Category: Detik.com Tekno

  • Cara Kerja Aplikasi ‘Ajaib’ Bitchat, Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet

    Cara Kerja Aplikasi ‘Ajaib’ Bitchat, Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet

    Jakarta

    Pendiri Twitter yang kini CEO Block, Jack Dorsey, memperkenalkan calon pesaing WhatsApp. Dia membuat Bitchat, aplikasi pengiriman pesan peer to peer terdesentralisasi yang bekerja sepenuhnya melalui jaringan bluetooth. Ia pun mengungkap cara kerjanya cukup detail.

    Bitchat adalah aplikasi pengiriman pesan, beroperasi di jaringan mesh Bluetooth, memungkinkan berkirim pesan tanpa internet. Karena keterbatasan bluetooth, aplikasi semacam ini umumnya hanya berfungsi di jarak sekitar 100 meter, berguna untuk situasi seperti mencari teman di konser saat sinyal seluler tak stabil.

    Namun dikutip detikINET dari Tech Crunch, Dorsey mengklaim aplikasinya punya jangkauan lebih luas, sehingga dapat menyampaikan pesan hingga mencapai jarak 300 meter.

    Salah satu aplikasi pengiriman pesan bluetooth terpopuler, Bridgefy, digunakan selama protes pro demokrasi di Hong Kong, karena kemampuannya berfungsi tanpa internet membuatnya lebih sulit dideteksi otoritas China.

    Baik Bridgefy maupun Bitchat mengatakan bahwa keduanya dienkripsi secara menyeluruh. Secara kebetulan, Bridgefy didanai sebagian oleh salah satu pendiri Twitter lainnya, Biz Stone.

    Dorsey membuka Bitchat untuk penguji beta melalui TestFlight Apple, tapi pengujiannya sudah penuh setelah mencapai maksimum 10.000 pengguna. Ia mengatakan di X aplikasi Bitchat masih dalam peninjauan sebelum dirilis. “Aplikasi ini masih dalam peninjauan untuk rilis penuh,” tulisnya di X.

    Kelebihan Bitchat

    Cara kerja Bitchat adalah dengan mengubah ponsel Anda jadi bagian jaringan perangkat terdekat yang lebih besar. Menggunakan Bluetooth Low Energy, ia menciptakan tautan jarak pendek antar pengguna, memungkinkan pesan berpindah dari ponsel satu orang ke ponsel lainnya.

    Saat orang-orang bergerak, ponsel mereka terhubung dengan cepat, membawa pesan bersama mereka. Pengaturan ini memungkinkan obrolan berjalan jauh melampaui jangkauan bluetooth biasa, tanpa WiFi, dan tanpa memerlukan sinyal seluler.

    Terdapat Bridge Devices, ponsel yang secara alami berada di tengah kelompok yang tumpang tindih dan membantu menghubungkannya bersama. ‘Jembatan’ ini memungkinkan jaringan membentang di area lebih luas, menjaga percakapan tetap berjalan bahkan saat orang-orang tersebar.

    Jika seseorang tidak berada di dekat saat pesan dikirim, pesan tersebut tidak hilang begitu saja. Ponsel Anda menahannya dan meneruskannya nanti saat penerima kembali dalam jangkauan. Pesan dapat bertahan beberapa jam atau lebih lama.

    Pesan dikunci dengan enkripsi kuat untuk menjaga konten tetap aman. Namun yang benar-benar membedakannya adalah seberapa sedikit informasi yang disimpan. Pesan takkan tersimpan lama, hanya tersimpan di memori perangkat di waktu singkat dan akan hilang kecuali diteruskan.

    Tak ada server yang menyimpan apa pun dan tidak ada cadangan di cloud. Pengguna tak perlu memberi nomor HP, email, atau bahkan mendaftar. Cukup pilih nama pengguna dan Anda sudah masuk. Tanpa repot, tanpa pelacakan, hanya cara sederhana berbicara tanpa meninggalkan jejak.

    (fyk/rns)

  • Wow, ChatGPT Ternyata Jago ‘Nyetir’ Pesawat Antariksa

    Wow, ChatGPT Ternyata Jago ‘Nyetir’ Pesawat Antariksa

    Jakarta

    Chatbot AI seperti ChatGPT saat ini sudah bisa diajak ngobrol, membuat gambar, coding, hingga video yang terlihat realistuis. Ternyata, ChatGPT juga bisa dilatih untuk ‘menyetir’ satelit dan pesawat antariksa.

    Peneliti sudah lama berambis mengembangkan sistem otonom yang dapat mengontrol satelit dan navigasi pesawat antariksa. Saat ini jumlah satelit yang ada di orbit sudah terlalu banyak untuk dikendalikan secara manual oleh manusia.

    Sementara itu, untuk misi antariksa untuk menjelajahi deep space terkendala kecepatan cahaya, yang artinya pesawat antariksa tidak bisa dikendalikan secara real-time. Karena itu sistem otonom bisa menjadi alternatif.

    Untuk mendorong inovasi, peneliti aeronautika menggelar Kerbal Space Program Differential Game Challenge, semacam arena bermain yang terinspirasi video game Kerbal Space Program. Lewat program ini, peneliti dapat merancang, bereksperimen, dan menguji coba sistem otonom di sejumlah lingkungan realistis.

    Dalam makalah yang akan diterbitkan di Journal of Advances in Space Research, tim peneliti internasional dari Massachusetts Institute of Technology dan Universidad Politécnica de Madrid mengungkap sistem jagoannya yaitu large language model (LLM) yang tersedia untuk umum seperti ChatGPT dan Llama.

    LLM dipilih karena sudah memiliki pengetahuan yang luas, sehingga peneliti hanya perlu sedikit mengutak-atik prompt dan melakukan sedikit percobaan agar model bisa mengerti konteks.

