Category: Detik.com Internasional

  • Rusia Gagalkan Serangan 2 Drone yang Ditujukan ke Rumah Putin

    Rusia Gagalkan Serangan 2 Drone yang Ditujukan ke Rumah Putin

    Jakarta

    Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah menembak jatuh dua drone yang ditujukan ke kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin. Rusia menyebut serangan drone tersebut sebagai upaya pembunuhan terhadap Putin.

    “Dua kendaraan tak berawak diarahkan ke Kremlin…peralatannya tidak berfungsi,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa ini terjadi pada malam hari dilansir AFP, Kamis (4/5/2023).

    Sisa-sisa drone jatuh di dalam Kremlin, tetapi tidak melukai siapa pun, tambah pernyataan itu. Operasi drone disebut sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan Putin.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin sedang bekerja di kediamannya dekat Moskow dan masih akan mengambil bagian dalam parade Hari Kemenangan Perang Dunia II yang dijadwalkan di Red Square minggu depan seperti yang direncanakan.

    Wali Kota Moskow mengumumkan larangan penerbangan drone tanpa izin di atas ibu kota Rusia. Dalam sebuah pernyataan, Wali Kota Sergei Sobyanin mengatakan penerbangan drone akan dilarang kecuali izin khusus diperoleh dari otoritas pemerintah.

    Berita Kremlin datang saat Ukraina bersiap untuk serangan baru terhadap pasukan Rusia yang telah direncanakan berbulan-bulan.

    Dalam tanda-tanda yang memungkinkan, bahwa persiapan sedang ditingkatkan, kota garis depan Kherson di Ukraina selatan mengumumkan jam malam yang panjang bagi penduduk dan tindakan sabotase di belakang garis Rusia diintensifkan.

    Pejabat daerah mengatakan ini adalah untuk petugas penegak hukum melakukan pekerjaan mereka, tetapi jam malam panjang serupa juga telah digunakan di masa lalu untuk pergerakan pasukan dan senjata.

    “Selama 58 jam ini, dilarang bergerak di jalan-jalan kota. Kota juga akan ditutup untuk masuk dan keluar,” kata kepala administrasi militer daerah Kherson, Oleksandr Prokudin.

    (rfs/rfs)

  • Lagi-lagi Trump Diguncang Tuduhan Pelecehan Seksual

    Lagi-lagi Trump Diguncang Tuduhan Pelecehan Seksual

    Jakarta

    Mantan Amerika Serikat (AS) Presiden Donald Trump kembali diguncang tuduhan pelecehan seksual. Hal ini diungkap seorang wanita dalam sidang gugatan sipil di New York, AS.

    Wanita tersebut menuduh Trump telah melakukan penyerangan seksual terhadap dirinya. Hal ini disebut terjadi dalam penerbangan domestik pada akhir tahun 1970-an silam.

    Dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), kesaksian itu disampaikan oleh Jessica Leeds saat dihadirkan dalam sidang gugatan eks kolumnis terkemuka AS, E Jean Carroll, terhadap Trump atas tuduhan pemerkosaan dan pencemaran nama baik. Sidang gugatan digelar di pengadilan federal Manhattan, New York.

    Dalam persidangan, Leeds yang kini berusia 81 tahun menuturkan bahwa Trump saat itu meletakkan tangan di atas roknya saat keduanya sama-sama duduk di kursi kelas bisnis penerbangan domestik ke New York tahun 1978 atau 1979 silam.

    Leeds mengaku saat itu tidak ada percakapan yang terjadi antara dirinya dan Trump. Kejadian dikatakan terjadi secara tiba-tiba, bahkan Trump disebut berusaha mencium Leeds.

    “Tidak ada percakapan. Itu seperti tiba-tiba saja. Dia berusaha mencium saya, meraba payudara saya,” tuturnya.

    Trump telah berulang kali dan secara tegas membantah semua tuduhan penyerangan seksual dan pemerkosaan yang dilontarkan terhadapnya. Dia belum pernah didakwa secara pidana atas tuduhan-tuduhan semacam itu yang muncul ke publik.

  • Ngeri! Penembakan Massal di Sekolah Dasar Serbia, 9 Orang Tewas

    Ngeri! Penembakan Massal di Sekolah Dasar Serbia, 9 Orang Tewas

    Belgrade

    Penembakan massal mengguncang sebuah Sekolah Dasar (SD) di ibu kota Belgrade, Serbia, pada Rabu (3/5) pagi waktu setempat. Sedikitnya 9 orang tewas, dengan pelaku penembakan yang merupakan seorang siswa telah ditangkap kepolisian setempat.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), Kementerian Dalam Negeri Serbia dalam pernyataannya menyebut para korban tewas terdiri atas delapan siswa dan satu petugas keamanan di sekolah itu. Tujuh orang lainnya, sebagian besar anak-anak, mengalami luka-luka dalam penembakan mematikan itu.

