Category: Detik.com Tekno

  • Kucing Merah Kalimantan Muncul Lagi Setelah 20 Tahun Menghilang

    Kucing Merah Kalimantan Muncul Lagi Setelah 20 Tahun Menghilang

    Jakarta

    Dunia konservasi dibuat heboh dengan penemuan langka seekor kucing merah Kalimantan (Catopuma badia) yang terekam kamera jebak di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Kalimantan Utara, pada 2023. Ini adalah penampakan pertama dalam dua dekade terakhir-terakhir kali spesies ini terlihat pada 2003.

    Kucing merah Kalimantan, atau Bornean bay cat, merupakan salah satu spesies kucing liar paling langka dan misterius di dunia. Ia hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan diklasifikasikan sebagai spesies terancam punah oleh IUCN sejak 2002, demikian dikutip dari detikKalimantan.

    Apa Itu Kucing Merah Kalimantan?

    Kucing merah Kalimantan adalah spesies kucing liar kecil yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan, menjadikannya satu-satunya kucing endemik Borneo. Secara ilmiah, satwa ini termasuk dalam keluarga Felidae dan masih berkerabat dekat dengan kucing emas Asia (Catopuma temminckii), meskipun keduanya terpisah secara evolusi sekitar 3,16 juta tahun lalu.

    Kucing ini memiliki tubuh ramping dengan panjang sekitar 50-60 cm, ekor panjang (30-40 cm) berwarna cokelat kemerahan keemasan, dan berat antara 2,3-4,5 kg. Bulunya berwarna cokelat kemerahan dengan bagian bawah lebih pucat, kepala bulat, dan telinga lebar, memberikan kesan elegan namun sulit ditemukan karena sifatnya yang nokturnal dan pemalu.

    Habitat alami kucing merah mencakup hutan tropis, mulai dari hutan rawa, dataran rendah, hingga perbukitan pada ketinggian hingga 500 meter di atas permukaan laut. Mereka juga tercatat di dekat sungai dan hutan bakau, menunjukkan preferensi terhadap lingkungan yang lebat dan terpencil. Distribusinya meliputi Kalimantan Utara, Timur, Tengah, Barat, serta Sabah dan Sarawak di Malaysia. Namun, karena ketergantungannya pada hutan lebat dan minimnya gangguan manusia, spesies ini sangat rentan terhadap deforestasi, perburuan ilegal, dan perdagangan satwa liar.

    Penemuan Langka di TNKM

    Penampakan kucing merah Kalimantan di TNKM pada 2023 merupakan peristiwa bersejarah. Sebelumnya, spesies ini hanya terekam dua kali di kawasan ini: pada 1957 oleh naturalis Prancis Pierre Pfeffer dan pada 2003 melalui kamera jebak oleh Dave Augeri dan WWF Kayan Mentarang Project.

    Rekaman terbaru, yang diunggah pada 20 Maret 2025 melalui akun Instagram resmi Balai TNKM, menunjukkan seekor kucing merah dewasa berjalan cepat di atas batang kayu tumbang. Data dari kamera jebak yang dipasang oleh petugas TNKM, Josua Wandry Nababan dan Novaldo Markus, diunduh pada 2024 dan dipublikasikan pada 2025, menegaskan temuan ini sebagai yang pertama sejak 2003.

    Kepala Balai TNKM, Seno Pramudito, menyatakan bahwa temuan ini ditemukan melalui camera trap selama inventarisasi potensi kawasan. Meski menggembirakan, populasi kucing merah di TNKM masih belum diketahui secara pasti. Upaya sebelumnya pada 2021 dan 2022 untuk merekam satwa ini di lokasi serupa tidak membuahkan hasil, menunjukkan betapa sulitnya mendeteksi keberadaan spesies ini.

    Kucing Merah Kalimantan Foto: Jim Sanderson via Mongabay.Status Konservasi dan Ancaman

    Menurut Daftar Merah IUCN, kucing merah Kalimantan diklasifikasikan sebagai spesies terancam punah (Endangered) sejak 2002, dengan estimasi populasi kurang dari 2.500 individu dewasa. Ancaman utama meliputi hilangnya habitat akibat deforestasi, perburuan ilegal, dan perdagangan satwa liar.

