Category: Detik.com News

  • Prabowo Tiba di Rio de Janeiro, Disambut Upacara Kehormatan Militer

    Prabowo Tiba di Rio de Janeiro, Disambut Upacara Kehormatan Militer

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Rio de Jeneiro untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS. Prabowo disambut upacara militer kehormatan saat tiba di bandara.

    Dikutip Biro Sekretariat Presiden, pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Prabowo tiba di Air Base Galeão, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (5/7/2025) pukul 06.30 waktu setempat. Prabowo tiba di kota Rio de Janero untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di sela agenda kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Brasil.

    Setibanya di landasan Air Base Galeão, Prabowo disambut dengan upacara kehormatan militer. Saat melintasi karpet merah setelah menuruni tangga pesawat, terdengar tiupan terompet disertai penghormatan dari pasukan jajar kehormatan militer yang mengiringi langkah Prabowo.

    Di ujung karpet merah, Prabowo disambut oleh jajaran pejabat tinggi Brasil, yakni Duta Besar Laudemar Gonçalves de Aguiar Neto, Sekretaris Promosi Perdagangan, Sains, Teknologi, Inovasi, dan Budaya Kementerian Luar Negeri Brasil, serta Komandan Airforce Base Galeão Kolonel Marcell Barros de Paula. Sementara dari pihak Indonesia turut hadir menyambut yaitu Duta Besar RI di Brasilia Edi Yusup, dan Atase Pertahanan KBRI Brasilia Kol Rizal Ashwam.

    Foto: Presiden Prabowo Subianto tiba di Air Base Galeão, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (5/7/2025). (Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Setelah prosesi penyambutan selesai, Prabowo menaiki kendaraan resmi yang telah disiapkan dan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam selama agenda di Rio de Janeiro. Kehadiran Prabowo di KTT BRICS 2025 merupakan kehadiran perdana Indonesia sejak pertama kali bergabung dalam forum organisasi tersebut di awal tahun 2025 ini.

    Turut mendampingi Prabowo dalam ketibaan di Rio de Janeiro yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pertemuan ini membahas sejumlah kerja sama di berbagai bidang. Kedua negara pun sepakat membentuk Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) untuk memperkuat kemitraan strategis.

    Selain itu, Prabowo dan Pangeran MBS juga membahas mengenai perbaikan penyelenggaraan haji. Serta rencana pembangunan kampung haji bagi jemaah RI di Makkah.

    (aud/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dua Babak Pesta Demokrasi

    Dua Babak Pesta Demokrasi

    Jakarta

    Mahkamah Konstitusi melalui Putusan No. 135/PUU-XXII/2024 yang diucapkan Kamis, 26 Juni 2025 pada akhirnya memisahkan pelaksanaan pemilu serentak menjadi pemilu nasional (untuk memilih anggota DPR, anggota DPD, dan presiden/wakil presiden) dan pemilu daerah atau lokal (untuk memilih anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota serta gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota) mulai tahun 2029 mendatang. Hal tersebut menjadi penanda penting dalam lanskap demokrasi elektoral di Indonesia. Dengan putusan ini pula, “pemilu lima kotak” yang menjadi ciri khas pemilu serentak selama ini, akan dihapuskan.

    Alasan Mahkamah yang mengaminkan posita Pemohon Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) pun sangat jelas: kualitas demokrasi mengalami penurunan karena beban sistem yang terlalu besar. Akan tetapi, benarkah pemisahan waktu pemilu yang demikian akan menyelesaikan semua masalah? Atau justru menimbulkan persoalan baru yang tak kalah serius?

    Rasional dan Demokratis?

    Mahkamah pada dasarnya berpedoman pada putusannya terdahulu, yakni Putusan MK No. 55/PUU-XVII/2019 yang memberikan sejumlah model keserentakan pemilu yang dinilai tetap konstitusional, antara lain: (1) Pemilihan umum serentak untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden, dan anggota DPRD; (2) Pemilihan umum serentak untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota; (3) Pemilihan umum serentak untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden, anggota DPRD, Gubernur, dan Bupati/Walikota; (4) Pemilihan umum serentak nasional untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden; dan beberapa waktu setelahnya dilaksanakan Pemilihan umum serentak lokal untuk memilih anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/Kota, pemilihan Gubernur, dan Bupati/Walikota; (5) Pemilihan umum serentak nasional untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden; dan beberapa waktu setelahnya dilaksanakan Pemilihan umum serentak provinsi untuk memilih anggota DPRD Provinsi dan memilih gubernur; dan kemudian beberapa waktu setelahnya dilaksanakan pemilihan umum serentak kabupaten/kota untuk memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota dan memilih Bupati dan Walikota; (6) Pilihan-pilihan lainnya sepanjang tetap menjaga sifat keserentakan pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPD, dan Presiden/Wakil Presiden.

