Category: Detik.com Tekno

  • Kenapa Banyak Pro Player Esports Pensiun Muda? Ini Alasannya

    Kenapa Banyak Pro Player Esports Pensiun Muda? Ini Alasannya

    Jakarta

    Tahukah kalian, ternyata usia pensiun pemain esports profesional sangat muda lho. Rata-rata dari mereka memutuskan tidak berkarir sebagai pro player pada usia 20 tahunan.

    Uniknya, hal ini memang sudah lazim dalam esports. Ambil contoh, kebanyakan pro player di Call of Duty League pensiun di usia 26 tahun. Lalu di Overwatch League, rata-rata usia pensiun adalah 23 tahun.

    Fenomena tersebut tentunya sangat berbanding terbalik dengan mereka yang berkarir di olahraga tradisional. Banyak dari pemain bola profesional yang memutuskan menggantung sepatunya di atas 35 tahun, bahkan sekelas Cristiano Ronaldo saja yang saat ini berusia 40 tahun masih aktif sebagai pemain Al-Nassr.

    Dihimpun dari Washington Post, Senin (28/7/2025), tidak sedikit dari pemain esports mengklaim keputusan mereka berhenti karena esports dinilai sebagai olahraga anak muda. Lalu keyakinan mereka soal menurunnya performa akibat kelelahan fisik, reflek tidak lagi cepat, dan kesulitan mengkoordinasi tangan-mata, menjadi alasan lainnya.

    Namun meskipun pernyataan itu sering diulang, nampaknya hal tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dalam ilmu kedokteran. Seorang terapis fisik, Caitlin McGee, dengan tegas mengatakan kalau itu omong kosong.

    “Ya, ada penelitian yang menunjukkan bagaimana waktu reaksi berubah seiring waktu, dan salah satu hal yang pada akhirnya memengaruhi waktu reaksi adalah usia. Namun, usia di mana anda mulai melihat penurunan waktu reaksi yang signifikan jauh lebih tua dari pertengahan 20-an,” tegas McGee.

    Usia dan penurunan performa merupakan faktor-faktor yang biasanya menjadi beban berat bagi atlet di olahraga tradisional. Nah dalam wawancara The Washington Post, empat atlet esports yang telah pensiun mengaku motivasi utama mereka berkaitan dengan stres, beban kerja berlebih, ketidakstabilan pekerjaan, dan menjajaki peluang baru.

    “Intinya, hadiah uangnya turun drastis. Dan saat itulah saya berpikir, yah… Kalau saya tidak akan menghasilkan uang untuk dan waktu dan usaha saya, mungkin saya bisa melakukan hal lain untuk esports dan game,” kata Johnathan Wendel alias Fatal1ty yang pernah menjadi gamer profesional terhebat di dunia Barat.

    Tidak hanya Fatal1ty, pro player kondang yang memutuskan pensiun dini adalah Michael Grzesiek alias Shroud. Pada 2014, saat usianya 19 tahun, dirinya mendapatkan pekerjaan yang mungkin diimpikan oleh anak-anak muda, yakni menjadi gamer profesional.

    Shroud menghasilkan banyak uang dengan menjadi pro player game Counter-Strike: Global Offensive dari tim Cloud 9. Namun pada 2018, di usianya 23 tahun, ia mengumumkan pengunduran dirinya.

    “Saat saya berkompetisi, saya masih muda, saya punya semangat itu dan saya sangat menikmati traveling. Sekarang saya benci traveling,” ujar Shourd.

    The Hollywood Reporter mengumumkan, rata-rata karir bintang esports hanya berlangsung empat hingga lima tahun. Banyak dari pemain-pemain ini yang beralih menjadi seorang streamer, untuk membangun popularitas.

    Strategi itu berhasil bagi Shroud. Sejak pensiun, ia telah menjadi salah satu streamer terpopuler di dunia dan mendapatkan sponsor dari merek-merek ternama. Tingkat kesuksesan ini lah yang mungkin sulit diraihnya di dunia esoprts, meskipun dirinya memuji Cloud 9 yang telah membantunya membangun popularitas.

    Dikutip dari Quartz, pendorong yang lebih mendesak dari pensiun dini di dunia esports adalah kelelahan pemain. Ada kesalahpahaman bahwa bermain game profesional dianggap mudah dijalani.

