Category: Detik.com News

  • Delpedro dan 6 Tersangka Kasus Hasutan Aksi Anarkis Masih Diperiksa Polda Metro

    Delpedro dan 6 Tersangka Kasus Hasutan Aksi Anarkis Masih Diperiksa Polda Metro

    Jakarta

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi telah membenarkan pihaknya menangkap Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen dengan dugaan melakukan ajakan aksi anarkis melalui media sosial. Ade Ary membeberkan Delpedro bersama tersangka lain sedang dilakukan pemeriksaan sampai saat ini.

    “Sampai dengan saat ini, terhadap para tersangka masih dilakukan pemeriksaan secara mendalam oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya guna dilakukan terus pendalaman-pendalaman dan pengumpulan fakta-fakta,” kata Ade Ary dalam konferensi pers di Mapolda Metro, Jakarta, Selasa (2/9/2025).

    “Karena penyidikan itu harus dilakukan secara hati-hati secara cermat, proporsional, terukur berdasarkan SOP yang berlaku,” sambungnya.

    Ade Ary menekankan pihaknya akan melakukan proses hukum secara profesional hingga tuntas.

    “Perlu kami tegaskan di awal bahwa komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap dan mengusut kasus ini secara tuntas dan profesional dan berdasarkan SOP yang berlaku,” kata dia.

    Sebelumnya, Ade Ary mengatakan bahwa ajakan Delpedro melibatkan pelajar, termasuk anak di bawah umur.

    “Bukan ajakan melakukan aksi demo. Ya, ajakan untuk melakukan anarki. Jadi mohon, saya ulangi lagi ya, ajakan hasutan yang provokatif untuk melakukan aksi anarkistis dengan melibatkan pelajar, termasuk anak,” ujar Ade Ary, dalam jumpa pers, di Polda Metro Jaya, Selasa (2/9).

    (fca/dhn)

  • Polisi Tahan 38 Tersangka Pembakaran Halte-Provokator Aksi Demo

    Polisi Tahan 38 Tersangka Pembakaran Halte-Provokator Aksi Demo

    Polda Metro Jaya telah menetapkan 38 tersangka pelaku kericuhan pada aksi demonstrasi di Jakarta beberapa waktu lalu. Para tersangka kini telah ditahan.

    Mereka adalah pelaku pembakaran Halte di Senayan hingga melempar petugas dengan molotov dan batu.

  • Ribuan Warga Serbia Protes Tragedi Stasiun, Desak Presiden Mundur

    Ribuan Warga Serbia Protes Tragedi Stasiun, Desak Presiden Mundur

    Foto

    Tripa Ramadhan – detikNews

    Selasa, 02 Sep 2025 20:00 WIB

    Serbia – Ribuan warga Serbia turun ke jalan di Beograd usai tragedi stasiun yang tewaskan 16 orang. Mereka menuntut keadilan bagi korban dan pemilu cepat ganti Presiden.

  • Nggak Ada Demo, Jadi Rekreasi

    Nggak Ada Demo, Jadi Rekreasi

    Jakarta

    Depan gerbang Gedung DPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat mendadak jadi tempat rekreasi alih-alih demo sore ini. Warga berkumpul di sekitaran depan gerbang sambil membawa anak hingga memotret situasi terkini.

    Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (2/8/2025) warga tampak ramai berada di depan gerbang sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Masing-masing mereka ada yang hanya singgah sebentar membuat video pendek, atau sekadar membeli kopi dari pedagang yang mangkal di sana.

    Di samping itu, sejak siang banyak relawan yang mampir untuk sekadar membagikan makanan dan minuman gratis. Ada juga beberapa orang yang memborong dagangan para pedagang di sekitar untuk dibagikan gratis.

    Juwito (58) warga Palmerah, Jakarta Barat datang ke depang gerbang DPR RI bersama dua anaknya. Dia mengaku sengaja membawa buah hatinya itu dengan niat awal melihat demo.

