Category: Detik.com Tekno

  • Menanti Gadget Misterius dari Pembuat ChatGPT dan Jony Ive

    Menanti Gadget Misterius dari Pembuat ChatGPT dan Jony Ive

    Jakarta

    Gadget pertama yang akan diluncurkan OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT, bersama Jony Ive yang adalah mantan desainer Apple, kabarnya tidak akan berupa ponsel atau perangkat yang dapat dikenakan.

    Bahkan menurut laporan Wall Stret Journal, gadget itu mungkin tak punya layar sama sekali. Seperti diberitakan, Ive kembali ke dunia gadget setelah OpenAI mengakusisi startup hardware-nya, io, senilaiUSD6,4 miliar. Pria asal Inggris ini akan memimpin tim desain untuk mengembangkan rangkaian perangkat AI baru.

    CEO OpenAI Sam Altman dilaporkan berbicara tentang rencana perusahaan ke karyawan setelah mengumumkan pembelian startup Ive. Altman memberi tahu karyawan mereka memiliki kesempatan melakukan hal terbesar yang pernah mereka lakukan sebagai sebuah perusahaan.

    Dikutip detikINET dari Engadget, Altman dan Ive memberi petunjuk seperti apa perangkat pertama mereka. Perangkat tersebut akan sepenuhnya menyadari lingkungan sekitar dan aktivitas pengguna, tidak mencolok, dan dapat dibawa di saku atau diletakkan di atas meja.

    Mereka yakin gadget itu pasti akan menjadi salah satu perangkat inti setelah laptop dan ponsel. Menurut Journal, perangkat tersebut tidak akan berupa ponsel dan salah satu tujuan Ive dan Altman adalah untuk mengurangi ketergantungan orang dari layar, yang berarti kemungkinan besar tidak dilengkapi layar.

    Adapun wujudnya bukan kacamata dan Ive tidak tertarik untuk membuat produk yang dapat dikenakan pengguna atau wearable. Jadi memang masih misterius.

    Apa pun perangkatnya, mereka bermaksud merahasiakan hal-hal spesifik hingga tiba saatnya untuk merilisnya guna mencegah pesaing menirunya.

    Mereka berharap meluncurkan perangkat AI itu akhir tahun depan dan berharap untuk mengirimkan 100 juta unit lebih cepat daripada perusahaan mana pun. Dalam 4 bulan terakhir, tim Ive telah berbicara dengan vendor yang dapat memproduksi perangkat tersebut secara massal.

    OpenAI tampaknya mulai bekerja sama dengan startup Ive satu setengah tahun yang lalu. Rencana awalnya adalah perusahaan Ive membuat produk yang menggunakan teknologi OpenAI. Tapi mereka kemudian menyadari bahwa gadget itu dapat menjadi cara utama pengguna berinteraksi dengan model AI generatif OpenAI.

    Itulah sebabnya OpenAI akhirnya mengakuisisinya. Menarik ditunggu apakah kombinasi desain Ive dan teknologi OpenAI cukup meyakinkan orang membeli perangkat lain dari kategori baru.

    (fyk/fyk)

  • 5 Alasan Membeli Samsung Galaxy S25 Edge Harga Rp 19 Jutaan

    5 Alasan Membeli Samsung Galaxy S25 Edge Harga Rp 19 Jutaan

    Jakarta

    Samsung kembali menggebrak pasar smartphone Indonesia dengan amunisi terbarunya, Galaxy S25 Edge. Premium flagship yang dapat dipesan mulai 26 Mei 2025 ini hadir dengan bodi begitu tipis.

    Tapi apakah hanya itu menjadi alasan untuk meminang Galaxy S25 Edge? Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, memberikab lima alasan HP ini.

    1. Desain Tipis

    Lupakan ponsel tebal dan berat. Samsung Galaxy S25 Edge tampil dengan desain dengan ketebalan hanya 5,8 mm dan bobot seringan 163 gram. Ini menjadikannya salah satu ponsel tertipis di kelasnya, namun tak mengorbankan ketahanan.

    “Ini adalah HP paling tipis untuk Galaxy S series. Lebih tipis, lebih ringan,” kata Ilham saat acara Galaxy S25 Edge Soirée: Where Style Meet Tech di Jakarta, Senin sore (26/5/2026).

