Category: Detik.com News

  • Eks PM Inggris Tony Blair Disiapkan Pimpin Pemerintahan Transisi di Gaza

    Eks PM Inggris Tony Blair Disiapkan Pimpin Pemerintahan Transisi di Gaza

    London

    Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, terlibat dalam diskusi tentang kepemimpinan otoritas transisi pascaperang di Gaza, Palestina. Proposal yang berisi tentang pemerintahan sementara di Gaza itu disebut mendapat dukungan Amerika Serikat (AS).

    Dilansir BBC, Minggu (28/9/2025), proposal yang kabarnya mendapat dukungan dari Gedung Putih itu disebut akan menempatkan Blair sebagai pemimpin otoritas pemerintahan yang didukung oleh PBB dan negara-negara Teluk sebelum menyerahkan kendali Gaza kembali kepada Palestina.

    Kantor Blair menyatakan tidak akan mendukung proposal apa pun yang menggusur penduduk Gaza dari Gaza. Blair, yang membawa Inggris ke dalam Perang Irak pada tahun 2003, telah menjadi bagian dari pembicaraan perencanaan tingkat tinggi dengan AS dan pihak-pihak lain tentang masa depan Gaza.

    Pada bulan Agustus 2025, dia juga bergabung dalam pertemuan di Gedung Putih dengan Trump untuk membahas rencana yang digambarkan oleh utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, sebagai ‘sangat komprehensif’. Namun, hanya sedikit informasi lain yang diungkapkan tentang pertemuan tersebut.

    Rencana tersebut dapat menempatkan Blair sebagai kepala badan bernama Otoritas Transisi Internasional Gaza (Gita). Media Economist dan media Israel melaporkan rencana ini akan mengupayakan mandat PBB untuk menjadi ‘otoritas politik dan hukum tertinggi’ Gaza selama 5 tahun.

    Rencana ini akan dimodelkan berdasarkan pemerintahan internasional yang mengawasi transisi Timor Timur dan Kosovo menuju status negara. Awalnya, rencana ini akan berpusat di Mesir, dekat perbatasan selatan Gaza, sebelum memasuki Gaza setelah Jalur Gaza stabil bersama pasukan multinasional.

    Sebagai PM, Blair telah mengambil keputusan mengerahkan pasukan Inggris dalam Perang Irak 2003 yang dikritik keras dalam penyelidikan resmi atas konflik tersebut. Dia disebut telah bertindak berdasarkan intelijen yang cacat tanpa kepastian tentang produksi senjata pemusnah massal yang disebut-sebut ada di Irak.

    Setelah meninggalkan jabatannya pada tahun 2007, Blair menjabat sebagai utusan Timur Tengah untuk Kuartet kekuatan internasional (AS, Uni Eropa, Rusia, dan PBB). Dia berfokus pada upaya membawa pembangunan ekonomi ke Palestina dan menciptakan kondisi untuk solusi dua negara.

    Laporan mengenai diskusi tentang keterlibatannya dalam otoritas transisi untuk Gaza muncul setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia siap bekerja sama dengan Trump dan para pemimpin dunia lainnya untuk mengimplementasikan rencana perdamaian dua negara. Abbas menekankan penolakannya terhadap peran pemerintahan Hamas di Gaza dan menuntut pelucutan senjatanya.

    Sepanjang konflik, berbagai proposal untuk masa depan Gaza telah diajukan oleh berbagai pihak. Misalnya, Donald Trump melontarkan rencana AS mengambil ‘posisi kepemilikan jangka panjang’ atas Gaza dengan mengatakan bahwa wilayah tersebut dapat menjadi ‘Riviera Timur Tengah’.

    Ide tersebut termasuk pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza yang melanggar hukum internasional. AS dan Israel mengatakan hal itu akan melibatkan emigrasi ‘sukarela’.

    Pada bulan Maret, AS dan Israel menolak rencana Arab untuk rekonstruksi pascaperang Jalur Gaza yang akan memungkinkan 2,1 juta warga Palestina yang tinggal di sana untuk tetap tinggal. Otoritas Palestina dan Hamas menyambut baik rencana Arab tersebut, yang menyerukan agar Gaza diperintah sementara oleh komite ahli independen dan pasukan penjaga perdamaian internasional dikerahkan di sana.

