Category: Detik.com Internasional

  • Israel-Hizbullah Membara, Jepang Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon!

    Israel-Hizbullah Membara, Jepang Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon!

    Jakarta

    Pemerintah Jepang menyerukan warganya untuk meninggalkan Lebanon. Seruan ini disampaikan juru bicara pemerintah Jepang pada hari Jumat (27/9). Menurut laporan media, ada rencana untuk mengirim pesawat militer guna mengevakuasi warga Jepang dari Lebanon.

    Bombardir Israel telah menewaskan ratusan orang minggu ini di Lebanon, khususnya di basis-basis kelompok Hizbullah, sementara kelompok bersenjata Lebanon tersebut telah membalas dengan serangan roket.

    “Saat ini kami sedang memeriksa keselamatan warga negara Jepang yang tinggal di Lebanon, serta mendesak mereka untuk meninggalkan negara tersebut sementara penerbangan komersial reguler tetap beroperasi”, kata kepala sekretaris kabinet Yoshimasa Hayashi pada hari Jumat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/9/2024).

    Sementara itu, media Jepang melaporkan bahwa pengaturan saat ini sedang dilakukan bagi pemerintah untuk mengirim pesawat militer ke Yordania, tempat mereka akan bersiaga.

    Pesawat angkut C-2 akan dimobilisasi untuk mengevakuasi sekitar 50 warga negara Jepang yang saat ini berada di Lebanon, menurut sejumlah media Jepang termasuk Kyodo News, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

    Sebelumnya, Yoko Kamikawa, Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pada hari Rabu bahwa Tokyo “sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah.”

    Jepang, tambahnya, “sangat mendesak” semua pihak untuk “menahan diri sepenuhnya guna menghindari eskalasi lebih lanjut.”

    Israel telah menolak desakan sekutu untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon dan telah berjanji untuk terus memerangi Hizbullah.

    Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya termasuk beberapa negara Arab telah mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Seruan ini dikeluarkan setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon minggu ini.

    Seruan untuk gencatan senjata selama 21 hari itu muncul beberapa jam setelah kepala angkatan darat Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada hari Rabu, memerintahkan para prajurit untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat terhadap Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Wanita WNI Luka Parah Ditikam Kekasihnya di Malaysia

    Wanita WNI Luka Parah Ditikam Kekasihnya di Malaysia

    Kuala Lumpur

    Seorang wanita asal Indonesia (WNI) mengalami luka parah setelah ditikam oleh kekasihnya di Malaysia. Penikaman itu terjadi setelah wanita WNI itu bertengkar dengan kekasihnya yang merupakan warga etnis Rohingya yang tinggal di Malaysia.

    Wanita WNI yang tidak disebut namanya itu, seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Jumat (27/9/2034), mengalami luka-luka parah pada bagian wajah, perut dan bahu usai diserang kekasihnya di area Taman ACBE, Bahau, Distrik Jempol, Negeri Sembilan.

    Kepala Kepolisian Jempol, Inspektur Hoo Chang Hook, menyebut tindak penyerangan itu terjadi pada Kamis (26/9) sore, sekitar pukul 15.30 waktu setempat, menyusul pertengkaran antara pasangan kekasih tersebut.

    “Korban yang berusia 40 tahun ingin pulang ke Indonesia, tapi kekasih Rohingya-nya yang berusia 38 tahun menjadi marah dan menikamnya,” ujar Hoo dalam keterangannya.

    “Tersangka awalnya menyerang korban, sebelum menggunakan sebilah pisau,” sebutnya.

    “Tersangka berhasil kabur dengan sepeda motor dan korban dibawa ke Rumah Sakit Kuala Pilah untuk menjalani perawatan,” imbuh Hoo dalam pernyataannya.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kondisi terkini dari wanita WNI yang mengalami luka parah tersebut.

    Sejauh ini belum diketahui keberadaan pria Rohingya yang melarikan diri usai menikam wanita WNI tersebut.

    Kasus ini sedang diselidiki oleh Kepolisian Malaysia berdasarkan pasal 326 Undang-undang Pidana, yang memiliki ancaman hukuman maksimum 20 tahun penjara, hukuman denda atau hukuman cambuk.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Mantan Menhan Shigeru Ishiba Akan Jadi PM Baru Jepang

    Mantan Menhan Shigeru Ishiba Akan Jadi PM Baru Jepang

    Tokyo

    Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Shigeru Ishiba memenangkan pemilihan ketua Partai Liberal Demokratik (LDP) yang digelar pada Jumat (27/9) waktu setempat. Dengan menjabat Ketua LDP, partai yang berkuasa di Jepang, maka Ishiba juga akan menjabat sebagai PM baru Jepang.

    Ishiba akan menggantikan PM Fumio Kishida, yang telah mengumumkan pengunduran dirinya dan tidak mencalonkan diri lagi dalam pemilihan ketua LDP.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (27/9/2024), Ishiba yang berusia 67 tahun ini berhasil mengalahkan pesaing utamanya, Menteri Negara untuk Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi, yang sebelumnya berpotensi menjadi PM wanita pertama di Jepang.

