Category: Detik.com Tekno

  • Perpres AI Akan Terbit September Setelah Peta Jalan

    Perpres AI Akan Terbit September Setelah Peta Jalan

    Jakarta

    Seiring dengan akan diterbitkannya peta jalan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Pemerintah akan mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait AI. Ditargetkan Perpres AI itu akan hadir pada September 2025.

    Keberadaan Perpres AI itu akan memperkuat tata kelola pemanfaatan AI di Indonesia yang sebelumnya masih dalam bentuk Surat Edaran. Adapun, peta jalan AI akan lebih dulu diterbitkan satu bulan sebelumnya, tepatnya pada Agustus 2025.

    “Kita harapkan di akhir bulan ini regulasi itu bisa diselesaikan draftnya, lalu akan ada diskusi publik di bulan Agustus, dan di bulan September kita harapkan sudah dapat bentuk finalnya dalam bentuk sebagai Peraturan Presidennya,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria ditemui awak media usai konferensi pers Peluncuran AI Policy Dialogue Country Report di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Regulasi AI itu untuk merespon masifnya perkembangan teknologi terbaru tersebut yang sudah banyak diadopsi di berbagai lintas sektor. Kebijakan pemerintah terkait penggunaan AI ini juga untuk menyeimbangkan antara inovasi dan risiko yang akan muncul ke depannya.

    “Kita juga tidak mau terlalu less, terlalu kurang sehingga terasa adanya kekosongan dalam regulasi. Namun kita coba balance, antara inovasi dan juga bagaimana mengamankan ataupun memitigasi risiko-risiko yang muncul. Ini yang menjadi pedoman dalam penyusunan regulasi AI yang sedang dibahas di Komdigi,” kata dia.

    Pemerintah menyusun dua dokumen penting terkait AI. Pertama, Roadmap atau Peta Jalan AI Nasional, yang akan menjadi panduan pengembangan teknologi AI di Indonesia. Kedua, Perpres yang mengatur penggunaan AI termasuk aspek etika, adopsi teknologi, serta perlindungan data dan hak cipta.

    Keduanya disusun secara simultan, dengan metode ketat yang menggabungkan benchmarking global dan diskusi bottom-up bersama stakeholder lokal.

    Meski regulasi khusus AI masih dalam tahap perumusan, Nezar menyebut Indonesia sudah memiliki beberapa regulasi terkait yang bisa menopang transisi ini, seperti UU Hak Cipta, UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), Peraturan Menteri soal penyelenggara platform digital, hingga Surat Edaran Menteri soal etika AI.

    Kesemua aturan tersebut akan membentuk kerangka regulasi pendukung sambil menunggu Perpres rampung. Namun Nezar menilai bahwa ke depannya, Indonesia tetap memerlukan UU khusus AI agar lebih komprehensif, meski proses legislasi bisa memakan waktu panjang.

    (agt/fay)

  • ‘Wasit’ Data Pribadi Tak Kunjung Dibentuk, Ini Jawaban Pemerintah

    ‘Wasit’ Data Pribadi Tak Kunjung Dibentuk, Ini Jawaban Pemerintah

    Jakarta

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria ungkap perkembangan terakhir Lembaga Pelindungan Data Pribadi (Lembaga PDP) yang belum kunjung dibentuk pemerintah sejak UU PDP disahkan dua tahun lalu.

    Lembaga PDP memiliki peran penting dalam memastikan bahwa data pribadi masyarakat terlindungi dan hak-hak subjek data pribadi terpenuhi. Lembaga PDP ibarat ‘wasit’ yang akan berfungsi sebagai mengawasi hingga menegakkan hukum administratif.

    “Lembaga PDP lagi diharmonisasi ya, lagi dibahas terus karena pasalnya banyak, lebih dari 200 ya. Jadi, harus dilihat satu per satu pasal-pasal itu dan kita harapkan bisa segera selesai. Kami sih menargetkan paling tidak ya Agustus sudah bisa selesai,” ujar Nezar ditemui awak media usai konferensi pers Peluncuran AI Policy Dialogue Country Report di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Desakan pembentukan Lembaga PDP juga turut menyeruak ke permukaan seiring dengan transfer data pribadi dari Indonesia ke Amerika Serikat sebagai salah satu poin kesepakatan dagang kedua negara tersebut.

