Category: Detik.com Tekno

  • Program AI Dipakai Deteksi Kebohongan, Akurat atau Menyesatkan?

    Program AI Dipakai Deteksi Kebohongan, Akurat atau Menyesatkan?

    Jakarta

    Kecerdasan buatan kini hendak dipakai untuk kebutuhan apapun termasuk mendeteksi kebohongan. Apakah hasilnya akurat, inilah contoh uji cobanya.

    Dilansir AI Competence, Selasa (8/7/2025) kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kebohongan seseorang. Caranya adalah dengan melatih AI untuk mempelajari beberapa gestur khas manusia ketika berbohong. Ada 2 hal yang dapat diamati oleh AI, yaitu:

    Pola bicara

    Kebohongan sering kali terselip melalui isyarat verbal. AI bisa dilatih untuk mendeteksinya lebih baik daripada manusia. Riset menunjukkan bahwa pembohong lebih banyak berhenti sejenak saat bicara, menggunakan lebih sedikit detail, dan menjelaskan secara berlebihan. Sistem AI yang dilatih pada kumpulan data besar dapat mengenali pola-pola ini dengan akurasi tinggi.

    Beberapa model canggih bahkan mendeteksi perubahan mikro dalam nada, keraguan, dan struktur kalimat, serta menangkap isyarat penipuan yang halus. Natural Language Processing (NLP) memainkan peran besar di sini, memecah pola bicara dan menemukan ketidakkonsistenan.

    Pengenalan wajah dan ekspresi mikro

    Ekspresi mikro adalah gerakan wajah yang tidak disengaja yang mengungkapkan emosi. Ini sering kali terlalu cepat untuk ditangkap oleh mata manusia. Namun, AI dapat menganalisa isyarat wajah dalam hitungan milidetik, mengidentifikasi saat seseorang merasa stres, takut, atau tidak nyaman.

    Alat seperti FaceReader dan DeepFace sudah dipakai menganalisa emosi dalam keamanan, wawancara kerja, dan bahkan proses interogasi dalam kasus kriminal.

    Biometrik perilaku dan isyarat fisik

    AI tidak hanya mendengarkan atau melihat. Kecerdasan buatan juga memantau bahasa tubuh. Dari gerakan mata yang kegelisahan, perubahan postur, dan perubahan detak jantung, model pembelajaran mesin melacak berbagai reaksi fisik yang kadang terlalu ‘halus’ untuk dibaca manusia.

    Sebuah penelitian telah dipublikasikan di Scientific Reports. Ada penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi kebohongan melalui teks tertulis. Algoritma itu menyentuh angka 80%.

    Sedangkan, kemampuan manusia dalam mendeteksi kebenaran peluang akurasinya sekitar 50% saja. Menurut tim peneliti ini, teknik seperti poligraf sering gagal, dan banyak lembaga tidak merekomendasikan untuk menggunakannya di bidang hukum.

    “Namun model TI sudah digunakan di sektor-sektor tertentu, misalnya untuk mengidentifikasi review online pals,” kata Giuseppe Sartori, profesor neuropsikologi forensik di University of Padua, Italia.

    Para penulis memulai dengan model bahasa yang disebut FLAN-T5, mirip dengan GPT, dan melatihnya dengan basis data narasi benar dan salah yang disusun dengan meminta ratusan peserta untuk menjawab pertanyaan dengan jujur tentang pendapat pribadi, ingatan autobiografi, dan niat masa depan.

    Hasilnya menunjukkan akurasi rata-rata dalam mendeteksi kebohongan sebesar 80%, dengan kinerja yang lebih baik dalam mengungkap pendapat palsu. Kendati demikian, para tim ilmuwan ini mengakui karena hanya diuji dalam pengaturan laboratorium dengan teks yang dibuat-buat, keandalan algoritma tersebut masih terbatas.

    “Kami masih jauh dari penggunaan praktis di bidang hukum tetapi kami yakin bahwa kami akan dapat mendekatinya di masa mendatang dengan memperluas studi dan meningkatkan jumlah data yang digunakan,” jelas Sartori.

    (fay/fyk)

  • Internet Sekolah Rakyat Dibiayai Kemensos, Kemkomdigi Akan Pastikan Kualitasnya

    Internet Sekolah Rakyat Dibiayai Kemensos, Kemkomdigi Akan Pastikan Kualitasnya

    Direktur Jenderal PPI Kemkomdigi Wayan Toni Supriyanto mengatakan bahwa fasilitas internet yang didapat murid Sekolah Rakyat akan dibiayai oleh Kementerian Sosial.

