiap TB-nya pada 2030 mendatang.

    (asj/asj)

  • Heboh Aplikasi World, Pakar Siber Ungkap Bahaya Scan Iris Mata

    Heboh Aplikasi World, Pakar Siber Ungkap Bahaya Scan Iris Mata

    Jakarta

    Aplikasi World mendadak jadi pembicaraan publik karena menjanjikan imbalan finansial hingga Rp 800 ribu hanya dengan memindai iris mata pengguna. Padahal, data iris mata ini terbilang sangat penting dan tidak bisa diberikan ke sembarang orang.

    Iris mata merupakan salah satu data biometrik untuk verifikasi identitas digital selain menggunakan sidik jari, wajah, atau suara. Lembaga riset keamanan siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan di balik janji kemudahan dan keamanan yang ditawarkan, teknologi pemindaian iris sebenarnya menyimpan risiko yang tidak bisa dianggap remeh.

    “Iris mata adalah bagian dari tubuh manusia yang sangat unik, tidak berubah sepanjang hidup, dan nyaris mustahil dipalsukan. Justru karena karakteristik inilah, iris mata menjadi data biometrik yang sangat sensitif dan bernilai tinggi, baik dalam konteks keamanan digital maupun dalam potensi penyalahgunaannya,” ujar Chairman CISSReC Pratama Persadha dalam keterangan tertulisnya.

    Pratama menyebutkan salah satu bahaya terbesar dari penggunaan data iris adalah ketidakmampuannya untuk diubah. Ketika seseorang membagikan alamat email atau kata sandi, masih ada kemungkinan untuk mengganti data tersebut apabila terjadi kebocoran.

    “Namun dalam kasus iris mata, tidak ada jalan kembali. Jika data biometrik ini bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab, individu tersebut berisiko menjadi target penyalahgunaan identitas seumur hidupnya. Bahkan, pencurian data biometrik semacam ini dapat dimanfaatkan dalam skenario kriminal canggih, mulai dari pemalsuan identitas hingga pembukaan akses ilegal terhadap sistem-sistem sensitif yang menggunakan otentikasi biometrik,” tuturnya.

    Bahaya lain yang mengintai adalah potensi penyalahgunaan data untuk pengawasan massal. Data iris dapat dipadukan dengan teknologi pengenalan wajah atau pengawasan berbasis kamera cerdas di ruang publik.

    Disampaikan Pratama, dalam tangan pemerintah yang otoriter atau perusahaan yang agresif dalam mengejar keuntungan, hal ini dapat berubah menjadi alat pengawasan yang mengikis kebebasan individu. Bahkan dalam sistem demokratis, minimnya regulasi atau pengawasan terhadap penggunaan data biometrik bisa mengarah pada pelanggaran privasi secara sistematis dan tidak terdeteksi.

    Lebih lanjut, Pratama mengungkapkan, tidak kalah penting adalah risiko pelanggaran keamanan data oleh pihak ketiga. Perusahaan yang menyimpan data iris memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan sistem penyimpanan mereka aman dari peretasan. Namun dalam praktiknya, tidak semua perusahaan memiliki standar keamanan siber yang kuat.

    “Banyak kebocoran data besar di masa lalu menunjukkan bahwa bahkan perusahaan teknologi besar pun tidak kebal dari serangan. Jika data iris disimpan tanpa enkripsi atau dengan standar keamanan yang lemah, maka masyarakat sedang mengambil risiko besar tanpa perlindungan memadai,” ungkap dia.

    Masalah lain yang kerap luput dari perhatian publik adalah kemungkinan komersialisasi data biometrik. Data iris, jika disimpan dan dianalisis dalam jumlah besar, bisa digunakan untuk menciptakan profil digital yang sangat spesifik tentang seseorang.

    “Ini berpotensi dimanfaatkan oleh perusahaan untuk kepentingan pemasaran, periklanan yang ditargetkan, atau bahkan ditransfer ke pihak ketiga tanpa persetujuan eksplisit dari pemilik data. Transparansi mengenai bagaimana data akan digunakan, kepada siapa akan dibagikan, dan untuk tujuan apa, sering kali tidak dijelaskan secara tuntas dalam kebijakan privasi perusahaan,” jelasnya.

    Oleh karena itu, sebelum seseorang memutuskan untuk menyerahkan data biometriknya kepada sebuah layanan atau platform digital, ada sejumlah hal penting yang patut dipertimbangkan secara serius. Pertama dan utama adalah kejelasan mengenai tujuan dari pengumpulan data tersebut.