    ChatGPT awalnya diminta untuk berpikir seperti agen otonon yang sedang mengendalikan pesawat antariksa. Peneliti kemudian mengembanhkan cara untuk menerjemahkan status pesawat antariksa dan tujuannya ke dalam bentuk teks.

    Teks itu kemudian diberikan kepada LLM dan peneliti meminta rekomendasi tentang cara mengubah orientasi dan manuver pesawat antariksa. Output LLM dalam bentuk teks kemudian diubah menjadi kode untuk mengoperasikan kendaraan simulasi.

    Hanya dengan prompt sederhana dan sedikit penyempurnaan, peneliti berhasil menuntun ChatGPT untuk menyelesaikan sejumlah tes di tantangan tersebut, dan menduduki peringkat dua di kompetisi, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (9/7/2025).

    Tantangannya terdiri dari beberapa skenario seperti misi untuk mengejar dan mencegat satelit, serta misi untuk menghindari deteksi.

    Hebatnya, semua ini dilakukan sebelum model GPT-4 diluncurkan, yang artinya kemampuan ChatGPT saat ini jauh lebih baik. Tapi penggunaan AI untuk mengendalikan pesawat luar angkasa harus diteliti lebih jauh karena masalah seperti halusinasi yang berpotensi membuat kekacauan di dunia nyata.

    (vmp/rns)

  • Kenapa Laut Asin Tapi Sungai Tidak? Ini Penjelasannya

    Kenapa Laut Asin Tapi Sungai Tidak? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Jika pernah berenang di laut dan tak sengaja meminum airnya, pasti tahu kalau rasa air laut asin. Ini berbeda dengan air sungai yang terasa tawar.

    Mengapa air laut terasa asin?

    Mengutip Woods Hole Oceanographic Institution, rata-rata air laut mengandung sekitar 3,5% garam. Karenanya, air laut lebih padat dibandingkan dengan air tawar.

    Salinitas atau rasa asin air laut berbeda-beda di seluruh lautan. Contohnya, salinitas cenderung lebih rendah jika di dekat ekuator dan kutub, namun bisa meningkat di beberapa wilayah lautan, seperti Laut Mediterania. Salinitas laut juga dapat dipengaruhi oleh hujan yang mencuci ion mineral dari daratan menjadi air.

    Prosesnya dimulai dari karbon dioksida di udara yang larut ke dalam air hujan, hal ini membuat air jadi sedikit asam. Ketika hujan turun, air tersebut mampu menghancurkan atau mengereposi bebatuan, dan bebatuan menjadi sumber utama garam yang larut dalam air laut.

    Bebatuan yang keropos karena terkena hujan, dapat melepaskan garam dan mineral yang terpisah menjadi ion. Lalu, ion tersebut terbawa air limpasan dan akhirnya mencapai lautan.

    Selanjutnya, dua unsur yang paling umum berakhir di lautan karena limpasan adalah natrium dan klorida. Saat natrium dan klorida bergabung, hal ini membentuk natrium klorida atau garam. Inilah yang menyebabkan air laut terasa asin.

    Mengapa air sungai tidak terasa asin?

    Air sungai dan danau sebenarnya juga mengandung garam. Namun, kadarnya tidak sampai membuatnya terasa asin seperti air laut. Hal ini dikarenakan air danau dan sungai ‘diisi ulang’ oleh hujan sehingga tidak terlalu asin.

    Sedangkan air laut, karena diisi ulang oleh sungai yang mengalir ke laut, maka kandungan garamnya pun terisi ulang terus menerus.

    Selain itu, panas Matahari juga memengaruhi tingkat keasinan air laut. Panas Matahari menyebabkan air di permukaan laut menguap dan meninggalkan lebih banyak garam di lautan. Oleh sebab itu, garam jadi lebih terkonsentrasi di lautan dibandingkan di sungai atau danau.

    (rns/fay)

  • ColorOS 15 Tampil Perdana di OPPO Reno14 Series, Lebih Smart & Smooth

    ColorOS 15 Tampil Perdana di OPPO Reno14 Series, Lebih Smart & Smooth

    Jakarta

    OPPO Reno14 Series akan hadir dengan versi terbaru ColorOS 15. Antarmuka ini menjanjikan pengalaman yang lebih cerdas dan mulus.

    Dengan integrasi AI yang lebih canggih, animasi yang lebih halus, dan alat multitasking yang lebih baik, ColorOS 15 dikatakan dapat memberikan tingkat kecerdasan dan kelancaran yang paling dibutuhkan pengguna dalam keseharian mereka.

    OPPO mengungkapkan sistem operasi yang cepat, stabil, lancar, serta didukung fitur berbasis AI merupakan hal dasar yang penting dalam smartphone. Itulah yang dibawa oleh ColorOS 15, yang menjanjikan fitur secara smart dan smooth untuk penggunaan sehari-hari.

    “ColorOS selalu kami kembangkan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang terasa effortless. Di pembaruan terbaru ini, kami membawanya ke level yang lebih tinggi,” ujar Product Director ColorOS OPPO Martin Liu, dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

    “Entah Anda sedang multitasking, bermain game, atau menjalani aktivitas harian, semua akan terasa jauh lebih mulus dan intuitif,” sambungnya.

    ColorOS 15 Foto: dok. OPPO Indonesia

    Fokus pada Kelancaran, Bukan Sekadar Spesifikasi

    Di inti pengembangan ColorOS 15, terdapat dua teknologi utama untuk memastikan performa yang super mulus yakni Trinity Engine, yang mengatur penggunaan CPU dan GPU secara seimbang sesuai perilaku aplikasi untuk meningkatkan performa, serta Luminous Rendering Engine yang memungkinkan render animasi secara paralel, mengurangi lag saat berpindah antar aplikasi. Peningkatan ini menghasilkan pengalaman nyata.

