Category: Detik.com News

  • Kelaparan Warga Jadi Metode Perang Tak Boleh Ditoleransi

    Kelaparan Warga Jadi Metode Perang Tak Boleh Ditoleransi

    Jakarta

    Kepala World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak Israel untuk menghentikan bencana kelaparan yang melanda Gaza. Dia menyebut setidaknya 370 orang meninggal akibat malnutrisi.

    “Ini adalah bencana yang sebenarnya bisa dicegah Israel, dan bisa dihentikan kapan saja,” ujar Tedros kepada wartawan, dilansir AFP, Sabtu (6/9/2025).

    “Kelaparan warga sipil sebagai metode perang adalah kejahatan perang yang tidak boleh ditoleransi: melakukannya dalam satu konflik berisiko melegitimasi penggunaannya dalam konflik di masa mendatang,” tambahnya.

    Komentarnya muncul dua minggu setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana kelaparan di Gaza dan menyalahkan “penghalang sistematis” pengiriman bantuan kemanusiaan oleh Israel.

    Israel dengan tegas membantah bahwa tindakannya telah menyebabkan kelaparan di Gaza, dan bersikeras bahwa wilayah tersebut menderita “kekurangan buatan manusia yang direkayasa oleh Hamas”.

    Tedros mengulangi angka tersebut dan mengatakan bahwa angka tersebut mencakup “lebih dari 300 orang hanya dalam dua bulan terakhir”.

    “Orang-orang mati kelaparan sementara makanan yang seharusnya bisa menyelamatkan mereka teronggok di truk-truk yang jaraknya cukup jauh,” keluhnya.

    “Kelaparan rakyat Gaza tidak akan membuat Israel lebih aman, juga tidak akan memfasilitasi pembebasan para sandera,” tegasnya.

    (azh/azh)

  • Bocah Perempuan di Koltim Tewas Digorok Remaja yang Dendam Usai Diejek

    Bocah Perempuan di Koltim Tewas Digorok Remaja yang Dendam Usai Diejek

    Jakarta

    Bocah perempuan berinisial MZA (10) menjadi korban pembunuhan dengan cara digorok oleh remaja berinisial RH (18) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra). RH diduga dendam usai diejek oleh korban.

    Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha menjelaskan awalnya korban pergi mengaji bersama adik laki-lakinya berinisial W (7) di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, Jumat (5/9) sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itulah korban dan adiknya dicegat oleh pelaku RH.

    “Korban bersama adiknya ini mau pergi mengaji, lalu diadang oleh pelaku,” kata Irwan dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Jumat (5/9/2025).

    Pelaku sendiri mengadang korban sembari membawa parang. Lalu, korban dan adiknya melarikan diri ke kebun milik warga.

    “Pelaku membunuh korban (menggorok) di bagian leher dengan menggunakan parang,” tuturnya.

    “Kami juga belum paham kata-kata (ejekan) yang dilontarkan sampai dendam ini pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Kolaka Timur AKP Ahmad Fatoni saat dimintai konfirmasi terpisah.

    (azh/azh)

  • Gempa M 4,2 Terjadi di Maluku Tenggara Barat

    Gempa M 4,2 Terjadi di Maluku Tenggara Barat

    Jakarta

    Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 4,2 terjadi di Maluku Tenggara Barat, Maluku. Gempa itu ada di kedalaman 229 Km.

    “#Gempa Mag:4.2, 06-Sep-2025 01:26:07WIB,” demikian postingan X @infoBMKG, Sabtu (6/9/2025).

    Titik gempa berada di 6.09 Lintang Selatan, 129.87 Bujur Timur. Belum diketahui apakah gempa ini menyebabkan kerusakan ataupun korban jiwa.

    Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

    (azh/azh)

  • Golkar Tegaskan Hanya Akui SOKSI Kubu Misbakhun Usai Menkum Terbitkan SK

    Golkar Tegaskan Hanya Akui SOKSI Kubu Misbakhun Usai Menkum Terbitkan SK

    Jakarta

    Menteri Hukum (Menkum) Supratman menerbitkan surat keputusan (SK) terkait persetujuan perubahan kepengurusan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Partai Golkar menegaskan pihaknya hanya mengakui SOKSI pimpinan Mukhamad Misbakhun.

    Golkar mengacu pada SK Menteri Hukum Nomor AHU-0001556.AH.01.08.TAHUN 2025 Tentang Persetujuan Perubahan Perkumpulan SOKSI. Melalui SK itu, Kemenkum mengesahkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) XII SOKSI di Jakarta pada 20 Mei lalu yang dibuka langsung oleh Ketum Bahlil Lahadalia.