    “Tadi saya mau lihat demo, tapi nggak ada. Jadi saya ajakin (anak) untuk mampir. Kemarin ada kan itu, saya sih yakin aman, karena kan dijagain,” kata Juwito saat ditemui di lokasi, Selasa (2/8/2025).

    Namun, sampai sore ini belum tampak massa aksi yang tiba di depan DPR. Sehingga Juwito menyebutnya rekreasi sore.

    “Iya malah jadi rekreasi sekarang, ngajak anak main ya,” jelas dia.

    “Iya ini pertama kali ngajak anak ke sini, lihat rumah wakil rakyat katanya hahaha,” ungkapnya.

    Meski begitu, Juwito menyebut tetap memastikan bahwa tempat yang akan dikunjunginya. Sebelum memutuskan untuk berhenti, dia memastikan bawah sore ini tidak ada demo yang pecah di depan DPR.

    “Ya sebelumnya saya cek dulu, aman, jadi saya nggak takut bawa anak. Kalau kemarin nggak ngajak, takut kena gas air mata,” sambung dia.

    (azh/azh)

  • Tema dan Link Download Logo

    Tema dan Link Download Logo

    Jakarta

    HUT ke-80 PMI diperingati pada tanggal 17 September 2025. Palang Merah Indonesia (PMI) telah merilis tema dan logo HUT ke-80 PMI sebagai identitas peringatan tahun ini.

    Berikut informasinya.

    Mengutip dari Surat Edaran PMI Nomor 398/Humas/VII1/2025 tentang Peringatan HUT PMI ke-80 Tahun, HUT ke-80 PMI atau HUT PMI 2025 mengangkat tema besar #TebarkanKebaikan. Tema ini mengusung semangat untuk terus menularkan tindakan-tindakan kebaikan, sekecil apa pun, sebagai kontribusi nyata terhadap kemanusiaan.

    Di tengah situasi dunia yang belum sepenuhnya damai serta tantangan krisis iklim dan bencana kemanusiaan lainnya, kita diajak untuk menjadi pelita harapan, melalui aksi dan teladan yang menginspirasi masyarakat luas.

    Diharapkan seluruh kegiatan HUT PMI dapat dilaksanakan sepanjang bulan September 2025, disesuaikan dengan waktu dan kondisi setempat.

    Logo HUT ke-80 PMILogo HUT ke-80 PMI (Foto: Dok. PMI)Sejarah Berdirinya PMI

    Mengutip dari situs resminya, Palang Merah Indonesia (PMI) berhasil didirikan pada 17 September 1945, di bawah kepemimpinan Drs. Mohammad Hatta. Karena hanya diperbolehkan satu organisasi nasional per negara, pada 16 Januari 1950, pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Penyerahan tersebut diwakili oleh Dr. B. Van Trich dari NERKAI dan Dr. Bahder Djohan dari PMI.

    Selanjutnya, pada Oktober 1950, PMI diterima sebagai anggota ke-68 dari Liga Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yang kini dikenal sebagai Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

    PMI terus memberikan bantuan, yang mendorong pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 25 pada 16 Januari 1950, dan memperkuatnya dengan Keputusan Presiden No. 246 pada 29 November 1963. Keputusan tersebut mengakui keberadaan PMI dan menugaskannya untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana dan perang sesuai dengan Konvensi Jenewa 1949.

    Pada tahun 2018, PMI menjadi organisasi kemanusiaan yang sah berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2018 tentang Urusan Palang Merah. Undang-undang ini mewajibkan PMI untuk melaksanakan kegiatan Palang Merah sesuai dengan Konvensi Jenewa 1949, dengan tujuan untuk mencegah dan mengurangi penderitaan serta melindungi korban perang dan bencana tanpa diskriminasi berdasarkan agama, kewarganegaraan, etnis, ras, jenis kelamin, status sosial, atau pandangan politik.