    Samsung Galaxy S25 Edge Setebal S Pen milik Galaxy S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kendati tipis, Samsung memastikan durabilitas. Sebab Galaxy S25 Edge menggunakan bingkai titanium yang kokoh dipadukan dengan Corning Gorilla Glass Ceramic 2 di depan dan Gorilla Glass Victus 2 di belakang. Kombinasi ini memberikan kesan premium sekaligus jaminan keperkasaan HP ini..

    Tak hanya itu, sertifikasi IP68 memastikan ponsel ini tahan air dan debu, siap menemani segala aktivitas pengguna. Tersedia dalam tiga varian warna elegan: Titanium Jet Black, Titanium Silver, dan Titanium Icy Blue, Galaxy S25 Edge siap mencuri perhatian di genggaman.

    2. Abadikan Momen dengan Kamera 200 MP

    Untuk kamu yang doyan fotografi dan content creator, Galaxy S25 Edge adalah jawaban. Dibekali sensor utama 200 MP seperti Galaxy zs25 Ultra. Alhasil menjamin hasil foto tajam dengan detail, bahkan di kondisi minim cahaya sekalipun.

    “Jadi kalau mau cari smartphone dengan kamera terbaik, di kelasnya S-series, S25 Edge akan setara dengan yang ada di S25 Ultra,” kata Ilham.

    Kamera utama Samsung Galaxy S25 Edge setara S25 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Samsung turur menghadirkan Nightography yang ditingkatkan untuk hasil foto malam yang lebih jernih dan detail. Fleksibilitas fotografi makin lengkap dengan lensa ultra-wide 50 MP.

    Buat vlogger, kamera depan HP ini sudah mendukung video log. Sehingga pengguna bisa melakukan color grading sesuai style mereka.

    3. Performa

    Di balik desain elegannya, Galaxy S25 Edge menyimpan performa gahar. Ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy dengan RAM 12 GB. Samsung turut menyematkan vapor chamber 10% lebih besar dibanding S25 Plus

    “Biasanya, saat sebuah smartphone itu form factornya jauh lebih tipis dibanding yang lain, biasanya akan di-compromise di aspek performance. Tapi S25 Edge tidak, secara experience-nya, sama dengan yang ada di S25 series yang lain,” terang Ilham.

    Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesi Foto: Adi Fida Rahman/detikINET4. Galaxy AI

    Salah satu terobosan terbesar di Galaxy S25 Edge adalah fitur Galaxy AI yang membawa pengalaman pengguna ke level baru.

    “Galaxy AI-nya sama semua dengan S25 series. Jadi experience-nya akan juga tetap sama,” ucap Ilham.

    Fitur Galaxy AI bukan sekadar gimmick, tapi asisten cerdas yang benar-benar membantu produktivitas dan kreativitas. Ada Circle to Search, Live Translate, Photo Assist Note Assist, hingga Voice Recorder Transcription.

    Ini dia yang paling ditunggu: promo pre-order Galaxy S25 Edge! Samsung menawarkan potongan harga hingga Rp 4 juta untuk pembelian di situs resmi Samsung Indonesia.

    “Promo-nya selama masa pre-order, itu juga menarik banget. Ada memori upgrade, ada trade-in, ada bank cashback. Jadi maksimalkan selama masa promo pre-order,” pungkas Ilham.

    Samsung Galaxy S25 Edge Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Total bonus dari promo ini mencapai Rp 4,75 juta, menjadikan preorder Galaxy S25 Edge semakin menggiurkan. Apa saja yang didapatkan?

