Category: Detik.com News

  • Menhut Sebut 1,4 Juta Hektare Akan Diakui Jadi Hutan Adat Baru

    Menhut Sebut 1,4 Juta Hektare Akan Diakui Jadi Hutan Adat Baru

    Jakarta

    Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mendampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo dalam Belem Climate Summit, Brasil. Raja Juli menegaskan komitmen pemerintah Indonesia menyerahkan 1,4 juta hektare hutan kepada masyarakat adat.

    “Tadi juga ada komitmen pemerintah Indonesia, untuk memberikan hak seluas 1,4 juta hektare kepada masyarakat hukum adat,” ujar Menhut usai acara, Kamis, (6/11/2025).

    Menurutnya, pemberian 1,4 juta hektare hutan adat menjadi bukti kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap lingkungan dan masyarakat adat.

    “Bagian dari keperdulian Pak Presiden terhadap lingkungan sekaligus untuk masyarakat yang selama ini termarjinalkan,” tuturnya.

    Dalam acara ini, diketahui Hashim Djojohadikusumo menjadi pembicara mewakili Presiden Prabowo. Selama rangkaian acara COP30, Hashim didampingi oleh Menhut Raja Juli dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol sebagai delegasi yang diutus oleh Prabowo.

    “Awal tahun ini Presiden Prabowo secara resmi mengumumkan kepada dunia komitmen kami yang berani untuk mengakui dan mengalokasikan 1,4 juta hektare dari hutan adat untuk masyatakat adat dan lokal dalam waktu empat tahun ke depan,” ujar Hashim.

    Raja Juli menegaskan hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo. Ia menetapkan target untuk mengakui 1,4 juta hektare hutan adat baru selama periode 2025-2029.

    Raja Juli juga menekankan bahwa pengakuan hutan adat bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat, tetapi juga telah terbukti mengurangi laju deforestasi sebesar 30-50 persen, menurut data SOIFO 2024.

    (gra/fca)

  • Video Daftar Jajaran Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian, Ada Jimly-Mahfud Md

    Video Daftar Jajaran Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian, Ada Jimly-Mahfud Md

    Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 7 November 2025, dengan menunjuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua Komisi tersebut.

    Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden No 122/P Tahun 2025, dan melibatkan 11 anggota yang mencakup unsur pakar hukum, mantan Kapolri, serta pejabat tinggi lainnya.

  • IMM Apresiasi Polda Metro, Nilai Penetapan Tersangka Roy Suryo Terukur

    IMM Apresiasi Polda Metro, Nilai Penetapan Tersangka Roy Suryo Terukur

    Jakarta

    Polda Metro Jaya menetapkan delapan orang sebagai tersangka kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berterima kasih kepada Polda Metro Jaya.

    “Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya atas kerja cepat dan terukurnya dengan menaikkan Roy Suryo Cs sebagai tersangka,” ujar Ketum DPP IMM Riyan Betra Delza kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).

    Riyan mengatakan kepastian status tersangka ini sangat ditunggu publik. Sebab, kasus ini sudah membuat gaduh.

    “Kepastian terhadap kasus ini sangat di butuhkan publik karena menimbulkan tafsiran ke sana ke mari yang efeknya membuat gaduh masyarakat,” katanya.

    Menurutnya, dengan penetapan tersangka itu masyarakat akhirnya tahu mana yang salah dan benar. Dia mengaku percaya dengan apa yang sudah diselidiki Polda Metro Jaya.

    “Dengan telah ditersangkakan Roy Suryo memberikan kesimpulan kepada kita bahwa selama ini yang beredar adalah fitnah. Saya masih sangat percaya dengan proses hukum dan kepolisian,” ucapnya.

    Roy Suryo Cs Jadi Tersangka

    Terdapat 8 orang tersangka dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi. Salat satunya adalah Roy Suryo.

    5 Tersangka klaster pertama:

    Klaster pertama dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 dan/atau Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45A Ayat 2 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    3 Tersangka klaster kedua:

    1.⁠ ⁠RS
    2.⁠ ⁠RHS
    3.⁠ ⁠TT

    Tersangka pada klaster kedua ini dikenai Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP dan/atau Pasal 32 Ayat 1 juncto Pasal 48 Ayat 1, dan/atau Pasal 35 juncto Pasal 51 Ayat 1, dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat 4 dan/atau Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang ITE.