    “Kami memberikan selamat dan penghargaan kepada jajaran Depinas SOKSI yang baru mendapatkan pengesahan dari Kemenkum,” ujar Ketua Bidang Organisasi Kemasyarakatan DPP Partai Golkar Fahd Elfouz Arafiq kepada wartawan, Jumat (5/9/2025).

    Fahd menegaskan SK Kemenkum itu menutup pihak lain yang berupaya mengklaim sebagai pengurus sah SOKSI. Oleh karena itu, Golkar tidak akan mengakui kepengurusan SOKSI selain kubu Misbakhun.

    Fahd juga menyebut Golkar memastikan hanya ada satu SOKSI yang diakui sebagai pilar historis sekaligus pendiri partai berlambang beringin tersebut.

    Lebih lanjut, Fahd menyatakan legitimasi atas Depinas SOKSI hanya melekat pada kepengurusan yang sudah mendapat pengesahan resmi dari negara. Golkar berharap SOKSI di bawah kepemimpinan Misbakhun segera meningkatkan konsolidasi organisasi dan memperkuat kaderisasi.

    “Golkar meyakini, bersama SOKSI yang sah, kami akan memperkuat posisi sebagai partai besar, modern, dan relevan dengan tantangan bangsa,” imbuhnya.

    Dalam dokumen yang diterima, SK kepengurusan SOKSI termaktub dalam nomor AHU-0001556.AH.01.08 Tahun 2025 tentang persetujuan perubahan perkumpulan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). SK ini diterbitkan 2 September 2025.

    Dalam SK tersebut dijabarkan susunan pengurus dan pengawas:

    Ketua Umum: Mukhamad Misbakhun
    Sekjen: Puteri Anetta Komarudin
    Bendum: Anak Agung Bagus Mahendra Putra
    Ketua: Ahmadi Noor Supit.

    (azh/azh)

  • Gempa M 4,8 Guncang Jember

    Gempa M 4,8 Guncang Jember

    Jakarta

    Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 4,8 terjadi di Jember, Jawa Timur (Jatim). Gempa itu berada di kedalaman 10 Km.

    “#Gempa Mag:4.8, 05-Sep-2025 23:29:06WIB,” demikian postingan X @infoBMKG, Jumat (5/9/2025).

    Titik gempa berada di 9.69 Lintang Selatan, 113.80 Bujur Timur. Belum diketahui apakah gempa ini menyebabkan kerusakan ataupun adanya korban jiwa.

    Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

    (azh/azh)

  • Bupati Pati Minta Fokus Pansus DPRD Tak Melebar: Yang Disoalkan PBB Saja

    Bupati Pati Minta Fokus Pansus DPRD Tak Melebar: Yang Disoalkan PBB Saja

    Jakarta

    Rapat pansus pemakzulan Bupati Sudewo yang berjalan di DPRD Pati sempat memanas saat Ketua Dewas RSUD RAA Soewondo, Pati, Torang Manurung walk out. Bupati Pati Sudewo meminta tim Pansus Hak Angket DPRD Pati berfokus pada persoalan PBB-P2 saja.

    “Saya berharap Pansus itu tidak melebar ke mana-mana. Yang disoalkan PBB-P2, ya PBB-P2 saja, jangan ke mana-mana,” kata Sudewo saat ditemui di Masjid Agung Pati, dilansir detikJateng, Jumat (5/9/2025).

    Sudewo berharap tim Pansus Pemakzulan dirinya berfokus pada materi yang dibahas. Dia meminta Pansus Pemakzulan Bupati Pati itu tak melebar ke mana-mana.

    “Jangan live streaming ini dijadikan kesempatan untuk menelanjangi pemerintah,” jelasnya.

    Sudewo mengatakan tidak ada pemimpin di dunia ini yang sempurna. “Tidak ada pemimpin di dunia ini yang sempurna kecuali Nabi Muhammad. Nggak ada yang sempurna,” jelasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewas RSUD RAA Soewondo Pati, Torang Manurung, walk out saat menghadiri rapat Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo di DPRD Pati. Sontak rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati sempat memanas.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • 4 Pelaku Perusakan di Polres-Polsek di Jaktim Ditangkap

    4 Pelaku Perusakan di Polres-Polsek di Jaktim Ditangkap

    Jakarta

    Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) menangkap empat terduga pelaku perusakan sejumlah kantor polisi di wilayahnya. Aksi anarkis itu terjadi pada saat aksi demo pekan lalu.

    “Polsek Jatinegara dua orang, Polsek Cipayung satu orang, Polres Metro Jaktim satu orang,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan saat dikonfirmasi di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (5/9/2025).

