Category: Detik.com Tekno

  • Letusan Matahari Bikin Satelit Starlink Berguguran

    Letusan Matahari Bikin Satelit Starlink Berguguran

    Jakarta

    Letusan dari Matahari memperpendek umur satelit yang ada di orbit Bumi, terutama konstelasi satelit besar seperti Starlink. Hal ini bisa menguntungkan sekaligus menimbulkan risiko untuk penduduk Bumi.

    Seperti diketahui, Matahari melewati siklus aktivitas 11 tahunan dengan periode puncak yang disebut ‘solar maximum’, yang terakhir kali terjadi pada akhir tahun 2024.

    Selama periode ini, peningkatan letusan Matahari menciptakan badai geomagnetik yang membuat atmosfer Bumi menjadi lebih panas, yang menyebabkan ukurannya membengkak dan menarik satelit ke arah permukaan Bumi.

    Denny Oliveira dan koleganya dari Goddard Space Flight Center NASA di Maryland mencoba meneliti dampak letusan Matahari terhadap satelit seperti Starlink. Mereka menemukan ketika terjadi badai geomagnetik, jumlah satelit yang jatuh ke Bumi lebih banyak dibandingkan periode tanpa aktivitas Matahari.

    Efek ini baru terlihat setelah ledakan jumlah satelit di orbit Bumi, terutama kehadiran konstelasi satelit seperti Starlink. Saat ini ada lebih dari 7.000 satelit Starlink yang mengorbit Bumi untuk menyediakan layanan internet ke permukaan.

    SpaceX, perusahaan operator Starlink, terus berencana memiliki lebih dari 30.000 satelit di orbit Bumi, dan mereka terus meluncurkan satelit setiap minggunya. Di sisi lain antara tahun 2020 sampai 2024, ada 523 satelit Starlink yang masuk kembali ke Bumi dan terbakar di atmosfer.

    “Ini pertama kalinya dalam sejarah kita memiliki begitu banyak satelit yang kembali memasuki atmosfer pada waktu bersamaan,” kata Oliveira kepada New Scientist, seperti dikutip detikINET, Jumat (30/5/2025).

    “Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan memiliki satelit yang masuk ke atmosfer setiap hari,” sambungnya.

    Sean Elvidge dari University of Birmingham mengatakan efek ini dapat menguntungkan operator seperti SpaceX karena dapat memensiunkan satelit mati dari orbit dengan lebih cepat, sehingga tidak membahayakan satelit lain. Namun, hal ini juga bisa membatasi kemampuan operator untuk mengoperasikan satelit di orbit di bawah 400km.

    Ada juga kemungkinan bahwa satelit yang kembali ke Bumi lebih cepat berarti memperkecil kemungkinan satelit akan habis terbakar di atmosfer Bumi. Artinya, ada kemungkinan puing-puing satelit itu akan menghantam pemukiman atau wilayah lainnya di permukaan Bumi.

    Pada Agustus 2024, puing satelit Starlink sebesar 2,5kg ditemukan di sebuah peternakan di Saskatchewan, Kanada. Menurut SpaceX ini adalah satu-satunya kasus kepingan satelit Starlink jatuh ke Bumi karena tidak terbakar sepenuhnya di atmosfer.

    (vmp/hps)

  • Xiaomi Kuasai Pasar Wearable Global

    Xiaomi Kuasai Pasar Wearable Global

    Jakarta

    Selama periode 1 Januari hingga 31 Maret 2025, ada 46,6 juta unit wearable yang dikapalkan, dan 19% dari angka itu dikuasai oleh Xiaomi.

    Menurut data Canalys, pasar wearable pada periode tersebut tumbuh 13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam data tersebut, market share Xiaomi tumbuh 44% menjadi 19% yang antara lain berkat Redmi Band 5, salah satu wearable paling laris selama Q1 2025.

    Di bawah Xiaomi ada Apple dengan market share 16%, tumbuh 5% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah pengapalannya mencapai 7,6 juta unit, dan disusul Huawei dengan mengapalkan 7,1 juta unit dan market share 15%, lewat permintaan yang kuat untuk seri Watch GT serta Watch Fit.

    Di posisi ke-4 ada Samsung yang mengapalkan 4,9 juta unit wearable dengan market share 11%, dan pada posisi ke-5 ditutup oleh Garmin dengan pengapalan 1,8 juta unit wearable dengan market share 4%.

