Category: Detik.com News

  • Longsor 100 Meter Tutup Jalur Utama Tulungagung-Trenggalek via Pagerwojo

    Longsor 100 Meter Tutup Jalur Utama Tulungagung-Trenggalek via Pagerwojo

    Jakarta

    Tanah longsor melanda wilayah Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Longsor sepanjang sekitar 100 meter menutup total jalur utama Tulungagung-Trenggalek

    Longsor terjadi pada Jumat (31/10/2025) sore. Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudi Setiawan, menjelaskan bahwa longsor terjadi di kawasan Desa Kradinan, tepatnya di sekitar SDN 2 Kradinan, sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi tersebut sebelumnya juga mengalami longsor kecil sehari sebelumnya.

    “Lokasinya itu di SDN 2 Kradinan yang sempat longsor sebelumnya. Kebetulan ini longsor susulan, karena kemarin sore itu juga longsor,” ujar Guruh dilansir detikJatim, Sabtu (1/11/2025).

    Menurut Guruh, longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang membuat lereng perbukitan di sekitar lokasi menjadi labil. Longsor susulan kali ini menutup total badan jalan, dengan ketebalan material mencapai 50-80 Cm.

    “Kemarin sore itu longsor kecil menutup sebagian badan jalan dan sudah dibersihkan siang tadi. Namun sore ini longsor lagi dan lebih besar, sehingga menutup total badan jalan,” jelasnya.

    “Kalau cuaca membaik, pembersihan akan dilanjutkan malam ini. Harapannya, akses mobil bisa segera dibuka karena jalur ini merupakan rute utama distribusi susu dari kawasan peternakan di Pagerwojo,” tambahnya.

    Sebagai alternatif, pengendara dapat melewati jalur lain, namun jalannya lebih sempit. Pihak kepolisian mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan tidak memaksakan melintas jika kondisi hujan.

    (dek/dek)

  • Mayat Pria Berjaket Hitam Ditemukan Tergantung di Flyover Pasupati Bandung

    Mayat Pria Berjaket Hitam Ditemukan Tergantung di Flyover Pasupati Bandung

    Jakarta

    Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

    Mayat seorang pria tergantung di Flyover Mochtar Kusumaatmadja atau Flyover Pasupati membuat geger warga Kota Bandung. Maat tersebut mengenakan jaket hitam.

    Mayat ditemukan pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 22.26 WIB. Satu regu Damkar pun dikerahkan, lalu korban dievakuasi menggunakan mobil crane.

    “Perjalanan sekitar tiga menit sampai ke lokasi, dan posisi korban sudah tergantung,” kata Danru Rescue Peleton I Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPMKP) Kota Bandung Hartono saat ditemui di lokasi kejadian dilansir detikJabar, Sabtu (1/11/2025).

    Berdasarkan pantauan detikJabar, korban yang diperkirakan masih berusia 20 tahunan itu ditemukan tergantung dengan tali webbing. Ia masih mengenakkan helm berwarna hitam saat ditemukan dalam kondisi tersebut.

    “Kami menggunakan sistem block and tackle. Jadi, anggota kami turun ke bawah, kemudian korban diangkat oleh petugas dari tim kami,” ungkapnya.

    Belum diketahui identitas korban. Jasad korban dibawa tim inafis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

  • 6 Titik Masih Terendam, Tinggi Air 30-80 Cm

    6 Titik Masih Terendam, Tinggi Air 30-80 Cm

    Jakarta

    Sejumlah wilayah di Tangerang Selatan (Tangsel) akibat hujan deras dan meluapnya air kali. Ketinggian air paling tinggi mencapai 80 Cm.

    Berdasarkan data BPBD Tangsel Jumat (31/10/2025) pukul 23.08 WIB, ada enam lokasi yang masih banjir. Banjir terjadi sejak pukul 18.30 WIB.

    Banjir tertinggi ada di PBWI RW 22 Kelurahan Jombang. Sebanyak 120 kepala keluarga (KK) terdampak.

