Category: Detik.com Tekno

  • Langit Arab Akan Gelap Total Saat Gerhana Matahari Terlama Abad Ini

    Langit Arab Akan Gelap Total Saat Gerhana Matahari Terlama Abad Ini

    Jakarta

    Lima negara Arab akan diliputi kegelapan saat terjadi gerhana Matahari total pada 2 Agustus 2027. Ini adalah fenomena langit langka, karena merupakan gerhana Matahari terlama abad ini, menurut NASA.

    Gerhana Matahari total akan melintasi langit Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mesir, sebelum berlanjut ke Arab Saudi dan Yaman. Gerhana ini menjanjikan pemandangan spektakuler karena diperkirakan akan menjadi gerhana Matahari terlama di abad ke-21, berlangsung hingga enam menit 26 detik.

    Meskipun gerhana Matahari total bukanlah fenomena yang jarang terjadi, fenomena ini umumnya hanya berlangsung sebentar. Namun, gerhana ini akan menjadi fenomena yang menonjol bukan hanya karena durasinya, tetapi juga karena kelangkaannya di wilayah tersebut. Fenomena ini juga akan mengubah siang menjadi seperti malam.

    Terakhir kali gerhana Matahari total yang berlangsung lama seperti itu terjadi adalah pada 2009. Para astronom menyebutkan, fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada 2114, sehingga peristiwa ini akan menjadi peristiwa langka.

    Dikutip dari Gulf News, NASA mengonfirmasi bahwa gerhana Matahari total 2027 tidak hanya akan menjadi gerhana terpanjang abad ini, tetapi juga akan menjadi pertunjukan langit yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi mereka yang berada di jalur yang dilaluinya.

    Fase totalitas, saat Bulan menutupi Matahari sepenuhnya, akan berlangsung selama lebih dari enam menit, memberikan kesempatan lebih lama bagi para pengamat langit untuk menyaksikan kegelapan yang menakjubkan yang menyelimuti lanskap yang ditutupinya.

    Selama fase ini, korona Matahari, lingkaran cahaya yang hanya terlihat selama totalitas, akan terlihat, memungkinkan pandangan yang jelas terhadap atmosfer luar Matahari.

    Gerhana ini memiliki arti penting bukan hanya karena kelangkaannya, tetapi juga karena pentingnya dalam studi ilmiah. Gerhana Matahari total menawarkan kesempatan unik bagi para astronom untuk mempelajari korona Matahari, medan magnetnya, dan dampak radiasi Matahari.

    Gerhana 2027, khususnya, akan memberikan kesempatan utama bagi para peneliti untuk mengumpulkan data berharga tentang dinamika Matahari, dan peristiwa ini dapat menghasilkan wawasan baru tentang perilaku Matahari.

    Di luar komunitas ilmiah, gerhana ini juga akan menjadi pengingat akan misteri alam semesta dan ketertarikan manusia yang sudah lama terhadap fenomena langit. Pada zaman dahulu, gerhana Matahari sering dianggap sebagai pertanda, yang memicu rasa takut dan heran. Namun, saat ini, peristiwa ini dirayakan oleh para pengamat langit, ilmuwan, dan penonton yang penasaran.

    Seiring dengan terus berlanjutnya hitungan mundur hingga 2 Agustus 2027, berbagai persiapan telah dilakukan di negara-negara yang terkena dampak. Tempat-tempat pengamatan akan disiapkan, dan tindakan pencegahan keselamatan akan ditekankan untuk memastikan orang-orang dapat menyaksikan gerhana tanpa risiko bahaya bagi mata mereka.

    Gerhana Matahari di 2027 disebut-sebut akan menjadi peristiwa yang tak terlupakan, yang akan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di langit dunia Arab untuk generasi mendatang.

    (rns/rns)

  • Atlet Timnas Mobile Legends Indonesia SEA Games 2025 Resmi Dirilis

    Atlet Timnas Mobile Legends Indonesia SEA Games 2025 Resmi Dirilis

    Jakarta

    Sederet atlet esports Mobile Legends yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025 resmi dirilis. Berikut ini daftarnya.