    (kny/idn)

  • Gibran Melayat ke Rumah Siswa SMK Tangerang Meninggal Usai Ikut Demo

    Gibran Melayat ke Rumah Siswa SMK Tangerang Meninggal Usai Ikut Demo

    Jakarta

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kapolda Banten Brigjen Hengki, dan Gubernur Banten Andra Soni, mengunjungi rumah duka Andika Lutfi Falah (16), pelajar yang meninggal dunia usai sempat ikut demonstrasi di Jakarta. Mereka bertakziah dan bertemu dengan orang tua Andika.

    Andra Soni bersama Hengki, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, Kapolresta Tangerang Kombes Andi Indra Waspada, datang berbarengan ke rumah duka di Puri Bidara Permai, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa (2/9/2025).

    Wapres Gibran Melayat ke Rumah Siswa SMK Tangerang Meninggal Usai Ikut Demo Foto: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kapolda Banten Brigjen Hengki, dan Gubernur Banten Andra Soni, mengunjungi rumah duka Andika Lutfi Falah (16), pelajar yang meninggal dunia usai sempat ikut demonstrasi di Jakarta. (dok. Polda Banten)

    Kemudian, Gibran datang menyusul dan ikut berbincang dengan orang tua Andika.

    Menurut Andra Soni, semua yang hadir menyampaikan belasungkawa. Gibran pun menyampaikan ungkapan duka cita dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya menyampaikan belasungkawa kepada Pak Tofur atas berpulangnya ananda tercinta. Saya bersama Pak Kapolda, Ketua DPRD, Bupati, dan tadi juga Pak Wapres berkesempatan hadir untuk takziah. Kami sampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga, semoga almarhum husnul khatimah,” kata Andra usai takziah.

    “Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga mengimbau kepada anak-anak dan masyarakat agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, dan sama-sama berdoa semoga kondisi tetap tertib, aman, dan damai di Provinsi Banten,” katanya.

    Sebelumnya, Andika Lutfi Falah meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit. Andika sempat mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta.

    “Keluarga dapat informasi itu pada Sabtu (30/8) sore. Kemudian keluarga langsung menjenguk korban,” ucap Sugiono, Ketua RT Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

    Sugiono mengatakan, berdasarkan hasil tim medis, korban mengalami luka berat pada bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul. Hal itu membuat almarhum tidak sadar cukup lama hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

    “Ketika sudah di rumah sakit, memang sudah kritis. Dan sempat masuk ke ruang ICU hampir satu hari satu malam,” ujarnya.

    Sementara itu, Kapolda Banten Hengki menyampaikan wilayahnya dalam kondisi kondusif. Ia pun meminta semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.

    “Mari sama-sama berpesan kepada seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pihak kampus, dan sekolah untuk bahu-membahu menjaga situasi. Kalau ada proses hukum, kita serahkan kepada yang berwenang. Mari kita sama-sama jaga wilayah hukum Polda Banten, wilayah Banten, agar tetap aman dan kondusif,” katanya.

    (aik/azh)

  • Rekrutmen KAI 2025 Diperpanjang sampai 3 September, Ini Tahapannya!

    Rekrutmen KAI 2025 Diperpanjang sampai 3 September, Ini Tahapannya!

    Jakarta

    Rekrutmen KAI 2025 diperpanjang sampai tanggal 3 September 2025. Seluruh proses rekrutmen tidak dipungut biaya alias gratis.

    Pendaftaran rekrutmen KAI 2025 dilakukan secara online melalui situs resmi e-recruitment.kai.id. Simak lagi informasi rekrutmen KAI 2025.

    Bersumber dari akun Instagram KAI (@kai121_), pendaftaran rekrutmen KAI 2025 diperpanjang berlangsung sampai 3 September 2025 melalui laman e-recruitment.kai.id. Seluruh proses dilaksanakan di masing-masing Daerah Operasi/Divisi Regional, dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan semuanya berjalan dengan transparan dan adil.