    ColorOS 15 membawa sederet fitur baru sebagai berikut:

    ● Floating Windows: Fungsi jendela melayang kini makin intuitif. Pengguna dapat beralih antara jendela utama dan jendela melayang hanya dalam dua ketukan, atau menyembunyikannya dengan menggeser ke samping.
    Bahkan saat bermain game, pengguna bisa membalas pesan atau mengecek panduan tanpa keluar dari permainan.

    ● Large Folders: Melihat lebih banyak aplikasi sekaligus tanpa perlu membuka folder. Pengguna bisa langsung scroll atau membuka aplikasi dari dalam folder.
    ● Stacked Layout: Tampilan baru yang lebih efisien dalam menampilkan konten penting seperti notifikasi, pengelolaan latar belakang, atau widget. Konten lain dapat diakses cukup dengan swipe, membuat semuanya lebih ringkas dan mudah diakses.

    ColorOS 15 Foto: dok. OPPO Indonesia

    Gaming Lebih Lancar dengan ColorOS 15

    Pengguna yang gemar bermain game juga akan merasakan peningkatan signifikan berkat integrasi ColorOS 15 di OPPO Reno14 Series. Fitur AI HyperBoost 2.0 hadir untuk menjaga frame rate tetap stabil dan responsivitas tinggi, bahkan di momen paling intens sekalipun.

    AI LinkBoost 3.0 menjamin koneksi tetap lancar, bahkan di area dengan sinyal sulit seperti basement atau gedung bertingkat tinggi. Footstep Sound Boost menghadirkan audio spasial yang jernih, membantu pemain mengenali posisi musuh lebih akurat dalam game FPS.

    Fitur Game Capture memungkinkan perekaman momen kemenangan dalam klip 15 atau 30 detik, atau Live Photo 3 detik. Sementara Silent Launch memungkinkan game dimulai tanpa suara, cocok untuk bermain di tempat umum.

    Fitur AI Lebih Cerdas untuk Keseharian yang Lebih Mudah

    Salah satu fitur favorit pengguna di ColorOS adalah AI Editing, yang bisa menyulap foto kurang sempurna menjadi karya siap unggah hanya dengan satu sentuhan. Di ColorOS 15, fitur-fitur produktivitas berbasis AI seperti AI Summary, AI Reply, dan AI Recording Summary juga diperkuat untuk mempermudah aktivitas harian.

    Beberapa fitur AI terbaru yang hadir di ColorOS 15 meliputi:

    ● AI Mind Space: Berfungsi seperti memori digital. Dengan swipe tiga jari ke atas, pengguna bisa menyimpan tampilan layar untuk dilihat nanti. Fitur ini juga berfungsi sebagai asisten pribadi, menganalisis konten layar dan memberi saran pintar, misalnya menambahkan acara ke kalender.
    ● AI VoiceScribe: Merekam, meringkas, dan menerjemahkan pertemuan online, panggilan, atau video ke lebih dari 20 bahasa yang didukung.
    ● AI Call Summary: Merekam isi percakapan secara real-time dan menyusunnya menjadi ringkasan praktis, sehingga tak ada detail penting yang terlewat.
    ● AI Call Translator: Menerjemahkan percakapan telepon dua arah secara langsung, menghapus batasan bahasa saat berkomunikasi.
    ● AI Recompose: Dilatih dengan data fotografi profesional, fitur ini bisa secara otomatis menyusun ulang komposisi foto, memperbaiki distorsi, hingga menyesuaikan rasio dan filter secara otomatis.
    ● AI Perfect Shot: Dapat memperbaiki ekspresi wajah pada foto yang kurang ideal – seperti mata tertutup atau rambut menutupi wajah – dengan merujuk pada foto wajah utuh yang ada di galeri, cukup dalam satu klik.

    Integrasi AI Google: Gemini dan Circle to Search

    Sebagai mitra jangka panjang Google, seri OPPO Reno14 juga hadir dengan integrasi terbaik Google AI, termasuk asisten suara Gemini dan fitur terkini Circle to Search. Pengguna juga bisa menggunakan Gemini untuk mengatur jadwal melalui aplikasi OPPO seperti kalender, jam, dan catatan.

    Semua keunggulan dan fitur terbaru ColorOS 15 bisa langsung dirasakan oleh pengguna OPPO Reno14 Series sejak hari pertama pemakaian, memberikan pengalaman yang lebih cerah, lebih lancar, dan lebih pintar.

    Komitmen Jangka Panjang OPPO

    Setiap inovasi OPPO berakar pada dedikasi mendalam terhadap pengguna. OPPO secara aktif mengumpulkan masukan, memahami kebutuhan, dan menciptakan solusi yang dirancang untuk memberikan pengalaman yang optimal.

    ColorOS dikembangkan sebagai platform yang terus berkembang, bukan sistem operasi satu kali pakai. Sebagai bentuk upaya jangka panjang, OPPO akan memberikan lima kali pembaruan utama ColorOS, memastikan pengalaman pengguna yang makin pintar dan makin mulus selama bertahun-tahun ke depan.

    Nikmati pengalaman ColorOS 15 paling pintar dan paling mulus di OPPO Reno14 Series. Kunjungi http://www.oppo.com/ untuk informasi lebih lanjut.

    (prf/ega)

  • 3 Hari di Juli-Agustus 2025 Akan Lebih Pendek, Apa Penyebabnya?

    3 Hari di Juli-Agustus 2025 Akan Lebih Pendek, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Bumi diprediksi akan meningkatkan kecepatan rotasinya pada Juli dan Agustus 2025, melawan tren rotasi yang lebih lambat dari waktu ke waktu.

    Meskipun ada alasan yang jelas untuk peningkatan kecepatan rotasi musim panas ini, penyebab peningkatan kecepatan baru-baru ini sedikit membingungkan bagi para ilmuwan.

    Rotasi Bumi telah berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Saat ini, Bumi berputar lebih dari 365 kali pada porosnya dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit Matahari. Ini adalah jumlah hari dalam setahun.