    Dicky menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap peran terduga pelaku. Polisi juga masih memburu kelompok lain yang turut terlibat.

    “Perannya tidak saya sampaikan karena masih kami kejar kelompok-kelompoknya,” ujar Dicky.

    Sebelumnya, ratusan massa menyerang Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) sehingga puluhan kendaraan berupa mobil dan sepeda motor yang terparkir di depan gedung hangus terbakar, Sabtu (30/8) dini hari.

    Tindakan anarkis itu membuat situasi di sekitar Markas Polres Metro Jaktim sempat mencekam. Massa disebut melemparkan molotov berkali-kali ke area dalam Polres Metro Jaktim.

    Selain Polres Metro Jaktim, ada lima Polsek di Jakarta Timur yang juga diserang massa, yakni Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegaradan Cipayung.

    Massa mulai dari masyarakat di kalangan buruh, pekerja kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong meramaikan gedung DPR RI dan beberapa titik di Jakarta.

    Aksi tersebut berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka terpencar ke berbagai ruas jalan di Jakarta.

    Aksi berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8) di Gedung DPR RI sejak pagi hingga siang hari. Namun, pada sore harinya kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.

    Hari itu bersamaan dengan terjadinya insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan.

    Aksi tersebut meluas ke beberapa titik di Jakarta hingga massa nekat merusak sejumlah fasilitas umum mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, kendaraan yang berada di gedung rawan pun menjadi tumbal massa karena dibakar.

    (azh/fas)

  • ISDC Pilar Budaya Tertib Lalu Lintas Menuju Indonesia Emas 2045

    ISDC Pilar Budaya Tertib Lalu Lintas Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta

    Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Namun bagi Korlantas Polri, hal ini bukan sekadar tugas, melainkan janji untuk melindungi setiap nyawa di jalan.

    “Di balik setiap patroli, setiap penegakan aturan, dan setiap imbauan yang kami sampaikan, ada harapan besar agar setiap perjalanan keluarga selalu tiba dengan selamat,” tegas Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam keterangannya, Jumat (5/9/2025).

    Komitmen tersebut ditegaskan dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022. Dalam kerangka ini, Polri dipercaya sebagai penanggung jawab pilar ke-4, yakni menciptakan pengguna jalan yang berkeselamatan, tidak hanya pengemudi kendaraan bermotor, tetapi juga pejalan kaki dan pesepeda.

    Sebagai instrumen strategis, Korlantas menghadirkan Indonesia Safety Driving Center (ISDC). Fasilitas ini bukan sekadar tempat praktik mengemudi, melainkan pusat pembelajaran komprehensif, bagi instruktur dan penguji SIM, pengemudi profesi, petugas patroli, hingga responder darurat. ISDC juga berperan sebagai laboratorium riset keselamatan berkendara (road safety R&D) dan ruang diskusi kebijakan lalu lintas. Dengan peran tersebut, ISDC menjadi pilar penting dalam membangun wawasan keselamatan yang selaras dengan RUNK LLAJ.

    Dalam ekosistem keselamatan, sekolah mengemudi menjadi mitra penting. Kehadiran ISDC memberikan standar rujukan yang dapat diadopsi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pelayanan. Optimalisasi pelatihan diyakini mampu melahirkan pengemudi yang berkeselamatan, sekaligus menanamkan budaya tertib berlalu lintas yang tidak hanya berhenti di ruang kelas atau ujian SIM, tetapi menjadi kesadaran sehari-hari di jalan.

    Momentum peringatan perdana Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional pada 19 September 2025 meneguhkan kembali semangat tersebut. “Keselamatan tidak boleh lahir karena rasa takut pada sanksi, melainkan dari kesadaran untuk pulang dengan selamat. Dengan memperkuat peran Korlantas, memanfaatkan fasilitas seperti ISDC, melibatkan sekolah mengemudi, dan merangkul komunitas, kita bisa membangun budaya Keselamatan untuk Semua menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Irjen Agus.

    (hri/azh)

  • Menkum Terbitkan SK SOKSI Resmi Pimpinan Misbakhun

    Menkum Terbitkan SK SOKSI Resmi Pimpinan Misbakhun

    Jakarta

    Menteri Hukum Supratman menerbitkan surat keputusan (SK) terkait persetujuan perubahan kepengurusan Sentral Organisasi Karyawan Sewadiri Indonesia (Soksi). SK ini menegaskan pengesahan hasil Munas Soksi pada bulan Mei lalu.

    Dalam dokumen yang diterima, SK kepengurusan Soksi termaktub dalam nomor AHU-0001556.AH.01.08 Tahun 2025 tentang persetujuan perubahan perkumpulan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi). SK ini diterbitkan 2 September 2025.