    Ia menyebutkan bahwa Kemkomdigi akan memastikan kualitas dan memastikan kapasitas yang diberikan.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

  • 5G Jadi Fokus Utama Infrastruktur Kemkomdigi

    5G Jadi Fokus Utama Infrastruktur Kemkomdigi

    Video: 5G Jadi Fokus Utama Infrastruktur Kemkomdigi

    125 Views | Jumat, 04 Jul 2025 22:17 WIB

    Ammaarza Akhmal – 20DETIK

  • Program Internet Murah Akan Menyasar Daerah Dulu

    Program Internet Murah Akan Menyasar Daerah Dulu

    Video Kemkomdigi: Program Internet Murah Akan Menyasar Daerah Dulu

    415 Views | Jumat, 04 Jul 2025 22:21 WIB

    Wayan Toni Supriyanto selaku Direktur Jenderal PPI Kemkomdigi berikan perkembangan terbaru untuk program Internet Murah 100 Mbps. Ia tegaskan untuk internet murah dari Komdigi merupakan internet tetap atau fixed broadband.

    Internet murah ini juga akan fokus untuk wilayah-wilayah terpencil dulu. Hal itu karena di kota besar sudah hampir semua menggunakan internet.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

    Ammaarza Akhmal – 20DETIK

  • Tak Cuma AS, Heat Dome Juga ‘Membakar’ Eropa

    Tak Cuma AS, Heat Dome Juga ‘Membakar’ Eropa

    Jakarta

    Gambar yang dirilis badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) menampilkan peta Copernicus tentang suhu musim panas yang terik di seluruh Eropa selatan.

    “Gelombang panas yang dahsyat telah melanda sebagian besar wilayah Eropa Selatan dan Afrika Utara, mendorong suhu udara melampaui batas normal musiman dan memicu peringatan kesehatan dan kebakaran hutan yang meluas,” kata ESA seperti dikutip dari Earth.com.

    “Di antara negara-negara yang paling terdampak adalah Spanyol, Prancis, Italia, Yunani, Siprus, dan Aljazair,” ESA merinci.

    Gambar ini, mosaik dari lima lintasan orbit yang tumpang tindih pada pagi hari pada 29 Juni 2025, ditangkap oleh Sea and Land Surface Temperature Radiometer misi Copernicus Sentinel-3.

    Pelacakan Suhu Permukaan Daratan

    Menurut ESA, gambar tersebut mengungkapkan suhu permukaan daratan, bukan suhu udara. Pelacakan suhu permukaan tanah sangat penting untuk memprediksi pola cuaca dan iklim, menilai risiko kebakaran hutan, membantu petani merencanakan irigasi, dan menginformasikan strategi desain perkotaan untuk mengurangi panas.

    “Tidak seperti pengukuran suhu udara, instrumen satelit ini mengukur energi termal aktual yang dipancarkan dari permukaan Bumi, yang biasanya tercatat lebih tinggi daripada suhu udara,” tulis ESA.

    Kubah Panas di Atas Eropa Barat

    Gambar tersebut memuat informasi dari Copernicus Marine Service, yang menunjukkan bahwa suhu permukaan juga panas di Laut Mediterania.

    Gelombang panas yang sedang terjadi ini dipicu oleh sistem tekanan tinggi yang terhenti di Eropa Barat, yang dikenal sebagai heat dome atau kubah panas. Sistem ini memerangkap udara panas dan kering di bawahnya, yang menyebabkan suhu meningkat secara terus-menerus.

    Saat bergerak ke arah timur, kubah tersebut menarik lebih banyak udara panas dari Afrika Utara, meningkatkan intensitas panas ekstrem di wilayah tersebut.

    Heat Dome di Atas Amerika Serikat

    Pada Juni 2025, heat dome terbentuk di wilayah tengah dan timur Amerika Serikat. Kubah panas ini mulai terbentuk sekitar tanggal 20 Juni dan bertahan sepanjang minggu.

    Heat dome menutupi sebagian besar negara, dari Great Plains melalui Midwest, Upper Midwest, Lembah Sungai Ohio dan Tennessee, dan meluas ke wilayah Mid-Atlantic dan Timur Laut.

    Lebih dari 280 rekor suhu tinggi harian terpecahkan di seluruh AS, yang memengaruhi sekitar 130 juta orang yang berada di bawah peringatan atau imbauan bahaya panas.