    Di luar lima besar merek itu, ada berbagai merek wearable lain dengan market share 35,4% atau 16,5 juta unit wearable, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Jumat (30/5/2025).

    Selain mempublikasikan pasar wearable global, Canalys juga mempublikasikan hasil riset konsumen di Eropa. Dari riset itu disimpulkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan calon pembeli dalam memilih wearable.

    Dua faktor paling penting adalah harga dan daya tahan baterai. Faktor lain yang juga menentukan adalah fitur pemantau kesehatan, merek, dan desain. Menariknya, fitur olahraga malah menjadi faktor yang kurang menentukan calon pembeli wearable.

    (asj/asj)

  • Bukan iOS 19, Apple Akan Umumkan iOS 26 di WWDC 2025

    Bukan iOS 19, Apple Akan Umumkan iOS 26 di WWDC 2025

    Jakarta

    Apple benar-benar akan merombak semua sistem operasinya tahun ini. Tidak hanya desainnya yang akan dipermak, sistem penamaan iOS, iPadOS, macOS, dan kawan-kawan juga akan diubah.

    Menurut laporan jurnalis Bloomberg Mark Gurman, nama iOS, iPadOS, macOS, tvOS, watchOS, dan visionOS edisi selanjutnya akan mengikuti tahun rilisnya, bukan nomor versi seperti sebelumnya.

    Jadi alih-alih iOS 19, Apple akan meluncurkan iOS 26 tahun ini. iOS 26 akan ditemani iPadOS 26, macOS 26, watchOS 26, tvOS 26, dan visionOS 26, bukan iPadOS 19, macOS 16, watchOS 12, tvOS 19, dan visionOS 3.

    Gurman mengatakan perubahan ini bertujuan untuk membuat penamaan sistem operasinya menjadi lebih konsisten, daripada menggunakan nama versi yang berbeda-beda.

    Saat ini sistem penamaan sistem operasi Apple memang terlihat acak karena mengikuti angka versinya seperti iOS 18, watchOS 12, macOS 15, dan visionOS 2.

    Lantas, kalau diluncurkan tahun 2025 kenapa Apple menggunakan nama iOS 26 bukan iOS 25? Gurman mengatakan Apple menggunakan sistem penomoran ala pabrikan mobil dan memilih angka sesuai tahun selanjutnya.

    Karena itu, nama yang dipakai adalah iOS 26 karena update ini akan dirilis secara bertahap mulai musim gugur tahun 2025 hingga pertengahan tahun 2026, seperti dikutip dari MacRumors, Jumat (30/5/2025).

    Sistem penamaan baru ini akan diikuti dengan penyegaran desain di sistem operasi Apple yang cukup dramatis. Desain baru iOS, iPadOS, macOS, tvOS, dan watchOS kabarnya akan mengikuti desain visionOS agar terlihat seragam

    Perubahan nama dan update untuk iOS, iPadOS, dan kawan-kawan akan diumumkan di ajang WWDC 2025 yang akan dimulai pada 9 Juni 2025. Bagaimana pendapat kalian tentang perubahan nama iOS, detikers?

    (vmp/hps)

  • Penampakan Lubang ‘Surgawi’ Raksasa, Isinya Hutan Purba

    Penampakan Lubang ‘Surgawi’ Raksasa, Isinya Hutan Purba

    Penampakan Lubang ‘Surgawi’ Raksasa, Isinya Hutan Purba

  • PT Revo Solusindo Ingatkan Pentingnya Kesadaran Terkait Keamanan Siber

    PT Revo Solusindo Ingatkan Pentingnya Kesadaran Terkait Keamanan Siber

    Jakarta

    PT Revo Solusindo bersama WatchGuard Technologies mengingatkan tentang pentingnya kesadaran perusahaan terhadap tren dan ancaman keamanan siber. Sebab di era digital seperti saat ini, isu terkait keamanan siber harus mendapatkan perhatian lebih.

    Adapun isu tersebut dibahas dalam acara ‘WatchGuard Executive: Enterprise Cybersecurity Awareness Symposium’ yang diselenggarakan oleh PT Revo Solusindo Bersama WatchGuard Technologies di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat, akhir April 2025 lalu.