    (aud/fjp)

  • Polresta Pekanbaru ke Sekolah, Ajak Siswa Tertib Lalin dan Peduli Lingkungan

    Polresta Pekanbaru ke Sekolah, Ajak Siswa Tertib Lalin dan Peduli Lingkungan

    Pekanbaru

    Polresta Pekanbaru kembali mengunjungi sekolah dalam rangka menguatkan komitmen dalam pelestarian lingkungan dan tertib lalu lintas. Polisi mengajak para siswa untuk menanam pohon.

    Kegiatan ‘Police Goes To School’ itu digelar oleh Satlantas Polresta Pekanbaru, Satuan Samapta, Satresnarkoba hingga Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme). Kegiatan yang dipimpin oleh Kasatlantas Polresta Pekanbaru AKP Satrio BW Wicaksana ini digelar untuk menggelorakan program Green Policing hingga RAGA Polda Riau.

    AKP Satrio mengatakan bahwa edukasi kepada generasi muda menjadi salah satu fokus kepolisian untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan di Pekanbaru.

    “Kami ingin anak-anak sekolah memahami pentingnya tertib berlalu lintas, bahaya balap liar, dan faktor-faktor penyebab kecelakaan. Tujuannya agar mereka bisa menjadi pelopor keselamatan di jalan,” ujar AKP Satrio, Jumat (7/11/2025).

    Dalam kunjungannya kali ini, personel kepolisian memberikan sosialisasi langsung kepada siswa mengenai aturan berkendara, etika berlalu lintas, hingga risiko fatal ugal-ugalan di jalan raya. Selain edukasi keselamatan lalu lintas, polisi juga mengenalkan konsep Green Policing. Para siswa diajak menanam pohon di lingkungan sekolah sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

    Foto: Polresta Pekanbaru turun ke sekolah mengkampanyekan Green Policing dan ajak siswa tertib lantas. (dok. Polresta Pekanbaru)

    Kegiatan juga diisi penyuluhan bahaya narkoba oleh Satresnarkoba Polresta Pekanbaru. Polisi menjelaskan jenis zat adiktif, dampaknya bagi tubuh, serta ancaman hukum bagi pengedar dan pengguna.

    Selain itu, Tim RAGA, Satlantas, dan Samapta memperkenalkan peralatan pendukung tugas kepolisian, seperti alat pengendali massa, mobil patroli, dan perlengkapan taktis. Kegiatan ini diharapkan membangun kesadaran para siswa untuk lebih sadar hukum, dan tertib berlalu lintas hingga lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

    (mea/imk)

  • Kapolres Siak Kuliah Umum di Kampus, Kuatkan Komitmen Jaga Lingkungan

    Kapolres Siak Kuliah Umum di Kampus, Kuatkan Komitmen Jaga Lingkungan

    Pekanbaru

    Konsep ‘Green Policing’ yang menjadi program prioritas Kapolda Riau terus diwujudkan secara konkret di lapangan. Kali ini, Kepolisian Resor (Polres) Siak mengambil langkah proaktif dengan menggandeng kalangan akademisi, khususnya generasi muda, melalui kegiatan penanaman bibit pohon di Kampus Politeknik Sriwijaya PSDKU Siak.

    Dipimpin langsung oleh Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, kegiatan ini mengusung tema inspiratif ‘Green Policing Generasi Gen Z: Cinta Lingkungan, Peduli Hutan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup’. Kegiatan ini digelar pada Rabu, 5 November 2025.

    Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra, menegaskan bahwa Green Policing adalah pergeseran paradigma tugas kepolisian. Polri tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga edukasi dan pencegahan kerusakan alam.

    “Green Policing adalah pendekatan yang menjadikan perlindungan lingkungan hidup sebagai bagian integral dari tugas Kepolisian. Tidak hanya penegakan hukum, tapi juga edukasi dan pencegahan terhadap kerusakan alam,” jelas Eka, Jumat (7/11/2025).

    Ia menekankan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa, sebagai Generasi Z dan penerus bangsa, adalah kunci utama. Melalui kegiatan langsung seperti menanam pohon, kesadaran lingkungan dapat tertanam lebih kuat.

    Bukan hanya menanam pohon biasa, pilihan bibit durian menjadi simbol investasi jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi lokal. Aksi ini dihadiri oleh jajaran Pejabat Utama Polres Siak serta staf dan mahasiswa Polsri PSDKU Siak, memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan dunia pendidikan.

    Koordinator Program Studi Teknik Kimia PSDKU Polsri Siak, Meyci Trisna, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Polri.

    Kegiatan yang berlangsung aman dan kondusif ini diakhiri dengan penanaman bibit durian di area kampus dan sesi foto bersama, menandai komitmen bersama untuk mewujudkan Kabupaten Siak yang maju, lestari, dan ramah lingkungan. Polres Siak berharap, Green Policing akan terus menumbuhkan kesadaran ekologis di kalangan generasi muda, menjadikan mereka pelopor pelestarian alam di masa depan.

    (mea/imk)

  • 2 Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Diduga Siswa Sekolah

    2 Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Diduga Siswa Sekolah

    Jakarta

    Dua orang dilarikan ke rumah sakit akibat insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dua korban berjenis kelamin laki-laki diduga merupakan siswa sekolah.

    “Korban diduga anak sekolah, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto saat dihubungi wartawan, Jumat (7/11/2025).

    Budi Hermanto mengatakan ledakan terjadi siang ini selepas Jumatan. Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut.

    “Benar adanya ledakan, tapi kami masih mendalami apa penyebabnya,” imbuhnya.

    Ledakan itu terjadi di sebuah bangunan di Jln. Prihatin No.87, RT 008/02 (SMA Negeri 72 Jakarta), Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading.

    (mea/imk)

  • Polda Metro Tegaskan Penyidikan Ilmiah di Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

    Polda Metro Tegaskan Penyidikan Ilmiah di Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

    Jakarta

    Polda Metro Jaya menetapkan delapan orang sebagai tersangka, termasuk Roy Suryo, di kasus tudingan ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi). Polisi menegaskan penetapan tersangka tersebut dilakukan melalui proses penyidikan ilmiah.

    “Dalam proses penyidikan ini tentunya kami berdasarkan pada fakta hukum yang kami peroleh di dalam proses penyidikan. Secara saintifik, saat ini kami menetapkan 8 orang menjadi tersangka yang diduga melakukan satu perbuatan pidana,” terang Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).

    Iman juga memastikan bahwa pihaknya masih terus melakukan proses penyidikan. Dia menyebut proses pendalaman masih terus dilakukan.

    “Namun demikian proses penyidikan ini terus berlangsung dan kami terus melakukan pendalaman,” kata Iman.

    8 Orang Jadi Tersangka

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah mengumumkan tersangka di kasus tudingan ijazah palsu yang dilaporkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Salah satu yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Roy Suryo.

    Kapolda menyampaikan penetapan tersangka itu telah melalui asistensi dan gelar perkara yang melibatkan internal dan eksternal. Sejumlah ahli antara lain, ahli pidana, ahli sosiologi hukum, ahli komunikasi, dan ahli bahasa, dimintai keterangan sebagai saksi ahli.

    Gelar perkara juga melibatkan dari pihak eksternal, Itwasda, Wasidik, dan Propam serta Bidkum dengan dukungan hasil penyidikan yang komprehensif, ilmiah, dan pemeriksaan berbagai ahli dari bidangnya masing-masing.

    5 Tersangka klaster pertama:

    1. ES
    2. KTR
    3. MRF
    4. RE
    5. DHL

    Klaster pertama dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 dan/atau Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45 A Ayat 2 UU ITE.

    3 Tersangka klaster kedua:

    1. RS
    2. RHS
    3. TT

    Tersangka pada klaster kedua ini dikenai Pasal 310, Pasal 311 KUHP, Pasal 32 Ayat 1 juncto Pasal 48 Ayat 1, Pasal 35 juncto Pasal 51 Ayat 1, Pasal 27a juncto Pasal 45 Ayat 4, Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45a Ayat 2 Undang-Undang ITE.

    Diketahui, Jokowi melaporkan dugaan fitnah terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Jokowi melapor terkait Pasal 310 dan 311 KUHP dan Pasal 27A, 32, serta 35 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Setelah dilakukan gelar perkara, laporan tersebut sudah naik ke tahap penyidikan. Ada empat laporan serupa yang naik ke tahap penyidikan, sementara dua laporan lainnya dicabut.

    Kasus tudingan ijazah palsu juga bergulir di Bareskrim Polri. Setelah dilakukan penyelidikan, Bareskrim menegaskan ijazah milik Jokowi asli dan sama dengan pembanding.

    Jokowi juga sudah diperiksa setelah kasus naik penyidikan. Pemeriksaan digelar di Mapolresta Solo pada Kamis (24/7). Penyidik Polda Metro turut menyita ijazah SMA dan S1 milik Jokowi untuk diteliti laboratorium forensik.

    (mea/mea)

  • Tinjau SPPG YKB Polres Karanganyar, Kapolri Tekankan Zero Accident

    Tinjau SPPG YKB Polres Karanganyar, Kapolri Tekankan Zero Accident

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) meninjau SPPG atau dapur MBG di Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar, Jateng. Jenderal Sigit menegaskan SPPG Polri menekankan zero accident.

    “Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri di Karanganyar mulai dari saat barang tiba, kemudian proses pemisahan penyimpanan, sampai juga terkait pada saat masak, kemudian juga pada saat akan didistribusikan,” ujar Jenderal Sigit di SPPG YKB Polres Karanganyar, Jumat (7/11/2025).

    Kapolri dan rombongan juga melihat langsung bagaimana proses pelaksanaan food security. Termasuk melihat pengelolaan IPAL terkait sampah hasil MBG yang tak dimakan.

    “Termasuk pembersihan dan juga sterilisasi sehingga harapan kita terkait SPPG Polri ini betul-betul bisa zero accident dan ini menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang harus kita jaga,” jelasnya.

    SPPG ini dibangun dengan pengawasan langsung Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto. MBG ini akan diserahkan ke 4 ribu siswa pada 16 sekolah mencakup jenjang dari PAUD hingga SMA dia wilayah Karanganyar.

    Foto: Kapolri-Ketua Komisi IV DPR Tinjau SPPG YKB Polres Karanganyar. (Dok. Polri)

    Pembuatan makanan dilakukan proses pemilihan dan pembelian bahan mentah yang diawasi oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar. Penerimaan bahan mentah selalu dicek ulang kuantitas dan kualitasnya agar sesuai kriteria.

    Kebersihan tempat makan dan proses pengolahan bahan makanan juga diawasi oleh Tenaga Ahli Gizi. Termasuk proses loading dan pengantaran makanan diawasi ketat oleh pengawas SPPG.

    (idn/hri)

  • Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Jakarta

    Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan melakukan sesuatu terhadap Nigeria jika pemerintah negara tersebut “terus membiarkan pembunuhan umat Kristen”.

    Ancaman Trump bukanlah sesuatu yang tiba-tiba.

    Selama berbulan-bulan, para aktivis dan politisi di Washington menuduh kelompok milisi Islam secara sistematis menargetkan umat Kristen di Nigeria.

    Namun, BBC menemukan beberapa data yang dipakai untuk mendukung tudingan itu sulit diverifikasi.

    Pada September lalu, pembawa acara televisi dan komedian terkenal Bill Maher ikut mengompori dengan menyebut terjadi “genosida” di Nigeria.

    Mengacu pada kelompok Boko Haram, dia berkata, “mereka telah membunuh lebih dari 100.000 orang sejak 2009 dan membakar 18.000 gereja”.

    Pemerintah Nigeria telah membantah klaim-klaim itu dengan menyebutnya sebagai “penyalahgunaan representasi realitas yang parah”.

    Pemerintah Nigeria tidak menyangkal ada kekerasan mematikan di negara tersebut. Tapi, para pejabat Nigeria mengatakan “teroris menyerang semua orang yang menolak ideologi mereka, baik Muslim, Kristen, maupun mereka yang tidak beragama”.

    Analis keamanan Nigeria, Christian Ani, mengungkapkan umat Kristen memang telah diserang sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan teror. Namun, menurutnya, klaim bahwa umat Kristen sengaja menjadi sasaran tidak bisa dibenarkan.

    Lagipula, Nigeria menghadapi berbagai ancaman keamanan, bukan hanya kelompok jihadis. Ancaman ini, sambungnya, memiliki penyebab berbeda sehingga tidak boleh disamakan.

    Negara berpenduduk 220 juta jiwa ini dihuni penganut Islam dan Kristen. Mayoritas Muslim berada di wilayah utara, tempat sebagian besar serangan terjadi.

    Apa kata politisi AS?

    Senator Texas, Ted Cruz, telah berkampanye tentang topik ini selama beberapa waktu, dan menyoroti angka-angka yang serupa dikatakan Bill Maher pada 7 Oktober.

    Ia menulis di X bahwa “sejak 2009, lebih dari 50.000 orang Kristen di Nigeria telah dibantai, dan lebih dari 18.000 gereja serta 2.000 sekolah Kristen dihancurkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, pihaknya menegaskan bahwa, tidak seperti Maher, senator tersebut tidak menyebutnya sebagai “genosida” melainkan “penganiayaan”.

    Namun, Cruz menuduh pejabat Nigeria “mengabaikan dan bahkan memfasilitasi pembunuhan massal orang Kristen oleh jihadis Islamis”.

    Trump, yang sependapat dengan pernyataan itu, menyebut Nigeria sebagai “negara yang tercela”. Dia mengatakan bahwa pemerintahan setempat “terus membiarkan pembunuhan orang Kristen”.

    Baca juga:

    Pemerintah Nigeria membantah klaim itu, dan berkata bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk mengatasi para jihadis. Beberapa pejabat juga menyambut apabila ada bantuan AS dalam memerangi para pemberontak, asalkan tidak dilakukan secara sepihak.

    Pihak berwenang jelas telah berjuang keras untuk membendung kelompok-kelompok jihadis dan jaringan kriminal yang brutal hampir setiap minggu selalu ada berita tentang serangan atau penculikan baru.

    Boko Haramyang dikenal karena penculikan gadis-gadis Chibok lebih dari satu dekade lalutelah aktif sejak 2009. Tetapi aktivitasnya terkonsentrasi di wilayah timur laut, yang mayoritas penduduknya Muslim.

    Kelompok-kelompok jihadis lain juga muncul, termasuk Negara Islam Provinsi Afrika Barat, namun mereka juga beroperasi di wilayah timur laut.

    Angka kematian warga Kristen yang dikutip oleh beberapa pihak di AS memang mengkhawatirkan, tapi sulit untuk menilai keakuratannya.

    Dari mana angka-angka itu berasal?

    Banyak dari mereka yang terbunuh dan diculik oleh Boko Haram adalah Muslim. (AFP via Getty Images)

    Dalam sebuah siniar pada September lalu, Cruz secara langsung merujuk pada laporan pada 2023 oleh International Society for Civil and Rule Law (Intersociety) sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau dan melacak pelanggaran hak asasi manusia di seluruh Nigeria.

    Kantor Cruz juga mengirimkan sejumlah tautan ke artikel daring tentang masalah ini kepada BBC yang sebagian besar merujuk kembali ke InterSociety.

    Adapun Bill Maher tidak menanggapi permintaan BBC untuk menyebutkan sumber angka-angkanya. Namun, mengingat beberapa kesamaan dengan yang digunakan oleh Cruz, tampaknya dia mengacu pada InterSociety.

    Untuk data yang bisa membentuk kebijakan AS terhadap Nigeria, laporan InterSociety tidak transparan.

    Baca juga:

    Dalam laporannya yang diterbitkan pada Agustus lalu, yang merupakan gabungan dari penelitian sebelumnya dan angka-angka terbaru pada 2025, InterSociety menyebut kelompok-kelompok jihadis di Nigeria telah membunuh lebih dari 100.000 orang Kristen dalam 16 tahun terakhir, sejak 2009.

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa 60.000 “Muslim moderat” tewas selama periode tersebut.

    InterSociety tidak membagikan daftar sumber yang terperinci, sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah total kematian yang dilaporkan.

    Menanggapi kritik itu, organisasi tersebut mengatakan “hampir mustahil untuk mereproduksi semua laporan kami dan referensinya yang berasal dari tahun 2010. Metode mudah kami adalah mengambil statistik ringkasan mereka dan menambahkannya ke temuan terbaru kami untuk menyusun laporan baru kami.”

    Namun, sumber data yang dikutip oleh InterSociety dalam laporannya tidak mencerminkan angka-angka yang dipublikasikan.

    Bagaimana dengan mereka yang terbunuh pada 2025?

    Melihat angka kematian tahun ini saja, InterSociety menyimpulkan bahwa antara Januari dan Agustus, lebih dari 7.000 orang Kristen tewas dibunuh.

    Angka ini juga telah banyak dibagikan di media sosial, termasuk oleh anggota kongres dari Partai Republik, Riley M. Moore, yang telah menjadi tokoh terkemuka dalam isu ini di DPR.

    InterSociety menyertakan daftar 70 laporan media sebagai beberapa sumber temuannya tentang serangan terhadap umat Kristen pada 2025. Tetapi, sekitar setengah dari kasus pembunuhan itu, berita aslinya tidak menyebutkan identitas agama para korban.

    Sebagai contoh, InterSociety mengutip laporan Al Jazeera tentang serangan di timur laut Nigeria, yang menyatakan bahwa menurut Al Jazeera, “tidak kurang dari 40 petani yang sebagian besar beragama Kristen diculik oleh Boko Haram di Damboa, bagian dari Negara Bagian Borno”.

    Baca juga:

    Namun, laporan Al Jazeera tidak menyebutkan para korban “sebagian besar beragama Kristen”, sebagaimana dikutip oleh InterSociety.

    InterSociety memberi tahu BBC mereka sedang melakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi latar belakang para korban, tanpa menjelaskan bagaimana caranya. InterSociety menyebut mereka punya pengetahuan tentang penduduk setempat serta menggunakan “laporan media Kristen”.

    Akan tetapi, jumlah kematian yang dirujuk dalam laporan-laporan yang dikutip oleh InterSociety tidak menyimpulkan ada sebanyak 7.000 orang Kristen dibunuh.

    BBC menjumlahkan angka kematian dari 70 laporan dan menemukan 3.000 kematian. Beberapa serangan juga tampaknya dilaporkan lebih dari sekali.

    Ketika ditanya mengenai perbedaan angka tersebut, InterSociety mengatakan mereka juga memperkirakan jumlah orang yang diyakini telah meninggal dalam penahanan dan menyertakan penuturan saksi mata yang tidak bisa dipublikasikan.

    Siapa dalang pembunuhan ini?

    Media di Nigeria penuh dengan ancaman Trump. (Reuters)

    Daftar pelaku pembunuhan mencakup kelompok milisi Islam seperti Boko Haram hingga para penggembala Fulani.

    Suku Fulani adalah kelompok etnis mayoritas Muslim yang tinggal di Afrika Barat. Secara turun temurun mereka mencari nafkah dengan beternak sapi dan domba.

    Pencantuman para penggembala Fulani, yang digambarkan InterSociety sebagai “jihadis” dalam laporannya, merupakan sumber kontroversi di Nigeria mengenai cara pengategorian aksi pembunuhan ini.

    Meskipun para penggembala cenderung beragama Islam, banyak peneliti di bidang ini menolak menyebut rentetan pembunuhan sebagai konflik agama.

    Para peneliti mengatakan konflik yang terjadi seringkali berkaitan dengan akses tanah dan air.

    Baca juga:

    Para penggembala Fulani telah berkonflik dengan komunitas Muslim dan Kristen di seluruh Nigeria.

    Analis keamanan, Christian Ani, berpendapat bahwa “mengatakan bahwa mereka adalah jihadis adalah pernyataan yang berlebihan. Konflik ini tidak ada hubungannya dengan itu [agama]. Konflik ini lebih berkaitan dengan unsur-unsur kriminal dan kejahatan.”

    Confidence McHarry, analis senior keamanan di konsultan Afrika SBM Intelligence, mengatakan bentrokan tersebut sering kali disebabkan oleh ketegangan etnis dan persaingan memperebutkan sumber daya.

    “Mungkin saja bernuansa etnis, mereka ingin merebut tanah, mereka ingin memperluas wilayah dan semakin sering mereka menyerang tempat ibadah, semakin banyak yang memandangnya seperti itu [konflik agama].”

    InterSociety juga menyebutkan apa yang dikenal di Nigeria sebagai bandit. Mereka mengatakan bahwa para bandit sebagian besar adalah etnis Fulani di barat laut Nigeria, yang terlibat dalam penculikan dan memiliki rekam jejak membunuh orang Kristen maupun Muslim.

    Siapa yang berkampanye tentang konflik ini?

    Kekhawatiran soal ancaman yang dihadapi umat Kristen Nigeria telah lama dibahas oleh para politisi di AS dan kelompok-kelompok Kristen internasional.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, topik ini telah diangkat di AS oleh Masyarakat Adat Biafra (Ipob) sebuah kelompok yang dilarang di Nigeria dan berjuang mendirikan negara baru di wilayah tenggara Nigeria yang mayoritas populasinya beragama Kristen.

    InterSociety dituduh oleh militer Nigeria terkait dengan Ipob, namun LSM tersebut membantah adanya hubungan tersebut.

    Kelompok separatis Biafra lainnya juga mengklaim telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan narasi “genosida Kristen” di Kongres AS.

    Pemerintah Republik Biafra dalam Pengasingan, BRGIE, menggambarkannya sebagai “upaya yang sangat terencana”, dengan mengatakan mereka telah menyewa firma-firma lobi dan bertemu dengan para pejabat AS, termasuk Cruz.

    Senator Cruz menolak berkomentar.

    (ita/ita)

  • DPRD Minta Pemkab Pandeglang Perbaiki Jalan Rusak Bikin Warga Ditandu ke Klinik

    DPRD Minta Pemkab Pandeglang Perbaiki Jalan Rusak Bikin Warga Ditandu ke Klinik

    Pandeglang

    Seorang warga bernama Jahim harus ditandu untuk berobat gara-gara jalan rusak di Kampung Cisuda, Cibaliung, Pandeglang, Banten. Ketua DPRD Pandeglang, Agus Khatibul Umam, mendesak Pemkab Pandeglang segera memperbaiki jalan yang rusak agar peristiwa serupa tak terulang.

    “Pemerintah harus hadir, jangan sampai ke depan kejadian seperti ini (terulang) lagi. Infrastruktur harus segera dibenahi, (agar) bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ketika ke rumah sakit tidak kesulitan, ke sekolah tidak kesulitan,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).

    Agus mengatakan persoalan ini pernah dibahas DPRD dengan Pemkab. Namun, katanya, Pemkab kesulitan membenahi jalan rusak karena keterbatasan anggaran.

    “Ada pembahasan legislatif dengan eksekutif, kita berharap bisa diselesaikan semuanya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Jahim harus ditandu dengan bambu dan sarung oleh warga lain saat hendak menuju rumah sakit. Hal itu terjadi karena kondisi jalan rusak parah.

    “Ditandu karena jalannya berlumpur,” kata keluarga Jahim, Asma, saat dimintai konfirmasi, Kamis (6/11).

    Asma mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/11). Asma mengatakan Jahim ditandu menggunakan bambu dan sarung dengan menempuh jarak 2 kilometer menuju klinik di Cibaliung.

    “Perkiraan 2 kilometer jalannya, hampir memakan waktu satu jam, ditandu pakai sarung dan bambu,” katanya.

    Peristiwa warga ditandu itu merupakan yang ketiga kalinya terjadi pada tahun 2025. Pada Mei, seorang ibu di Kecamatan Cikeusik harus ditandu setelah melahirkan. Pada bulan yang sama, ibu bernama Wiwin juga harus ditandu dan naik perahu untuk menuju puskesmas.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)