    Pada Juli, sebuah konferensi internasional yang dipimpin Prancis dan Arab Saudi di New York mengusulkan ‘komite administratif transisi’ untuk Gaza yang akan beroperasi ‘di bawah payung Otoritas Palestina’. AS maupun Israel tidak hadir dalam konferensi itu.

    Deklarasi New York yang dihasilkan oleh konferensi tersebut kemudian didukung oleh mayoritas anggota Majelis Umum PBB dalam sebuah resolusi awal bulan ini. Awal pekan ini, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina, bersama Prancis, Kanada, Australia, dan beberapa negara lainnya.

    Sebagai informasi, situasi kemanusiaan di Gaza semakin parah sejak militer Israel melancarkan perang di Gaza dengan dalih tanggapan atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.

    Sementara, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 65.502 orang Gaza sejak Oktober 2023. Sebuah komisi penyelidikan PBB juga menyatakan Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza, yang dibantah Israel.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • Didesak Inggris Dkk, PBB Kembali Terapkan Embargo Senjata untuk Iran

    Didesak Inggris Dkk, PBB Kembali Terapkan Embargo Senjata untuk Iran

    New York

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberlakukan kembali embargo senjata dan sanksi lainnya terhadap Iran. Embargo itu menyusul proses yang dipicu oleh kekuatan-kekuatan utama Eropa yang telah diperingatkan oleh Teheran akan ditanggapi dengan respons keras.

    Dilansir Reuters, Minggu (28/9/2025), Inggris, Prancis, dan Jerman memicu kembalinya sanksi terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB atas tuduhan negara itu melanggar kesepakatan tahun 2015 yang bertujuan menghentikan pengembangan bom nuklir. Iran telah membantah berupaya mengembangkan senjata nuklir.

    Berakhirnya kesepakatan nuklir selama satu dekade yang awalnya disepakati oleh Iran, Inggris, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Rusia, dan China kemungkinan akan memperburuk ketegangan di Timur Tengah. Apalagi, Israel dan AS telah mengebom situs-situs nuklir Iran.

    Sanksi PBB yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan dalam resolusi yang diadopsi antara tahun 2006 dan 2010 diberlakukan kembali. Upaya untuk menunda penerapan kembali semua sanksi terhadap Iran gagal di sela-sela pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB.

    “Kami mendesak Iran dan semua negara untuk sepenuhnya mematuhi resolusi-resolusi ini,” ujar para Menteri Luar Negeri Prancis, Inggris, dan Jerman dalam pernyataan bersama.

    Iran pun memperingatkan akan adanya respons yang keras. Meski demikian, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Iran tidak berniat meninggalkan Perjanjian Non-Proliferasi.

    Iran mengatakan mereka akan memanggil duta besarnya untuk Inggris, Prancis, dan Jerman untuk konsultasi. Rusia telah menolak penerapan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

    “Itu melanggar hukum, dan tidak dapat dilaksanakan,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

    Dia juga mengaku telah menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang memperingatkan bahwa akan menjadi ‘kesalahan besar’ untuk mengakui penerapan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

    Negara-negara Eropa sendiri menawarkan penundaan penerapan kembali sanksi hingga 6 bulan untuk memberi ruang bagi perundingan mengenai kesepakatan jangka panjang. Syaratnya, Iran harus memulihkan akses bagi inspektur nuklir PBB, mengatasi kekhawatiran tentang stok uranium yang diperkaya, dan terlibat dalam perundingan dengan Amerika Serikat.

    “Negara-negara kami akan terus menempuh jalur diplomatik dan negosiasi. Penerapan kembali sanksi PBB bukanlah akhir dari diplomasi. Kami mendesak Iran untuk menahan diri dari tindakan eskalasi apa pun dan untuk kembali mematuhi kewajiban perlindungan yang mengikat secara hukum,” kata para menteri luar negeri Inggris, Prancis, dan Jerman.

    Presiden AS Donald Trump telah menegaskan diplomasi masih menjadi pilihan bagi Iran dan kesepakatan tetap merupakan hasil terbaik bagi rakyat Iran dan dunia.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • Muktamar PPP Diwarnai Kericuhan, Mardiono Siap Tempuh Jalur Hukum

    Muktamar PPP Diwarnai Kericuhan, Mardiono Siap Tempuh Jalur Hukum

    Ketua Umum PPP, periode 2025-2030, Muhamad Mardiono bakal memproses hukum pihak yang membuat keributan dalam Muktamar X PPP. Pasalnya, keributan terjadi usai Mardiono memberikan pidato sambutannya.