    Kota-kota seperti New York, Baltimore, Philadelphia, Boston, Newark, Providence, dan Raleigh mengalami suhu tertinggi tiga digit, beberapa mencapai lebih dari 105 derajat Fahrenheit (40,56 derajat Celcius).

    Masalah Kesehatan Masyarakat

    Kubah panas tidak hanya menyebabkan suhu tinggi yang berbahaya di siang hari tetapi juga kehangatan yang menyengat di malam hari, dengan suhu terendah sering kali tetap di atas 80 derajat Fahrenheit (26 derajat Celcius) karena panas yang terperangkap.

    Kehangatan yang terus-menerus ini membebani jaringan listrik, menyebabkan pengumuman keadaan darurat, dan memicu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

    Infrastruktur pun terganggu. Jalanan di Missouri tertekuk dan aspal melunak menenggelamkan kendaraan di New York City, sementara kereta Baltimore Amtrak terhenti di terowongan akibat panas.

    Tindakan darurat termasuk pengurangan daya, tempat perlindungan dari panas, dan pemberitahuan mengenai utilitas di beberapa negara bagian.

    Heat Dome dan Perubahan Iklim

    Ilmuwan iklim menekankan bahwa kubah panas dipicu oleh perubahan iklim antropogenik. Pola tekanan tinggi ini terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama karena pemanasan lautan, amplifikasi Arktik, dan perubahan perilaku aliran jet.

    Saat suhu global meningkat, atmosfer dapat menahan lebih banyak uap air dan energi, yang mengintensifkan gelombang panas dan membuatnya lebih persisten.

    Secara khusus, aliran jet yang melemah dan berkelok-kelok, akibat pemanasan Arktik, memungkinkan sistem seperti kubah panas terhenti di suatu wilayah selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

    Suhu Lebih Panas di Masa Depan

    Model iklim terkini menunjukkan bahwa peristiwa seperti kubah panas Juni 2025 (yang dulu dianggap langka), menjadi semakin umum.

    Apa yang dulunya merupakan peristiwa panas yang terjadi sekali dalam 100 tahun di banyak kota di AS kini dapat terjadi sekali dalam satu dekade atau bahkan lebih sering. Perubahan ini memiliki implikasi serius tidak hanya bagi kesehatan manusia, tetapi juga bagi infrastruktur, pertanian, dan sistem energi.

    Jaringan listrik sudah mencapai batas maksimal, jalan raya dan rel kereta api rusak akibat panas ekstrem, dan tanaman pangan menderita akibat suhu tinggi dan tekanan air.

    Pejabat kesehatan masyarakat khususnya prihatin dengan jumlah korban akibat cuaca panas ekstrem yang berkepanjangan. Malam hari yang tetap panas tidak banyak memberikan kelegaan dan sangat berbahaya bagi populasi yang rentan seperti lansia, anak kecil, dan orang dengan kondisi kesehatan kronis.

    Tanpa upaya adaptasi yang berkelanjutan, seperti mendesain ulang kota untuk mengurangi retensi panas, memperluas akses ke pusat pendinginan, dan memodernisasi infrastruktur energi, kerugian manusia dan ekonomi akibat panas ekstrem diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang.

    (rns/rns)

  • Harga Samsung Galaxy S25 Juli 2025

    Harga Samsung Galaxy S25 Juli 2025

    Jakarta

    Berapa harga Galaxy S25 terbaru atau pada bulan Juli 2025 ini? Galaxy S25 seperti diketahui adalah smartphone flagship Samsung saat ini. Smartphone ini mulai dijual di Indonesia pada awal tahun 2025 ini.

    Galaxy S25 dan S25 Plus tersedia dalam pilihan warna Navy, Iceblue, Mint, dan Silver Shadow. Samsung juga menawarkan varian warna eksklusif Pinkgold, Coralred, dan Blueblack yang dipasarkan secara online.

    Adapun Galaxy S25 Ultra merupakan varian tertinggi dari seluruh lini Galaxy S25. S25 Ultra lebih besar ukurannya dan lebih canggih, dengan performa dan fitur paling tinggi.

