Category: Detik.com News

  • Aksi Polos 3 Bocah Garut Nggak Sengaja Bantu Maling

    Aksi Polos 3 Bocah Garut Nggak Sengaja Bantu Maling

    Sebuah rumah di Garut dibobol maling. Namun aksi ini dapat sorotan karena ada tiga anak yang membantu maling tersebut karena dikira sedang pindahan rumah.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (6/6) di Perum Griya Bumi Praja, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler. Ketiga anak tersebut dimintai keterangan oleh Polsek Tarogong Kaler.

  • Polres Priok Sosialisasikan Larangan Over Dimensi-Overload ke Para Sopir Truk

    Polres Priok Sosialisasikan Larangan Over Dimensi-Overload ke Para Sopir Truk

    Jakarta

    Para sopir truk di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok mengikuti kegiatan sosialisasi larangan mengangkut muatan hingga over dimension dan overload. Sosialisasi ini digelar Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama Asosiasi Perusahaan Truk Indonesia (Aptrindo) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki).

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing mengatakan Aptrindo dan Asdeki merupakan dua asosiasi penting dalam sektor transportasi dan logistik. Sosialisasi berlangsung di Ruang Rapat Utama Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (12/6/2025).

    Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Martha Catur, dalam sambutannya, menyinggung kejadian macet panjang berhari-hari di kawasan pelabuhan. Oleh sebab itu sinergi ini dinilai penting.

    “Setelah sempat terjadi kemacetan, kami menyadari perlunya sinergi yang erat antara Polri dan seluruh pihak terkait untuk mencegah terulangnya hal serupa,” ujar Martha kepada wartawan pada Jumat (13/6).

    AKBP Martuasah sendiri hadir dalam kegiatan ini. Sosialisasi inipun diikuti jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelabuhan Tanjung Priok, perwakilan Jasa Raharja Kanwil Jakarta, para pengusaha truk dari Aptrindo dan pengelola depo dari Asdeki.

    Martuasah berharap sinergi antara kepolisian dengan pelaku transportasi logistik perlu ditingkatkan demi kelancaran arus logistik di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok sosialisasi soal larangan over dimensi dan overload ke sopir truk Foto: dok. Istimewa

    “Saat ini waktu tunggu bisa mencapai 8 hingga 12 jam. Kami ingin menyuarakan permasalahan ini secara terbuka agar bisa dicari solusi bersama. Masalah bukan hanya di depo, tapi juga perilaku pengemudi seperti parkir sembarangan atau berhenti hanya untuk mengisi e-Toll,” jelas dia.

    Kepala Unit Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Berlalu Lintas (Kanit Kamseltibcarlantas) Ipda Suhendra lanjut memberikan pemahaman tentang dampak over dimension.

    Imbauan Peremajaan Truk-Edukasi Keselamatan Berkendara

    “Kami mengimbau kepada para pelaku usaha untuk melakukan peremajaan kendaraan dan mengedukasi pengemudi terkait keselamatan berkendara,” jelasnya.

    AKBP Martuasah lalu memberi usul pembentukan grup komunikasi antar-stakeholder sehingga pertukaran informasi dan penanganan terhadap suatu masalah dapat lebih cepat. Dia menekankan sosialisasi ini bukan sekadar formalitas. Berikut tujuan sosialisasi yang ditekankan Martuasah:
    – meningkatkan kesadaran pengemudi tentang pentingnya keselamatan berkendara
    – mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan kerja di wilayah pelabuhan
    – meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar operasional prosedur (SOP)
    – mendorong penerapan sistem manajemen mutu dalam operasional transportasi barang.

    “Sosialisasi ini bukan sekadar acara seremonial, tapi bagian dari upaya serius Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk menciptakan lalu lintas yang tertib, aman, dan lancar di wilayah pelabuhan,” tega Martuasah.

    Perwakilan Jasa Marga yang ikut dalam kegiatan ini sepakat dengan Martuasah soal pentingnya edukasi berkendara yang aman. Hal tersebut didasari peningkatan angka kecelakaan akibat kelelahan pengemudi dan kondisi kendaraan yang kurang layak jalan.