    Saat kericuhan beberapa kader mengalami luka-luka sehingga dilarikan kerumah sakit. Menurutnya, demokrasi tidak boleh dicederai dengan tindakan ilegal seperti kekerasan.

  • Menerka Dampak ke Israel Usai Banyak Delegasi WO Kala Netanyahu Pidato di PBB

    Menerka Dampak ke Israel Usai Banyak Delegasi WO Kala Netanyahu Pidato di PBB

    Jakarta

    Delegasi berbagai negara ramai-ramai walk out (WO) atau keluar ruangan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hendak berpidato di Sidang Umum PBB. Lantas apa sebetulnya dampak WO itu terhadap Israel?

    Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyampaikan ada dampak yang dirasakan Israel dan Amerika Serikat (AS) dari gerakan WO tersebut. Menurutnya, langkah itu akan memberi tekanan moral.

    “Walk out ini tentunya merupakan tekanan moral, tidak hanya ke Israel, tapi juga AS bahwa dunia tidak bisa melihat dan mentolerir kekejaman Israel di Gaza,” kata Hikmahanto saat dihubungi, Sabtu (27/9/2025).

    Hikmahanto kemudian menjelaskan alasan WO itu bisa terjadi. Menurutnya, langkah WO merupakan bentuk sikap tidak setuju dunia atas apa yang terjadi di Gaza.

    “Ini menunjukkan sikap dunia yang tidak setuju dengan tindakan Israel melakukan serangan-serangan ke Gaza dengan alasan hak untuk membela diri karena serangan mendadak dari Hamas 7 Oktober 2023,” ucap Hikmahanto.

    Selain itu, ia menyebut langkah WO itu juga bentuk protes atas genosida yang dilakukan Israel. Hikmahanto menyebut Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan tindakan Israel sebagai human catastrophe.

    “Dunia melihat serangan Israel yang menelan puluhan ribu rakyat sipil sebagai kekejaman bahkan ada yang menyampaikan mengarah ke genosida atau ethnic cleansing dan Presiden Prabowo menyampaikan sebagai human catastrophe,” ujar dia.

    Atas alasan-alasan itu lah, kata dia, delegasi dari berbagai negara keluar dari ruangan ketika Netanyahu hendak berpidato. “Sehingga hanya AS dan beberapa gelintir yang hadir dan menerima penjelasan apa yang dilakukan Israel sebagai serangan untuk membela diri Israel dari serangan Hamas dan belum dibebaskannya sandera,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, ada hal tak biasa saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu hadir di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para delegasi ramai-ramai meninggalkan lokasi atau walk out bahkan sebelum Netanyahu menyampaikan pidato.

    Sidang Umum PBB ke-80 hari ke-4 berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) dan disiarkan langsung di YouTube United Nations, pada Jumat (26/8). Pimpinan sidang mulanya mempersilakan Netanyahu naik ke atas podium.

    Begitu Netanyahu naik ke podium, delegasi dari berbagai negara ramai-ramai keluar ruangan. Terdengar juga teriakan, namun ada juga yang memberikan tepuk tangan.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/idh)

  • Teka-teki Sosok Bapak J Dewan Pembina PSI

    Teka-teki Sosok Bapak J Dewan Pembina PSI

    Jakarta

    Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum lama ini mengumumkan dan melantik pengurus DPP PSI periode 2025-2030. Salah satu yang menjadi perhatian publik yakni sosok Bapak J yang dilantik sebagai Ketua Dewan Pembina PSI.

    Pelantikan pengurus DPP PSI digelar di salah satu teater kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (26/9) lalu. Susunan pengurus itu dibacakan Raja Juli Antoni.

    Raja Juli yang pertama kali mengungkit ada inisial Bapak J. Sosok tersebut bakal menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.

    “Dewan Pembina Ketua yang terhormat, ‘Bapak J’,” kata Raja Juli.

    Namun saat itu sosok Bapak J ini belum disampaikan langsung identitasnya.

    “Saya diperintahkan oleh Mas ketum siapa nama J ini beliau yang menjelaskan,” kata Raja Juli.