    Namun kenyataannya bermain game profesional bukanlah hal yang santai. Sesi latihannya saja berlangsung lama dari 12 hingga 14 jam. Terlalu sulit untuk bertahan dalam rutinitas seberat itu selama lebih dari beberapa tahun, dan banyak pemain yang mengalami kelelahan setelah terlalu lama berada di dunia esports.

    (hps/fyk)

  • Alter Ego Ares Rank 1 Group Stage dan Lolos Grand Final

    Alter Ego Ares Rank 1 Group Stage dan Lolos Grand Final

    Jakarta

    Satu-satunya tim PUBG Mobile asal Indonesia, Alter Ego Ares, berhasil menduduki puncak klasemen babak group stage PMWC 2025. Alhasil mereka lolos ke grand final.

    Selain bisa langsung melaju ke grand final karena mengamankan peringkat pertama, Alter Ego Ares pun mengantongi hadiah uang tunai senilai USD 80 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar. Jadi total hadiah USD 3 juta atau sekitar Rp 49,1 miliar yang ditawarkan pihak penyelenggara dibagi-bagi ke dalam tiga kategori.

    PMWC 2025 punya tiga fase, yakni group stage, survival stage, dan grand final. Masing-masing fase menawarkan total hadiah yang berbeda-beda. Total hadiah di group stage USD 1 juta, survival stage USD 280 ribu, dan grand final USD 1,7 juta. Lalu sebagian hadiahnya juga dialokasikan ke acara show match, yang nilainya sebanyak USD 20 ribu.

    Jadwal PMWC 2025

    Nah bagi yang masih bingung, sebanyak 24 tim bertanding di group stage yang kemarin sudah digelar sejak 25-27 Juli 2025. Dari sini, hanya delapan tim di peringkat teratas yang berhak lanjut ke grand final.

    Lalu bagaimana dengan sisanya? Jadi 16 tim yang belum beruntung tidak langsung gugur, melainkan kembali bersaing di survival stage pada 29-30 Juli 2025.

    Seluruh tim yang bertanding di survival stage bersaing memperebutkan slot grand final. Hanya delapan tim teratas yang bisa mengisi sisa slot ke partai puncak. Sementara delapan tim terbawah akan tereliminasi dari kompetisi.

    Sedangkan grand final baru akan diselenggarakan setelah survival stage berakhir, tepatnya 1-3 Agustus 2025. Semua partisipan di grand final akan bermain total 18 game.

    Format Grand Final PMWC 2025

    Tidak seperti saat seluruh tim bersaing di group stage dan survival stage, karena di grand final akan menggunakan format smash rule pada hari terakhir. Berikut penjelasan mengenai smash rule.

    Awalnya tim akan bermain seperti biasa hingga mencapai ambang batas poin yang telah ditentukan, atau dikenal sebagai match point.Cara menentukan match poin, yaitu poin tim peringkat pertama setelah match #12 + 10 poin.Setelah tim memperoleh match poin, mereka menyandang status match point eligible di pertandingan berikutnya.Bila tim dengan status match point eligible mengamankan winner winner chicken dinner (WWCD) di game selanjutnya, maka dinobatkan sebagai juara.Jumlah match maksimum yang akan dimainkan adalah enam match.Apabila tidak ada tim dengan status match point eligible yang mendapatkan WWCD, maka tim dengan akumulasi poin terbanyak di akhir kompetisi yang akan dinobatkan sebagai juara.

    Sedikit informasi, PMWC 2025 merupakan salah satu turnamen yang dilaksanakan di Esports World Cup (EWC) 2025. Seluruh laga di Piala Dunia Esports dihelat secara offline di Riyadh Arab Saudi. Namun para penggemar esports PUBG Mobile, masih bisa menikmati keseruan kompetisinya yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube PUBG Mobile Indonesia, PUBG Mobile Esports, PUBG Mobile, atau PUBG Mobile Esports South Asia.

    (hps/fyk)

  • Kode Redeem FF Terbaru, Rayakan Evos Juara Esports World Cup 2025

    Kode Redeem FF Terbaru, Rayakan Evos Juara Esports World Cup 2025

    Jakarta

    Garena kembali membagikan kode redeem Free Fire (FF) terbaru nih, detikers. Kalian bisa klaim sekarang dan nikmati hadiah menariknya.