    Di Kalimantan, tingkat deforestasi yang tinggi-dari tiga perempat pulau berhutan pada 1980-an menjadi hanya 52% pada 2005-memperparah ancaman terhadap habitat kucing merah. Selain itu, perburuan oportunistik dan jebakan untuk hewan lain, seperti babi hutan, juga membahayakan satwa ini, seperti kasus kucing merah yang ditemukan mati terjerat di Murung Raya pada 2022.

    Di Indonesia, kucing merah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999, dan secara internasional terdaftar pada CITES Appendix II, yang mengatur perdagangan spesies ini. Namun, minimnya data tentang ekologi, perilaku, dan distribusi menyulitkan upaya konservasi. Penelitian lebih lanjut dan edukasi masyarakat lokal menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini.

    Ilustrasi Kuncing Merah Kalimantan yang dibuat Joseph Wolf pada akhir abad ke-19 Foto: MongabayLangkah Konservasi ke Depan

    Temuan di TNKM menegaskan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati di kawasan seluas 1,27 juta hektare ini. Balai TNKM berencana menambah kamera jebak di sekitar lokasi penemuan untuk memantau populasi lebih lanjut dan melibatkan tenaga ahli dari universitas serta lembaga konservasi untuk pengumpulan data yang lebih akurat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan terhadap kucing merah dan mendukung pelestarian ekosistem hutan Kalimantan yang menjadi rumah bagi satwa misterius ini.

    Penemuan kucing merah Kalimantan setelah 20 tahun absen menjadi pengingat akan kekayaan biodiversitas Indonesia sekaligus tantangan untuk melindunginya. Dengan kerja sama antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat, masih ada harapan untuk menjaga “si merah misterius” ini tetap hidup di hutan-hutan Borneo.

    (afr/afr)

  • Pengguna iPhone atau Samsung? Ini Faktanya

    Pengguna iPhone atau Samsung? Ini Faktanya

    Jakarta

    Pertanyaan klasik yang kerap mengemuka di antara penggemar teknologi adalah: “Siapa yang lebih kaya, pengguna iPhone atau pengguna Samsung Galaxy?” Mirip seperti teka-teki “mana yang lebih dulu, ayam atau telur?”, pertanyaan ini telah memicu banyak diskusi sejak Apple dan Samsung bersaing ketat di pasar ponsel pintar.

    Kini, berkat data dari Consumer Intelligence Research Partners (CIRP), kita akhirnya punya jawaban berdasarkan fakta. CIRP melakukan survei untuk menganalisis kebiasaan pembelian ponsel dari para pengguna setia Apple dan Samsung.

    Mereka mendefinisikan “pengguna setia” sebagai konsumen yang sebelumnya memiliki iPhone atau Galaxy dan memilih merek yang sama saat mengganti ponsel mereka. Hasilnya cukup mengejutkan dan membantah stereotip yang selama ini beredar.

    Fakta dari Survei CIRP:

    Pengguna iPhone lebih banyak ditemukan di kelompok berpenghasilan rendah dan tinggi.Pengguna Samsung Galaxy sebagian besar berada di kelompok berpenghasilan mennengah.Hasil survey CRIP Foto: Phonrarena

    Sekilas, ini mungkin terdengar mengejutkan. Banyak yang mengira pengguna iPhone, dengan harga perangkatnya yang cenderung lebih mahal, didominasi oleh kelompok berpenghasilan tinggi.

    Namun, CIRP menjelaskan bahwa banyaknya pengguna iPhone dari kalangan berpenghasilan rendah, terutama generasi muda yang tidak terbebani biaya hidup besar seperti sewa, cenderung membeli model iPhone yang lebih terjangkau atau model lama.

    Detail Hasil Survei:

    Sebanyak 75% loyalis Samsung Galaxy termasuk dalam kelompok berpenghasilan menengah, dibandingkan dengan 67% pengguna iPhone. Ini karena Samsung menawarkan lebih banyak pilihan ponsel di segmen kelas menengah, sesuatu yang tidak terlalu ditekuni Apple.Di kelompok berpenghasilan tertinggi (di atas USD150.000 atau Rp 2,4 miliar per tahun), 9% pengguna setia iPhone berada dalam kelompok ini, sementara hanya 6% pengguna Galaxy. Di kelompok berpenghasilan terendah (di bawah USD25.000 atau Rp 407 juta per tahun), 24% pengguna iPhone dan 19% pengguna Galaxy termasuk dalam kategori ini.