    Total keseluruhan ada 420 KK Terdampak. Berikut datanya:

    1. Lokasi : Jl. Tembok bolong RT.006 RW 12 Rempoa Ciputat Timur
    TMA: 40-70 Cm
    Terdampak : 60 KK
    Kondisi saat ini : Berangsur surut (± 10 Cm)

    3. Lokasi : PBI RW 22 Kelurahan Jombang
    TMA : 30 – 80 Cm
    Terdampak : 120 KK
    Kondisi saat ini : masih (70 Cm )
    Penyebab : Intensitas Hujan lama dan Daerah cekungan

    5. Lokasi : Jl. Flamboyan Adiraga RT 09 RW 12 Kelurahan Rempoa
    TMA : 30 Cm
    Terdampak : 40 KK
    Penyebab : Intensitas Hujan lama dan Meluapnya Air dari saluran drainase
    Kondisi saat ini : Surut

    (dek/isa)

  • Jelang Tengah Malam, Lalin Cengkareng Masih Macet Parah Imbas Truk Amblas

    Jelang Tengah Malam, Lalin Cengkareng Masih Macet Parah Imbas Truk Amblas

    Jakarta

    Lalu lintas kendaraan di Cengkareng masih macet parah jelang tengah malam. Truk amblas biang kerok macet berhasil dievakuasi.

    Berdasarkan akun X TMC Polda Metro Jaya, Jumat (31/10/2025), truk tersebut mogok di Kosambi, Tangerang. Akibatnya lalu lintas di sekitar Kalideres menuju Cengkarang macet parah.

    “Imbas Kendaraan alat berat gangguan mesin di Kosambi Dadap Tangerang, lalu lintas sekitar Kalideres, Cengkareng, Daan mogot Jakbar terpantau padat,” tulis TMC Polda Metro Jaya.

    Evakuasi truk mogok dilakukan menggunakan alat berat. Disebutkan lalin berangsur terurai.

    “Saat ini sudah selesai proses penderekan lalu lintas sudah mulai normal kembali,” imbuhnya.

    “Dari TL Cengkareng pengaturan penarikan yang dari Daan Mogot, jalur sudah lumayan malem namun kemacetan masih luar biasa imbas dari alat berat yang mogok. Perkembangan penarikan khusus dari Daan Mogot mengingat TL ekornya sudah sampai ke Grogol,” tutur salah satu Polantas yang bertugas di lokasi.

    (dek/idn)

  • RI-Afrika Perkuat Kolaborasi Lewat Pembangunan Rumah Budaya Syaikh Yusuf

    RI-Afrika Perkuat Kolaborasi Lewat Pembangunan Rumah Budaya Syaikh Yusuf

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon berziarah ke Makam Syaikh Yusuf Al-Makassari di Macassar, Cape Town, Afrika Selatan, hari ini. Ziarah dilakukan di sela-sela menghadiri kegiatan Culture Ministers Meeting G20 di Afrika Selatan.

    Adapun kunjungan ini menjadi momentum penting memperkuat hubungan sejarah dan kebudayaan Indonesia-Afrika Selatan melalui rencana pembangunan Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf. Rumah budaya ini rencananya akan dibangun di lahan seluas 2.000 meter persegi di sekitar kompleks makam.

    Syekh Yusuf, yang juga dikenal dengan nama Abadin Tadia Tjoessoep, lahir di Makassar pada tahun 1626. Ia merupakan keponakan Raja Gowa, Sultan Alauddin, raja pertama Gowa yang memeluk Islam pada tahun 1603. Selain sebagai ulama, Syekh Yusuf juga dikenal sebagai pemimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda di Asia Tenggara. Ketika Makassar jatuh ke tangan VOC, beliau berlayar ke Banten pada tahun 1664 dan menikah dengan putri Sultan Abdul Fatah Ageng Tirtayasa.

    “Perjuangan Syekh Yusuf Al-Makassari hingga dipenjara di Batavia dan kemudian dipindahkan ke Colombo, Ceylon (kini Sri Lanka) sampai diasingkan ke Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) Afrika Selatan, karena pengaruhnya yang kuat dalam melawan penjajahan menunjukkan kekuatan beliau dalam menjunjung tinggi nilai-nilai anti kolonialisme dan penjajahan,” ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Pada 27 Juni 1693, Syekh Yusuf diterima oleh Gubernur Simon van der Stel lalu ditempatkan di lahan pertanian Zandvliet, di tepi Sungai Eerste yang kemudian dikenal sebagai Macassar, untuk menghormati asal usulnya. Di Zandvliet, Syekh Yusuf menjadikan masa pengasingannya sebagai ladang dakwah. Ia membuka tempat perlindungan bagi budak pelarian dan membentuk komunitas Muslim pertama di Afrika Selatan. Dari tempat inilah ajaran Islam menyebar luas ke Cape Town dan sekitarnya, menjadikan Syekh Yusuf sebagai Bapak Islam di Afrika Selatan hingga beliau wafat pada 23 Mei 1699 di usia 73 tahun.