    Pekan olahraga se-Asia Tenggara ini akan diselenggarakan di Sala Phra Kieo, Chulalongkom University, Bangkok, Thailand, pada 13-17 Desember 2025. Terdapat dua kategori di nomor pertandingan Mobile Legends, yakni laki-laki (Men) dan perempuan (Women).

    Dalam upaya merebut medali emas, Indonesia membawa pemain-pemain handal yang sudah berpengalaman di kompetisi Mobile Legends kelas dunia. Atlet esports yang dipilih sejatinya berasal dari dua tim ternama, yaitu Team Liquid ID dan Team Vitality.

    Daftar Atlet Timnas Mobile Legends Indonesia

    Team Liquid ID merupakan tim yang mampu meraih gelar juara di turnamen Mobile Legends tier satu Indonesia, MPL ID S14. Sementara Team Vitality sudah berulang kali menjuarai ajang bergengsi Mobile Legends Women skala internasional, seperti MLBB Women’s Invitational di Esports World Cup (EWC) 2025, lalu medali emas di SEA Games 2023, dan IESF World Esports Championship 2024.

    Berikut daftar atlet Mobile Indonesia, sebagaimana dihimpun dari Instagram MLBB Esports Official, Rabu (26/11/2025).

    Timnas Mobile Legends Men

    INA_RiskiINA_AgungINA_HamonanganINA_HartonoINA_CinINA_Aranda

    Timnas Mobile Legends Women

    INA_IndrawatyINA_LimINA_ChenINA_MsiswantoINA_CsiswantoFormat Pertandingan

    Secara total, ada 11 negara yang akan berpartisipasi di nomor pertandingan Mobile Legends, di antaranya Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Lester, dan Vietnam.

    Nantinya seluruh tim dibagi ke dalam dua grup, yakni Grup A dan Grup B. Kemudian seluruh pertandingan di babak grup yang digelar 13 Desember 2025, akan mengusung aturan main best of 2 (Bo2).

    Tiga tim teratas dari masing-masing grup akan melaju ke knockout stage. Untuk dua tim terbawah dipastikan gugur dari ajang bergengsi ini.

    Babak knockout stage akan dilaksanakan pada 15-17 Desember 2025. Berbeda dengan MPL ID, knockout stage di sini tidak mengusung double round robin, tapi single round robin alias kalah langsung tereliminasi.

    Untuk skema permainan yang diterapkan di knockout stage berbeda dari babak grup, yaitu best of 5 (Bo5) di semua pertandingan kecuali grand final. Partai puncaknya akan menerapkan format best of 7 (Bo7).

    (hps/fyk)

  • AS Pernah Rencanakan Ngebom dan Lubangi Bulan Pakai Nuklir

    AS Pernah Rencanakan Ngebom dan Lubangi Bulan Pakai Nuklir

    Jakarta

    Pada 2017, Advanced Aerospace Threat Identification Program (AATIP) Amerika Serikat (AS), dan Advanced Aerospace Weapons System Application (AAWSAP) dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah penyelidikan oleh The New York Times.

    AAWSP diketahui didanai oleh Defense Intelligence Agency (DIA) AS. Beroperasi antara 2007 dan 2012, AATIP menyelidiki fenomena udara yang tidak dapat dijelaskan, sementara AAWSAP bisa dibilang memiliki pekerjaan yang lebih aneh. Menurut dokumen yang dirilis setelah permintaan Freedom of Information Act (FOIA), program ini melihat segala sesuatu mulai dari warp drive hingga memanipulasi dimensi ekstra, meskipun tidak ada bukti eksperimental bahwa semua hal ini dimungkinkan.

    Dalam satu dokumen yang sangat aneh, berjudul ‘Negative Mass Propulsion’, para penulis mengusulkan nuking Bulan alias menghancurkan satelit alami Bumi tersebut dengan senjata nuklir. Mereka kemudian akan membangun terowongan raksasa melalui pusatnya. Idenya adalah untuk menambang ‘massa negatif’ dari dalamnya, untuk merevolusi perjalanan ruang angkasa.