    Dalam Putusan tersebut, MK menegaskan bahwa penentuan model yang dipilih menjadi wilayah pembentuk undang-undang untuk memutuskan. Akan tetapi sejak saat itu pembentuk undang-undang belum pernah melakukan perubahan terhadap UU Pemilu dan UU Pilkada, hingga secara faktual terlaksana model pemilu serentak alternatif angka 1 (lima kotak) pada 2019 dan 14 Februari 2024 dan dilanjutkan dengan pemilukada serentak bertahap dan serentak keseluruhan pada 27 November 2024. Setelah mempelajari desain jadwal dan praktik penyelenggaraan selama ini, Mahkamah berpendapat bahwa penyelenggaraan pemilu serentak yang dilanjutkan dengan pemilukada serentak di tahun yang sama/berdekatan menimbulkan tumpang tindih tahapan, membebani penyelenggara, melemahkan partai politik, mengaburkan isu lokal, menurunkan kualitas pilihan pemilih, hingga memicu kelelahan dan korban jiwa.

    Oleh karena itu, Mahkamah menilai bahwa model penyelenggaraan pemilu yang memisahkan antara pemilu nasional dan pemilu lokal (sebagaimana alternatif angka 4) merupakan pilihan yang lebih rasional dan demokratis. Pemisahan ini memberikan ruang waktu yang cukup untuk memastikan setiap tahapan berjalan optimal, memperkuat pelembagaan partai politik, menjaga fokus isu lokal agar tidak tenggelam oleh wacana nasional, serta menghindarkan penyelenggara dan pemilih dari kelelahan ekstrem. Mahkamah pun menegaskan pentingnya jarak waktu antara dua jenis pemilu tersebut, yakni paling singkat dua tahun dan paling lama dua tahun enam bulan sejak pelantikan pejabat hasil pemilu nasional, sebagai batas waktu yang ideal untuk menyelenggarakan pemilu lokal.

    Lebih lanjut, Mahkamah menyatakan bahwa pengaturan masa transisi bagi jabatan kepala daerah dan anggota DPRD hasil Pemilu 2024 merupakan kewenangan pembentuk undang-undang (DPR dan Pemerintah) melalui rekayasa konstitusional. Demi menjamin konsistensi dengan prinsip kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas, Mahkamah memberikan tafsir konstitusional bersyarat terhadap beberapa norma dalam UU Pemilu dan UU Pilkada. Artinya, norma-norma tersebut tetap berlaku sepanjang dimaknai sebagai pemisahan antara pemilu nasional dan pemilu lokal. Putusan ini juga mengisyaratkan urgensi agenda penyusunan reformasi terhadap undang-undang yang terkait dengan politik dan pemilihan umum.

    Mahal, Melelahkan, dan Potensi Politisasi Baru?

    Meski Putusan MK yang memilih untuk memisahkan antara pemilu nasional dan pemilu lokal memiliki landasan dan pertimbangan rasional, tidak bisa dipungkiri bahwa putusan itu juga akan menyisakan sejumlah persoalan serius yang patut dikritisi. Pertama, persoalan efisiensi anggaran. Jika pemilu lima kotak sebelumnya dianggap rumit, maka pemilu dua babak justru berpotensi jauh lebih mahal. Pelaksanaan dua kali pemilu dalam satu siklus lima tahunan berarti penggandaan seluruh instrumen logistik, pengamanan, serta biaya kampanye. Untuk negara yang pada Pemilu dan Pemilukada 2024 menganggarkan lebih Rp100 triliun, beban fiskal ini jelas signifikan dan memerlukan pertimbangan ulang dari sisi efisiensi dan keberlanjutan keuangan negara.

    Kedua, dari sisi partisipasi publik, model dua kali pemilu dalam lima tahun berisiko menurunkan tingkat keterlibatan pemilih. Pemilu lokal yang dianggap kurang menarik dibanding pemilu presiden dikhawatirkan memicu kejenuhan, apatisme politik, dan menurunnya legitimasi hasil pemilu di daerah. Ketiga, potensi politisasi masa transisi juga tidak bisa diabaikan. Jika tidak ada pengaturan yang tegas dan transparan, kekosongan jabatan akibat jeda waktu antara pemilu nasional dan lokal berpotensi diisi oleh penjabat kepala daerah yang ditunjuk pemerintah pusat, yang pada akhirnya membuka ruang sentralisasi kekuasaan dan penyalahgunaan wewenang atas nama transisi. Selain itu, untuk anggota DPRD juga dipastikan diperpanjang masa jabatannya atau diganti dengan kebijakan pergantian antar waktu (PAW) dari masing-masing partai yang sarat dipolitisasi.