    “Delapan anak dan seorang petugas keamanan tewas, sementara enam anak lainnya dan seorang guru sekolah itu terluka,” sebut Kementerian Dalam Negeri Serbia dalam pernyataannya.

    Penembakan itu terjadi di sebuah SD yang ada di distrik Vracar, Belgrade, pada Rabu (3/5) pagi, sekitar pukul 08.40 waktu setempat.

    Motif di balik penembakan itu belum diketahui secara jelas.

    Pelaku yang diidentifikasi sebagai seorang siswa kelas 7, identitasnya tidak diungkap ke publik, telah ditangkap oleh kepolisian setempat. Disebutkan oleh Kementerian Dalam Negeri Serbia bahwa pelaku menggunakan pistol milik ayahnya dalam penembakan itu.

    “Polisi mengirim semua patroli yang tersedia ke lokasi tersebut dan menangkap seorang tersangka di bawah umur — seorang siswa kelas 7 yang diduga melepaskan beberapa tembakan dari senjata milik ayahnya ke arah sejumlah siswa dan petugas keamanan sekolah,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Serbia.

  • Bersejarah! Presiden Iran Berkunjung ke Suriah

    Bersejarah! Presiden Iran Berkunjung ke Suriah

    Damaskus

    Presiden Iran Ebrahim Raisi tiba di Damaskus, pada Rabu (3/5) waktu setempat, dalam kunjungan bersejarah ke Suriah. Ini menjadi kunjungan pertama seorang kepala negara dari Republik Islam Irak sejak konflik Suriah pecah sekitar 12 tahun lalu.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), Raisi dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Bashar al-Assad ketika lebih banyak pemerintah negara-negara kawasan yang kembali berusaha memulihkan hubungan dengan rezim Suriah setelah bertahun-tahun terputus akibat konflik.

    Selama konflik Suriah merajalela, Teheran diketahui memberikan dukungan ekonomi, politik dan militer untuk Damaskus. Iran bahkan membantu Suriah dalam merebut kembali sejumlah wilayahnya yang dikuasai pemerintah dan menempatkan diri dalam peran utama saat Assad fokus pada rekonstruksi negaranya.

    Kunjungan Raisi ke Suriah selama dua hari ini dilakukan beberapa pekan setelah kesepakatan penting dicapai oleh Iran dan Arab Saudi, dengan dimediasi China, untuk memulihkan hubungan yang terputus selama bertahun-tahun.

    Raisi yang didampingi oleh delegasi banyak menteri, menurut kantor berita SANA, akan bertemu Assad untuk melakukan ‘diskusi politik dan ekonomi secara luas … dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah perjanjian’.

    Delegasi Iran itu mencakup Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Pertahanan (Menhan), Menteri Urusan Perminyakan, Menteri Urusan Pembangunan Jalan dan Perkotaan, juga Menteri Telekomunikasi.

    Persiapan untuk kunjungan Raisi disusun selama beberapa hari di distrik Damaskus, yang menjadi lokasi Kedutaan Besar Iran, dengan pembatas beton yang ada di depan kompleks itu dipindahkan. Baik Teheran maupun Damaskus sama-sama dijatuhi sanksi Barat.

  • Serangan Udara Israel Tewaskan 1 Orang di Gaza, 5 Luka-luka

    Serangan Udara Israel Tewaskan 1 Orang di Gaza, 5 Luka-luka

    Jakarta

    Seorang warga Palestina tewas dan lima orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Gaza pada Rabu (3/5) sebelum fajar waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/5/2023), Kementerian Kesehatan Gaza pria yang tewas tersebut berumur 58 tahun. Kementerian menyebut warga Palestina itu tewas dalam serangan udara Israel di utara Kota Gaza.

    Serangan Israel itu terjadi tak lama sebelum kelompok milisi Palestina, Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata telah dicapai setelah para milisi menembakkan puluhan roket ke Israel menyusul kematian seorang tahanan Palestina di penjara Israel. Tahanan tersebut meninggal usai melakukan aksi mogok makan selama hampir 3 bulan.

    Gencatan senjata diberlakukan setelah terjadi aksi saling serang antara para gerilyawan Gaza dengan Israel menyusul kematian seorang tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel.

    Dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara Jihad Islam, Tariq Salmi dalam pernyataan terbaru pada Rabu (3/5) waktu setempat.

    “Satu putaran konfrontasi telah berakhir, namun gerakan perlawanan berlanjut dan tidak akan berhenti,” ujar Salmi dalam pernyataannya.

    “Para petempur kami yang berani telah membuktikan loyalitas dan komitmen mereka dalam membela rakyat,” tegasnya.