    Jadi, apakah pengguna Samsung lebih kaya dari pengguna iPhone? Tidak sepenuhnya benar. Data menunjukkan bahwa pengguna iPhone lebih terpolarisasi, dengan jumlah yang signifikan di kelompok berpenghasilan rendah dan tinggi, sementara pengguna Samsung Galaxy cenderung mendominasi kelas menengah.

    Ini menunjukkan bahwa preferensi merek lebih dipengaruhi oleh faktor seperti gaya hidup, fitur perangkat, dan strategi pemasaran merek ketimbang sekadar pendapatan, demikian dilansir dari Phonearena.

    Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu termasuk loyalis iPhone atau Galaxy?

    (afr/afr)

  • Google Maps Salah Beri Label, Jalanan Langsung Lumpuh

    Google Maps Salah Beri Label, Jalanan Langsung Lumpuh

    Jakarta

    Pengguna kendaraan bermotor di Jerman menjadi korban kesalahan label oleh Google Maps, yang menyebabkan kemacetan parah di jalanan.

    Insiden ini terjadi saat hari libur Kenaikan Isa Almasih selama empat hari, di mana banyak warga Jerman berjalan-jalan. Google Maps menandai sejumlah jalanan, terutama jalan tol (autobahn) dan jalan utama, tak bisa dilewati atau ditutup. Bahkan jalanan yang beberapa bagian ada di Belgia dan Belanda pun ikut ditutup.

    Akibat “ditutupnya” jalanan utama itu, banyak pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan jalur-jalur alternatif. Sayangnya, jalur-jalur alternatif itu relatif kecil sehingga menimbulkan kemacetan parah karena kelimpahan volume kendaraan bermotor yang banyak.

    Namun tentunya insiden ini tidak terjadi untuk pengguna kendaraan bermotor yang tidak memakai Google Maps, ataupun pengguna Google Maps yang sedang tidak mengecek layanan tersebut, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (3/6/2025).

    Begitu juga dengan pengguna Apple Maps, Waze, dan bermacam layanan sejenis lain, di mana tidak ada jalan yang ditutup. Hal itu juga menyebabkan jalan tol menjadi lebih lengang dibanding biasanya.

    Penutupan jalan ini pun menyebabkan kepanikan pengguna Google Maps. Bahkan ada yang mengira ada serangan teroris yang menyebabkan ditutupnya jalanan tersebut, dan ada juga yang mengira sedang terjadi bencana alam.

    Insiden ini terjadi selama dua jam, dan Google tidak mengungkap penyebab insiden itu. Mereka hanya menyebutkan kalau Google Maps memberikan label itu berdasarkan tiga sumber: pengguna individu, sumber publik seperti badan transportasi, dan gabungan dari penyedia informasi pihak ketiga.

    Juru bicara Google hanya menyebutkan kalau mereka sudah menginvestigasi masalah teknis yang membuat jalanan tersebut ditutup, dan kini sudah menghilangkan penutupan jalan itu.

    (asj/afr)

  • ASSI Minta Pemerintah Perketat Regulasi Operator Satelit Asing di Indonesia

    ASSI Minta Pemerintah Perketat Regulasi Operator Satelit Asing di Indonesia

    Video: ASSI Minta Pemerintah Perketat Regulasi Operator Satelit Asing di Indonesia

    4,140 Views | Senin, 02 Jun 2025 22:51 WIB

    Daffa Ridwan Nurhakim – 20DETIK

  • 10 HP Flagship Terkencang Sejagat, Ada Punyamu?

    10 HP Flagship Terkencang Sejagat, Ada Punyamu?

    10 HP Flagship Terkencang Sejagat, Ada Punyamu?

  • Perkuat Kedaulatan Digital, GoTo Luncurkan Chat AI Berbahasa Daerah

    Perkuat Kedaulatan Digital, GoTo Luncurkan Chat AI Berbahasa Daerah

    Jakarta

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) resmi meluncurkan ‘Sahabat-AI’, layanan chat Artificial Intelligence (AI). Tidak hanya menggunakan Bahasa Indonesia, Sahabat-AI juga mendukung bahasa daerah seperti Bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Batak.