    Asosiasi Praktisi Data Indonesia (APPDI) mengungkapkan pertukaran data ini biasanya dilakukan untuk berbagai macam tujuan, baik untuk kepentingan kepentingan publik seperti transfer data/informasi untuk kepentingan penegakan hukum maupun komersial contohnya untuk kepentingan inovasi bisnis. APPDI juga mendesak pemerintah segera membentuk lembaga PDP.

    Nezar berharap Lembaga PDP ini sudah dapat dibentuk sebelum finalisasi transfer data pribadi Indonesia ke Amerika Serikat yang sampai saat ini masih terus berproses.

    “Iya, kalau bisa seperti ini. Jadi, kita bisa speed up prosesnya sehingga kejelasannya yang diminta itu kita bisa berikan,” kata Nezar.

    Berbicara mengenai lembaga yang nanti akan menjadi ‘wasit pelindungan data pribadi’ di Tanah Air, posisinya dipastikan akan di bawah arahan presiden langsung. Sedangkan, untuk keanggotaan dari yang menjalankan badan tersebut berasal dari pegawai negeri.

    “Kalau kita baca undang-undangnya itu mengamanatkan lembaga atau badannya nanti langsung di bawah presiden. Terkait yang akan mengawasi badan atau lembaganya itu pastinya ASN, Aparatur Sipil Negara. Namanya badan negara, pegawainya pegawai pemerintah,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar pada 12 Mei 2025 silam.

    (agt/fay)

  • 5 HP Murah dengan Layar AMOLED Terbaik di 2025

    5 HP Murah dengan Layar AMOLED Terbaik di 2025

    Jakarta

    Layar AMOLED tidak lagi jadi fitur eksklusif di HP high-end dan flagship yang harganya selangit. Saat ini sudah ada banyak HP Android murah yang menggunakan layar AMOLED.

    Layar AMOLED saat ini sudah semakin merakyat berkat biaya produksinya yang semakin terjangkau. Panel ini dipilih oleh banyak vendor ponsel karena memberikan gamut warna yang luas dan rasio kontras lebih baik, tapi tidak mengorbankan refresh rate-nya.

    Sepanjang tahun 2025, sudah ada banyak HP Android murah dengan layar AMOLED yang diluncurkan di Indonesia. Berikut ini lima di antaranya.

    5 HP Murah Terbaik dengan Layar AMOLED

    Berikut ini daftar lima HP murah dengan layar AMOLED yang tersedia di Indonesia dengan harga di bawah Rp 4 juta.

    Infinix Hot 60 Pro

    Infinix Hot 60 Pro baru saja dirilis pekan lalu sebagai ponsel pertama dengan chipset MediaTek Helio G200. Ponsel ini menggunakan layar AMOLED berukuran 6,78 inch dengan resolusi 1,5K, refresh rate 144Hz, dan tingkat kecerahan hingga 1.600 nits.

    Infinix membekali ponsel ini dengan kamera utama 50 MP, serta konfigurasi RAM 8GB dan memori internal hingga 256GB. Kapasitas baterainya 5.160 mAh untuk mentenagai aneka fitur AI seperti AI Vogue Portrait, AI Image Extender, AI Eraser, dan masih banyak lagi. Ponsel ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 2,199 juta.

    Tecno Camon 40

    Tecno Camon 40 dirilis di Indonesia pada Maret lalu dengan bodi tipis dan kamera apik. Ponsel ini dilengkapi klára AMOLED berukuran 6,78 inch dengan resolusi FHD+, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 1.300 nits.

    Kinerja ponsel ini didukung chipset MediaTek Helio G100 dengan RAM 8GB dan memori internal hingga 256GB, serta baterai 5.200 mAh. Untuk fotografi, tersedia kamera utama 50 MP yang menggunakan sensor Sony LYT700C dan OIS. Saat ini harga Tecno Camon 40 di Indonesia mulai dari Rp 2,6 jutaan.

