Category: Detik.com News

  • Provokator Live TikTok dari Rumah Sahroni Hasut Warga Jarah Rumah Uya Kuya

    Provokator Live TikTok dari Rumah Sahroni Hasut Warga Jarah Rumah Uya Kuya

    Jakarta

    Polisi mengungkap alur penghasutan terkait penjarahan rumah politikus PAN, Surya Utama alias Uya Kuya. Pelaku penghasutan ternyata live TikTok dari rumah politikus NasDem, Ahmad Sahroni, yang sedang dijarah dan menghasut warga agar turut menjarah rumah Uya Kuya.

    “Memang dia live-nya di rumah Sahroni. Live kurang lebih satu jam dari pukul 18.00-19.00 WIB,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertofan saat dihubungi, Minggu (7/9/2025).

    Rumah Uya Kuya di Jakarta Timur dijarah pada Minggu (31/8). Sementara rumah Sahroni di Jakarta Utara dijarah pada Sabtu (30/8). Rumah keduanya dijarah usai tindakan dan ucapannya dianggap melukai perasaan masyarakat.

    Dicky mengatakan pelaku penghasutan di rumah Uya Kuya tidak ikut menjarah ke lokasi. Namun, pelaku tersebut menggunakan akun TikTok-nya dalam memberikan ruang bagi orang-orang untuk menyebarkan ajakan menghasut rumah Uya Kuya.

    “Dia menyediakan ruang untuk orang-orang yang menghasut menggunakan media live tersebut sehingga menjadi acuan tersangka penjarahan untuk berbuat hal yang sama,” katanya.

    Menurut Dicky, penyelidikan terkait penjarahan rumah Uya Kuya belum selesai. Polisi saat ini masih menyelidiki pelaku utama yang menghasut warga dalam menjarah rumah Uya.

    Tiga Klaster Pelaku

    Polisi masih mengusut kasus penjarahan rumah politikus PAN, Surya Utama atau Uya Kuya. Ada 12 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

    “12 orang yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal saat dimintai konfirmasi, Sabtu (6/9).

    Alfian mengatakan 12 tersangka itu melakukan provokasi dan penjarahan di rumah Uya. Dia menuturkan para pelaku juga melawan petugas saat dibubarkan.

    “Dari 12 ada yang melakukan penjarahan, provokator dan saat kita lakukan pengimbauan untuk membubarkan diri, namun melawan petugas,” ujarnya.

    (ygs/dhn)

  • Israel Kembali Serang Gedung Pencakar Langit di Gaza

    Israel Kembali Serang Gedung Pencakar Langit di Gaza

    Jakarta

    Militer Israel mengonfirmasi telah menyerang gedung pencakar langit di Kota Gaza. Militer Israel mengakui telah menyerang Menara Soussi di Kota Gaza hari ini.

    Dilansir Aljazeer, Minggu (9/7/2025) menurut laporan surat kabar Israel, Haaretz, gedung pencakar langit tersebut diklaim digunakan oleh Hamas. Israel telah menggunakan pembenaran serupa untuk serangannya terhadap bangunan tempat tinggal lainnya selama serangannya di Gaza.

    Hamas dengan keras membantah tuduhan tersebut dan mengutuk serangan itu sebagai “kejahatan”. Ini adalah serangan kedua terhadap gedung pencakar langit di Gaza ketika pasukan Israel menggempur daerah tersebut.

    Militer Israel berupaya untuk merebutnya dan memaksa penduduk mengungsi ke selatan. Gedung tersebut melindungi keluarga-keluarga pengungsi yang telah kehilangan rumah mereka selama perang yang hampir dua tahun berlangsung.

    Berdasarkan laporan lokal, militer Israel telah menghancurkan lebih dari 70 persen bangunan di Kota Gaza. Serangan meluas seiring kampanye melawan pembangunan menara hunian.

    (dek/dek)

  • Usai Terima Tamu, Wanita di Sidrap Sulsel Ditemukan Tewas di Kamar

    Usai Terima Tamu, Wanita di Sidrap Sulsel Ditemukan Tewas di Kamar

    Jakarta

    Seorang wanita berinisial MKP (34) ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu kamar wisma di Sidrap Sulawrsi Selatan (Sulsel). Korban diduga tewas dan menjadi korban pembunuhan.

    “Kami mendapatkan informasi dari masyarakat di Kecamatan Dua Pitue adanya dugaan tindak pidana pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Sidrap AKP Setiawan kepada wartawan, Minggu(7/9/2025).

    Diduga pembunuhan terjadi di salah satu wisma di Kecamatan Dua Pitue, Sidrap pada Jumat (5/9) sekitar pukul 21.00 Wita. Sebelum pembunuhan, seorang pria diduga datang bertamu ke kamar korban.

    “Korban ini orang Makassar dan dia menginap di wisma di sini. Saat di sini (wisma) ada seorang tamu yang datang (yang dicurigai sebagai pelaku),” jelasnya.

    Dia menegaskan, korban merupakan pekerja yang kebetulan menginap di Sidrap.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

  • Gempa M 3,3 Terjadi di Melonguane Sulut

    Gempa M 3,3 Terjadi di Melonguane Sulut

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 3,3 terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut). Kedalaman gempa 65 Km.

    Melalui akun X-nya, BMKG melaporkan gempa terjadi Minggu (7/9/2025) pukul 01.54 WIB. Gempa berada pada 98 Km Barat Laut MElonguane.

    “Gempa Mag:3,3,” tulis BMKG.

    Titik koordinat gempa 4,43 Lintang Utara dan 125,90 Bujur Timur. BMKG menyampaikan informasi gempa dapat berubah seiring kelengkapan data.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” imbuhnya.

    (dek/dek)

  • Lagi Cari Rumput, Warga Mojokerto Temukan Potongan Kaki dan Daging Manusia

    Lagi Cari Rumput, Warga Mojokerto Temukan Potongan Kaki dan Daging Manusia

    Jakarta

    Warga Dusun Pacet Selatan, Mojokerto, Jawa Timur, Suliswanto (30) menemukan potongan kaki dan daging manusia saat tengah mencari rumput. Potongan kaki itu berupa telapak kaki sampai mata kaki.

    Potongan kaki ia temukan pada Sabtu (6/9/2025) pukul 10.30 WIB. Saat itu, Susilo mencari rumput di semak-semak untuk pakan ternak.

    Sementara, potongan daging ia temukan satu pekan lalu sekitar 1-2 meter dari potongan kaki ditemukan. Saat itu, ia tidak melapor karena mengira hanya potongan daging binatang. Lokasi tepatnya di sisi kiri jalur Pacet-Cangar sekitar 1 Km di atas tikungan Gotekan.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan potongan kaki kiri dan potongan daging manusia tersebut apakah korban pembunuhan secara mutilasi atau bukan. Polisi masih melakukan penyelidikan.

    “Dugaan proses kematian maupun proses kenapa ditemukan potongan manusia di sini kami belum bisa memastikan. Semuanya masih kami selidiki. Dugaan itu (mutilasi) kami belum bisa memastikan,” jelasnya kepada wartawan dilansir detikJatim, Minggu (7/9/2025).

    “Begitu pula apabila ada teman, tetangga, keluarga, saudara yang hilang, tolong infokan ke kami,” tandasnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

  • 1 WNI Ditangkap Saat Imigrasi Razia Pabrik Baterai Listrik di AS

    1 WNI Ditangkap Saat Imigrasi Razia Pabrik Baterai Listrik di AS

    Jakarta

    Seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial CHT ikut terjaring razia imigrasi di pabrik Hyundai, Amerika Serikat (AS). Saat itu, CHT tengah melakukan pertemuan dengan pihak Hyundai.

    “Otoritas AS (Immigration and Customs Enforcement) melakukan razia di Hyundai Mega Site Battery Plant di Georgia. Dari ratusan yang ditangkap, terdapat 1 WNI atas nama CHT,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025).

    “CHT adalah satu dari 3 pegawai PT. HLI Green Power yamg sedang melakukan pertemuan dengan Hyundai,” lanjutnya.

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (5/9) waktu setempat. Judha mengatakan dokumen CHT selama di AS mulai dari rencana business trip, paspor, visa hingga undangan dari perusahaan lengkap.

    “CHT memiliki rencana business trip selama 1 bulan di AS dan dilengkapi dengan dokumen paspor, visa dan undangan dari perusahaan,” ucapnya.

    “KJRI Houston telah berkomunikasi dengan Folkston ICE Processing Center, GA, tempat CHT ditahan. KJRI juga telah berkomunikasi rekan kerja CHT dan Hyundai Mega Site Battery Plant. Belum terdapat info lebih detil dari pihak ICE. KJRI akan memberikan pendampingan kekonsuleran untuk CHT,” imbuhnya.

    (dek/dek)

  • Indonesia vs Makau, Timnas U-23 Pesta Gol 5-0

    Indonesia vs Makau, Timnas U-23 Pesta Gol 5-0

    Indonesia meraih kemenangan telak saat berhadapan dengan Makau. Timnas U-23 pesta gol 5-0, hasil ini menjadi pembakar semangat untuk lolos ke Piala Asia U-23 2026.

    Pertandingan Indonesia lawan Makau digelar di Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (6/9) malam WIB. Catatan sebelumnya di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Timnas U-23 imbang 0-0 pada laga pertama kontra Laos sedangkan Makau kalah telak 0-5 dari Korea Selatan.

  • TransJ Tanggung Biaya Korban Luka Imbas Armadanya Seruduk Warung di Jaksel

    TransJ Tanggung Biaya Korban Luka Imbas Armadanya Seruduk Warung di Jaksel

    Jakarta

    Bus Transjakarta menabrak toko di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan hingga menimbulkan korban luka. Transjakarta akan menanggung biaya korban luka berinisial S (34).

    “Biaya sepenuhnya ditanggung Transjakarta dan operator,” kata Kepala Departemen Humas dan Corporate Social Responsibility (CSR) Ayu Wardhani dilansir Antara, Sabtu (6/9/2025).

    Ayu juga memastikan korban mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Kasus kecelakaan tersebut sudah dalam penanganan kepolisian untuk didalami lebih lanjut.

    “Satu korban luka langsung dibawa ke RSCM dengan pendampingan Transjakarta dan operator, ” ucapnya.

    Sebelumnya, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani mengatakan kecelakaan ini terjadi pukul 11.30 WIB siang tadi. S merupakan penjaga toko, yang mengalami sejumlah luka dan dilarikan ke RSCM untuk mendapatkan perawatan medis.

    Ojo mengatakan kecelakaan ini bermula saat TransJ yang dikemudikan oleh LK (44) melaju dari arah Selatan di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan. TransJ itu kemudian oleng dan menabrak toko milik HK saat tiba di putaran Saharjo.

    “Karena kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga kendaraan tidak terkontrol dan oleng ke kanan dan menabrak Toko HK yang berada di kanan jalan serta menyebabkan seorang penjaga toko atas nama S yang sedang berada di di halaman toko mengalami luka-luka,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Ojo mengatakan TransJ itu mengalami kerusakan pada bagian depan. Dia menuturkan pihaknya masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut.

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

    Kejadian ini terekam video amatir dan viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar terlihat toko dalam kondisi porak-poranda usai diseruduk TransJ, sementara kaca-kaca bus tersebut pecah.

    (dek/ygs)

  • Rumah Ortu Pembunuh Bocah Perempuan di Kolaka Timur Dibakar OTK

    Rumah Ortu Pembunuh Bocah Perempuan di Kolaka Timur Dibakar OTK

    Warga Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), dihebohkan dengan kasus remaja inisial RH (18) yang nekat menggorok bocah perempuan berinisial MZA (10) hingga tewas. Belakangan, rumah orang tua pelaku pembunuhan tersebut dibakar sekelompok orang tidak dikenal (OTK).

    Pembakaran tersebut terjadi di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, pada Jumat (5/9) sekitar 12.20 Wita. Polisi masih menyelidiki siapa pelaku yang melakukan pembakaran.

  • Ternyata Misi Rahasia AS Pernah Gagal di Korea Utara

    Ternyata Misi Rahasia AS Pernah Gagal di Korea Utara

    Jakarta

    Guna memata-matai pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (SEAL) ternyata pernah melancarkan operasi pada tahun 2019 untuk memasang alat penyadap di negeri komunis tersebut. Namun, misi tersebut cepat terbongkar dan berujung pada kematian warga sipil.

    Pada Jumat (5/9), media terkemuka New York Times melaporkan bahwa operasi tersebut dilakukan pada masa pemerintahan pertama Presiden Donald Trump, di tengah perundingan nuklir yang sensitif dengan Kim, yang telah bertemu dengan pemimpin AS tersebut sebanyak tiga kali.

    Menurut Times, misi tersebut dianggap sangat berisiko sehingga memerlukan persetujuan langsung presiden. Namun, Trump bersikeras pada hari Jumat (5/9) bahwa ia tidak mengetahui operasi tersebut.

    “Saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Saya baru pertama kali mendengarnya,” kata presiden kepada para wartawan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/9/2025).

    Para anggota SEAL — dari unit yang sama yang membunuh pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden pada tahun 2011 — mendekati Korea Utara dengan kapal-kapal selam mini yang membuat mereka terpapar air dingin selama berjam-jam, lalu berenang ke darat. Demikian menurut surat kabar AS tersebut, yang mewawancarai dua lusin orang untuk menyusun laporan tersebut.

    Para personel pasukan khusus tersebut mengira mereka sendirian saat itu, tidak melihat sebuah perahu kecil di area tersebut. Perahu itu kemudian mendekati kapal selam mini, dengan awak yang membawa senter. Satu orang melompat ke air.

    Mengira misi tersebut telah disusupi, seorang anggota SEAL senior dan rekan-rekannya melepaskan tembakan ke perahu tersebut. Ketika mereka sampai di perahu itu, mereka menemukan dua atau tiga mayat, tetapi tidak ada senjata atau seragam. Mayat-mayat itu tampaknya warga sipil yang sedang menyelam mencari kerang.

    Tim SEAL lalu menggunakan pisau untuk melubangi bagian-bagian perahu agar mayat-mayat itu tenggelam, dan mereka dapat melarikan diri tanpa cedera.

    The Times mengatakan operasi tersebut memicu serangkaian tinjauan militer yang menyatakan bahwa pembunuhan itu dibenarkan. Hasil tinjauan tersebut dirahasiakan, dan para pemimpin penting kongres AS tidak diberi tahu.

    Meskipun misi yang gagal itu tidak menciptakan krisis internasional yang besar, tapi hal tersebut bisa saja terjadi saat itu. Insiden tersebut menyoroti impunitas dan kerahasiaan yang mendasari operasi pasukan elit Amerika di seluruh dunia.

    Halaman 2 dari 2

    (kny/jbr)