    Namun, dengan mengamati karang purba, para ilmuwan menemukan bahwa Bumi dulunya berputar jauh lebih cepat 444-419 juta tahun yang lalu. Faktanya, ratusan juta tahun yang lalu, Bumi berputar penuh sebanyak 420 kali dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi Matahari.

    Setiap hari, karang menghasilkan lapisan kalsium tipis saat tumbuh. Karena karang tumbuh lebih banyak di musim kemarau daripada musim hujan, kita dapat menghitung garis endapan kalsium karbonat di setiap musim dan menghitung berapa hari yang terjadi dalam setahun. Dengan menggunakan metode ini, tim tersebut menghitung bahwa Bumi memiliki 420 hari setahun 444-419 juta tahun yang lalu, sebelum melambat karena pengaruh Bulan.

    Ada berbagai macam faktor yang memengaruhi kecepatan rotasi, seperti perubahan permukaan air laut dan pergeseran di dalam Bumi, meskipun faktor terbesarnya adalah Bulan yang menjauh dari Bumi dan saat kedua benda tersebut berinteraksi, hasilnya adalah Bumi melambat pada tingkat sekitar 1,8 milidetik per abad.

    Hari yang Lebih Pendek di Juli dan Agustus

    Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah mencatat dengan tepat panjang hari di Bumi menggunakan jam atom. Biasanya, detik kabisat mungkin diperkenalkan sesekali untuk memperhitungkan perlambatan Bumi. Ini penting, misalnya, untuk menjaga GPS tetap beroperasi. Namun, sejak 2020, yang terjadi justru sebaliknya: rotasi Bumi kembali bertambah cepat.

    Pada 2020, tercatat 28 hari terpendek sejak 1960. Setiap tahun setelah itu, rekor hari terpendek telah dipecahkan, dengan hari terpendek yang tercatat sejauh ini, ditetapkan pada 2024, menjadi 1,66 milidetik lebih pendek dari hari biasanya yang berdurasi 86.400 detik.

    Tahun ini, pada Juli dan Agustus, kita diprediksi akan mengalami hari-hari yang lebih pendek lagi. Berikut adalah hari-hari yang lebih pendek berdasarkan pengamatan dan model dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan United States Naval Observatory:

    9 Juli diprediksi hari akan lebih pendek 1,30 milidetik22 Juli diprediksi akan lebih pendek 1,38 milidetik5 Agustus diprediksi akan lebih pendek 1,5 milidetik dari hari biasanya.Faktor yang Memengaruhi

    Meskipun Bulan dianggap bertanggung jawab atas perlambatan jangka panjang rotasi Bumi, ia juga dapat menjadi penyebab percepatan. Semakin dekat Bulan dengan ekuator Bumi, semakin besar hambatan yang dimilikinya terhadap Bumi. Hari-hari ini diprediksi menjadi hari-hari terpendek dalam setahun karena Bulan berada pada jarak maksimumnya dari ekuator Bumi.

    Hari-hari yang lebih pendek ini dapat diprediksi oleh para astronom, tetapi trennya agak tidak terduga. Sejak 1972, telah ada 27 detik kabisat yang ditambahkan untuk memperhitungkan penurunan laju rotasi Bumi.

    Namun sejak 2016, tidak ada satu detik kabisat pun yang diperlukan, dan IERS telah mengonfirmasi tidak akan ada detik kabisat yang ditambahkan tahun ini pada Juni. Tidak seorang pun sepenuhnya yakin mengapa tren rotasi Bumi yang lebih lambat tampaknya telah berbalik dalam beberapa tahun terakhir.

    “Kurangnya kebutuhan akan detik kabisat ini tidak diprediksi. Asumsinya adalah Bumi akan terus melambat dan detik kabisat akan terus dibutuhkan. Jadi, efek ini, hasil ini, sangat mengejutkan,” kata Judah Levine, fisikawan di divisi waktu dan frekuensi National Institute of Standards and Technology, kepada Discover Magazine pada 2021.

    “Tidak ada yang menduga hal ini. Penyebab percepatan ini tidak dijelaskan,” kata Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi di Moscow State University.

    “Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa itu adalah sesuatu di dalam Bumi. Model samudra dan atmosfer tidak dapat menjelaskan percepatan besar ini,” imbuhnya.

    Faktor lain yang dapat memengaruhi rotasi Bumi adalah gempa bumi. Pada Maret 2011, gempa berkekuatan magnitudo 9,0 terjadi di lepas pantai timur Jepang,menggeser poros Bumi, dan memperpendek hari-hari di Bumi.

    Gempa tersebut, yang merupakan gempa terkuat yang pernah tercatat di negara tersebut, menggeser poros bumi sekitar 17 cm, dan mungkin telah menggeser pulau utama sekitar 2,4 meter. Seperti gempa bumi besar lainnya, gempa bumi ini juga mengubah kecepatan rotasi Bumi.

    “Gempa bumi dapat mengubah rotasi Bumi dengan mengatur ulang massa Bumi. Inilah yang dilakukan pemain seluncur es yang berputar untuk membuat dirinya berputar lebih cepat. Dia menggerakkan lengannya lebih dekat ke tubuhnya, dia menggerakkan massanya lebih dekat ke sumbu tempat dia berputar. Dan gempa bumi melakukan hal yang sama,” kata Dr. Richard Gross dari NASA Jet Propulsion Laboratory

    “Gempa bumi ini pasti telah menggerakkan massa rata-rata sedikit lebih dekat ke sumbu rotasi Bumi sehingga membuat Bumi berputar lebih cepat dan panjang hari sedikit lebih pendek,” jelasnya.

    Dengan melihat model distribusi massa Bumi sebelum gempa dan menggunakan estimasi bagaimana patahan bergeser selama gempa bumi, Gross mampu mengetahui bagaimana distribusi massa berubah.

    “Lalu, dengan kekekalan momentum sudut, jika saya tahu bagaimana massa Bumi diatur ulang, maka saya tahu bagaimana rotasi Bumi pasti berubah,” kata Gross.

