Category: Detik.com Tekno

  • Teknologi GIS Makin Canggih, Bisa Prediksi Risiko Sampai Pantau Perizinan Real-Time

    Teknologi GIS Makin Canggih, Bisa Prediksi Risiko Sampai Pantau Perizinan Real-Time

    Jakarta

    Teknologi Sistem Informasi Geografis atau GIS (Geographic Information System) sering disalahpahami sebagai alat untuk membuat peta digital semata. Padahal, di balik tampilan peta yang terlihat sederhana, GIS bekerja sebagai mesin analitik yang mampu mengolah data lokasi, memprediksi risiko, hingga mendukung pengambilan keputusan strategis pada level perusahaan maupun pemerintah.

    Kini, GIS berkembang menjadi fondasi transformasi digital di berbagai sektor. Mulai dari energi, layanan publik, transportasi, sampai mitigasi bencana-semuanya semakin mengandalkan data spasial sebagai “bahasa bersama” untuk memahami keadaan di lapangan secara real time.

    Seiring meningkatnya kompleksitas operasional di lapangan, organisasi tak lagi cukup hanya mengandalkan data tabel atau laporan manual. GIS menggabungkan data lokasi, sensor digital, kecerdasan buatan, dan visualisasi dinamis yang memperlihatkan kondisi sebenarnya secara lebih akurat.

    Habisanti, Country General Manager Esri Indonesia, menegaskan bahwa GIS saat ini sudah menjadi teknologi strategis di banyak organisasi. “Organisasi tidak hanya melihat data, tetapi memahami konteks di mana data itu berada. Itulah kekuatan GIS,” ujarnya.

    Dengan kata lain, GIS bukan hanya “menggambar peta”, melainkan memetakan pola, perilaku, risiko, dan potensi yang tidak terlihat oleh mata manusia.

    Salah satu yang mengadopsi GIS datang dari Pertamina. Melalui platform Real-Time Permit, perusahaan energi nasional itu mengelola lebih dari 5.000 dokumen perizinan yang dipantau secara langsung lewat dasbor berbasis lokasi.

    Dengan bantuan GIS, setiap proyek bisa dipetakan statusnya-di tahap evaluasi, sedang diproses, atau sudah selesai. Sistem ini juga dilengkapi automatic alert sehingga risiko administratif dapat diantisipasi sebelum menimbulkan hambatan di lapangan. Transformasi ini membuat tata kelola perizinan menjadi lebih cepat, transparan, dan minim kesalahan.

    Habisanti, Country General Manager Esri Indonesia Foto: Esri Indonesia

    GIS juga menjadi tulang punggung transformasi digital PLN, terutama dalam pemeliharaan jaringan listrik. Salah satu inovasi yang tengah berjalan adalah pemanfaatan GIS untuk analisis vegetasi.

    Dengan menggabungkan citra udara, AI, dan peta jaringan listrik, PLN dapat mengidentifikasi titik-titik di mana pepohonan berpotensi mengganggu kabel. Hasilnya, tim operasional dapat melakukan pemangkasan secara terukur dan lebih efisien-bukan lagi berdasarkan perkiraan manual.
    Teknologi ini membantu mencegah padamnya listrik akibat gangguan vegetasi, sekaligus menghemat biaya operasional yang selama ini cukup besar.

    GIS juga menjadi teknologi kunci dalam pembangunan kota pintar. Pemerintah daerah memanfaatkan GIS di antaranya untuk memetakan potensi banjir dan risiko tanah longsor, memantau kualitas udara secara real time, merencanakan jaringan transportasi publik, mengelola layanan air bersih dan sanitasi, hingga mendukung sistem perizinan berbasis lokasi (location-based licensing).

    Pada masa bencana, GIS memungkinkan petugas mengetahui lokasi pengungsian, titik banjir yang tertinggi, hingga rute evakuasi yang paling aman.

    Di tengah ramainya transformasi digital nasional, GIS kini menjadi sistem yang tak bisa dipisahkan dari big data, sensor IoT, dan kecerdasan buatan. Tanpa data spasial, banyak keputusan strategis berpotensi tidak tepat sasaran. Mulai dari pengawasan infrastruktur, pengelolaan aset, hingga pelayanan publik-semuanya kini membutuhkan analisis spasial untuk memastikan efisiensi dan akurasi.

