Category: Detik.com Tekno

  • #Tanyadetikinet Apa Sih Internet Rakyat Koneksi 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu?

    #Tanyadetikinet Apa Sih Internet Rakyat Koneksi 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu?

    Kebutuhan internet cepat dengan harga terjangkau masih jadi tantangan di banyak daerah. Di tengah kondisi itu, hadir layanan baru bernama Internet Rakyat yang menawarkan koneksi hingga 100 Mbps dengan tarif sekitar Rp 100 ribu per bulan.

    Layanan ini juga mengusung teknologi berbeda dari kebanyakan penyedia internet saat ini. Menariknya, mereka mengklaim koneksi bisa dinikmati tanpa perlu jaringan kabel serat optik.

    Kira-kira, seberapa menarik layanan ini dan apa saja fakta di balik teknologinya? Tonton video berikut yuk untuk mengetahui jawabannya!

  • Kok Poco Pad X1 dan M1 di RI Lebih Murah dari Harga Global?

    Kok Poco Pad X1 dan M1 di RI Lebih Murah dari Harga Global?

    Jakarta

    Poco Pad X1 dan M1 resmi dirilis di Indonesia. Mengejutkan banderolnya lebih murah dari harga global, kok bisa?

    Ditanya hal tersebut, Satryo Sidhi Rachmat, Product Marketing Manager Poco Indonesia, mengatakan semua itu tidak lepas dari janji perusahaan kepada konsumen setia di Tanah Air.

    “Kami akan selalu membawakan janji yaitu Extreme Performance, Extreme Price. Jadi kita selalu memberikan yang terbaik buat Poco Fans di Indonesia,” ujarnya usai acara peluncuran, Rabu malam (26/11/2025).

    Untuk diketahui harga global:

    Poco Pad X1 8/256 GB harga USD 399 atau kisaran Rp 6,6 jutaPoco Pad M1 8/512 GB harga USD 329 atau kisaran Rp 5,4 juta

    Sementara harga di Indonesia sebagai berikut:

    Poco Pad X1 8/512 GB Rp 5.699.000Poco Pad M1 8/255 GB Rp 3.999.000Satryo Sidhi Rachmat, Product Marketing Manager Poco Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINETSaingan dengan Redmi Pad?

    Dengan spesifikasi yang dibawa, Poco Pad X1 dan M1 langsung head to head dengan Redmi Pad. Namun Satryo menampik hal tersebut.

    Menurutnya Redmi dan Poco berada dalam satu payung, Xiaomi Group. Karena itu, meski spesifikasi mirip, masing-masing tidak saling kanibal.

    “Sebenarnya kan karena Poco ini satu grup ya dengan Xiaomi Group, jadi teknologinya mungkin ada yang sama. Tapi secara Poco sendiri, kita selalu bisa mendapatkan performance,” papar Satryo.

    “Untuk kebutuhan, kalau di Indonesia terutama buat main gaming. Jadi kalau untuk gaming, kita arahkan ke Poco,” imbuhnya.

    Poco Pad X1 dan M1 sudah bisa dipesan 25 November hingga 15 Desember. Penjualan dilakukan lewat Mi.com, Shopee, Tokopedia, Tiktok Shop, Blibli, Lazada.

    (afr/afr)

  • Tablet Rp 3 Jutaan untuk Kerja, Hiburan dan Main Game

    Tablet Rp 3 Jutaan untuk Kerja, Hiburan dan Main Game

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Rabu, 26 Nov 2025 22:00 WIB

    Bali – Poco Pad M1 dan X1 sudah resmi teesedia di Indonesia. Tablet harga mulai Rp 3 jutaan ini dijanjikan piawai untuk menikmati hiburan, main game dan kerja.

  • Sinergi Bisnis dan AI Semakin Menguat di Kalangan detikers

    Sinergi Bisnis dan AI Semakin Menguat di Kalangan detikers

    Jakarta

    AI kini bukan hanya alat bantu digital, tetapi sudah menjadi rekan strategis bagi banyak pengguna dalam mengembangkan bisnis dan passion mereka. Hal ini terlihat dari hasil survei detikInet yang menunjukkan betapa kuatnya ketergantungan detikers pada teknologi kecerdasan buatan untuk mencari ide, menyusun strategi, hingga memperluas peluang usaha di era digital.