    Dengan demikian, putusan ini, meskipun progresif dan terkesan lebih rasional, tetaplah memerlukan desain kebijakan lanjutan yang cermat agar tidak menimbulkan efek paradoksal yang justru melemahkan kualitas demokrasi itu sendiri. Sebab pada hakikatnya, tidak ada kata murah untuk sebuah sistem demokrasi—baik dalam arti finansial maupun dalam pengertian sosial dan institusional yang lebih luas. Demokrasi selalu menuntut investasi besar: biaya anggaran, energi politik, serta kapasitas kelembagaan. Karena itu, yang terpenting bukan semata penghematan, melainkan bagaimana seluruh proses itu diarahkan untuk menghasilkan politik yang lebih akuntabel, representatif, dan berintegritas

    Memisahkan Pemilu, Menyusun Ulang Demokrasi

    Putusan MK yang memisahkan antara pemilu nasional dan pemilu lokal memiliki semangat bukan hanya bertujuan mengatur teknis tahapan elektoral, melainkan refleksi/evaluasi atas nilai-nilai dan praktik demokrasi selama ini. Desain pemilu bukanlah ruang kosong tanpa makna ideologis; ia merupakan cermin dari arah dan komitmen politik kita sebagai bangsa dalam menjaga kedaulatan rakyat. Namun, desain yang ideal tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial-politik hari ini—mulai dari kapasitas pemilih, kondisi partai politik, hingga birokrasi penyelenggara pemilu. Karena itu, pemisahan pemilu bukan jaminan perbaikan demokrasi, melainkan peluang untuk menuju ke sana, asalkan disertai reformasi menyeluruh yang konsisten dan konkrit. Tanpa penguatan institusi, pendidikan politik yang masif, pembiayaan partai yang akuntabel, dan seleksi calon yang ketat, pemisahan pemilu hanya akan memindahkan beban dari lima kotak suara menjadi dua kalender yang sama padatnya.

    Maka, putusan ini harus dimaknai bukan hanya sebagai rekayasa konstitusional, tetapi juga ajakan bersama untuk berpikir ulang, yakni: bagaimana kita merancang ulang hubungan antara rakyat dan negara dalam sistem elektoral yang lebih sehat? Apakah kita siap menyambut pembaruan ini secara utuh, atau justru akan terjebak dalam transisi yang menambah kerumitan demokrasi kita yang belum matang?

    Jawaban dari keduanya ialah bergantung pada sejauh mana negara ini, partai politik, dan publik bersedia menata ulang bukan hanya jadwal, tetapi substansi dari demokrasi itu sendiri.

    Retno Widiastuti. Dosen Hukum Tata Negara dan Peneliti PSHK Fakultas Hukum UII

    (imk/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gedung Apartemen Ambruk di Pakistan, 16 Orang Tewas-13 Terluka

    Gedung Apartemen Ambruk di Pakistan, 16 Orang Tewas-13 Terluka

    Islamabad

    Sebuah gedung apartemen lima lantai yang dihuni sekitar 100 orang di wilayah Karachi, Pakistan, ambruk. Sedikitnya 16 orang tewas dalam insiden itu, dengan petugas penyelamat terus bekerja di tengah panas terik untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

    Otoritas setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), mengatakan bahwa bangunan itu telah dinyatakan tidak aman dan pemberitahuan penggusuran telah dikirimkan kepada para penghuni selama tiga tahun terakhir. Namun para pemilik dan penyewa apartemen itu mengaku tidak menerima pemberitahuan apa pun.

    Sejumlah warga setempat melaporkan mendengar suara retakan sesaat sebelum gedung apartemen yang ada di kawasan miskin Lyari di Karachi itu ambruk pada Jumat (4/7) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Area itu pernah dilanda kekerasan geng dan dianggap sebagai salah satu area paling berbahaya di Pakistan.

    Keterangan terbaru dari dokter bedah kepolisian untuk departemen kesehatan provinsi setempat, Summiaya Syed, menyebutkan sedikitnya 16 orang dikonfirmasi tewas dalam insiden tersebut sejauh ini.