    Sebagai informasi, dalam kesempatan ini, Fadli Zon turut didampingi Konsul Jenderal RI di Cape Town, Tudiono, serta tokoh masyarakat dan sejarawan lokal seperti Imam Adam dari Masjid Nurul Latief dan Ebrahim Rhoda, peneliti sejarah Islam di Cape Town.

    (akn/ega)

  • Projo Jadi Parpol atau Masuk PSI? Ini Jawaban Budi Arie

    Projo Jadi Parpol atau Masuk PSI? Ini Jawaban Budi Arie

    Jakarta

    Muncul isu santer relawan Projo akan menjelma menjadi partai politik atau bahkan masuk PSI yang kini didukung oleh Joko Widodo. Isu ini benar, atau hanya kabar burung?

    Isu Projo menjadi parpol muncul belakangan setelah Joko Widodo tidak lagi menduduki kursi Presiden RI. Namun isu lain muncul yakni spekulasi Projo gabung PSI, setelah Joko Widodo belakangan ini makin intens mendukung PSI yang kini berlogo gajah.

    Terlebih Ketua umum Projo Budi Arie Setiadi sempat sowan ke kediaman Presiden RI ke-7 sebelum Kongres III Projo bakal digelar di Jakarta. Isu ini makin santer gara-gara Budi Arie bicara tentang rencana transformasi yang akan didorong kencang di Kongres III Projo.

    “Pembentukan Projo pada 2013 memang bermula dari semangat gerakan relawan. Namun, dalam perjalanannya Projo secara realitas berubah menjadi ‘bukan relawan biasa.’ Transformasi Projo sebenarnya sudah terjadi, dan melalui Kongres III kami kembali perumuskan bentuk transformasi baru,” kata Budi Arie kepada detikcom, Jumat (31/10/2025).

    Lantas apakah transformasi akan membawa Projo menjadi partai politik atau bergabung dengan parpol yang sudah ada? “Transformasi bisa dalam banyak aspek, bukan cuma jadi parpol atau tidak,” jawab Budi Arie.

    “Memang sifat dan nilai menempel pada orang atau figur. Figur semacam itu akan muncul di setiap era dengan beberapa pembeda sesuai kebutuhan zaman. Dan Projo akan berupaya selalu relevan sepanjang zaman,” ungkapnya.

    Budi Arie juga menegaskan Projo akan tetap all out mendukung Prabowo-Gibran ke depan.

    Dan, Projo akan terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dari posisi apapun yang memungkinkan.

    “Projo memang sudah dan sedang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Caranya sdh terjadi, ada kader Projo di pemerintahan, legislatif, BUMN, dll. Selain itu, dukungan Projo konstruktif dan kritis. Contoh, pada era Jokowi, Projo menolak jabatan presiden 3 periode, menolak vaksin Covid berbayar, menolak tes PCR mahal dll. Ini bentuk dukungan solid tapi konstruktif untuk pemerintah dan rakyat. Ada rekam jejaknya. Bisa di searching. Kalau soal rakyat , menyangkut nasib rakyat kami tidak mau kompromi, kami selalu setia di garis rakyat,” pungkasnya.

    (van/idn)

  • Hati-hati Ada Pohon Tumbang Depan GBK Arena, Lalin Tersendat

    Hati-hati Ada Pohon Tumbang Depan GBK Arena, Lalin Tersendat

    Jakarta

    Pohon di seberang pintu 11 GBK Arena, Jakarta Pusat tumbang. Lalu lintas di lokasi tersendat.

    Melalui akun X-nya, TMC Polda Metro Jaya melaporkan pohon tumbang terjadi pada Jumat (31/10/2025) pukul 19.21 WIB. Petugas kepolisian berada di lokasi mengatur lalin.

    “Terdapat pohon tumbang di Kawasan Jl. Asia Afrika Senayan Jakarta Pusat (titik kenal depan GBK Arena)” tulis TMC Polda Metro Jaya.

    Dari video yang diunggah, jalur kendaraan hanya tersisa satu lajur. Sementara pohon yang tumbang menutup lajur satunya.

    Pengendara diimbau berhati-hati. Selain itu pengendara diminta mengurangi kecepatan saat melintasi di lokasi.