    Survei online yang berlangsung pada 4-14 November 2025 dan diikuti 597 responden tersebut mencatat bahwa 90% detikers telah menggunakan AI, dengan 38% di antaranya memakai AI secara rutin dan 20,26% menggunakannya setiap hari. Angka ini menegaskan bahwa teknologi kecerdasan buatan kini sudah menjadi bagian penting dalam kebiasaan digital para pengguna.

    Salah satu data yang paling menonjol adalah temuan bahwa 56,03% detikers memanfaatkan AI untuk mencari informasi atau ide tertentu. Tren ini menunjukkan bahwa AI berperan besar sebagai generator inspirasi, alat eksplorasi insight, sekaligus solusi cepat bagi mereka yang ingin memulai proyek, mengembangkan konten, atau mencari peluang bisnis baru.

    Tak hanya itu, AI juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, terutama untuk mempelajari bahasa asing dan sebagai alat riset mendalam. Hal ini mengindikasikan bahwa peran AI tidak berhenti pada kebutuhan ringan, tetapi melebar hingga ke proses akademik dan profesional yang lebih kompleks.

    96% detikers Yakin AI Membantu Mengembangkan Bisnis dan Passion

    Menariknya, survei juga mengungkap bahwa 96% detikers percaya AI mampu membantu mereka menemukan dan mengembangkan bisnis atau passion baru. Mayoritas responden menilai teknologi AI mempermudah mereka dalam menggali ide, menguji peluang, hingga menyusun strategi yang sebelumnya membutuhkan waktu dan energi lebih besar.

    Namun, sebagian kecil pengguna masih merasa ragu terhadap kemampuan AI. Mereka mengungkapkan beberapa alasan, seperti:

    AI dianggap hanya memberikan jawaban umum dan belum memahami konteks secara mendalam.Terdapat kekhawatiran mengenai akurasi, karena jawaban AI dinilai belum selalu tepat dan masih berpotensi salah interpretasi.AI dikhawatirkan dapat membuat pengguna menjadi kurang kreatif atau malas berpikir secara mandiri.

    Pandangan tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan AI membutuhkan pemahaman yang tepat, bahwa AI bukanlah pengganti manusia, melainkan alat bantu yang dapat memperkuat kapasitas manusia dalam berkreasi dan mengambil keputusan.

    AI sebagai Mitra Strategis Kreator dan Pelaku Bisnis

    Dalam lanskap digital yang semakin kompetitif, AI kini menjadi mitra strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Teknologi ini membantu mereka mulai dari mengonsep dan menyusun ide bisnis secara lebih terstruktur, mengelola perencanaan keuangan, memperluas jangkauan audiens serta memahami preferensi pengguna.

    Lebih lanjut, AI juga dapat menganalisis data pasar secara real-time Membuat strategi pemasaran yang lebih relevan dan efisien. Sinergi ini semakin kuat berkat hadirnya teknologi seperti Samsung Galaxy AI yang dipadukan dengan kemampuan analitis Google Gemini. Keduanya memberikan pengalaman kerja yang lebih intuitif, efisien, dan adaptif bagi pengguna.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini akan mengupas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah penyusunan ide dan eksekusi konten, sementara Gemini menawarkan analisis real-time yang membantu proses riset dan pengambilan keputusan.

    Acara ini menghadirkan Arief Muhammad, kreator sekaligus entrepreneur yang dikenal piawai memanfaatkan teknologi dalam membangun berbagai lini usaha. Dalam acara ini, Arief akan mengupas tuntas soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)

  • 87,42% Responden Pakai AI untuk Kelola Keuangan-Bisnis

    87,42% Responden Pakai AI untuk Kelola Keuangan-Bisnis

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) kini semakin diandalkan untuk membantu masyarakat mengelola keuangan dan aktivitas usaha secara lebih efisien. Teknologi ini dinilai mampu mengotomatiskan proses kerja, memberikan analisis cepat, hingga mendeteksi potensi risiko dalam transaksi.

    Survei detikInet menunjukkan 87,42% detikers percaya AI berperan penting dalam perencanaan keuangan hingga tata kelola keuangan. Mereka menilai kemampuan AI memproses data secara real-time membuat pengguna lebih mudah memahami kondisi finansial dan menentukan langkah strategis.

    Sebaliknya, 12,58% responden yang tidak setuju menilai kualitas analisis AI masih dipengaruhi oleh cara pengguna memberikan input. Mereka juga menyoroti bahwa pemahaman konteks yang belum sempurna membuat hasil rekomendasi terkadang tidak konsisten.