    Sekitar 13 orang lainnya, sebut Syed, mengalami luka-luka. Banyak korban diyakini berjenis kelamin perempuan, yang kebanyakan berada di rumah saat insiden itu terjadi.

    “Putri saya berada di bawah reruntuhan,” kata seorang warga setempat bernama Dev Raja (54) saat berbicara kepada AFP di lokasi kejadian.

    Tim penyelamat bekerja sepanjang malam, dengan keterangan keluarga-keluarga korban pada Sabtu (5/7) menyebut sedikitnya delapan orang diyakini masih terjebak di balik reruntuhan bangunan.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Seorang pejabat senior pemerintah distrik setempat, Javed Nabi Khoso, mengatakan kepada AFP bahwa pemberitahuan telah dikirimkan pada tahun 2022, tahun 2023, dan tahun 2024 kepada para penghuni apartemen tersebut.

    “Kami tidak ingin memaksakan perintah kami. Kami bekerja secara bertahap dan mengirimkan pemberitahuan kepada mereka untuk meninggalkan gedung. Mereka tidak menanggapi pemberitahuan itu dengan serius,” katanya.

    Namun salah satu pemilik dan penghuni apartemen tersebut, Imran Khaskeli, membantah adanya pemberitahuan dari otoritas terkait.

    “Apakah Anda pikir kami sudah gila tinggal di gedung yang tidak aman bersama keluarga kami?” ucapnya.

    Khaskeli mengatakan kepada AFP bahwa dirinya telah melihat retakan pada pilar-pilar gedung pada Jumat (4/7) pagi. “Saya mengetuk semua pintu dan meminta keluarga-keluarga untuk segera pergi,” ujarnya.

    Dia menyebut ada sekitar 40 keluarga yang tinggal di gedung tersebut, namun banyak yang mengabaikan peringatannya. Keterangan dari pejabat senior kepolisian setempat, Arif Aziz, menyebut hingga 100 orang diperkirakan tinggal di dalam gedung tersebut.

    Abid Jalaluddin Shaikh, yang memimpin operasi penyelamatan pemerintah di lokasi kejadian, mengatakan kepada AFP bahwa operasi pencarian dan penyelamatan diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu (5/7) malam.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bawa Kabur dan Perkosa Remaja, Pria di Rohil Ditangkap Polisi

    Bawa Kabur dan Perkosa Remaja, Pria di Rohil Ditangkap Polisi

    Jakarta

    Seorang pria pria berinisial F (21) ditangkap polisi setelah membawa lari remaja 16 tahun Rokan Hilir (Rohil), Riau. Selama 6 hari, pelaku yang bekerja sebagai nelayan itu memperkosa korban.

    Kasus ini terungkap setelah orang tua korban melaporkannya ke polisi. Polisi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dan mengamankan pelaku.

    Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni mengungkapkan kejadian berawal pada Kamis (26/6) sore hari, korban berangkat dari rumah menuju ke rumah temannya di Kecamatan Pasir Limau Kapas. Keesokannya, diketahui, korban dijemput oleh pelaku pada Jumat (27/6).

    “Pada hari Jum’at sekira jam 03.00 WIB, saat itu korban dijemput oleh pacarnya dan dibawa ke salah satu perumahan,” kata Isa, Sabtu (5/7/2025).

    Di sana, pelaku memperkosa korban selama 4 kali. Di sisi lain, orang tua yang khawatir karena korban tak kunjung pulang akhirnya mencari korban.

    “Orang tua korban bersama keluarganya berhasil menjemput paksa korban lalu membawanya pulang ke rumah. Atas kejadian tersebut keluarga korban merasa malu dan melaporkannya ke Polsek Panipahan,” imbuhnya.

    “Terlapor mengakui bahwa memang benar telah membawa lari anak perempuan di bawah umur tanpa izin dari orangtuanya, dan ia mengakui bahwa mereka memiliki hubungan pacaran dan telah menyetubuhi korban sebanyak 4 kali,” tuturnya.

    Saat ini Z diamankan di Polres Rohil. Z dijerat Pasal 76E Jo pasal 82 Ayat (1) UU RI no 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI no 23 tahun 2002 ttg perlindungan anak Jo Pasal 332 Ayat (1) KUHPidana.

    (mea/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BSU 2025 Bisa Dicairkan Lewat Kantor Pos, Begini Cara Ambilnya

    BSU 2025 Bisa Dicairkan Lewat Kantor Pos, Begini Cara Ambilnya

    Jakarta

    Mulai 3 Juli 2025, dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 dapat dicairkan lewat kantor pos di seluruh Indonesia. Ini diperuntukkan bagi penerima BSU 2025 yang tidak memiliki rekening Bank Himbara.

