Category: Detik.com News

  • Hujan Deras Berjam-jam, Permukiman di Pati Jateng Kebanjiran

    Hujan Deras Berjam-jam, Permukiman di Pati Jateng Kebanjiran

    Jakarta

    Banjir menerjang permukiman warga di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, pagi ini. Banjir itu akibat limpasan Sungai Widodaren yang tidak kuat menampung air hujan berintensitas tinggi beberapa hari belakangan.

    Salah satu warga setempat, Ali Setiawan, mengatakan hujan deras beberapa hari belakangan membuat Sungai Widodaren melimpas. Akibatnya banjir merendam permukiman warga sejak dini hari tadi sampai pagi ini jam 06.00 WIB.

    “Banjirnya baru datang Subuh tadi. Genangan banjir ke rumah warga dan jalan raya Pantura,” kata Ali saat dihubungi, dilansir detikJateng, Jumat (24/10/2025).

    Menurutnya, kedalaman banjir bervariasi. Ada yang 20 sentimeter sampai 40 sentimeter. Dia pun mulai mengungsikan barangnya karena khawatir banjir terus meninggi.

    “Mulai mengungsikan mobil, takutnya genangan banjir bertambah,” ungkap dia.

    “Banjir ini karena hujan dari siang sampai malam, sungai Widodaren meluap. Air masuk ke rumah-rumah warga dan jalan Pantura,” jelasnya.

    (yld/idn)

  • Kisah Jaksa Boston Jaga Amanah Penegakkan Hukum di Papua Pegunungan

    Kisah Jaksa Boston Jaga Amanah Penegakkan Hukum di Papua Pegunungan

    Jakarta

    Menjadi jaksa di wilayah rawan bukan perkara mudah. Tantangan itu dirasakan langsung oleh Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jayawijaya, Boston Robert Marganda Siahaan saat dipercaya memimpin wilayah Papua Pegunungan.

    Penugasan tersebut datang secara tiba-tiba. Ia mengaku sempat kaget ketika menerima surat keputusan yang menempatkannya di wilayah dengan tingkat keamanan yang tidak selalu stabil. Meski begitu, rasa tanggung jawab membuatnya mantap berangkat.

    “Sebenarnya begitu saya terima SK atau Surat Pindah, mendapat amanah sebagai Kepala Seksi Intelijen di Kejaksaan Negeri Jayawijaya ini, awalnya memang saya kaget, tapi namanya kewajiban ya, amanah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025).

    Boston tahu betul risiko yang menanti di Jayawijaya. Daerah yang dikenal dengan kondisi sosial dan keamanan yang dinamis membuat banyak orang berpikir dua kali untuk bertugas di sana, tetapi tidak untuknya.

    “Apalagi kita pada saat masuk di kejaksaan ini sudah menandatangani surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja. Saya menjalaninya dengan ikhlas, walaupun ya saya tahu dari informasi-informasi pada saat saya mendapat surat penugasan itu. Saya melihat bagaimana situasi di Jayawijaya ini, memang sering ada konflik-konflik, tapi ya saya tetap semangat karena memang amanah itu ya harus kita jalankan dengan ikhlas,” sambungnya.

    “Kita sebagai intelijen, pada saat itu kan, kita kan harus menguasai nih, pengamanan ini, bukan hanya pengamanan diri sendiri, tapi pengamanan pegawai, dan pengamanan kantor,” katanya.

    Kisah Jaksa Boston Jaga Amanah Penegakkan Hukum di Papua Pegunungan Foto: detikcom

    Meski bertugas di wilayah dengan fasilitas terbatas dan kondisi geografis yang menantang, Boston tidak menjadikannya alasan untuk berhenti. Baginya, setiap kesulitan adalah ujian profesionalitas.

    Selama bertugas, ia belajar banyak dari masyarakat Jayawijaya yang ramah dan menjunjung tinggi hukum adat. Menurutnya, penegakan hukum di Papua Pegunungan tidak bisa lepas dari nilai-nilai adat yang masih kuat di tengah masyarakat.

    “Kalau menurut saya itu, sebagai Jaksa itu, hukum adat dengan hukum positif itu seharusnya diharmonisasikan. Tapi, hukum adat itu juga tidak boleh bertentangan dengan hukum positif,” jelasnya.

    Meski jauh dari keluarga, Boston berusaha tetap fokus menjalankan amanahnya. Ia mengaku rindu rumah, namun komitmen terhadap tugas menjadi prioritas utama.

    “Jadi kalau, bagaimana saya mengatasi itu, kalau dengan keluarga itu jauh, karena ada kerinduan juga, kita melalui telepon, video call, cuman, kita harus komitmen juga, karena pada saat masuk pekerjaan itu, kita memang sudah benar-benar mendatangkan surat pernyataan, kalau kita mendapat amanahnya, kita harus ikhlas menjalankannya,” pungkasnya.

    Bagi Boston, bertugas di Jayawijaya bukan sekadar pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian. Di tengah keterbatasan dan ketidakpastian, ia berpegang pada satu hal: menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap hukum di tanah paling timur Indonesia.

    (ega/ega)

  • Lisa Mariana Diperiksa Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik RK Hari Ini

    Lisa Mariana Diperiksa Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik RK Hari Ini

    Jakarta

    Lisa Mariana telah ditetapkan sebagai tersangka di Bareskrim terkait kasus dugaan pencemaran nama baik mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK). Lisa akan diperiksa Bareskrim hari ini.

    “Dari pihak LM menyampaikan akan datang besok (hari ini)” kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Rizki Agung Prakoso kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).

    Sejatinya, pemeriksaan Lisa sebagai tersangka dijadwalkan pada Senin (20/10) kemarin. Namun, karena alasan sakit Lisa minta pemeriksaan ditunda. Pihak kuasa hukum menyampaikan Lisa meminta pemeriksaan pada tanggal 23 atau 24 Oktober.

    “Kemarin itu dia kurang enak badan sakit. Yang jelas itu dan kita sudah siapkan untuk reschedule kembali minggu depan, kalau tidak berhalangan antara tanggal 23 atau 24. Itu aja sih,” ungkap Pengacara Lisa, Jhony Boy Nababan, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Senin (20/10).

    Jhony meyakini kliennya taat hukum. Dia juga menjamin Lisa mengikuti semua proses hukum yang berjalan.

    Kasus ini bermula saat Lisa menuding RK merupakan ayah dari anaknya. RK yang tidak terima dan merasa dicemarkan nama baiknya lalu melaporkan kasus itu ke Bareskrim Polri.

    Bareskrim pun sempat melakukan mediasi antara Lisa dengan RK. Namun mediasi berakhir deadlock. Kasus pencemaran nama baik RK pun bergulir hingga naik ke tingkat penyidikan. Penyidik lalu melakukan gelar perkara dan menetapkan Lisa sebagai tersangka.

    (idn/yld)

  • Arahan Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah

    Arahan Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba memutuskan bahasa Portugis akan diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Keputusan itu disampaikan di hadapan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo sempat bertemu dengan Presiden Lula di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/10/2025) siang. Keduanya membicarakan banyak, termasuk soal bahasa Portugis, dalam pertemuan bilateral tersebut.

    Saat membahas bahasa Portugis, Prabowo awalnya menekankan bahwa Brasil merupakan mitra penting Indonesia. Ia meyakini kedua negara akan mencapai hal-hal yang baik.

    “Saya yakin bahwa dalam waktu yang akan datang kita akan menghasilkan capaian lebih baik,” kata Prabowo.

    Prabowo juga menekankan Brasil merupakan mitra penting. Karena itu lah, ia memutuskan bahwa bahasa Portugis akan mulai diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.

    “Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin pendidikan Indonesia,” kata Prabowo.

    Prabowo Akan Beri Arahan Terkait Bahasa Portugis

    Prabowo mengaku akan memberikan arahan kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Saintek Brian Yuliarto serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti agar menindaklanjuti hal itu. Dia berharap langkah itu segera diterapkan di sekolah-sekolah.

    “Dan akan memberi petunjuk kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Menteri Pendidikan Dasar Indonesia untuk mulai mengajar bahasa Portugis di sekolah-sekolah kita. Ini bukti bahwa ini memandang hubungan Brasil dan Indonesia sangat besar,” ujar Prabowo.

    Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Presiden Lula pun berharap Brasil dan RI dapat menghasilkan kerja sama yang menguntungkan bagi dua negara. Utamanya di sektor ekonomi hingga sains.

    “Saya berharap bahwa dalam kunjungan ke Indonesia ini, dan selama pertemuan kita, kita dapat menjamin keuntungan politik, ekonomi, sosial, sains bagi rakyat Indonesia dan bagi rakyat Brasil,” kata Lula.

    Komisi X DPR Pertanyakan Manfaat Bahasa Portugis

    Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menanggapi kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk memasukkan pelajaran bahasa Portugis di sekolah-sekolah Indonesia. Hetifah meminta kejelasan manfaat bahasa Portugis untuk para siswa.

    “Kami tentu menyambut baik setiap upaya pemerintah dalam memperkaya kompetensi bahasa asing peserta didik Indonesia,” kata Hetifah kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).

    “Namun perlu dipastikan bahwa pengajaran bahasa Portugis, seperti juga bahasa asing lainnya, memiliki dasar yang jelas, baik dari segi manfaat strategis, hubungan diplomatik, maupun relevansinya dengan kebutuhan masa depan siswa,” sambungnya.

    Hetifah mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk melakukan kajian mendalam terkait potensi kerja sama dengan negara-negara berbahasa Portugis. Selain itu, perlu ada kajian dampak implementasi terhadap kurikulum yang ada saat ini.

    “Prinsipnya, kami mendukung kebijakan pendidikan yang memperkuat daya saing global pelajar Indonesia, selama dilakukan dengan perencanaan matang dan tetap menjaga prioritas bahasa Indonesia serta bahasa daerah sebagai identitas bangsa,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/fas)

  • Polisi Tangkap Komplotan Maling Mesin Air-Besi Senilai Rp 150 Juta di Sergai

    Polisi Tangkap Komplotan Maling Mesin Air-Besi Senilai Rp 150 Juta di Sergai

    Jakarta

    Polisi menangkap 9 orang maling mesin hingga besi dari salah satu gudang di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut). Total kerugian akibat pencurian itu sekitar Rp 150 juta.

    “Seluruh pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Sergai untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Wakapolres Sergai Kompol Rudy kepada wartawan, dilansir detikSumut, Jumat (24/10/2025).

    Rudy mengatakan pencurian itu terjadi di gudang milik Aling (50) di Dusun VI Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah. Pencurian itu diketahui korban pada 29 September 2025.

    Adapun kesembilan pelaku terdiri dari tujuh pelaku pencurian bernama Rahmat Hidayat (42), M Al Afdul (23), M Robi Andika (22) Suwanda (41), Aziz (33), M Safii (25), dan Sandi Suwardi (26), serta dua penadah bernama Rudi Ismawan (42) dan Harto (29).

    Rudy menjelaskan bahwa peristiwa itu diketahui usai pekerja korban datang ke lokasi gudang untuk memberi makan ternak korban. Setibanya di lokasi, pekerja tersebut melihat gudang jendela telah terbuka.

    “Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 150.000.000,” ucapnya.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/fas)

  • Polisi Periksa Hp-Laptop Mahasiswa Unud yang Bunuh Diri, Ini Tujuannya

    Polisi Periksa Hp-Laptop Mahasiswa Unud yang Bunuh Diri, Ini Tujuannya

    Jakarta

    Kasus bunuh diri mahasiswa Universitas Udayana (Unud) berinisial TAS (21) masih diselidiki polisi. Saat ini, polisi masih memeriksa isi ponsel dan laptop TAS untuk mendapatkan bukti yang memicu TAS mengakhiri hidupnya.

    “Masih kami selidiki isi ponsel dan laptop (korban). Itu yang sedang kami dalami,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy di kantornya, dilansir detikBali, Jumat (24/10/2025).

    Ariasandy menyebut TAS adalah mahasiswa yang memiliki masalah kesehatan kejiwaan. Kondisi itu akan terjadi jika dipicu oleh sesuatu hal atau seseorang yang tidak sesuai harapan TAS. Hal itu diketahui dari pemeriksaan kepada 21 saksi.

    Para saksi yang mayoritas dosen dan mahasiswa lain mengaku kerap melihat TAS marah dan mengancam akan bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian. Hal itu terjadi saat TAS dianggap melakukan kesalahan ketika aktivitas perkuliahan maupun kesehariannya bergaul dengan temannya.

    Meski begitu, kata Ariasandy, gejala gangguan kejiwaan itu tidak berlangsung lama. Kondisi TAS biasanya dapat normal kembali setelah ditenangkan dosen atau teman-temannya.

    “Kalau dari hasil penyelidikan itu tidak kami temukan unsur pidana, berarti bukan peristiwa pidana. Murni bunuh diri. Kasus bisa ditutup,” terang mantan Kabid Humas Polda NTT itu.

    “Kalau ada seseorang yang memicu, akan kami gelarkan perkara, dan kasusnya kami naikkan ke tingkat penyidikan. Orang itu bisa jadi dianggap pemicu,” imbuh Ariasandy.

    (fas/fas)

  • Rusia Kembalikan 1.000 Jenazah Tentara Korban Perang ke Ukraina

    Rusia Kembalikan 1.000 Jenazah Tentara Korban Perang ke Ukraina

    Kyiv

    Pemerintah Ukraina menyebut Rusia telah mengembalikan 1.000 jenazah tentara Kyiv yang gugur dalam perang. Moskow juga mengkonfirmasi 31 jenazah tentaranya telah dibawa dari Kyiv.

    Dilansir AFP, Jumat (24/10/2025), pertukaran tawanan perang dan jenazah tentara yang gugur merupakan salah satu dari kesepakatan antara Kyiv dan Moskow, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    “Langkah-langkah repatriasi telah dilakukan hari ini,” kata Markas Koordinasi Ukraina untuk Penanganan Tawanan Perang mengumumkan di media sosial.

    “Seribu jenazah, yang menurut pihak Rusia adalah prajurit Ukraina, telah dikembalikan ke Ukraina,” tambahnya.

    Dalam repatriasi sebelumnya, Rusia juga telah menyerahkan jenazah tentara Ukraina. Pada bulan September, Agustus dan Juli, Kyiv telah menerima jenazah 1.000 tentara dari Rusia, yang menggambarkan intensitas pertempuran di garis depan yang luas.

    Puluhan ribu tentara telah tewas di kedua belah pihak sejak Rusia menginvasi Ukraina, meskipun kedua belah pihak tidak secara teratur mempublikasikan data korban.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Februari lalu mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 46.000 tentara dan puluhan ribu lainnya dianggap hilang dalam pertempuran.

    (fas/fas)

  • Gempa M 3,4 Terjadi di Larantuka NTT

    Gempa M 3,4 Terjadi di Larantuka NTT

    Jakarta

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 3,4 terjadi di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa ini ada pada kedalaman 255 kilometer.

    “Gempa Mag:3.4 (40 km Barat Laut Larantuka-NTT),” tulis BMKG di akun X, Jumat (24/10/2025).

    Gempa ini dilaporkan terjadi pada pukul 01.22 WIB. Titik koordinat gempa berada di 7,95 lintang selatan dan 122,94 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (fas/fas)

  • Kelaparan Tidak Berkurang di Gaza Sejak Gencatan Senjata

    Kelaparan Tidak Berkurang di Gaza Sejak Gencatan Senjata

    Geneva

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hanya ada sedikit peningkatan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza, Palestina, sejak gencatan senjata diberlakukan. WHO menilai situasi di Gaza masih darurat karena tidak ada pengurangan kelaparan yang signifikan.

    “Situasinya masih sangat buruk karena bantuan yang masuk tidak cukup,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada wartawan di kantor pusat badan kesehatan PBB di Jenewa, dilansir AFP, Kamis (23/10/2025).

    “Sejak gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober, tidak ada pengurangan kelaparan, karena tidak ada cukup makanan,” tambahnya.

    Diketahui, Israel berulang kali menghentikan bantuan ke Jalur Gaza selama perang. Hal itu memperburuk kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan, karena menyebabkan kelaparan di beberapa bagian wilayah Palestina.

    Namun, meskipun perjanjian yang ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatur masuknya 600 truk per hari, Tedros menyebut saat ini hanya antara 200 hingga 300 truk yang masuk setiap hari.

    Tedros tetap memuji gencatan senjata yang tetap berlaku di Gaza meskipun ada pelanggaran. Namun, ia memperingatkan bahwa krisis di Gaza masih jauh dari selesai, dan kebutuhan pasokan makanan sangat besar.

    “Meskipun aliran bantuan telah meningkat, itu masih hanya sebagian kecil dari yang dibutuhkan,” ucapnya.

    “Tidak ada rumah sakit yang berfungsi penuh di Gaza, dan hanya 14 dari 36 rumah sakit yang berfungsi. Ada kekurangan obat-obatan esensial, peralatan, dan tenaga kesehatan yang kritis,” kata Tedros.

    Sejak gencatan senjata berlaku, WHO telah mengirimkan lebih banyak pasokan medis ke rumah sakit, dan mengerahkan tim medis darurat tambahan serta berupaya meningkatkan evakuasi medis.

    (fas/rfs)

  • Rebutan Tempat Tidur, Gelandangan Diduga ODGJ Tebas Jukir di Makassar

    Rebutan Tempat Tidur, Gelandangan Diduga ODGJ Tebas Jukir di Makassar

    Jakarta

    Polisi menangkap gelandangan diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berinisial OM yang menebas juru parkir (jukir) berinisial BA di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pelaku menyerang korban karena kesal tempat tidurnya dipakai.

    “Motifnya itu, jadi OM ini merasa bahwasanya tempat tidurnya yang setiap hari digunakan untuk beristirahat, digunakan istirahat oleh lelaki BA, korban ini,” kata Kanit Reskrim Polsek Ujung Pandang Iptu Andi Ilham Anwar kepada wartawan, dilansir detikSulsel, Kamis (23/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Rabu (22/10) malam. Berdasarkan video rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, pelaku menebas korban yang saat itu sedang tertidur di depan ruko.

    Iptu Andi Ilham menyebut akibat tebasan itu korban mengalami luka di bagian leher, kepala samping, dan lengan. Korban yang mengalami luka berat kini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

    Polisi menduga pelaku merupakan ODGJ. Dari hasil pendalaman, pelaku juga diketahui sudah tiga kali terlibat masalah hukum di wilayah Polsek Ujung Pandang.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/rfs)