    Diskon Rp 1 Juta: Dengan mendaftar melalui program Samsung Reservation+ (13 Mei – 26 Mei 2025) dan membayar deposit Rp 250.000, konsumen mendapatkan e-Voucher senilai Rp 1.000.000 yang dapat digunakan saat preorder. Jika tidak digunakan selama periode preorder, nilai voucher kembali menjadi Rp 250.000 dan berlaku hingga 30 November 2025 untuk pembelian produk lain di Samsung.com/id.Free Storage Upgrade: Samsung menawarkan peningkatan penyimpanan gratis senilai hingga Rp 2 juta, memungkinkan pembeli varian 256 GB mendapatkan kapasitas 512 GB tanpa biaya tambahan.Trade-in Cashback: Dapatkan potongan hingga Rp 1 juta dengan menukar perangkat lama melalui program trade-in.Bank Cashback: Diskon tambahan hingga Rp 1 juta untuk pembayaran menggunakan bank partner tertentu.Gemini Advance 6 bulanDiskon 20% untuk pembelian aksesoriGratis setahun Samsung Care+Paket Data XLSmart 140 GB setahun

    (afr/afr)

  • Makin Parah, Indonesia Juara 1 Dunia Kecanduan HP

    Makin Parah, Indonesia Juara 1 Dunia Kecanduan HP

    Jakarta

    Warga Indonesia dinyatakan sebagai pengguna ponsel untuk internetan terbanyak di dunia. Hal ini didasari Digital 2025 Global Overview Report. Sebanyak 98,7% penduduk Indonesia usia 16 tahun ke atas mengakses internet melalui smartphone, melampaui Filipina dan Afrika Selatan yang mencatat angka 98,5%.

    Bukan cuma aksesnya saja, durasi rata-rata untuk berseluncur di dunia mayanya juga parah yakni 7 jam 22 menit per hari. Itu artinya, hampir 1/3 hari dihabiskan untuk internetan.

    Lebih mencengangkannya lagi, angka tersebut melebihi rata-rata global internetan yang hanya 6 jam 38 menit. Tapi, Indonesia masih kalah dari Afrika Selatan dan Brasil dalam hal total durasi online harian, yang menembus angka 9 jam di internet.

    Melansir CNBC Indonesia, dominasi ponsel sebagai perangkat utama internetan di Indonesia juga tercermin dari data lainnya. Dinyatakan bahwa 63% masyarakat Indonesia memilih menggunakan ponsel untuk mengakses internet, jauh melampaui pengguna komputer yang hanya 37%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.

    Dari data itu, didapati orang Indonesia menghabiskan rata-rata 4 jam 38 menit per hari berselancar lewat ponsel, melampaui rata-rata global 3 jam 46 menit. Sementara penggunaan komputer hanya 2 jam 43 menit, sedikit lebih rendah dari rata-rata global 2 jam 52 menit.

    Dari sisi demografi, perempuan usia 16-24 tahun tercatat sebagai pengguna ponsel paling aktif dengan durasi 4 jam 44 menit per hari. Sementara laki-laki usia 25-44 tahun cenderung lebih banyak menggunakan komputer, meski tak selama pengguna ponsel.

    Dari data ini, bisa ditegaskan masyarakat Indonesia semakin tak bisa lepas dari internet, terutama lewat ponsel. Kebiasaan ini diprediksi akan terus meningkat seiring makin cepatnya adopsi teknologi digital di Indonesia.

    (ask/ask)

  • Telkomsel Berburu Seleksi Frekuensi 2,6 GHz Demi Internet 100 Mbps

    Telkomsel Berburu Seleksi Frekuensi 2,6 GHz Demi Internet 100 Mbps

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan pita frekuensi 2,6 GHz bagi operator seluler untuk meningkatkan kecepatan internet Indonesia tembus 100 Mbps. Telkomsel pun menyatakan minatnya.

    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, mengatakan ketertarikan spektrum tersebut untuk menambah daya gedor koneksi 5G yang sedang digenjot oleh Telkomsel.

    “Kita pasti tertarik, kalau misalnya yang (dilelang) frekuensi 2,6 GHz,” ujar Saki ditemui di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Meski sebelumnya, Komdigi telah melakukan konsultasi publik terlebih dahulu terkait frekuensi 700 MHz dan 26 GHz yang dibuka untuk seluler. Namun terbaru, pemerintah berpindah arah dengan akan seleksi frekuensi 2,6 GHz.

    Kendati begitu, Telkomsel seperti dikatakan Saki, tidak mempersoalkan perbedaan tersebut. Menurutnya bahwa dengan meningkatnya kebutuhan akses internet di masyarakat, operator seluler membutuhkan ‘tambahan tenaga’ spektrum frekuensi terbaru.