    Alasan mereka memberikan kode ini adalah merayakan keberhasilan salah satu tim Free Fire dari Indonesia, Evos, menjuarai Esports World Cup 2025. Evos berhasil mendapatkan titel tersebut berkat performanya yang luar biasa selama grand final.

    Pertandingannya diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, pada 20 Juli 2025 mulai pukul 20.00 WIB. Dalam upaya menjadi jawara, Evos menurunkan roster terbaiknya, yaitu Aimgod, Reyy, Kocell, dan Rasyah.

    Kendati begitu, perjuangan mereka tetap tidak mudah. Evos dibuat kesulitan oleh 11 tim lain yang juga punya ambisi sama.

    Untuk 11 tim yang dimaksud adalah RRQ Kazu, Team Vitality, LOS, AG.AL, Team Falcons, Dragon Esports, paiN Gaming, Buriram United Esports, Fluxo, Rainbow7, dan Core Memory Esports x KOG.

    Namun Evos tidak menyerah dan dapat membuktikan keperkasaannya. Di game ke-10 lah momen itu tercipta. Rasyah cs berhasil masuk late game dan berhadapan dengan sedulurnya Team Vitality. Perang keduanya pun berhasil dimenangkan Evos.

    Kode Redeem FF Terbaru

    Nah tak lama dari keberhasilan Evos menjadi juara Esports World Cup: Free Fire 2025, Garena langsung memberikan kode redeem terbaru. Berikut kodenya, sebagaimana dikutip detikINET dari media sosial resmi Free Fire, Selasa (29/7/2025).

    Dengan mengklaimnya, pemain berkesempatan mendapatkan satu item menarik. Jadi pastikan kalian menukarnya sebelum periodenya berakhir atau jumlah pemain yang bisa menggunakan kodenya mencapai batas maksimal.

    Cara Klaim Kode Redeem FF Terbaru

    Apabila gamer tidak tahu cara mengklaim kode redeem FF, dapat mengikuti langkah-langkah sederhana berikut ini. Gamer bisa melakukannya melalui in-game atau website resminya.

    1. Website

    Buka situs resminya Reward Free Fire Garena.Pastikan memiliki akun Free Fire dan log in menggunakan Facebook, Gmail, Huawei atau VK.Masukkan kode redeem FF hari ini ke kolom yang tersedia. Kode terdiri dari 12 karakter, mulai dari campuran huruf dan angka.Lanjut klik tombol konfirmasi.Tahap akhir, akan muncul pop up banner kecil dengan informasi, bahwa kode berhasil diklaim beserta hadiah yang didapatkan.Hadiahnya bisa diambil melalui kotak masuk di dalam permainan.

    2. HP

    Masuk ke dalam permainan.Masuk ke Event.Pilih lagi Event.Scroll ke bawah sampai menemukan WebsiteKode Redeem.Kemudian masukan kode ke dalam kotak yang telah disediakan.Konfirmasi dan selesai.

    (hps/fyk)

  • Misteri di Balik ‘Air Terjun Berdarah’ di Antartika

    Misteri di Balik ‘Air Terjun Berdarah’ di Antartika

    Jakarta

    Fenomena Blood Falls atau Air Terjun Berdarah di Antartika telah lama menjadi misteri yang menarik. Air terjun ini dinamai demikian karena penampilannya yang ‘mengerikan’, sangat mencolok di permukaan gletser yang putih bersih.

    Blood Falls tampak berwarna merah tua yang sesekali mengalir keluar dari celah-celah di Gletser Taylor dan masuk ke Danau Bonney di Antartika Timur. Ahli geografi, antropolog, dan penjelajah Thomas Griffith Taylor pertama kali mendokumentasikan air terjun ini pada 1911, saat ia sedang dalam ekspedisi Terra Nova yang bernasib buruk.

    Taylor selamat dari ekspedisi tersebut dan menamakannya untuk gletser tempat ia menemukan fenomena air berwarna merah yang menyembur, dan tempat gletser tersebut mengalir.

    Dikutip dari Live Science, awalnya Taylor dan rekan-rekannya mengaitkan warna merah air dengan alga merah. Tetapi kini, studi baru mengungkap fakta lain. Penelitian menunjukkan bahwa air terjun ini kaya akan zat besi, yang bereaksi dengan oksigen di udara ketika air muncul dari gletser, sehingga berubah menjadi warna merah darah.