    Pemilihan ketua baru LDP ini dilakukan oleh para anggota parlemen dan anggota partai dari LDP pada Jumat (27/9) waktu setempat.

    Pada putaran pertama pemungutan suara, tercatat ada sembilan kandidat yang mencalonkan diri setelah faksi-faksi yang sudah lama berkuasa di LDP dibubarkan pada awal tahun ini karena skandal pendanaan. Ishiba dan Takaichi menjadi dua kandidat utama yang berhadapan pada putaran akhir.

    Karena LDP kini memegang mayoritas dalam parlemen Jepang, maka pemenang pemilihan ketua secara pasti akan menjadi PM Jepang yang selanjutnya dan kemungkinan besar akan menggelar pemilu sela untuk memperkuat mandat mereka.

    Sebagai ketua LDP, Ishiba akan menjabat selama tiga tahun, dan dia bisa menjabat selama tiga periode berturut-turut.

    Usai memenangkan pemilihan ketua LDP pada Jumat (27/9), Ishiba akan secara resmi dipilih menjadi PM Jepang oleh parlemen pada 1 Oktober mendatang.

    Ishiba sebelumnya pernah hampir menduduki posisi puncak di Jepang, termasuk pada tahun 2012 ketika dia dikalahkan oleh mendiang Shinzo Abe, yang menjadi pemimpin terlama di Jepang.

    Profesor politik pada Universitas Tokyo Yu Uchiyama sebelumnya menyebut “situasinya menguntungkan Ishiba dan sikapnya yang ‘adil dan jujur’” ketika skandal-skandal yang muncul memicu ketidakpuasan publik terhadap LDP.

    Pengalaman Ishiba menangani isu-isu sosial yang sulit, seperti reformasi pertanian, juga dinilai membuatnya lebih memenuhi syarat untuk menjadi PM Jepang dibandingkan Takaichi, pesaing utamanya.

    Sementara itu, sebagai calon PM Jepang, Ishiba akan menghadapi ancaman keamanan regional, mulai dari China yang semakin agresif hingga hubungan yang semakin erat antara Beijing dengan Rusia serta uji coba rudal Korea Utara (Korut) yang dilarang.

    Di dalam negeri, Ishiba akan ditugaskan untuk menghidupkan perekonomian, seiring bank sentral menjauhi pelonggaran moneter selama beberapa dekade yang memangkas nilai mata uang Yen.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur dari Jabatan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Konflik di Myanmar Menghalangi Proyek Ambisius China

    Konflik di Myanmar Menghalangi Proyek Ambisius China

    Jakarta

    “Satu desa, dua negara” dulunya adalah slogan untuk Yinjing, yang terletak di tepi barat daya China.

    Sebuah marka lama tampak membanggakan perbatasan China dengan Myanmar yang hanya terbuat dari “pagar bambu, parit dan punggung bukit”sebuah tanda hubungan ekonomi yang ingin dibangun Beijing dengan tetangganya.

    Kini perbatasan itu ditandai oleh pagar besi tinggi yang membentang melintasi wilayah Ruili di provinsi Yunnan.

    Di beberapa tempat, pagar itu dikelilingi kawat berduri dan kamera pengawas, membelah sawah dan jalan-jalan yang dulunya saling terhubung.

    Lockdown ketat yang diberlakukan di China selama pandemi Covid-19 pada awalnya memaksa perpisahan perbatasan yang sebelumnya hanya dibatasi pagar bambu tersebut.

    Namun, pemisahan tersebut kemudian diperparah oleh perang saudara yang tak berkesudahan di Myanmaryang dipicu kudeta berdarah pada 2021silam.

    Rezim militer kini berjuang untuk menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut, termasuk Negara Bagian Shan di sepanjang perbatasan Myanmar dan Chinatempat rezim tersebut mengalami beberapa kekalahan terbesar.

    Rencana ambisius ini bertujuan untuk menghubungkan wilayah barat daya China yang terkurung daratan dengan Samudra Hindia melalui Myanmar.

    BBC

    Namun, koridor tersebut kini menjadi medan pertempuran antara pemberontak Myanmar dan militer negara tersebut.

    Beijing memiliki pengaruh terhadap kedua belah pihak, tetapi gencatan senjata yang ditengahinya pada bulan Januari gagal. China kini beralih ke latihan militer di sepanjang perbatasan.

    Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, adalah diplomat terakhir yang mengunjungi ibu kota Myanmar, Nay Pyi Taw, dan diduga telah menyampaikan peringatan kepada penguasa negara itu, Min Aung Hlaing.

    Konflik bukanlah hal baru bagi Negara Bagian Shan yang miskin.

    Negara bagian terbesar di Myanmar ini merupakan pemasok utama opium dan metamfetamin dunia, dan merupakan rumah bagi pasukan etnis yang telah lama menentang pemerintahan terpusat.

    Baca juga:

    Namun zona ekonomi dinamis yang diciptakan oleh investasi China berhasil berkembanghingga perang saudara terjadi.

    Sebuah pengeras suara kini memperingatkan warga Ruili agar tidak terlalu dekat dengan pagar perbatasantetapi hal itu tidak menghentikan seorang turis China untuk menjulurkan lengannya di antara jeruji gerbang untuk mengambil swafoto.

    Dua gadis berkaus oblong Disney berteriak melalui jeruji”hei kakek, halo, lihat ke sini!”sambil menjilati sendok es krim berwarna merah muda.

    Pria tua yang berjalan tanpa alas kaki di sisi lain hampir tidak menoleh sebelum berbalik.

    Tempat perlindungan di Ruili

    “Orang Burma hidup seperti anjing,” kata Li Mianzhen.

    Kiosnya menjual makanan dan minuman dari Myanmarseperti teh susudi sebuah pasar kecil yang hanya beberapa langkah dari pos pemeriksaan perbatasan di kota Ruili.

    Li, yang berusia sekitar 60-an tahun, biasa menjual pakaian buatan China di seberang perbatasan di Muse, sumber utama perdagangan dengan China.

    Namun, ia mengatakan hampir tidak ada seorang pun di kotanya yang punya cukup uang lagi.

    Junta militer Myanmar masih menguasai kota tersebut, salah satu tempat persembunyian terakhirnya di Negara Bagian Shan.

    Namun, pasukan pemberontak telah merebut perlintasan perbatasan lainnya dan zona perdagangan utama di jalan menuju Muse.

    Li mengatakan situasi ini telah membuat banyak orang putus asa.

    Ia tahu beberapa orang telah menyeberangi perbatasan untuk mendapatkan upah sebesar 10 yuan (sekitar Rp21.500) supaya mereka bisa kembali ke Myanmar dan “memberi makan keluarga mereka”.

    Perang telah sangat membatasi perjalanan masuk dan keluar Myanmar, dan sebagian besar laporan sekarang berasal dari mereka yang telah melarikan diri atau telah menemukan cara untuk melintasi perbatasan, seperti Li.

    Karena tidak bisa mendapatkan izin kerja yang memungkinkan mereka masuk ke China, keluarga Li terjebak di Mandalay, saat pasukan pemberontak semakin dekat ke kota terbesar kedua di Myanmar.

    “Saya merasa seperti sedang sekarat karena kecemasan,” kata Li.

    “Perang ini telah membawa begitu banyak kemalangan bagi kami. Kapan semua ini akan berakhir?”

    Baca juga:

    Zin Aungnama samaranyang berusia termasuk di antara mereka yang berhasil keluar dari Myanmar.

    Ia bekerja di kawasan industri di pinggiran Ruili, yang memproduksi pakaian, barang elektronik, dan suku cadang kendaraan yang dikirim ke seluruh dunia.

    Pekerja sepertinya direkrut dalam jumlah besar dari Myanmar dan diterbangkan ke Ruili oleh perusahaan-perusahaan sokongan pemerintah Cina yang menginginkan tenaga kerja murah.

    Mereka diperkirakan memperoleh sekitar 2.400 yuan (sekitar Rp5 juta) per bulanlebih sedikit daripada rekan-rekan mereka dari Cina.

    “Tidak ada yang bisa kami lakukan di Myanmar karena perang,” kata Zin Aung.

    “Semuanya mahal. Beras, minyak goreng. Pertempuran sengit terjadi di mana-mana. Semua orang harus mengungsi.”

    Orang tuanya sudah terlalu tua untuk bekerja, jadi dia melakukannya. Dia mengirim uang ke rumah kapan pun dia bisa.

    Para pria itu tinggal dan bekerja di kompleks yang dikelola pemerintah di Ruili.

    Zin Aung mengatakan bahwa kompleks itu adalah tempat perlindungan, dibandingkan dengan apa yang mereka miliki di kampung halaman: “Situasi di Myanmar tidak baik, jadi kami berlindung di sini.”

    Dia juga melarikan diri dari wajib militer, yang diberlakukan tentara Myanmar untuk mengganti mereka yang membelot dan kerugian di medan perang.

    Saat langit berubah menjadi merah padam pada suatu sore, Zin Aung berlari tanpa alas kaki melintasi lumpur menuju lapangan yang basah karena hujan, siap untuk pertempuran yang berbedapermainan sepak bola yang sengit.

    Bahasa Burma, China, dan dialek lokal Yunnan berbaur saat penonton bereaksi terhadap setiap umpan, tendangan, dan tembakan. Kekecawaan karena gagal mencetak gol tidak dapat dipungkiri.

    Ini adalah kegiatan sehari-hari di rumah sementara mereka yang baru, sebagai pelampiasan setelah bekerja selama 12 jam di divisi perakitan.

    Banyak pekerja berasal dari Lashio, kota terbesar di Negara Bagian Shan, dan Laukkaing, rumah bagi keluarga kriminal yang didukung junta.

    Laukkaing jatuh ke tangan pasukan pemberontak pada Januari dan Lashio dikepung dalam operasi militer yang telah mengubah arah perang dan kepentingan China di dalamnya.

    Kesulitan Beijing

    Kedua kota itu terletak di sepanjang koridor perdagangan penting Tiongkok dan gencatan senjata yang dimediasi Beijing menyerahkan Lashio ke tangan junta.

    Namun dalam beberapa pekan terakhir pasukan pemberontak telah menyerbu kota itukemenangan terbesar mereka sejauh ini.

    Militer telah menanggapinya dengan serangan bom dan serangan pesawat nirawak, serta membatasi jaringan internet dan telepon seluler.

    “Jatuhnya Lashio adalah salah satu kekalahan paling memalukan dalam sejarah militer,” kata Richard Horsey, penasihat Myanmar untuk International Crisis Group.

    Baca juga:

    “Satu-satunya alasan kelompok pemberontak tidak maju ke Muse adalah mereka mungkin takut hal itu akan membuat marah China,” kata Tn. Horsey.

    “Pertempuran di sana akan berdampak pada investasi yang diharapkan dapat dimulai kembali oleh China selama berbulan-bulan.”

    “Rezim telah kehilangan kendali atas hampir seluruh negara bagian Shan utarakecuali wilayah Muse, yang berada tepat di sebelah Ruili.”

    Ruili dan Musekeduanya ditetapkan sebagai zona perdagangan khusussangat penting bagi rute perdagangan sepanjang 1.700 km yang didanai Beijing, yang dikenal sebagai Koridor Ekonomi China-Myanmar.

    BBC

    Rute tersebut juga mendukung investasi Tiongkok dalam energi, infrastruktur, dan penambangan yang penting untuk pembuatan kendaraan listrik.

    Namun intinya adalah jalur kereta api yang akan menghubungkan Kunmingibu kota provinsi Yunnanke Kyaukphyu, pelabuhan laut dalam yang dibangun China di pantai barat Myanmar.

    Pelabuhan yang terletak di sepanjang Teluk Benggala ini akan memberikan akses bagi industri di Ruili dan sekitarnya ke Samudra Hindia dan pasar global.

    Pelabuhan ini juga merupakan titik awal untuk jaringan pipa minyak dan gas yang akan menyalurkan energi melalui Myanmar ke Yunnan.

    Baca juga:

    Namun rencana ini sekarang terancam.

    Presiden Xi Jinping telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun hubungan dengan tetangganya yang kaya sumber daya alam itu ketika pemimpin terpilih negara itu, Aung San Suu Kyi, dipaksa turun dari kekuasaan.

    Xi menolak mengutuk kudeta tersebut dan terus menjual senjata kepada militer. Namun, ia juga tidak mengakui Min Aung Hlaing sebagai kepala negara, dan tidak mengundangnya ke China.

    Tiga tahun kemudian, perang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi, tetapi belum ada tanda-tanda akan berakhir.

    Karena terpaksa bertempur di medan perang baru, militer Myanmar kini telah kehilangan setengah hingga dua pertiga wilayahnya akibat perpecahan oposisi.

    Beijing menemui jalan buntu.

    Mereka “tidak menyukai situasi ini” dan menganggap pemimpin militer Myanmar Min Aung Hlaing “tidak kompeten”, kata Horsey.

    “Mereka mendorong pemilu, bukan karena mereka ingin kembali ke pemerintahan yang demokratis, tetapi lebih karena mereka pikir ini adalah jalan kembali.”

    Rezim Myanmar mencurigai Beijing bermain di kedua sisimenjaga kesan mendukung junta sambil terus memelihara hubungan dengan tentara etnis di Negara Bagian Shan.

    Para analis mencatat bahwa banyak kelompok pemberontak menggunakan senjata buatan China.

    Pertempuran terakhir ini juga merupakan kebangkitan kembali dari serangan tahun lalu yang dilancarkan oleh tiga kelompok etnis yang menyebut diri mereka Aliansi Persaudaraan (Brotherhood Alliance).

    Diperkirakan bahwa aliansi tersebut tidak akan bergerak tanpa persetujuan diam-diam dari Beijing

    Rencana yang tertunda

    Keadaan sulit itu terlihat jelas di Ruili dengan banyaknya toko yang tutup. Kota yang dulunya diuntungkan oleh lokasinya di sepanjang perbatasan kini merasakan dampak dari kedekatannya dengan Myanmar.

    Dilanda beberapa karantina wilayah paling ketat di China, bisnis di sini kembali terpukul ketika lalu lintas dan perdagangan lintas batas tak kunjung pulih.

    Mereka juga bergantung pada tenaga kerja dari pihak lain, yang telah berhenti, menurut beberapa agen yang membantu pekerja Burma mencari pekerjaan.

    Mereka mengatakan China telah memperketat pembatasannya dalam mempekerjakan pekerja dari seberang perbatasan, dan telah memulangkan ratusan orang yang disebut bekerja secara ilegal.

    Pemilik sebuah pabrik kecil, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada BBC bahwa deportasi tersebut berarti “bisnisnya berhenti dan tidak ada yang dapat saya ubah”.

    Alun-alun di sebelah pos pemeriksaan penuh dengan pekerja mudatermasuk ibu-ibu dengan bayi merekayang menunggu di tempat teduh.

    Mereka menata dokumen untuk memastikan mereka memiliki apa yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan.

    Mereka yang berhasil diberi izin yang memungkinkan mereka bekerja hingga sepekan atau datang dan pergi antara kedua negara, seperti Li.

    “Saya berharap beberapa orang baik dapat memberi tahu semua pihak untuk berhenti berperang,” kata Li.

    “Jika tidak ada seorang pun di dunia yang berbicara demi kami, itu sungguh tragis.”

    Ia mengatakan bahwa ia sering diyakinkan oleh orang-orang di sekitarnya bahwa pertempuran tidak akan terjadi di dekat China. Namun, ia tidak yakin: “Tidak seorang pun dapat memprediksi masa depan.”

    Untuk saat ini, Ruili adalah pilihan yang lebih aman baginya dan Zin Aung. Mereka memahami bahwa masa depan mereka ada di tangan orang China.

    Orang-orang China di perbatasan, menyadari betul hal ini.

    “Negara Anda sedang berperang,” kata seorang turis China kepada seorang penjual batu giok Myanmar yang sedang menawar di pasar.

    “Ambil saja apa yang saya berikan.”

    Lihat juga Video ‘Junta Myanmar Terbitkan Aturan Pria-Wanita Muda Wajib Militer 2 Tahun’:

    (ita/ita)

  • Keuskupan New York Bangkrut, Bayar Rp 4,8 T ke Korban Pelecehan Seks

    Keuskupan New York Bangkrut, Bayar Rp 4,8 T ke Korban Pelecehan Seks

    New York

    Keuskupan di Long Island, New York, Amerika Serikat (AS), mengumumkan penyelesaian kebangkrutan pada Kamis (26/9), yang akan membayar lebih dari US$ 323 juta (Rp 4,8 triliun) sebagai ganti rugi kepada 539 korban pelecehan seksual, yang dianiaya secara seksual oleh para pastor ketika mereka masih anak-anak.

    Keuskupan Rockville Centre, yang melayani sekitar 1,2 juta umat Katolik di Nassau dan Suffolk, mengatakan pada awal tahun ini bahwa mereka berpikir penyelesaian kebangkrutan tidak akan terjadi usai para korban pelecehan seksual menolak tawaran penyelesaian sebelumnya sebesar US$ 200 juta.

    Namun, seperti dilansir The Guardian, Jumat (27/9/2024), kesepakatan berhasil dicapai pekan ini. Hakim pengawas dalam perkara kepailitan yang disidangkan di Manhattan ini, Martin Glenn, menyebut kesepakatan itu mewakili “kemajuan besar” setelah penyelesaian sebelumnya hampir gagal.

    Dalam penyelesaian yang disepakati pada Kamis (26/9), Keuskupan Rockville Centre akan berkontribusi sebesar US$ 234,8 juta (Rp 3,5 triliun) untuk dana penyelesaian, dengan empat perusahaan penjamin asuransi berkontribusi sebesar US$ 85,3 juta (Rp 1,2 triliun).

    Penyelesaian ini juga akan menerima dana dari perusahaan-perusahaan penjamin asuransi lainnya yang sedang dilikuidasi dalam proses kebangkrutan terpisah, dan dari para pengacara yang mewakili para korban pelecehan seksual.

    Juru bicara Keuskupan Rockville Centre, Eric Fasano, menyebut penyelesaian ini akan menjamin “kompensasi yang adil bagi para korban pelecehan sekaligus memungkinkan gereja untuk melanjutkan misi pentingnya”.

    Lihat juga Video ‘Kasus Sean ‘Diddy’ Combs Disebut Akan Jadi Pertarungan Besar’:

    Keuskupan mengajukan kebangkrutan bab 11 di New York pada Oktober 2020 lalu, dengan alasan biaya gugatan hukum yang diajukan para korban pelecehan seksual oleh para pastor pada masa anak-anak mereka.

    Puluhan keuskupan Katolik mengajukan kebangkrutan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah New York dan negara-negara bagian lainnya di AS memberlakukan undang-undang yang, untuk sementara, memungkinkan para korban pelecehan seksual anak mengajukan gugatan hukum atas kejahatan yang terjadi puluhan tahun lalu.

    Penyelesaian yang tercapai pada Kamis (26/9) waktu setempat dinilai dapat memberikan jalan baru bagi puluhan keuskupan Katolik yang telah mengajukan kebangkrutan untuk mengatasi klaim-klaim pelecehan seksual.

    Lihat juga Video ‘Kasus Sean ‘Diddy’ Combs Disebut Akan Jadi Pertarungan Besar’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Macron Bilang Netanyahu Salah Jika Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

    Macron Bilang Netanyahu Salah Jika Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa akan menjadi “kesalahan” bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menolak gencatan senjata di Lebanon. Macron menyebut Netanyahu harus mengambil “tanggung jawab” atas eskalasi regional.

    “Usulan yang diajukan adalah usulan yang solid,” kata Macron pada konferensi pers di Montreal, Kanada bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/9/2024).

    Macron menekankan bahwa rencana yang didukung oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa itu telah disiapkan bersama Netanyahu sendiri.

    Para pejabat tinggi Israel sebelumnya telah menolak usulan gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah. Washington juga menegaskan bahwa rencana gencatan senjata telah “dikoordinasikan” dengan Israel.

    Namun, Netanyahu mengatakan pemerintahnya bahkan tidak menanggapi usulan tersebut dan malah memerintahkan militer untuk “terus bertempur dengan kekuatan penuh” melawan Hizbullah.

    “Saya pikir akan menjadi kesalahan bagi perdana menteri (Israel) untuk menolaknya karena dia harus bertanggung jawab atas eskalasi regional yang jauh melampaui apa yang dapat dikendalikan siapa pun, dan tentu saja korban sipil baru di Lebanon,” kata Macron.

    “Kita benar-benar harus segera mencapai gencatan senjata,” imbuh Trudeau, sambil menunjuk pada foto-foto menyedihkan dari Lebanon.

    Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya, serta beberapa negara Arab, telah meluncurkan seruan bersama untuk penghentian pertempuran selama 21 hari di Lebanon. Seruan ini disampaikan serangan udara Israel menewaskan ratusan orang dan membuat lebih dari 100.000 orang mengungsi di Lebanon minggu ini.

    Seruan untuk gencatan senjata selama tiga minggu tersebut muncul beberapa jam setelah kepala angkatan darat Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada hari Rabu lalu, mendesak para prajurit untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat terhadap Hizbullah.

    Presiden Prancis mengatakan bahwa reaksi awal Israel terhadap usulan tersebut tidak “pasti”. Macron pun mengemukakan kemungkinan untuk mengadakan sidang Dewan Keamanan mengenai masalah tersebut guna “meningkatkan tekanan.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Arab Saudi Umumkan Koalisi Global untuk Dirikan Negara Palestina

    Arab Saudi Umumkan Koalisi Global untuk Dirikan Negara Palestina

    Riyadh

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengumumkan peluncuran inisiatif baru untuk mendirikan negara Palestina. Inisiatif itu juga akan menggalang dukungan untuk penerapan solusi dua negara, setelah upaya internasional selama beberapa dekade berujung kegagalan.

    Aliansi global untuk implementasi solusi dua negara itu, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (27/9/2024), diumumkan dalam pidato Pangeran Faisal saat pertemuan yang melibatkan Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Norwegia pada Kamis (26/8) waktu setempat.

    Pangeran Faisal mengatakan bahwa pertemuan perdana untuk aliansi global itu akan digelar di Riyadh, ibu kota Saudi. Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menambahkan bahwa pertemuan lanjutan pertama juga akan digelar di Riyadh dan Brussels.

    Dalam pidatonya, Pangeran Faisal menyebut inisiatif tersebut merupakan upaya bersama negara-negara Arab dan Eropa.

    “Kita akan melakukan segala upaya untuk mencapai rencana yang bisa diandalkan dan tidak dapat diubah untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan komprehensif,” cetusnya.

    Ditegaskan kembali oleh Pangeran Faisal soal perlunya bergerak secara kolektif untuk mengambil keputusan, yang akan membawa hasil nyata menuju gencatan senjata segera dan menerapkan solusi dua negara.

    “Yang terutama adalah negara Palestina yang merdeka,” sebutnya.

    Israel membombardir Jalur Gaza dan memicu kehancuran besar-besaran sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu, setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel bagian selatan hingga menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

    Lebih dari 41.000 orang dilaporkan tewas di Jalur Gaza akibat rentetan serangan Israel sejauh ini.

    Pangeran Faisal, dalam pidatonya, mengatakan bahwa perang yang sedang berlangsung telah memicu bencana kemanusiaan yang menghancurkan, termasuk juga kejahatan Israel di Tepi Barat, Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci umat Muslim dan Kristen lainnya.

    Ditekankan oleh Pangeran Faisal bahwa hak untuk membela diri, yang selalu diklaim oleh Israel dalam serangannya, tidak membenarkan pembunuhan puluhan ribu warga sipil, pemindahan paksa, penggunaan kelaparan sebagai alat perang, penghasutan, dehumanisasi dan penyiksaan sistematis, termasuk kekerasan seksual dan kejahatan lainnya oleh militer Israel.

    Saudi telah berulang kali menegaskan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya pembentukan negara Palestina, yang didasarkan pada perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

    Namun, Tel Aviv tidak menunjukkan minat untuk melakukan hal tersebut. Mayoritas anggota parlemen Israel, Knesset, menolak solusi dua negara, sedangkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara konsisten menolak komitmen tersebut.

    Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), pekan lalu, mengatakan bahwa Riyadh tidak akan mengakui Israel tanpa adanya negara Palestina. MBS juga mengutuk keras “kejahatan pendudukan Israel” terhadap rakyat Palestina.

    “Kerajaan tidak akan menghentikan upayanya yang tidak kenal lelah menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa hal tersebut,” tegas MBS di depan Dewan Syura.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Bertekad Hentikan Pengiriman Senjata Iran ke Hizbullah

    Israel Bertekad Hentikan Pengiriman Senjata Iran ke Hizbullah

    Tel Aviv

    Angkatan Udara Israel menegaskan akan menghentikan pengiriman senjata apa pun dari Iran kepada kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon. Angkatan Udara Tel Aviv juga mengatakan pihaknya bersiap membantu pasukan dalam operasi darat melawan Hizbullah.

    “Di Lebanon, kami akan mencegah segala kemungkinan pengiriman senjata di Lebanon dari Iran,” tegas Komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (27/9/2024).

    “Kepercayaan diri Nasrallah … bergantung pada pasokan yang datang dari Iran,” sebutnya, merujuk pada pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

    “Kami sedang bersiap bahu-membahu dengan Komando Utara untuk melakukan manuver darat. Telah bersiap, jika diaktifkan. Ini adalah keputusan yang harus dibuat di atas kita,” ujar Bar saat berbicara kepada jajaran tentara Israel, dalam video yang dirilis militer Israel.

    Israel telah bersumpah untuk mengamankan wilayah utaranya dan memulangkan ribuan warganya yang terpaksa mengungsi sejak Hizbullah marak melancarkan serangan lintas perbatasan sejak tahun lalu, sebagai solidaritas terhadap militan Palestina yang bertempur melawan militer Israel di Jalur Gaza.

    Sebuah pesawat tempur Israel menyerang pinggiran ibu kota Beirut, yang menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 15 orang lainnya, termasuk seorang wanita yang kini dalam kondisi kritis.

    Dengan tambahan kematian itu, maka sedikitnya 28 orang tewas dalam rentetan serangan Israel di Lebanon sepanjang Kamis (26/9). Sementara total korban tewas akibat gempuran Israel di Lebanon sejak Senin (23/9) waktu setempat telah mencapai lebih dari 600 orang.

    Kelompok Hizbullah mengakui salah satu komandan unit angkatan udara mereka, Mohammad Surur, tewas dalam serangan Israel tersebut.

    Serangan udara terus dilancarkan, dengan di sisi perbatasan Israel dan Lebanon, pasukan Tel Aviv menggelar latihan simulasi invasi darat. Hal ini dinilai sebagai tahap potensial berikutnya dalam konflik yang terus berkecamuk antara Israel dan Hizbullah.

    Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

    Israel telah menolak seruan global untuk melakukan gencatan senjata dengan Hizbullah. Tel Aviv bahkan menentang sekutu terdekatnya, Amerika Serikat (AS), dengan terus melanjutkan serangan udara yang telah menewaskan ratusan orang di Lebanon.

    Saat tiba di New York sebelum berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan kepada wartawan bahwa militer Israel akan terus menyerang Hizbullah dengan “kekuatan penuh”.

    “Kami tidak akan berhenti hingga kami mencapai semua tujuan kami, yang pertama dan terutama, memulangkan para penduduk wilayah utara ke rumah-rumah mereka dengan selamat,” tegas Netanyahu.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan terpisah via media sosial X juga menegaskan hal serupa. “Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara,” tulisnya.

    Penolakan itu disampaikan setelah AS dan Prancis mengusulkan gencatan senjata selama 21 hari antara Israel dan Hizbullah, yang diungkap pada Rabu (25/9) waktu setempat.

    Terlepas dari sikap Tel Aviv, baik Washington maupun Paris berusaha menjaga prospek gencatan senjata tetap hidup dan menyebut negosiasi terus berlanjut, termasuk di sela-sela pertemuan PBB di New York.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pertama Kali Rudal Hizbullah Capai Tel Aviv, Tapi Ditembak Jatuh

    Pertama Kali Rudal Hizbullah Capai Tel Aviv, Tapi Ditembak Jatuh

    Tel Aviv

    Militer Israel mengakui pada Rabu (25/9) bahwa sebuah rudal yang ditembakkan oleh kelompok Hizbullah untuk “pertama kalinya” mencapai wilayah Tel Aviv, sebelum akhirnya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara negara tersebut.

    “Ini pertama kalinya sebuah rudal Hizbullah mencapai wilayah Tel Aviv,” ucap seorang juru bicara militer Israel, seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024).

    “Rudal itu dicegat oleh IDF (Angkatan Bersenjata Israel),” sebutnya.

    Dalam penjelasan terpisah, seorang juru bicara militer Israel lainnya, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, menyebut ditembakkannya rudal jenis darat-ke-darat hingga mencapai Tel Aviv itu merupakan “eskalasi” dari pihak Hizbullah.

    “Hizbullah jelas-jelas berupaya memicu eskalasi situasi… ini hanya sebagian saja,” ujar Shoshani dalam pernyataannya.

    “Mereka… berusaha meneror lebih banyak orang,” cetusnya, merujuk pada kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengatakan pasukannya telah melancarkan serangan balasan terhadap posisi peluncur yang menembakkan rudal tersebut, tepatnya di area Nafakhiyeh, Lebanon bagian selatan.

    Pesawat-pesawat tempur Israel, sebut militer Tel Aviv, juga melancarkan serangkaian serangan pada malam hari terhadap target-target Hizbullah di Lebanon.

    “Sebagai bagian dari serangan tersebut, IAF (Angkatan Udara Israel-red) menyerang teroris yang beroperasi di dalam infrastruktur teroris, fasilitas penyimpanan senjata, peluncur dan target tambahan teroris Hizbullah,” demikian pernyataan militer Israel.

    Sebelumnya, Hizbullah mengklaim mereka telah menembakkan rudal balistik yang menargetkan markas besar badan mata-mata Israel, Mossad, di dekat Tel Aviv. Hizbullah menyebut Mossad bertanggung jawab atas rentetan ledakan pager dan walkie-talkie yang mengguncang Lebanon pekan lalu.

    Ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengklaim serangan rudal balistik sejak dimulainya pertempurannya yang berlangsung hampir setahun dengan Israel. Pertempuran ini dimulai setelah kelompok Hamas melakukan serangan ke Israel pada tanggal 7 Oktober lalu.

    Dikatakan pula bahwa serangan itu dilakukan untuk mendukung rakyat Gaza dan “membela Lebanon dan rakyatnya”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kritik Pemerintah, Pria Arab Saudi Divonis 30 Tahun Penjara

    Kritik Pemerintah, Pria Arab Saudi Divonis 30 Tahun Penjara

    Jakarta

    Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun kepada seorang guru pensiunan karena mengkritik pemerintah di media sosial. Vonis ini dijatuhkan kurang dari dua bulan setelah hukuman mati pria itu dibatalkan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/9/2024), hukuman mati terhadap Mohammed al-Ghamdi menyoroti apa yang digambarkan para kritikus sebagai peningkatan penindasan di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan Teluk tersebut.

    Pangeran Mohammed membahas kasus tersebut dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada bulan September 2023 lalu. Saat itu, Putra Mahkota Saudi itu mengatakan bahwa pemerintah “malu” atas hal itu dan menyatakan harapan bahwa putusan mati itu dapat diubah.

    Hukuman mati Ghamdi dibatalkan pada banding pada bulan Agustus lalu.

    Namun pengadilan banding menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun kepadanya atas dakwaan yang sama, kata saudaranya, Saeed al-Ghamdi, seorang ulama Islam yang tinggal di Inggris, kepada AFP.

    Sebelumnya, Mohammed al-Ghamdi telah dijatuhi hukuman mati pada bulan Juli 2023 oleh Pengadilan Pidana Khusus, yang dibentuk pada tahun 2008 untuk menangani kasus-kasus terkait terorisme.

    Mantan guru tersebut, yang berusia 50-an tahun, ditangkap pada Juni 2022.

    Kasus terhadapnya sebagian besar bermula dari unggahan yang mengkritik pemerintah dan menyatakan dukungannya terhadap para tahanan seperti ulama-ulama yang dipenjara Salman al-Awda dan Awad al-Qarni, kata saudaranya, Saeed al-Ghamdi, sebelumnya.

    Akunnya di platform media sosial X hanya memiliki sembilan pengikut, kata Gulf Centre for Human Rights ketika masalah hukumnya terungkap tahun lalu.

    Dakwaan yang dihadapinya termasuk konspirasi terhadap kepemimpinan Saudi, melemahkan lembaga negara, dan mendukung ideologi teroris. Demikian diungkapkan sumber-sumber yang diberi pengarahan tentang rincian tersebut.

    “Perubahan keputusan dalam putusan ini membuktikan keadaan dramatis sistem peradilan kerajaan yang dipolitisasi,” tulis Saeed al-Ghamdi di X.

    “Saudara saya tidak bersalah untuk ditangkap dan diadili dengan cara ini,” tambahnya.

    Di bawah Pangeran Mohammed, Arab Saudi telah menjalankan agenda reformasi ambisius yang dikenal sebagai Visi 2030, yang dimaksudkan untuk mengubah kerajaan yang sebelumnya tertutup, menjadi tujuan wisata dan bisnis global.

    Namun, otoritas Saudi terus mendapat kecaman atas catatan hak asasi negara tersebut dan pembatasan kebebasan berbicara khususnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)