    “Makanya, nanti tergantung dari Komdigi bukanya seberapa besar. Kita pasti akan ikut lelangnya lah. Nunggu dari Komdigi, cuma belum ada (kabar selanjutnya) kan sampai sekarang,” ungkap Saki.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komdigi tengah menyiapkan jurus baru untuk mendongkrak kecepatan internet di Indonesia. Salah satu langkah terbarunya adalah membuka konsultasi publik terkait penggunaan pita frekuensi radio 2,6 GHz. Spektrum ini digadang-gadang punya potensi besar untuk meningkatkan kualitas konektivitas seluler Tanah Air yang saat ini masih tertinggal.

    Maklum saja, kondisi konektivitas broadband di Indonesia saat ini memang masih tertatih-tatih jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Dari sisi kecepatan unduh mobile broadband, data Ookla per Maret 2025 menempatkan Indonesia di peringkat ke-9 dari 10 negara ASEAN, dengan rata-rata hanya 40,37 Mbps.

    Komdigi menyiapkan pita frekuensi radio 2,6 GHz untuk menjawab kebutuhan tersebut. Pita frekuensi ini termasuk dalam kategori mid-band yang punya keunggulan kapasitas dengan bandwidth cukup lebar, yakni 190 MHz.

    Selain itu, pita 2,6 GHz dengan mode Time Division Duplex (TDD) memiliki ekosistem perangkat 4G dan 5G terluas kedua secara global, menjadikannya pilihan strategis untuk adopsi teknologi seluler terkini.

    “Diharapkan dampak dari penggunaan pita frekuensi radio 2,6 GHz untuk 4G/5G dapat menghadirkan konektivitas broadband yang lebih berkualitas,” kata Komdigi.

    (agt/asj)

  • Google Digusur AI, Masa Jayanya Diramal Sisa 5 Tahun Lagi

    Google Digusur AI, Masa Jayanya Diramal Sisa 5 Tahun Lagi

    Jakarta

    Pengguna internet mulai banyak yang menggunakan chatbot AI seperti ChatGPT sebagai mesin pencari. Layanan mesin pencari konvensional seperti Google pun diramal akan tergusur.

    Belum lama ini, seorang eksekutif Apple bersaksi dalam salah satu sidang antimonopoli yang melibatkan Google bahwa layanan AI menyebabkan penurunan penelusuran di browser Safari untuk pertama kalinya.

    Kesaksian ini langsung dirasakan efeknya oleh Alphabet, perusahaan induk Google. Valuasi Alphabet langsung turun USD 150 miliar dalam sehari.

    Beberapa analis juga menilai ulang cara mengukur pangsa pasar Google di pasar mesin pencari yang sangat dominan. Bahkan salah satu analis memperkirakan pangsa pasar Google akan turun dari 90% menjadi kurang dari 50% dalam waktu lima tahun.

    Menurut analis, penurunan itu disebabkan oleh pergeseran perilaku konsumen yang beralih dari mesin pencari tradisional ke chatbot AI, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/5/2025).

    Google juga tidak tinggal diam menghadapi gempuran chatbot AI. Dalam konferensi tahunan Google I/O pekan lalu, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California ini mengumumkan sederet fitur AI baru yang akan tersedia di Search, layanan mesin pencari utamanya.

    Mulai dari AI Mode, chatbot yang tersedia langsung di Google Search dan dapat diakses lewat tab khusus. Fitur ini dirancang untuk menjawab pertanyaan yang lebih rumit dan panjang, yang mungkin sulit dijawab oleh mesin pencari biasa.

    AI Mode ditenagai model Gemini 2.5 versi custom dan saat ini sudah tersedia untuk pengguna Google Search di Amerika Serikat. Google juga berencana memperluas fitur AI Mode dengan meluncurkan kemampuan baru di masa depan seperti Deep Search untuk membantu riset yang mendalam.

    Dalam kesempatan yang sama, Google juga mengumumkan paket ‘AI Ultra’ dengan biaya langganan USD 250 per bulan. Pelanggan paket ini dapat mengakses model AI paling canggih dengan limit paling tinggi, sekaligus akses awal untuk fitur eksperimental seperti Project Mariner.