    Adapun acara tersebut dihadiri oleh jajaran direksi dari WatchGuard Technologies yakni Chief Security Officer Corey Nachreiner, VP of Sales APAC Sylvain Lejeune, Territory Sales Manager untuk Malaysia dan Indonesia Eva Kok, Field Marketing Manager untuk Southeast Asia Jolene Tan, Principal Consultant untuk Malaysia & Indonesia Stanley Yang, dan Territory Account Manager di Indonesia Fajar Isnanto.

    Dalam acara tersebut, Corey menyampaikan sejumlah topik penting terkait tren ancaman digital terkini yang mencakup beberapa hal. Salah satunya serangan Ransomware dan pencurian data. Selain itu, Corey memaparkan data bahwa 91% organisasi pernah mengalami insiden software supply chain dalam setahun terakhir. Pembahasan mengenai teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence, AI) pun diangkat.

    “Penggunaan teknologi kecerdasan artifisial dan Machine Learning (ML), meskipun mampu meningkatkan efisiensi, juga dapat membuka potensi risiko baru seperti kehilangan data yang tidak disengaja,” kata Corey dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5/2025).

    Corey mengajak para customer untuk menjajaki aneka produk terupdate dari WatchGuard Technologies. Di sesi pertama, Corey menawarkan solusi Endpoint Protection Detection and Response, ThreatSync Core, dan ThreatSync+ SaaS for M365.

    “Segala sesuatu pada engine ThreatSync+ AI di WatchGuard sangat inovatif; dari cakupan data yang dikumpulkan, penerapan model statistik mandiri, hingga korelasi perilaku dengan teknik, taktik, dan prosedur ancaman (TTPs),” ungkap Corey.

    Dalam sesi kedua, peserta diperkenalkan solusi FireCloud SASE (Secure Access Service Edge). FireCloud SASE menjadi pendekatan arsitektur ideal untuk perusahaan modern yang membutuhkan akses aman untuk kantor cabang, pekerja jarak jauh, hingga infrastruktur on- premises.

    Setelah menyelami solusi-solusi dari WatchGuard Technologies, para peserta diberikan kesempatan eksklusif untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada perwakilan WatchGuard Technologies mengenai tantangan dan strategi keamanan siber untuk perusahaan masing- masing.

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang PT Revo Solusindo dan produk terupdate dari WatchGuard Technologies, Anda dapat klik di sini

    Sebagai informasi tambahan, Corey merupakan salah satu tokoh di dunia keamanan siber yang memiliki pengalaman selama 26 tahun. Dia menawarkan prediksi akurat perihal tren keamanan siber dan menjadi pembicara terkenal di berbagai forum dunia seperti Gartner, RSA, dan Infosec.

    Corey hadir ke Indonesia dalam rangka technological roadshow di Asia Tenggara sebagai bentuk komitmen WatchGuard Technologies kepada partner dan para customer. Tujuan dari road show ini untuk memberikan insight tentang tren keamanan siber sekaligus mengelaborasi bagaimana teknologi WatchGuard dapat membantu customer dalam menghadapi serangan siber.

    (akn/ega)

  • Jadwal Playoff IKL Spring 2025, Mulai 30 Mei 2025

    Jadwal Playoff IKL Spring 2025, Mulai 30 Mei 2025

    Jakarta

    Babak playoff Indonesia Kings Laga (IKL) Spring 2025 segera dimulai pada 30 Mei 2025. Enam tim Honor of Kings terbaik di Tanah Air siap memperebutkan gelar juara.

    Keseruan acaranya akan diselenggarakan secara offline di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jakarta. Babak playoff akan berlangsung selama tiga hari, mulai 30 Mei – 1 Juni 2025.

    Adapun enam tim yang akan berlaga di turnamen ini ialah Dominator Esports (DMT), Bigetron Esports (BTR), Kagendra (KAGE), Rex Regum Qeon (RRQ), Talon Esports (TLN), dan Onic Esports (Onic).

    Di sini, Dominator Esports dan Bigetron Esports menjadi tim yang menempati slot di semifinal upper bracket. Sementara empat tim sisanya harus berjuang terlebih dahulu di quarter final.

    Setiap tim yang bermain di quarterfinal, bila kalah maka akan langsung gugur. Sedangkan Tim yang ada di upper bracket, ketika kalah tidak langsung tereleminasi dari kompetisi, tapi turun dulu ke lower bracket.