    Berbeda dengan air lelehan dari Gletser Taylor, air Blood Falls terasa asin, menunjukkan adanya sumber air asin terpisah di dalam gletser. Pada 2017, para peneliti menemukan jantung air terjun yang tersembunyi sekitar 400 meter di bawah es dan 90 meter dari air terjun berwarna merah darah tersebut.

    Ukuran waduk ini tidak diketahui, tetapi para peneliti menduga waduk ini terbentuk ketika air laut purba membanjiri McMurdo Dry Valley (Lembah Kering McMurdo), deretan lembah yang sebagian besar bebas salju, termasuk Lembah Taylor, sebelum Gletser Taylor membeku. Waktu terjadinya banjir ini tidak jelas, dengan perkiraan berkisar antara 5,5 juta hingga 20 ribu tahun yang lalu.

    Studi di 2017 juga mengungkapkan bahwa air di waduk tersebut cair, meskipun gletser stabil pada suhu jauh di bawah titik beku. Hal ini dimungkinkan karena air melepaskan panas saat membeku, menghangatkan daerah sekitarnya, dan karena air asin membutuhkan suhu yang lebih dingin untuk membeku dibandingkan air tawar.

    “Gletser Taylor adalah gletser terdingin yang diketahui memiliki air yang terus mengalir,” kata penulis utama Erin Pettit, seorang profesor di College of Earth, Ocean and Atmospheric Sciences di Oregon State University, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Live Science.

    Air dibuang di Blood Falls secara episodik, bukan terus-menerus. Namun alasan untuk ini tidak diketahui. Analisis reservoir di 2019 menemukan bahwa mikroorganisme menghuni perairan asin, yang berpotensi menawarkan wawasan baru dalam pencarian kehidupan ekstraterestial.

    (rns/rns)

  • Video: Cara Cek Pendengaran Pakai AirPods Pro 2

    Video: Cara Cek Pendengaran Pakai AirPods Pro 2

    Video: Cara Cek Pendengaran Pakai AirPods Pro 2

  • Smartwatch Sporty Rasa Premium Rp 3 Jutaan

    Smartwatch Sporty Rasa Premium Rp 3 Jutaan

    Jakarta

    Huawei kembali memperluas lini wearable-nya dengan merilis Watch Fit 4 Pro di Indonesia. Menjadi varian ‘Pro’ pertama dalam keluarga Watch Fit, smartwatch ini menyasar pengguna yang menginginkan perangkat bergaya sporty namun tetap tampil elegan.

    Dengan harga di kisaran Rp 3 jutaan, Watch Fit 4 Pro hadir sebagai alternatif menarik bagi mereka yang menginginkan fitur kelas atas tanpa harus membeli smartwatch flagship. Setelah menggunakannya selama beberapa pekan, berikut ulasan singkat detikINET tentang Huawei Watch Fit 4 Pro.

    Desain

    Sekilas, Huawei Watch Fit 4 Pro memang mengingatkan pada Apple Watch Ultra dengan desain persegi, sudut membulat, dan tombol crown mencolok di sisi kanan. Namun, Huawei memberikan sentuhan khas dengan bezel titanium yang tahan korosi, kaca safir antigores, dan bodi aluminium alloy kelas militer.

    Kombinasi ini tidak hanya memberikan kesan mewah, tetapi juga memastikan ketahanan yang mumpuni. Dengan ketebalan hanya 9,3 mm dan bobot 30,4 gram (tanpa tali), smartwatch ini terasa sangat ringan, bahkan saat dipakai seharian atau saat tidur. Bagian dasar berbahan keramik menambah kenyamanan dengan tekstur halus yang ramah di kulit, mencegah iritasi meski digunakan dalam waktu lama.

    Huawei Watch Fit 4 Pro punya digital crown Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Navigasi pada Huawei Watch Fit 4 Pro terasa intuitif berkat tombol crown yang dapat diputar serta tombol pintas di sisi kanan. Menariknya, jam ini diklaim tahan terhadap penyelaman hingga 40 meter, berkat sertifikasi IP6X dan 5ATM. Artinya, pengguna tak perlu khawatir terhadap debu, pasir, atau bahkan berenang dan menyelam di laut maupun kolam.