  • Depot BBM Terbakar di Desa Rusia Dekat Jembatan Crimea

    Depot BBM Terbakar di Desa Rusia Dekat Jembatan Crimea

    Moskow

    Sebuah depot bahan bakar (BBM) di sebuah desa Rusia yang terletak dekat dengan jembatan Crimea, diselimuti kebakaran hebat pada Rabu (3/5) pagi waktu setempat. Jembatan yang dibangun oleh Kremlin itu menghubungkan daratan utama Rusia dengan Crimea, yang dianeksasi sejak tahun 2014.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023), kebakaran itu terjadi beberapa hari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan drone yang memicu kebakaran terhadap sebuah depot bahan bakar di kota pelabuhan Sevastopol, yang juga terletak di wilayah Crimea.

    Kobaran api dan kepulan asap hitam pekat terlihat menjulang dari lokasi kebakaran yang diduga melalap sebuah tangki bahan bakar berukuran besar yang memiliki tanda peringatan berwarna merah berbunyi ‘Mudah Terbakar’ dalam sejumlah video yang diunggah ke media sosial Rusia.

    Penyebab kebakaran itu belum diketahui secara jelas.

    Reuters belum bisa memverifikasi secara independen soal laporan kebakaran itu maupun soal video-video yang beredar di media sosial.

    “Kebakaran telah diklasifikasikan sebagai tingkat kesulitan tertinggi,” sebut Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, dalam pernyataan via Telegram.

    Kondratyev menambahkan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu.

  • AS Kirim Lagi Bantuan Militer Rp 4,4 T ke Ukraina

    AS Kirim Lagi Bantuan Militer Rp 4,4 T ke Ukraina

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) akan kembali mengirimkan paket bantuan militer senilai US$ 300 juta (Rp 4,4 triliun) untuk Ukraina. Untuk pertama kalinya, bantuan militer AS ini akan mencakup roket jarak dekat canggih yang bisa diluncurkan dari udara.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023), Hydra 70 merupakan roket jenis unguided, buatan General Dynamics, yang diluncurkan dari udara. Roket jenis ini biasanya diluncurkan dari pod yang terpasang pada pesawat tempur.

    Roket-roket jenis itu akan bisa membantu Ukraina melemahkan posisi darat pasukan Rusia dan memberikan dukungan udara bagi pasukan darat Kiev, saat negara itu merencanakan serangan balasan pada musim semi untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki pasukan Moskow.

    Diungkapkan dua pejabat AS, yang enggan disebut namanya, bahwa paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina akan diumumkan secara resmi pada Rabu (3/5) waktu AS.

    Paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina itu, menurut pejabat AS tersebut, akan mencakup meriam Howitzer 155 mm. Selain itu, amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan meriam Howitzer, serta rudal antitank TOW dan sejumlah mortir juga akan dikirimkan ke Ukraina.

    Peralatan penghancur dan beberapa truk juga termasuk dalam paket bantuan militer terbaru itu. Para pejabat AS itu memperingatkan bahwa paket bantuan militer terbaru itu masih dalam tahap finalisasi dan bisa berubah sewaktu-waktu.

    Paket bantuan militer untuk Ukraina itu didanai menggunakan Otoritas Penarikan Kepresidenan (PDA), yang memberikan wewenang kepada Presiden AS untuk mentransfer barang dan jasa dari pasokan As tanpa persetujuan Kongres AS dalam situasi darurat. Pasokan itu akan diambilkan dari persediaan AS yang berlebih.

    Lihat juga Video: Zelensky Beberkan Isi Pembicaraannya dengan Xi Jinping

  • Jihad Islam Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Serangan Israel

    Jihad Islam Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Serangan Israel

    Sedangkan sejumlah saksi mata di Gaza menuturkan kepada AFP bahwa beberapa roket ditembakkan ke arah Israel sekitar waktu tersebut.

    Aksi saling serang antara gerilyawan Gaza dan Israel itu terjadi setelah kematian Khader Adnan, seorang tahanan Palestina yang meninggal di dalam tahanan Israel. Adnan, menurut sejumlah sumber, merupakan salah satu pemimpin politik Jihad Islam, salah satu kelompok militan berpengaruh di Gaza.

    Dia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam sel tahanannya pada Selasa (2/5) pagi setelah melakukan aksi mogok makan selama 87 hari berturut-turut, atau nyaris tiga bulan. Setelah dilarikan ke rumah sakit dan menjalani upaya-upaya untuk menyelamatkan nyawanya, Adnan dinyatakan meninggal dunia.

    Adnan menjadi tahanan Palestina, yang pertama dalam 30 tahun terakhir, yang meninggal saat melakukan aksi mogok makan di dalam penjara Israel.

    Selama sedikitnya 13 kali ditahan oleh Israel, Adnan beberapa kali menggelar aksi mogok makan yang membuat dirinya menjadi sosok pahlawan nasional. Ratusan orang turun ke jalanan di Gaza dan Tepi Barat untuk berkabung atas kematian Adnan, yang disebut oleh para pemimpin Palestina sebagai pembunuhan.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh menuntut agar Israel menyerahkan jenazah Adnan kepada keluarganya. “Kami menekankan — dan seperti yang telah kami informasikan kepada semua mediator yang melakukan intervensi — soal perlunya menyerahkan jenazah Khader Adnan kepada keluarganya,” cetusnya.

    Sejak Selasa (2/5) pagi, menurut Jihad Islam, sekitar 100 roket ditembakkan oleh kelompok-kelompok milisi di Gaza ke arah wilayah Israel.

    Israel selalu menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, terlepas militan mana yang sebenarnya meluncurkannya. Hamas menguasai Gaza sejak menggulingkan loyalis Presiden Palestina Mahmud Abbas tahun 2007 lalu.

    (nvc/ita)

  • Junta Myanmar Umumkan Pengampunan 2 Ribu Tahanan

    Junta Myanmar Umumkan Pengampunan 2 Ribu Tahanan

    Jakarta

    Junta Myanmar mengumumkan telah mengampuni lebih dari 2.000 tahanan, yang dipenjara berdasarkan undang-undang, yang digunakan secara luas dalam tindakan kerasnya terhadap para demonstran sejak merebut kekuasaan lebih dari dua tahun lalu.

    Diketahui bahwa junta militer Myanmar telah menangkap ribuan pengunjuk rasa dan aktivis sejak kudeta militer pada Februari 2021 yang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/5/2023), dalam sebuah pernyataan, junta militer Myanmar mengatakan bahwa pengampunan diberikan kepada “2.153 tahanan yang menjalani hukuman di bawah KUHP 505 (a) untuk menandai Hari Bulan Purnama Kasone”, sebuah perayaan yang menandai kelahiran Buddha.

    Sesuai ketentuan KUHP tersebut, para tahanan tersebut terancam hukuman penjara maksimum tiga tahun.

    Militer memerintahkan pengampunan “untuk ketenangan rakyat dan atas dasar kemanusiaan,” kata junta militer dalam pernyataannya.

    Mereka yang mengulangi pelanggaran harus menjalani sisa hukuman mereka dengan hukuman tambahan, imbuh junta.

    Myanmar biasanya memang memberikan amnesti kepada ribuan tahanan untuk menandai hari libur nasional atau perayaan Buddha.

    Sebelumnya pada hari Selasa (2/5), Qin bertemu dengan kepala junta Min Aung Hlaing. Dia menjadi pejabat China paling terkenal yang bertemu dengan jenderal tertinggi Myanmar itu sejak kudeta.

    “China mengadvokasi masyarakat internasional untuk menghormati kedaulatan Myanmar dan memainkan peran konstruktif dalam membantu mencapai perdamaian dan rekonsiliasi,” kata Qin, menurut Kementerian Luar Negeri China.

    (ita/ita)

  • AS Tangkap Pria Meksiko yang Bantai 5 Tetangganya

    AS Tangkap Pria Meksiko yang Bantai 5 Tetangganya

    Texas

    Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap seorang pria yang dituduh membantai lima tetangganya, setelah dia ditegur untuk berhenti menembakkan senapan di halaman rumahnya. Pria berkewarganegaraan Meksiko itu berhasil ditangkap setelah otoritas penegak hukum AS melakukan perburuan selama berhari-hari.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), Francisco Oropesa yang berusia 38 tahun ini berhasil kabur dari lokasi kejadian dan menghindari aparat berwenang sejak menembak mati lima orang tetangganya di kota kecil Cleveland di negara bagian Texas pada Jumat (28/4) pekan lalu.

    “Kami sekarang menahan pria ini,” ucap Sheriff San Jacinto County, Greg Capres, dalam konferensi pers pada Selasa (2/5) malam waktu setempat.

    “Dia ketahuan bersembunyi di dalam lemari di bawah beberapa cucian,” tuturnya.

    Oropesa dituduh menyerang sejumlah tetangganya, setelah dia kesal karena ditegur agar berhenti menembakkan senapan semi-otomatis AR-15 miliknya di halaman rumahnya, karena suara senapan yang bising membuat bayi tetangganya tidak bisa tidur.

    Tetangga Oropesa memintanya untuk melepas tembakan di sisi halaman rumahnya yang lain. Namun Oropesa menolak dan tetangganya lantas melaporkan insiden itu kepada polisi. Namun sebelum polisi tiba, Oropesa mendatangi rumah tetangganya dan langsung menembaki mereka hingga tewas.

    Sedikitnya lima orang tewas dalam insiden brutal ini, dengan para korban berusia antara sembilan tahun hingga 31 tahun. Beberapa orang lainnya dalam kondisi kritis di rumah sakit akibat banyak luka tembak.