    Pertemuan ini berlangsung dinamis, di mana masing-masing peserta yang hadir dapat mengusulkan saran serta kritik. Seperti perwakilan PT. Santam Truckindo Jaya yang mengusulkan penataan ulang jalur putar balik di wilayah Jakarta Utara.

    Selain itu perwakilan depo CCIS menekankan pentingnya komunikasi dan informasi bagi para pengemudi, khususnya terkait sistem pembayaran online yang masih membingungkan.

    (aud/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ahok Dukung Wacana Pramono Terapkan Jalan Berbayar: Tarif Diatur Gubernur

    Ahok Dukung Wacana Pramono Terapkan Jalan Berbayar: Tarif Diatur Gubernur

    Jakarta

    Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar di Jakarta. Ahok menyebut tarif ERP dapat diatur langsung oleh Gubernur.

    “Saya pikir ERP ini nggak salah, selama tujuan awalnya sama. Harganya bisa diadjust oleh Gubernur setiap saat,” kata Ahok seusai jadi pembicara di Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Jumat (13/6/2025).

    Ahok menerangkan, sistem ERP berbeda dengan tol. Tol memiliki tarif tetap dan tidak bisa diubah sewaktu-waktu. Penetapan tarif tol juga memerlukan birokrasi yang panjang, sehingga berbeda dengan ERP.

    “Nah dengan cara itu kita pakai ERP untuk mengatur lalu lintas. Misalnya contoh ruas ini agak macet gitu ya, orang kenapa nggak mau masuk ke jalan alternatifnya karena mahal itu. Nah itu bisa diturunin harganya. Kalau tol kan nggak, mahal atau mahal gimana pun macet kita nggak ada pilihan,” jelasnya.

    “Jadi jangan kaget kalau tol kan, saya lihat ada persepsi yang mungkin agak keliru mungkin ya. ‘Wwah ini gila nih, jalan tuh pakai tol udah macet, ERP lagi kena duit, duit kita habis dong’. Nah di situ disediakan bus, kayak Sudirman Thamrim, ada bus gratis, ada apa. Dulu sampai kita berpikir mau siapin parkir yang di gedung-gedung,” sambung dia.

    Ahok berpendapat, setiap jalan di Jakarta ini seharusnya memiliki alternatif. Dengan begitu kemacetan atau kepadatan dapat diurai.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bicara sistem electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar di Jakarta. Sistem ini dinilai sebagai langkah tegas untuk mengurangi kemacetan yang semakin parah.

    Dalam acara Leaders Forum di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Selasa (27/5) malam, Pramono menegaskan ERP bukan sekadar alat pengendali lalu lintas, melainkan bagian dari kebijakan keadilan sosial.

    “Kenapa ERP-nya dipasang? Ya kalau kamu punya duit, mau naik mobil satu, mobil tanganmu sepuluh, bawa semua ke Jakarta nggak apa-apa, bayar semua ERP,” sambungnya.

    Pramono juga menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Jakarta telah mulai membangun fondasi sistem transportasi publik yang lebih luas dan inklusif, salah satunya melalui integrasi Transjabodetabek.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ahok-Anies Bertemu di Jakarta Future Festival, Salaman hingga Foto Bareng

    Ahok-Anies Bertemu di Jakarta Future Festival, Salaman hingga Foto Bareng

    Jakarta

    Dua mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan kembali berjumpa. Kali ini mereka bersua di gelaran Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki.

    Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (13/6/2025) Ahok tiba lebih dulu sekitar pukul 19.01 WIB. Dia datang ke Teater Besar.

    Tak berselang lama Anies datang. Dia langsung menuju ruangan yang juga tempat Ahok transit sebelum menjadi pembicara malam ini.

    Untuk diketahui, Ahok dijadwalkan menjadi pembicara dalam agenda bertajuk Strengthen Jakarta’s Governance Globally. Peserta yang hadir pun menyambut kedatangan Ahok.

    Ketika di ruang transit, Ahok dan Anies sempat bersalaman. Keduanya bertemu dengan sejumlah warga dan dimintai foto.

    Mereka pun sempat berfoto bersama di dalam ruangan bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan hingga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino. Kemudian Ahok keluar pamit untuk menuju panggung pembicara.