    Terpantau saat ini, harga Galaxy S25 dan S25 Ultra sudah turun dari pertama rilis. Sedangkan Galaxy S25+ saat ini harganya tidak ditampilkan di situs Samsung, mungkin karena persediaannya sedang kosong. Menurut situs Samsung, berikut harga terbaru dari Galaxy S25 dan juga Galaxy S25 Ultra:

    Samsung Galaxy S25 256 GB: Rp 14.499.000

    Samsung Galaxy S25 512 GB: Rp16.499.000

    Samsung Galaxy S25 Ultra 256 GB: Rp 21.499.000

    Samsung Galaxy S25 Ultra 512 GB: Rp 23.499.000

    Samsung Galaxy S25 Ultra 1 TB: Rp 27.499.000

    (fyk/fyk)

  • Subarnarekha, Sungai Misterius di India yang Hasilkan Emas

    Subarnarekha, Sungai Misterius di India yang Hasilkan Emas

    Jakarta

    India adalah negara yang dikelilingi sungai. Ratusan sungai melintasi panjang dan lebar setiap negara bagian, dan setiap sungai memiliki kisah dan keindahannya sendiri. Ada satu sungai misterius, Subarnarekha.

    Sungai ini ada di Jharkhand, salah satu negara bagian di wilayah timur India. Subarnarekha punya keunikan karena secara misterius menghasilkan partikel emas di airnya.

    Dikutip dari Times of India, emas banyak ditemukan di perairan Subarnarekha, terutama ketika musim dingin. Sumber emas ini tetap menjadi misteri bagi para ilmuwan selama bertahun-tahun, dan tidak ada seorang pun yang dapat menemukan sumber emas tersebut.

    Subarnarekha memiliki arti ‘garis emas’. Sesuai dengan namanya, sungai ini membentuk ‘garis emas’ sepanjang tahun. Di beberapa bagian Jharkhand, penduduk setempat akan pergi ke sungai ini untuk mengumpulkan emas sejak pagi dan baru kembali ke rumah pada sore hari.

    Di daerah Saranda dan Tamar, orang-orang dari banyak komunitas adat telah melakukan pekerjaan ini selama beberapa generasi. Pekerjaan ini sama sekali tidak mudah dan terkadang butuh waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya.

    Bisa menemukan partikel emas di air pun membutuhkan banyak waktu. Orang-orang harus bekerja sepanjang hari untuk mengambil partikel emas yang sangat kecil yang ditemukan di dasar sungai. Sering kali mereka harus kembali tanpa mendapatkan satu partikel pun. Sebagian besar waktu, mereka hanya berhasil mengumpulkan segenggam emas per hari.

    Sungai Subarnarekha melintasi wilayah Ratnagarbha di negara bagian Jharkhand. Anak sungainya, Karkari, dan sungai utamanya telah terisi partikel emas selama bertahun-tahun.

    Sungai sepanjang 474 kilometer ini bermula dari Rani Chuan di desa Nagdi, yang terletak di dekat Ranchi di Jharkhand. Sungai ini kemudian menyatu dengan Teluk Benggala dan melewati negara bagian Odisha dan Benggala Barat.

    Masyarakat setempat percaya bahwa emas pertama kali ditambang di Piska, sebuah desa di Ranchi, dekat titik asal sungai, tetapi kemudian partikel emas ditemukan di dasar sungai, sebagian besar di bawah pasir.

    (rns/rns)

  • Menggenggam Tecno Pova 7 Series yang Gayanya Makin Futuristik

    Menggenggam Tecno Pova 7 Series yang Gayanya Makin Futuristik

    FotoINET

    Virgina Maulita Putri – detikInet

    Jumat, 04 Jul 2025 20:30 WIB

    Jakarta – Lini Tecno Pova 7 series semakin lengkap setelah kehadiran Pova 7 5G, Pova 7 Ultra 5G, dan Pova Curve 5G. Yuk lihat desain barunya yang makin futuristik.

  • 70% Tim AI Super Pilihan Zuckerberg Berisi Talenta China

    70% Tim AI Super Pilihan Zuckerberg Berisi Talenta China

    Jakarta

    Meta mengumumkan nama-nama yang mengisi Meta Superintelligence Labs (MSL) yang dipimpin oleh mantan CEO Scale AI Alexandr Wang.

    Menariknya, nama-nama yang mengisi tim megabintang AI Meta itu hampir 70% berasal dari China. Tujuh dari 11 orang itu, tidak termasuk Wang dan mantan CEO GitHub Nat Friedman, adalah Bi Shuchao, Chang Huiwen, lin Ji, Ren Hongyu, Sun Pei, Yu Jiahui, dan Zhao Shengjia.

    Mereka semua adalah lulus dari universitas unggulan di China, termasuk Tsinghua University, Peking University, Zhejiang University, dan University of Science and Technology of China, dan kemudian melanjutkan studi dan karirnya di Amerika Serikat.

    Tsinghua University sering disebut setara dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan dari tujuh orang yang direkrut itu, empat orangnya berasal dari Tsinghua University, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Jumat (4/7/2025).

    Misalnya adalah Chang Huiwen, yang lulus dari program Yao Class di Institute for Interdisciplinary Information Sciences. Ini adalah program ilmu komputer elit yang didirikan oleh Andrew Yao Qizhi, pemenang Turing Award. Chang kemudian melanjutkan studinya ke Princeton University, di mana ia mendapat gelar PhD lewat studinya soal pemrosesan gambar.

    Chang sempat magang di Adobe dan Facebook sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari Microsoft pada 2016. Ia sempat bekerja di Google pada 2019 sampai akhirnya bergabung ke OpenAI pada Juni 2023 di mana ia ikut mengembangkan kemampuan image generation di GPT-40.

    Riwayat pekerjaan Chang ini terlihat sangat wah karena diisi oleh pengalaman kerja di berbagai perusahaan teknologi raksasa. Dan, semua orang yang direkrut untuk mengisi tim megabintang AI Meta ini punya riwayat kerja yang tak kalah memukau.

    Perekrutan tujuh orang oleh Meta ini menjadi perbincangan di ranah industri teknologi China, yaitu soal banyaknya talenta AI China yang bekerja di negara lain. CEO Nvidia Jensen Huang sebenarnya sudah mengangkat topik ini pada Mei lalu.

    “50% peneliti AI dunia berasal dari China,” kata Huang saat berbicara di Hill & Valley Forum, Washington, Amerika Serikat, Mei lalu.

    (asj/asj)

  • Biar Internet RI Makin Kencang, Infrastruktur Jaringan 5G Bakal Diperluas

    Biar Internet RI Makin Kencang, Infrastruktur Jaringan 5G Bakal Diperluas

    Jakarta

    Meski jaringan 5G sudah dikomersialisasikan sejak pertengahan 2021, perkembangan jaringan generasi seluler kelima itu seakan masih jalan di tempat. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan meningkatkan pembangunan infrastruktur jaringan 5G.

    Upaya tersebut merupakan salah satu perintah Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid yang mengintruksikan seluruh jajaran Komdigi untuk bergerak cepat dan serempak.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto mengatakan dari sisi infrastruktur yang akan digenjot itu terkait sinyal 5G.

    “Kita karena punya sumber daya frekuensi, ya frekuensi 5G-nya akan kita juga rilis, tapi kita lihat dulu bagaimana perencanannya,” ujar Wayan saat ditemui awak media di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

    Untuk diketahui, dibutuhkan alokasi lebar pita 100 MHz untuk mendapatkan pengalaman koneksi internet cepat 5G. Sedangkan saat ini operator seluler masih membagikan sumber daya frekuensi yang mereka gunakan untuk layanan 4G dan 5G. Alhasil, layanan 5G yang ada sekarang belum optimal.

    Adapun beberapa waktu lalu, Komdigi menyebutkan cakupan sinyal 5G di Indonesia baru 4,44% sejak diperkenalkan ke publik empat tahun lalu. Hal ini yang akan difokuskan Komdigi untuk ditingkatkan lagi cakupan jaringan 5G di Tanah Air.

    Ada empat pita frekuensi yang dipersiapkan oleh Komdigi untuk diseleksi di 2025, yaitu di antaranya di band 700 MHz, 1,4 GHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz.

    Sebagai informasi, pita frekuensi 700 MHz mempunyai digital dividen 112 MHz hasil penerapan penghentian siaran TV analog dan dialihkan TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi.

    Komdigi juga menyiapkan frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz yang dialokasikan untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau atau layanan internet cepat tetap nirkabel.

    Kemudian, frekuensi 26 GHz pada rentang 24,25 – 25,85 GHz yang nanti ditujukan untuk keperluan penyelenggara jaringan bergerak seluler. Selain itu, yang terbaru Komdigi ingin seleksi spektrum 2,6 GHz dengan lebar pita 190 MHz di rentang 2500-2690 MHz dengan moda TDD untuk penyelenggara jaringan bergerak seluler juga di tahun ini.

    “Kalau 700 MHz kan masih peningkatan penetrasi untuk seluler juga, tapi bukan, ya dari sisi teknis dia belum, mungkin di 4G lah. Tapi kita di 2,6 GHz untuk 5G,” pungkasnya.

    (agt/agt)