    Jam ini tersedia dalam tiga varian warna: Hitam, Biru, dan Hijau. Varian Hitam dan Biru hadir dengan tali fluoroelastomer yang sporty, sedangkan Hijau menggunakan tali nilon anyaman yang terasa lebih elegan.

    Layar

    Huawei Watch Fit 4 Pro dibekali layar AMOLED berukuran 1,82 inch dengan resolusi 480 x 408 piksel, menghasilkan kepadatan piksel 347 PPI. Kombinasi ini menciptakan tampilan yang sangat tajam, dengan teks dan grafis yang jernih serta warna yang kaya.

    Layar Huawei Watch Fit 4 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dibandingkan dengan smartwatch lain di kelasnya, layar ini mampu bersaing bahkan dengan perangkat yang lebih mahal. Apa lagi, jam pintar ini punya tingkat kecerahan puncak 3.000 nits, setara dengan seri premium Huawei Watch 5.

    Kecerahan ini memastikan keterbacaan sempurna, bahkan di bawah sinar Matahari langsung. Pengalaman tersebut menjadikan Watch Fit 4 Pro ideal untuk penggunaan luar ruangan, seperti saat berolahraga atau beraktivitas di siang hari.

    Namun perlu dicatat, layar sentuh tidak merespons optimal saat basah. Jadi disarankan menggunakan tombol fisik saat digunakan di dalam air.

    Fitur Kesehatan dan Olahraga

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Huawei Watch Fit 4 Pro mengusung TruSense System, teknologi sensor terbaru Huawei yang memantau lebih dari 60 indikator kesehatan, termasuk detak jantung, saturasi oksigen (SpO2), suhu kulit, variabilitas detak jantung (HRV), hingga analisis tidur yang mendetail.

    Smartwatch ini mendukung lebih dari 100 mode olahraga, termasuk lari, hiking, bersepeda, berenang, hingga olahraga khusus seperti golf. Huawei bahkan menawarkan akses ke lebih dari 15.000 model 3D lapangan golf global langsung dari pergelangan tangan.

    Fitur ini memberikan metrik lanjutan dan saran untuk meningkatkan ayunan golf. Dukungan untuk olahraga menyelam juga sangat baik, dengan fitur yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penyelam.

    Ada pula trail running yang memiliki peta kontur offline dan navigasi rute dengan sistem GNSS dual-band serta Sunflower GPS memberikan akurasi pelacakan yang sangat baik, bahkan di medan yang menantang.

    Huawei Watch Fit 4 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Fitur pemantauan tidur pada Huawei Watch Fit 4 Pro awalnya mungkin terasa biasa, namun setelah digunakan, fitur ini terbukti sangat berguna. Dengan memanfaatkan kombinasi data sensor seperti detak jantung, variabilitas detak jantung, dan gerakan tubuh, Fit 4 Pro mampu membedakan fase tidur ringan, tidur dalam, tidur REM, hingga waktu terbangun.

    Semua data pelacakan aktivitas pengguna disajikan secara lebih intuitif dan mudah dipahami melalui aplikasi Huawei Health Global. Aplikasi ini tersedia untuk diunduh di App Store, Google Play Store, dan Huawei AppGallery.

    Proses sinkronisasi data antara perangkat jam dan aplikasi berlangsung sangat cepat, memungkinkan pengguna untuk langsung melihat informasi seperti jumlah langkah, detak jantung, dan kualitas tidur tanpa penundaan.

    Performa

    Ditenagai HarmonyOS 5.1, antarmuka Watch Fit 4 Pro terasa mulus dan intuitif, mirip dengan pengalaman Wear OS. Navigasi dilakukan melalui layar sentuh, crown, dan tombol pintas yang dapat dikustomisasi.

    Selama hampir beberapa pekan -mulai dari kerja, jalan kaki, hingga saat tidur- smartwatch ini menunjukkan performa yang seamless. Notifikasi telepon dan WhatsApp, kontrol musik, dan integrasi kalender berjalan mulus tanpa hambatan. Bahkan jika kita bukan pengguna fitur kebugaran aktif, Fit 4 Pro tetap unggul sebagai pendamping perangkat pintar harian.