    Seiring meningkatnya ketergantungan pada teknologi real-time, GIS diprediksi akan menjadi salah satu komponen paling vital dalam roadmap digital Indonesia, baik bagi dunia usaha maupun sektor publik.

    (agt/agt)

  • Industri Sudah Gaspol Pakai AI, Komdigi Ungkap Roadmap AI Biar RI Aman dan Kompetitif

    Industri Sudah Gaspol Pakai AI, Komdigi Ungkap Roadmap AI Biar RI Aman dan Kompetitif

    Jakarta

    Pemerintah tengah mempercepat finalisasi peta jalan adopsi kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari strategi transformasi digital nasional. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa Indonesia harus bergerak cepat agar tidak tertinggal, mengingat pemanfaatan AI global kini melaju jauh lebih cepat dari kesiapan sebagian besar negara berkembang.

    Sekretaris Jenderal Komdigi Ismail, menyampaikan bahwa adopsi AI tidak lagi hanya disiapkan dari sisi teknologi, melainkan juga kesiapan SDM, tata kelola data, keamanan digital, hingga pengaturan spektrum frekuensi sebagai fondasi layanan berbasis AI. Ia menekankan bahwa tantangan terbesar justru berada pada kesiapan masyarakat dan institusi dalam memanfaatkan teknologi ini secara bertanggung jawab.

    “AI sudah menjadi standar baru. Pertanyaannya bukan lagi apakah kita siap, melainkan seberapa cepat kita bisa beradaptasi,” ujarnya dikutip Minggu (7/12/2025).

    Di sisi industri, data dari PT Lintas Teknologi Indonesia (LTI) menunjukkan adopsi AI di perusahaan Indonesia tumbuh 47% dalam setahun terakhir. Meski demikian, sebagian besar pemanfaatannya masih berada pada tahap awal dan belum menyentuh proses yang benar-benar otomatis dan cerdas sebagaimana yang terjadi di perusahaan global.

    Tren yang sama terlihat di masyarakat, di mana lebih dari 70% masyarakat Indonesia sebenarnya sudah menggunakan layanan berbasis AI, namun tidak menyadarinya. Rendahnya literasi AI ini membuat pemanfaatan teknologi menjadi tidak optimal, bahkan berpotensi meningkatkan risiko penyalahgunaan.

    Dalam diskusi yang mempertemukan regulator dan pelaku industri, Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarini, menjelaskan bahwa operator telekomunikasi kini menjadikan AI sebagai tulang punggung operasi jaringan nasional. Telkom telah mengadopsi AI mulai dari otomasi pemeliharaan jaringan hingga optimalisasi rute trafik, serta menerapkan AI untuk kebutuhan komersial seperti precision marketing dan peningkatan pengalaman pelanggan.

    Sementara itu, operator lain seperti XL Smart Business dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berpandangan bahwa percepatan adopsi AI nasional membutuhkan infrastruktur internet yang lebih kuat, stabil, dan merata.

    Muhamad Paisol, President Director LTI, menambahkan bahwa dampak AI tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyentuh perilaku manusia, cara bekerja, hingga cara masyarakat mengambil keputusan. Menurutnya, Indonesia memasuki era baru di mana sinergi manusia dan mesin menjadi standar, sementara kemampuan adaptasi dan literasi digital menjadi prasyarat utama.

    “Perubahan yang dibawa AI tidak hanya terjadi di industri, tapi juga pada cara manusia berpikir dan berinteraksi,” ucapnya.