    Layanan ini merupakan bagian dari ekosistem Large Language Model (LLM) Sahabat-AI yang dikembangkan oleh talenta digital lokal. Dengan infrastruktur GPU yang seluruhnya tersimpan di wilayah Indonesia, Sahabat-AI mencerminkan komitmen GoTo dalam memperkuat kedaulatan digital.

    CEO GoTo, Patrick Walujo menjelaskan bahwa model Sahabat-AI memiliki 70 miliar parameter dan dirancang dengan pemahaman mendalam terhadap konteks lokal, mencerminkan kekayaan karakteristik Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Kolaborasi ini melibatkan Indosat Ooredoo Hutchison serta institusi riset, universitas, media, dan lembaga pemerintah.

    “Sahabat-AI mencerminkan komitmen kami pada kedaulatan digital dan mendukung visi Presiden Prabowo untuk pengembangan teknologi lokal,” ungkap Patrick dalam keterangan tertulis, Senin (2/6/2025).

    Ia menambahkan, Sahabat-AI dibangun dengan infrastruktur GPU lokal dan data yang disimpan secara lokal di Indonesia, sehingga menjamin privasi data dan latensi rendah.

    “Dengan model 70 miliar parameter dan layanan chat baru, Sahabat-AI semakin memperkuat ekosistem AI yang sesuai dengan karakteristik Indonesia. Kemampuan multibahasa dan akurasi yang lebih tinggi membuat layanan ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis di seluruh Indonesia,” jelas Patrick.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia berharap dengan pengembangan solusi berbasis AI yang semakin maju, transformasi digital dapat memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Kedaulatan data bukan hanya masalah teknis, tetapi merupakan masalah kemerdekaan nasional di era digital. Saya sangat mengapresiasi inisiatif GoTo dan Indosat yang mempelopori Sahabat AI, serta mendorong inovasi teknologi yang berakar pada identitas nasional kita,” ujar Luhut.

    Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid juga mengapresiasi kolaborasi tersebut. Ia menilai kehadiran Sahabat-AI meningkatkan posisi Indonesia di panggung teknologi global, khususnya dalam pengembangan LLM berbahasa lokal.

    “Pemerintah hari ini bersenang-hati karena kita lihat dari Indosat dan GoTo yang menghasilkan karya AI bernama Sahabat-AI dan ini juga membuat indonesia leverage-nya naik di tingkat dunia untuk LLM yang berbahasa lokal,” kata Meutya.

    “Pesan kami kepada Indosat dan GoTo untuk selalu menjaga adat-adat budaya Indonesia, kita mengadopsi teknologi di Tanah Air untuk terus memperhatikan keragaman budaya, kesantunan lokal sehingga nantinya dari prompt, dari jawaban-jawaban chatbot-nya juga mencerminkan budaya-budaya lokal yang mengedepankan gotong-royong dan keberagaman,” tambahnya.

    President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menambahkan bahwa Indosat menghadirkan GPU Merdeka. Yakni layanan cloud AI sebagai fondasi digital yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekosistem AI nasional yang aman, inklusif, dan relevan dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

    “Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia,” jelas Vikram.

    Layanan chat Sahabat-AI kini dapat diakses secara gratis melalui aplikasi GoPay dalam menu ‘Layanan Favorit Warga’ atau langsung di laman sahabat-ai.com. Pengguna dapat berinteraksi dan menerima jawaban dalam berbagai bahasa daerah.

    (anl/ega)

  • Positive Technologies Bikin Pelatihan Keamanan Siber untuk Universitas

    Positive Technologies Bikin Pelatihan Keamanan Siber untuk Universitas

    Jakarta

    Positive Technologies, perusahaan keamanan siber asal Rusia, menggelar pelatihan keamanan siber dengan sejumlah institusi pendidikan di Indonesia.

    Mereka sudah menandatangani nota kesepahaman dan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas NU NTB, Business Center Alumni UI (KBA UI), dan Yayasan Sakuranesia.

