INETgrafis
Fitraya Ramadhanny – detikInet
Rabu, 03 Des 2025 09:45 WIB
Jakarta – Honor Pad 10 adalah tablet dari HONOR yang cocok untuk pengguna yang produktif dan butuh fitur AI. Tablet ini juga asyik untuk berkreasi, game dan hiburan. (fay/afr)

INETgrafis
Fitraya Ramadhanny – detikInet
Rabu, 03 Des 2025 09:45 WIB
Jakarta – Honor Pad 10 adalah tablet dari HONOR yang cocok untuk pengguna yang produktif dan butuh fitur AI. Tablet ini juga asyik untuk berkreasi, game dan hiburan. (fay/afr)

Bangunan dengan Desain Aneh yang Bikin Mata Terbelalak

Jakarta –
CEO Google, Sundar Pichai, mengeluarkan peringatan keras bahwa Amerika Serikat berisiko kalah dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI) global melawan China kecuali jika negara tersebut segera membenahi regulasinya. Ia menyatakan tumpang tindihnya aturan tingkat negara bagian di AS berisiko melumpuhkan inovasi.
Pichai mengatakan menjamurnya lebih dari 1.000 rancangan undang-undang terkait AI yang sedang diproses di berbagai badan legislatif negara bagian AS menciptakan labirin regulasi. Hal ini dapat memberikan keuntungan telak bagi China dalam perlombaan AI yang akan mendefinisikan abad ke-21.
“Bagaimana Anda menghadapi beragam regulasi tersebut dan bagaimana Anda bersaing dengan negara seperti China yang bergerak cepat dalam teknologi ini? Saya pikir kita harus menemukan keseimbangan yang tepat,” cetus Pichai yang dikutip detikINET dari Fox News.
Bos Google tersebut berpendapat AS harus menyeimbangkan antara mendorong inovasi dan memasang pengaman. Menurutnya, akan lebih baik dilakukan secara nasional daripada setiap negara bagian menyusun aturan yang saling bertentangan.
Komentarnya muncul di momen kritis dalam perlombaan senjata AI global, di mana China menggelontorkan miliaran dolar untuk pengembangan AI. Di saat yang sama, negara-negara Barat bergulat dengan regulasi teknologi ini tanpa mematikan inovasi.
Di sisi lain, Pichai menekankan pemerintah dan perusahaan teknologi harus bermitra untuk memperkuat pertahanan terhadap ancaman berbasis AI, serta menyerukan kerja sama internasional untuk mencegah teknologi ini dijadikan senjata. “Sebagian solusinya adalah kami sebagai perusahaan membuat produk kami lebih baik,” kata Pichai.
Menurutnya, negara-negara harus bekerja sama untuk mengembangkan kerangka kerja sama internasional agar tidak menjadikan teknologi ini sebagai senjata untuk saling menyerang. Meski mengakui manfaat besarnya, ia memperingatkan AI dapat disalahgunakan dengan dampak yang menghancurkan oleh pelaku kejahatan. “Setiap teknologi memiliki dua sisi,” ujar Pichai.
Google sudah mengerahkan AI secara defensif, menggunakannya untuk menghentikan penjahat yang mungkin mempersenjatai teknologi ini untuk penipuan dan peretasan. Alat SynthID yang dikembangkan oleh Google DeepMind, dapat mengidentifikasi gambar dan video yang dibuat oleh AI.
Dia juga memberikan gambaran sekilas tentang proyek ambisius perusahaan bernama “Suncatcher” untuk membangun pusat data AI bertenaga surya di luar angkasa guna menopang infrastruktur yang semakin haus energi.
“Saya tidak ragu bahwa dalam satu dekade atau lebih, kita akan melihatnya sebagai cara yang lebih normal untuk membangun pusat data,” katanya.
Saat ditanya apakah AI merusak pemikiran manusia, Pichai menyinggung kritik awal terhadap Google Search “Sekitar 25 tahun lalu, orang menanyakan pertanyaan yang sama tentang Google Search. Saya pikir sebagai masyarakat kita akan beradaptasi, dan saya harap masa-masa kreatif kita akan jadi lebih kaya di masa depan,” katanya.
(fyk/afr)

Jakarta –
Kandungan obat batuk sirup tahun 1900-an ini bikin kaget jagat maya. Bukan cuma kandungannya, dosisnya juga dipertanyakan apakah dapat dijamin aman bagi pasien.
Obat yang dikenal dengan nama ‘One Night Cough Syrup’ atau ‘Sirup Batuk Satu Malam’ ini ramai dibahas di internet. Komponen utamanya adalah alkohol 1%, cannabis indica, kloroform, dan ‘morfia’ (istilah lama untuk morfin).
Tidak jelas kapan botol ini dibuat, tetapi Kohler Manufacturing memproduksi sirup ini sejak tahun 1880-an dan seterusnya. Jenis sirup ini umum digunakan sepanjang tahun 1900-an.
Yang pasti, sirup khusus ini dibuat setelah tahun 1906, karena mematuhi ‘Undang-Undang Makanan dan Obat-obatan 1906’, yang melarang peredaran makanan dan minuman ilegal di AS.
Menariknya, meskipun sirup ini tampak membingungkan bagi kita yang hidup di zaman ini, sirup ini sangat umum digunakan sebagai obat batuk pada masa itu. Morfin, heroin, dan turunan opium lainnya digunakan untuk meredakan nyeri dan menghentikan batuk.
Kloroform juga konon membantu meredakan batuk dan membuat pasien mengantuk, sementara alkohol dan ganja membantu meredakannya dengan membantu pasien tidur.
Opioid menjadi lebih diatur dan penggunaan kloroform dihentikan setelah FDA menemukannya meningkatkan risiko serangan jantung dan kanker pada tahun 1976. Dengan demikian, sirup obat batuk mengalami perubahan besar pada akhir tahun 1900-an, akan tetapi masih banyak contoh obat liar ini yang masih utuh.
(ask/afr)

Perkiraan Harga Samsung Galaxy Z TriFold: Bisa Tembus Rp 40 Jutaan?

Foto Sebelum vs Sesudah Bencana Banjir di Aceh, Bikin Merinding

Jakarta –
Kompetisi Free Fire antar pelajar di Indonesia, Garena Youth Championship (GYC) 2025, resmi berakhir. Gelar juaranya berhasil diraih oleh SMAN 5 Ambon.
Mereka sukses menyabet titel sekolah dengan pelajar terkuat dalam permainan Free Fire di Tanah Air, setelah mendominasi turnamen. SMAN 5 Ambon tampil dominan dengan mengoleksi satu booyah dan mengumpulkan 115 poin pada babak grand final.
“Bangga sekali bisa menjadi juara mewakili Region Maluku di GYC 2025 Free Fire. Tahun lalu kami menjadi tim dengan penampilan paling buruk dan berakhir di peringkat 12, tapi tahun ini bisa menjadi juara, saya sangat tidak menyangka,” kata Kapten Tim Free Fire SMAN 5 Ambon, Josua Joelest Huka, dari keterangan yang diterima detikINET, Selasa (2/12/2025).
Josua bersama dengan teman-temannya di antaranya Marshall William Pattirane, Jonathan Abel Suila, dan Marcelino Quinten Miracle Santoso tidak hanya mengharumkan nama sekolahnya dan mendapatkan gelar tim terkuat, tapi juga hadiah uang pendidikan senilai Rp 30 juta. Selain itu, hadiah lain yang diterima adalah beasiswa bebas biaya uang pangkal dan SPP selama delapan semester di Universitas Ciputra.
Hak istimewa lainnya yang didapatkan SMAN 5 Ambon sebagai jawara GYC 2025, yaitu berhak berpartisipasi di babak Play-ins turnamen esports Free Fire skala nasional, Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2026 Spring. Dan, SMAN 5 Ambon, menjadi tim pertama yang mendapatkan Golden Ticket dari GYC 2025 ini.
“Tahun ini saya sebagai pelatih mengajak tim komunitas Free Fire Ambon untuk sama-sama memberikan dukungan kepada tim SMAN 5 Ambon. Mulai dari latihan game, membentuk kedisiplinan tim, hingga mendampingi tim sampai babak Grand Finals,” ujar Pelatih Tim Esports Free Fire SMAN 5 Ambon, Stefan Helyos Rikumahu.
Stefan menjelaskan, disiplin sangat penting, karena tahun lalu ketika para pemainnya memegang HP saja sudah gemetar. Hal ini mengingat, HP yang dimainkan di partai puncak dengan saat babak kualifikasi berbeda.
“Di sini kita main dengan HP bagus. Melihat itu, saya ingin bantu mereka agar bisa punya mental juara. Jadi, apapun hambatannya harus tetap fokus kepada target juara,” pungkasnya.
Kendati demikian, semua tim sekolah lainnya patut mendapatkan apresiasi, karena telah berjuang sampai akhir di GYC 2025. Adapun sekolah lain yang berpartisipasi ialah SMKN 2 Palangka Raya, SMK 1 Grati Pasuruan, SMAN 1 Binjai, SMAN 1 Soppeng, SMK Revany Indra Putra, SMKN P. 1 Sukaraja, SMK 3 Perguruan Cikini, SMAN 1 Rengasdengklok, SMK Al Mabrur BNR, SMAN 1 Cikande, dan SMK Darma Siswa. Ke-11 sekolah ini juga mendapatkan bagian dari dana pendidikan dengan total Rp 275 juta serta beasiswa dari Universitas Ciputra sebesar Rp 21 miliar.
(hps/fay)

Video: Remaja Australia Lawan Pemerintah Terkait Pembatasan Media Sosial

Jakarta –
Instagram kedapatan melakukan pengujian aturan baru terkait pemakaian hashtag. Sejumlah pengguna melaporkan bahwa mereka mendapat notifikasi saat mencoba menambahkan lebih dari tiga hashtag di sebuah postingan. Pesannya jelas: kamu hanya boleh memakai tiga hashtag per post.
Menariknya, kebijakan ini belum diumumkan secara resmi oleh Instagram. Tidak semua akun terkena aturan baru ini, sehingga besar kemungkinan ini adalah fitur yang sedang dalam tahap uji coba atau proses rollout bertahap.
Bisa jadi ini akan menjadi aturan permanen, bisa juga lenyap begitu saja jika hasil pengujiannya tidak sesuai harapan Meta, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Selasa (2/12/2025).
Kalau kamu termasuk orang yang hobi menjejali postingan dengan belasan atau bahkan puluhan hashtag, siap-siap kecewa. Begitu juga para pengguna lama yang masih mengenang masa ketika hashtag adalah cara utama menemukan akun dan foto menarik–saat Instagram masih fokus ke berbagi gambar, bukan iklan dan influencer marketing.
Karena belum ada pernyataan resmi, alasan Instagram membatasi hashtag juga masih misterius. Dugaan paling masuk akal: perusahaan ingin menekan praktik spam hashtag yang sering kali merusak pengalaman pengguna. Tapi sampai Meta buka suara, semuanya masih spekulasi.
Sebelumnya, Instagram juga menerapkan fitur baru untuk kamera Reels, di mana pengguna bisa membuat konten langsung dari aplikasi. Dalam pembaruan tersebut, Instagram menambah durasi maksimal untuk video yang mau diposting, hingga 20 menit. Fitur ini hanya berlaku untuk pengguna yang menggunakan kamera Reels.
Instagram mengatakan pembaruan ini memberikan lebih banyak kebebasan berkreasi dan bercerita bagi pengguna, tanpa perlu bergantung kepada aplikasi edit eksternal atau memecah video menjadi beberapa bagian.
Cara bikin video Reels hingga 20 menitBuka aplikasi Instagram di Android atau iPhone, pastikan sudah menjalankan versi terbaruKetuk ikon ‘+’ di sudut kiri atas lalu pilih opsi Reel di bagian bawahTekan tombol Durasi yang ada di sisi kiri layar, lalu pilih opsi ’20m’Rekam video Reels dan edit seperti biasanya.Durasi video yang lebih panjang memang memberikan lebih banyak ruang untuk bercerita, kreator dan pengguna umum lebih baik berpikir dua kali jika ingin mengunggah Reels berdurasi panjang.
(asj/asj)