    (vmp/vmp)

  • Bigetron Susul RRQ ke Final

    Bigetron Susul RRQ ke Final

    Jakarta

    Bigetron Esports berhasil menyusul RRQ Kazu ke babak finals. Mereka menjadi tim kedua dari Indonesia yang berhasil melakukannya.

    Sedangkan tiga tim Free Fire dari Indonesia lainnya, Evos Divine, Onic, dan Vesakha Esports, masih harus berjuang di pekan keenam. Ketiganya wajib menempati peringkat enam teratas, supaya bisa mengikuti jejak Bigetron dan RRQ Kazu.

    Pada pekan kelima, selain Bigetron, dua tim lainnya yang berhasil lolos ke final ialah Virtus Pro dan All Gamers Global. Dua tim asal Thailand ini menduduki puncak klasemen pada hari pertama dan ketiga.

    Virtus Pro tampil gemilang selama pertandingan. Mereka berhasil unggul dari 11 tim lain yang saat itu juga berupaya meraih peringkat pertama.

    Dari enam game yang dilakoni, tim ini berhasil menggasak dua booyah dan 64 poin eliminasi. Mereka pun mampu meninggalkan jauh lawan-lawannya dengan total 117 poin.

    Lalu pada hari kedua, Bigetron Esports susah payah meraih urutan pertama. Mereka harus berjibaku dengan kerasnya permainan All Gamers Global.

    Bahkan di akhir laga, meskipun akhirnya berhasil mencapai posisi pertama, selisih poinnya sangat tipis dengan All Gamers Global yang ada di peringkat kedua. Perbedaannya cuma satu poin.

    Gagal mendapatkan tiket final pada hari kedua, All Gamers Global membalas keesokan harinya. Namun perjuangannya tidak mudah sama sekali, karena mendapat perlawanan ketat dari Evos Divine.

    Bahkan poin yang didapatkan keduanya sama. Mereka berhasil mengumpulkan total 92 poin. Lantas mengapa malah All Gamers Global yang lolos? Hal ini mengingat jumlah kill-nya berbeda.

    All Gamers Global mengoleksi 58 poin eliminasi. Sedangkan Evos memperoleh 55 poin eliminasi.

    “Ya cukup kecewa dengan penampilan di ronde terakhir. Padahal, kami bisa mendapatkan tiket Grand Finals jika lebih berhati-hati. Tapi nggak apa-apa, karena masih ada kesempatan di pekan ke-6. Kami yakin kami bisa membuktikan bahwa Evos Divine adalah tim yang layak untuk bermain di Grand Finals, bahkan meraih juara untuk Indonesia!” ujar pemain Evos Divine, Rasyah Rasyid alias Rasyah, dari informasi yang diterima detikINET, Senin (26/5/2025).

    Pekan keenam babak knockout stage FFWS SEA 2025 Spring digelar pada 30 Mei – 1 Juni 2025. Ini menjadi kesempatan terakhir bagi tiga tim Indonesia yang ingin melaju ke partai puncak. Untuk grand final diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada 14 Juni 2025.

    (hps/fyk)

  • CCSI Gandeng FCJ Optoelectronics Bikin Aliansi Industri Kabel Optik

    CCSI Gandeng FCJ Optoelectronics Bikin Aliansi Industri Kabel Optik

    Jakarta

    PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. (CCSI), produsen kabel optik di Indonesia, menandatangani perjanjian usaha patungan dengan FCJ Optoelectronics asal China.

    Kerja sama strategis ini menjadi langkah penting bagi CCSI untuk memperkuat posisi dan meningkatkan daya saing di tengah pesatnya pertumbuhan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

    Melalui perusahaan patungan bernama PT Fuchunjiang Cable Systems Indonesia (FCSI), kedua perusahaan akan memproduksi dan memasarkan produk serat optik, kabel optik, dan aksesoris terkait dengan kualitas tinggi dan harga yang lebih kompetitif di bawah merek baru FCSI, melengkapi lini produk premium CCSI yang telah dikenal luas.

    Penandatanganan dilakukan oleh Peter Djatmiko selaku Direktur Utama CCSI dan Lanyan Hu (Miri) selaku kuasa dari General Manager FCJ Opto Tech.