    Sebelum datang ke kantor pos, pastikan Anda sudah mendapat bukti resmi penerima BSU. Simak cara ambil dana BSU di kantor pos.

    Cara Cek Status BSU di Aplikasi Pospay

    Pencairan dana BSU lewat kantor pos dilakukan bagi penerima yang tidak memiliki rekening Bank Himbara dan penerima yang datanya masuk dalam kategori penyaluran melalui pos. Pengecekan status BSU 2025 bisa dilakukan melalui aplikasi Pospay, dengan cara:

    Unduh aplikasi Pospay di Play Store/App StoreBuka aplikasiKlik ikon huruf “i” berwarna oranye di kanan bawah layar utamaKlik logo keempat ‘Bantuan Sosial’ (simbol berwarna oranye dan abu-abu)Lalu, akan muncul kolom “Jenis Bantuan”Pada kolom “Silakan pilih jenis bantuan”, pilih “Bantuan Subsidi Upah Tahun 2025″Masukkan NIK KTP, lalu klik “Cek Status Penerima”Jika data sesuai, Anda akan diminta memasukkan foto e-KTPKlik tombol kamera dan pastikan hasil foto e-KTP jelasLengkapi seluruh data pribadi penerima Pospay BSU, lalu klik “Lanjutkan”Kemudian, akan muncul QR Code untuk pencairan dana di kantor posSimpan QR Code tersebut untuk ditunjukkan pada petugas kantor pos.Syarat Ambil BSU di Kantor Pos

    Berikut dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk mencairkan BSU di kantor pos.

    KTP asli dan salinannya (fotokopi)KK asli dan fotokopiBukti penerima BSU Nomor HP yang masih aktif

    Ini langkah-langkah untuk mencairkan dana BSU 2025 sebesar Rp 600.000 di kantor pos terdekat.

    Penerima BSU wajib hadir sendiri, tidak boleh diwakilkanJika terdaftar sebagai penerima BSU 2025, datang langsung ke kantor pos sesuai alamat domisili dengan membawa dokumen yang diperlukanLalu, ambil nomor antrean khusus pencairan BSUPetugas akan memverifikasi identitas dan dokumenJika lolos verifikasi, dana BSU akan diberikan kepada penerima.

    (kny/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemkot Harap Perbaikan Jalan Terdampak Longsor di Batutulis Segera Rampung

    Pemkot Harap Perbaikan Jalan Terdampak Longsor di Batutulis Segera Rampung

    Bogor

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) dalam perbaikan jalan di Batutulis yang hancur akibat tanah longsor. Perbaikan jalan itu diharapkan segera selesai dan bisa digunakan sementara untuk kendaraan roda dua akhir bulan ini.

    “Kami memahami kebutuhan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, kami berharap akses sementara untuk roda dua dapat difungsikan kembali pada akhir bulan ini,” kata Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, dikutip Sabtu (5/7/2025).

    Dedie mengatakan perbaikan terus dilakukan untuk memastikan kemana-mana struktur di sekitar underpass. Sehingga kejadian serupa tak terulang.

    “Kami terus memantau progres pekerjaan perbaikan longsor di Batutulis yang dikerjakan oleh BTP. Tiga fokus utama saat ini adalah pengerjaan pondasi pancang untuk beronjong, pembangunan beronjong, dan saluran U-Ditch, serta perapihan tanah di area underpass,” bebernya.

    Selain itu, proses pengadaan tanah untuk pembangunan trase baru juga tengah dilakukan. Dia menyebut saat ini Pemkot Bogor telah masuk tahap penganggaran dan penyelesaian desain teknisnya.

    “Kami sedang mempercepat proses penganggaran dan penyusunan desain teknis trase baru, agar penanganan jangka panjang dapat dilakukan tahun ini juga. Kami ingin solusi yang komprehensif, bukan sekadar tambal sulam,” tuturnya.

    Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono menyampaikan pihaknya telah menggandeng Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) untuk melakukan proses normalisasi secara bertahap di lokasi terdampak.

    “Kami berkomitmen dan serius dalam percepatan penanganan bencana alam longsor di Batu Tulis. Berbagai upaya terus kami lakukan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan,” ujar Allan dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6).

    Sementara itu, Kepala BTP Bandung Endang Setiawan mengatakan, penanganan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I difokuskan pada pembersihan material longsor dan penstabilan lereng di sekitar Jalan R. Saleh Danasasmita, dengan target penyelesaian kurang dari dua bulan.