    “Jika alasannya semata-mata demi insentif sementara seperti imbalan mata uang kripto, maka nilai jangka panjang dari risiko yang ditanggung jauh lebih besar daripada manfaat sesaat. Masyarakat harus mengetahui siapa yang mengelola data mereka, di mana data tersebut disimpan, dan apakah data tersebut dilindungi oleh enkripsi atau metode penyimpanan aman lainnya,” pungkas Pratama.

    (agt/agt)

  • Daftar HP Samsung Dapat Update Software 7 Tahun, Galaxy S25 Termasuk?

    Daftar HP Samsung Dapat Update Software 7 Tahun, Galaxy S25 Termasuk?

    Jakarta

    Kabar gembira bagi pengguna setia Samsung! Pabrikan asal Korea Selatan ini membuat gebrakan dengan memperpanjang durasi dukungan pembaruan perangkat lunak (software update) hingga 7 tahun untuk sejumlah perangkat kelas atasnya. Kebijakan ini tak hanya bikin HP jadi lebih awet, tapi juga bikin tenang pengguna.

    Komitmen ambisius ini pertama kali diumumkan Samsung pada Januari 2024 lalu, berbarengan dengan momen peluncuran seri flagship Galaxy S24. Sejak saat itu, trio Galaxy S24 (S24 reguler, S24+, dan S24 Ultra) dipastikan menjadi yang pertama mencicipi ‘umur panjang’ software ini.

    Apa artinya dukungan 7 tahun ini? Perangkat yang masuk dalam daftar akan menerima pembaruan besar sistem operasi Android (major OS updates), pembaruan antarmuka khas Samsung One UI, serta pembaruan keamanan (security patch) secara berkala (bulanan atau triwulanan) selama tujuh tahun penuh sejak perangkat tersebut pertama kali diluncurkan global.

    Tak berhenti di seri S24, Samsung bahkan sudah memberikan sinyal kuat bahwa generasi penerusnya, yakni seri Galaxy S25 yang diperkirakan meluncur awal tahun depan, juga akan mendapatkan perlakuan serupa. Meskipun wujudnya belum terlihat, Samsung sudah menjamin komitmen dukungan 7 tahun ini.

    Komitmen ini tidak eksklusif untuk lini smartphone S series saja. Samsung juga membawanya ke lini ponsel lipat (foldable) dan tablet premium mereka. Duo Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 yang dinanti-nanti, serta Galaxy Z Fold Special Edition yang kabarnya akan hadir, dipastikan masuk dalam daftar penerima update 7 tahun. Pengguna tablet juga tak ketinggalan, dengan Galaxy Tab S10 Ultra dan Tab S10+ dijanjikan dukungan jangka panjang yang sama.

    Daftar Ponsel dan Tablet Samsung dengan Dukungan Update 7 Tahun

    Berikut adalah daftar lengkap perangkat Samsung yang telah dikonfirmasi atau diisyaratkan kuat akan menerima pembaruan software selama 7 tahun, berdasarkan informasi yang ada hingga saat ini:

    Seri Galaxy S:

    Galaxy S25 UltraGalaxy S25 PlusGalaxy S25Galaxy S24 UltraGalaxy S24+Galaxy S24Galaxy S24 FE

    Seri Galaxy Z :

    Galaxy Z Fold 6Galaxy Z Flip 6Galaxy Z Fold Special Edition

    Seri Galaxy Tab:

    Galaxy Tab S10 UltraGalaxy Tab S10+

    (afr/afr)

  • Trump Ikuti Jejak RI, Efisiensi Anggaran Misi Pengiriman Manusia ke Bulan

    Trump Ikuti Jejak RI, Efisiensi Anggaran Misi Pengiriman Manusia ke Bulan

    Jakarta

    Presiden Amerika Serika Donald Trump menerapkan kebijakan yang serupa dengan dilakukan Indonesia, yakni melakukan efisiensi. Salah satu yang berdampak adalah anggaran misi pengiriman manusia ke Bulan pun sedang diatur ulang kembali saat ini.

    Pemerintah AS memberikan perombakan serius pada misi program yang dikenal dengan Artemis yang tengah dijalankan oleh Badan Antarika Amerika Serikat (NASA) tersebut. Kekurangan anggaran menjadi penyebabnya hingga melakukan efisiensi di sektor misi astronomi itu.