    Selain membantu pengelolaan keuangan, AI juga berperan sebagai mitra dalam pengembangan ide bisnis. Sebanyak 96% detikers menilai AI mampu mempercepat proses brainstorming dan riset awal, mulai dari pencarian peluang hingga eksplorasi passion baru yang berpotensi menjadi usaha.

    Di luar itu, 56,03% detikers memanfaatkan AI untuk mencari informasi atau ide tertentu dalam aktivitas harian. Sisanya menggunakan AI untuk riset mendalam, pembelajaran bahasa, hingga penyusunan referensi akademik dan profesional secara sistematis.

    Mayoritas responden mengaku terbantu dengan kemampuan AI menghadirkan rekomendasi ide, rangkuman, hingga analisis data. Mereka melihat AI sebagai “teman brainstorming” yang bisa diakses kapan saja untuk mendukung keputusan terkait keuangan maupun bisnis.

    Melihat tingginya ketertarikan publik terhadap pemanfaatan AI, detikcom menghadirkan talkshow bertema Beyond Creativity with Everyday AI. Acara ini dirancang untuk membahas bagaimana AI tidak hanya membantu mencari informasi, tetapi juga mendukung pengembangan bisnis, kreativitas, hingga strategi investasi.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini mengulas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI membantu penyusunan ide dan konten, sementara Gemini menyediakan analisis real-time untuk riset dan pengambilan keputusan.

    Dalam acara tersebut, Arief Muhammad turut hadir sebagai kreator dan entrepreneur yang akan berbagi pengalaman soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)

  • Seberapa Penting Fitur AI dalam Smartphone? Survei Ini Menjawabnya

    Seberapa Penting Fitur AI dalam Smartphone? Survei Ini Menjawabnya

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) kini semakin menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Banyak kegiatan meliputi AI, mulai dari wadah hiburan, pekerjaan, hingga mengatur keuangan, yang mempermudah berbagai aktivitas digital. Tidak terkecuali pada smartphone, teknologi ini mulai menjadi fitur penting yang memengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan perangkatnya.

    Data Statista 2024 mencatat terdapat sekitar 200 juta pengguna smartphone di Indonesia. Tidak hanya itu, masyarakat Tanah Air juga tercatat sebagai salah satu pengguna ponsel dengan waktu penggunaan harian yang tinggi di dunia. Aktivitas digital seperti chatting di WhatsApp, menonton video di YouTube, hingga scrolling di TikTok menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Dengan keterlibatan yang begitu tinggi, tidak mengherankan jika fitur AI dianggap semakin relevan bagi para pengguna.

    Salah satu alasan kehadiran AI penting di smartphone adalah kemampuannya membuat pengalaman pengguna menjadi lebih personal dan menarik. AI mampu menyesuaikan saran, rekomendasi, hingga notifikasi berdasarkan pola penggunaan setiap individu. Misalnya, asisten virtual yang dapat mengingat jadwal, memberikan rekomendasi konten, atau mengatur pengingat sesuai kebiasaan penggunanya.

    Berdasarkan survei detikInet, 89,78% responden menilai fitur AI penting, sementara 10,22% menganggap tidak penting. Angka ini menunjukkan sebagian besar pengguna smartphone mulai menyadari manfaat teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.

    Tidak hanya diakui penting, AI ternyata sudah digunakan secara nyata oleh pengguna. Survei menunjukkan 87,42% detikers sudah menggunakan fitur AI, dengan 38% di antaranya menggunakan AI secara rutin. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat Indonesia kini sudah cukup familiar dengan teknologi AI dan mulai mengintegrasikannya dalam aktivitas sehari-hari.

    Kehadiran AI di smartphone tidak lagi sekadar fitur tambahan, tapi juga jadi elemen penting yang meningkatkan pengalaman, efisiensi, serta keamanan pengguna. Dengan semakin tingginya adopsi teknologi ini, smartphone dengan kemampuan AI diperkirakan akan terus menjadi perangkat yang tidak tergantikan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

    Melihat antusiasme tinggi terhadap pemanfaatan AI, detikcom menghadirkan talkshow bertema ‘Beyond Creativity with Everyday AI’. Acara ini dirancang untuk membahas bagaimana AI tidak hanya membantu mencari informasi, tetapi juga mendukung pengembangan bisnis, kreativitas, hingga strategi investasi.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini akan mengupas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah penyusunan ide dan eksekusi konten, sementara Gemini menawarkan analisis real-time yang membantu proses riset dan pengambilan keputusan.