    “Sangat mudah untuk membuktikan bahwa ada massa negatif di sekitar kita, meskipun tersembunyi di balik massa positif,” demikian cuplikasi isi dokumen itu, seperti dikutip dari IFL Science.

    “Tetapi penggunaannya untuk propulsi dengan mengurangi inersia materi, misalnya dalam batas tubuh makroskopik dengan massa istirahat nol, tergantung pada solusi teknis untuk membebaskan mereka dari pemenjaraan mereka oleh massa positif. Tampaknya pada dasarnya ada dua cara ini mungkin dicapai,” lanjut isi dokumen itu.

    Deskripsi dokumen menjelaskan, hal itu bisa dilakukan dengan cara:

    1. Penerapan medan elektromagnetik atau gravitasi yang kuat atau dengan energi partikel tinggi

    2. Mencari lokasi-lokasi natural tempat alam telah melakukan pemisahan ini, dan dari mana massa negatif dapat ditambang.

    Namun dokumen ini sebatas klaim, dan tidak ada bukti eksperimental untuk keberadaan massa negatif. Massa adalah topik yang sulit. Sementara orang pada umumnya bingung antara massa dan berat, fisikawan membagi massa menjadi tiga konsep yang berbeda: massa gravitasi aktif, massa gravitasi pasif, dan massa inersia.

    Massa inersia menjelaskan seberapa resisten suatu objek terhadap percepatan, sementara massa gravitasi aktif adalah massa yang menghasilkan medan gravitasi yang ditanggapi oleh objek lain, dan massa gravitasi pasif adalah bagaimana objek merespons terhadap medan gravitasi eksternal.

    Menurut hukum konservasi momentum, massa aktif dan pasif kita harus sama. Jika tidak, kita akan berakhir dalam situasi aneh dengan satu tubuh massa yang sama tertarik pada yang lain, misalnya. Anehnya, tampaknya tidak masalah tanda apa yang kita masukkan ke dalam persamaan tertentu, dan hukum fisika terus berfungsi jika kita menempatkan tanda negatif di sana.

    “Dalam fisika Newton, hukum tindakan dan reaksi menyiratkan kesetaraan massa gravitasi aktif dan pasif, tetapi kesetaraan massa inersia dengan dua lainnya adalah fakta empiris yang terpisah. Tanda dari kedua massa ini dapat mengambil nilai dan itu adalah hasil empiris tambahan bahwa itu selalu positif,” demikian penjelsan sebuah tinjauan terhadap massa negatif.

    Meskipun secara matematis menyenangkan, beberapa fisikawan bertanya-tanya apakah massa negatif itu mungkin. Jika memang ada massa negatif di luar sana di alam semesta, itu akan memiliki beberapa sifat yang sangat aneh, dan beberapa interaksi yang sangat aneh dengan massa positif.

    Ini akan ditolak oleh massa negatif lainnya, sebagai permulaan, dan tertarik pada massa positif. Sementara itu, massa positif akan ditolak olehnya, yang mengarah ke gerakan pelarian di mana massa negatif mengejar massa positif selamanya.

    Meskipun mungkin tidak dikesampingkan oleh model fisika terbaik kita saat ini, itu tidak berarti bahwa itu ada, dan kita belum melihat buktinya.

    “Jika jumlah materi negatif yang cukup terakumulasi selama miliaran tahun di pusat Bulan, kemungkinan besar masalah ini dalam bentuk materi ultra-ringan, mungkin dengan urutan yang lebih ringan daripada materi biasa,” kata dokumen itu.

    Sementara sebagian besar ilmuwan mungkin menunggu bukti lain dari massa negatif, laporan itu menunjukkan manusia diperkirakan akan bergerak ke arah upaya memanfaatkan ledakan nuklir di Bulan.