    Anies sejatinya dijadwalkan menjadi pembicara di agenda yang sama pada Minggu (15/6). Anies direncanakan bakal tampil dalam diskusi bertajuk ‘Sigmazing Cities Become Global, How?’.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Evaluasi Efisiensi Anggaran Secara Selektif

    Evaluasi Efisiensi Anggaran Secara Selektif

    Jakarta

    Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Bali. Puan meminta pemerintah segera bertindak untuk mengantisipasi badai PHK lainnya.

    “Gelombang PHK yang juga melanda daerah pariwisata seperti Bali menjadi bukti bahwa sektor ketenagakerjaan di Indonesia sedang rapuh. Kita berharap Pemerintah bisa segera bertindak nyata menyelamatkan para tenaga kerja kita,” kata Puan, dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    Puan mengatakan fenomena PHK di Bali merupakan bentuk nyata rapuhnya struktur ketenagakerjaan nasional. Khususnya, kata dia, di daerah-daerah yang sangat bergantung pada sektor tertentu.

    “Kita tidak bisa menganggap gelombang PHK di Bali yang semakin melebar hanya sebagai kasus sporadis. Badai PHK terjadi karena adanya sebab-akibat. Pemerintah harus bisa menjawab tantangan ini,” ujarnya.

    “Gelombang PHK bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Baik karena industri yang melemah, maupun karena menurunnya daya beli masyarakat akibat ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian,” imbuhnya.

    Menurutnya, saat ini pemerintah belum memiliki mekanisme konkret dan terukur untuk merespons PHK massal. “Termasuk belum ada skema pelatihan ulang (reskilling) yang siap dijalankan dan dukungan bagi pekerja yang di-PHK lalu memutuskan menjadi wirausaha kecil maupun pekerja di sektor informal,” ucapnya.

    “Penting juga mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran secara selektif. Efisiensi pastinya baik, tapi tetap juga harus mendukung ekonomi kerakyatan. Sektor seperti MICE yang memiliki multiplier effect tinggi tidak bisa disamakan dengan sektor belanja birokrasi biasa,” paparnya.

    Selain itu, Puan juga meminta pemerintah untuk mengintegrasikan program Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Pariwisata. Terutama dalam hal pelatihan digital, peralihan sektor kerja, dan penguatan UMKM berbasis pariwisata.

    “Jangan biarkan narasi pertumbuhan ekonomi jadi bising di pusat, tapi hening di daerah. Jika negara gagal hadir di tengah krisis ketenagakerjaan ini, maka kepercayaan publik akan runtuh perlahan,” sambungnya.

    Puan menekankan PHK bukan sekadar persoalan statistik semata. Namun, juga permasalahan sosial masyarakat yang berdampak pada kehidupan jutaan keluarga di Indonesia.

    “Pemerintah harus segera membuktikan bahwa negara tidak hanya pandai bicara di panggung konferensi, tetapi juga tanggap dalam melindungi pekerja yang kini kehilangan pekerjaan dan sebagian juga kehilangan harapan,” tuturnya.

    Sebagai informasi, sekitar 100 pekerja di sektor pariwisata di Bali mengalami PHK sejak awal 2025. Laporan PHK terhadap 100 pekerja dari salah satu hotel besar di Badung itu terjadi akibat lesunya kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition).

    Sementara itu, terbaru, sebanyak 70 karyawan PT Coca Cola Bottling Indonesia juga terkena PHK. Pabrik tersebut akan tutup mulai 1 Juli 2025.

    (amw/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penjelasan Jakarta Smart City soal Kabel CCTV Tertimpa Pohon di Jakbar

    Penjelasan Jakarta Smart City soal Kabel CCTV Tertimpa Pohon di Jakbar

    Jakarta

    Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Jakarta Smart City, di bawah Dinas Kominfo dan Statistik DKI Jakarta, cepat tanggap menindaklanjuti laporan dan pemberitaan soal kabel CCTV yang menjuntai di Jalan Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Dari hasil pemeriksaan di lapangan, diketahui bahwa terdapat banyak kabel milik berbagai penyelenggara jaringan, termasuk kabel konektivitas CCTV. Namun, belum dapat dipastikan apakah kabel yang menjuntai dan menyebabkan insiden lalu lintas pada Rabu (11/6) itu milik Jakarta Smart City.