    Secara keseluruhan, gempa bumi tersebut mempercepat rotasi Bumi sekitar 1,8 mikrodetik. Gempa bumi di Aceh, pada 2004, sebagai perbandingan, mempercepat hari Bumi sekitar2,68 mikrodetik. IERS akan terus memantau rotasi Bumi, dan akan dapat mengonfirmasi seberapa pendek hari-hari di Juli dan Agustus tahun ini, dan apakah Bumi bakal memiliki rekor baru di tangan kita.

    (rns/fay)

  • OPPO Reno14 Pro Jadi yang Pertama Pakai MediaTek Dimensity 8450

    OPPO Reno14 Pro Jadi yang Pertama Pakai MediaTek Dimensity 8450

    Jakarta

    OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone pertama yang dibekali chip terbaru MediaTek Dimensity 8450. Kehadiran chip ini menjadi tonggak penting dalam kolaborasi jangka panjang OPPO dan MediaTek, menyusul peluncuran global perdana Dimensity 9400 di seri Find X8 dan debut Dimensity 8350 lewat Reno13 Series.

    “Dari performa harian yang mulus, pengalaman gaming yang imersif, hingga fitur AI yang canggih, semuanya bergantung pada chip yang kuat dan efisien. Dengan MediaTek Dimensity 8450 terbaru, Reno14 Pro menghadirkan lompatan besar dalam efisiensi daya, performa, dan kecerdasan berbasis AI,” ujar VP dan Presiden Lini Produk Reno Oppo, Garven Yin, dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

    GM Wireless Communications Business Unit MediaTek Dr. Yenchi Lee menambahkan chip ini mengusung arsitektur ‘ALL BIG CORE’ yang mampu menghadirkan AI, imaging, dan gaming flagship langsung ke Reno14 Pro.

    “Kolaborasi kami dengan OPPO dalam pengembangan Dimensity 8450 mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong batas inovasi teknologi mobile,” ujarnya.

    OPPO Reno14 Series Foto: dok. OPPO Indonesia

    Performa MediaTek Dimensity 8450

    Dimensity 8450 dibangun dengan proses fabrikasi 4nm generasi kedua dari TSMC. Chip ini membawa arsitektur CPU All Big Core dengan delapan inti Arm Cortex-A725. Dibanding pendahulunya, performa multi-core meningkat hingga 41% dengan efisiensi daya yang juga naik hingga 44%.

    Untuk performa grafis, GPU Arm Mali-G720 MC7 memberikan peningkatan performa puncak lebih dari 24% dengan konsumsi daya 42% lebih rendah. Kemampuan kameranya pun ditingkatkan secara signifikan berkat ISP Imagiq 1080 dan MediaTek NPU 880 menghadirkan kapabilitas AI generatif terbaik untuk pengalaman AI on-device yang mutakhir.

    Optimalisasi Chip dan Sistem Pendingin Canggih

    Tim R&D OPPO dan MediaTek bekerja sama untuk mengoptimalkan performa chip Reno14 Pro. Lewat integrasi Trinity Engine milik OPPO, performa chip dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi secara real-time, termasuk optimalisasi cache SLC dan L3. Hasilnya, kelancaran sistem meningkat 22% dan proses instalasi aplikasi jadi 26% lebih cepat.

    Reno14 Pro juga dibekali sistem pendingin Nano Dual-Drive Cooling Architecture terdepan di industri dengan vapor chamber ultra-tipis dan partikel alumina nano, yang mampu menghantarkan panas lebih efisien, menjaga performa tinggi, dan menjaga bodi handphone tetap ramping.

    AI Imaging Canggih untuk Hasil Foto dan Video Spektakuler

    OPPO Reno14 Series Foto: dok. OPPO Indonesia

    Dimensity 8450 memungkinkan Reno14 Pro 5G mengusung teknologi Dual Exposure Fusion di level hardware. Teknologi ini menggabungkan eksposur panjang dan pendek secara real-time untuk menangkap gambar tanpa shutter lag atau blur-baik dalam foto maupun Live Photo.

    Dengan ISP Imagiq 1080, Reno14 Pro juga mendukung perekaman video 4K 60fps ultra-jernih dan HLG HDR di seluruh kamera belakang. Hasilnya, detail gelap dan terang ditangkap dengan akurat dan transisi warna terlihat halus dan natural.

    (prf/ega)

  • Ini Startup China di Balik Kacamata Android XR Google

    Ini Startup China di Balik Kacamata Android XR Google

    Jakarta

    Xreal adalah startup asal China yang ada di balik kacamata augmented reality pertama Google yang memakai platform Android XR.

    Startup ini tengah mempersiapkan penjualan kacamata perdananya ke publik pada Q1 2026 mendatang. Kacamata ini punya kode nama Project Aura, dan pertama diperkenalkan Google pada ajang Google I/O Mei lalu.

    Google menyiapkan platform ini untuk bersaing dengan produk sejenis yang ditawarkan oleh Apple dan Meta. Namun mereka mengadopsi strategi yang berbeda, yaitu mereka hanya menyiapkan sistem operasinya, yaitu Android XR.

    Project Aura sebenarnya adalah produk XR yang kedua, sementara produk pertamanya adalah Moohan yang dibuat berkolaborasi dengan Samsung, dan ditujukan untuk bersaing dengan Apple Vision Pro.

    Sementara itu Aura punya field of view, atau cakupan pandangan yang lebih luas, melebihi 70%. Menurut Xreal, ini adalah layar terbesar yang pernah mereka buat.

    Perangkat ini akan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon yang bekerja bersama chip buatan Xreal bernama X1S, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Senin (7/7/2025).

    “Pencapaian ini bisa terjadi berkat pengalaman Xreal yang panjang di pembuatan optik, hasilnya lensa yang lebih tipis dengan cakupan pandangan yang lebih luas,” kata Wu Kejian, Cofounder Xreal, yang juga menjadi chief scientist dan head of algorithms di startup tersebut.