    “Sebagai Presiden Direktur CCSI, saya sangat antusias dengan terbentuknya kemitraan strategis ini bersama FCJ Optoelectronics, salah satu pemain global terkemuka di bidang teknologi komunikasi optik. Aliansi ini akan memperkuat daya saing kami menghadapi masuknya produk murah dari China, sekaligus mempertahankan kepercayaan pelanggan setia kami yang tetap memilih produk berkualitas premium dari CCSI,” kata Peter Djatmiko, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Sebagai informasi, CCSI didirikan pada tahun 1996 dan menjadi pemasok kabel optik untuk berbagai operator telekomunikasi, ISP, dan kontraktor OSP. Dengan kemitraan ini, CCSI menargetkan peningkatan pangsa pasar melalui penawaran produk yang lebih beragam untuk segmen harga terjangkau maupun spesifikasi tinggi.

    “Sebagai salah satu dari 500 Perusahaan Swasta Terbesar di China dan pemimpin di industri komunikasi optik, kemitraan dengan CCSI ini merupakan aliansi strategis yang kuat antara perusahaan China dan Indonesia. Kami berharap dapat memanfaatkan keunggulan masing-masing perusahaan untuk memperdalam kepercayaan bersama, mempercepat pengembangan industri baru, dan memperluas jangkauan pasar internasional melalui kemitraan ini,” kata Bo Shao, general manager FCJ Optoelectronics.

    (asj/asj)

  • Begini Kata XLSmart dan Telkomsel Soal Aturan Registrasi Biometrik

    Begini Kata XLSmart dan Telkomsel Soal Aturan Registrasi Biometrik

    Jakarta

    Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana untuk menerapkan registrasi SIM card menggunakan biometrik guna memperketat penggunaan layanan seluler yang sering disalahgunakan untuk penipuan online. Operator seluler XLSmart dan Telkomsel merespon wacana tersebut.

    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, mengatakan sebelumnya Telkomsel sudah melakukan uji coba yang dilakukan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid terkait registrasi SIM card biometrik.

    “Kita masih on progress kemarin Pak Dirut dan Bu Menteri ya, waktu bulan lalu ya. Kita sudah trial untuk biometriknya dan kita yang jelas akan mengikuti semua aturan dari pemerintah terkait dan kita akan mematuhinya. Kita akan mengikuti semua prosesnya yang baik nanti aturannya sudah termasuk kan menjadi Permen dan lain sebagainya,” ujar Saki di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Sementara itu, ditemui secara terpisah, Group Head Corporate Communications & Suistainability XLSmart Reza Mirza, juga mengungkapkan kesiapannya. Disampaikannya, pada dasarnya XLSmart menyatakan kesanggupan jika pemerintah akan menerapkan registrasi SIM card biometrik.

    “Kalau biometrik XLSmart sudah siap kan, sudah mulai melakukan percobaan walaupun implementasinya secara bertahap, seperti di Gandaria itu kita sudah ada. Pada prinsipnya kita mendukung implementasi biometrik dan XLSmart sudah siap dari awal sejak berbulan-bulan sebelumnya,” ungkap Reza beberapa waktu lalu.

    Guna meningkatkan akurasi data pelanggan seluler, pemerintah dan operator seluler tengah menggodok aturan registrasi SIM card pakai biometrik dengan pemindaian wajah atau face recognition.

    Sebelumnya, Komdigi sudah memberlakukan registrasi SIM card prabayar yang divalidasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK). Hanya saja setelah kebijakan tersebut diterapkan masih saja terjadi penyalahgunaan data, penipuan online, spam call, hingga kartu perdana yang sudah lebih aktif sebelum digunakan.

    Terbaru, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi, Edwin Hidayat, mengungkapkan pemerintah akan memberlakukan registrasi SIM card pakai teknologi biometrik yang dilakukan secara bertahap. Pada fase awal akan lebih dulu menyasar pelanggan baru yang nantinya diperluas ke pelanggan lama.