    Penandatanganan ini merupakan bagian dari Festival Keamanan Siber Internasional Positive Hack Days. Kolaborasi ini akan berfokus pada peningkatan keterampilan para profesional keamanan siber di Asia Tenggara.

    Dalam kerja sama ini akan dibuat proyek-proyek edukasi bersama, yang meliputi pembangunan fasilitas pelatihan praktis keamanan siber, pelatihan untuk para tenaga pengajar, serta pengembangan kursus tentang keamanan ofensif, keamanan defensif, dan praktik pengembangan software yang aman.

    Sebagai bagian dari inisiatif ini, platform simulasi siber EdTechLab akan diimplementasikan universitas-universitas tersebut guna mendukung pelatihan keamanan siber secara praktis.

    “Perusahaan kami telah membangun salah satu tim profesional keamanan siber terbaik dan mengumpulkan berbagai keahlian unik, yang siap kami bagikan untuk memperkuat ketahanan siber berbagai organisasi, industri, dan negara,” kata Denis Baranov, CEO Positive Technologies, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (2/6/2025).

    “Melalui kemitraan dengan puluhan universitas di Rusia dan seluruh dunia, kami berkontribusi terhadap komunitas ahli keamanan siber global. Kesepakatan dengan universitas-universitas terkemuka di Indonesia, yang merupakan salah satu negara terbesar di dunia, menjadi satu langkah penting dalam mewujudkan misi ini. Kolaborasi kami akan membantu para mahasiswa dan dosen di Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis terbaik di bidang keamanan siber,” tambahnya.

    Menurut studi yang dilakukan oleh Positive Technologies, mayoritas iklan (28%) di forum dark web di Asia Tenggara terkait dengan Indonesia, dan 62% dari semua serangan siber yang sukses terhadap organisasi-organisasi di Indonesia mengakibatkan kebocoran data.

    Analisis terhadap unggahan di dark web juga mengungkapkan bahwa sektor sains dan pendidikan masuk dalam lima sektor teratas yang paling rentan terhadap serangan hacker di kawasan Asia Tenggara.

    Para ahli mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan dalam memperkuat infrastruktur digital serta memperluas program literasi digital bagi masyarakat. Namun, pengadopsian teknologi digital yang pesat di Indonesia juga menegaskan adanya kebutuhan mendesak atas langkah-langkah keamanan siber yang lebih kuat.

    “Di tengah akselerasi transformasi digital di Indonesia, membangun sistem keamanan siber yang kokoh menjadi prioritas utama. Mencetak tenaga kerja yang terampil di bidang keamanan siber sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Prof Yudi Darma, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Republik Indonesia.

    “Positive Technologies, dengan rekam jejak dan pengalaman praktis yang kuat, menawarkan dukungan yang sangat berharga dalam upaya nasional tersebut. Kami mengapresiasi komitmen Positive Technologies terhadap teknologi dan layanan terbaik dan kami menyambut kehadirannya sebagai mitra terpercaya di bidang keamanan siber, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga bagi di seluruh kawasan Asia Tenggara,” tutupnya.

    (asj/fay)

  • Apa Kabar Internet 100 Mbps Rp 100 Ribu, Komdigi?

    Apa Kabar Internet 100 Mbps Rp 100 Ribu, Komdigi?

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dipimpin Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berambisi menghadirkan koneksi internet 100 Mbps dengan harga terjangkau Rp 100 ribu. Apa kabar rencana tersebut?

    Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Politik, Kementerian Komdigi, Arnanto Nurprabowo, mengatakan proses menuju internet cepat itu masih terus dilakukan pemerintah.

    Disampaikan Arnanto, Komdigi tidak hanya menjanjikan untuk menghadirkan akses internet yang kencang saja, tapi juga merata di seluruh Tanah Air.

    “Dan, kita upayakan bahwa nanti ke depan akses yang luas dan merata. Tentunya dengan harga yang terjangkau dari masyarakat itu menjadi prioritas. Akses yang berkualitas juga tentunya bukan hanya merata kira-kira seperti itu,” ujar Arnanto ditemui di Kantor Kementerian Komdigi, Senin (2/6/2025).