    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Budi Awaluddin, mengungkapkan bahwa laporan awal terkait gangguan perangkat CCTV di Rumah Pompa Pedongkelan disampaikan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat pada Rabu (11/6) pukul 18.26. Gangguan ini disebabkan oleh kabel jaringan yang tertimpa pohon.

    “Kami langsung menindaklanjuti laporan awal tersebut dengan berkoordinasi kepada pihak penyedia layanan untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan di lapangan. Dari hasil pengecekan di lapangan, kabel yang sebelumnya dilaporkan sudah tidak berada pada posisi semula, dan tim hanya menemukan perangkat CCTV yang kemudian diamankan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6).

    Budi menambahkan, berdasarkan informasi dari lokasi, kabel yang menjuntai disebabkan oleh tertimpa pohon. Kabel tersebut kemudian tertabrak mobil boks, hingga sempat membahayakan pengendara motor yang melintas di belakangnya.

    Pihak Jakarta Smart City pun sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat untuk penanganan kabel di ruas jalan tersebut.

    “Mengenai informasi peristiwa kecelakaan itu, saya instruksikan kepada jajaran, terutama Sudis Bina Marga untuk segera membenahi dan merapikan kabel-kabel semrawut. Bisa dengan mengikatnya agar tidak menjuntai ke bawah dan tidak menggangu pengendara yang melintas,” ujar Uus.

    Uus juga mengimbau pengendara untuk berhati-hati, khususnya kendaraan roda empat yang mengangkut barang agar memperhatikan kapasitas angkut demi keselamatan bersama.

    (sls/PEMPROV DKI)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hadapi Jemaah Demensia-Kena Tonjok Lansia

    Hadapi Jemaah Demensia-Kena Tonjok Lansia

    Makkah

    Layanan safari wukuf bagi jemaah haji lanjut usia (lansia) dan disabilitas telah selesai. Petugas haji yang melayani jemaah lansia peserta safari wukuf pun berbagi cerita dan pengalaman mereka selama masa persiapan hingga pasca safari wukuf lansia.

    Sebagai informasi, ada 477 orang jemaah haji lansia yang menjadi peserta safari wukuf lansia dan disabilitas. Mereka merupakan jemaah haji yang mengalami masalah mobilitas atau keterbatasan gerak hingga kondisi lain yang berpotensi mempersulit wukuf, seperti demensia.

    Jemaah lansia tersebut diinapkan di hotel transit sekitar 10 hari. Mereka masuk ke hotel beberapa hari menjelang wukuf dan dipulangkan setelah seluruh jemaah haji menuntaskan prosesi lempar jumrah pada hari tasyrik.

    Para lansia ini diinapkan di sejumlah kamar yang berisi tiga hingga lima orang. Mereka dilayani sekitar 100 orang petugas di mana setiap orang petugas bertaggung jawab melayani lima orang jemaah.

    Foto: Petugas haji Tony Hartanto dan Yuni Puspita Sari. (Haris/detikcom)

    detikcom pernah mengunjungi hotel transit lansia jelang wukuf pada 3 Juni atau dua hari jelang wukuf. Saat itu, sebagian jemaah lansia terlihat hanya bisa duduk atau terbaring. Mayoritas jemaah lansia itu harus menggunakan kursi roda. Ada pula jemaah demensia yang sulit diajak komunikasi dan terus berjalan-jalan di lorong hotel.

    Salah seorang petugas safari wukuf, Yuni Puspita Sari, bercerita dia dan kelompoknya kebagian melayani dua jemaah haji lansia yang mengalami demensia. Yuni mengatakan satu jemaah, yang mereka sapa Nenek Rudi, merupakan orang yang sangat aktif dan sering melakukan hal-hal tak terduga.

    Tenaga ahli fraksi Gerindra DPR RI ini mengatakan jemaah itu disapa Nenek Rudi karena kerap memanggil orang sebagai ‘Rudi’ yang merupakan anaknya. Yuni menyebut dirinya dan petugas lain sempat menghadirkan orang yang seolah-olah Rudi agar lansia itu tenang.

    “Kami ada teman ngaku Rudi. Dia iya-iya aja. Pernah kami video call petugas, tapi itu lampunya dimatikan jadi gelap dia pegang HP kami bilang itu itu Rudi, biar tenang gitu. ‘Ini Rudi’. Oh iya katanya,” ucapnya.