    (rdh/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gus Ipul Ungkap 100 Sekolah Rakyat Dibuka 14 Juli, Tampung 9.700 Siswa

    Gus Ipul Ungkap 100 Sekolah Rakyat Dibuka 14 Juli, Tampung 9.700 Siswa

    Jakarta

    Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkap 100 Sekolah Rakyat yang menampung 9.700 siswa siap diluncurkan pada 14 Juli mendatang. Gus Ipul mengatakan pembelajaran pertama akan dimulai dengan orientasi pengenalan guru dan siswa.

    “Ya, jadi untuk 14 Juli yang akan datang akan dimulai proses pembelajaran di 100 titik. Diawali dengan matrikulasi, jadi nanti ada masa pengenalan, masa orientasi bagi guru, siswa untuk kemudian diharapkan setelah ada masa orientasi itu proses belajarnya bisa dimulai,” kata Gus Ipul di di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).

    Gus Ipul mengatakan pada hari pertama peluncuran 100 Sekolah Rakyat itu akan dilakukan cek kesehatan. Dia mengatakan Kemensos menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam proses pengecekan tersebut.

    “Nah yang akan kita lakukan pada tanggal 14 itu dalam rencana itu, 14 itu adalah dimulai dengan cek kesehatan bersama. Jadi nanti kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan melakukan cek kesehatan bersama untuk guru, untuk tenaga kependidikan, dan untuk para siswa,” kata Gus Ipul.

    Dia mengatakan ada 1.469 guru yang lolos seleksi untuk mengajar di 100 Sekolah Rakyat yang akan diluncurkan pada 14 Juli tersebut. Dia menuturkan pihaknya juga akan melakukan talent mapping untuk pemetakan siswa.

    “Nah setelah itu pada hari berikutnya sudah ada jadwal yang disusun oleh satgas, apa saja yang akan dikerjakan, jadwalnya seperti apa, secara rinci,” tambahnya.

    “Bukan yang mendaftar, yang sudah tercatat ya sebagai siswa sekolah rakyat di 100 titik itu 9.700 lebih siswa. Untuk di 100 titik pertama. Nah di 100 titik kedua itu target ya ini baru target, itu insyaallah sampai bisa menampung 10.000 siswa. Ini masih target. Belum realisasi. Realisasinya sampai sekarang kita sekitar 5.000 lebih sudah per hari ini,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan peluncuran 100 Sekolah Rakyat pada 14 Juli tersebut, tidak akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, dia berharap peluncuran proses pembelajaran nantinya dapat dilakukan langsung oleh Prabowo.

    (mib/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wamensos Ungkap Kesiapan Kurikulum-Sarana Prasarana Sekolah Rakyat

    Wamensos Ungkap Kesiapan Kurikulum-Sarana Prasarana Sekolah Rakyat

    Jakarta

    Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto disebut sudah siap meluncur pada bulan ini. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sudah nyaris selesai dikerjakan sesuai rencana.

    Dalam program ‘Indonesia Bicara’ TVRI bertema ‘Sekolah Rakyat: Harapan Baru Pendidikan Merata’ pada Jumat (4/7) kemarin, Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono menjelaskan kesiapan berbagai aspek, mulai dari kurikulum, tenaga pendidik, hingga sarana dan prasarana.

    “Untuk Sekolah Rakyat ini yang mempersiapkan bukan hanya Kemensos, tapi lintas kementerian. Alhamdulillah progresnya sesuai target,” ujarnya.

    Dia mencontohkan, salah satu sekolah rakyat di Magelang sudah siap 98 persen.

    “Gedung, guru, siswa, kepala sekolah sudah siap. Rencananya 14 Juli mulai masa orientasi sebelum launching oleh Presiden,” urainya.

    Agus Jabo menjelaskan, meskipun data penduduk miskin tersebar luas di Indonesia, lokasi sekolah rintisan saat ini lebih banyak memanfaatkan gedung milik Kemensos yang memang dominan berada di Jawa dan Sumatera.

    Namun ia memastikan, ke depan, sekolah permanen akan tersebar merata di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Saat ini Kemensos tengah melakukan verifikasi dan asesmen usulan lahan dari berbagai daerah sebelum diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk dicek kelayakannya.

    “Presiden maunya ideal itu lahannya 8,2 hektare, minimal 5 hektare. Harus milik pemerintah, tidak di daerah rawan bencana, kontur tanahnya juga harus sesuai,” tambahnya.