    Tidak hanya mengandalkan proyek pemerintah yang sudah dioperasikan, mulai dari Palapa Ring, satelit Satria-1, hingga Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO), Komdigi juga menyiapkan frekuensi tambahan bagai operator telekomunikasi agar memberikan layanan internet cepat ke masyarakat.

    Sebagai informasi, dalam waktu dekat ini, Komdigi berencana membuka seleksi pita frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, 2,6 GHz dan 26 GHz.

    “Ini masih dalam proses. Tentunya kita akan melakukan pemanfaatan frekuensi-frekuensi yang ada, melakukan pelelangan frekuensi yang ada. Nanti setelah itu, mungkin ada masuk infrastruktur yang optimal untuk memanfaatkan ini,” kata Arnanto.

    Di era digital seperti saat ini, kebutuhan akses internet sudah menjadi keniscayaan yang tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga daerah pelosok Indonesia.

    “Intinya, pemerataan jaringan internet yang berkualitas ini untuk secara nasional tetap akan kita menjadikan prioritas. Tentunya, harga akan kita upayakan semakin rendah,” janjinya.

    Kapan mimpi Indonesia merasakan pengalaman koneksi internet 100 Mbps dengan harga Rp 100 rupiah bisa terwujud, Arnanto pun meresponnya.

    “Sesegera mungkin karena kita juga ingin masyarakat luas juga bisa menikmati, bisa menjangkau tentunya menyesuaikan dengan daya beli masyarakat,” pungkas dia.

    (agt/fay)

  • Insipirasi Game Mobile Seru Ala Pemain Timnas Indonesia, Coba Yuk!

    Insipirasi Game Mobile Seru Ala Pemain Timnas Indonesia, Coba Yuk!

    Jakarta

    Setelah menjalani pemusatan latihan di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, Timnas Indonesia langsung terbang ke Jakarta. Nah dalam momen penerbangan, beberapa pemain asyik main game mobile.

    Pantauan detikINET dari story Instagram @timnasindonesia, Senin (2/7/2025), di dalam pesawat tiga pemain yang asyik bermain game ialah Ernando Ari, Yance Sayuri, dan Asnawi Mangkualam. Mereka memainkan tiga game berbeda.

    Ernando Ari main game puzzle berjudul Candy Crush Saga. Lalu Yance Sayuri menikmati Ludo King, dan Asnawi Mangkualam menghabiskan waktu bermain game Royal Kingdom.

    Lantas apa itu Candy Crush Saga, Ludo King, dan Royal Kingdom? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

    1. Candy Crush SagaCandy Crush Saga. Foto: istimewa

    Candy Crush Saga merupakan game teka-teki. Game ini akan meminta gamer untuk bisa memecahkan permasalahan yang ada di dalam permainan.

    Pemain harus bisa mencocokkan sederet permen dengan jenis yang serupa. Namun bukan sekadar menyatukan beragam permen, karena ada misi utama yang wajib diselesaikan.

    Jadi pemain tidak boleh sembarang mengambil keputusan. Hal ini mengingat, pengembang membatasi pergerakan pemain.

    Apabila tindakan yang diambil melawati batas yang sudah ditentukan dan belum berhasil menyelesaikan tugas, maka pemain dinyatakan kalah. Untuk tugas-tugasnya berbeda di setiap level. Semakin tinggi levelnya, maka misi yang diberikan juga semakin sulit dan banyak.

    Game ini dikembangkan oleh Kings dan punya ribuan level yang siap untuk ditaklukkan. Pemain bisa mendapatkannya di Google Play Store atau App Store.

    2. Ludo KingLudo King. Foto: Ludo King

    Ludo King adalah game santai yang terinspirasi dari permainan klasik dengan judul serupa, yaitu Ludo. Game ini gratis dan mampu memberikan keseruan dengan caranya sendiri.

    Pengembang telah menyiapkan beragam mode permainan di dalamnya. Jadi gamer bisa bermain online, melawan komputer atau seru-seruan bersama teman-teman.

    Di dalam permainan orang-orang bisa menikmati asyiknya game ini bersama dua hingga enam teman kalian. Cara mainnya sangat mudah, cukup menjadi orang pertama yang berhasil mengumpulkan empat pion di garis finish.