    Acara ini menghadirkan Arief Muhammad, kreator sekaligus entrepreneur yang dikenal piawai memanfaatkan teknologi dalam membangun berbagai lini usaha. Dalam acara ini, Arief akan mengupas tuntas soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)

  • Internet Rakyat 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu, Ideal Bagi Masyarakat?

    Internet Rakyat 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu, Ideal Bagi Masyarakat?

    Jakarta

    Kebutuhan internet semakin tidak terpisahkan dari aktivitas harian masyarakat Namun di tengah lonjakan pemakaian itu, harga layanan internet rumah yang berkisar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per bulan masih terasa mahal bagi sebagian besar pengguna, terutama mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah.

    Menyangkut kecepatan internet pun menjadi persoalan lainnya yang terjadi saat ini di Indonesia. Hal itu kemudian coba diatasi dengan layanan Internet Rakyat yang diklaim menghadirkan koneksi 100 Mbps dan harga sekitar Rp 100 ribu per bulannya.

    Bramantiyoko Sasmito, Director selaku Tech and Durables Commercial Lead, NIQ Indonesia, mengatakan memang pada saat ini tarif internet Indonesia belum termasuk skala ideal. Jika dibandingkan negara tetangga pun harga internet RI terbilang mahal.

    “Harga internet (Indonesia) saat ini ideal atau tidak. Saya nggak tahu harga idealnya berapa, tapi apakah sekarang ideal? mostly tidak karena harga internet di Indonesia itu adalah yang paling malah di ASEAN dengan speed yang paling lambat juga di ASEAN,” ujar Bramantiyoko di acara Digital Economy & Telco Outlook 2026, Selasa, (26/11/2025).

    Ia menyebutkan memang Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Singapura terkait harga dan kecepatan internet, karena wilayah Negeri Singa itu sangat kecil dibandingkan Indonesia.

    Bramantiyoko mengatakan Indonesia bisa dibandingkan secara sejajar dengan Vietnam dan Thailand yang seharusnya tidak tertinggal dari kedua negara tersebut. Namun, Teuku mengatakan kondisi internet di Indonesia memperlihatkan ada potensi pertumbuhan ke depannya.

    “Sektor telekomunikasi ini mungkin ada opportunity untuk bisa tumbuh lagi,” ucapnya.

    Ia mengatakan kondisi daya beli masyarakat Indonesia turun yang juga turut mempengaruhi industri ini. Namun menurutnya, dengan pemanfaatan teknologi yang tepat maka akan memungkinkan mengatasi persoalan yang terjadi saat ini.

    (agt/agt)

  • Soyuz MS-28 Siap Meluncur dari Baikonur, Misi Baru ke ISS Segera Dimulai

    Soyuz MS-28 Siap Meluncur dari Baikonur, Misi Baru ke ISS Segera Dimulai

    FotoINET

    Rengga Sancaya – detikInet

    Rabu, 26 Nov 2025 21:00 WIB

    Kazakhstan – Roket pendorong Soyuz 2.1a dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-28 tampak tegak di landasan peluncuran Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan.

  • Harga iPhone Fold Diprediksi Nyaris Tembus Rp 40 Juta

    Harga iPhone Fold Diprediksi Nyaris Tembus Rp 40 Juta

    Jakarta

    Apple akhirnya dikabarkan siap masuk ke pasar ponsel layar lipat. Setelah bertahun-tahun hanya jadi bahan rumor, foldable iPhone yang sementara disebut iPhone Fold diprediksi meluncur tahun depan. Namun satu hal sudah bisa ditebak sejak awal: harganya tidak akan ramah di kantong.

    Seorang analis dari Fubon Research memperkirakan iPhone Fold bakal dibanderol sekitar USD 2.399 atau sekitar Rp 38 jutaan. Angka ini didasarkan pada analisis rantai pasokan dan strategi margin keuntungan Apple yang selama ini terkenal tinggi, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Rabu (26/11/2025).

    Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy Z Fold7 saja saat ini dibanderol mulai USD 1.999. Dengan begitu, iPhone Fold berpotensi menjadi salah satu smartphone lipat termahal di pasaran saat pertama kali dirilis. Tapi melihat pola Apple selama ini, selisih harga tersebut tampaknya bukan sesuatu yang mengejutkan.

    Menurut analis tersebut, mahalnya iPhone Fold disebabkan oleh beberapa komponen inti yang punya biaya produksi tinggi, terutama pada bagian layar fleksibel, engsel, serta penggunaan material ringan untuk menjaga bobot tetap nyaman digenggam. Teknologi baru yang dikembangkan Apple untuk meminimalkan lipatan layar juga disebut ikut mendongkrak harga produksi.