    Ada lima tahapan seleksi dalam rekrutmen KAI 2025, yaitu:

    Seleksi AdministrasiSeleksi Kesehatan AwalSeleksi PsikologiSeleksi WawancaraSeleksi Kesehatan Akhir (untuk formasi Polsuska ditambah Tes Kesamaptaan)

    5 Formasi Rekrutmen KAI 2025

    Berdasarkan informasi resmi dari KAI, ada lima formasi dalam rekrutmen KAI 2025, yaitu:

    Kondektur bertugas memimpin seluruh staf di kereta untuk memastikan pelayanan terbaik kepada penumpang selama perjalanan. Tugasnya bukan hanya memeriksa tiket, tetapi juga melayani kebutuhan, menerima masukan dan keluhan penumpang, dan siap membantu dengan senyum, sapa, salam, sopan, santun, semangat, dan siap melayani.

    2. Masinis

    3. Asisten PPKA

    Formasi yang terdiri dari beberapa posisi penting untuk mendukung kelancaran operasional kereta api, di antaranya Juru Langsir, Penjaga Rumah Sinyal, dan Petugas Pengawas Peron. Setiap posisi memiliki peran penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan.

    4. Pemeriharaan Sarana Prasarana Kereta Api

    Bertugas menjaga keandalan sarana dan prasarana kereta api, seperti lokomotif, kereta, rel, jembatan, dan persinyalan agar tetap aman dan layak pakai.

    5. Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api)

    Petugas yang jaga keamanan dan ketertiban, mencegah dan menindak pelanggaran di kereta, stasiun, dan jalur kereta api.

    (kny/idn)

  • Pimpinan Baleg DPR Harap RUU Perampasan Aset Mulai Dibahas Tahun Ini

    Pimpinan Baleg DPR Harap RUU Perampasan Aset Mulai Dibahas Tahun Ini

    Jakarta

    Wakil Ketua Baleg DPR Sturman Panjaitan berharap pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dimulai tahun ini. Sturman mengatakan DPR siap menampung aspirasi publik dan hati-hati dalam pembahasan.

    “Saya berharap di tahun ini (diusulkan ke pimpinan untuk dibahas),” kata Sturman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

    Legislator PDIP ini menyebut partainya juga ikut mengawal pembahasan RUU Perampasan Aset. RUU Perampasan Aset akan diusulkan pembahasannya oleh DPR.

    “Ya, itu harus (perintah partai mengawal). Semua rancangan undang-undang yang masuk di Badan Legislasi atau yang kami usulkan, itu perintah dari fraksi kami masing-masing untuk dikawal,” tambahnya.

    Sturman juga bicara peluang RUU Perampasan Aset rampung pada 2025. Sturman menekankan jangan sampai RUU yang disahkan oleh DPR justru minim partisipasi publik.

    Sturman menilai perlu kehati-hatian dalam pembahasan RUU Perampasan Aset. Sturman berharap undang-undang ini tak tumpang tindih dengan aturan yang lain.

    “Memang itu menjadi program nasional 2025. Kita akan lakukan, segera mungkin. Karena bahan yang dulu itu ada yang kurang pas. Makanya kita harus berhati-hati, jangan sampai itu penting di undang-undang itu,” ujar Sturman.

    “Tidak boleh tumpang tindih. Undang-undang itu harus searah, sejalan. Supaya tidak berlawanan. Makanya kita harus perlu hati-hati,” imbuhnya.

    Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menyatakan dukungan terhadap RUU Perampasan Aset. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan Prabowo sudah berkomunikasi dengan ketua umum partai politik terkait RUU Perampasan Aset.

    “Saya selalu sampaikan bahwa yang namanya produk undang-undang itu adalah produk politik. Menteri Sekretaris Negara juga sudah menyampaikan bahwa Presiden dalam hal ini sudah berkomunikasi dengan seluruh ketua-ketua umum partai politik,” kata Supratman kepada wartawan di kantor Kemenkum, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).