    (dek/idn)

  • Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Aset Lahan Pemerintah

    Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Aset Lahan Pemerintah

    Jakarta

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mendukung percepatan pendataan aset lahan milik pemerintah. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, seperti gerai dan pergudangan.

    Ia menegaskan Kopdeskel merupakan program strategis nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sehingga harus didukung oleh pemerintah pusat maupun daerah.

    “Itu sudah masuk visi-misi Beliau (Presiden) dan termasuk salah satu program strategis Quick Win Beliau,” ujar Tito dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Hal tersebut dikatakannya saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pendataan Lahan untuk Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Kopdeskel Merah Putih yang berlangsung secara virtual dari Ruang Sidang Utama Kantor Pusat Kemendagri, Jumat (31/10) hari ini.

    Untuk mempercepat proses tersebut, Tito menekankan pentingnya dukungan dan langkah konkret dari para kepala daerah. Ia meminta para gubernur, bupati, dan wali kota menjadikan pendataan lahan ini sebagai prioritas daerah.

    “Tolong diberikan arahan, baik rekan-rekan gubernur, terutama bupati dan wali kota, karena bupati dan wali kota adalah pejabat pembina kepegawaian kepala desa dan perangkatnya,” ujarnya.

    Tito juga menekankan agar Pemda memperhatikan empat kriteria utama lahan yang layak digunakan untuk pembangunan Kopdeskel Merah Putih. Kriteria tersebut mencakup status hukum lahan yang jelas; luas minimal 1.000 meter persegi; lokasi strategis dan mudah diakses masyarakat; serta kondisi tanah siap dibangun dan tidak berada di wilayah rawan bencana.

    “Nanti kita akan melakukan evaluasi seminggu sekali. Seminggu sekali, khusus kita membacakan nanti daerah-daerah mana saja yang sudah ada progres, mana yang tidak,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Tito optimistis sinergi antara pemerintah pusat, TNI, Pemda, termasuk pemerintah desa akan mempercepat pendataan lahan pemerintah untuk Kopdeskel Merah Putih. Ia menekankan pentingnya keberadaan Kopdeskel Merah Putih bagi penguatan pembangunan daerah, termasuk pertumbuhan ekonomi.

    “Mohon dengan segala hormat, rekan-rekan kepala daerah, kita bergerak. Tapi ya enggak semua datang dengan seketika, semua harus melalui proses,” jelasnya.

    Sebagai informasi, rapat tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kasan; Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi; Wakil Panglima TNI Jenderal TNI, Tandyo Budi; Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Mota; serta pejabat terkait lainnya. Turut bergabung secara virtual para kepala daerah, perangkat daerah, camat, dan jajaran pemerintah daerah lainnya.

    (akd/ega)

  • Komitmen Global, Udara Bersih, dan Peran Transportasi Publik Perkotaan

    Komitmen Global, Udara Bersih, dan Peran Transportasi Publik Perkotaan

    Jakarta

    Tema penyakit tidak menular (PTM) dan kesehatan mental menyedot perhatian negara-negara anggota PBB. Di sela rangkaian pekan Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, perwakilan negara-negara menggelar pertemuan tingkat tinggi tentang kedua tema tersebut pada Kamis, 25 September 2025. Pertemuan tersebut bertujuan mendiskusikan dan menyepakati deklarasi politik baru mengenai PTM dan kesehatan mental menuju tahun 2030 dan seterusnya.

    Pemangku kepentingan semakin memahami kaitan antara PTM dan kesehatan mental dengan faktor lingkungan, termasuk paparan polusi udara. Agenda ini semakin mendapat tempat di tingkat global dan diharapkan mampu mendorong komitmen di tingkat nasional. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut polusi udara diperkirakan menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada 2019.

    Di Indonesia, masalah polusi udara sudah lama menjadi ancaman serius bagi masyarakat, termasuk penduduk urban seperti di Jakarta dan sekitar. Ancamannya nyata, namun acapkali terabaikan. Jika dihitung, udara adalah “makanan” terbesar manusia. Setiap orang umumnya mengonsumsi 11.000 liter udara setiap harinya. Masalahnya, masyarakat seringkali tidak dapat berbuat banyak manakala kualitas udara yang dihirupnya tercemar.

    Agenda Global dan Realitas Urban di Jabodetabek

    Deklarasi politik di New York bulan lalu bukanlah yang pertama. Dalam deklarasi politik keempat tersebut, negara-negara peserta memperluas fokus pada determinan lingkungan kesehatan dan menawarkan berbagai opsi kebijakan untuk mengatasi polusi udara. Salah satunya dengan mendorong sistem transportasi publik perkotaan yang bersih, efisien, aman, mudah diakses, dan terintegrasi.

    Deklarasi ini belum resmi diadopsi karena masih menunggu pemungutan suara di Majelis Umum PBB selanjutnya, meskipun Indonesia termasuk negara yang sudah menyatakan dukungan. Dukungan ini menunjukkan bahwa Indonesia bersedia berjalan searah dengan upaya global penanganan PTM dan promosi kesehatan mental, sekaligus menegaskan komitmen terhadap isu polusi udara yang termuat di dalamnya.

    Ketika deklarasi tersebut kelak diadopsi, upaya mengatasi polusi udara tidak boleh berhenti di meja perundingan internasional. Agenda penting berikutnya adalah memastikan masyarakat di tingkat nasional dan lokal lebih memahami hubungan antara kualitas udara dan kesehatan sehari-hari, serta mendorong tindakan nyata untuk peningkatan kualitas udara.

    Saat ini, polusi udara telah menjadi realitas urban di Indonesia dengan dampak serius bagi kesehatan masyarakat. Jakarta dan kota-kota satelitnya secara rutin mencatatkan indeks kualitas udara (AQI) tidak sehat. AQI harian Jakarta 140–160, bahkan bisa mencapai 180, dan sering berada di peringkat ketujuh kota paling berpolusi di dunia dengan partikel polusi PM2.5 delapan kali lipat standar WHO. Kota-kota satelit pun tidak luput dari polusi udara: Tangerang Selatan pernah mencatatkan AQI 172, Depok 158, Bekasi 154, dan Bogor 90. Angka AQI mendekati 100 atau lebih, artinya kualitas udara tidak sehat terutama untuk kelompok sensitif.

    Paparan polusi udara meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penelitian tahun 2023 memperkirakan setidaknya 10.000 kematian dini terjadi di Jakarta akibat polusi udara setiap tahun.

    Anak-anak menjadi kelompok yang sangat rentan terdampak polusi udara. Terdapat hubungan signifikan antara peningkatan konsentrasi PM2.5 harian dengan peningkatan kasus kunjungan ISPA pada balita di puskesmas. Polusi udara juga berdampak pada kesehatan kognitif dan mental melalui neuroinflamasi dan peningkatan beta-amyloid di otak, meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan Alzheimer.

    Di Jabodetabek, mayoritas polusi PM2.5 berasal dari kendaraan bermotor (67%) dan industri pengolahan (26,8%), sejalan dengan fakta bahwa hampir 80% pelaju masih menggunakan kendaraan pribadi. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan transportasi publik sebagai bagian dari strategi mengurangi polusi udara di perkotaan.

    Menangkal Polusi Lewat Kebijakan yang Kuat dan Sinergis

    Momentum Hari Kota Sedunia pada 31 Oktober 2025 menjadi pengingat penting bahwa pembangunan kota harus turut diukur dari seberapa sehat warganya. Sebagai warga kota, selain perlu meningkatkan kesadaran individu dengan pilihan sehari-hari, termasuk soal memilih moda transportasi, kita perlu mendorong lebih banyak perbincangan tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Hal ini juga mendorong peningkatan kesadaran kolektif serta perubahan kebijakan yang mampu menjamin hak setiap orang untuk menghirup udara bersih.

    Sebagai aglomerasi urban terbesar di Indonesia, polusi udara di Jabodetabek tidak mudah diatasi. Meskipun terhubung secara ekonomi, wilayah ini dikelola oleh otoritas administratif yang berbeda-beda dan mobilisasi masyarakat yang masif. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor dan komitmen pemerintah lintas daerah yang sinergis menjadi kunci utama dalam penanganan polusi udara di Jabodetabek.

    Sebagai salah satu sektor penyumbang polutan udara tertinggi, perbaikan dan integrasi transportasi publik berdampak besar terhadap kualitas udara Jabodetabek. Sayangnya, upaya perbaikan dan integrasi transportasi publik di wilayah ini masih terfragmentasi. Konektivitas layanan transportasi publik di Jakarta dilansir telah mencapai 91%, tapi kota-kota penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Bogor belum memiliki sistem transportasi publik yang memadai dan terintegrasi dengan baik. Akibatnya, warganya harus mengeluarkan biaya tinggi untuk mobilisasi.