    Kaesang Ungkap Sosok ‘Bapak J’

    Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep lantas buka suara terkait sosok Bapak J yang jadi Ketua Dewan Pembina PSI. Dia menyebut ‘Bapak J’ memiliki dua profesi.

    “(Latar belakangnya) politisi dan pengusaha,” kata Kaesang kepada wartawan seusai pelantikan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat

    Kaesang menjelaskan sosok ‘Bapak J’ akan diumumkan dalam waktu dekat. Namun pengumumannya dilakukan usai PSI mengumumkan Wakil Ketua Umum.

    “Insyaallah secepatnya (umumkan ‘Bapak J’), secepatnya. Tapi ini mungkin Waketum duluan Waketum dulu,” jelasnya.

    Kaesang melanjutkan pengumuman pengurus eksekutif di PSI lebih penting. Untuk itu pengumuman sosok Dewan Pembina yang masih misterius itu bisa ditunda.

    “Sebenernya nggak ada yang ditunggu juga. Tapi kan buat kami yang paling terpenting adalah pengurusan dari DPP sendiri yang di bagian eksekutif. Jadi itu yang akan kita umumkan supaya kami bisa bekerja maksimal,” jelas dia.

    Dia pun berharap pengurus yang sudah dilantik bisa bekerja maksimal. Sebab, dia ingin PSI jadi partai pemenang di masa depan.

    “Ya pengurus-pengurus baru saya berharap bisa membawa partai ini jauh lebih baik ke depannya, dan bisa membawa partai ini sebagai partai pemenang,” ungkapnya.

    Kepengurusan DPP PSI 2025-2030

    Selain Bapak J, ada sosok lainnya yang juga menjadi perhatian. Mereka adalah dua mantan politikus NasDem, yakni Ahmad Ali dan Bestari Barus.

    Berikut ini susunan pengurus DPP PSI yang dilantik:

    Dewan Pembina

    Ketua: Bapak J

    Sekretaris: Grace Natalie

    Anggota Pembina

    Kaesang Pangarep
    Raja Juli Antoni
    Kristian Widodo

    Mahkamah Partai

    Ketua: Nasrullah
    Sekretaris: Agus
    Anggota: Anthony Winza

    Ketua Umum: Kaesang Pangarep
    Ketua Harian: Ahmad Ali
    Wakil Ketua Umum: Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka
    Wakil Ketua Umum: Ronald Arisron
    Wakil Ketua Umum: Andi Budiman
    Wakil Ketua Umum: Endang
    Wakil Ketua Umum: Aan Rochyanti
    Ketua Bidang Politik: Bestari Barus
    Ketua Bidang Industri Kreatif: Mongol

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

  • 3 Ribu Orang Demo Bela Palestina di Afsel, Desak Penutupan Kedubes Israel

    3 Ribu Orang Demo Bela Palestina di Afsel, Desak Penutupan Kedubes Israel

    Jakarta

    Demo membela Palestina terjadi di Cape Town, Afrika Selatan (Afsel). Lebih dari 3.000 orang turun ke jalan menuntut pemerintah Afsel memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    Dilansir AFP, Minggu (28/9/2025), aksi massa berlangsung pada Sabtu (27/9) waktu setempat. Demonstrasi tersebut diikuti beberapa organisasi pro-Palestina, partai politik, serta kelompok Muslim dan Kristen.

    Massa mengibarkan bendera Palestina dan slogan-slogan seperti “Jangan hanya merasa bersalah, lakukan sesuatu”. Massa demo juga menyerahkan petisi tuntutan kepada parlemen.

    “Afrika Selatan harus memboikot, mencabut hak milik, dan memberikan sanksi kepada Israel, sama seperti yang dilakukan dunia kepada kami,” kata koordinator Kampanye Solidaritas Palestina, Usuf Chikte, merujuk pada langkah-langkah internasional yang digunakan untuk menekan rezim apartheid Afrika Selatan.

    “Pemerintah harus mengambil tindakan atas pengusiran duta besar dan kedutaan besar Israel dari Afrika Selatan sekarang juga dan negara itu harus dikeluarkan dari badan olahraga internasional seperti FIFA,” ujarnya kepada massa.

    Demo bela Palestina di Cape Town, Afrika Selatan (AFP/RODGER BOSCH)

    Dilansir Al Jazeera, massa mengatakan mereka menginginkan tindakan segera dari pemerintah Afrika Selatan, termasuk menutup kedutaan Israel di ibu kota Pretoria. Demo tersebut menjadi salah satu aksi massa terbesar yang pernah terjadi di Afrika Selatan.