    Huawei juga menyediakan berbagai watch face digital yang dapat diunduh melalui aplikasi Huawei Health. Meski banyak desain menarik yang berbayar, pilihan gratis tetap cukup variatif dan bisa disesuaikan, atau bahkan membuat desain sendiri.

    Watch Face Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Huawei mengklaim Watch Fit 4 Pro dapat bertahan hingga 7 hari dengan penggunaan normal atau 10 hari dengan penggunaan ringan, berkat baterai 400 mAh. Dalam pengujian kami, smartwatch ini mampu bertahan sekitar 6 hari dengan notifikasi aktif, pelacakan olahraga sekitar 60 menit setiap dua hari, dan kecerahan layar otomatis.

    Pengisian daya menggunakan charger magnetik hanya memerlukan waktu 60 menit dari 0 hingga 100%. Harapannya Huawei menempatkan port USB-C sehingga mengurangi penggunaan kabel.

    Opini detikINETHuawei Watch Fit 4 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Huawei Watch Fit 4 Pro adalah smartwatch yang menawarkan keseimbangan sempurna antara gaya, fungsi, dan harga. Dengan fitur kesehatan canggih, pelacakan olahraga yang akurat, dan daya tahan baterai yang luar biasa, smartwatch ini sangat cocok untuk penggemar olahraga yang menginginkan perangkat premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

    Meski desainnya terinspirasi dari Apple Watch Ultra, Huawei berhasil memberikan identitas sendiri melalui material berkualitas dan fitur eksklusif seperti EKG dan peta offline. Jika Anda mencari smartwatch Android yang sporty dan andal, Huawei Watch Fit 4 Pro layak masuk daftar pilihan kamu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Perbedaan Spesifikasi Huawei Watch Fit 4 dan Watch Fit 4 Pro “
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/fay)

  • F5 Siapkan Solusi Keamanan untuk Era Komputasi Kuantum

    F5 Siapkan Solusi Keamanan untuk Era Komputasi Kuantum

    Jakarta

    F5 meluncurkan solusi Post-Quantum Cryptography (PQC) sebagai bagian dari platform Application Delivery and Security-nya. Solusi ini dirancang untuk membantu perusahaan bersiap menghadapi ancaman besar di era komputasi kuantum tanpa mengorbankan performa maupun skalabilitas.

    Menurut F5, komputasi kuantum akan menjadi pengubah permainan dalam dunia keamanan siber, memaksa organisasi untuk meninggalkan metode kriptografi tradisional yang segera akan usang. Gartner memperkirakan, kriptografi asimetris bisa sepenuhnya diretas oleh komputer kuantum pada tahun 2034.

    “Ancaman post-quantum bukanlah masa depan yang jauh. Justru inilah momentum bagi kita untuk memodernisasi sistem keamanan siber secara menyeluruh,” kata Kunal Anand, Chief Innovation Officer di F5, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (28/7/2025).

    Serangan ‘Harvest Now, Decrypt Later’ Jadi Ancaman Nyata

    F5 menyoroti taktik baru para pelaku kejahatan siber, yaitu ‘harvest now, decrypt later’. Taktik ini mengandalkan pencurian data terenkripsi sekarang untuk didekripsi nanti saat kemampuan kuantum tersedia. Data pengguna, catatan keuangan, informasi kesehatan, hingga kekayaan intelektual pun kini berada dalam risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Solusi PQC dari F5 menawarkan pendekatan menyeluruh untuk mengenkripsi trafik di sisi server dan pengguna, serta mendukung lingkungan hybrid, multicloud, dan sistem lama (legacy). Ini memungkinkan organisasi menjalani transisi ke kriptografi pascakuantum secara mulus, tanpa gangguan layanan atau penurunan kinerja aplikasi.

    Siap Adopsi Model Kriptografi Hybrid

    F5 juga memungkinkan organisasi menerapkan pendekatan kriptografi hybrid, menggabungkan enkripsi klasik dan PQC secara fleksibel sesuai kesiapan masing-masing. Fitur full proxy yang dimiliki platform ini memungkinkan pengembangan bertahap tanpa perlu mengorbankan kelangsungan bisnis.

    “Fokus kami adalah membantu pelanggan menjaga delivery aplikasi tetap andal, sambil menyiapkan diri menghadapi protokol post-quantum dan lanskap keamanan siber masa depan,” tutup Anand.