    “Anggaran tipis,” ungkap Gedung Putih terkait program Artemis di tahun 2026 seperti dilansir dari Space, Selasa (6/5/2025).

    Selain melakukan efisiensi terhadap program Artemis, Trump juga akan memangkas pendanaan sistem eksplorasi NASA lainnya senilai USD 879 juta dan juga menghentikan roket bulan Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion milik badan antariksa AS ini yang akan jadi tulangg punggung misi Artemis.

    Bahkan, kebijakan Trump ini pun turut membatalkan Gateway, stasiun luar angkasa kecil yang sedang dibangun oleh NASA di orbit bulan untuk mendukung operasi Artemis.

    “SLS sendiri menghabiskan biaya USD 4 miliar per peluncuran dan 140% melebihi anggaran,” demikian bunyi dokumen anggaran program.

    “Anggaran tersebut mendanai program untuk mengganti penerbangan SLS dan Orion ke Bulan dengan sistem komersial yang lebih hemat yang akan mendukung misi bulan berikutnya yang lebih ambisius,” tulis lebih lanjut.

    Dengan perombakan besar terhadap program Artemis ini, sistem komersial itu nanti kemungkinan besar akan disediakan oleh SpaceX atau Blue Origin. Kedua perusahaan antariksa itu sudah mengerjakan pendaratan Bulan berawak untuk digunakan Artemis dan roket yang akan membawa manusia ke tempat lebih jauh.

    Anggaran yang sedikit – ringkasan yang diperkecil dari permintaan anggaran penuh tahun 2026 – juga merupakan anggaran kasar bagi banyak program NASA lainnya. Secara keseluruhan, usulan Gedung Putih memangkas pendanaan badan antariksa tersebut sebesar USD 6 miliar dari tingkat yang ditetapkan tahun 2025, pengurangan hampir 25%.

    Efisien yang dilakukan Trump di sektor ini menjadi pertanda bahwa itu akan menjadi pemotongan dana tahunan terbesar dalam sejarah NASA, menurut The Planetary Society , sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasi eksplorasi ruang angkasa.

    (agt/afr)

  • Foto-Foto Menyeramkan yang Menunjukkan Sisi Gelap Sejarah

    Foto-Foto Menyeramkan yang Menunjukkan Sisi Gelap Sejarah

    Foto-Foto Menyeramkan yang Menunjukkan Sisi Gelap Sejarah

  • Indonesia Pernah Dua Kali Ketiban Sampah Antariksa Milik Soviet

    Indonesia Pernah Dua Kali Ketiban Sampah Antariksa Milik Soviet

    Jakarta

    Indonesia termasuk yang berpotensi terkena satelit Uni Soviet Kosmos 482 yang diperkirakan jatuh ke Bumi pekan ini. Wilayah Indonesia sudah cukup sering kejatuhan sampah antariksa.

    Disebutkan Peneliti Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Thomas Djamaluddin, rata-rata setiap 2-3 hari ada bekas satelit, roket, atau sampah antariksa lainnya yang jatuh ke Bumi. Benda-benda ini diketahui dari pantauan jaringan radar.

    “Pemantauan dilakukan menggunakan analisis orbit dan semua sky camera yang dimiliki BRIN, ITERA, dan beberapa komunitas pemantau langit,” kata Profesor Djamal, dihubungi detikINET, Senin (5/5).

    Sejauh ini, ada enam kali insiden sampah luar angkasa yang jatuh di Indonesia. Dua di antaranya merupakan sampah antariksa milik Soviet. Berikut ini rangkumannya:

    1981 di Gorontalo, tabung bahan bakar roket milik Soviet1988 di Lampung, tabung bahan bakar roket milik Soviet2003 di Bengkulu, pecahan tabung roket milik China2016 di Sumenep, Jawa Timur, tabung bahan bakar milik Amerika Serikat2017 di Agam, Sumatra Barat, dua keping tabung roket dan pecahan roket milik China2022 di Sanggau, Kalimantan Barat, pecahan roket milik China.

    Sampai saat ini, kata Profesor Djamal, belum ada mekanisme yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah jatuhnya sampah antariksa ke Bumi dan meminimalkan dampaknya. Sampah antariksa pun tidak bisa diprakirakan titik jatuhnya di mana.