    LTI menegaskan pentingnya membangun ekosistem AI yang sehat melalui literasi publik, edukasi, transparansi data, serta kolaborasi antara pemerintah, operator telekomunikasi, akademisi, hingga sektor swasta. Kehadiran mitra-mitra global seperti Nokia, ZTE, AWS, Qualcomm, hingga AMD menunjukkan bahwa kesiapan teknologi bukan menjadi persoalan utama-tantangan sesungguhnya adalah bagaimana memastikan manfaat AI dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

    Dengan peta jalan AI Komdigi yang akan segera dirilis, Indonesia memasuki fase penting dalam transformasi digital. Pertanyaannya kini bukan lagi kapan AI diadopsi secara masif, melainkan apakah negara mampu memastikan bahwa percepatan tersebut berlangsung inklusif, adaptif, dan benar-benar berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

    (agt/agt)

  • Spotify Wrapped 2025 Pecahkan Rekor, Raih 200 Juta Pengguna dalam 24 Jam

    Spotify Wrapped 2025 Pecahkan Rekor, Raih 200 Juta Pengguna dalam 24 Jam

    Jakarta

    Spotify Wrapped merupakan salah satu fitur rekap tahunan yang paling dinanti penggunanya di seluruah dunia. Saking banyaknya penggemar yang menunggu, Spotify Wrapped edisi tahun 2025 sampai memecahkan rekor.

    Spotify mengatakan peluncuran Wrapped 2025 merupakan peluncuran terbesarnya. Platform streaming musik itu mencatat Wrapped 2025 diakses oleh lebih dari 200 juta pengguna aktif dalam 24 jam pertama.

    Sebagai perbandingan, tahun lalu Wrapped membutuhkan waktu 62 jam untuk menjangkau 200 juta pengguna. Artinya, pengguna yang mengakses Spotify Wrapped tahun ini naik 19% dari tahun sebelumnya.

    Tidak hanya itu, Spotify mengatakan penggunanya membagikan konten Wrapped di media sosial lebih dari 500 juta kali tahun ini, naik 41% dari tahun sebelumnya. Angka ini mencakup pengguna yang membagikan Wrapped langsung dari aplikasi, serta screenshot dan download.

    Pertumbuhan Spotify Wrapped tahun ini didorong oleh pengguna di sejumlah negara termasuk Indonesia, Amerika Serikat, India, Jepang, Kolombia, dan Thailand, seperti dikutip dari TechCrunch, Minggu (7/12/2025).

    Statistik ini bisa membuat Spotify sedikit bernapas lega karena Wrapped tahun lalu dikritik oleh banyak pengguna. Pengguna Spotify mengeluhkan metrik yang kurang rinci dan lebih mengutamakan penggunaan podcast AI dibandingkan data lain yang lebih kreatif.

    Spotify sepertinya mendengarkan masukan pengguna untuk Wrapped tahun ini, dan menambahkan banyak fitur baru dan data yang lebih rinci. Untuk pertama kalinya Spotify menampilkan kategori album teratas di Wrapped setelah sebelumnya hanya fokus di lagu dan genre.

    Wrapped 2025 juga memungkinkan pengguna saling berinteraksi dengan membandingkan ‘listening age’, grup Wrapped, dan membandingkan selera musik dengan temannya lewat fitur Wrapped Party.

    (vmp/vmp)

  • Indonesia Darurat Talenta Digital, Kualitas Guru Jadi Kunci Isi Kesenjangan

    Indonesia Darurat Talenta Digital, Kualitas Guru Jadi Kunci Isi Kesenjangan

    Jakarta

    Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait kekurangan talenta digital, terutama di bidang network engineering dan keamanan jaringan. Kesenjangan keterampilan antara kebutuhan industri dan kompetensi tenaga pendidik menjadi salah satu faktor yang menghambat percepatan transformasi digital nasional, khususnya di sektor vokasi.

    Menurut data Komdigi, Indonesia menghadapi defisit sekitar 2,7 juta talenta digital, di mana Pemerintah memproyeksikan bahwa untuk tahun 2030 dibutuhkan sekitar 12 juta talenta digital, namun saat ini hanya tersedia sekitar 9,3 juta.

    Menjawab kebutuhan tersebut, BNET Academy resmi merampungkan Program Kredensial Mikro Guru SMK (KMG-SMK) yang digelar bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Direktorat SMK di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program nasional ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru SMK melalui beasiswa non-gelar dengan kurikulum yang sepenuhnya diselaraskan dengan kebutuhan industri.

    Sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah, BNET Academy memfasilitasi pelatihan intensif di bidang Network Engineering dan Network Security sepanjang 1-30 November 2025. Seluruh materi disusun mengikuti standar industri telekomunikasi dan teknologi informasi agar guru dapat langsung mengimplementasikan kompetensi tersebut dalam proses pembelajaran.