    Jadwal Playoff IKL Spring 2025

    Jadwal playoff IKL Spring 2025 dimulai pada siang hari. Total ada empat laga yang akan dilaksanakan pada hari pertama.

    Jumat, 30 Mei 2025

    Match 1: Talon vs RRQ – 13.00 WIBMatch 2: Kagendra vs Onic – 14.50Match 3: Dominator vs pemenang match 1 – 16.45 WIBMatch 4: Bigetron vs pemenang match 2 – 19.35 WIB

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Match 5: Tim yang kalah di match 3 vs tim yang kalah di match 4 – 16.00 WIBMatch 6: pemenang match 3 vs pemenang match 4 – 19.15 WIB

    Minggu, 1 Juni 2025

    Match 7: Tim yang kalah di match 6 vs pemenang match 5Grand final: pemenang match 6 vs pemenangatch 7 – 17.45 WIBFormat Playoff IKL Spring 2025

    Babak Playoffs diikuti enam tim yang lolos dari fase grup. Format yang diterapkan ialah double elimination bracket. Jadi tim yang berada di semifinal upper bracket memiliki dua kesempatan untuk tetap bertahan di turnamen.

    Tim yang kalah di bracket atas akan turun ke bracket bawah.Tim yang kalah dua kali akan langsung tersingkir.Tim yang mampu bertahan hingga akhir akan memperebutkan gelar juara IKL Spring 2025.

    Selain memperebutkan gelar juara IKL Spring 2025, seluruh tim juga berupaya meraih tiket untuk tampil di kejuaraan internasional. Tiga tim terbaik dari playoffs akan mewakili Indonesia di Honor of Kings World Cup (KWC 2025).

    Tambahan informasi, selain bisa datang langsung ke lokasi, para penggemar Honor of Kings di Indonesia juga bisa menyaksikan kemeriahan turnamen ini secara online. IKL Spring 2025 turut ditayangkan di kanal YouTube Honor of Kings Indonesia.

    (hps/afr)

  • Kenapa Ban Mobil Warna Hitam Padahal Karet Berwarna Putih?

    Kenapa Ban Mobil Warna Hitam Padahal Karet Berwarna Putih?

    Jakarta

    Karet secara alami berwarna putih, jadi mengapa ban mobil berwarna hitam? Kalau menurut Bridgestone, perusahaan manufaktur Jepang, ban mobil dulunya berwarna putih, loh. Terus kok ban mobil warna hitam?

    Jadi, perusahaan mulai penambahan karbon hitam dalam produksi ban. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan. Melansir IFLScience, karbon hitam hampir 97%-nya merupakan karbon murni. Karbon hitam terbentuk selama proses pembakaran tidak sempurna, yaitu ketika tidak ada cukup oksigen untuk menghasilkan produk pembakaran normal (air dan karbon dioksida), produk minyak bumi dalam kondisi terkendali.

    Karbon hitam tampak seperti pelet hitam kecil atau bubuk hitam halus. Karbon hitam dapat ditambahkan ke karet, plastik, dan tinta cetak serta ban. Menurut International Carbon Black Association, sekitar 18 miliar pon (8,1 juta metrik ton) karbon hitam diproduksi setiap tahun.

    Dengan menambahkan karbon hitam, produsen dapat membuat ban lebih tahan terhadap panas dan abrasi, serta menjadikannya lebih kuat secara keseluruhan. Bahan tersebut juga mampu melindungi ban dari sinar UV dan ozon, yang dapat menyebabkan kerusakan tambahan.

    Singkatnya, karbon hitam meningkatkan umur ban. Menurut Goodyear Motors, ban yang tidak mengandung karbon hitam kemungkinan tidak akan bertahan sejauh 5.000 mil (8.000 kilometer) dan ini mengharuskan sebagian besar pengemudi mengganti ban mereka sekali atau dua kali setahun.

    Penambahan karbon hitam juga membuat senyawa karet yang ditemukan pada ban lebih konduktif secara elektrik. Hal ini memberikan jalur keluar bagi muatan statis yang dapat terbentuk dan dapat menyebabkan sengatan listrik. Manfaat lain yang lebih estetis dari penambahan karbon hitam adalah dapat mempermudah menjaga ban Anda tetap bersih. Ya lebih tepatnya sih, menyembunyikan perubahan warna dan kotoran yang mungkin menempel di jalan.