    Kesulitannya itu datang dari aturan main yang diberlakukan oleh pembuatnya. Jadi pertama-tama, pemain harus bisa mengeluarkan empat pion dari sangkarnya.

    Untuk bisa melakukannya, pemain diwajibkan mendapatkan angka enam saat masuk giliran mengocok dadu. Selain angka enam, pion tidak akan keluar dari kandang.

    Nah setelah keluar, pemain belum boleh merasa tenang. Pion yang tadi keluar bisa saja kembali ke kandang. Hal itu dapat terjadi, bila lawan berhasil menimpa posisi di mana pion kalian berada.

    Gimana, seru kan? Kalau penasaran, bisa langsung download di Google Play Store atau App Store.

    3. Royal KingdomRoyal Kingdom. Foto: (Google Play Store)

    Royal Kingdom punya mekanisme permainan yang mirip dengan Candy Crush Saga. Game ini menantang pemain untuk bisa memecahkan teka-teki.

    Perbedaannya ada pada latar cerita yang dibawa oleh pengembang. Mereka mengemas game ini dengan kisah Raja Richard yang ingin membangun ulang kerajaannya.

    Setelah kerajaan lamanya diambil alih oleh lawan, ia bersama orang-orang kepercayaannya mengarungi lautan dan mencari pulau baru. Setelah menemukannya, Raja Richard harus membangun kerajaannya secara perlahan.

    Nah pemain harus membantu sang raja membangun kembali kerajaannya. Untuk bisa melakukannya, pemain membutuhkan potion. Setiap bangunan punya standar potion yang berbeda-beda.

    Kalau potion habis, maka pemain harus menyelesaikan misi supaya bisa kembali memenuhi stoknya. Misinya ini menyelesaikan puzzle yang mekanismenya sangat mirip Candy Crush.

    Serius ini game santai banget tapi bikin candu. Cobain deh, detikers. Kalian bisa mengunduhnya di Google Play Store dan App Store.

    Tonton juga “Rockstar Games Konfirmasi GTA VI Dirilis Mei 2026” di sini:

    (hps/fay)

  • 2 Wamen Jabat Komut Operator, Komdigi Jawab Isu Netralitas

    2 Wamen Jabat Komut Operator, Komdigi Jawab Isu Netralitas

    Jakarta

    Komunikasi dan Digital (Komdigi) merespons terkait isu konflik kepentingan seiring dengan dua Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo menempati jabatan Komisaris Utama (Komut) operator telekomunikasi.

    Pekan lalu, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom mengangkat Angga Raka Prabowo sebagai Komut menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sedangkan, Nezar Patria menduduki Komut Indosat Ooredoo Hutchison menggantikan Halim Alam Sjah.

    Penunjukan pejabat tinggi aktif menjadi komut operator ini baru terjadi pertama kali, khususnya pemangku kebijakan yang sekaligus di waktu bersamaan juga pemain di industri telekomunikasi.

    “Saya rasa kalau (penunjukan Wamenkomdigi jadi komut) kan wilayah Kementerian BUMN ya. Jadi, kalau kita terima saja karena yang terbaik daripada kementerian ini tentunya kita siap saja,” ujar Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Politik, Kementerian Komdigi, Arnanto Nurprabowo ditemui di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (2/6/2025).

    Ketika ditanya apakah Komdigi akan tetap netral alias tidak berpihak seiring adanya Wamenkomdigi yang menjadi komut operator, Arnanto berkilah bahwa situasi tersebut terjadi juga di kementerian lainnya.

    “Saya rasa wakil menteri bukan hanya di Komdigi, di semua kementerian juga mendapatkan posisi yang sama, kalau bisa dicek, kira-kira seperti itu,” ucapnya.

    “Hanya mungkin spesifikasinya sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Terima kasih banyak ya,” katanya menutupi pembicaraan.

    Sementara itu, sebelumnya setelah pemberitaan Angga Raka Prabowo menjadi Komut Telkom, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga telah memberikan sedikit pernyataannya.

    Disampaikannya, Wamenkomdigi tidak perlu melepas jabatannya seiring penunjukan menjadi Komut. Ia juga menyakini dapat menjalani dua peran sekaligus.

    (agt/fay)