    (agt/asj)

  • LG PuriCare AeroBooster & AeroHit Rilis di RI: Harga dan Keunggulan

    LG PuriCare AeroBooster & AeroHit Rilis di RI: Harga dan Keunggulan

    Jakarta

    PT LG Electronics Indonesia (LG) kembali menambah lini pembersih udara (air purifier). Kali ini, raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut memperkenalkan dua jagoan sekaligus: LG PuriCare AeroBooster dan LG PuriCare AeroHit, yang dirancang untuk memberikan solusi udara bersih optimal dengan sentuhan desain modern.

    “Keduanya mewakili upaya kami dalam menghadirkan perangkat air purifier yang mampu melakukan pembersihan udara dengan performa bertenaga, namun juga hadir dalam desain bergaya,” ujar Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia dalam keterangannya.

    Ha Sang-chul menambahkan, desain yang elegan pada kedua produk ini merupakan cerminan perhatian LG terhadap gaya hidup modern, di mana keselarasan desain interior menjadi salah satu prioritas. Senada dengan itu, Mike Kim, Product Director ES of LG Electronics Indonesia, menekankan bahwa teknologi menjadi inti dari inovasi ini.

    “LG PuriCare AeroBooster dan AeroHit merupakan koleksi inovatif yang mengutamakan teknologi terbaik untuk memastikan udara di dalam ruangan menjadi lebih bersih dan sehat dengan cara yang cepat, terutama di tengah tantangan tingginya tingkat polusi udara saat ini,” ungkap Mike Kim.

    LG Purifier Foto: LG IndonesiaLG PuriCare AeroBooster

    Bagi kamu yang membutuhkan pembersih udara untuk ruangan lebih besar atau dengan aktivitas padat, LG PuriCare AeroBooster hadir sebagai pilihan utama. Meski bertenaga, desainnya yang ramping berbentuk tabung dengan panel penyangga kipas Clean Booster yang dapat berputar, tak akan mengganggu estetika maupun aktivitas di dalam ruangan. Tampilan modernnya diperkuat dengan layar LED di bagian depan untuk kemudahan pengaturan.

    Kunci performa AeroBooster terletak pada Filter Aero Series V yang canggih. Filter ini mampu menyedot polutan dari berbagai arah, secara efektif mengurangi debu, bau tak sedap, hingga virus dan bakteri yang melayang di udara.

    “Yang membuat LG PuriCare AeroBooster unik adalah fitur Dual Airflow dan Clean Booster yang mengalirkan udara bersih dari dua arah sekaligus, yaitu dari atas dan bawah. Aliran ini memastikan seluruh sudut ruangan, termasuk area dekat lantai tempat debu sering menumpuk menjadi tetap bersih,” jelas Abhinyano, Head of Product Marketing ES of LG Electronics Indonesia.

    Abhinyano, Head of Product Marketing ES of LG Electronics Indonesia. Foto: LG Indonesia

    Dengan kemampuan menjangkau area hingga 52,8 meter persegi, kipas pada bagian atas AeroBooster sanggup mengalirkan udara bersih hingga jarak lima setengah meter. Kebersihan internal perangkat pun terjaga berkat teknologi LG UVnano yang memanfaatkan sinar UV untuk menjaga higienitas permukaan kipas, dilengkapi Ionizer yang menetralisir zat berbahaya di udara.

    Soal efisiensi, pengguna dapat menghemat konsumsi daya hingga lebih dari 49% dengan memilih mode AI+ dibandingkan mode Smart+ bawaan, tanpa mengurangi kinerja pembersihan. Kenyamanan ekstra hadir melalui Mood Lighting yang bisa diatur, serta kompatibilitas dengan aplikasi LG ThinQ untuk pengendalian jarak jauh via smartphone Android maupun iOS.

    LG PuriCare AeroHit

    Untuk ruangan dengan dimensi lebih kecil, hingga 32 meter persegi, LG PuriCare AeroHit menawarkan solusi yang tak kalah andal. Desainnya yang menyerupai tabung dengan balutan warna putih matte membuatnya tampil elegan dan hemat tempat, serasi dengan berbagai gaya interior. Layar LED terintegrasi menampilkan kualitas udara secara real-time.