    Wu pun menyebut Xreal berinvestasi habis-habisan untuk mengembangkan chip spatial computing X1 yang pertama dirilis pada akhir 2024 dan dipakai di Xreal One. Lalu Aura akan menggunakan chip X1S yang lebih canggih, dengan memori lebih kencang dan sistem pendingin serta efisiensi daya yang lebih baik.

    Vision Pro pun mengadopsi dua chip, mengkombinasikan chip M2 yang lazim dipakai di Mac dan iPad serta microprocessor R1 untuk pengalaman mixed reality.

    Wu menyamakan kolaborasi Aura dengan Google seperti kolaborasi HTC dan Android pada dua dekade lalu, yang kemudian menggenjot popularitas ponsel pintar.

    Sayangnya harga Aura ini, menurut Wu, akan lebih tinggi dibanding kacamata AR mereka yang ada saat ini. Namun harga itu lebih rendah ketimbang headset VR yang saat ini sudah ada di pasaran. Sebagai informasi, kacamata AR Xreal yang paling mahal saat ini adalah One Pro dengan harga USD 599, sementara Vision Pro dari Apple harganya adalah USD 3.499.

    Xreal didirikan pada tahun 2017 dengan nama Nreal, pendirinya adalah Xu Chi, Wu Kejian, dan Xiao Bing — ketiganya adalah lulusan Zhejiang University. Hingga saat ini Xreal sudah mengapalkan lebih dari 600 ribu perangkat secara global, dan mengincar pengapalan global sebesar sejuta unit dalam 2-3 tahun ke depan.

    “Integrasi teknologi AI akan mendefinisikan masa depan perangkat XR. Penemuan hardware terbilang lambat, namun teknologi AI berkembang dengan cepat,” kata Wu.

    Beberapa tahun belakangan, kehadiran kacamata dengan teknologi AI memang tengah berkembang. Misalnya Ray-Ban Meta yang sudah terjual sebanyak 2 juta unit sejak Oktober 2023 sekalipun perangkat tersebut tidak dilengkapi layar.

    Data IDC menunjukkan kalau pengapalan kacamata pintar secara global mencapai 1.487 juta unit pada Q1 2025, tumbuh 82,3% secara year on year. Di China pengapalannya pada Q1 tumbuh 116,1% menjadi 494 ribu unit, dengan pengapalan tahunan diperkirakan mencapai 2.907 juta unit.

    (asj/fay)

  • Pesan OPPO Reno14 Series Sekarang, Untung hingga Rp 5 Juta!

    Pesan OPPO Reno14 Series Sekarang, Untung hingga Rp 5 Juta!

    Jakarta

    OPPO segera merilis OPPO Reno14 Series. Perangkat ini menghadirkan inovasi yang memadukan teknologi dan fashion yang dilengkapi Kamera AI Flash untuk hasil foto lebih jernih pada siang dan malam.

    Dari segi desain, OPPO Reno14 Series mengusung Iridescent Mermaid yang terinspirasi dari tren ‘Mermaidcore’. Ini menjadikan Reno14 Series simbol ekspresi diri, kebebasan, dan keindahan.

    Perangkat ini dirancang khusus untuk profesional muda yang ekspresif, bukan sekadar smartphone, melainkan bagian dari gaya hidup yang stylish dan penuh cerita.

    Desain Iridescent Mermaid: Perpaduan Seni, Cahaya, dan Teknologi

    OPPO Reno14 Series Foto: dok. OPPO Indonesia

    Untuk pertama kalinya di industri smartphone, OPPO menghadirkan Iridescent Mermaid Design dengan efek kilau warna-warni yang berubah tergantung sudut cahaya, menjadikan Reno14 Series #MermaidCrush untuk para penggunanya.

    Efek ini diwujudkan melalui proses Iridescent Glow Process dengan 12 lapisan material presisi yang disusun sempurna dan dipoles secara mikroskopis hingga lima kali, menciptakan tekstur setipis 20 mikron. Hasilnya adalah gradasi warna memukau yang memancarkan aura elegan dan dinamis.

    Menambah sentuhan harmonis, Gradient Aura Design juga diperkenalkan di modul kamera, memberikan tampilan yang lembut dan estetis. Desain ini tersedia pada warna Opal White untuk Reno14 5G dan Reno14 Pro 5G, serta Opal Blue untuk Reno14 F 5G.

    Tak hanya cantik, Reno14 Series juga kokoh. Bagian belakang Reno14 dan Reno14 Pro dibuat dari One-piece Sculpted Glass, selembar kaca utuh tanpa sambungan yang dibentuk melalui proses 65 tahap, dua kali lebih lama dari metode biasa.

    Kaca ini dipadu dengan rangka aluminium kelas aerospace dan telah mengantongi sertifikasi IP66, IP68, dan IP69, sehingga tahan air bertekanan tinggi. Pengguna bahkan dapat merekam video dan mengambil foto dalam air tanpa perlu casing tambahan.

    Untuk pengalaman sentuhan yang berbeda, OPPO memperkenalkan Velvet Glass. Dengan lebih dari 10 juta mikro kristal yang diproses secara kimiawi hingga menghasilkan tekstur selembut kain beludru, bagian belakang perangkat terasa elegan, halus, dan anti-noda sidik jari.

    Dengan kombinasi desain, material, dan sentuhan inovatif, Reno14 Series bukan hanya perangkat teknologi, tetapi juga pernyataan gaya dan karya seni dalam genggaman.

    Revolusi Fotografi dengan AI Flash Photography dan Fitur AI Editor 2.0

    Dengan kemampuan #GlowinFlash, Reno14 Series memperkenalkan AI Flash Photography yang menjadi sebuah terobosan dalam pencahayaan mobile photography.