    Program ini diikuti 130 guru SMK dari berbagai provinsi, semuanya berhasil menyelesaikan pelatihan. Sebanyak 30 peserta bahkan meraih predikat “Sangat Baik”, sementara seluruh peserta menuntaskan industry-project sesuai standar asesmen. Para lulusan juga menerima digital badge sebagai bukti kompetensi yang diakui secara nasional.

    “Kami mengapresiasi dedikasi seluruh peserta selama mengikuti program. Penguatan kompetensi guru merupakan fondasi penting dalam meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan vokasi Indonesia,” ujar Founder & CEO BNET Academy, Zulfah Haifa R dikutip Minggu (7/12/2025).

    Keberhasilan program ini menambah rekam jejak BNET Academy dalam memperkuat pendidikan vokasi. Sebelumnya, BNET Academy telah menandatangani MoU dengan 41 SMK pada 9 September 2024, mengembangkan Teaching Factory (TEFA), menghadirkan kelas industri bersama praktisi, serta menggelar bootcamp berbasis praktik langsung dan case-based learning.

    Meskipun berskala nasional, pelaksanaan KMG-SMK turut membawa dampak positif bagi daerah seperti Karawang. Guru-guru asal Karawang yang terlibat diharapkan mendorong peningkatan kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa, sekaligus memperkuat ekosistem vokasi lokal.

    BNET Academy menegaskan bahwa penyelarasan KMG-SMK membawa kontribusi langsung terhadap prioritas pembangunan daerah, mulai dari peningkatan kualitas pendidik vokasi, relevansi pembelajaran berbasis industri, hingga naiknya daya saing SDM daerah, termasuk Karawang.

    Sebagai tindak lanjut, BNET Academy mengajak SMK, dinas pendidikan, perguruan tinggi vokasi, pelaku industri telekomunikasi dan teknologi, pemerintah daerah, serta mitra strategis nasional untuk bekerja sama memperkuat ekosistem vokasi Indonesia.

    “Peningkatan kualitas guru adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan ekonomi dan industri nasional. BNET Academy berkomitmen menjadi mitra strategis dalam memperkuat kapasitas pendidik vokasi di Indonesia,” tutup Zulfah.

    (agt/agt)

  • Video: Tanam Pohon Saja Nggak Cukup Buat Atasi Polusi

    Video: Tanam Pohon Saja Nggak Cukup Buat Atasi Polusi

    Video: Tanam Pohon Saja Nggak Cukup Buat Atasi Polusi

  • Mengenal Fitur Magic Capsule dan Magic Portal di Honor 400 Lite

    Mengenal Fitur Magic Capsule dan Magic Portal di Honor 400 Lite

    Jakarta

    Honor 400 Lite tidak hanya menarik karena desain dan harganya yang ramah kantong, tetapi juga karena menghadirkan pengalaman software yang terasa lebih cerdas.

    Ponsel ini sudah menjalankan MagicOS 9.0 berbasis Android 15, sistem yang menekankan personalisasi dan interaksi berbasis AI di berbagai situasi pemakaian. Ada dua fitur yang jadi sorotan utama, yaitu Magic Portal dan Magic Capsule, yang sama-sama dirancang untuk memudahkan pengguna melakukan banyak hal tanpa ribet berpindah aplikasi.

    Magic Portal menjadi teknologi yang membuat interaksi terasa lebih natural. Fitur ini memakai pemahaman AI untuk menangkap maksud pengguna saat melihat pesan, gambar, atau konten di layar. Cukup lingkari objek yang diinginkan, dan Magic Portal langsung mengarahkan pengguna ke layanan yang paling relevan.

    Saat melingkari foto buku misalnya, ponsel akan membuka aplikasi e-commerce yang terkait agar pengguna bisa langsung mencari informasi, harga, atau ulasan buku tersebut. Cara kerja ini tidak berhenti di belanja saja. Magic Portal juga mengenali konteks lain seperti lokasi dan landmark, konten film, hingga aktivitas produktivitas dan transportasi. Semakin sering digunakan, semakin paham pula Magic Portal terhadap pola penggunaan dan preferensi penggunanya.

    Di sisi lain, Magic Capsule menghadirkan pengalaman yang lebih cepat saat berinteraksi dengan notifikasi. Saat ada notifikasi muncul di bagian atas layar, pengguna cukup mengetuknya sekali untuk membuka informasi tambahan tanpa perlu masuk ke aplikasi aslinya.

    Fitur ini sangat terasa manfaatnya ketika sedang multitasking, terutama saat harus mengatur timer, melihat detail musik yang sedang diputar, atau mengelola notifikasi penting lain tanpa meninggalkan aplikasi yang sedang dibuka. Interaksi menjadi lebih efisien karena Magic Capsule memperpendek langkah yang biasanya membutuhkan beberapa tap.

    Kemampuan AI di Honor 400 Lite juga diperluas lewat fitur AI Translation. Fitur ini menghilangkan batas bahasa dengan menawarkan penerjemahan instan untuk percakapan tatap muka.

    Ada dua mode yang bisa dipilih, tergantung posisi lawan bicara. Conversation Mode cocok untuk dua orang yang duduk berdampingan, sementara Face-to-Face Mode memudahkan percakapan antara dua orang yang saling berhadapan di dua sisi perangkat. Kombinasi MagicOS 9.0 dan fitur AI ini membuat ponsel terasa lebih adaptif, terutama untuk komunikasi lintas bahasa dalam situasi sehari-hari.

    Lewat Magic Portal dan Magic Capsule, Honor 400 Lite mencoba menawarkan pengalaman yang lebih intuitif dibanding ponsel kelas menengah lain. Dua fitur ini menempatkan AI bukan sebagai gimmick, melainkan sebagai alat bantu nyata yang mempersingkat langkah pengguna, mempercepat akses, dan membuat interaksi sehari-hari menjadi lebih pintar.

    Jika Honor ingin menonjolkan identitas software sebagai nilai jual utama, dua fitur inilah yang terasa paling membedakan 400 Lite di tengah pasar ponsel Android yang semakin kompetitif.

    Honor 400 Lite hanya tersedia dalam satu konfigurasi RAM dan storage yaitu 8/256GB dengan harga Rp 3.999.000. Untuk pembelian bisa di gerai resmi Honor atau via online bisa lewat Eraspace, Eraphone dan Shopee. Untuk Shopee di awal Desember 2025 sedang ada promo turun harga menjadi Rp 3.723.020.

    Selain itu, di bulan Desember ini baru diluncurkan promosi akhir tahun 2025 bertajuk Honor Your Magic Year. Untuk Honor 400 Lite ada hadiah hingga Rp 900 ribu dan cashback hingga Rp 200 ribu. Penawaran ini berlaku untuk periode tertentu dan tersedia melalui kanal resmi Honor Indonesia serta toko ritel mitra. Pengguna juga dapat mengikuti kompetisi media sosial Honor Your Magic Year untuk kesempatan mendapatkan hadiah tambahan.

    (asj/asj)

  • Komdigi Pasang Internet 100 Mbps di Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Komdigi Pasang Internet 100 Mbps di Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan perkembangan terbaru jaringan telekomunikasi pasca-banjir dan tanah longsor yang terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Berdasarkan data Sabtu (6/12/2025) tercatat ada 413 titik internet publik di tiga provinsi terdampak bencana yang telah berhasil dipulihkan dan digunakan masyarakat setempat. Sedangkan, 189 titik di lokasi bencana masih dalam proses pemulihan secara bertahap seiring mulai masuknya pasokan listrik dan BBM.

    Selain itu, Komdigi juga mengaktifkan 17 titik internet darurat berbasis satelit pemerintah, yakni Satria-1, untuk mem-backup layanan di lokasi yang infrastruktur telekomunikasinya masih belum pulih.