    Poco X7

    Poco X7 hadir dengan layar AMOLED lengkung berukuran 6,67 inch yang memiliki resolusi 2712 x 1220 pixel, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 3.000 nits. Layarnya sudah dilindungi Corning Gorilla Glass Victus 2 jadi tidak perlu khawatir akan tergores atau retak.

    Ponsel ini diotaki chipset MediaTek Dimensity 7300-Ultra dengan konfigurasi RAM hingga 12GB dan memori internal hingga 512GB. Kapasitas baterainya 5.110 mAh dengan kamera utama 50 MP yang mendukung OIS. Poco X7 saat ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 3,3 jutaan.

    iQOO Z10

    iQOO Z10 mendarat di Indonesia dengan layar AMOLED berukuran 6,77 inch yang memiliki resolusi FHD+, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 5.000 nits. iQOO Z10 diklaim sebagai ponsel dengan baterai terbesar dengan kapasitas 7.300 mAh dan pengisian cepat 90W.

    iQOO mengotaki ponsel ini dengan chipset Snapdragon 7s Gen 3 yang dipadukan dengan RAM hingga 12GB dan memori internal hingga 512GB. Kemampuan fotografinya didukung kamera utama 50 MP dengan OIS. Ponsel ini tersedia dengan harga mulai dari Rp 3,4 jutaan.

    Samsung Galaxy A26 5G

    HP murah lainnya dengan layar AMOLED adalah Samsung Galaxy A26 5G. Ponsel ini mengusung layar Super AMOLED berukuran 6,7 inch dengan resolusi FHD+, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 1.000 nits. Chipset Exynos 1380 mengotaki ponsel ini dengan RAM 8GB dan memori internal 256GB.

    Samsung membekali Galaxy A26 dengan kamera utama 50 MP yang mendukung OIS dan kamera selfie 12 MP. Performanya didukung baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 25W. Ponsel ini bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp 3,7 jutaan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Layar IPS Vs AMOLED, Mana yang Lebih Bagus? “
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/fay)

  • 5 Cara Cek Uang Palsu Lewat HP Pakai Aplikasi, Gampang!

    5 Cara Cek Uang Palsu Lewat HP Pakai Aplikasi, Gampang!

    Jakarta

    Sindikat uang palsu tidak ada jera-jeranya mencari korban. Untungnya, ada cara gampang untuk mengecek uang palsu memakai HP kita masing-masing.

    Berhati-hatilah saat menerima uang kembalian saat bertransaksi atau menerima uang dalam kejadian lainnya. Jangan sampai kita mendapatkan uang palsu.

    Sindikat uang palsu biasanya membuat uang bohongan dalam pecahan besar seperti Rp 100.000 atau Rp 50.000. Jika uang yang Anda terima sepertinya mencurigakan ada baiknya dicek dengan bantuan smartphone. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Senin (28/7/2025) inilah cara mendeteksinya:

    5 Cara Mengecek Uang Palsu Pakai HP

    1. Cara 3D dibantu senter smartphone

    Bank Indonesia selalu mengingatkan masyarakat untuk melakukan 3 hal jika mencurigai ada uang palsu. Caranya adalah 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang.

    Lihatlah benang pengaman dan logo BI. Rabalah kode tunanetra di bagian tepi atau cetak intaglio pada burung Garuda dan gambar utama. Terawanglah tanda air untuk melihat logo BI secara rectoverso. Pakailah senter dari smartphone Anda untuk membantu menerawang uang tersebut.

    2. Pakai I-Comreds

    I-Comreds adalah aplikasi yang dikembangkan Polri untuk membantu masyarakat pengguna Android untuk mendeteksi uang Rupiah palsu. Cara pakainya mudah yaitu arahkan kamera ponsel ke uang kertas yang mau diperiksa. Aplikasi akan memeriksa keasliannya. Jika ternyata palsu, tersedia fitur pelaporan ke pihak berwenang.

    3. Pakai Banknote Scanner

    Banknote Scanner adalah aplikasi di Google Play Store yang dilengkapi fitur sinar ultraviolet untuk mengecek benang pengaman pada uang kertas. Jika kena cahaya UV, benang akan bersinar. Pindai uang kertas dari dua sisi, nanti aplikasi akan memeriksa keasliannya.