    (asj/fay)

  • WhatsApp Cs Jadi Beban Trafik, Ini Alasan Regulasi OTT Perlu Diterbitkan

    WhatsApp Cs Jadi Beban Trafik, Ini Alasan Regulasi OTT Perlu Diterbitkan

    Jakarta

    Isu penataan ekosistem digital dan telekomunikasi saat ini masih jadi perhatian masyarakat. Salah satu isu yang jadi perhatian publik terkait penyedia layanan over the top (OTT) seperti Google, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan lainnya. Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) ungkap usulan sesungguhnya pelaku industri ke pemerintah.

    Wakil Ketua Umum ATSI, Merza Fachys mengatakan selama ini yang diusulkan pihaknya ke pemerintah bukanlah pembatasan layanan, melainkan penataan ekosistem digital dan telekomunikasi agar lebih adil, seimbang, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Saat ini, kata Merza, baik operator telekomunikasi nasional maupun industri penyiaran menghadapi tekanan besar akibat meningkatnya trafik dari layanan OTT.

    Khusus untuk operator telekomunikasi, panggilan suara dan video berbasis internet sangat membebani jaringan yang dibangun operator telekomunikasi nasional. Kondisi ini semakin diperparah dengan layanan OTT yang menggerus layanan operator telekomunikasi. Contohnya, layanan OTT voice dan video call yang mereka sediakan sudah menggerus layanan legacy (voice) milik operator telekomunikasi.

    Layanan OTT juga sangat mendominasi trafik/kapasitas yang sangat tinggi pada layanan data. Tingginya trafik memaksa operator telekomunikasi untuk berinvestasi dan meningkatkan kapasitas agar layanan OTT dapat berjalan prima.

    Padahal, kehadiran OTT dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh operator telekomunikasi tidak sebanding dengan investasinya. Selama ini, penyedia layanan OTT tidak memberikan kontribusi positif baik bagi negara maupun operator telekomunikasi yang sudah membangun jaringan infrastruktur yang menopang bisnis mereka.

    “Kehadiran OTT di Indonesia sudah cukup lama dan selama ini tak pernah diregulasi. Komdigi dan seluruh pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk mencarikan solusi. Misalnya dibuat regulasi mengenai kewajiban kerjasama. Tujuannya agar dapat segera terwujud sinergi yang positif antara ekosistem digital dan operator telekomunikasi,” kata Merza dalam pernyataan tertulisnya, Senin (28/7/2025).

    Pemerintah diketahui memiliki dasar hukum yang sangat kuat untuk mengatur OTT, sebagaimana diatur dalam PP 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (Postelsiar), serta turunannya PM Kominfo Nomor 5 Tahun 2021. Pasal 15 ayat (6) PP 46/2021 memberikan kewenangan kepada penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi untuk melakukan pengelolaan trafik, sepanjang untuk memenuhi kualitas layanan atau kepentingan nasional.

    Pada umumnya, saat ini penyelenggara telekomunikasi telah memiliki kerja sama dengan OTT. Akan tetapi kerja sama yang ada bukan merupakan bentuk fair share. Dalam implementasinya, perlu dilakukan asesmen bentuk kerja sama apa yang dapat dijadikan sebagai fair share/contribution oleh penyedia OTT atas nilai ekonomi yang telah diperoleh dalam memanfaatkan infrastruktur digital yang telah dibangun dan disediakan penyelenggara telekomunikasi.

    “Kewajiban kerjasama ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan layanan telekomunikasi di Indonesia. Jika tak segera diregulasi, maka kondisi operator telekomunikasi akan semakin memprihatinkan sehingga membawa dampak langsung pada kualitas layanan bagi masyarakat dan pendapatan negara,” sambungnya.

    Selain menyoroti aspek kesetaraan industri, ATSI mengingatkan bahwa penataan OTT berkaitan erat dengan perlindungan konsumen. Maraknya penipuan digital melalui aplikasi OTT seperti WhatsApp dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari modus pengambilalihan akun, tautan undangan palsu, hingga penipuan berkedok lowongan kerja, menjadi bukti nyata ekosistem OTT saat ini belum memiliki mekanisme akuntabilitas yang memadai di tingkat nasional.