    Bahkan, Komdigi menyebutkan 17 titik layanan internet darurat itu dipastikan dibekali dengan kapasitas minimal 100 Mbps. Berikut daftar lokasinya:

    1. Bandara Dr Fredric Lumban Tobing, Pinangsori, Sibolga, Sumatera Utara
    2. SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Sibuluan Indah, Pandan, Tapanuni Tengah, Sumatera Utara
    3. RSUD Pandan, Sibolga, Tapanuni Tengah, Sumatera Utara
    4. Posko Kantor Kecamatan Tapian Nanuli, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
    5. Kantor BPBD Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
    6. Masjid Raya Pase Panton Labu, Tanah Jumbo Aye, Aceh Utara
    7. Masjid At Taqwa, Padang Meriah, Langkahan, Aceh Utara
    8. Posko Kantor Cmaat Indra Makmur, Aceh Timur
    9. Psko GOR Aceh Tamiang, Aceh Timur
    10. Pokso Masjid Al Ikhsan Sungapi Liput, Kejuruan Muda, Aceh Tamiang
    11. Posko Jorong Bukik Malanca, Malalak Timur, Agam, Sumatera Barat
    12. UPT BNPB Regional Padang, Padang, Sumatera Barat
    13. Posko Basarnas Koto Alam, Salareh Aia Timur, Agam, Sumatera Barat
    14. Posko Subarang Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat
    15. Posko SDN 04 Koto Ranah, Bayang Utara, Pesisir Selatan, Sumatera Barat
    16. Posko Utama BPBD Rumah Dinas Bupati, Agam, Sumatera Barat
    17. Gedung Nasional Jl. Dr. FL Tobing, Kota Sibolga, Sumatera Utara.

    Komdigi menjelaskan titik akses internet ini guna membantu posko, rumah sakit, sekolah, hingga bandara tetap terhubung di saat akses darat dan pasokan energi masih terbatas.

    “Selama pemulihan jaringan telekomunikasi masih berlangsung, akses internet darurat melalui satelit menjadi solusi. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat dan petugas untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dalam rangka pemulihan bencana,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid dikutip dari akun Instagram @kemkomdigi, Minggu (7/12/2025).

    (agt/agt)

  • Adopsi IPv6 Masih Rendah, Indonesia Terancam Tertinggal di Era Gigabit

    Adopsi IPv6 Masih Rendah, Indonesia Terancam Tertinggal di Era Gigabit

    Jakarta

    Adopsi Internet Protocol version 6 (IPv6) di Indonesia masih tergolong rendah, sementara jaringan nasional masih banyak bergantung pada protokol lawas IPv4. Kondisi ini menjadi alarm keras di tengah melonjaknya kebutuhan konektivitas yang stabil, aman, dan sanggup menopang miliaran perangkat cerdas di era transformasi digital.

    Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) mengatakan bahwa adopsi IPv6 Indonesia saat ini baru berada pada kisaran 15%-16%, angka yang dinilainya masih jauh tertinggal dari negara-negara lain yang sudah menyiapkan transisi IPv6 untuk menghadapi perkembangan cloud-native, AI, dan peningkatan masif perangkat Internet of Things (IoT).

    Sementara itu, dunia bergerak menuju 2030 sebagai tenggat di mana IPv6 akan menjadi protokol utama, sehingga Indonesia tidak boleh mengulur waktu.

    Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya menekankan bahwa percepatan IPv6 Enhanced akan menjadi penentu apakah Indonesia dapat membangun infrastruktur digital yang tangguh dan mampu menghadapi lonjakan trafik serta kebutuhan konektivitas masa depan.

    “Kolaborasi erat antara pemerintah, asosiasi industri, dan penyedia teknologi adalah kunci membangun infrastruktur yang tangguh dan siap mendukung ledakan ekonomi digital berbasis IPv6 Enhanced Net5.5G,” ujar Tegus dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

    Staf Ahli Komdigi, Raden Wijaya Kusumawardhana, menjelaskan bahwa meski adopsi IPv6 Indonesia meningkat dari 6% pada 2022 menjadi 16% pada 2024, angkanya masih jauh dari ideal. Pemerintah menargetkan adopsi 31% pada 2030, namun tantangannya cukup besar mengingat penetrasi 5G yang masih rendah, keterbatasan perangkat, dan alokasi spektrum yang belum optimal.

    “Pemerintah menargetkan 31% adopsi pada 2030, namun masih menghadapi tantangan seperti rendahnya penetrasi 5G yang baru 4,4% populasi mengakses 5G/Net5.5G, serta kurangnya infrastruktur pemancar, keterbatasan perangkat, dan masalah alokasi spektrum,” jelas Raden.