    Afrika Selatan menjadi salah satu negara yang vokal dalam membela Palestina. Afrika Selatan telah mengambil peran utama dalam membawa kasus genosida yang dilakukan Israel di Gaza ke pengadilan internasional.

    “Orang-orang di sini menginginkan lebih banyak tindakan … [mereka] ingin Afrika Selatan memutuskan hubungan ekonomi dengan Israel. Afrika Selatan masih mengekspor barang ke negara itu, dan orang-orang di sini mengatakan itulah yang memicu genosida,” kata Miller.

    (ygs/ygs)

  • 16 Siswa SD di Jember Alami Mual dan Muntah Usai Santap Menu MBG

    16 Siswa SD di Jember Alami Mual dan Muntah Usai Santap Menu MBG

    Jember

    Sebanyak 16 siswa SD Negeri di Kecamatan Semboro, Jember, dibawa ke puskesmas usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Belasan anak itu mengalami gejala mual hingga muntah.

    “Kami kemarin mendapat laporan dari masyarakat tentang dugaan keracunan 16 siswa usai kegiatan Makanan Bergizi (MBG) di SDN 05 Sidomekar, Kecamatan Semboro,” kata Kapolsek Semboro Iptu Andreas dilansir detikJatim, Minggu (28/9/2025).

    Mobil pengantar MBG tiba di sekolah tersebut pada Jumat (26/9) pukul 08.30 WIB. Siswa lalu menyantap makanan MBG sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Hanya berselang 10 menit, tepatnya pukul 10.10 WIB, beberapa siswa dari kelas 2, 5, dan 6 dilaporkan mulai merasakan mual-mual dan sakit perut,” ujar Andreas.

    Dia mengatakan pada pukul 10.20 WIB, para guru membawa lima siswa yang mengalami gejala terparah ke Puskesmas Semboro untuk pemeriksaan. Sementara itu, siswa lain yang hanya merasakan mual-mual ringan tetap berada di sekolah.

    “Sampel makanan sudah dibawa oleh petugas dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji lab,” ungkapnya.

    (ygs/ygs)

  • Warga Bakar Pos Satgas di Asmat Imbas Oknum TNI Tembak Mati Pemabuk Ngamuk

    Warga Bakar Pos Satgas di Asmat Imbas Oknum TNI Tembak Mati Pemabuk Ngamuk

    Asmat

    Kasus oknum TNI menembak mati seorang pemabuk yang mengamuk di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berbuntut panjang. Warga melakukan penyerangan hingga pembakaran Pos Satgas Yonis 123/Rajawali.

    “Iya benar (pembakaran Pos Satgas Yonif 123/Rajawali buntut penembakan warga sipil oleh TNI,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan dilansir detikSulsel, Minggu (28/9/2025).

    Pos Satgas yang dibakar massa berlokasi di Jalan Pemda, Distrik Agats. Pos itu awalnya diserang usai insiden penembakan pada Sabtu (27/9) sekira pukul 07.45 WIT.

    Tak cukup melakukan perusakan, warga lalu membakar Pos Satgas. Belum diketahui adanya korban luka akibat peristiwa tersebut.

    “Kejadian ini berawal saat prajurit TNI dari Satgas 123/Rajawali sedang berupaya menenangkan oknum warga masyarakat yang sedang mabuk,” kata Candra.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/ygs)

  • 3 Orang Jadi Tersangka Tawuran Maut di Cikarang Utara, 1 Pelaku di Bawah Umur

    3 Orang Jadi Tersangka Tawuran Maut di Cikarang Utara, 1 Pelaku di Bawah Umur

    Cikarang

    Polisi tengah mengusut kasus tawuran kelompok pelajar yang menewaskan dua remaja meninggal dunia di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Empat pelaku ditangkap dan tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra mengatakan para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dengan ancaman pidana lima tahun enam bulan. Dari empat pelaku yang diamankan, satu orang masih berusia di bawah umur.

    “Tiga orang pelaku utama sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Selain itu, satu anak di bawah umur berinisial R turut diamankan,” kata Agta dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

    Ia menyatakan dua pelajar sudah berhasil diamankan dengan satu orang di antaranya berinisial R berstatus anak berhadapan dengan hukum. Sementara satu dari dua pelaku lain dikenakan pasal kepemilikan senjata tajam.