    “Pertanyaan apakah ada zat yang tidak biasa di pusat Bulan mungkin dapat dijawab oleh tomografi gelombang seismik, yang diperoleh oleh ledakan nuklir yang terjadi di permukaan Bulan,” kata dokumen tersebut.

    Tim kemudian melanjutkan untuk memberikan perhitungan rinci tentang bagaimana kita bisa meniup terowongan silinder raksasa melalui Bulan menggunakan senjata nuklir. Hal ini diusulkan untuk mengakses materi negatif, dengan meniup lubang yang sama melalui Bumi dianggap tidak praktis.

    “Sekarang kebetulan bahwa pusat Bulan adalah potensi yang baik, tidak terlalu dalam sehingga tidak dapat dicapai dengan membuat terowongan melalui Bulan, tidak mungkin untuk potensi Bumi yang lebih dalam, tempat suhu dan tekanan terlalu tinggi,” tulis The New York Times mengomentari dokumen tersebut.

    “Membuat terowongan melalui Bulan, asalkan ada pasokan massa negatif yang baik, dapat merevolusi penerbangan ruang angkasa antarbintang. Urutan biaya bentuk termonuklir akan diperlukan untuk membuat terowongan seperti itu layak secara teknis,” tambah The New York Times.

    Namun apa yang tercantum di dokumen tersebut sejauh ini baru sekadar ide dan belum terwujud. Setidaknya sampai sekarang dan hingga masa yang akan datang, Bulan masih aman dan tanpa lubang.

    (rns/rns)

  • Mengintip Laboratorium Bawah Tanah Raksasa di Kedalaman 2.400 Meter

    Mengintip Laboratorium Bawah Tanah Raksasa di Kedalaman 2.400 Meter

    Mengintip Laboratorium Bawah Tanah Raksasa di Kedalaman 2.400 Meter

  • Pembunuh Starlink Disiapkan, Milik Orang Kaya Pesaing Elon Musk

    Pembunuh Starlink Disiapkan, Milik Orang Kaya Pesaing Elon Musk

    Jakarta

    Starlink milik Elon Musk, selama ini seakan melenggang sendirian di bisnis internet satelit. Namun sepertinya akan datang pesaing tangguh dari sesama orang terkaya di dunia, Jeff Bezos.

    Amazon milik Bezos, baru saja mengumumkan akan mulai mengizinkan kalangan bisnis untuk menguji layanan internet luar angkasa mereka sebagai upaya untuk bersaing dengan Starlink milik SpaceX.

    Perusahaan terpilih akan dapat menguji hardware dan software produksi Amazon Leo sebagai bagian dari pratinjau perusahaan layanan tersebut sebelum peluncuran lebih luas. Uji coba ini akan memungkinkan Amazon mengumpulkan umpan balik dan menyesuaikan solusi untuk industri jelang peluncuran yang lebih besar.

    Awal bulan ini, Amazon mengubah nama layanan internet satelitnya dari Project Kuiper menjadi Amazon Leo dan meluncurkan website untuk memasarkannya. Nama tersebut merujuk pada orbit Bumi rendah (Low Earth Orbit/LEO), wilayah antariksa berjarak sekitar 1.930 km dari permukaan Bumi dan menjadi tempat konstelasi satelit Amazon akan dipusatkan.

    Enam tahun lalu, Amazon meluncurkan rencananya untuk membangun konstelasi 3.236 satelit orbit rendah, yang dirancang untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah bagi konsumen, korporasi, dan pemerintah, dengan koneksi melalui terminal berbentuk persegi.

    Perusahaan telah meluncurkan lebih dari 150 satelit sejak April melalui serangkaian peluncuran roket yang ditangani para mitra seperti United Launch Alliance dan SpaceX milik Elon Musk. Mereka bertujuan untuk bersaing dengan Starlink milik SpaceX, yang saat ini mendominasi pasar dan punya hampir 9.000 satelit di orbit.