    “Hanya bisa dipantau, tapi pemantauan itu hanya untuk mengidentifikasi itu milik siapa kalau sudah jatuh. Jadi untuk mengantisipasi jatuhnya itu tidak memungkinkan,” ujarnya.

    Dia mencontohkan, sampah antariksa berupa pecahan tabung roket milik China yang jatuh di Bengkulu pada 2003, sebelumnya diprakirakan jatuh di Jazirah Arab. Kejadian jatuhnya tabung bahan bakar milik AS di Sumenep, Jawa Timur di 2016 pun, awalnya diprakirakan jatuh di Lautan Hindia.

    “Jadi memang tidak bisa diprakirakan. Paling jalurnya saja yang perlu diwaspadai. Jadi biasanya (para peneliti astronomi di BRIN) kalau ada sampah antariksa yang akan jatuh akan mengidentifikasi milik siapa, ada potensi bahaya atau tidak,” rincinya.

    Menurutnya, sepanjang perkembangan teknologi antariksa, belum ada laporan kejadian yang membahayakan orang atau barang yang terkena benda jatuh dari luar angkasa.

    Meski demikian, lanjutnya, masyarakat tidak boleh lengah. Karenanya, jaringan pengawas satelit, radar militer dan badan antariksa nasional dari berbagai negara termasuk Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, terus mengamati obyek-obyek di orbit Bumi.

    “Kalau ada sampah antariksa itu akan dilihat sampah antariksanya apa, apakah bermuatan bahan nuklir atau tidak, kalau tidak bermuatan nuklir apakah berpotensi mengandung zat kimia atau tidak, kami selalu memantau itu,” tutupnya

    (rns/afr)

  • Super Ketat! Sinyal Telepon di Vatikan Akan Diputus Sepanjang Conclave

    Super Ketat! Sinyal Telepon di Vatikan Akan Diputus Sepanjang Conclave

    Jakarta

    Vatikan tak main-main dalam menjaga kerahasiaan proses pemilihan Paus baru pengganti Paus Fransiskus, yang wafat 21 April lalu. Menjelang Conclave yang dimulai besok, Rabu (7/5), Takhta Suci mengumumkan langkah drastis: mematikan sinyal telepon seluler!.

    Langkah pengamanan super ketat ini diumumkan Vatikan pada Senin (5/5), seperti dilaporkan oleh AFP. Tujuannya jelas, memastikan tidak ada bocoran informasi sedikit pun dari dalam Kapel Sistina, tempat 133 kardinal akan berkumpul untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

    “Sinyal telepon akan diputus di negara (Vatikan) selama berlangsungnya konklaf,” demikian konfirmasi dari pihak Vatikan.

    Namun, bagi peziarah yang ingin menyaksikan momen bersejarah pengumuman Paus baru, tak perlu panik. Vatikan menegaskan area Lapangan Santo Petrus (St Peter’s Square) akan tetap ‘online’. Sinyal di area publik utama itu dipastikan aman, sehingga ribuan orang yang diperkirakan berkumpul di sana tetap bisa berkomunikasi dan mengabadikan momen.

    Sumpah Rahasia dan Isolasi Total

    Pemutusan sinyal HP hanyalah salah satu bagian dari protokol kerahasiaan ekstrem yang diterapkan selama Conclave. Para kardinal pemilih (di bawah usia 80 tahun) akan benar-benar terisolasi dari dunia luar.

    Mereka akan menginap di wisma Domus Sanctae Marthae (Santa Marta) dan dilarang keras membawa alat komunikasi atau melakukan kontak eksternal dalam bentuk apa pun. Sebelum memasuki Kapel Sistina pada Rabu sore, mereka akan bersumpah di bawah ancaman ekskomunikasi (pengucilan) untuk tidak membocorkan detail apa pun yang terjadi selama proses pemilihan.

    Bukan cuma kardinal, puluhan staf pendukung – mulai dari petugas medis, kebersihan, katering, hingga operator lift – juga sudah diambil sumpahnya pada Senin (5/5) untuk menjaga kerahasiaan yang sama.

    Menanti Asap Putih dari Kapel Sistina

    Conclave akan dimulai dengan satu putaran pemungutan suara pada hari pertama. Jika belum ada hasil, pemungutan suara dilanjutkan empat kali sehari hingga salah satu kandidat memperoleh mayoritas dua pertiga (atau 89 suara dari 133 kardinal).