    Baik Reno14 Pro 5G maupun Reno14 5G dibekali dengan sistem tiga lampu flash yang canggih: dua unit flash untuk kamera utama dan ultra-wide, serta satu flash khusus untuk kamera telephoto, yang pertama di industri smartphone.

    Sistem ini menghasilkan pencahayaan hingga 10 kali lebih terang dari generasi sebelumnya, memastikan hasil portrait tetap terang dan jernih meski dalam kondisi minim cahaya atau saat zoom.

    Fitur unggulan seperti AI Editor 2.0 hadir dengan fitur-fitur pintar yang membawa keajaiban #GroupPhotoMagician dalam setiap jepretan, seperti:

    ● AI Recompose: Mengatur ulang komposisi foto secara otomatis dengan teknologi pembelajaran dari data profesional.
    ● AI Perfect Shot: Memperbaiki ekspresi wajah yang kurang ideal dengan referensi dari foto lain.
    ● AI Eraser, AI Reflection Remover, AI Clarity Enhancer, dan AI Unblur: Memberikan kontrol penuh terhadap hasil foto, mulai dari menghapus objek tak diinginkan hingga mempertajam gambar yang buram.
    ● Reno14 Series juga mendukung AI-Enhanced 4K HDR Video, yang memberikan kualitas video sinematik langsung dari smartphone.
    Performa Tangguh: Gaming, Multitasking, dan Jaringan Anti Lemot

    OPPO Reno14 Pro ditenagai oleh MediaTek Dimensity 8450, prosesor flagship yang memberikan peningkatan performa hingga 41% lebih cepat dan konsumsi daya 44% lebih rendah dibanding generasi sebelumnya. Dengan dukungan GPU Arm Mali-G720, performa grafis juga meningkat 24% dengan efisiensi energi yang lebih baik.

    Untuk menjaga suhu tetap optimal, Reno14 Series dibekali sistem pendingin Vapor Chamber (VC). Reno14 5G dan Reno14 Pro 5G bahkan dilengkapi dengan AI Nano Dual-Drive Cooling System, memastikan suhu tetap stabil meski bermain game selama 3 jam dalam suhu panas 35℃ dengan suhu maksimal tetap di bawah 43℃⁽⁴⁾.

    Pengalaman jaringan juga dioptimalkan dengan AI LinkBoost 3.0, teknologi pintar yang menganalisis kondisi jaringan secara real-time dan mengalihkan koneksi ke jalur tercepat secara otomatis. Hasilnya, streaming, gaming, dan komunikasi tetap lancar tanpa gangguan, bahkan di area dengan sinyal lemah.

    Reno14 Series Buka Pre-order, Tawarkan Keuntungan hingga Rp 5 Juta

    OPPO telah membuka masa pemesanan perangkat Reno14 Series mulai 7-24 Juli 2025. Konsumen akan mendapatkan total keuntungan hingga Rp 5 juta, termasuk gratis OPPO Enco Air4 dan 3 bulan Google AI Pro untuk pembelian Reno14 Pro & Reno14 5G, Gratis Magnetic Case & Card Holder untuk pembelian Reno14 F, OPPO Care selama 2 tahun, Gratis Tiket Lalala Fest 2025, Cicilan 0% dari bank partner, Penawaran khusus dari operator pilihan, hingga berbagai voucher eksklusif dari partner yang dapat ditukarkan di aplikasi My OPPO.

    OPPO Reno14 Series Foto: dok. OPPO Indonesia

    Seri OPPO Reno14 Series terbaru sudah dapat dipesan di OPPO Store, OPPO Online Store, OPPO Gallery, hingga seluruh toko rekanan resmi OPPO di Indonesia. Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi sosial media dan situs resmi OPPO Indonesia dengan klik link berikut.

    (prf/ega)

  • Hideo Kojima Ngaku Mirip Tom Cruise, Mau Berkarya Sampai Mati

    Hideo Kojima Ngaku Mirip Tom Cruise, Mau Berkarya Sampai Mati

    Jakarta

    Pengembang game Metal Gear dan Death Stranding, Hideo Kojima, mengaku kalau dirinya mirip dengan Tom Cruise. Jelas bukan soal tampang, melainkan pola pikirnya terhadap karya.

    “Saya sama seperti Tom Cruise (tertawa). Hidup saya didedikasikan untuk menciptakan sesuatu. Itulah kegembiraan saya,” kata Kojima, dilansir detikINET dari IGN, Selasa (8/7/2025).

    Kojima menegaskan akan selalu berkarya selama tubuh dan otaknya masih bekerja. Dirinya akan berhenti melakukannya bila hal tersebut mengganggu orang-orang di sekitarnya.

    “Tetapi saya ingin terus berkarya sampai saya meninggal,” tegasnya.

    Pernyataan Kojima sepertinya merujuk pada komentar terbaru Tom Cruise pada pemutaran perdana Mission: Impossible – The Final Reckoning. Ketika itu di karpet merah, aktor ini mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa ia tidak akan pernah berhenti membuat film. Bahkan dirinya sempat menyebutkan keinginan tersebut akan dilakukannya hingga usianya mencapai 100 tahun.

    Dari apa yang disampaikan Kojima, memang tidak disebutkan apakah karya yang dimaksud khusus ditujukan untuk video game atau bisa hal lainnya. Namun ini menjadi petunjuk, bahawa pria berusia 61 tahun ini membuka diri untuk membuat sesuatu yang bukan game di masa mendatang.

    Seperti yang sudah diketahui banyak gamer, cutscene yang ditampilkannya pada setiap game buatannya sudah seperti film. Namun dalam sebuah wawancara, dirinya menjelaskan meskipun apa yang selama ini dibuatnya mendapat pengaruh dari film, ia selalu fokus untuk membuat game terlebih dahulu.