    Dalam SK tersebut dijabarkan susunan pengurus dan pengawas:

    Ketua Umum: Mukhamad Misbakhun
    Sekjen: Puteri Anetta Komarudin
    Bendum: Anak Agung Bagus Mahendra Putra
    Ketua: Ahmadi Noor Supit.

    Sebelumnya, Kader Partai Golkar yang juga Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) periode 2025-2030. Misbakhun terpilih lewat Musyawarah Nasional (Munas) XII SOKSI yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, sejak Selasa (20/5) malam.

    “Mengangkat, menetapkan, dan mengesahkan saudara Dr. H. Mukhamad Misbakhun S.E., M.H sebagai Ketua Umum Depinas SOKSI masa bakti 2025-2030,” ucap Kamarudin saat membacakan hasil sidang pleno pemilihan Ketum SOKSI, Rabu (21/5).

    “Saya terima dengan bismillah, dengan mengharapkan pertolongan Allah, dan dengan dukungan kader SOKSI seluruh Indonesia, saya terima pataka ini untuk dikibarkan di seluruh wilayah Republik Indonesia,” tutur Misbakhun.

    (idn/gbr)

  • Menjaga Kelas Menengah dalam Perlindungan Negara

    Menjaga Kelas Menengah dalam Perlindungan Negara

    Jakarta

    Kelas menengah Indonesia tengah berada dalam posisi rentan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah mereka menyusut dari 57,33 juta orang atau 21,45% dari total penduduk pada 2019, menurun menjadi 47,85 juta orang atau 17,13% pada 2024. Penurunan sekitar 9,5 juta orang ini menandakan tekanan ekonomi yang nyata: kenaikan biaya hidup dan fluktuasi daya beli membuat kelompok ini sulit mempertahankan posisi ekonominya. Padahal, mereka menopang hampir 40% dari total konsumsi nasional. Hilangnya daya beli mereka senilai triliunan rupiah setiap tahun memperlambat roda konsumsi dan berpotensi mengguncang stabilitas ekonomi.

    Secara historis, kelas menengah bawah telah memperoleh manfaat dari berbagai bentuk subsidi, meskipun secara formal tidak dikategorikan sebagai bantuan sosial. Subsidi ini mencakup energi, seperti BBM, listrik, dan LPG 3 kilogram, serta sektor pendidikan dan kesehatan.

    Namun, mekanisme penyalurannya bersifat tidak langsung dan menunjukkan tingkat efisiensi yang rendah, sehingga sebagian besar manfaat sering kali “bocor” ke kelompok berpenghasilan lebih tinggi. Akibatnya, kelompok yang paling rentan, termasuk sebagian kelas menengah bawah, sering kali tidak memperoleh perlindungan yang memadai, sehingga efektivitas intervensi kebijakan dalam mencapai target distribusi kesejahteraan menjadi terbatas.

    Karena itu, langkah Presiden Prabowo Subianto patut di cermati secara seksama. Ia tidak sekadar mempertahankan subsidi yang penting bagi kesejahteraan rakyat, tetapi juga mulai mengarahkan belanja negara agar manfaatnya lebih langsung dan terukur.

    Dalam RAPBN 2026, alokasi untuk belanja sosial dan pemberdayaan ekonomi mencapai lebih dari Rp1.300 triliun, dengan mekanisme yang diperketat agar tidak berhenti di tingkat pemerintah daerah.

    Selama ini, penyaluran melalui pemerintah daerah sering menghadapi birokrasi panjang dan kompleks, sehingga efektivitas anggaran kerap tergerus. Keterbatasan kapasitas pemerintah daerah dalam menerjemahkan prioritas program nasional juga mengurangi dampak langsung bagi masyarakat.

    Menyadari hal ini, Presiden Prabowo mengarahkan lebih banyak program melalui Kementerian/Lembaga, sekaligus mendorong pemerintah daerah untuk berkolaborasi secara intens dengan K/L terkait agar program tepat sasaran di masing-masing wilayah.
    Unsur ketepatan sasaran menjadi sorotan utama Presiden.

    Dalam pidato nota keuangan RAPBN 2026 di hadapan Sidang Tahunan MPR RI dan Rapat Paripurna DPR-DPD RI, Presiden menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem secepat mungkin, dengan prinsip yang berulang-ulang ia tekankan: “Tepat Sasaran!”. Sebagai langkah strategis, ia meluncurkan Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebuah institusi data khusus yang dirancang untuk memastikan seluruh bantuan pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan dapat sampai kepada kelompok miskin dan rentan secara cepat, efisien, dan dengan akurasi tinggi.