    Senada dengan ASIOTI, Raden mengatakan IPv6 akan menjadi kunci dalam memperkuat keamanan siber nasional dan mendorong lahirnya aplikasi digital yang lebih maju.

    Minimnya adopsi IPv6 ini memiliki dampak besar bagi daya saing digital Indonesia. IPv4 yang digunakan selama puluhan tahun kini tidak lagi mencukupi karena keterbatasan ruang alamat.

    Sementara itu, IPv6 menawarkan kapasitas alamat yang sangat besar, keamanan yang lebih kuat melalui IPsec bawaan, efisiensi routing, serta kemampuan mengurangi ketergantungan pada teknologi CGNAT yang selama ini menjadi hambatan bagi performa jaringan.

    Dengan IPv6, operator dapat mengelola jaringan secara lebih stabil dan otomatis, terutama menghadapi aplikasi real-time, beban trafik besar, serta layanan baru seperti kota pintar dan kendaraan otonom.

    Di sisi industri, Telkomsel, XLSmart, dan Huawei juga menyatakan komitmennya mempercepat implementasi IPv6 lewat peluncuran whitepaper bersama “NET5.5G AI WAN: Jaringan Transportasi IP”.

    Adopsi Internet Protocol version 6 (IPv6) di Indonesia masih tergolong rendah, sementara jaringan nasional masih banyak bergantung pada protokol lawas IPv4. Foto: ASIOTI

    Peta Jalan Nasional IPv6

    Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Peta Jalan Nasional IPv6 Enhanced dan Net5.5G dalam konferensi “IPv6 Enhanced Net5.5G Conference 2025” di Jakarta.

    Konferensi yang digelar ASIOTI bersama Komdigi, Bappenas, Mastel, APJII, dan berbagai perguruan tinggi tersebut menghasilkan peluncuran whitepaper nasional bertajuk “Building Indonesia’s Connection Highway Based on IPv6 and Net5.5G” sebagai cetak biru modernisasi jaringan nasional hingga 2030.

    Pemerintah dan pelaku industri berharap peta jalan IPv6 Enhanced ini dapat mendorong Indonesia bergerak lebih cepat menuju ekosistem digital yang tangguh, aman, dan kompetitif.

    Dengan meningkatnya adopsi IPv6, Indonesia diharapkan mampu membangun kota berbasis Gigabit, memperkuat kedaulatan data, mendukung mobilitas otonom, dan memfasilitasi pembangunan layanan publik digital berkecepatan tinggi sebagai bagian dari visi besar Indonesia menuju 2045.

    (agt/agt)

  • Preorder LG StanbyME 2 di Indonesia Dibuka, Ini Harga dan Bonusnya

    Preorder LG StanbyME 2 di Indonesia Dibuka, Ini Harga dan Bonusnya

    Jakarta

    PT LG Electronics Indonesia (LG) secara resmi membuka periode pre-order untuk TV portabel terbarunya, StanbyME 2, mulai hari ini, 28 November hingga 14 Desember 2025. Penjualan eksklusif tahap awal ini menawarkan sejumlah hadiah menarik.

    Pertama kali diperkenalkan secara global pada Juli 2025, LG StanbyME 2 langsung mencuri perhatian. Ini berkat layar yang dapat dilepas-pasang (detachable) dari dudukan beroda hanya dengan satu klik, sehingga mobilitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan generasi pertama.

    Pengguna bebas memindahkannya ke ruangan mana pun, bahkan menggantungkannya di dinding sebagai dekorasi, jam digital, atau display seni dengan aksesori strap tambahan. TV ini mendukung orientasi landscape maupun portrait, dilengkapi baterai internal yang mampu memutar video hingga 4 jam tanpa colokan listrik, serta pengisian daya fleksibel melalui dudukan atau kabel USB-C (bisa pakai power bank).

    Dari sisi spesifikasi, LG StanbyME 2 mengusung panel 27 inch QHD (2.560 × 1.440), prosesor α8 AI Processor, dukungan Dolby Vision serta Dolby Atmos, speaker stereo dengan penyesuaian EQ otomatis sesuai orientasi layar, voice recognition tanpa remote, Apple AirPlay, Google Cast, LG ThinQ, Google Home, LG Channels, serta fitur unik Mood Maker dan aplikasi menggambar Let’s Draw. Semua dijalankan pada platform webOS terbaru yang intuitif.

    “LG StanbyME 2 adalah solusi praktis bagi keluarga modern yang ingin memiliki layar hiburan berkualitas tanpa harus memasang banyak televisi di setiap ruangan,” ujar Pauls Park, Product Director TV Home Entertainment Solution LG Electronics Indonesia dikutip dari keterangan resmi.

    LG StanbyME 2 Foto: LG IndonesiaHarga dan Bonus

    Bagi yang melakukan pre-order selama periode 28 November-14 Desember 2025 di LG Online Brand Store, LG StanbyME 2 dibanderol dengan harga Rp19.999.000 dan sudah termasuk hadiah langsung salah satu pilihan berikut:

    LG NeoChef Microwave OvenLG XBOOM RNC5 Party SpeakerLG Smart TV 32 inci dengan AI Magic RemoteVoucher potongan harga Rp1.225.000

    (afr/afr)

  • iPhone 17 Pro Max Baru Rilis, Langsung Masuk Daftar HP Terlaris Sedunia

    iPhone 17 Pro Max Baru Rilis, Langsung Masuk Daftar HP Terlaris Sedunia

    Jakarta

    Counterpoint Research baru saja merilis daftar smartphone terlaris sedunia periode kuartal tiga tahun 2025. Menariknya, iPhone 17 Pro Max yang baru saja diluncurkan sudah masuk daftar 10 besar.

    Menurut laporan ‘Global Handset Model Sales Tracker’ untuk Q3 2025, Apple dan Samsung masing-masing menguasai lima posisi dalam daftar 10 teratas dan menyumbangkan 20% dari total volume penjualan smartphone global.

    Laporan ini mencakup penjualan ponsel untuk kuartal yang berakhir pada September 2025. Karena itu cukup mengagetkan melihat iPhone 17 Pro Max menduduki posisi 10 di daftar ponsel terlaris di dunia.

    Counterpoint mengatakan iPhone 17 Pro Max merupakan model paling laris pada September 2025, meskipun stoknya sempat terbatas menjelang akhir kuartal. Padahal iPhone 17 Pro Max baru mulai dijual pada 19 September 2025.

    Tingginya permintaan terhadap iPhone 17 Pro Max juga didorong oleh pemilik iPhone era pandemi COVID-19 yang akhirnya memutuskan untuk upgrade. Ponsel ini membawa desain baru dengan peningkatan spesifikasi seperti kamera 48 MP dengan optical zoom 8x dan chip A19 Pro yang lebih kencang.

    10 Besar HP Terlaris Sedunia Q3 2025 Foto: Counterpoint Research

    Predikat ponsel paling laris sedunia masih dipegang oleh iPhone 16, yang sudah memuncaki daftar ini selama tiga kuartal berturut-turut. Posisinya diikuti tiga model iPhone lainnya yaitu iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro Max, dan iPhone 16e yang masing-masing menduduki posisi dua, tiga, dan empat.

    Sementara itu, lima ponsel Samsung masuk dalam daftar 10 teratas, yang semuanya berasal dari Galaxy A-series. Galaxy A16 5G dinobatkan sebagai ponsel Android paling laris selama Q3 2025, mengalahkan varian 4G-nya.

    Galaxy A36 dan A56, jagoan Samsung di segmen menengah, juga menyumbangkan lebih banyak penjualan dibandingkan pendahulunya berkat kehadiran fitur-fitur AI seperti Best Face dan Nightography yang sebelumnya hanya ada di ponsel flagship.

    Galaxy A16 4G dan Galaxy A07, satu-satunya ponsel LTE dalam daftar, terus menjadi model paling laris di pasar berkembang seperti Amerika Latin serta Timur Tengah dan Afrika (MEA).

    “Kehadiran segmen harga menengah di daftar 10 besar smartphone terlaris diperkirakan akan tetap kuat, didorong oleh integrasi fitur GenAI yang semakin luas,” tulis Counterpoint dalam laporannya, seperti dikutip detikINET, Minggu (7/12/2025).

    (vmp/vmp)