    “Aktif banget. Dua kali turun mau kabur,” ucapnya.

    Foto: Petugas haji yang melayani jemaah lansia. (Haris/detikcom)

    Dia mengatakan ada juga jemaah demensia lain yang dirawat para petugas. Dia mengatakan setiap jemaah punya karakter masing-masing sehingga harus diberi penanganan berbeda.

    “Mereka sadar. Tapi nggak sadar yang mereka lakukan,” ucapnya.

    Dia juga bercerita ada jemaah lansia yang merupakan hafiz Al-Qur’an dan setiap hari membacakan ayat-ayat untuk menenangkan jemaah lain. Yuni menyebut ada juga jemaah lansia yang kadang bicara dengan bahasa Inggris seolah lagi berpidato.

    “Meskipun kami diuji kesabaran. Tapi ya pas melepas mereka ke hotel Makkah ya nangis juga,” ujarnya.

    Petugas lainnya, Tony Hartanto, mengatakan dirinya pernah dipukul seorang jemaah lansia penyandang disabilitas netra. Dia mengatakan jemaah asal Lamongan itu sangat mudah marah dan merasa bangunan hotel itu gedung rumah sakit yang dia bangun.

    “Kalau ngamuk, pernah itu dia remas punya kita. Kalau dilarang sedikit jangan masuk kamar perempuan dia marah-marah. Kalau didiamin, dia juga ngamuk. Kita ditonjok,” ujar Tony.

    Dokter di Rumah Sakit Aisyiyah Kudus ini mengaku sempat heran kenapa jemaah tersebut bisa memukul meski tidak bisa melihat. Dia menyebut jemaah itu sebenarnya pergi dengan pendamping, yakni istrinya, namun dititipkan ke safari wukuf.

    Tony mengatakan temannya juga pernah ditonjok oleh jemaah itu. Namun, katanya, jemaah itu mendadak pendiam dan patuh pada petugas saat hari wukuf tiba pada Kamis, 5 Juni atau 9 Zulhijah.

    Dia mengatakan jemaah berinisial S itu bersikap tenang selama berihram dan wukuf. Tony mengatakan lansia itu mulai marah-marah lagi saat kain ihramnya diganti usai tahalul awal.

    “Dia selama ihram diam. Setelah ihramnya lepas ya muncul lah itu,” ucapnya.

    Tony mengatakan jemaah lansia itu akhirnya dipulangkan lebih cepat ke hotel saat nafar awal. Tony mengatakan dirinya sudah menyadari risiko melayani lansia. Dia mengaku tak ingin terbawa perasaan saat dipukul atau dimarahi lansia karena memahami kondisi mereka.

    “Saya itu sejak awal ditunjuk jelas di safari wukuf. Saya lihatnya bagian dari misi, ada tugas. Jadi saya tidak pernah bawa perasaan. Mau dihantam ya itu saya nggak libatkan perasaan,” ucapnya.

    Tony juga menyebut dirinya harus mengecek rutin kondisi kesehatan jemaah, terutama yang punya sakit bawaan seperti diabetes. Dia juga sempat melarikan jemaah ke rumah sakit karena mengalami henti jantung menjelang pemulangan.

    “Pas di jalan kolaps. Itu naik Fortuner. Nadinya hilang. Saya lompat ke belakang.Posisi saya cek nggak ada nadi. Saya lakukan RJP. Saya bilang ke sopiir ayo cepat pak. RJP terus. Sampai Saudi National Hospital. Alhamdulillah langsung ditangani Saudi itu bapak itu awalnya henti jantung balik ke berdetak lagi. Tapi recovery-nya nggak bisa cepat,” ucapnya.

    Petugas pembimbing ibadah safari wukuf lansia, Muntolib, mengatakan dirinya dan pembimbing ibadah lain juga harus bekerja ekstra. Dia mengatakan petugas bimbingan ibadah harus menggantikan popok para lansia jelang salat agar tidak ada najis di pakaian yang melekat.

    “Diaper itu kita lepas pas salat. Biar nggak terbebani najis. Itu untuk memastikan biar ibadahnya sesuai,” ucapnya.

    Kementerian Agama sendiri menginginkan jumlah jemaah haji peserta safari wukuf lansia di masa mendatang. Salah satunya dengan memperkuat istitaah kesehatan jemaah.

    “Justru kita ingin kurangi ya karena kita ingin meningkatkan istitaahnya jemaah jadi kalau tahun dari tahun ke tahun safari wukuf semakin bertambah, itu artinya istitaah jemaahnya juga kurang berhasil, kan justru kita ingin mengurangi jumlah safari wukuf,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief.

    (haf/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Peringati Hari Lingkungan Hidup, Ada Pemadaman Lampu 14 Juni di Jakarta

    Peringati Hari Lingkungan Hidup, Ada Pemadaman Lampu 14 Juni di Jakarta

    Jakarta

    Sebagai aksi hemat energi dan memperingati Hari Lingkungan Hidup, ada gerakan mematikan lampu dan listrik yang tidak diperlukan selama satu jam di Jakarta. Aksi dilakukan pada akhir pekan ini.

    Berikut informasinya.

    Mengutip dari laman Instagram Provinsi Jakarta @dkijakarta, pemadaman lampu di Jakarta merupakan langkah pengurangan emisi karbon. Kegiatan akan dilaksanakan pada:

    Hari, tanggal: Sabtu, 14 Juni 2025Waktu: Pukul 20.30 – 21.30 WIBLokasi Pemadaman Lampu

    Aksi pemadaman lampu di Jakarta akan dilakukan pada sejumlah jalan dan gedung di berbagai wilayah, seperti:

    1. Seluruh bangunan/gedung Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (kecuali Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dll)

    2. Jalan Protokol dan Jalan Arteri di 5 Wilayah

    Jakarta Pusat:
    – Jl. Sudirman (Dukuh Atas sampai Gedung Sampoerna Strategic) dan Jl MH. Thamrin
    – Seputaran Jl. Medan Merdeka (Kec. Medan Merdeka Utara depan Istana Presiden)
    – Jl. Gerbang Pemuda – Jl. Asia Afrika
    – Halaman Kantor Balaikota
    – Kantor Walikota Jakarta PusatJakarta Utara:
    – Jl. Yos Sudarso
    – Komplek Kantor Walikota Jakarta Utara
    – Jl. Perintis KemerdekaanJakarta Barat:
    – Jl. Daan Mogot
    – Jl. Kembangan Raya (depan Kantor Walikota Jakarta Barat)
    – Komplek Kantor Walikota Jakarta BaratJakarta Timur
    – Jl. Dr. Sumarno
    – Jl. Perintis Kemerdekaan
    – Komplek Kantor Walikota Jakarta TimurJakarta Selatan
    – Jl. Prapanca Raya
    – Jl. Gebrang Pemuda – Jl. Asia Afrika
    – Jl. Sudirman (Gedung Sampurna Strategic – Patung Pemuda)
    – Jl. Rasuna Said

    4. Patung Pemuda

    5. Patung Arjuna Wiwaha

    7. Patung Pahlawan dan Jenderal Sudirman

    8. Bundaran Hotel Indonesia

    Tujuan Pemadaman Lampu 1 Jam

    Berdasarkan situs WWF Indonesia, setiap 10% warga Jakarta yang ikut dalam aksi mematikan lampu beserta alat elektronik yang tidak digunakan selama 1 jam, bisa memberikan manfaat dalam pemenuhan kebutuhan listrik pada 900 desa dan menyumbang oksigen untuk 534 orang. Dalam waktu satu jam saja, hal tersebut juga dapat mengurangi 267 ton emisi karbon dioksida.

    Meskipun gerakan satu jam mematikan lampu tidak dapat mengubah iklim bumi dengan signifikan, tetapi aksi ini menjadi langkah awal untuk masyarakat agar berpartisipasi dalam mendukung perubahan bumi agar terus membaik.

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4 Hari Hilang dari Rumah, Bayi di Singkawang Ditemukan Tewas di Pintu Masjid

    4 Hari Hilang dari Rumah, Bayi di Singkawang Ditemukan Tewas di Pintu Masjid

    Singkawang

    Polres Singkawang, Kalbar, menyelidiki kasus kematian anak berumur 1 tahun 11 bulan yang ditemukan sudah tak bernyawa pada dini hari di salah satu masjid kota setempat. Pihak keluarga meyakini mayat bayi laki-laki itu adalah Rafa Fauzan yang hilang 4 hari lalu.

    Kasatreskrim Polres Singkawang AKP Deddi Sitepu mengatakan,setelah jenazah balita tersebut ditemukan, dibawa ke Rumah Sakit Abdul Aziz untuk dibersihkan, kemudian dibawa ke Masjid At Taqwa, Jalan R.A.Kartini, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah untuk disalatkan, kemudian dimakamkan ke permakaman masjid tersebut.

    AKP Deddimengatakan bahwapihak dokter RSUD Abdul Aziz Singkawang masih belum bisa menjelaskan penyebab dan waktu yang tepat Rafa Fauzan meninggal dunia. Untuk kepastiannya, harus diautopsi.
    Namun, kata dia, pihak keluarga menolak karena mereka sudah menerima secara ikhlas dengan kematian anaknya.

    “Dilakukan autopsi atau tidak, kami dari Polres Singkawang tetap selidiki guna ungkap siapa pelaku dan apa motif dari kejadian ini,” kataAKP Deddidi Singkawang, dilansir Antara, Jumat (13/5/2025).

    Saat ini pihak Polres Singkawang sudah mengamankan beberapa barang bukti di TKP seperti baju dan pampers yang dikenakan korban. Setelah itu, pihaknya akan menyesuaikan dengan keterangan beberapa saksi.

    “Pada hari ini juga kami melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang menemukan balita tersebut di depan pintu masjid, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah,” ujarnya.

    “Hal itu bisa ditelusuri berdasarkan jejak atau bekas yang diduga pelaku mengantarkan jenazah balita tersebut ke depan pintu masjid Kelurahan Roban,” ujarnya.

    Ia berharap masyarakat yang mengetahui kejadian pemindahan jenazah balita tersebut untuk bisa memberitahukan kepada pihak kepolisian guna mempercepat pengungkapan kasus ini.

    Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, saat itu Rafa (korban) sedang berada di dapur, sementara anak pengasuh masuk ke dalam kamar.

    Selang kurang lebih 2 menit, saksi keluar dari kamar dan mendapati korban sudah tidak ada di dapur dan pintu belakang dalam keadaan terbuka.

    (idh/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kronologi Influencer ‘Badru Kepiting’ Dicopet Kecopetan Saat Naik Angkot

    Kronologi Influencer ‘Badru Kepiting’ Dicopet Kecopetan Saat Naik Angkot

    Jakarta

    Bocah penyandang disabilitas sekaligus influencer yang dikenal dengan sebutan ‘Badru Kepiting’ kecopetan saat naik angkot di Kalideres, Jakarta Barat. Pelaku saat ini sudah ditangkap.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Senin (9/6) pukul 02.00 WIB. Di dalam angkot yang ditumpangi korban, ada dua orang terduga pelaku.

    “Korban B (berkebutuhan khusus). Korban menyimpan satu unit handphone ZTE Blade A35, uang tunai Rp 50 ribu di dalam tas selempang yang berada di dalam tas ransel yang dibawa oleh korban. Dalam perjalanan korban bersama 2 orang penumpang laki-laki di dalam angkot,” kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

    Saat korban hendak melanjutkan perjalanan menaiki ojek, korban saat itu tersadar ponselnya sudah hilang. Korban pun melapor ke polisi usai menjadi korban pencopetan.

    “Satu unit handphone ZTE Blade A35, uang tunai Rp 50 ribu dan tas selempang milik korban sudah tidak berada di dalam tas ransel yang dibawa oleh korban. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 2,6 juta,” jelasnya.

    Modus Pelaku

    Ade Ary mengatakan, para pelaku sengaja mencari korban yang menaiki angkot sendiri. Saat korban lengah, mereka mengelabui korban dan melancarkan aksinya.

    Pelaku Ditangkap

    Polisi bergerak melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi dua orang pelaku berinisial AY (51) dan A (40). Pelaku berhasil ditangkap pada Selasa (10/6).

    “AY berperan pengalih perhatian atau kiper. A berperan eksekutor atau kapten,” imbuhnya.

    (wnv/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini