Category: Detik.com News

  • Komandan Operasi OPM Tewas Ditembak Satgas Habema di Lanny Jaya

    Komandan Operasi OPM Tewas Ditembak Satgas Habema di Lanny Jaya

    Jakarta

    Panglima Komando Operasi Satgas Habema Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan kontak tembak terjadi antara personel Satgas Habema dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Unambunggu, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Seorang anggota KKB yang juga Komandan Operasi OPM Kodap XII bernama Mayu Waliya tewas dalam operasi ini.

    “Dari laporan yang diterima saat kontak senjata yang terjadi pada Senin (6/10) ada satu orang anggota KKB atas nama Mayu Waliya tewas dan baru dapat dipastikan Rabu (8/10) setelah tim mengidentifikasi data dalam telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian,” kata Pangkoops Satgas Habema Mayjen TNI Lucky Avianto, seperti dilansir Antara, Kamis (9/10/2025).

    Lucky mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui Mayu Waliya menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya di bawah pimpinan Purom Okiman Wenda.

    Sebelumnya (5/10), Koops Habema berhasil menguasai salah satu markas utama KKB Kodap XII/Lanny Jaya pimpinan Purom Okiman Wenda di wilayah pegunungan Unambunggu.

    Markas tersebut diketahui menjadi pusat koordinasi kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil. Diduga, KKB melancarkan serangan balasan Senin (6/10) yang kemudian berujung pada kontak senjata dengan satuan tugas TNI.

    Lucky mengatakan seluruh rangkaian operasi dilaksanakan secara terukur, profesional, dan berlandaskan prinsip perlindungan terhadap warga sipil.

    “Kontak senjata merupakan respons terhadap serangan balasan yang dilakukan KKB sehingga pasukan kami bertindak sesuai prosedur, menjaga disiplin tempur, dan memastikan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi,” katanya.

    (lir/yld)

  • Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

    Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

    Jakarta

    Hari Pos Sedunia atau World Post Day kembali diperingati pada 9 Oktober 2025. Momen tahunan ini menjadi ajang untuk mengapresiasi peran penting layanan pos dalam menghubungkan masyarakat di seluruh dunia.

    Peringatan Hari Pos Sedunia bukan sekadar perayaan simbolis, tetapi juga momentum untuk menyoroti transformasi layanan pos di era digital. Tahun ini, kampanye global mengusung tema yang menekankan nilai kemanusiaan dan jangkauan global dari layanan pos.

    Sejarah Lahirnya Hari Pos Sedunia

    Hari Pos Sedunia diperingati setiap 9 Oktober untuk menandai berdirinya Kesatuan Pos Sedunia atau Universal Postal Union (UPU) pada tahun 1874 di Bern, Swiss. Dikutip dari situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penetapan tanggal ini diresmikan pada Kongres UPU di Tokyo pada tahun 1969.

    Sejak saat itu, Hari Pos Sedunia dirayakan di lebih dari 150 negara sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi sektor pos dalam memfasilitasi komunikasi, perdagangan, dan pembangunan sosial. Melalui peringatan ini, UPU mendorong negara-negara anggota untuk meningkatkan inovasi, kualitas layanan, serta peran pos dalam mendukung masyarakat di berbagai lapisan.

    Tema Hari Pos Sedunia 2025

    Mengutip laman resmi UPU, tema Hari Pos Sedunia 2025 adalah “#PostForPeople: Local Service. Global Reach.” Tema ini menekankan peran pos sebagai jembatan penghubung antara layanan lokal dan jaringan global.

    UPU juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam sistem pos modern. Dengan adaptasi teknologi, sektor pos diharapkan mampu menjangkau lebih luas sekaligus tetap mempertahankan sentuhan kemanusiaan dalam setiap layanannya.

    Hari Pos Sedunia 2025 (Foto: UPU/PBB)Cara Merayakan Hari Pos Sedunia

    Perayaan Hari Pos Sedunia biasanya melibatkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh lembaga pos nasional, sekolah, maupun masyarakat umum. Berikut beberapa cara untuk memperingatinya:

    Upacara dan penghargaan nasional
    Banyak negara mengadakan upacara peringatan resmi untuk menghormati pekerja pos dan memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi di bidang pelayanan publik.Kampanye publik dan edukasi
    UPU mendorong diadakannya pameran, seminar, atau kampanye edukatif yang menyoroti kontribusi sektor pos terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Sekolah dan lembaga pendidikan juga sering mengadakan lomba menulis surat untuk meningkatkan apresiasi terhadap komunikasi tertulis.Program sosial dan digitalisasi layanan
    Beberapa operator pos memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan inovasi layanan baru, seperti platform digital pengiriman surat, layanan keuangan mikro, hingga kegiatan sosial untuk masyarakat setempat.

    (wia/imk)

  • Hubungan Tak Direstui, Pria di Bengkulu Tewas Ditikam Ayah Kekasihnya

    Hubungan Tak Direstui, Pria di Bengkulu Tewas Ditikam Ayah Kekasihnya

    Benkulu

    Seorang pria bernama Feri (40) tewas usai dibunuh ayah kekasihnya. Penusukan itu dilakukan pelaku lantaran tidak merestui hubungan asmara anaknya dengan korban.

    Peristiwa itu terjadi di Desa Air Meles Atas, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada Selasa (7/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Korban awalnya datang ke rumah kekasihnya yang bernama Helen (38).

    “Korban Feri berpacaran dengan anak pelaku, saat ke rumah (pelaku), terjadi cekcok mulut hingga korban ditikam ayah pacarnya (ayah dari Helen),” kata Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, dilansir detikSumbagsel, Kamis (9/10/2025).

    Sinar mengatakan korban dan pelaku bernama Samsudin (50) memang sempat terlibat cekcok di lokasi. Pelaku lalu mengeluarkan senjata tajam dan langsung menusuk dada korban.

    Dari olah TKP, polisi mendapati adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban berupa luka tusuk pada bagian dada. Polisi menjelaskan pelaku menusuk dada korban sebanyak satu kali. Tubuh korban ditemukan sekitar 50 meter dari rumah pelaku.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/ygs)

  • 6 Orang Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Magelang

    6 Orang Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Magelang

    Magelang

    Sebuah pesta minuman keras (miras) oplosan di Magelang, Jawa Tengah, menelan korban jiwa. Total enam orang dilaporkan meninggal dunia.

    Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol La Ode Arwansyah mengatakan awalnya ada dua orang yang dilaporkan meninggal pada Selasa (7/10). Namun, jumlah korban meninggal yang dilaporkan kembali bertambah empat orang pada Rabu (8/10).

    “Kemarin habis rilis (Selasa) kan ada dua orang (meninggal dunia). Ternyata, sorenya itu ada perempuan yang meninggal. Namun tidak disampaikan ke pihak Polresta, terus menyusul hari ini ada tiga di RSUD Merah Putih. Jadi total ada enam,” kata La Ode dilansir detikJateng, Kamis (9/10/2025).

    Para korban diketahui mengadakan pesta miras oplosan pada Minggu (5/10) dini hari. Pesta miras itu dilakukan di sebuah gubuk.

    Tim detikJateng sempat melihat gubuk lokasi pesta miras pada Selasa (7/10). Gubuk yang diduga digunakan untuk minum-minum keras oplosan tersebut berada jauh dari perkampungan. Lokasi gubuk tersebut berada di tegalan dekat dengan lokasi penanaman pohon durian.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/ygs)

  • Pria Ponorogo Terbakar Saat Padamkan Api di Rumahnya, Alami Luka Bakar 75%

    Pria Ponorogo Terbakar Saat Padamkan Api di Rumahnya, Alami Luka Bakar 75%

    Ponorogo

    Seorang pria di Ponorogo, Jawa Timur, bernama Sugeng Dwi Atmono (55) mengalami luka bakar serius. Sugeng ikut terbakar saat mencoba memadamkan api kebakaran yang melahap rumahnya.

    Peristiwa itu terjadi pada Rabu (8/10). Kebakaran di rumah Sugeng berawal saat ini memasak air di tungku.

    “Memang betul, kejadian sekitar pukul 18.30. Rumah milik Pak Sugeng Atmojo, 55 tahun, warga Desa Nambak. Beliau hidup sendiri,” kata Kapolsek Bungkal AKP Fatoni dilansir detikJatim, Kamis (9/10/2025).

    Fatoni mengatakan api awalnya membakar tumpukan kain yang berada di dekat tungku saat Sugeng memasak air. Api seketika membesar hingga Sugeng berinisiatif memadamkannya.

    “Korban waktu itu sedang memasak air di tungku, tapi di dekatnya ada tumpukan kain. Api tiba-tiba membesar, korban berusaha memadamkan dengan air, namun justru api semakin besar dan mengenai tubuhnya,” katanya.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/ygs)

  • Anies Bicara Potensi Anak Muda, Singgung Citayam Fashion Week di Dukuh Atas

    Anies Bicara Potensi Anak Muda, Singgung Citayam Fashion Week di Dukuh Atas

    Jakarta

    Anies Baswedan bicara mengenai pengaruh generasi muda di Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai anak muda memiliki potensi untuk melakukan perubahan di masa depan.

    Keyakinan itu disampaikan Anies dalam peluncuran buku berjudul Leadership XYZ, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025) malam. Dia menyampaikan, anak muda belum memiliki pengalaman karena usianya, namun mereka mampu menawarkan masa depan.

    “Memang anak muda karena usianya dia belum memiliki pengalaman, karena itulah anak muda tidak menawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan,” kata Anies.

    “Jadi, kalau anak muda jangan ditanya pengalamannya apa. Saya sering bilang pada anak muda, mahasiswa, kalau Anda daftar di sebuah perusahaan, ditanya jelaskan pada saya pengalaman Anda, maka jawab ‘Kalau Bapak cari orang pengalaman, silakan cari orang tua. Tapi kalau Bapak ingin masa depan, maka ambil saya bagian dari tim Anda’,” lanjut Anies.

    Dia mencontohkan trotoar tempat orang menyeberang yang ada di terowongan Jalan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang disulap anak muda menjadi catwalk sampai ramai dan viral di media sosial. Kekuatan anak muda, kata Anies, tidak boleh disepelekan.

    “Di tangan anak-anak muda berubah menjadi catwalk. Mereka menyebutnya ‘Citayam Fashion Week’. Dilihat dengan perspektif baru yang kita nggak pernah lihat sebelumnya. Karena itu jangan sepelekan kekuatan anak muda dalam melihat sesuatu yang nggak terbayangkan,” ujarnya.

    Buku Leadership XYZ ditulis Anies bersama Dedi Wijaya dan Sarah Ardiwinata. Ketiganya lahir dari tiga generasi berbeda.

    Anies disebut masuk dalam generasi X, yakni generasi yang lahir antara pertengahan 1960 hingga 1980-an. Sementara, Dedi adalah Generasi Y, yakni generasi yang lahir antara 1981 hingga 1996, dan Sarah Generasi Z , yakni generasi yang lahir antara 1999 hingga 2012.

    Anies memaparkan, buku tersebut ditulis 3 generasi yang berbeda bukan untuk menunjukkan perbedaan antar generasi X,Y dan Z, namun untuk menunjukkan bahwa dialog lintas generasi berpotensi menghadirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru. Anies menilai, masing-masing generasi memiliki perspektif berbeda dalam melihat suatu hal, namun sayangnya perspektif itu kurang didengar.

    “Menulis kepemimpinan itu bukan soal siapa lahir lebih dulu, tapi soal siapa mau mendengar. Dan kita sering menyaksikan bahwa banyak organisasi banyak perkumpulan itu sulit maju dan berkembang itu bukan karena kurang pemimpin, tapi karena terlalu banyak yang ingin didengar dan kekurangan orang yang mau mendengar,” ucapnya.

    Anies mengatakan awal mula bertemu Dedi pada 2011 lalu di Tanimbar, Maluku. Kemudian bertemu Sarah saat acara Desak Anies di Bandung pada November 2023.

    Saat itu Sarah bercerita pernah protes dan menghapus Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolah ketika Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Dari sana Anies melihat potensi Sarah.

    Kemudian, pada Januari 2024, Sarah bergabung dengan tim Anies membantu kampanye saat gelaran Pilpres 2024. Dedi lebih dulu menjadi bagian dari tim tersebut.

    Dari situlah ketiganya intes berdiskusi dan bertukar pikiran. Meski di awal sebelum buku ini ditulis, Dedi dan Sarah tidak tahu harus menulis topik apa, sampai akhirnya muncul ide menulis tentang kepemimpinan.

    Ketiganya diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Anies merupakan Ketua OSIS SMAN 2 Yogyakarta pada masanya, lalu Dedi Ketua OSIS SMK Rajawali dan Sarah Ketua OSIS SMAN 8 Bandung.

    Sarah mengatakan ide membuat buku tentang kepemimpinan muncul lantaran mereka pernah menjadi Ketua OSIS dari generasi yang berbeda. Ide itu diucapkan Sarah dengan spontan.

    “Lucu juga kalau tiga ketua OSIS dari 3 generasi nulis buku bersama tentang kepemimpinan,” kata Sarah.

    Sementara Dedi menyampaikan, buku tersebut juga didedikasikan untuk almarhum Syafiq Basri yang merupakan dosen di salah satu Universitas swasta di Jakarta dan pernah menjadi wartawan. Dia menyebut, sebagian pemikiran Syafiq Basri mengenai anak muda dan kepemimpian ada dalam buku tersebut.

    “Saya bertemu Pak Syafiq, beliau dosen di London School of Public Relation dan itu sangat membekas. Pak Syafiq bilang ‘Mas Dedi waktu sudah berubah, yang sekarang banyak punya cerita itu anak-anak muda’,” ujar Dedi.

    “Jadi kita juga dedikasikan bukunya untuk beliau, seorang senior yang dengan sadar melibatkan mahasiswa untuk ikut terlibat. Ini bagi kami inspirasi semoga sebagian dari pemikiran baik beliau juga tercantum di buku ini,” imbuhnya.

    Di sampul belakang buku tersebut, tertulis bahwa buku ini mengajak pembaca menapaki kepemimpinan sebagai perjalanan manusiawi yang bermuara pada tiga hal: memimpin diri, memimpin orang lain, dan memimpin dalam ruang lintas generasi.

    Halaman 2 dari 2

    (dek/ygs)

  • Polda Metro Serap Aspirasi di Satkamling Kelapa Gading, Ajak Warga Jaga Jakarta

    Polda Metro Serap Aspirasi di Satkamling Kelapa Gading, Ajak Warga Jaga Jakarta

    Jakarta

    Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya menggelar ‘Ngopi Kamtibmas’ untuk menyerap aspirasi masyarakat. Polisi juga sekaligus mengajak warga menciptakan situasi yang kondusif dan menjaga keamanan di Jakarta.

    Kegiatan yang digelar di Satkamling RW 011 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Rabu (8/10) malam itu menjadi forum strategis bagi Polri untuk mendengar langsung keluhan masyarakat, sekaligus menyosialisasikan ‘Jaga Jakarta’ yang menjadi program Polda Metro Jaya.

    ‘Ngopi Kamtibmas’ ini dihadiri Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Harri Muharram Firmansyah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz, dan Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putro. Kegiatan ini diisi dengan sesi tanya jawab polisi dengan warga setempat.

    Dalam sambutannya, Kombes Harri menyampaikan dinamika situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Harri juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang berpartisipasi aktif dalam Satkamling untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan sekitar.

    “Kami berharap dengan peran aktif masyarakat melalui Satkamling, lingkungan sekitar dapat lebih aman dan kondusif. Selain itu, kami juga memberikan edukasi mengenai bahaya-bahaya sosial yang bisa mengganggu ketertiban di masyarakat,” kata Kombes Harri.

    Selain itu, Harri juga menegaskan bahwa Polri akan terus hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung program pemerintah, seperti SPPG Polri, tanam jagung, hingga Gerakan Pangan Murah yang telah menjual sekitar 2.000 ton beras murah di wilayah Jakarta.

    Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya menggelar ‘Ngopi Kamtibmas’ untuk menyerap aspirasi masyarakat (dok.istimewa)

    Waspada Cyber Crime

    Sementara itu, Kompol Mashuri dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya menyampaikan imbauannya kepada warga terkait bahayanya kejahatan siber, antara lain seperti pencurian data melalui aplikasi (APK) yang dikirim melalui WhatsApp.

    Pada sesi tanya jawab, Ketua RW setempat menyampaikan sejumlah keluhan warga, antara lain masalah kemacetan hingga parkir kendaraan di depan rumah. Menanggapi masalah parkir, Kombes Harri mengatakan agar hal tersebut dikomunikasikan dengan pihak pemkot.

    “Pesan saya apabila di wilayah kita ada yang terkait dengan narkoba diharapkan untuk melaporkan agar bisa dilakukan rehabilitasi, kemarin Narkoba juga sudah merilis, sudah berapa kilogram yang telah diungkap oleh Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    (mei/ygs)

  • Sekolah Rakyat Solusi Masalah Anak Putus Sekolah karena Ekonomi

    Sekolah Rakyat Solusi Masalah Anak Putus Sekolah karena Ekonomi

    Jakarta

    Pemerintah menegaskan komitmennya melanjutkan program strategis Sekolah Rakyat berasrama. Program ini merupakan upaya memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

    Sekjen Kemensos Robben Rico menegaskan program yang dicanangkan Presiden Prabowo ini lahir dari kesadaran atas lambatnya penurunan angka kemiskinan dan tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS). Program ini diharapkan menjadi solusi bagi persoalan anak putus sekolah karena ekonomi.

    “Sebagian besar putus sekolah karena alasan ekonomi. Program Sekolah Rakyat diharapkan menjawab persoalan tersebut melalui pendidikan gratis berasrama yang komprehensif,” kata Robben dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).

    Fase awal program, yakni Sekolah Rakyat Rintisan, telah dimulai pada tahun ajaran 2025/2026 dengan memanfaatkan fasilitas negara yang direnovasi. Pemerintah menargetkan pembangunan gedung khusus mulai 2026 dan memperluas jangkauan hingga 2029.

    Saat ini, sudah terdapat 165 sekolah rintisan yang beroperasi di seluruh Indonesia.

    “Pemerintah mampu mengombinasikan berbagai program yang ada, sehingga Sekolah Rakyat tidak akan membebani APBN. Semua program Presiden tetap berjalan beriringan,” ujarnya.

    Sejumlah pihak mengapresiasi gagasan Sekolah Rakyat berkonsep asrama ini. Salah satunya, Pengamat Pendidikan Ina Liem. Ia menilai konsep tersebut merupakan langkah inovatif untuk melindungi anak dari eksploitasi dan kekerasan.

    Kepala SMA Rakyat 10 Jakarta Ratu Mulyanengsih turut mengapresiasi program ini. Ia menyebut sekolah rakyat hadir sebagai ruang aman bagi remaja dari latar belakang rentan.

    “Banyak siswa kami korban kekerasan dan berasal dari lingkungan keras. Sekolah ini hadir untuk memutus rantai kemiskinan dan kekerasan,” ujarnya.

    Presiden Prabowo sebelumya mengatakan bahwa sekolah rakyat kini mulai beroperasi dengan memprioritaskan anak-anak dari keluarga miskin atau yang berada di desil 1 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ke depan, ia menargetkan sekolah rakyat diperluas bagi anak dari keluarga desil 2 hingga 5.

    “Tapi saya sedang juga merencanakan untuk desil 2, 3, 4, dan 5,” kata Prabowo setelah meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

    Prabowo menegaskan semua anak Indonesia harus mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang baik. Ia tak ingin ada anak yang tidak bersekolah karena kendala biaya.

    “Nah, ini sedang kita rencanakan supaya semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus. Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain, itu cita-cita kita,” ujarnya.

    “Insyaallah kita akan sampai ke situ. Tapi alhamdulillah sekolah rakyat jadi anak-anak yang putus sekolah bisa sekolah. Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya kita tarik keluar, kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan dia dapat pendidikan yang terbaik, yang bisa kita berikan,” lanjut Prabowo.

    (eva/ygs)

  • Dasco Unggah Momen Pimpinan MPR-DPR-DPD di Istana, Puan Diapit Prabowo-Gibran

    Dasco Unggah Momen Pimpinan MPR-DPR-DPD di Istana, Puan Diapit Prabowo-Gibran

    Jakarta

    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membagikan foto yang memuat momen di sela acara pelantikan Duta Besar dan Wakil Duta Besar di Istana Negara, Jakarta. Dalam foto itu, terlihat berjejer para pimpinan MPR, DPR, dan DPD bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Foto itu diunggah Dasco lewat akun Instagram pribadinya seperti dilihat, Rabu (8/10/2025). Dasco tampak berdiri paling kiri di samping Wakil Presiden Gibran.

    “Bersama Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di sela-sela pelantikan di Istana Negara, 8 Oktober 2025,” tulis Dasco.

    Di foto itu juga terlihat Ketua DPR RI Puan Maharani. Dia berdiri di antara Prabowo dan Gibran.

    Ketua MPR Ahmad Muzani juga berada dalam foto tersebut. Dia berdiri di antara Prabowo dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.

    Prabowo juga melantik Wakil Menteri Dalam Negeri dan Wakil Menteri Kesehatan. Di acara yang sama, Prabowo juga melantik Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua.

    (ygs/idn)

  • Bazar Pangan Murah di Bengkalis Diserbu Warga, 5 Ton Beras Habis Terjual

    Bazar Pangan Murah di Bengkalis Diserbu Warga, 5 Ton Beras Habis Terjual

    Bengkalis

    Polres Bengkalis menggelar bazar pangan murah dalam upaya menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan. Kegiatan ini disambut antusias warga.

    Bazar pangan murah ini diselenggarakan di Jalan Bangun Sari RT 07 RW 04 Dusun Mekar Sari, Desa Bathin Betuah, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan.

    Kapolda yang didampingi Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan turut hadir dalam kegiatan bazar pangan murah ini. Bazar pangan murah yang menjual kebutuhan pokok ludes diborong warga dalam waktu yang singkat.

    Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan menyampaikan bazar pangan murah ini digelar untuk mendukung program pemerintah, sekaligus menguatkan sinergi lintas sektoral.

    Bazar Pangan Murah di Kabupaten Bengkalis, Riau disambut antusias ribuan warga, Rabu (8/10/2025). Foto: dok. Polda Riau

    Budi menambahkan bazar pangan murah ini juga dihadirkan untuk memastikan warga dapat menikmati kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

    Bazar pangan murah ini mendistribusikan 5 ton beras ukuran 5 kilogram dengan harga Rp 62 ribu per karung, minyak goreng sebanyak 2 ton, dan telur sebanyak 100 papan atau 3 ribu butir.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Abdul Wahid meninjau Bazar Pangan Murah di Kabupaten Bengkalis. Foto: dok. Polda Riau

    Kegiatan ini terlaksana dengan tertib dan aman. Dalam waktu sekejap, bazar pangan murah habis diserbu oleh masyarakat.

    “Alhamdulillah, tadi masyarakat begitu antusias,” kata Budi.

    Selain itu, pelaksanaan penanaman jagung di Bengkalis kali ini sedikit berbeda. Polres Bengkalis juga menghadirkan stand UMKM serta sosialisasi Green Service.

    Kegiatan penanaman jagung serentak ini turut dihadiri Gubernur Riau Abdul Wahid, Bupati Bengkalis Kasmarni, sejumlah OPD Provinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis, Camat Mandau Riki Rihardi, Kapolsek Mandau Kompol Primadona, Pj Kepala Desa Bathin Beutuah Edi S, Dinas Pertanian Bengkalis dan ratusan tokoh masyarakat serta ribuan masyarakat umum.

    (mea/idn)