Category: Detik.com Internasional

  • Menlu Swedia Dilempari Tomat-Bawang Saat Debat Palestina di Parlemen

    Menlu Swedia Dilempari Tomat-Bawang Saat Debat Palestina di Parlemen

    Stockholm

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Maria Malmer Stenergard, terpaksa meninggalkan gedung parlemen setelah dilempari tomat dan bawang oleh para aktivis. Insiden ini terjadi ketika Stenergard sedang terlibat perdebatan soal Palestina.

    Stenergard, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (4/10/2024), harus melarikan diri ketika orang-orang yang berada di tribun ruang parlemen tiba-tiba mulai berteriak dan melemparkan sayuran ke arahnya pada Kamis (3/10).

    Tomat dan bawang dilemparkan kepada Stenergard selama perdebatan berlangsung soal bagaimana Swedia harus memberikan suara dalam referendum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal Israel dan Tepi Barat.

    Laporan surat kabar lokal Dagens Nyheter (DN) menyebut ketua parlemen Swedia, Riksdag, Ann-Sofie Malm, menuduh para aktivis pro-Palestina, dengan tangan bercat merah, yang melemparkan sayuran ke arah Stenergard, yang baru saja diangkat menjadi Menlu tersebut.

    Perdebatan itu diwarnai gangguan tak lama setelah Stenergard menjawab pertanyaan soal situasi warga Palestina di Timur Tengah.

    Orang-orang yang duduk di antara penonton di area tribun ruang sidang parlemen tiba-tiba berteriak dan menuduh Menlu Swedia itu mendukung genosida.

    Kepolisian Swedia, menurut otoritas Riksdag yang dikutip DN, telah menangkap tiga orang terkait insiden tersebut.

    “Anda harus dapat berpartisipasi dalam percakapan selama perdebatan tanpa ada benda-benda yang dilemparkan kepada Anda. Apalagi di aula Riksdag yang merupakan ruangan perwakilan terpilih,” ucap Stenergard kepada DN usai insiden itu.

    Disebutkan oleh DN bahwa tomat dan bawang tidak terdeteksi dalam pemeriksaan keamanan di Riksdag, meskipun para pengunjung hanya diperbolehkan membawa buku catatan ke dalam ruang sidang parlemen.

    Perdana Menteri (PM) Ulf Kristersson menuntut tindakan keamanan yang lebih ketat setelah insiden tersebut.

    “Saya mengharapkan analisis menyeluruh tentang bagaimana hal ini bisa terjadi dan tindakan yang lebih kuat untuk menjaga keselamatan perwakilan terpilih di aula,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bom Perang Dunia II Meledak, Jepang Akan Periksa Bandara-bandara

    Bom Perang Dunia II Meledak, Jepang Akan Periksa Bandara-bandara

    Tokyo

    Otoritas Jepang akan melakukan pemeriksaan terhadap bandara-bandara regional di wilayahnya untuk mencari lebih banyak bom bekas perang yang belum meledak. Langkah ini diambil setelah bom bekas Perang Dunia II meledak di dekat landasan Bandara Miyazaki hingga memicu penutupan bandara.

    Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito, dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Jumat (4/10/2024), mengatakan dirinya telah “memerintahkan pencarian magnetik di Bandara Miyazaki” dan bandara-bandara lainnya.

    Pencarian itu, menurut televisi nasional NHK, awalnya akan fokus pada bandara-bandara yang ada di pusat komersial regional di Sendai, Fukuoka dan Naha.

    Semua bandara di area-area tersebut pernah menjadi lokasi fasilitas militer masa perang lalu.

    Perintah pemeriksaan bandara itu dirilis setelah sebuah bom seberat 250 kilogram meledak di taxiway Bandara Miyazaki pada Rabu (2/10) waktu setempat. Bandara Miyazaki diketahui merupakan bekas pangkalan pilot “kamikaze” pada era Perang Dunia II silam.

    Rekaman video yang diperoleh AFP menunjukkan gumpalan tanah terlempar ke udara hingga setinggi 10 meter, dan ledakan itu meninggalkan sebuah kawah selebar beberapa meter.

    Ledakan itu terjadi tepat beberapa saat setelah sebuah pesawat penumpang melintas. Untungnya, tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

    Namun puluhan penerbangan di Bandara Miyazaki terpaksa dibatalkan dan ditunda akibat ledakan itu.

    Di Bandara Miyazaki sendiri, menurut laporan media lokal Asahi Shimbun, setidaknya tiga bom telah ditemukan sejak tahun 2011, termasuk salah satunya bom seberat satu ton yang ditemukan ketika pekerjaan pelapisan ulang pada apron parkir pesawat.

    Bandara Miyazaki sebelumnya menjadi pangkalan angkatan laut pada era kekaisaran Jepang tahun 1943 silam, yang mengirimkan puluhan pesawat “kamikaze” untuk misi bunuh diri.

    Sebelum pengeboman nuklir di Nagasaki dan Hiroshima tahun 1945, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) membombardir puluhan kota di Jepang. Ratusan ribu warga terbunuh, termasuk sekitar 100.000 orang di Tokyo dalam satu malam pada Maret 1945.

    Hingga April 2024, menurut Pasukan Bela Diri negara itu, militer Jepang telah secara aman memindahkan 2.348 perangkat yang tidak meledak, dengan 441 perangkat di antaranya berada di wilayah selatan Okinawa.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Tetap Setia Dukung Israel, Apa Alasannya?

    AS Tetap Setia Dukung Israel, Apa Alasannya?

    Jakarta

    Presiden AS Joe Biden mengonfirmasi dukungan AS untuk Israel pada Rabu (02/10), ketika ia menulis di platform media sosial X, “Saya menegaskan kembali komitmen kuat Amerika Serikat terhadap keamanan Israel” dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin negara-negara G7.

    Dukungan Biden ini muncul pada saat Timur Tengah berada dalam kondisi pergolakan yang dimulai ketika kelompok Islam militan Hamas, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS, Inggris, Jerman, Uni Eropa, dan beberapa negara lainnya, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera hampir 250 orang, sekitar 100 orang sandera masih disekap di Gaza.

    Sebagai pembalasan, Israel lalu melancarkan operasi militer berskala besar di wilayah Palestina yang tujuan utamanya adalah untuk memusnahkan Hamas dan membebaskan para sandera. Sejak awal operasi tersebut, lebih dari 40.000 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, telah terbunuh.

    Pertempuran antara pasukan Israel dan Hizbullah, sekutu Hamas yang berbasis di Lebanon, yang telah menembakkan rudal ke Israel dari seberang perbatasan utara Israel dengan Lebanon, juga meningkat. Pada Senin (30/09), Israel melancarkan serangan darat terhadap Lebanon, setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara akhir pekan lalu.

    Para pejabat AS telah menekankan bahwa mereka ingin menghindari perang skala besar di wilayah tersebut dan mencapai gencatan senjata di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan para sandera. Namun pada Selasa (01/10), Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel dan makin meningkatkan eskalasi dalam skala lebih luas.

    Biden-Netanyahu, dinamika hubungan yang kompleks

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menghadapi rangkaian aksi protes di dalam negeri mengenai cara dia menangani perang dengan Hamas. Para pengkritiknya khawatir bahwa tindakan keras Netanyahu justru memperkecil kemungkinan Hamas akan membebaskan para sandera yang tersisa.

    AS telah menggunakan statusnya sebagai sekutu terbesar Israel untuk mencoba mempengaruhinya agar mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza. Sejauh ini, kebanyakan permintaan AS ditolak Netanyahu. Namun, seperti yang ditegaskan kembali oleh Biden pada Rabu (02/10), dukungan Washington untuk Israel tetap tak tergoyahkan. Tetapi bukan berarti kedua pemimpin negara tersebut selalu akur.

    Komitmen tersebut, kata Panikoff, terlihat ketika AS dengan kekuatan penuh membantu melindungi Israel dari rudal yang ditembakkan oleh Iran pada hari Selasa. Pada saat yang sama, pemerintahan Biden “merasa frustrasi dengan pengambilan keputusan Perdana Menteri Netanyahu,” kata Panikoff, seorang mantan perwira intelijen AS.

    Kepercayaan AS terhadap Netnyahu ‘berkurang secara signifikan’

    Salah satu contoh dari pengambilan keputusan ini adalah pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel. “Tidak ada kepercayaan pribadi yang luar biasa antara Biden dan Netanyahu,” kata William Wechsler, kolega Panikoff di Atlantic Council dan direktur senior Rafik Hariri Center dan Program Timur Tengah di lembaga think tank yang berbasis di Washington tersebut.

    “Satu minggu yang lalu, AS memfokuskan semua upaya mereka untuk menegosiasikan gencatan senjata selama 21 hari di bagian utara” di perbatasan Israel-Lebanon, kata Wechsler. “Mereka melakukan pembicaraan setiap hari dengan pihak Israel mengenai ide ini, namun ketika mereka melakukan pembicaraan ini, pihak Israel merencanakan operasi untuk membunuh Nasrallah. Dan mereka tidak mengatakan kepada pemerintahan Biden bahwa mereka melakukan hal ini. Tingkat kepercayaan yang ada di sana telah berkurang secara signifikan oleh pengalaman baru-baru ini.”

    Keterlibatan AS dalam potensi perang Timur Tengah

    Setelah serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (30/09) Netanyahu mengatakan bahwa “Iran melakukan kesalahan besar malam ini – dan mereka akan membayarnya.”

    Para pengamat khawatir bahwa Israel dapat membalas dengan menembakkan rudal ke target-target di wilayah Iran. Konflik ini dan eskalasi lebih lanjut dalam pertempuran dengan Lebanon dapat berubah menjadi perang berskala besar dengan konsekuensi yang berpotensi menimbulkan bencana bagi wilayah tersebut dan sekitarnya.

    Wechsler mengatakan bahwa perang seperti itu akan melibatkan Hizbullah yang mengirimkan ratusan ribu rudal ke Israel, cukup untuk membuat sistem pertahanan Iron Dome yang terkenal itu kewalahan. Selain itu, lanjutnya, Iran juga akan menembakkan cukup banyak rudal ke Israel, cukup untuk membuat pertahanan udara Amerika Serikat yang ditempatkan di kawasan kewalahan.

    Perang juga bisa berarti “Israel mencoba mendahului kedua serangan ini, mencoba mengambil sejumlah besar senjata dan menempatkan sejumlah besar orang tak berdosa dalam bahaya, yang dengan sengaja disisipkan Hizbullah di antara mereka,” kata Wechsler.

    Jika hal itu terjadi, ada kemungkinan besar Amerika Serikat akan terlibat lebih jauh, tambah Wechsler – karena “banyak orang Amerika yang akan terancam: Warga Amerika yang tinggal di Israel, [pasukan] Amerika di pangkalan-pangkalan kami di seluruh wilayah, mitra-mitra Amerika di bagian lain Teluk.”

    Dukungan AS untuk Israel berpotensi rugikan Harris dalam pemilu?

    Meskipun isu-isu domestik memainkan peran yang lebih besar bagi sebagian besar pemilih, dukungan AS terhadap Israel juga dapat mempengaruhi pemilihan presiden AS yang akan datang. Beberapa orang Amerika merasa bersemangat tentang peran AS dalam konflik Timur Tengah, seperti yang dapat dilihat dengan protes pro-Palestina yang menyebar di kampus-kampus di seluruh AS pada musim semi lalu.

    Dan di Michigan, sebuah negara bagian dengan populasi Arab-Amerika yang signifikan, lebih dari 100.000 anggota Partai Demokrat memilih opsi “tidak berkomitmen” daripada memilih Joe Biden (yang saat itu menjadi kandidat) dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Dorongan untuk membuat orang memilih “tidak berkomitmen” datang dari para penentang pemerintahan Biden-Harris yang mendukung perang Israel di Gaza. Pada pemilihan presiden tahun 2020, Biden hanya memenangkan Michigan dengan 154.000 suara.

    Panikoff melihat kemungkinan bahwa cukup banyak pemilih yang beralih ke kandidat pihak ketiga karena dukungan Kamala Harris terhadap Israel sehingga dapat membuat perbedaan di negara-negara bagian tertentu yang memiliki swing state – dan dengan demikian mempengaruhi hasil pemilihan secara keseluruhan.

    “Apakah mungkin para pemilih di Michigan yang sangat marah atas konflik di Gaza… mendukung Jill Stein atau Cornel West sampai pada tingkat yang cukup tinggi sehingga dapat mengubah pemilihan untuk Donald Trump di Michigan? Ya,” kata Panikoff. “Saya pikir ada kemungkinan Anda bisa melihat hasil yang sama di Pennsylvania. Dan jika hal tersebut terjadi di keduanya, maka akan sangat, sangat sulit untuk melihat jalur di mana Wakil Presiden Harris bisa menang.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Beda dengan Suaminya, Melania Trump Dukung Hak Aborsi

    Beda dengan Suaminya, Melania Trump Dukung Hak Aborsi

    Washington DC

    Mantan Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Melania Trump, menyuarakan dukungan kuat untuk hak aborsi di negaranya dalam memoar terbarunya yang akan dirilis. Sikap ini sangat kontras dengan suaminya, mantan Presiden Donald Trump, yang secara terang-terangan mendukung larangan aborsi.

    Sikap berbeda dari Melania ini dengan cepat menuai reaksi tim kampanye Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang merupakan capres AS dari Partai Demokrat yang menjadi rival utama Trump sebagai capres Partai Republik dalam pemilu November mendatang.

    Berdasarkan kutipan memoarnya, seperti dilansir AFP, Jumat (4/10/2024), Melania menulis bahwa “sangat penting untuk menjamin agar perempuan memiliki otonomi dalam menentukan pilihan mereka untuk memiliki anak, berdasarkan pendirian mereka sendiri, terbebas dari intervensi atau tekanan apa pun dari pemerintah”.

    Disebutkan juga oleh Melania dalam memoarnya, menurut laporan The Guardian yang mendapatkan salinannya sebelum diterbitkan pekan depan, bahwa “membatasi hak perempuan untuk memilih apakah akan mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan sama saja dengan menyangkal kendali atas tubuhnya sendiri”.

    Pendapat Melania ini sangat berbeda dengan pendapat Trump, yang sering menyombongkan diri bahwa hakim-hakim Mahkamah Agung yang dipilihnya pada era pemerintahannya telah membuka jalan bagi pembatalan Roe v. Wade, dan berakhirnya hak nasional untuk aborsi.

    Roe v. Wade merujuk pada keputusan penting Mahkamah Agung AS tahun 1973 silam, yang pada intinya menyatakan Konstitusi AS secara umum melindungi hak untuk melakukan aborsi.

    Namun tahun 2022 lalu, Mahkamah Agung AS membatalkan putusan tersebut yang berarti mengakhiri hak konstitusional atas aborsi. Sejak saat itu, setidaknya 20 negara bagian AS menerapkan pembatasan penuh atau sebagian, dengan Georgia melarang sebagian besar aborsi setelah usia kehamilan enam minggu.

    Aborsi menjadi isu utama bagi para pemilih dalam persaingan pemilihan presiden AS yang berlangsung sengit. Tim kampanye Harris mengambil tindakan atas kesenjangan yang muncul.

    “Menyedihkan bagi perempuan di seluruh Amerika, suami Nyonya Trump dengan tegas tidak setuju dengannya dan menjadi alasan mengapa lebih dari satu dari tiga perempuan Amerika hidup di bawah Larangan Aborsi Trump yang mengancam kesehatan, kebebasan, dan kehidupan mereka,” ucap juru bicara tim kampanye Harris, Sarafina Chitika, dalam pernyataannya.

    “Donald Trump telah memperjelasnya: Jika dia menang pada November, dia akan melarang aborsi secara nasional, menghukum para perempuan, dan membatasi akses perempuan terhadap layanan kesehatan reproduksi,” sebut Chitika.

    Trump Komentari Perbedaan Sikap Istrinya Soal Hak Aborsi

    Trump telah memberikan komentar soal perbedaan sikap antara dirinya dan sang istri. Dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis (3/10), Trump mengatakan bahwa pendapat mengenai aborsi berbeda-beda di seluruh AS, dan bahwa dia mendorong istrinya untuk mengungkapkan pendapatnya dengan jujur.

    “Kami sudah membicarakannya, dan saya mengatakan, ‘Kamu harus menulis apa yang kami yakini. Saya tidak akan memberitahumu apa yang harus dilakukan. Kamu harus menulis apa yang kamu yakini’,” ucap Trump.

    “Ada beberapa orang yang sangat, sangat beraliran sayap kanan dalam isu ini, artinya, tanpa terkecuali. Dan ada orang-orang lainnya yang memandangnya sedikit berbeda dari itu,” imbuhnya.

    Sikap Melania itu menuai kemarahan dari para aktivis anti-aborsi di AS. “Sulit untuk mengikuti logika dengan mempublikasikan buku mantan Ibu Negara tepat sebelum pemilu dan meremehkan pesan Presiden Trump kepada para pemilih pro-life. Aborsi mengakhiri nyawa yang tidak bersalah dan kebalikan dari pemberdayaan,” kritik Kristan Hawkins dari Students for Life of America dalam pernyataan via media sosial X.

    Namun demikian, diketahui bahwa sejumlah mantan Ibu Negara AS dari Partai Republik lainnya, seperti Nancy Reagan, Barbara Bush dan Laura Bush, juga mengambil posisi pro-choice mengenai aborsi, meskipun setelah mereka meninggalkan Gedung Putih.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam Israel atas keputusannya untuk menyatakan pemimpin badan dunia tersebut sebagai persona non grata dan melarangnya masuk ke Israel. DK PBB menyatakan bahwa setiap langkah untuk mendelegitimasi pekerjaannya adalah kontraproduktif.

    “Keputusan apa pun untuk tidak melibatkan Sekjen PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah kontraproduktif, terutama dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” kata dewan yang beranggotakan 15 negara itu dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Kamis (3/10) waktu setempat. Para anggota DK PBB juga mendesak negara-negara “untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang merusak pekerjaan dia (Guterres).”

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz pada Rabu lalu menyatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres merupakan “persona non grata” alias orang yang tidak disukai, sehingga tak boleh menginjakkan kaki di Israel. Hal ini disampaikan Katz setelah Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel, dan Guterres dianggap tidak cukup keras mengutuk Iran atas serangan itu.

    “Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel. Ini adalah Sekretaris Jenderal anti-Israel yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa, dan pembunuh,” kata Katz, dilansir Al Arabiya dan Bloomberg, Jumat (4/10/2024).

    Hal ini menandai yang terbaru dalam serangkaian perselisihan antara Israel dan PBB. Para pejabat Israel menuduh bahwa ribuan pekerja PBB memiliki hubungan dengan kelompok milisi Palestina, Hamas dan Jihad Islam. PBB mengatakan Israel belum menguatkan tuduhan itu dengan bukti-bukti.

    Israel juga telah berhenti mengeluarkan visa bagi pejabat PBB yang mencoba mengunjungi Gaza.

    Sementara negara-negara termasuk Prancis dan Inggris dengan cepat membela Guterres, pernyataan Dewan Keamanan tersebut merupakan pertama kalinya AS – sekutu utama Israel – mendukung pemimpin badan dunia tersebut.

    Guterres sendiri kemudian mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, AS pada Rabu (2/10) waktu setempat, atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

    Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

    New York

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk,” ucapnya.

    “Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis,” tegas Guterres.

    Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

    Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

    Hal itu menuai reaksi keras Israel, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz menetapkan Guterres sebagai “persona non grata” pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut.

    Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv. Dia juga menyebut Guterres sebagai “Sekretaris Jenderal yang anti-Israel, yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa dan pembunuh”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Konflik Israel-Hizbullah dalam Peta, Melacak Jejak Kekerasan di Lebanon

    Konflik Israel-Hizbullah dalam Peta, Melacak Jejak Kekerasan di Lebanon

    Jakarta

    Israel telah menginvasi Lebanon selatan dengan alasan menargetkan kelompok Hizbullah.

    Operasi darat Israel di Lebanon bermula pada Senin (30/09) malam, beberapa hari setelah serangan udara yang menewaskan pemimpin Hizbullah, kelompok milisi sokongan Iran di Lebanon.

    Hizbullah telah menembakkan ratusan roket ke Israel utara. sementara Lebanon telah menanggung gempuran Israel selama dua pekan,

    Lebih dari 1.000 orang tewas dan hampir satu juta warga meninggalkan rumah mereka, menurut otoritas Lebanon.

    Israel dan Hizbullah memiliki sejarah konflik selama beberapa dekade. Namun, pertempuran lintas batas antara Israel dan Hizbullah di Lebanon selama hampir setahun terakhir dipicu pertikaian di Gaza.

    Kami akan terus memperbarui peta-peta di artikel ini untuk menjelaskan konflik antara Israel dan Hizbullah serta jejak kekerasan di Lebanon imbas dari konflik tersebut.

    Di mana letak Lebanon?

    Lebanon adalah negara kecil dengan populasi sekitar 5,5 juta orang yang berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, Israel di selatan, dan Laut Mediterania di barat.

    BBC

    Apa yang terbaru dari konflik Israel dan Hizbullah?

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya tengah melakukan “serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah” di Lebanon selatan untuk menghancurkan apa yang mereka klaim sebagai “infrastruktur teroris” milik Hizbullah.

    Pada hari kedua invasi mereka ke Lebanon, Rabu (02/10), pasukan Israel bertemu dengan anggota Hizbullah untuk pertama kalinya, kata Nick Beake dari BBC yang melaporkan di Israel utara.

    IDF menyebut pasukannya telah “melenyapkan teroris dan membongkar infrastruktur teroris melalui amunisi berpemandu dan pertempuran jarak dekat” di beberapa wilayah Lebanon selatan.

    Kemudian, IDF mengumumkan bahwa delapan tentaranya tewas dalam pertempuran. Enam orang dilaporkan disergap oleh anggota Hizbullah dan dua lainnya tewas oleh tembakan mortir.

    ReutersTank-tank Israel berada kawasan Israel utara pekan lalu

    Hizbullah mengatakan para anggotanya telah menembakkan rudal antitank ke arah pasukan komando Israel selama bentrokan di sebuah desa yang terletak di perbatasan.

    Hizbullah juga mengeklaim bahwa pasukan lain menjadi sasaran bahan peledak dan tembakan di pinggiran Kafr Kila, tiga tank Merkava Israel dihancurkan oleh rudal di dekat Maroun al-Ras, dan mengeklaim terjadi bentrokan di Adaisseh dan Yaroun.

    Operasi darat di Lebanon selatan amat berisiko bagi pasukan Israel. Tidak seperti wilayah pesisir Gaza yang datar, Lebanon selatan adalah wilayah perbukitan dan beberapa daerah pegunungan yang membuat tank sulit bergerak dan rentan disergap.

    Hizbullah juga diduga memiliki jaringan terowongan di wilayah tersebut. Kelompok itu telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peperangan terbuka dengan Israel sejak perang 34 hari pada 2006.

    BBC

    IDF telah memerintahkan evakuasi warga yang tinggal di beberapa desa di Lebanon selatan. IDF mengatakan warga yang hingga kini masih tinggal di rumah mereka untuk “segera menuju ke utara Sungai Awali”yang bermuara sekitar 50 km dari perbatasan dengan Israel.

    Warga sipil Lebanon juga telah diperingatkan oleh IDF untuk tidak menggunakan kendaraan untuk bepergian ke selatan menyeberangi Sungai Litani, yang terletak sekitar 30 km di utara perbatasan.

    Sekitar satu juta orang tinggal di Lebanon selatan sebelum konflik meningkat hampir setahun yang lalu.

    Baca juga:

    Puluhan ribu orang telah melarikan diri ke utara sejak serangan udara Israel meningkat di wilayah tersebut pada akhir September.

    Sistem pertahanan udara Israel juga beraksi lagi pada Rabu (02/10), sehari setelah menangkis sebagian besar dari 180 rudal balistik yang diluncurkan Iran ke Israel sebagai balasan atas serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta seorang komandan tinggi Iran.

    Lebih dari 240 roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara sepanjang hari, menurut IDF.

    BBC

    Apa yang menjadi sasaran Israel?

    Invasi Israel di Lebanon selatan terjadi hampir dua pekan setelah serangan udara yang menyasar basis Hizbullah di negara itu.

    Lebanon selatan menjadi wilayah yang paling terdampak.

    Israel juga menargetkan bagian timur Lembah Bekaa dan wilayah pinggiran Beirut bagian selatan.

    BBC

    Israel mengeklaim telah menghantam lokasi-lokasi Hizbullah, termasuk tempat penyimpanan senjata dan amunisi. Nmun pejabat Lebanon berkata lebih dari 100 perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan itu.

    Bagi warga sipil Lebanon yang mencoba melarikan diri dari Lebanon selatan, rute utama ke utara adalah jalan pesisir yang membentang di sepanjang negara itutapi daerah-daerah di sepanjang rute itu menjadi sasaran serangan udara dalam beberapa hari terakhir.

    Baca juga:

    Sebagian besar roket yang baru-baru ini ditembakkan oleh Hizbullah telah menargetkan daerah utara Israel. Tetapi beberapa roket telah mencapai lebih jauh ke selatan dan merusak rumah-rumah di dekat kota pesisir Haifa.

    Serangan Israel di Beirut telah difokuskan pada Dahieh, wilayah pinggiran selatan yang merupakan daerah padat penduduk dan dihuni pendukung Hizbullah.

    BBC

    Apa yang mungkin terjadi nanti?

    Israel kini terlibat dalam permusuhan dengan kelompok bersenjata dan militer beberapa negara di kawasan tersebut, termasuk Iran, Suriah, dan kelompok-kelompok sokongan Iran yang beroperasi di Lebanon, Gaza, Irak, Suriah, dan Yaman.

    Serangan rudal balistik Iran terhadap Israel merupakan eskalasi besar terbaru.

    Belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya, namun Israel berjanji untuk memberikan balasan atas serangan rudal balistik Iran.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai “kesalahan besar” yang “akan dibayar Iran”.

    BBC

    (ita/ita)

  • Mantan Presiden Bolivia Diselidiki Atas Tuduhan Perkosa ABG

    Mantan Presiden Bolivia Diselidiki Atas Tuduhan Perkosa ABG

    La Paz

    Mantan Presiden Bolivia Evo Morales sedang diselidiki atas tuduhan memperkosa seorang ABG perempuan ketika dia masih berkuasa beberapa tahun lalu. Bahkan dilaporkan, korban yang saat itu masih di bawah umur, sampai hamil dan melahirkan akibat pemerkosaan itu.

    Penyelidikan terhadap Morales itu, seperti dilansir AFP, Jumat (4/10/2024), diumumkan oleh Menteri Kehakiman Bolivia Cesar Siles dalam konferensi pers pada Kamis (3/10) waktu setempat.

    Siles dalam pernyataannya menyebut remaja yang menjadi korban pemerkosaan itu, telah melahirkan seorang bayi perempuan setelah tindak pemerkosaan yang terjadi delapan tahun lalu.

    “Kami mengamati dengan penuh amarah atas kejahatan-kejahatan serius yang berusaha untuk tidak dihukum. Yang saya maksud secara khusus adalah seorang anak perempuan, seorang anak perempuan yang diperkosa pada usia 15 tahun, 16 tahun,” ucap Siles saat berbicara kepada wartawan.

    Dia menambahkan bahwa “ayah yang diakui dalam akta kelahiran” bayi tersebut adalah Morales yang berusia 64 tahun.

    “Ini sedang diselidiki,” sebut Siles.

    Morales yang menjabat Presiden Bolivia dari tahun 2006 hingga tahun 2019 lalu, terjerat skandal yang muncul pekan ini ketika seorang jaksa menuturkan dirinya dipecat karena berupaya menangkap Morales sebagai bagian dari penyelidikan perdagangan manusia yang melibatkan anak di bawah umur.

    Dokumen yang meminta penangkapan Morales, yang bocor ke pers, menyebut bahwa pada tahun 2016, dia berselingkuh dengan seorang remaja perempuan berusia 15 tahun dan memiliki anak perempuan dengan remaja itu.

    Tanpa menyinggung kasus tersebut, Morales memberikan pernyataan via media sosial X yang menegaskan dirinya tidak takut.

    “Saya tidak terkejut atau khawatir. Semua pemerintahan neo-liberal, termasuk pemerintahan saat ini, mengancam saya, mempersekusi saya, memenjarakan saya, mencoba membunuh saya. Saya tidak takut! Mereka tidak akan membungkam saya!” tegasnya.

    Seorang hakim setempat mengesampingkan permohonan penangkapan Morales dan jaksa yang mengajukan permohonan itu, bernama Sandra Gutierrez, dipecat dari pekerjaannya. Tidak disebutkan alasan permohonan penangkapan itu dikesampingkan.

    Morales, mantan petani koka yang menjadi presiden pribumi pertama di Bolivia tahun 2006 lalu, sangat populer sampai dia berusaha melanggar konstitusi demi mencalonkan diri untuk periode jabatan keempat.

    Dia mengklaim kemenangan dalam pemilu tahun 2019 yang diwarnai tuduhan kecurangan, namun terpaksa mengundurkan diri setelah kehilangan dukungan militer dan kabur ke luar negeri.

    Presiden Bolivia yang saat ini menjabat, Luis Arce, pernah menjadi orang dekat Morales dan menjabat sebagai Menteri Keuangan selama lebih dari satu dekade. Namun mereka berselisih dan kini saling bertarung memperebutkan kepemimpinan partai berkuasa MAS untuk menjadi kandidat dalam pemilu tahun depan.

    Pengadilan setempat telah menyatakan Morales tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Krisis Demografi, China Naikkan Batas Usia Pensiun

    Krisis Demografi, China Naikkan Batas Usia Pensiun

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya sejak tahun 1950-an, Cina berencana menaikkan batas usia pensiun di tengah fenomena menyusutnya jumlah tenaga kerja dan kekurangan anggaran pensiun.

    Usia pensiun untuk pria akan dinaikkan dari 60 menjadi 63 tahun. Sedangkan wanita yang bekerja di pekerjaan kerah biru atau yang melakukan pekerjaan kasar akan mengalami peningkatan dari 50 menjadi 55, dan mereka yang bekerja di pekerjaan kerah putih atau pekerja kantoran dari 55 menjadi 58.

    Pihak berwenang mengatakan bahwa perubahan ini akan dilakukan secara bertahap setiap beberapa bulan selama 15 tahun ke depan, dimulai pada awal 2025. Pensiun dini tidak akan diizinkan, meskipun individu dapat memilih untuk menunda pensiun mereka hingga tiga tahun, menurut kantor berita pemerintah Xinhua.

    Aturan yang terlambat?

    Usia pensiun di Cina saat ini adalah salah satu yang terendah di dunia, dan bahkan dengan kebijakan yang mulai berlaku tahun depan, usia tersebut masih di bawah ambang batas pensiun dibandingkan sebagian besar negara maju, termasuk Jerman.

    Yi Fuxian, seorang ahli demografi Cina dan ilmuwan senior di University of Wisconsin-Madison, mengatakan kepada DW bahwa di tahun-tahun mendatang, Cina mungkin akan menghadapi tantangan besar dalam hal proporsi masyarakat yang menua dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.

    “Cina telah mempertahankan batas usia pensiun dan tidak berubah sampai sekarang, dan penundaan baru-baru ini masih belum cukup,” kata Yi, menekankan bahwa jika kebijakan ini telah diterapkan 20 tahun sebelumnya, “masalah saat ini mungkin dapat dihindari.”

    Tahun lalu, angka kelahiran di Cina mencapai rekor terendah yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang. Total populasi juga turun lebih dari 2 juta, dan terjadi selama dua tahun berturut-turut.

    Eli Friedman, seorang pakar politik tenaga kerja China di Cornell University, Amerika Serikat, menjelaskan kepada DW bahwa menaikkan usia pensiun tidak akan banyak membantu kontraksi tenaga kerja. “Jika ada, hal itu mungkin akan mendorong ke arah lain,” katanya.

    Friedman menjelaskan, kakek dan nenek biasanya memainkan peran penting dalam berbagi pekerjaan untuk merawat banyak anak di masyarakat Cina. Jika generasi yang lebih tua ini diharuskan untuk menunda masa pensiun mereka, maka akan lebih sedikit yang akan tersedia untuk membantu tanggung jawab pengasuhan anak.

    Sistem jaminan sosial Cina yang kekurangan dana

    Selain itu, kebijakan baru Cina akan mengharuskan karyawan untuk berkontribusi lebih banyak pada sistem jaminan sosial untuk menerima uang pensiun mulai 2030. Pada 2039, masyarakat di sana harus bekerja setidaknya selama 20 tahun untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan uang pensiun mereka.

    Perubahan ini terjadi karena dana pensiun Beijing diyakini akan segera habis. Pada 2019, lembaga penelitian negara, Chinese Academy of Social Sciences, telah memperingatkan tentang potensi menipisnya dana pensiun pada tahun 2035 – perkiraan yang dibuat sebelum adanya dampak ekonomi dari pandemi COVID-19.

    “Pemerintah tidak memiliki banyak pilihan karena kekurangan yang signifikan dalam sistem jaminan sosial,” kata Yi. Namun, ketidakmampuan untuk mendukung populasi yang menua “secara serius merusak kredibilitas pemerintah.”

    Meskipun menaikkan usia pensiun dapat membantu meringankan beban pensiun dalam waktu dekat, “sulit untuk mengatakan berapa lama hal itu bisa bertahan,” kata Yi.

    “Ini seperti menunda bom waktu,” tambahnya.

    Diperlukan perubahan struktural

    Untuk mengatasi kekurangan anggaran pensiun, Friedman mengatakan bahwa perubahan struktural dalam sistem kesejahteraan jauh lebih diperlukan daripada sekadar penyesuaian batas usia pensiun.

    Sistem pensiun di Cina saat ini sangat terdesentralisasi, dengan masing-masing daerah memiliki variasinya sendiri-sebuah situasi yang diperingatkan oleh para ahli kemungkinan besar akan memperlebar jurang ketimpangan di tingkat regional.

    Bagi pemerintah daerah yang menghadapi penurunan pendapatan pajak, “akan semakin sulit bagi mereka untuk memenuhi kewajiban finansial mereka,” tambah Friedman.

    Ia menyarankan agar pemerintah Cina membentuk “sistem pensiun nasional”, yang umum dilakukan di banyak negara, untuk menanamkan kepercayaan yang lebih besar pada sistem pensiun publik.

    Dengan kepercayaan diri seperti itu, orang akan merasa lebih aman untuk membelanjakan uang mereka di masa sekarang, karena masalah utamanya bukan hanya usia pensiun, tetapi apakah orang akan memiliki dana pensiun yang cukup untuk “mempertahankan masa pensiun yang bermartabat.”

    Pengangguran kaum muda masih tinggi

    Dampak lain dari peningkatan usia pensiun secara bertahap di Cina akan sangat dirasakan oleh mereka yang baru memasuki dunia kerja.

    Penundaan masa pensiun berarti lebih sedikit orang yang akan meninggalkan pasar tenaga kerja, “yang berarti lebih sedikit lapangan pekerjaan yang terbuka bagi kaum muda,” kata Friedman.

    Hal ini terjadi pada saat tingkat pengangguran di Cina untuk rentang usia 16 hingga 24 tahun terus meningkat, bahkan setelah pemerintah menyesuaikan metode penghitungannya untuk mengecualikan mereka yang masih bersekolah.

    Pada September 2024, Biro Statistik Nasional Cina menunjukkan pengangguran kaum muda mencapai 18,8% – tingkat tertinggi sejak sistem pencatatan baru dimulai pada bulan Desember.

    “Ini menyoroti dilema yang dihadapi oleh pemerintah Cina,” kata Yi, mencatat bahwa Beijing menghindari perubahan drastis karena kekhawatiran atas potensi kerusuhan sosial.

    Setiap “perubahan signifikan yang tiba-tiba” pada usia pensiun, jelasnya, akan menimbulkan keresahan.

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘China Bikin Drone Canggih Berbentuk Burung’:

    (ita/ita)

  • 3 Tentara Lebanon Tewas Akibat Serangan Udara Israel

    3 Tentara Lebanon Tewas Akibat Serangan Udara Israel

    Beirut

    Sedikitnya tiga tentara Lebanon tewas dalam rentetan serangan udara Israel yang melanda wilayah selatan negara tersebut. Militer Lebanon juga mengumumkan pasukannya untuk pertama kali membalas secara langsung serangan Israel yang menghantam salah satu pos militer mereka.

    Kematian tentara-tentara Lebanon itu terjadi saat kelompok Hizbullah terlibat pertempuran sengit dengan militer Israel dalam beberapa pekan terakhir. Hizbullah dalam pernyataan terbaru mengklaim kelompoknya berhasil memukul mundur pasukan Israel yang berupaya menyusup ke perbatasan Lebanon.

    Diketahui bahwa militer Lebanon, secara historis, tidak pernah terlibat langsung dalam konflik besar antara Hizbullah dan Israel. Sebelum serangan langsung dilancarkan pekan ini, militer Lebanon sudah setahun terakhir tidak pernah melepas tembakan apa pun ke posisi militer Israel.

    Satu tentara Lebanon, menurut militer Beirut dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (4/10/2024), tewas dalam serangan Israel yang menghantam sebuah pos militer mereka di area Bint Jbeil pada Kamis (3/10) waktu setempat.

    Disebutkan juga oleh militer Lebanon bahwa tentaranya telah membalas serangan itu dengan melepas tembakan ke sumber serangan.

    Seorang pejabat militer Lebanon, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa itu menjadi respons pertama yang diberikan militer Beirut terhadap serangan Tel Aviv sejak Oktober tahun lalu saat ketegangan di perbatasan meningkat.

    Dijelaskan oleh pejabat militer Lebanon tersebut bahwa serangan balasan dilancarkan terhadap Israel karena pos militer Lebanon “dihantam” serangan secara langsung.

    Satu tentara Lebanon lainnya tewas dalam serangan Israel yang menghantam desa Taybeh pada Kamis (3/10) waktu setempat. Ini berarti, ada dua tentara Lebanon yang terbunuh akibat serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir.

    Diumumkan militer Israel, secara terpisah, bahwa seorang tentaranya “tewas dan seorang lainnya terluka akibat agresi musuh Israel selama operasi evakuasi dan penyelamatan dengan Palang Merah Lebanon di desa Taybeh”.

    Satu lagi tentara Lebanon tewas dalam serangan Israel pada Senin (30/9). Dalam pengumumannya, militer Lebanon menyebut satu tentaranya tewas dalam serangan drone Israel yang menargetkan sepeda motor yang melewati pos pemeriksaan di area Wazzani, Lebanon bagian selatan.

    Dengan demikian, total sudah tiga tentara Lebanon yang tewas akibat serangan udara Israel sejak eskalasi konflik berlangsung dengan Hizbullah pekan lalu.

    Sejauh ini, belum ada tanggapan militer Israel atas laporan kematian tentara-tentara Lebanon ini.

    Lihat video ‘Israel Incar Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Hizbullah Selanjutnya’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)