    (dwr/rfs)

  • Demonstrasi Berlanjut, PBB Soroti Kekerasan Aparat di Indonesia

    Demonstrasi Berlanjut, PBB Soroti Kekerasan Aparat di Indonesia

    Jakarta

    Ratusan mahasiswa menggelar aksi di sejumlah kota di Indonesia, meski dibayangi kekhawatiran represifitas aparat usai kerusuhan yang menewaskan delapan orang pada akhir pekan lalu. Insiden tersebut setidaknya menjadi salah satu tragedi terburuk selama dua dekade terakhir di Indonesia.

    Sedikitnya 500 orang berkumpul di depan Gedung DPR/MPR di Jakarta pada Senin (01/09) sore. Demonstrasi tersebut diawasi ketat oleh puluhan polisi. Awalnya, tentara juga terlihat di lokasi, tapi meninggalkan tempat setelah beberapa jam.

    Sementara itu, ribuan orang lainnya juga turun ke jalanan di Palembang. Menurut kantor berita AFP, ratusan orang juga dilaporkan berunjuk rasa di Banjarmasin, Yogyakarta dan Makassar.

    Sejak Minggu (31/08) pihak kepolisian dibantu TNI melakukan patroli skala besar. Mereka memasang sejumlah pos pemeriksaan di Jakarta pada Senin (01/09), kemudian menempatkan penembak jitu di beberapa lokasi strategis.

    Aksi protes ini juga mengguncang pasar finansial, berujung dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dari 3% pada awal perdagangan Senin (01/09), sebelum akhirnya sedikit kembali menguat.

    Apa pemicu protes di Indonesia?

    Kerusuhan dipicu pada akhir Agustus 2025, setelah pemerintah menambah fasilitas bagi anggota DPR.

    Awalnya, protes berlangsung damai. Namun, situasi memanas saat terjadi bentrokan dalam aksi protes pada Jumat (29/08) setelahpasukan Brimob melindas pengemudi ojek daring berusia 21 tahun, Affan Kurniawan, pada Kamis (28/08) malam.

    Kerusuhan kemudian merembet dari Jakarta ke sejumlah kota besar lainnya.

    Tuntutan 17+8 dari masyarakat sipil

    Berkaitan dengan aksi protes, konten bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat” mulai viral di media sosial pada Sabtu (30/08), setelah diunggah sejumlah figur publik populer. Unggahan tersebut berisi sederet tuntutan masyarakat kepada pemerintah dan DPR, yang dirangkum dari organisasi masyarakat sipil hingga petisi daring.

    Penamaan 17+8 sendiri dipilih sebagai simbol perjuangan baru dari Hari Kemerdakaan Indonesia, yakni 17 Agustus. Angka 17 mewakili tuntutan jangka pendek dengan tenggat 5 September 2025, sementara 8 adalah tuntutan jangka panjang dengan tenggat setahun, hingga 31 Agustus 2026.

    Tujuh belas tuntutan jangka pendek yang mendesak, meliputi penarikan TNI dari pengamanan sipil, membentuk tim investigasi independen terkait korban kekerasan aparat pada demo 28-30 Agustus 2025, membekukan kenaikan gaji dan tunjangan DPR, mempublikasi transparansi anggaran DPR, memeriksa anggota DPR yang bermasalah, menghukum tegas anggota DPR yang tidak etis, komitmen partai politik terhadap rakyat, melibatkan DPR dalam dialog terbuka, membebaskan demonstran, dan menghentikan kekerasan polisi.

    Tuntutan lainnya meliputi desakan untuk memproses hukum pelaku kekerasan, meminta TNI untuk segera kembali ke barak, memastikan TNI tidak mengambil alih fungsi Polri, memastikan komitmen TNI untuk tidak memasuki ruang sipil, memastikan upah layak di seluruh Indonesia, mengambil langkah darurat untuk cegah PHK massal, serta membuka dialog dengan serikat buruh.

    Sementara itu, delapan tuntutan jangka panjang berfokus pada reformasi sistemik yang meliputi desakan untuk reformasi DPR besar-besaran, reformasi partai politik, penyusunan rencana reformasi perpajakan yang lebih adil, pengesahan RUU Perampasan Aset, reformasi sistem di kepolisian, pencabutan mandat TNI dari proyek sipil, penguatan Komnas HAM, hingga peninjauan ulang kebijakan sektor ekonomi.

    Reaksi PBB terhadap kekerasan aparat di Indonesia

    Rentetan aksi protes serta represi aparat terhadap demonstran di Indonesia telah memicu perhatian global. Salah satunya datang dari Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB atau United Nations Human Rights Office of the High Commisioner yang merilis pernyataan pada Senin (01/09).

    Melalui pernyataannya, PBB menegaskan bahwa ‘pemerintah harus menjunjung tinggi hak atas kebebasan berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi sambil tetap menjaga ketertiban, sesuai dengan norma dan standar internasional, khususnya terkait pengelolaan aksi massa.’

    Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB juga menegaskan kembali bahwa ‘aparat keamanan, termasuk militer yang dikerahkan untuk penegakan hukum, harus mematuhi prinsip dasar penggunaan kekuatan dan senjata api.’

    Tak hanya itu, mereka juga mendesak dilakukannya ‘investigasi cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap dugaan pelanggaran HAM internasional, khususnya terkait penggunaan kekuatan’ dan mendorong kebebasan pers dalam melaporkan peristiwa secara bebas dan independen.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Editor: Muhammad Hanafi dan Rahka Susanto

    (ita/ita)

  • 10 Twibbon Hari PMI 2025 Terbaru dan Gratis, Cocok Dibagikan di Medsos!

    10 Twibbon Hari PMI 2025 Terbaru dan Gratis, Cocok Dibagikan di Medsos!

    Jakarta

    Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap 3 September. Tahun ini, peringatan jatuh pada Rabu, 3 September 2025. Salah satu cara menyemarakkan momen ini adalah dengan memasang twibbon bertema Hari PMI di media sosial.

    Berbagai pilihan twibbon dapat diakses gratis melalui platform Bingkai.id detikcom. Kamu bisa mengunggah foto dan membagikan twibbonnya di akun media sosial sebagai bentuk dukungan untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PMI.

    Daftar Link Twibbon Hari PMI 2025

    Berikut daftar link twibbon Hari PMI 2025 yang bisa dipakai:

    Twibbon Hari PMI 2025 (Foto: Bingkai.id Detikcom)

    Berikut ini langkah-langkah memasang foto dalam twibbon:

    Klik salah satu link twibbon yang ingin digunakan dari daftar di atasSetelah masuk ke situs Bingkai.id, klik “Pilih Desain” dan tentukan bentuk bingkai (Square atau Portrait)Klik “Lanjutkan” lalu unggah foto yang ingin dipasang pada bingkaiSesuaikan posisi foto di dalam bingkai. Jika sudah pas, klik “Lanjutkan”Klik “Unduh” untuk menyimpan hasil twibbon ke galeri perangkatTwibbon siap dibagikan ke berbagai platform media sosial

    Melalui pemasangan twibbon, masyarakat dapat menunjukkan dukungan terhadap misi kemanusiaan yang diusung PMI.

    Sejarah Hari Palang Merah Indonesia

    Mengutip laman resmi PMI, sejarah organisasi ini berawal dari 3 September 1945 ketika Presiden Soekarno memerintahkan pembentukan badan Palang Merah Nasional. Atas perintah tersebut, Menteri Kesehatan RI saat itu, dr. Buntaran, membentuk Panitia 5 yang beranggotakan dr. R. Mochtar sebagai ketua, dr. Bahder Djohan sebagai penulis, serta dr. Djoehana, dr. Marzuki, dan dr. Sitanala sebagai anggota.

    (wia/imk)