    Sama seperti ban yang tidak selalu berwarna hitam, ban juga tidak selalu terbuat dari karet. Menurut majalah Road & Track, ban awal dibuat dari kayu dan dibungkus dengan sepotong besi. Namun, meskipun ban awal ini mungkin cukup untuk kereta kuda pada abad kesembilan belas, motor pada abad kedua puluh membutuhkan sesuatu yang lebih kokoh.

    Ada juga invasi ban karet Robert Thomson yang dibungkus dengan kulit. Ini didapati tidak bertahan lama. Nah, ban pneumatik John Boyd Dunlop lah yang dipatenkan pada tahun 1888 dan telah menjadi standar yang masih digunakan hingga saat ini.

    (ask/afr)

  • Tragedi Tenggelamnya Kapal Pesiar Bayesian yang Bawa Para Crazy Rich

    Tragedi Tenggelamnya Kapal Pesiar Bayesian yang Bawa Para Crazy Rich

    Tragedi Tenggelamnya Kapal Pesiar Bayesian yang Bawa Para Crazy Rich

  • Gaya Makin Kece, Tapi Rambut Manusia Rp 2.800 T Masih Semrawut

    Gaya Makin Kece, Tapi Rambut Manusia Rp 2.800 T Masih Semrawut

    Gaya Makin Kece, Tapi Rambut Manusia Rp 2.800 T Masih Semrawut

  • Desain Kece, Spek Ngeri! Vivo S30 Pro Mini Siap Bikin Kepincut

    Desain Kece, Spek Ngeri! Vivo S30 Pro Mini Siap Bikin Kepincut

    Jakarta

    Jagat smartphone kembali diramaikan dengan gebrakan dari Vivo. Pabrikan asal China ini baru saja secara resmi meluncurkan duo ponsel anyarnya, Vivo S30 dan S30 Pro, di negara asalnya.

    Meski keduanya menarik, perhatian publik justru banyak tertuju pada S30 Pro Mini. Ukurannya ringkas, desainnya stylish, dan spesifikasinya ternyata tak main-main!

    Vivo S30 Pro Mini

    Vivo S30 Pro Mini hadir sebagai suksesor S20 Pro, namun dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Ia mengusung layar AMOLED LTPO 1,5K 120Hz berukuran 6,31 inci yang lebih kompak. Ukuran ini mengingatkan kita pada konsep Vivo X200 Pro Mini yang sempat beredar, menandakan Vivo serius menggarap pasar ponsel bertenaga dengan ukuran yang lebih bersahabat di tangan.

    Vivo V30 Pro Mini Foto: Vivo

    Yang membuatnya semakin istimewa, Vivo mengklaim S30 Pro Mini adalah ponsel pertama di dunia yang berhasil mengantongi sertifikasi triple-proof dari SGS. Ini berarti ketahanannya bukan kaleng-kaleng! Tak hanya itu, S30 Pro Mini juga dibekali rating IP68 dan IP69 untuk ketahanan terhadap debu dan air, bahkan semprotan air bertekanan tinggi.

    Soal tampilan, S30 Pro Mini tampil premium dengan rangka logam dan pilihan warna menarik seperti Cool Berry Pink, Mint Green, Lemon Yellow, dan Cocoa Black. Dijamin bakal menunjang penampilan penggunanya.

    Masuk ke bagian spesifikasi, Vivo S30 Pro Mini tak main-main. Ponsel ini ditenagai oleh System-on-Chip (SoC) MediaTek Dimensity 9300+, chipset yang sama powerfulnya dengan yang digunakan pada S20 Pro. Ini menjanjikan performa flagship yang siap melibas berbagai aplikasi dan game berat.

    Kamera Vivo V30 Pro Foto: Vivo

    Sektor fotografi juga menjadi salah satu nilai jual utama. S30 Pro Mini dipersenjatai tiga kamera belakang: kamera utama 50MP dengan sensor Sony IMX921 dan OIS, kamera sudut ultra lebar 8MP, dan yang paling menarik, kamera telefoto periskop 50MP IMX882 dengan kemampuan zoom optik 3x. Untuk para pecinta selfie, tersedia kamera depan 50MP dengan autofokus. Jangan lupakan kehadiran Aura Light khas Vivo yang siap membantu pencahayaan.

    Baterai jumbo 6500mAh dengan dukungan pengisian cepat 90W memastikan S30 Pro Mini bisa menemani aktivitas seharian tanpa khawatir kehabisan daya.