    Amazon telah menandatangani kesepakatan dengan JetBlue, L3Harris, jaringan internet NBN Australia, dan lainnya. Mereka sedang mengirimkan unit terminal Pro serta antena Ultra ke para anggota program pratinjau.

    Amazon juga memamerkan desain produksi akhir model Ultra, yang akan menawarkan kecepatan unduh hingga 1 gigabit per detik dan kecepatan unggah hingga 400 megabit per detik. Perangkat ini ditenagai chip silikon khusus buatan sendiri dan diklaim menjadikannya antena komersial tercepat yang sedang diproduksi.

    Dikutip detikINET dari CNBC, Amazon berharap dapat memperluas program ini ke lebih banyak pelanggan seiring penambahan cakupan dan kapasitas pada jaringan Leo.

    (fyk/rns)

  • Intel Pastikan Core Ultra Series 3 Panther Lake Segera Rilis

    Intel Pastikan Core Ultra Series 3 Panther Lake Segera Rilis

    Jakarta

    Intel memastikan bakal meluncurkan prosesor generasi terbarunya, Core Ultra Series 3 dengan kode nama Panther Lake, pada ajang CES 2026 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, 5 Januari mendatang.

    Prosesor ini menjadi salah satu rilisan paling penting bagi Intel dalam beberapa tahun terakhir, di tengah persaingan ketat dengan AMD di pasar consumer dan data center.

    Panther Lake akan menjadi prosesor pertama Intel yang diproduksi menggunakan teknologi fabrikasi Intel 18A, node terbaru yang digadang-gadang membawa peningkatan besar dari sisi efisiensi daya dan performa. Chip ini juga akan menjadi penerus dari Arrow Lake dan Lunar Lake, sekaligus menandai dimulainya branding baru Intel, yakni Core Ultra X, dengan varian tertingginya bernama Core Ultra 9.

    Secara arsitektur, Panther Lake mengusung desain lima tile. Di dalamnya terdapat kombinasi Cougar Cove untuk performance core, Darkmont dan Skymont untuk efficiency core, grafis terintegrasi Xe3 Celestial, serta NPU generasi kelima yang ditujukan untuk akselerasi AI langsung di perangkat.

    Intel menyiapkan sekitar 14 varian prosesor dalam lini Panther Lake ini. Model flagship yang disiapkan adalah Core Ultra X9 388H dengan total 16 core, terdiri dari empat performance core, delapan efficiency core, dan empat low-power E-core. Prosesor ini juga dibekali GPU terintegrasi Xe3 dengan 12 core, kecepatan hingga 5,1 GHz, serta TDP sekitar 25 watt.

    Di sisi lain, untuk segmen entry-level, Intel menghadirkan Core Ultra 5 322 yang memiliki konfigurasi enam core CPU, yakni dua performance core dan empat low-power E-core, serta GPU Celestial yang lebih sederhana dengan dua core grafis. Kecepatan puncaknya dikabarkan mencapai 4,4 GHz. Chip ini ditujukan untuk laptop tipis, perangkat portabel, hingga handheld gaming generasi baru.

    Intel mengklaim Panther Lake membawa lompatan performa signifikan. Secara internal, mereka menyebut peningkatan performa CPU dan GPU bisa mencapai 50 persen dibanding Lunar Lake, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (25/11/2025).

    Sementara untuk kebutuhan AI, NPU generasi kelima di Panther Lake diklaim mampu mencapai performa hingga 180 TOPS, menjadikannya salah satu prosesor x86 paling agresif dalam mendukung beban kerja AI lokal.

    Pada sebuah acara media khusus Panther Lake yang digelar Mei lalu, Intel sempat mendemonstrasikan kemampuan chip ini dengan menjalankan DaVinci Resolve pada sebuah laptop prototipe.

    Dalam presentasi tersebut, Intel menyebut Panther Lake menawarkan performa setara Arrow Lake, namun dengan efisiensi daya setingkat Lunar Lake. Meski demikian, Intel belum membagikan data benchmark resmi ke publik.