    AeroHit bekerja dengan teknologi Aero H Filter berlapis yang menyaring udara 360 derajat, efektif mengurangi debu, bau, virus, alergen, dan polutan lainnya. Keistimewaan lainnya adalah sensor Particulate Matter (PM) 1.0 yang mampu mendeteksi partikel debu super halus sekecil 0,01 mikrometer. Dengan pemantauan real-time ini, AeroHit secara otomatis akan menyesuaikan kinerja pembersihan untuk menjaga kualitas udara optimal.

    Abhinyano menambahkan kemudahan aksesibilitas kedua produk ini. “Pengguna dapat mengoperasikan LG PuriCare AeroBooster dan AeroHit dengan berbagai cara, yaitu secara manual melalui tombol panel yang terletak pada bagian atas unit Air Purifier, maupun dengan perangkat ponsel pintar melalui jaringan Wi-Fi dengan menggunakan aplikasi LG ThinQ yang dapat diunduh di Google Play Store dan App Store,” ujarnya. Aplikasi ini juga memungkinkan penjadwalan operasi.

    LG Purifier Foto: LG IndonesiaHarga dan Ketersediaan

    Bagi konsumen yang tertarik, Mike Kim mengungkapkan bahwa LG PuriCare AeroBooster akan dibanderol dengan harga sekitar Rp 5 jutaan. Sementara itu, LG PuriCare AeroHit akan tersedia dengan harga sekitar Rp 2 jutaan. Kedua produk inovatif ini sudah dapat ditemui di berbagai toko elektronik terkemuka dan platform online marketplace di seluruh Indonesia.

    Dengan hadirnya LG PuriCare AeroBooster dan AeroHit, LG sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga memahami kebutuhan dan gaya hidup konsumen modern Indonesia.

    (afr/afr)

  • Ganti Jadi Simpati, Bagaimana Nasib 150 Juta Pelanggan Telkomsel Prabayar?

    Ganti Jadi Simpati, Bagaimana Nasib 150 Juta Pelanggan Telkomsel Prabayar?

    Jakarta

    Dengan kembalinya Simpati setelah empat tahun dimatikan, maka kini Telkomsel mengandalkan merek tersebut di segmen pengguna seluler prabayar. Lalu, bagaimana dengan nasib Telkomsel Prabayar?

    Pada pertengahan Juni 2021, Telkomsel melakukan perombakan besar yang tak hanya mengubah logo saja tapi juga menggabungkan seluruh merek prabayar mulai dari Simpati, As, dan Loop menjadi satu payung bernama Telkomsel Prabayar. Namun sekarang, Telkomsel memilih untuk menghidupkan lagi Simpati.

    “Jadi bagi pelanggan, secara seamless kita akan masuk ke produknya Simpati semua. Jadi, Telkomsel Prabayar itu akan jadi Simpati mulai di hari ini, dan mereka pun berhak mendapatkan benefit,” ujar Vice President Brand and Marketing Communications Telkomsel Abdullah Fahmi di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Pelanggan juga tidak perlu melakukan registrasi ulang ke Grapari ataupun melakukan hal lainnya, karena perubahan Telkomsel Prabayar menjadi Simpati tidak terdampak.

    “Untuk pelanggan, tidak perlu ganti kartu dan sebagainya. Jadi, pelanggan eksisting bisa membeli beragam paket Simpati yang kami berikan untuk semua pelanggan. Dan juga, ini untuk pelanggan eksisting Simpati pun masih bisa menikmati beragam layanan,” kata Vice President Prepaid Consumer Marketing Telkomsel, Abdullah Fahmi.

    Melalui merek Simpati ini, Telkomsel menyasar enam segmen pelanggan, yaitu di antaranya yang hobi nonton, mendengarkan musik, belanja, bermain game, edukasi, dan ingin mendapatkan proteksi keamanan ketika berselancar di dunia maya.

    Diketahui selama 30 tahun beroperasi, operator seluler Telkomsel memiliki lebih dari 158,8 juta pelanggan mobile, di mana 150 juta merupakan pelanggan prabayar, yang didukung dengan lebih dari 278.100 base transceiver station (BTS). Sedangkan, untuk pelanggan fixed broadband IndiHome tercatat lebih dari 9,8 juta pelanggan.

    (agt/asj)