    Vivo V30 Pro Mini Foto: Vivo

    Spesifikasi Lengkap Vivo S30 Pro Mini:

    Layar: AMOLED LTPO 6,31 inci, resolusi 1,5K (2640 x 1216 piksel), refresh rate 120Hz, peredupan PWM frekuensi tinggi 4320Hz, kecerahan puncak hingga 5000 nitsChipset: MediaTek Dimensity 9300+ (4nm) Octa-CoreGPU: Immortalis-G720RAM: 12GB / 16GB LPDDR5XPenyimpanan Internal: 256GB / 512GB UFS 3.1Sistem Operasi: Android 15 dengan OriginOS 5SIM: Ganda (nano + nano)Kamera Belakang: 50MP (wide), sensor Sony IMX921, f/1.88, OIS; 8MP (ultrawide), 106°, f/2.2; 50MP (periscope telephoto), sensor IMX882, 3x optical zoom, f/2.65, Aura LightKamera Depan: 50MP, f/2.0, autofokusFitur: Sensor fingerprint dalam layar, USB Tipe-C, Speaker Stereo, Audio Resolusi Tinggi, IP68 + IP69 (tahan debu dan air)Dimensi: 150,83 × 71,76 × 7,99 mm; Berat: 186gKonektivitas: 5G SA/NSA, Dual 4G VoLTE, Wi-Fi 7 802.11 a (2.4GHz + 5GHz), Bluetooth 5.4, GPS (L1 + L5), USB Type-C, NFCBaterai: 6500mAh (tipikal) dengan pengisian cepat 90WVivo V30

    Bersamaan dengan versi Mini, Vivo juga merilis S30 reguler. Ponsel ini mempertahankan panel AMOLED BOE Q10 1,5K 120Hz namun dengan ukuran lebih besar, yakni 6,67 inci. Perbedaan utama lainnya terletak pada chipset yang digunakan, yaitu Qualcomm Snapdragon 7 Gen 4.

    Vivo V30 Foto: Vivo

    Spesifikasi Vivo S30:

    Layar: AMOLED datar 6,67 inci, resolusi 1,5K (2800×1260 piksel), HDR10+, refresh rate 120Hz, peredupan PWM frekuensi tinggi 3840Hz, kecerahan puncak hingga 5000 nitsChipset: Qualcomm Snapdragon 7 Gen 4 (4nm)GPU: Adreno 722RAM: 12GB / 16GB LPDDR5XPenyimpanan Internal: 256GB / 512GBSistem Operasi: Android 15 dengan OriginOS 5SIM: Ganda (nano + nano)Kamera Belakang: 50MP (wide), sensor Sony LYT700V /1.56″, f/1.88, OIS; 8MP (ultrawide), 106°, f/2.2; 50MP (periscope telephoto), sensor IMX882, 3x optical zoom, f/2.65, Aura LightKamera Depan: 50MP, f/2.0, autofokusFitur: Sensor fingerprint dalam layar, IP64 (tahan debu dan cipratan), USB Tipe-C, Speaker Stereo, Audio Resolusi TinggiDimensi: 160,21 × 74,39 × 7,49 mm; Berat: 192gKonektivitas: 5G SA/NSA, 4G VoLTE Ganda, Wi-Fi 6 802.11 ac (2,4GHz + 5GHz), Bluetooth 5.4, GPS (L1 + L5), USB Tipe-C, NFCBaterai: 6500mAh (tipikal) dengan pengisian cepat 90WHarga dan Ketersediaan

    Kedua ponsel ini sudah bisa dipesan di China mulai 29 Mei dan akan resmi dijual pada 6 Juni mendatang. Berikut rincian harganya:

    Vivo V30 Series Foto: Vivo

    Vivo S30 Pro Mini:

    12GB+256GB: 3499 yuan (sekitar Rp 7,8 jutaan)16GB+256GB: 3799 yuan (sekitar Rp 8,48 jutaan)16GB+512GB: 3999 yuan (sekitar Rp 8,93 jutaan)

    Vivo S30:

    12GB+256GB: 2699 yuan (sekitar Rp 6,02 jutaan)12GB+512GB: 2999 yuan (sekitar Rp 6,7 jutaan)16GB+512GB: 3299 yuan (sekitar Rp 7,35 jutaan)

    (afr/afr)