    Beberapa bocoran spesifikasi dari sampel engineering yang beredar sebelumnya menyebut chip tersebut memiliki konfigurasi 4 performance core, 8 efficiency core, dan 4 low-power E-core, dengan kecepatan dasar 2,0 GHz dan boost hingga 3,0 GHz, serta kombinasi cache L1, L2, dan L3 yang lebih besar dibanding generasi sebelumnya.

    Kehadiran Intel Core Ultra Series 3 Panther Lake diperkirakan akan memperkuat posisi Intel di pasar laptop premium, ultrabook, hingga perangkat AI PC. Apalagi, tren perangkat berbasis AI on-device kini semakin berkembang, dan Intel tampaknya ingin memastikan mereka tidak tertinggal dalam perlombaan tersebut.

    (asj/asj)

  • Ratusan Ribu Nyamuk Rekayasa Dilepas di Hawaii, Ini Tujuannya

    Ratusan Ribu Nyamuk Rekayasa Dilepas di Hawaii, Ini Tujuannya

    Jakarta

    Juni lalu, lusinan kapsul yang dapat terurai secara alami jatuh dari langit di atas hutan-hutan Hawaii. Setiap kapsul, yang dikirim menggunakan drone, berisi sekitar 1.000 nyamuk.

    Bukan sembarang nyamuk, mereka adalah nyamuk jantan yang tidak menggigit dan dikembangbiakkan di laboratorium, membawa bakteri yang menyebabkan telur tidak menetas saat kawin dengan betina liar. Harapannya, mereka akan membantu mengendalikan populasi nyamuk di sana yang memusnahkan populasi burung asli, seperti burung honeycreeper Hawaii.

    Burung-burung ini, yang merupakan penyerbuk utama dan penyebar benih serta berperan sentral dalam budaya Hawaii, kini kondisinya kritis. Dulu terdapat lebih dari 50 spesies honeycreeper di Hawaii, namun kini hanya tersisa 17 spesies. Tahun lalu, ‘akikiki, burung kecil berwarna abu-abu, dinyatakan punah secara fungsional.

    Pembangunan dan penggundulan hutan memang berdampak, namun menurut Dr. Chris Farmer, direktur Hawaii untuk American Bird Conservancy (ABC), ancaman eksistensial yang sebenarnya adalah malaria unggas, yang disebarkan oleh nyamuk. Serangga ini bukan spesies asli Hawaii, pertama kali dilaporkan ada tahun 1826, kemungkinan terbawa oleh kapal pemburu paus.

    “Mereka menyebabkan gelombang kepunahan,” ujar Farmer yang dikutip detikINET dari CNN. Itu karena banyak burung asli, seperti honeycreeper, tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.

    Karena nyamuk berkembang biak dengan subur di habitat tropis hangat di dataran rendah kepulauan Hawaii, burung-burung honeycreeper yang tersisa mencari perlindungan di tempat yang lebih tinggi di pegunungan pulau-pulau seperti Maui dan Kauai.

    Kini, hal itu berubah. “Dengan perubahan iklim, kami melihat suhu yang lebih hangat dan menyaksikan nyamuk-nyamuk mulai naik ke pegunungan. Kami melihat populasi burung di sana benar-benar merosot tajam,” paparnya.

    “Ini adalah pergerakan terus-menerus dari nyamuk yang naik ke atas seiring suhu yang memungkinkan mereka hidup, sementara burung-burung terdorong semakin tinggi hingga tidak ada lagi habitat tersisa untuk mereka bertahan hidup. Jika kita tidak memutus siklus itu, kita akan kehilangan honeycreeper,” tambahnya.

    Para konservasionis telah mencari solusi untuk mengendalikan populasi nyamuk dan memberi harapan bagi honeycreeper. Namun, menangani nyamuk di alam luas sangat sulit. Penggunaan pestisida misalnya, juga akan merusak populasi serangga asli seperti capung jarum dan lalat buah.