    “Pak Presiden ingin supaya dengan Sekolah Rakyat ini bisa memutus transmisi kemiskinan. Semua anak Indonesia harus sekolah, sehat, pintar. Kalau orang tuanya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak,” katanya.

    Program ini pun disambut antusias keluarga penerima manfaat. Agus Jabo berkisah banyak orangtua yang terharu dan menangis bahagia saat mendengar anaknya bisa melanjutkan pendidikan.

    “Mereka rata-rata bilang sambil menangis, tidak ingin anaknya bernasib sama. Bahkan di Temanggung, saking bahagianya sampai sujud di kaki Pak Menteri,” tutur Agus Jabo.

    Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program ini mencapai sekitar Rp2 triliun, dengan estimasi Rp200 miliar per titik pembangunan sekolah permanen. Anggaran tersebut mencakup pembangunan gedung dan operasional pendidikan.

    Untuk sekolah rintisan saat ini, Kemensos memanfaatkan gedung yang sudah ada lalu direnovasi. Kapasitasnya pun terbatas, misalnya hanya empat kelas. Nantinya siswa-siswa rintisan akan dipindahkan ke sekolah permanen yang dibangun lebih besar.

    “Kalau lahan itu milik Kemensos, nanti bisa dilanjutkan sebagai sentra layanan sosial. Kalau milik Pemkab/Pemkot bisa difungsikan untuk layanan sosial daerah,” jelasnya.

    Sekolah Rakyat ke depan akan menerapkan sistem asrama (boarding school), dengan target satu sekolah memuat jenjang SD, SMP, dan SMA dalam satu kawasan. Setiap sekolah minimal bisa menampung 1.000 siswa.

    “Rencananya satu rombel 25 siswa, kebutuhan gurunya sekitar 1.544 guru untuk 100 titik. Kalau SD 600, SMP 300, SMA 300, bisa 1.200 siswa dalam satu lokasi,” kata Agus Jabo.

    “Bayangkan kalau nanti ada 500 sekolah dengan masing-masing 1.000 siswa, kita akan punya 500 ribu anak-anak unggulan yang berasal dari keluarga miskin,” tutupnya.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Komisi I DPR RI Gelar Fit and Proper Calon Dubes, Ini yang akan Didalami

    Komisi I DPR RI Gelar Fit and Proper Calon Dubes, Ini yang akan Didalami

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono mengatakan pihaknya akan menggelar fit and proper test calon duta besar (dubes) hari ini. Budi mengatakan pihaknya akan mendengarkan pemahaman dari para calon dubes tersebut.

    “Ya kira-kira kita akan mendengarkan pemahaman calon duta besar negara-negara sahabat, ya tentu mengenai politik luar negeri Indonesia,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).

    “Tapi juga negara-negara yang mereka akan bertugas kita akan mendengarkan, pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut,” sambungnya.

    Budi mengatakan usai fit and proper test, pihaknya akan menggelar rapat internal terlebih dulu. Setelahnya, kata dia, pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada pimpinan DPR mengenai calon-calon dubes tersebut.

    “Biasanya kita setelah mungkin semua sudah dilaksanakan proper test, Komisi I akan rapat internal lagi untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi kepada pimpinan DPR,” jelasnya.

    Budi mengaku tak dapat memastikan akan ada calon dubes lolos atau tidak. Namun, dia meyakini jika pemerintah telah memberikan pertimbangan matang saat memilih calon-calon dubes tersebut.

    “Saya sekilas sudah melihat rekam jejak para calon dan saya rasa sangat-sangat mumpuni, sangat baik dan kita lihat proses hari ini dan besok. Saya rasa kami dari Komisi I saya atas nama Partai Gerindra mendukung penuh usulan-usulan dari pemerintah,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar fit and proper test 12 calon Dubes hari ini. Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, pagi dan siang.

    (amw/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menbud Dorong Leang-Leang Jadi ‘Kapsul Waktu’ Peradaban Manusia

    Menbud Dorong Leang-Leang Jadi ‘Kapsul Waktu’ Peradaban Manusia

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, membuka Konferensi Internasional Gau’ Maraja Leang-Leang Maros. Konferensi ini menjadi wadah bagi para arkeolog, antropolog, budayawan, dan peneliti untuk mendalami nilai sejarah dan kebudayaan kawasan Leang-Leang.

    Dalam konferensi yang mengangkat tema ‘Leang-Leang Maros sebagai Gerbang Peradaban Manusia Purba Dunia’ ini, Fadli menyampaikan empat poin kunci yang menurutnya penting dibahas dalam konferensi ini. Pertama, menyoroti nilai penting dan universal Leang-Leang.