    4. Pakai Cash Reader

    Cash Reader adalah aplikasi pembaca uang untuk tunanetra, tapi bisa juga untuk mendeteksi uang palsu. Ia punya fitur suara dan getaran untuk membantu teman netra dan bisa dipakai offline tanpa koneksi internet. Arahkan kamera ponsel ke uang yang mau diperiksa nanti akan ada informasi melalui suara atau getaran.

    5. Pakai Pemindai Uang Kertas

    Aplikasi Pemindai Uang Kertas mirip dengan Banknote Scanner. Ia juga bisa membaca nilai mata uang untuk membantu pengguna tunanetra.

    (fay/fyk)

  • BRIN Ajak Korsel Kolaborasi di Bidang Antariksa

    BRIN Ajak Korsel Kolaborasi di Bidang Antariksa

    Jakarta

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar seminar bersama badan antariksa Korea Selatan (KASA) dan sejumlah perusahaan antariksa asal Korea. Seminar ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama baru di bidang antariksa.

    Jung Kwan-woo, Director of International Affairs Division KASA menyambut baik rencana kolaborasi ini. Menurutnya kerjasama seperti ini seharusnya tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga sektor privat.

    “Korea memiliki banyak program riset dan pengembangan, seperti eksplorasi luar angkasa, dan kami juga memiliki infrastruktur seperti space port dan space center, dan space satellite operation center,” kata Jung dalam acara ROK-Indonesia New Space Seminar di Jakarta, Senin (28/7/2025).

    “Jadi di sisi pemerintah kita bisa menemukan cara untuk berkolaborasi, dan di sektor privat perusahaan Korea dapat mendukung dan berpartisipasi, tapi pemerintah Indonesia harus berpartisipasi di program ini,” sambungnya.

    Dr. Robertus Heru Triharjanto, Chairman for Research Organization of Aeronautics and Space BRIN mengatakan Indonesia dan Korea bisa berkolaborasi di program dengan kepentingan yang sama.

    Heru juga mendorong perusahaan dan investor di Indonesia untuk mengembangkan sektor luar angkasa dan ‘new space economy’, terutama setelah ditetapkannya Peta Jalan Keantariksaan 2045.

    “Kami juga mendorong investor Indonesia untuk mengikuti space market, bukan hanya sebagai operator satelit komunikasi tapi juga naik ke hulu untuk menjadi produsen satelit, menjadi stasiun peluncuran dan kontrol, dan penyedia sistem, dan masih banyak lagi,” kata Heru.

    “Jadi kita bisa bersatu untuk tujuan ini, menyatukan sumber daya semua orang dan melayani kawasan di Asia Tenggara, di Asia Pasifik, dan untuk kebaikan planet kita,” imbuhnya.

    Ajakan kolaborasi ini disambut baik oleh Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Lee Jang-keun, namun ia mengaku sedikit kaget karena kerjasama seperti ini biasanya melibatkan negara maju seperti Amerika Serikat atau Uni Eropa.

    “Saya agak kaget karena saya tidak pernah berpikir akan ada kolaborasi antara Korea dan Indonesia di area ini, terutama karena saya pikir kolaborasi antariksa ini mungkin untuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa atau Jepang,” kata Lee dalam kesempatan yang sama.

    “Dan di antara rapat dan pertemuan dengan kolega ASEAN, saya tidak pernah mendengar hal terkait luar angkasa dan tidak ada diskusi tentang luar angkasa. Jadi ini adalah kejutan yang sangat besar,” sambungnya.

    (vmp/fay)

  • Perpres AI Akan Terbit September Setelah Peta Jalan

    Wamenkomdigi Sebut Transfer Data Pribadi RI ke AS Itu Data Komersial

    Jakarta

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait salah satu poin kesepakatan dagang antara kedua negara, yakni transfer data pribadi.

    Transfer data pribadi dari Indonesia ke AS menjadi heboh sejak diumumkan oleh situs White House pada beberapa waktu lalu. Nezar menyebutkan bahwa itu belum final, artinya proses negosiasi masih dilakukan antara Indonesia dan AS.

    “Dalam tahap koordinasi dan apa yang disampaikan kemarin kan belum final, jadi masih ada hal-hal teknis yang dibahas oleh Pemerintah Amerika dan juga Pemerintah Indonesia. Jadi, masih terus berjalan begitu,” ujar Nezar ditemui awak media usai konferensi pers Peluncuran AI Policy Dialogue Country Report di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Nezar menjelaskan bahwa Indonesia memilik Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) dan transfer data pribadi dari Indonesia ke AS mengikuti aturan tersebut.

    “Kalau itu tidak sesuai dengan standar yang dibuat, maka harus ada persetujuan si pemilik data, demikian yang diatur di Undang-Undang PDP. Dan, ini prosesnya masih terus berjalan,” ucapnya.

    Terkait transfer data pribadi yang menjadi polemik belakangan ini, Nezar menyebutkan bahwa pertukaran data itu umum dilakukan. Disampaikannya juga bahwa transfer data pribadi ini mencakup data komersial.

    “Itu data komersial sebetulnya. Jadi, kalau kita menggunakan misalnya mesin pencari (internet-red) kita melakukan transaksi komersial melalui platform yang berbasis di Amerika, begitu ya,” ungkapnya.

    Nezar meminta masyarakat tidak salah paham soal transfer data pribadi ini. Kata Nezar, proses ini tetap ada payung hukum yang mengawal.

    “Harap jangan ada salah paham, itu bukan berarti Indonesia bisa mentransfer semua data pribadi secara bebas ke Amerika. Kita tetap ada protokol seperti yang sudah diatur oleh Undang-undang PDP yang disahkan di sini,” kata Wamenkomdigi.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah menyusun protokol terkait transfer data pribadi Indonesia ke AS.

    Airlangga menjelaskan protokol tersebut tengah difinalisasi sebagai bagian dari komitmen Indonesia-AS dalam perjanjian tarif resiprokal. Kesepakatan itu, lanjut dia, untuk menyusun protokol perlindungan data pribadi lintas negara. Finalisasinya akan memberikan kepastian hukum yang sah bagi tata kelola data pribadi lintas negara.

    “Jadi finalisasinya nanti bagaimana ada pijakan hukum yang sah, aman, dan terukur untuk tata kelola lalu lintas data pribadi antar negara (cross border),” ujarnya.
    Airlangga menegaskan data yang diproses dalam kerja sama bukan data pemerintah, melainkan data masyarakat yang diunggah saat menggunakan layanan digital seperti email, Google, Bing, platform e-commerce, hingga sistem pembayaran internasional.

    (agt/fay)

  • Hadirkan Data Center di RI, Anaplan Dorong Perencanaan Bisnis Real-Time

    Hadirkan Data Center di RI, Anaplan Dorong Perencanaan Bisnis Real-Time

    Jakarta

    Anaplan resmi membuka pusat data (data center) pertama di Indonesia. Keberadaan pusat data lokal ini diharapkan dapat memperkuat kapabilitas teknologi Anaplan dalam mendukung transformasi digital dan pengambilan keputusan berbasis data secara real-time bagi pelaku industri di Tanah Air.

    Sebagai platform skenario planning dan analitik, Anaplan telah digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia untuk menyusun perencanaan strategis mulai dari proyeksi keuangan, manajemen rantai pasok, hingga pengelolaan sumber daya manusia.

    Managing Director Asia Pasifik Anaplan Amit Bagga mengatakan dengan pusat data yang lebih dekat secara geografis, performa dan keamanan layanan Anaplan di Indonesia akan semakin optimal.

    “Pusat data tersebut merupakan bukti konkret dari komitmen Anaplan untuk menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang semakin digital dan dinamis,” ujar Bagga dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).

    Percepat Transformasi Digital

    Bagga menjelaskan kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia dapat membuka peluang baru bagi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital melalui optimalisasi pemanfaatan data.

    Seiring dengan semakin masifnya adopsi teknologi cloud, kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi perhatian utama, khususnya terkait kedaulatan data.

    Dalam konteks ini, kehadiran pusat data lokal tidak hanya memperkuat posisi perusahaan dalam memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, tetapi juga membantu mengatasi tantangan teknis, seperti latensi.

    “Kehadiran infrastruktur dalam negeri memudahkan perusahaan untuk menjalankan kewajiban hukum sambil menjaga data tetap berada di Indonesia. Apalagi, kesadaran akan pentingnya mengelola data secara mandiri di dalam negeri semakin bertumbuh,” ungkap Bagga.

    Lebih dari itu, teknologi cloud yang didukung infrastruktur lokal, seperti pusat data Anaplan juga dapat membuka potensi baru bagi instansi pemerintah ataupun sektor swasta dalam memaksimalkan inovasi berbasis data.

    Kemudian, perlindungan terhadap data sensitif pelanggan juga menjadi prioritas dengan sistem keamanan berlapis guna mencegah risiko kebocoran informasi dan ancaman siber lain. Hal ini memberikan jaminan bagi perusahaan bahwa data strategis mereka dikelola dalam ekosistem yang aman dan terkontrol.

    Dalam jangka panjang, infrastruktur tersebut dirancang untuk fleksibel dan terukur sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.

    Menurut Bagga, baik perusahaan besar maupun organisasi yang sedang bertumbuh, dapat memanfaatkan platform Anaplan untuk mengelola skenario perencanaan yang semakin kompleks tanpa terbatas oleh hambatan teknologi atau kapasitas sistem.

    “Kami tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga membangun fondasi strategis yang mendukung perusahaan Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan ketidakpastian pasar,” tegasnya.

    Melokal Dengan Teknologi Global

    Kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia mendapat sambutan positif dari pelaku industri di Indonesia.

    Head of Corporate IT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Franciscus Adam menyebut langkah Anaplan merupakan komitmen nyata terhadap kebutuhan transformasi digital perusahaan lokal.

    “Dengan pusat data lokal, kami dapat menjalankan strategi bisnis dengan lebih responsif karena keputusan dapat dibuat berdasarkan data yang selalu terhubung dan diperbarui secara real-time,” kata Franciscus.

    Menanggapi hal ini, Vice President Anaplan Asia Magdalena Hendrata menuturkan inovasi teknologi memang harus mendekat kepada penggunanya.

    “Kami percaya bahwa mendekatkan infrastruktur Anaplan ke Indonesia akan mempercepat inovasi dan

    (anl/ega)

  • Nenek Tua Punya Batu Pengganjal Pintu, Harganya Rp 19 Miliar!

    Nenek Tua Punya Batu Pengganjal Pintu, Harganya Rp 19 Miliar!

    Jakarta

    Benda yang disimpan oleh orang tua kita, bisa jadi adalah harta karun. Ada kisah nenek tua menyimpan batu pengganjal pintu yang ternyata miliaran rupiah.

    Ini adalah sebuah kisah nyata di Rumania. Seorang nenek menyimpan batu besar bertahun-tahun selama hidupnya untuk mengganjal pintu.

    Batu ini beratnya 3,5 kg yang ditemukan di dasar sungai di tenggara Rumania. Dikutip dari Science Alert, Senin (28/7/2025) batu itu ternyata merupakan bagian dari bongkahan amber utuh terbesar di dunia.

    Berapa nilainya? Sekitar 1 juta Euro atau setara Rp 19,2 miliar! Sungguh bukan main.

    Amber adalah damar atau getah pohon yang telah ada sejak jutaan tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, zat yang sangat kental ini berubah memfosil dan menjadi material keras dan berwarna hangat kemerahan yang dikenal luas sebagai batu permata.

    Di Rumania, potongan-potongan batu amber dapat ditemukan di sekitar Desa Colti di tepi Sungai Buzau. Itulah tempat batu amber tersebut ditambang sejak tahun 1920-an. Dikenal dengan nama Rumanite, amber ini terkenal dan berharga karena memiliki beragam warna kemerahan yang pekat.

    Wanita tua yang menemukan bongkahan rumanite ini juga tinggal di Colti. Dimanfaatkan sebagai pengganjal pintu, batu tersebut tak tampak mencolok, bahkan tidak terlihat oleh pencuri permata jika masuk ke rumah tersebut.

    Setelah wanita itu meninggal pada tahun 1991, famili yang mewarisi rumahnya menduga batu ganjal pintu itu mungkin lebih dari sekadar yang terlihat.

    Setelah mengetahui apa yang dimilikinya, ia menjual batu amber itu kepada pemerintah Rumania. Pemerintah Rumania kemudian meminta para ahli di Museum Sejarah di Krakow, Polandia, untuk menilai batu amber itu. Menurut para ahli ini, amber tersebut kemungkinan berusia sekitar 38 hingga 70 juta tahun.

    “Penemuannya merupakan hal yang sangat penting baik pada tingkat ilmiah maupun untuk museum,” kata Daniel Costache, direktur Museum Provinsi Buzau.

    Batu berharga ini kini menjadi harta nasional Rumania. Bongkahan harta karun itu kini disimpan di Museum Provinsi Buzau, daerah tempat relik itu ditemukan, sejak tahun 2022.

    Penemuan ini serupa dengan yang dialami seorang pria di Michigan, Amerika Serikat. Dia bertahun-tahun menyimpan sepotong batu besar sebagai pengganjal pintu di rumahnya. Beberapa dekade kemudian, diketahui bahwa batu tersebut adalah meteorit seharga USD 100 ribu atau setara Rp 1,6 miliar.

    (fay/fyk)

  • Sony Kucurkan Rp 7,5 T Beli Saham Bandai Namco, Perkuat Konten Anime

    Sony Kucurkan Rp 7,5 T Beli Saham Bandai Namco, Perkuat Konten Anime

    Jakarta

    Sony mengakuisisi 2,5% atau 16 juta saham Bandai Namco, perusahaan hiburan digital yang terkenal dengan Elden Ring, Darks Rings, Tekken hingga Pac-Man. Ini tujuan kemitraan tersebut.

    Diketahui kalau pemilik konsol PlayStation ini sampai harus menggelontorkan uang sebanyak USD 464 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun, hanya untuk mendapatkan sebagian kecil saham Bandai Namco, dikutip detikINET dari Deadline, Senin (28/7/2025).

    Aliansi strategis itu membuat kedua perusahaan masuk ke pasar global lebih dalam lagi, khususnya pada pengembang konten hiburan seperti anime dan manga. Menurut sebuah pernyataan, anime saat ini mengalami pertumbuhan pasar yang begitu cepat.

    “Melalui kemitraan ini, kami bertujuan untuk bersama-sama menciptakan beragam konten dan pengalaman yang melampaui ekspektasi dan menghadirkan Kando kepada lebih banyak penggemar,” ujar Chief Strategy Officer, Representative Corporate Executive Officer, Sony Group Corporation, Toshimoto Mitomo, dalam sebuah pernyataan.

    Menurutnya, bersama Bandai Namco dengan segudang pengalamannya di industri ini, hal itu bisa terwujud. Lebih lanjut, Mitomo bilang, dengan menggabungkan kedua kekuatan perusahaan ini, pihaknya yakin dapat membuka potensi IP yang lebih menarik lagi.

    Dalam aliansi ini, Bandai Namco dapat memberdayakan kekuatan produksi dan distribusi Sony dalam konten anime dan video lainnya. Lalu untuk memperluas karyanya, mereka dapat mengandalkan kemampuan pemasaran Sony.

    “Kami sangat antusias dengan potensi untuk menciptakan hiburan baru dengan menggabungkan kekuatan dan kapabilitas teknologi Sony Group di berbagai bidang hiburan dengan strategi poros IP Bandai Namco,” kata wakil presiden eksekutif Bandai Namco Holdings, Momoi Nobuhiko.

    Sebelum akhirnya jadian dengan Bandai Namco, mereka telah mengakuisisi Crunchyroll pada 2021. Untuk bisa mendapatkan layanan streaming anime yang begitu populer ini, mereka menghabiskan uang sampai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,9 triliun.

    Lalu pada awal 2025, Sony juga memantapkan namanya sebagai pemegang saham terbesar di Kodakawa Corporation. Mereka mengakuisisi 12 juta saham baru Kadokawa senilai USD 318 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun.

    (hps/fay)

  • Smartwatch Android vs Apple Watch: Mana Lebih Worth It?

    Smartwatch Android vs Apple Watch: Mana Lebih Worth It?

    Jakarta

    Tidak hanya smartphone, dunia smartwatch juga dibedakan dalam dua platform berbeda yaitu Android dan Apple. Vendor ponsel Android meluncurkan lini smartwatch-nya sendiri seperti Samsung Galaxy Watch, Xiaomi Watch, dan Oppo Watch, sedangkan Apple dikenal dengan Apple Watch.

    Sama seperti ponselnya, smartwatch Android dan Apple Watch memiliki keunggulannya masing-masing. Kedua platform smartwatch ini memiliki ekosistem, sistem operasi, desain, dan fitur yang berbeda.

    Lantas, seperti apa perbedaan antara smartwatch Android dan Apple Watch, lalu jam tangan pintar apa yang paling worth it? Simak penjelasannya berikut ini.

    Perbandingan Smartwatch Android dan Apple Watch

    Ekosistem

    Smartwatch Android biasanya bisa terhubung dengan ponsel Android dari semua merek, jadi tidak terbatas hanya untuk ponsel yang satu merek dengan smartwatch-nya. Beberapa smartwatch Android juga bisa terhubung dengan iPhone, misalnya Xiaomi Watch S4.

    Tapi, ada beberapa smartwatch Android yang fitur eksklusifnya dikunci dan hanya bisa diakses jika terhubung dengan ponsel dari merek yang sama. Misalnya, fitur EKG di Galaxy Watch 7 dan Galaxy Watch 8 yang hanya bisa diakses jika smartwatch terhubung dengan perangkat Samsung.

    Sementara itu, Apple Watch hanya terintegrasi dengan perangkat yang menjalankan iOS alias iPhone. Artinya, kalau kalian sudah memiliki iPhone, Apple Watch kemungkinan akan menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan integrasi yang seamless.

    Sistem operasi

    Smartwatch Android saat ini belum memiliki sistem operasi yang terstandardisasi. Google sudah menawarkan Wear OS sebagai sistem operasi untuk smartwatch Android, tapi sistem operasi ini baru diadopsi segelintir vendor seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan OnePlus. Beberapa brand lainnya mengembangkan sistem operasinya sendiri.

    Di sisi lain, semua varian Apple Watch menggunakan sistem operasi WatchOS. Apple biasanya memberikan update WatchOS untuk Apple Watch selama 3-5 tahun setelah rilis.

    Desain

    Sebagian besar smartwatch Android yang tersedia di pasaran memiliki jam berbentuk bulat. Smartwatch Android yang berbentuk persegi masih sangat jarang, salah satunya Vivo Watch GT. Bagi kalian pengguna Android yang mencari smartwatch berbentuk kotak mungkin memiliki pilihan yang sangat terbatas.

    Di sisi lain, Apple Watch hanya tersedia dengan jam berbentuk persegi sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Apple menyediakan smartwatch-nya dalam dua pilihan ukuran, seperti Apple Watch series 10 yang tersedia dalam ukuran 42mm dan 46mm.

    Fitur

    Baik smartwatch Android maupun Apple Watch menawarkan banyak fitur pintar termasuk health dan sleep tracking, notifikasi, dan opsi untuk melakukan panggilan telepon.

    Apple Watch dan smartwatch Android level flagship seperti Galaxy Watch series biasanya memiliki fitur kesehatan yang lebih lengkap seperti, sensor EKG dan fall detection.

    Harga

    Smartwatch Android tersedia dalam rentang harga yang cukup luas, mulai ratusan ribu rupiah seperti Realme Watch S2, sampai jutaan rupiah seperti Oppo Watch X2 dan Samsung Galaxy Watch Ultra.

    Sementara itu, Apple Watch di Indonesia tersedia dengan harga mulai dari Rp 3 jutaan untuk Apple Watch SE, Rp 5 jutaan untuk Apple Watch series 10, dan Rp 14 jutaan untuk Apple Watch Ultra 2.

    Bagaimana detikers, sudah siap memilih antara smartwatch Android dan Apple Watch setelah mengetahui perbedaannya?

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pakai Smartwatch Saat Lari, Penting Nggak Ya?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/fay)