    Salah satu contoh fragmentasi adalah pembukaan rute TransJakarta D21, yang pada 2019 direncanakan menghubungkan Lebak Bulus–Terminal Jatijajar, namun akhirnya dibatasi menjadi Lebak Bulus–Universitas Indonesia bahkan hingga sekarang. Penyebabnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Depok gagal mencapai kesepakatan. Kasus ini mencerminkan kompleksitas integrasi transportasi publik di wilayah Jabodetabek.

    Konektivitas hanyalah salah satu dari berbagai persoalan transportasi publik di Jabodetabek. Isu lain, seperti aksesibilitas dan kenyamanan, juga masih menjadi tantangan signifikan. Soal aksesibilitas dan kenyamanan mempengaruhi keinginan dan kemampuan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik. Misalnya, penyandang disabilitas yang menghadapi kesulitan mengakses stasiun KRL yang sebagian besar masih bergantung pada tangga untuk berpindah peron.

    Sejatinya, Indonesia sudah memiliki program Kabupaten Kota Sehat (KKS) yang berpotensi meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, termasuk di Jakarta. Tanpa regulasi setingkat Peraturan Presiden yang mampu mengorkestrasi koordinasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, penguatan kapasitas, dan komitmen pemerintah daerah, program KKS belum mencapai potensi terbaiknya. Masalah lingkungan seperti polusi udara dan transportasi publik pun belum tersentuh secara memadai oleh peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

    Kota-kota seperti Kopenhagen dan Singapura menjadi contoh keberhasilan dalam menciptakan warga yang lebih sehat melalui sistem transportasi publik yang mudah diakses, efisien, dan berkelanjutan, serta terhubung dengan ruang-ruang publik. Keberhasilan ini didukung oleh regulasi yang kuat, komitmen pemerintah, dan kesadaran publik.

    Realitas urban di Jabodetabek menunjukkan pentingnya regulasi yang kuat di tingkat nasional dan komitmen yang sinergis di tingkat daerah. Sinergi ini dapat memperkuat koordinasi lintas sektor dan kolaborasi antar pemerintah daerah demi mewujudkan sistem transportasi publik bersih, efisien, aman, mudah diakses, dan terintegrasi sebagai bagian dari strategi memperbaiki kualitas udara. Pada akhirnya, agenda global mengenai penyakit tidak menular dan kesehatan mental hanya akan bermakna jika diupayakan penerjemahannya hingga ke tingkat nasional dan daerah.

    Sayyid Muhammad Jundullah. Senior Officer for Health Policy and Community Partnership, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Wisya Aulia Prayudi. Project Lead for Air Pollution Campaign, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).

    (rdp/rdp)

  • Pasukan Oranye Bersihkan Sampah dan Lumpur Sisa Banjir di Kemang Jaksel

    Pasukan Oranye Bersihkan Sampah dan Lumpur Sisa Banjir di Kemang Jaksel

    Jakarta

    Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye dikerahkan membersihkan sisa banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Sampah dan lumpur bekas banjir dibersihkan.

    Pantauan detikcom di Jalan Taman Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025) pukul 15.10 WIB, sejumlah petugas membantu mengosongkan lapak pedagang untuk dibersihkan. Petugas kemudian membersihkan jalan hingga lapak PKL dengan sapu lidi dan serokan air.

    Pasukan oranye membersihkan lumpur dan juga sisa air yang masih menggenang. Petugas PPSU menyerok air dan lumpur ke saluran air di pinggir Jalan Taman Kemang. Selain itu, petugas juga memunguti sampah plastik yang berserakan.

    Aksi bersih-bersih pasukan oranye ini membuat laju kendaraan di lokasi melambat. Sesekali terjadi antrean mobil yang ingin mengarah ke Antasari maupun Mampang Prapatan.

    Jalan Kemang Raya terendam banjir 1 meter kemarin malam. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung banjir Kemang Raya akibat adanya tanggul jebol sehingga air dari kali meluap ke permukiman dan jalanan.

    Pramono telah meminta jajaran segera mengatasi tanggul yang bocor tersebut. Dia memastikan program penanganan banjir terus berjalan.

    Mantan Seskab ini juga mengatakan penanganan banjir dilakukan dari hulu hingga hilir. Termasuk, Normalisasi Sungai Ciliwung terus dilanjutkan.

    (idn/imk)