    Menariknya, meski mahal, iPhone Fold diprediksi tetap laris. Fubon Research memperkirakan Apple bisa menjual hingga 15,4 juta unit, termasuk sekitar 5,4 juta unit pada 2026. Angka ini menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap daya tarik brand Apple, bahkan di segmen premium yang jauh lebih mahal dibanding smartphone konvensional.

    Dari sisi spesifikasi, iPhone Fold dirumorkan bakal mengusung layar utama fleksibel berukuran 7,58 inci yang hampir tanpa bekas lipatan. Di bagian luar, terdapat layar cover berukuran 5,8 inci untuk penggunaan dalam mode tertutup. Tidak hanya itu, kapasitas baterainya juga disebut akan lebih besar dibanding iPhone 17 Pro Max, yang selama ini dikenal punya daya tahan baterai mumpuni.

    Jika rumor ini akurat, iPhone Fold bukan sekadar iPhone biasa dengan layar bisa dilipat, tapi juga akan menjadi simbol baru lini ultra-premium Apple. Tinggal satu pertanyaan besar yang tersisa: apakah pengguna siap membayar hampir 40 juta rupiah untuk sebuah ponsel lipat dengan logo apel?

    (asj/asj)

  • Lewat Survei, Lebih dari 96% detikers Akui Punya Minat Baru dari AI

    Lewat Survei, Lebih dari 96% detikers Akui Punya Minat Baru dari AI

    Jakarta

    Minat atau passion merupakan kecenderungan seseorang dalam menyukai suatu objek atau kegiatan yang membutuhkan perhatian dan dapat menghasilkan kepuasan bagi dirinya. Contohnya, yaitu ketika seseorang mempunyai hobi.

    Minat juga berhubungan kuat dengan motivasi pada suatu hal dan terkait dengan cita-cita yang menentukan karier seseorang di masa mendatang.

    Motivasi ini bisa semakin kuat ketika seseorang merasa membutuhkan hal itu. Misalnya minat seseorang untuk menjadi wirausaha, maka dia akan termotivasi untuk banyak belajar dan mempraktikkannya.

    Baru-baru ini, detikcom melalui kanal detikInet menggelar survei online terkait penggunaan Artificial Intelligence (AI). Survei ini berlangsung pada 4-14 November 2025, dilakukan melalui artikel detikInet yang diakses lewat perangkat mobile maupun desktop, dengan platform Typeform.

    Dari survei awal tersebut, terkumpul ratusan respons untuk memetakan preferensi dan pandangan detikers mengenai AI, khususnya dalam membantu memulai atau mempelajari hal-hal baru.

    Hasilnya, sebanyak 96,22% responden menyatakan setuju AI membantu mereka mempelajari hal-hal baru sekaligus menemukan minat atau passion baru. Sementara itu, 3,78% responden tidak setuju.

    Beberapa alasan yang disampaikan antara lain:

    Lebih memilih mencari informasi secara manual, baik lewat buku maupun mesin pencari.Menilai jawaban AI masih kurang akurat, tidak konsisten, atau belum sesuai kebutuhan.Ada kekhawatiran terkait dampak dan keterbatasan AI.

    detikers Pakai AI untuk Dalami Passion-Cari Komunitas

    Survei ini juga menunjukkan AI bukan hanya dipakai untuk mencari minat baru, tetapi dimanfaatkan detikers untuk mendalami passion yang sudah dimiliki. Penggunaan AI tercatat membantu proses belajar, seperti memahami topik tertentu lebih cepat, melakukan riset lebih mendalam, hingga mencari komunitas yang relevan dengan bidang yang diminati.

    Melihat antusiasme tinggi terhadap pemanfaatan AI, detikcom menghadirkan talkshow bertema ‘Beyond Creativity with Everyday AI’. Acara ini dirancang untuk membahas bagaimana AI tidak hanya membantu mencari informasi, tetapi juga mendukung pengembangan bisnis, kreativitas, hingga strategi investasi.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini akan mengupas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah penyusunan ide dan eksekusi konten, sementara Gemini menawarkan analisis real-time yang membantu proses riset dan pengambilan keputusan.

    Acara ini menghadirkan Arief Muhammad, kreator sekaligus entrepreneur yang dikenal piawai memanfaatkan teknologi dalam membangun berbagai lini usaha. Dalam acara ini, Arief akan mengupas tuntas soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)