    “Dalam kasus-kasus tersebut, masyarakat Indonesia menjadi korban, namun tidak ada kejelasan jalur pelaporan atau pemulihan yang efektif karena penyedia OTT tidak memiliki kehadiran hukum langsung di Indonesia. Ini menunjukkan selain soal ekonomi, penataan OTT juga merupakan soal perlindungan masyarakat, bahkan keamanan digital nasional,” tambahnya.

    ATSI mendorong agar Kementerian Komunikasi dan Digital segera membuka forum pembahasan bersama antara regulator dan pelaku industri untuk menyusun strategi penataan OTT yang komprehensif, agar tak terjadi eksploitasi sepihak terhadap infrastruktur telekomunikasi nasional. Lanjut Merza, yang didorong ATSI adalah kepastian hukum dan kesetaraan dalam menjalankan usaha.

    Layanan OTT yang saat ini dinilai ada bukanlah penyelenggara yang berada di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. OTT tidak bisa terus berada tanpa regulasi, sementara operator diikat oleh berbagai kewajiban.

    “Apalagi ke depannya akan ada tantangan ekosistem digital lainnya yang cukup menantang, seperti AI dan keamanan data. Semua pemangku kepentingan harus duduk bersama dan merumuskan agar ekosistem digital dan telekomunikasi ini dapat berjalan seiring sejalan,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Peran Strategis Bank Indonesia dalam Melindungi Konsumen di Era Digital”
    [Gambas:Video 20detik]
    (agt/fay)

  • Ini Wujud Infinix XPad GT, Tablet Gaming Spek Gahar Harga Rp 6 Jutaan

    Ini Wujud Infinix XPad GT, Tablet Gaming Spek Gahar Harga Rp 6 Jutaan

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Senin, 28 Jul 2025 20:02 WIB

    Jakarta – Infinix XPad GT sudah resmi dijual di Indonesia. Tablet gaming ini punya desain futuristik dan spesifikasi gahar. Yuk intip wujud tablet harga Rp 6 jutaan ini.

  • Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Jakarta

    Nama Innospace, startup antariksa asal Korea Selatan, mungkin belum setenar SpaceX atau Boeing. Tapi, mereka sudah berambisi meluncurkan roket buatannya dari pusat peluncuran dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

    Win Marshal J. Bronzewall, Chief Global Business Officer dan Managing Director Innospace mengatakan saat ini perusahaannya memiliki kantor pusat, pusat pengembangan, dan manufaktur di Korea Selatan. Innospace juga memiliki kantor cabang di Brasil, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

    Innospace didirikan oleh Kim Soo-jong pada tahun 2017 sebagai startup yang khusus mengembangkan roket hibrida. Keunggulan roket buatan Innospace adalah sistemnya yang modular, jadi komponen roket bisa dikirimkan ke lokasi peluncuran dalam keadaan terpisah, dan baru dirakit setelah tiba di lokasi.

    Pada tahun 2023, Innospace sukses melakukan peluncuran perdananya menggunakan roket HANBIT-TLV dari Alcantara Space Center di Brasil. Innospace berencana meluncurkan proyek roket selanjutnya, HANBIT-NANO, pada paruh kedua tahun ini.

    “Jadi kami sudah memiliki pengalaman dan tahu caranya meluncurkan dari Brasil. Kami sedang berupaya meluncurkan (roket) dari Australia, dan besar harapan kami bisa melakukan hal yang sama di Indonesia,” kata Bronzewall dalam ROK-Indonesia New Space Seminar di Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Bronzewall menambahkan Innospace sudah mempelajari dua lokasi di Indonesia yang dirasa ideal sebagai pusat peluncuran roket yaitu Biak, Papua dan Pulau Morotai, Maluku Utara.

    Namun sebelum bisa menjadi pusat peluncuran roket, Bronzewall mengatakan pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pendukung terlebih dulu, terutama jalan raya untuk transportasi logistik yang lebih cepat.

    “Jadi apa yang akan kami butuhkan untuk mendirikan pusat peluncuran dan mulai meluncurkan (roket) dari Indonesia? Kami membutuhkan sistem kontrol peluncuran, fasilitas integrasi horizontal, platform peluncuran, landasan beton di mana kita akan membangun landasan peluncuran,” jelas Bronzewall.

    “Jika infrastruktur jalan berhasil dipenuhi, maka peluncuran dari Indonesia hanya tinggal masalah waktu,” pungkasnya.

    (vmp/fay)