    Karena nyamuk juga merupakan ancaman manusia, ilmuwan telah mempelajari masalah ini dan menemukan berbagai solusi, termasuk Incompatible Insect Technique (IIT) atau teknik serangga tidak kompatibel. Teknik ini melibatkan pelepasan nyamuk jantan yang membawa bakteri alami Wolbachia, yang menyebabkan telur jadi tidak bisa menetas ketika kawin dengan betina liar. Dengan pelepasan berulang, populasi liar seharusnya menurun.

    Di 2016, ABC, bersama dengan Birds, Not Mosquitoes, sebuah kemitraan lintas lembaga yang berdedikasi melindungi honeycreeper, memutuskan IIT memiliki peluang keberhasilan terbaik di Hawaii. Tahun 2022, mereka meningkatkan produksi, mengembangbiakkan jutaan nyamuk Wolbachia di sebuah laboratorium di California.

    Tahun berikutnya, mereka melepaskannya di area honeycreeper. “Kami ada perkiraan kasar jumlah nyamuk di alam dan kami coba melepas 10 kali lipat jumlah nyamuk ber-Wolbachia ini, agar (mereka) menemukan betina-betina dan kawin dengan mereka, sehingga telur-telurnya tak menetas,” kata Farmer dikutip detikINET dari CNN.

    “Saat ini, kami melepaskan 500.000 nyamuk per minggu di Maui dan 500.000 nyamuk per minggu di Kauai,” tambahnya, menggunakan drone maupun helikopter. Menurut Farmer, ini adalah contoh pertama secara global penggunaan IIT untuk tujuan konservasi. Jika berhasil, ia berharap akan menginspirasi penggunaan di tempat lain.

    (fyk/fyk)

  • Meme Kocak Barcelona Dibantai Chelsea, Lamine Yamal Tak Berdaya

    Meme Kocak Barcelona Dibantai Chelsea, Lamine Yamal Tak Berdaya

    Meme Kocak Barcelona Dibantai Chelsea, Lamine Yamal Tak Berdaya

  • Perang Chip Memanas! Nvidia Sebut Teknologi Google Kalah Kelas

    Perang Chip Memanas! Nvidia Sebut Teknologi Google Kalah Kelas

    Jakarta

    Nvidia mendadak menyatakan bahwa teknologinya tetap satu generasi lebih maju dibandingkan industri. Pernyataan ini merespons kekhawatiran Wall Street bahwa dominasi perusahaan dalam infrastruktur AI dapat terancam oleh chip AI milik Google.

    “Kami turut senang atas kesuksesan Google, mereka telah membuat kemajuan besar dalam bidang AI dan kami terus menyuplai Google,” ujar Nvidia dalam unggahan di X. “NVIDIA satu generasi lebih maju dibanding industri, ini adalah satu-satunya platform yang dapat menjalankan setiap model AI dan melakukannya di mana pun proses komputasi berlangsung.”

    Unggahan tersebut muncul setelah saham Nvidia turun 3% menyusul adanya laporan bahwa Meta, salah satu pelanggan utamanya, berpotensi menjalin kesepakatan dengan Google untuk menggunakan Tensor Processing Units (TPU) di data center mereka.

    Nvidia menyebut chip buatan mereka lebih fleksibel dan bertenaga dibanding dengan apa yang disebut chip ASIC (seperti TPU Google) yang dirancang khusus untuk satu perusahaan atau satu fungsi tertentu. Generasi terbaru chip Nvidia dikenal dengan nama Blackwell.

    “NVIDIA menawarkan performa, keserbagunaan, dan fungibilitas yang lebih tinggi dibandingkan ASIC,” tulis Nvidia yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Nvidia menguasai lebih dari 90% pasar chip AI dengan prosesor grafisnya. Namun, chip internal milik Google makin menarik perhatian dalam beberapa minggu terakhir sebagai alternatif yang mumpuni untuk menggantikan chip Blackwell yang mahal.

    Berbeda dengan Nvidia, Google tidak menjual chip TPU-nya ke perusahaan lain, melainkan menggunakannya untuk tugas-tugas internal dan memungkinkan perusahaan lain menyewanya melalui Google Cloud.

