Category: Detik.com News

  • Potret Pria Viral yang Aniaya Pacar di Depok Usai Ditangkap Polisi

    Potret Pria Viral yang Aniaya Pacar di Depok Usai Ditangkap Polisi

    Depok

    Polisi menetapkan pria berinisial A sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap kekasihnya, IN, di Cimanggis, Depok. Begini tampang tersangka tersebut.

    Dari foto yang diterima detikcom, Sabtu (15/11/2025), pelaku tampak mengenakan baju berwarna hitam. Dia juga mengenakan kacamata.

    Pelaku memiliki kulit berwarna gelap. Polisi juga mengamankan baju berwarna merah dan celana pendek berwarna oranye yang dikenakan pelaku saat peristiwa penganiayaan terjadi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan penganiayaan yang dilakukan A terhadap IN kali ini diduga karena cekcok terkait faktor ekonomi. IN mengalami memar di paha akibat dugaan penganiayaan tersebut.

    “Kalau yang kejadian sekarang itu, dari hasil keterangan sementara, itu faktor ekonomi. Jadi duit yang mereka miliki dihabisi oleh salah satu pihak, akhirnya cekcok terjadi penganiayaan,” kata Budi kepada wartawan, Sabtu (15/11).

    Dia mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan adanya korban lain dan ajakan melakukan aksi kriminalitas dari A. A telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 351 KUHP.

    “Masih pendalaman karena baru dilakukan penangkapan,” ujarnya.

    (mib/aik)

  • Arsul Sani Diadukan ke Bareskrim Terkait Dugaan Ijazah Palsu

    Arsul Sani Diadukan ke Bareskrim Terkait Dugaan Ijazah Palsu

    Jakarta

    Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi mengadukan Hakim Konstitusi Arsul Sani ke Bareskrim Polri. Pengaduan itu terkait legalitas ijazah program doktor Arsul Sani yang diduga palsu.

    “Kami dari Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi hari ini mendatangi Bareskrim Mabes Polri dalam rangka untuk melaporkan salah satu hakim Mahkamah Konstitusi berinisial AS yang diduga memiliki atau menggunakan ijazah palsu,” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi, Betran Sulani kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2025).

    Menurut Betran, jabatan Hakim MK menuntut integritas akademik, dan gelar doktor menjadi syarat utama. Karena itu kebenarannya harus dibuktikan guna mempertahankan kepercayaan publik terhadap Mahkamah Konstitusi.

    “Maka apabila salah satu hakim yang kemudian memiliki ijazah palsu atau menggunakan ijazah palsu untuk mendapatkan jabatan sebagai hakim MK, maka ini adalah salah satu bentuk ataupun tindakan yang mencederai konstitusi itu sendiri. Jadi, itu yang menjadi alasan kami untuk datang dan mau membuat laporan kepolisian,” ucapnya.

    “Bukti yang kami dapatkan atau yang kami terima, salah satunya itu adalah pemberitaan, pemberitaan terkait dengan penyelidikan salah satu Komisi Pemberantasan Korupsi yang ada di Polandia yang coba untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan legalitas kampus, yang mana kampus tersebut itu merupakan kampus yang di mana salah satu hakim berkuliah mendapatkan titel S3 di tahun 2023,” jelas dia.

    “Sebagai hakim saya terikat kode etik untuk tidak berpolemik. Kan soal ini juga ditangani MKMK,” tuturnya.

    (ond/dhn)

  • Tak Bisa Berangkat Kerja gegara Motor Digembok, Warga Bogor Panggil Damkar

    Tak Bisa Berangkat Kerja gegara Motor Digembok, Warga Bogor Panggil Damkar

    Bogor

    Seorang warga di Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, meminta bantuan damkar untuk melepaskan gembok di motornya. Warga tersebut tak bisa berangkat kerja karena motornya terkunci.

    “Pada saat akan berangkat kerja dan hendak melepaskan gembok di bagian roda motor, kunci gembok tidak bisa dibuka,” tulis keterangan Instagram @damkarkotabogor_official, Sabtu (15/11/2025).

    Petugas menerima laporan kejadian sekitar pukul 09.10 WIB pagi tadi. Gembok tersebut ternyata tidak bisa dibuka lantaran sudah karatan.

    “Dikarenakan terjadinya karat, yang mengakibatkan gembok tidak bisa dibuka,” ungkapnya.

    Tak berselang lama, petugas damkar tiba di lokasi. Petugas segera memotong gembok dengan sejumlah peralatan yang dibawa.

    Tak lama kemudian, gembok berhasil dibuka dan motor tersebut bisa digunakan kembali. “Selesai pukul 09.55 WIB,” pungkasnya.

    (rdh/mea)

  • Viral Wanita Diduga Dianiaya Tolak Ajakan Kriminal, Pelaku Ditangkap di Jakut

    Viral Wanita Diduga Dianiaya Tolak Ajakan Kriminal, Pelaku Ditangkap di Jakut

    Jakarta

    Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan diduga dianiaya seorang pria viral di media sosial. Saat ini, polisi telah menangkap pria tersebut.

    Dilihat detikcom dalam video viral yang beredar, Sabtu (15/11/2025), terduga pelaku tampak mengenakan baju berwarna merah dan celana pendek berwarna oranye. Korban tampak merekam sendiri aksi pelaku.

    “Gue udah diem, lu mukul lagi. Gue udah diem, gue mau pergi tadinya, gue mau pesen grab. Ya udah sana jangan dekat-dekat gue,” ujar korban dalam video tersebut.

    Korban terdengar menangis dengan kondisi rambut yang berantakan. Dalam video tersebut, dinarasikan pelaku menyiksa korban karena tak mau diajak melakukan aksi kriminal bersama.

    Video itu juga menarasikan korban lebih dari satu perempuan. Para korban disebut dijebak pelaku dalam hubungan asmara agar mengikuti arahannya untuk melakukan aksi kriminal.

    “Pelakunya sudah kita amankan tadi malam,” ujar AKBP Abdul Rahim saat dikonfirmasi, Sabtu (15/11/2025).

    Abdul mengatakan saat ini pelaku juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, dia belum menjelaskan lebih rinci terkait penangkapan pelaku tersebut.

    (mib/amw)

  • Ini Kereta Kencana yang Akan Dipakai Kirab Penobatan Paku Buwono XIV

    Ini Kereta Kencana yang Akan Dipakai Kirab Penobatan Paku Buwono XIV

    Keluarga inti Paku Buwono (PB) XIII akan menggelar acara penobatan Paku Buwono XIV hari ini, Sabtu (15/11). Putra Mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram atau Gusti Purboyo, akan diangkat sebagai PB XIV.

    Acara penobatan akan dilanjutkan dengan Kirab Agung dengan kereta kencana. Rencananya kirab akan dimulai dari Ndalem Pagelaran.

  • Todong Pisau dan Palak Pedagang Ayam Goreng, Pria Ini Ditangkap Warga Bogor

    Todong Pisau dan Palak Pedagang Ayam Goreng, Pria Ini Ditangkap Warga Bogor

    Bogor

    Video seorang pria memalak penjual ayam goreng di Desa Tpajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial. Pelaku membawa sebilah pisau dalam menjalankan aksinya.

    Dalam video yang dilihat, Sabtu (15/11/2025), terdengar suara histeris warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Peristiwa itu sendiri terjadi pada hari Kamis (13/11).

    Sejumlah warga kemudian datang ke lokasi kejadian usai suara histeris terdengar. Mereka kemudian bersama-sama menangkap pelaku dan mengikatnya.

    Dikonfirmasi perihal video tersebut, Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby Putra membenarkan kejadiannya. Pelaku diketahui bernama Ojay (44).

    “Awal mulanya saat saksi (korban) yang sedang berdagang di lapak, kemudian datang Ojay yang dalam kondisi telanjang dada dan dari mulutnya tercium bau alkohol memegang batu besar,” kata Robby.

    Kemudian baru tersebut dilemparkan kepada gerobak milik korban. Okay lalu mengambil pisau dapur milik korban dan menodongkannya kepada korban.

    “Dan mengancam untuk menyerahkan handphone dan uang. Karena ketakutan, kemudian saksi menyerahkan dua unit handphone dan uang tersebut,” bebernya.

    “Sehingga warga sekitar berhasil mengamankan Ojay, lalu dibawa dan diserahkan ke Polsek Gunung Putri,” pungkasnya.

    (rdh/zap)

  • Pohon Tumbang Timpa Kendaraan, DKI Percepat Pemangkasan di 5 Wilayah

    Pohon Tumbang Timpa Kendaraan, DKI Percepat Pemangkasan di 5 Wilayah

    Jakarta

    Insiden pohon tumbang menimpa kendaraan terjadi lagi di Jakarta, tepatnya di Jalan Dr. Wahidin Raya, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat (Jakpus). Buntut peristiwa ini Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta akan menggencarkan proses pengecekan.

    Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Fajar Sauri, mengatakan proses pengecekan bakal dilakukan di 5 wilayah yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Pihaknya juga akan memotong batang pohon yang riskan tumbang.

    “Di 5 wilayah kami melakukan pengecekan kesehatan pohon terutama pohon-pohn besar dan sudah tua dan secara rutin dilakukan pemangkasan atau penopingan pohon,” kata Fajar kepada wartawan, Jumat (14/11/2025).

    Ia menyebut hari ini proses pemangkasan terhadap pohon yang riskan tumbang bakal dilakukan. Fajar mengatakan proses pemotongan ini akan dilakukan secara serentak.

    “Besok pagi serentak di 5 wilayah, kami melakukan penopingan atau pemangkasan pohon,” ungkapnya.

    “Untuk pohon palm raja kita remajakan dengan pohon tabebuya,” ucapnya.

    Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, sebelumnya mengatakan Pemprov DKI akan memasang peyangga pada 5.000 pohon yang berisiko tumbang buntut insiden di Pondok Indah. Ia menyebutkan pemasangan itu ditargetkan rampung dalam 3-6 bulan dan tak tertutup untuk dipercepat.

    Chico mengatakan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI juga sudah diminta untuk memetakan daerah rawan secara intensif. Pihaknya tengah berfokus pada pemetaan pohon di kawasan Pondok Indah hingga Sudirman-Thamrin.

    “Mengenai pemetaan khusus pohon rawan dekat aktivitas masyarakat, ya, Distamhut memang sudah diminta untuk intensifkan itu. Mereka sedang menyelesaikan inventarisasi menyeluruh berdasarkan data GIS dan survei lapangan, fokus spada pohon di kawasan padat, seperti Pondok Indah, Sudirman-Thamrin, dan koridor utama lainnya,” ungkapnya.

    Menurut Chico, pemasangan penyangga ditargetkan rampung dalam 3-6 bulan. Ia menyebutkan Gubernur Jakarta Pramono Anung juga sudah berkoordinasi dengan BMKG mengantisipasi cuaca ekstrem.

    “Hasil pemetaan ini akan jadi dasar prioritas pemasangan penyangga dan pemangkasan dengan target selesai dalam 3-6 bulan ke depan, tapi percepatan dilakukan sekarang juga pasca-insiden ini,” ujar Chico.

    (dwr/jbr)

  • 5 Hal Diketahui soal Puluhan Siswa Keracunan MBG di Kota Bogor

    5 Hal Diketahui soal Puluhan Siswa Keracunan MBG di Kota Bogor

    Jakarta

    Kasus keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Ada puluhan siswa yang menjadi korban.

    Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Herry Karnadi mengatakan peristiwa itu terjadi kemarin (14/11). para siswa mengalami mual, pusing, hingga muntah usai menyantap menu MBG.

    Berikut sejumlah hal yang diketahui terkait kasus keracunan menu MBG di Bogor:

    1. 50 Siswa

    Sebanyak 50 siswa SD dan SMA mengalami keracunan. Mereka langsung dilarikan ke beberapa puskesmas begitu keracunan.

    “Yang keracunan tadi hitungan dokter itu ada 50 (siswa) totalnya, dari beberapa SD dan satu SMA, total 50 siswa,” kata Herry.

    Herry mengatakan sebagian besar siswa telah dipulangkan. Dia menyebut masih ada seorang siswa yang dirujuk ke rumah sakit.

    2. Bau Tak Sedap

    Seorang guru sempat mencium bau tak sedap di menu MBG yang dikonsumsi para siswa. Menunya yakni ayam bakar.

    “Pas saya buka menunya, ada yang ayam bakar, sebagian ayam goreng. Saya makan yang ayam bakar. Awalnya memang biasa saja, tapi pas mau habis itu kok yang bagian paling bawah itu (daging) langsung kecium bau-bau bangkainya,” kata guru sekaligus Satgas Pelajar SMK PUI, Rangga Putra, saat ditemui di Puskesmas Bondongan.

    Foto: Puluhan siswa diduga keracunan usai mengkomsumsi MBG di Kota Bogor. Salah satu guru mengungkap ada bau tak sedap di menu MBG yang dikomsumsi para siswa. (M Sholihin/detikcom)

    Rangga merupakan guru yang bertugas mencicipi menu MBG sebelum dibagikan ke siswa di SMK PUI. Rangga juga sempat mengalami mual hingga radang tenggorokan sekitar 20 menit setelah menyantap menu MBG.

    “Setelah makan itu, memang saya juga lemas, perut kerasa keram, sama bagian radang tenggorokan langsung berasa, sama pusing. Langsung saya ambil tindakan sendiri. Saya minum susu tiga kaleng, karena saya lihat juga banyak anak-anak yang ngeluh, kan kasihan juga. Kita kan harus tetap bantu mereka,” kata Rangga.

    “Saya lihat ada yang tergeletak, pingsan. Itu kondisinya kan setelah salat Jumat, jadi ada beberapa yang langsung kerasa di situ. Awalnya satu, terus nambah satu, nambah lagi. Makanya kita respons cepat, langsung panggil ambulans, bawa anak-anak ke puskesmas untuk penanganan langsung, yang dekat sini,” imbuhnya.

    Hal serupa diungkap salah satu siswa SMK PUI bernama Anisa. Ia merasakan mual hingga pusing sekitar 30 menit setelah menyantap menu MBG.

    “Setengah jam sesudah makan, itu kerasa pusing, enek (mual). Temen-temen juga semua kerasa, ada yang pingsan ada, yang muntah ada, panik semua. Nggak kelas kita aja, yang adik kelas juga ada yang pingsan, dibawa ke rumah sakit. Ada yang ke (RS) Ummi, ke (RS) Melania,” kata Anisa.

    3. Dapur MBG Klaim Sesuai SOP

    Dapur MBG yang menyediakan menu tersebut, SPPG Batu Tulis, buka suara. Mereka mengklaim menu yang disajikan sudah sesuai standar.

    “Kami di dalam melaksanakan kegiatan, kami mempunyai SOP yang sudah kami jalankan. Karena apa? Karena kami mengikuti prosedur SOP. Jadi kalau secara kebersihan, terus fresh-nya bahan baku, kami lakukan semua,” kata Legal Hukum SPPG Batu Tulis Agus Murianto ditemui di Puskesmas Bondongan.

    “Kalau menu secara pasti kami tidak ikut teknis, kebetulan kami legal perusahaan, tetapi pada prinsipnya bahan-bahan yang kami peroleh sebenarnya adalah bahan-bahan yang sangat-sangat fresh. Maka hari ini kami belum bisa menjawab penyebabnya apa,” imbuhnya.

    Agus menambahkan, dia atasnama SPPG Batutulis menyampaikan permohonan maaf. Pihak SPPG akan menanggung biaya pengobatan siswa diduga alami keracunan.

    “Yang pertama saya atas nama dapur SPPG menyampaikan permohonan maaf, itu yang terpenting. Yang kedua, sama sekali kami tidak punya niat sedikitpun untuk membuat masakan yang kami duga menyebabkan peristiwa ini,” kata Agus.

    4. BGN Investigasi

    Kasus ini menjadi perhatian serius Badan Gizi Nasional (BGN). BGN bakal menyelidiki kasus keracunan ini.

    “Saya sudah dapat laporannya. Kejadian yang disesalkan dan membuat prihatin,” kata Kepala BGN Dadan ketika dihubungi wartawan.

    Dadan menyebut, akan melakukan langkah-langkah penanganan. Investigasi akan dilakukan secara detail terkait kejadian tersebut.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

    “Kita investigasi detil yang terjadi,” kata Dadan.

    5. Belum Bersertifikat

    Ada fakta mengejutkan yang diungkap oleh Walikota Bogor Dedie A Rachim. Ia menyebut SPPG Batutulis belum memiliki sertifikat.

    “Saya prihatin, mudah-mudahan tidak terjadi lagi manakala semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinkes,” kata Dedie kepada wartawan.

    “Nah, kebetulan yang tadi terjadi adalah SPPG yang baru dan belum mempunyai SLHS. Rencananya baru besok mau dilakukan pelatihan,” imbuhnya.

    Dedie menyebut, saat ini Dinas Kesehatan sudah menindaklanjuti dan melakukan pengujian sample makanan untuk mengetahui penyebab keracunan. Dia berharap SPPG tidak mengabaikan aturan yang berdampak buruk bagi siswa.

    Halaman 2 dari 4

    (isa/isa)

  • Polisi Tangkap Pria di Batam yang Rekam Anak Tiri Saat Mandi

    Polisi Tangkap Pria di Batam yang Rekam Anak Tiri Saat Mandi

    Batam

    Seorang pria berinisial WW (38) di Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditangkap polisi usai merekam anak tirinya saat mandi. Atas perbuatannya, pelaku WW dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dan terancam pidana maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku inisial WW telah diamankan petugas sekira pukul 16.00 WIB di kediamannya daerah Kecamatan Sekupang, Kota Batam pada Rabu (12/11),” kata Kapolsek Sekupang Kompol Hippal Tua Sirait dilansir detiksumut, Jumat (14/11/2025).

    Terungkapnya kasus pencabulan yang dilakukan pelaku WW bermula dari korban yang memergoki pelaku merekam dirinya saat mandi. Kejadian itu kemudian diceritakan korban ke kakaknya.

    “Kejadian itu selanjutnya diberitahukan kepada ibu mereka. Setelah mendapat pengakuan dari anak-anaknya, ibu korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sekupang,” ujarnya.

    Dari laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sekupang segera melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan visum terhadap korban. Berdasarkan hasil penyelidikan dan bukti yang cukup, pelaku langsung diamankan polisi.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • RI Nggak Cuma Ngomong Iklim, Eksekutif-Legislatif Bergerak

    RI Nggak Cuma Ngomong Iklim, Eksekutif-Legislatif Bergerak

    Belem

    Indonesia dalam mengatasi krisis iklim tidak hanya sekadar bicara. DPR dan pemerintah bersama-sama bergerak tangani perubahan iklim.

    “Jadi kita tidak hanya ngomong, Indonesia tidak hanya ngomong, eksekutifnya bergerak, legislatifnya juga bergerak,” kata Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, usai mengisi sesi di Paviliun Indonesia di COP30 Brasil, Jumat (14/11).

    Baktiar mengatakan, hingga COP30 ini, nyatanya emisi semakin tinggi. Ia sebut, negara lain banyak yang belum bergerak.

    “Nah, negara lain banyak kadang-kadang ngomong tentang isu perubahan iklim ini itu, ini itu, sementara, ini COP ke-30 yang kita harus kritik juga bahwa ternyata, ternyata emisi makin tinggi kok ya, emisi makin tinggi, belum terkontrol, tapi bukan kita,” lanjut Baktiar.

    “Kalau kita we are on the track, saya pastikan bahwa negara kita oke. Tapi negara lain, jangan hanya memanfaatkan isu ini aja dong, bergerak juga,” tambahnya.

    Menurutnya, RUU itu sangat berhubungan dengan penduduk lokal yang paling depan merasakan dampak perubahan iklim.

    “Makanya mereka harus diprotek juga dari sisi regulasi, dari sisi negara, bahkan dari sisi benefit ekonomi, itu juga nanti bisa dimaksimalkan peran indigenous people,” jelas Baktiar.

    (isa/isa)