    “Saya tumbuh sambil menonton film, jadi film mempengaruhi pencahayaan, pemodelan karakter, arahan, dan sebagainya (ketika saya membuat game), tetapi saya sadar akan fakta bahwa saya tidak membuat film, dan pendekatan mendasar saya adalah mempertimbangkan apa yang hanya bisa dilakukan dalam game, termasuk kesan main-main yang aneh,” pungkasnya.

    (hps/fyk)

  • Apa Itu Thorium, ‘Sumber Energi Abadi’ China yang Hebohkan Dunia

    Apa Itu Thorium, ‘Sumber Energi Abadi’ China yang Hebohkan Dunia

    Jakarta

    China mengumumkan temuan ‘sumber energi abadi’ yang diklaim para ahli geologi di Beijing dapat menyediakan cukup bahan bakar bagi China hingga 60 ribu tahun.

    Menurut survei nasional China, kompleks pertambangan Bayan Obo di Mongolia Dalam, daerah otonom di China utara, mungkin mengandung cukup thorium untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga China ‘hampir selamanya’. Klaim ini tentu menghebohkan, dan bisa membuat negara lain iri bahkan tersaingi. Sebenarnya apa itu thorium?

    Apa Itu Thorium?

    Thorium adalah logam yang sedikit bersifat radioaktif dan relatif melimpah. Dikutip dari How Stuff Works, jumlahnya hampir sama dengan timah dan lebih banyak daripada uranium. Unsur ini juga tersebar luas, dengan konsentrasi tertentu di India, Turki, Brasil, Amerika Serikat, dan Mesir.

    Beberapa ilmuwan menganggap unsur thorium adalah jawaban atas masalah tenaga nuklir. Namun penting untuk dicatat bahwa thorium bukanlah bahan bakar seperti uranium.

    Perbedaannya adalah uranium bersifat ‘fisil’, yang berarti bahwa ia menghasilkan reaksi berantai yang berkelanjutan jika kita bisa mendapatkan cukup uranium di satu tempat pada satu waktu.

    Di sisi lain, thorium tidak bersifat fisil, atau para ilmuwan menyebutnya ‘fertil’, yang berarti bahwa jika kita membombardir thorium dengan neutron (pada dasarnya menyalakannya dalam reaktor yang berbahan bakar seperti uranium) ia dapat berubah menjadi isotop uranium-233 yang bersifat fisil dan cocok untuk menghasilkan tenaga.

    Kelebihan dan Kekurangan Thorium

    Thorium digunakan dalam beberapa eksperimen fisika nuklir paling awal, Marie Curie dan Ernest Rutherford yang mengerjakannya. Uranium dan plutonium menjadi lebih erat kaitannya dengan proses nuklir selama Perang Dunia II, karena keduanya menyediakan jalur paling jelas untuk membuat bom.

    Untuk pembangkit listrik, thorium memiliki beberapa manfaat nyata. Uranium-233 yang terbentuk dari thorium merupakan bahan bakar yang lebih efisien daripada uranium-235 atau plutonium, dan reaktornya mungkin tidak mudah meleleh karena dapat beroperasi hingga suhu yang lebih tinggi.

    Selain itu, lebih sedikit plutonium yang diproduksi selama pengoperasian reaktor, dan beberapa ilmuwan berpendapat reaktor thorium dapat menghancurkan berton-ton plutonium berbahaya yang telah dibuat dan ditimbun sejak tahun 1950-an.

    Tidak hanya itu, armada reaktor yang beroperasi dengan thorium dan uranium-233 dianggap oleh beberapa ilmuwan lebih tahan terhadap proliferasi, karena teknologi yang lebih canggih diperlukan untuk memisahkan uranium-233 dari produk limbah dan menggunakannya untuk membuat bom.

    Namun, ada beberapa kelemahan thorium. Salah satunya adalah thorium dan uranium-233 bersifat radioaktif yang lebih berbahaya untuk diproses secara kimia. Karena alasan tersebut, keduanya lebih sulit diolah. Batang bahan bakar uranium-233 juga lebih sulit diproduksi. Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya, thorium bukanlah bahan bakar.

    “Jika kita akan memberi daya pada planet kita menggunakan siklus bahan bakar yang menggunakan thorium dan uranium-233, uranium-233 yang cukup harus diproduksi dalam jenis reaktor lain untuk mengisi bahan bakar reaktor uranium-233 awal,” kata Steve Krahn, profesor di departemen teknik sipil dan lingkungan di Vanderbilt University.

    “Jika itu dapat dicapai, metode untuk memproses thorium-232 dan uranium-233 secara kimia dan memproduksi bahan bakar dari keduanya sudah cukup mapan. Namun, fasilitas untuk melaksanakan proses ini perlu dibangun,” jelasnya.

    Thorium untuk Energi

    Ada beberapa cara thorium dapat diterapkan pada produksi energi. Salah satu cara yang sedang diselidiki sekarang adalah menggunakan bahan bakar thorium/uranium-232 padat dalam reaktor berpendingin air konvensional, mirip dengan pembangkit listrik berbasis uranium modern.

    Faktanya, lebih dari 20 reaktor di seluruh dunia telah dioperasikan dengan bahan bakar yang terbuat dari thorium dan uranium-233.

    Prospek lain yang menarik bagi para ilmuwan dan pendukung tenaga nuklir adalah reaktor garam cair. Pada pembangkit ini, bahan bakar dilarutkan dalam garam cair yang juga berfungsi sebagai pendingin reaktor.

    Garam memiliki titik didih yang tinggi, sehingga dapat lebih efisien dalam pembangkitan listrik dan bahkan lonjakan suhu yang besar tidak akan menyebabkan kecelakaan reaktor besar-besaran seperti yang terjadi di Fukushima, Jepang.

    Reaktor semacam ini mungkin kedengaran seperti cerita fiksi ilmiah. Nyatanya, reaktor seperti itu pernah dioperasikan di Amerika Serikat pada 1960-an dan saat ini sedang dibangun di Gurun Gobi di China.

    (rns/fay)