    Awal bulan ini, Google merilis Gemini 3, model AI mutakhir yang mendapat ulasan positif, yang dilatih menggunakan TPU milik perusahaan, bukan GPU Nvidia.

    “Kami mengalami lonjakan permintaan, baik untuk TPU khusus kami maupun GPU Nvidia. Kami berkomitmen untuk mendukung keduanya, seperti yang telah kami lakukan selama bertahun-tahun,” ujar juru bicara Google.

    CEO Nvidia, Jensen Huang, menanggapi persaingan TPU yang kian ketat dalam panggilan laporan pendapatan awal bulan ini. Ia mencatat Google adalah pelanggan untuk chip GPU perusahaannya dan bahwa Gemini dapat berjalan di atas teknologi Nvidia.

    (fyk/fyk)

  • Ngeri! Malware Android Ini Bisa Intip Pesan WhatsApp dan Bobol Rekening

    Ngeri! Malware Android Ini Bisa Intip Pesan WhatsApp dan Bobol Rekening

    Jakarta

    Peneliti keamanan siber menemukan trojan perbankan Android baru yang diberi nama Sturnus. Malware ini tidak hanya bisa membobol rekening bank tapi juga mengintip pesan WhatsApp dan mengambil alih ponsel dari jarak jauh.

    Laporan dari ThreatFabric menemukan malware Sturnus bisa mencuri pesan dari aplikasi perpesanan yang aman setelah fase dekripsi dengan menangkap konten yang ditampilkan di layar ponsel.

    Dengan mengeksploitasi layanan Aksesibilitas di ponsel Android, malware Sturnus bisa membawa teks yang ada di layar, menangkap input korban, mendeteksi aplikasi dibuka, menekan tombol, scroll, injeksi teks, dan navigasi ponsel.

    Ketika pengguna membuka aplikasi WhatsApp, Telegram, atau Signal, malware ini akan menggunakan izin aksesnya untuk mendeteksi konten pesan, teks yang diketik, nama kontak, dan konten percakapan.

    “Karena mengandalkan pencatatan Accessibility Service daripada mencegat jaringan, malware ini bisa membaca semua yang muncul di layar – termasuk kontak, alur percakapan penuh, serta konten pesan yang masuk dan keluar – secara real-time,” tulis ThreatFabric dalam laporannya, seperti dikutip dari BleepingComputer, Selasa (25/11/2025).

    “Hal ini menjadikan kemampuan tersebut sangat berbahaya: malware ini bisa sepenuhnya menghindari enkripsi end-to-end dengan mengakses pesan setelah didekripsi oleh aplikasi resmi, sehingga memberikan penyerang akses langsung ke percakapan yang seharusnya bersifat pribadi,” sambungnya.

    Selain itu, malware Sturnus juga bisa menampilkan halaman login palsu untuk aplikasi perbankan untuk mencuri kredensial korban. Setelah mendapat kredensial yang dibutuhkan, hacker mulai beraksi secara diam-diam untuk mengirim uang, mengubah pengaturan, atau instal aplikasi baru.

    Untuk mengontrol ponsel secara penuh, malware ini merebut hak Android Device Administrator yang memungkinkan virus ini untuk memonitor perubahan password, percobaan membuka kunci, dan mengunci ponsel dari jarak jauh. Malware ini juga bisa mencegah pengguna menghapus hak istimewa atau menghapusnya dari perangkat.

    ThreatFabric mengatakan infeksi malware ini berawal dari instalasi file APK Android berbahaya yang menyamar sebagai Google Chrome atau Preemix Box. Peneliti belum mengetahui bagaimana malware ini menyebar, namun mereka meyakini metode yang dipakai adalah malvertising atau pesan langsung.

    Pengguna Android bisa menghindari malware mengerikan ini dengan tidak download file APK dari luar Play Store, selalu aktifkan Play Protect, dan jangan berikan izin Aksesibilitas ke sembarang aplikasi.

    (vmp/vmp)