    “Dua nama lainnya masih dalam pengejaran. Kami terus lakukan pemeriksaan dan pendalaman,” jelas Agta.

    Dalam bentrokan itu, korban berinisial A (15) meninggal dunia akibat luka tusuk senjata tajam di bagian dada sebelah kiri. Korban sempat mendapatkan pertolongan medis di klinik dan rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Korban kehilangan kendali saat berkendara dengan kecepatan tinggi dan menabrak pohon. Ia meninggal dunia di tempat. Penanganan kasus ini dilakukan Unit Laka Lantas,” katanya.

    Selain dua korban meninggal dunia, empat remaja lain dilaporkan mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam. Polisi juga masih melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan barang bukti dari aksi tawuran itu.

    Polisi mengimbau para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari.

    “Kebanyakan aksi tawuran ini berawal dari saling tantang di media sosial. Kami berharap orang tua lebih aktif memeriksa keberadaan anak-anaknya, terutama jika mereka masih berada di luar rumah setelah pukul 18.00 WIB,” ujar Agta.

    (ygs/ygs)

  • Israel Gencarkan Serangan, Rumah Sakit di Gaza Kewalahan Terima Pasien Luka

    Israel Gencarkan Serangan, Rumah Sakit di Gaza Kewalahan Terima Pasien Luka

    Jakarta

    Militer Israel terus menggencarkan serangan di wilayah Gaza, Palestina. Intensitas serangan ini membuat sejumlah rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi kewalahan dalam menerima warga yang terluka.

    Dilansir Al Jazeera, Minggu (28/9/2025), beberapa rumah sakit yang masih beroperasi sebagian di Gaza tengah telah kewalahan menampung warga Palestina yang terluka dan sakit yang melarikan diri dari pemboman Israel di utara. Banyak yang terpaksa mengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza tiba dengan kebutuhan perawatan medis mendesak yang tidak dapat disediakan.

    Dr. Khalil Digran, dari Rumah Sakit Al-Aqsa, mengatakan pasukan Israel sengaja menyerang Rumah Sakit Anak al-Rantisi. Rumah sakit itu satu-satunya fasilitas medis khusus untuk anak-anak.

    “Kota Gaza dan wilayah utara hanya memiliki dua fasilitas kesehatan yang hampir tidak berfungsi: Rumah Sakit al-Shifa dan al-Ahli,” kata Digran kepada Al Jazeera.

    “Sedangkan untuk fasilitas kesehatan yang tersisa di Gaza tengah dan selatan, tindakan Israel telah menambah tekanan pada fasilitas-fasilitas ini dan mengancam akan menghentikan layanan mereka sepenuhnya,” sambungnya.

    “Sejak kami mengungsi, ayah saya terdampak dan menjadi sangat sedih,” ujar Mohammad Khoudary, seorang pengungsi Palestina, kepada Al Jazeera.

    Kebutuhan pasien dan staf sangat besar karena kemajuan Israel ke Kota Gaza dan rencana untuk merebut kota tersebut membuat semakin banyak orang mengungsi setiap harinya. Para dokter memperingatkan bahwa fasilitas di Gaza tengah bisa segera runtuh total.

    “Pengungsian telah memperburuk situasi di dalam rumah sakit di selatan,” ujar seorang pengungsi Palestina kepada Al Jazeera. “Sekarang Anda dapat melihat bahwa alih-alih satu pasien dalam satu tempat tidur, staf medis mencoba menempatkan dua pasien dalam satu tempat tidur.”

    Seperti diketahui, Badan pertahanan sipil Jalur Gaza melaporkan sedikitnya 50 orang tewas akibat serangan militer Israel di berbagai wilayah kantong Palestina tersebut sepanjang Jumat (26/9). Militer Israel terus melancarkan serangan terhadap Hamas di Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza, di mana ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dalam beberapa pekan terakhir.

    Badan pertahanan sipil Gaza, pasukan penyelamat yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, seperti dilansir AFP, Sabtu (27/9), melaporkan sedikitnya 50 orang tewas di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak Jumat (26/9) pagi.

    Sekitar 30 korban tewas di antaranya, menurut badan pertahanan sipil Gaza, tewas akibat serangan di area Kota Gaza.

    (ygs/ygs)