    Dengan mekanisme ini, upaya pengentasan kemiskinan tidak hanya lebih efektif, tetapi juga mampu menjawab masalah klasik distribusi yang selama ini menjadi hambatan utama keberhasilan program sosial.

    Dengan pola baru ini, rakyat di daerah akan lebih cepat merasakan manfaatnya. Apalagi, pemerintah juga memperkuat DTSEN (Data Terpadu Sistem Ekonomi Nasional) untuk memastikan bahwa sasaran penerima di seluruh pelosok, termasuk kelas menengah di daerah, lebih tepat dan akurat.

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kelas menengah secara eksplisit masuk dalam skema bantuan sosial. Diskon tarif listrik yang biasanya hanya berlaku untuk pelanggan PLN 450-1.300 VA, sejak awal 2025 diperluas hingga 2.200 VA. Dampaknya besar: sekitar 85% rumah tangga tercakup, termasuk keluarga kelas menengah di perkotaan maupun daerah.

    Langkah ini, menurut Anggota Dewan Ekonomi Nasional Arief Anshory Yusuf, adalah tonggak penting. Pemerintah mengakui bahwa tekanan ekonomi tidak hanya dirasakan rakyat miskin, tetapi juga kelas menengah. Konteksnya pun sejalan dengan praktik global, di mana banyak negara menempatkan middle class sebagai sasaran perlindungan agar konsumsi tetap hidup dan stabilitas ekonomi terjaga.

    Dampak dari perubahan pola distribusi anggaran ini akan terasa paling nyata di daerah. Selama ini, masyarakat desa maupun kota kecil kerap hanya menerima “sisa” manfaat dari program pemerintah pusat, sehingga tujuan pembangunan tidak tersalurkan secara merata. Dengan mekanisme baru, alokasi anggaran dari pusat diharapkan sampai ke tangan rakyat lebih bersih, lebih cepat, dan tanpa banyak tergerus birokrasi di jalan.

    Bagi kelas menengah bawah di daerah, langkah ini memiliki arti strategis. Kelompok ini sering tidak tergolong miskin sehingga jarang tersentuh bantuan sosial, tetapi pada saat yang sama daya belinya juga mudah terguncang akibat kenaikan harga pangan, biaya pendidikan, atau cicilan rumah. Dengan subsidi dan bantuan langsung yang lebih tepat sasaran, konsumsi di pasar lokal tetap hidup, UMKM dapat bertahan, dan stabilitas ekonomi daerah terjaga. Ini menegaskan bahwa kebijakan fiskal bukan sekadar angka di RAPBN, tetapi instrumen nyata untuk menjaga keseimbangan sosial-ekonomi.

    Meski demikian, beberapa catatan penting patut diperhatikan. Pertama, subsidi tetap krusial, namun harus diarahkan secara tepat agar tidak “bocor” ke kelompok yang tidak membutuhkan. Reformasi pola subsidi bukan sekadar pilihan, melainkan langkah mutlak untuk meningkatkan efektivitas intervensi pemerintah.

    Kedua, bantuan sosial hanyalah bantalan jangka pendek; untuk keberlanjutan, kelas menengah bawah memerlukan pekerjaan yang stabil, akses rumah yang terjangkau, serta biaya pendidikan dan layanan kesehatan yang terkendali. Ketiga, distribusi anggaran harus transparan dan akuntabel; pemindahan jalur ke Kementerian/Lembaga tidak boleh menciptakan birokrasi baru yang sama tidak efisiennya, karena tujuan utama tetap memastikan setiap rupiah belanja sosial sampai kepada mereka yang membutuhkan.

    Kebijakan ini menunjukkan kesadaran pemerintah bahwa pembangunan ekonomi bukan sekadar pertumbuhan angka, tetapi soal kemampuan masyarakat untuk merasa aman dan sejahtera.

    Kelas menengah bawah bukan hanya pembayar pajak, tetapi juga motor konsumsi yang menopang pasar lokal dan menjaga stabilitas ekonomi. Menjaga daya beli mereka berarti menjaga fondasi sosial dan ekonomi bangsa, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan negara untuk menghadirkan pemerintahan yang adil dan berkelanjutan.

    Inilah esensi pembangunan ekonomi sejati: menempatkan manusia sebagai pusat, bukan sekadar angka statistik. Keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan semata, tetapi dari sejauh mana rakyat, khususnya kelas menengah bawah, merasakan aman, sejahtera, dan memiliki masa depan yang jelas.

    Piter Abdullah, Policy and Program Director Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti)

    (yld/yld)