    Proses ini bisa berlangsung singkat seperti pada pemilihan Paus Fransiskus dan Benediktus XVI (kurang dari 2 hari), namun sejarah mencatat Conclave bisa berjalan berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

    Dunia akan menantikan sinyal dari cerobong asap Kapel Sistina. Asap hitam berarti pemungutan suara belum menghasilkan Paus baru, sementara asap putih menjadi tanda sukacita bahwa pemimpin baru Gereja Katolik telah terpilih. Tirai merah juga sudah dipasang di balkon Basilika Santo Petrus, tempat Paus baru akan menyapa dunia untuk pertama kalinya.

    Para kardinal sendiri telah melakukan serangkaian pertemuan persiapan untuk membahas tantangan Gereja masa kini dan profil Paus ideal. Mereka mencari sosok “gembala yang dekat dengan kehidupan nyata rakyat,” mampu “menjadi jembatan dan pemandu” di tengah krisis global, serta membawa Gereja pada “sifat misionarisnya.”

    Dengan 133 kardinal dari 70 negara, Conclave kali ini menjadi pertemuan para pangeran Gereja paling beragam dan internasional dalam sejarah Vatikan.

    Simak Video “Video Kardinal Suharyo Akan Ikuti Pemilihan Paus: Saya Tak Punya Persiapan”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Jelang RUPST Telkom, Ririek Adriansyah Jawab Isu Pergantian Direksi

    Jelang RUPST Telkom, Ririek Adriansyah Jawab Isu Pergantian Direksi

    Jakarta

    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk baru akan digelar akhir Mei 2025, namun rumor perombakan direksi sudah santer terdengar. Nama Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, disebut-sebut masuk dalam bursa pergantian.

    Menanggapi isu panas ini, Ririek angkat bicara. Ia memberikan komentarnya saat ditemui di sela konferensi pers persiapan ajang lari internasional Digiland Run 2025, yang rencananya akan dihelat pada 18 Mei mendatang.

    “Pengumuman nanti resmi ada, tunggu saja ya,” kata Ririek di Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Sebagai informasi, Ririek Adriansyah telah menduduki kursi nomor satu di Telkom sejak 2019. Sebelumnya, ia sukses menahkodai anak perusahaan raksasa telekomunikasi ini, Telkomsel.

    Berdasarkan isu yang berkembang menyebutkan beberapa nama kuat sebagai calon pengganti Ririek. Salah satunya adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, yang notabene juga duduk di kursi Dewan Komisaris Telkom saat ini.

    Selain Ismail, muncul juga nama internal Telkom seperti Direktur Keuangan Heri Supriadi dan Direktur Group Business Development Honesti Basyir.

    Namun, saat didesak lebih jauh mengenai nama-nama calon penggantinya, Ririek memilih mengalihkan pembicaraan ke acara yang sedang berlangsung.

    “Ini kan (sedang acara) Digiland kan, Digiland dulu,” elaknya.

    Meski bungkam soal isu pergantian direksi, Ririek memberikan kepastian mengenai kabar baik bagi pemegang saham, yakni pembagian dividen. Ia menjanjikan jumlah dividen tahun ini tidak akan mengecewakan.

    “Kalau dividen, kita pastikan nanti secara rupiah paling nggak meningkat atau at least sama dengan tahun lalu,” tegas Ririek.

    Kepastian dividen ini datang di tengah upaya Telkom menjaga performa bisnis di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan di awal 2025. Telkom fokus pada inovasi berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang.

    Sebagai bukti, pada kuartal I 2025, Telkom berhasil mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 36,6 triliun. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) tercatat Rp 18,2 triliun dengan margin solid 49,8%. Laba bersih pun mencapai Rp 5,8 triliun dengan margin 15,9%.

    Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja positif segmen enterprise, wholesale and international, serta bisnis menara telekomunikasi. Seperti biasa, Telkomsel masih menjadi ‘mesin uang’ utama dengan menyumbang pendapatan Rp 27,2 triliun.

    (agt/afr)

  • Video: Harga Xbox Naik Imbas Tarif Trump

    Video: Harga Xbox Naik Imbas Tarif Trump

    Video: Harga Xbox Naik Imbas Tarif Trump

  • Video Nezar Patria Sebut Kebebasan Pers di Indonesia Berjalan Baik

    Video Nezar Patria Sebut Kebebasan Pers di Indonesia Berjalan Baik

    Video Nezar Patria Sebut Kebebasan Pers di Indonesia Berjalan Baik