    “Dinding Gua Leang-Leang bukan sekadar formasi batuan biasa, melainkan kanvas monumental tempat manusia modern pertama kali mengekspresikan pemikiran artistiknya,” kata Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).

    Fadli menekankan lukisan figuratif tertua di dunia-yang berusia lebih dari 51.200 tahun-berasal dari kawasan ini. Bahkan, temuan tersebut telah mengguncang dunia arkeologi internasional.

    Fadli pun mendorong pentingnya membangun narasi global yang memposisikan kawasan ini sebagai ‘kapsul waktu’ abadi tempat nenek moyang manusia merancang pondasi peradaban pertama.

    Kedua, berkaitan dengan pendekatan baru terhadap pelestarian, yaitu reinventing warisan, lebih dari sekadar konservasi. Fadli menilai pelestarian konvensional saja tidak cukup untuk menjawab tantangan zaman.

    “Kita perlu melakukan reka ulang menyeluruh terhadap kebudayaan melalui terobosan multidisiplin,” kata Fadli.

    Lalu, redesigning, yakni menjadikan gua sebagai ‘laboratorium hidup’ yang menghidupkan masa lalu. Terakhir, reinvigorating lewat program residensi dan pertukaran peneliti.

    Ketiga, Fadli menekankan warisan budaya memiliki peran strategis sebagai pengungkit ekonomi masyarakat lokal. Ia menyampaikan pelestarian budaya harus terintegrasi dengan penguatan ekonomi dan perlindungan lingkungan.

    “Visi besar kita harus berdiri di atas tiga pilar: pelestarian, pemberdayaan ekonomi lokal, dan tanggung jawab ekologis,” katanya.

    Fadli juga mengangkat pentingnya pengembangan green tourism, pemanfaatan teknologi untuk pengalaman edukatif, serta pendekatan adaptive reuse, seperti penyelenggaraan konferensi dan kegiatan ilmiah langsung di sekitar situs.

    Keempat, Fadli menyampaikan pentingnya kolaborasi holistik lintas sektor dan lintas budaya. Dalam pidatonya, ia mengutip filosofi Bugis Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, yang berarti saling membantu dan menopang dalam suka maupun duka.

    “Filosofi ini menjadi pondasi dari setiap inisiatif bangsa kita, dan sangat relevan dalam upaya konservasi warisan budaya, seperti Leang-Leang,” ucapnya.

    Pada kesempatan ini, Fadli pun mendorong pelibatan aktif komunitas lokal, pelatihan pemandu sebagai duta budaya, serta penguatan jejaring riset bersama lembaga, seperti BRIN dan universitas internasional.

    Fadli menekankan untuk mencapai status Warisan Dunia UNESCO, dibutuhkan riset multidisiplin, pembentukan tim nominasi yang terstruktur, serta strategi holistik dengan dampak berkelanjutan bagi masyarakat dan wilayah sekitar.

    Menutup pidatonya, Fadli menyerukan tekad kolektif untuk menjadikan Leang-Leang sebagai episentrum renaisans prasejarah dunia.

    “Leang-Leang bukan hanya jendela untuk melihat kembali masa lalu manusia, melainkan juga merupakan teropong canggih yang mengarahkan pandangan kita menuju masa depan berkelanjutan,” imbuhnya.

    Ia juga mengajak masyarakat, khususnya akademisi dan generasi muda untuk menjadikan kebudayaan Indonesia bukan sekadar warisan yang dilestarikan, tetapi kekuatan dinamis yang berkembang melalui inovasi dan kolaborasi.

    “Mari berpartisipasi, berkreasi, dan bersinergi memajukan kebudayaan Indonesia,” tutupnya.

    Sebagai informasi, berlangsung pada tanggal 4 sampai 5 Juli 2025, konferensi internasional ini diisi oleh sejumlah narasumber terkemuka dari dalam maupun luar negeri. Mereka membahas warisan arkeologi, sejarah, budaya, serta strategi pengelolaan kawasan Maros-Pangkep secara berkelanjutan.

    Konferensi ini dihadiri para pakar internasional, termasuk Prof. Campbell Macknight (ANU), Dr. Herry Yogaswara (Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN), Dr. Stephen Druce (Universiti Brunei Darussalam), hingga Prof. Zuliskandar Ramli (UKM), yang membahas sejarah, budaya, hingga strategi pengelolaan kawasan Maros-Pangkep.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini