Category: Detik.com Internasional

  • Hamas Akan Tetap Hidup Usai Kematian Yahya Sinwar

    Hamas Akan Tetap Hidup Usai Kematian Yahya Sinwar

    Jakarta

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Hamas masih hidup dan akan tetap hidup, meskipun pemimpinnya Yahya Sinwar tewas dalam operasi militer Israel di Gaza.

    “Kehilangannya tentu menyakitkan bagi front perlawanan terhadap Israel, tetapi itu tidak akan berakhir sama sekali dengan kesyahidan Sinwar”, kata Khamenei, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/10/2024).

    Gerakan Islam Palestina “Hamas masih hidup dan akan tetap hidup”, katanya dalam sebuah pernyataan.

    “Sinwar adalah tokoh perlawanan dan perjuangan yang cemerlang”, kata Khamenei dalam pernyataan pertamanya tentang Sinwar sejak ia dilaporkan tewas pada hari Rabu lalu.

    Militer Israel mengatakan telah melakukan pengejaran terhadap Sinwar selama setahun terakhir. Israel meyakini Sinwar sebagai dalang utama serangan 7 Oktober ke Israel yang memicu perang di Gaza.

    “Ia berdiri dengan tekad yang tak tergoyahkan melawan musuh yang kejam dan agresif dan menampar mereka dengan kebijaksanaan dan keberanian,” ujar Khamenei dalam pernyataannya.

    “Ia meninggalkan pukulan yang tak tergantikan pada 7 Oktober 2023 sebagai warisannya dalam sejarah wilayah ini, dan kemudian ia melambung dengan kehormatan dan kebanggaan menuju kebangkitan para martir,” ujarnya.

    Sebelumnya, media-media internasional, antara lain BBC, Reuters, Aljazeera, CNN, dan lain-lain, melaporkan bahwa Yahya Sinwar terbunuh oleh serangan tentara Israel (IDF) di Rafah, Gaza bagian selatan, Palestina, pada Rabu (16/10) lalu.

    Rekaman-rekaman video terkait kematian Yahya Sinwar beredar viral di media sosial. Dari salah satu video yang diklaim berasal dari drone Israel, terlihat Yahya Sinwar yang mengenakan kefiyeh masih sempat memberikan perlawanan terakhir ke drone tentara Zionis dengan cara melempar tongkat.

    Iran tidak mengakui Israel, musuh bebuyutannya, dan telah menjadikan dukungannya terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam 1979.

    Sinwar mengambil alih jabatan sebagai pemimpin Hamas setelah pembunuhan pemimpinnya, Ismail Haniyeh, pada bulan Juli di ibu kota Iran, Teheran.

    Pembunuhan tersebut secara luas disalahkan pada Israel, yang tidak pernah mengaku bertanggung jawab.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Turki Sampaikan Belasungkawa Atas Kematian Yahya Sinwar

    Turki Sampaikan Belasungkawa Atas Kematian Yahya Sinwar

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan menyampaikan belasungkawa kepada para pejabat Hamas dalam sebuah pertemuan di Istanbul, Turki setelah kematian pemimpin kelompok militan Palestina tersebut, Yahya Sinwar.

    Hakan Fidan menerima presiden Dewan Syura Hamas Mohammed Ismail Darwish dan anggota biro politik dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat (18/10) waktu setempat. Fidan pun menyampaikan belasungkawa atas kematian Yahya Sinwar,” kata kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/10/2024).

    Dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas “kondisi negosiasi terkini untuk kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan pertukaran sandera dan tahanan”, kata kementerian tersebut.

    “Fidan menegaskan kembali bahwa Turki akan menggunakan semua cara diplomatik untuk memobilisasi masyarakat internasional melawan bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza,” imbuh kementerian.

    Sebelumnya, media-media internasional, antara lain BBC, Reuters, Aljazeera, CNN, dan lain-lain, melaporkan bahwa Yahya Sinwar terbunuh oleh serangan tentara Israel (IDF) di Rafah, Gaza bagian selatan, Palestina, pada Rabu (16/10) lalu.

    Rekaman-rekaman video terkait kematian Yahya Sinwar beredar viral di media sosial. Dari salah satu video yang diklaim berasal dari drone Israel, terlihat Yahya Sinwar yang mengenakan kefiyeh masih sempat memberikan perlawanan terakhir ke drone tentara Zionis dengan cara melempar tongkat.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji para tentara Israel dan menegaskan bahwa betapapun besarnya kemenangan, ini bukanlah akhir dari perang.

    “Hari ini kita kembali memperjelas apa yang terjadi pada mereka yang menyakiti kita. Hari ini kita sekali lagi menunjukkan kepada dunia kemenangan kebaikan atas keburukan.

    Militer Israel mengatakan telah melakukan pengejaran terhadap Sinwar selama setahun terakhir. Israel meyakini Sinwar sebagai dalang utama serangan 7 Oktober ke Israel yang memicu perang di Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kata Trump Soal Kematian Yahya Sinwar: Akan Memudahkan Perdamaian

    Kata Trump Soal Kematian Yahya Sinwar: Akan Memudahkan Perdamaian

    Jakarta

    Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji pembunuhan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dengan mengatakan kematiannya telah meningkatkan kemungkinan solusi damai untuk perang di Gaza. Trump juga mengatakan Washington seharusnya tidak mengekang Israel.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/10/2024), ketika ditanya oleh wartawan apakah pembunuhan Sinwar oleh pasukan Israel telah membuat perdamaian lebih mudah atau lebih sulit, Trump menjawab: “Saya pikir itu membuatnya lebih mudah. Saya senang bahwa Bibi (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) memutuskan untuk melakukan apa yang harus dia lakukan.”

    Namun, Trump mengatakan Presiden AS Joe Biden telah “berusaha mengekangnya,” mengacu pada Netanyahu.

    “Dia mencoba mengekangnya dan dia mungkin seharusnya melakukan yang sebaliknya, sebenarnya,” kata Trump yang menjadi calon presiden dari partai Republik untuk pemilihan presiden AS pada November mendatang.

    Sebelumnya, media-media internasional, antara lain BBC, Reuters, Aljazeera, CNN, dan lain-lain, melaporkan bahwa Yahya Sinwar terbunuh oleh serangan tentara Israel (IDF) di Rafah, Gaza bagian selatan, Palestina, pada Rabu (16/10) lalu.

    Rekaman-rekaman video terkait kematian Yahya Sinwar beredar viral di media sosial. Dari salah satu video yang diklaim berasal dari drone Israel, terlihat Yahya Sinwar yang mengenakan kefiyeh masih sempat memberikan perlawanan terakhir ke drone tentara Zionis dengan cara melempar tongkat.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji para tentara Israel dan menegaskan bahwa betapapun besarnya kemenangan, ini bukanlah akhir dari perang.

    “Hari ini kita kembali memperjelas apa yang terjadi pada mereka yang menyakiti kita. Hari ini kita sekali lagi menunjukkan kepada dunia kemenangan kebaikan atas keburukan.

    Militer Israel mengatakan telah melakukan pengejaran terhadap Sinwar selama setahun terakhir. Israel meyakini Sinwar sebagai dalang utama serangan 7 Oktober ke Israel yang memicu perang di Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Dinas Rahasia Peringatkan Disinformasi Rusia Banjiri Jerman

    Dinas Rahasia Peringatkan Disinformasi Rusia Banjiri Jerman

    Jakarta

    Jerman tetap menjadi target utama mesin disinformasi Rusia. Kampanye online yang didukung pemerintah di Kremlin meluas dan semakin intensif.

    Peringatan tersebut dikeluarkan pejabat keamanan senior dan anggota parlemen minggu ini selama sesi publik komisi keamanan dan intelijen di parlemen Jerman.

    “Kami telah lama menyadari ancaman terhadap Jerman dari pengaruh asing dan perang hibrida, terutama dari Rusia,” kata Konstantin von Notz, anggota parlemen Partai Hijau dan ketua komite tersebut.

    “Namun, kami sekarang menyaksikan tingkat intensitas baru, dan perkembangan ini sangat mengkhawatirkan bagi kita semua.”

    Jerman dianggap ‘musuh’ oleh Kremlin

    Pimpinan badan intelijen Jerman menggemakan sentimen von Notz.

    Karena gencarnya dukungan untuk Ukraina dalam melawan invasi Rusia, Kremlin melihat Jerman “sebagai musuh,” kata Bruno Kahl, presiden badan intelijen luar negeri Jerman, Bundesnachrichtendienst, BND.

    Kahl menjelaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah lama melancarkan “perang hibrida” terhadap negara-negara Barat untuk “menciptakan tatanan dunia baru.”

    Pada saat yang sama, serangan siber hanyalah salah satu metode yang digunakan Rusia untuk menegaskan pengaruhnya.

    Thomas Haldenwang, presiden badan intelijen domestik federal, memperingatkan terhadap “operasi pembentukan opini” demi mempengaruhi publik melalui disinformasi pro-Rusia.

    Dia mengutip contoh salah satu kampanye semacam itu, yang dijuluki “Doppelgnger,” yang baru-baru ini terungkap dan melibatkan situs web kloning, artikel palsu, dan unggahan media sosial menyesatkan yang meniru media Eropa yang mapan untuk mendorong narasi pro-Rusia.

    Membesarnya dukungan bagi Rusia di Eropa

    Para peneliti mengatakan mayoritas kampanye disinformasi pro-Kremlin yang menargetkan audiens Jerman memiliki satu dari tiga tujuan, yakni melemahkan dukungan untuk Ukraina, mencoreng citra NATO, atau memperkuat suara pro-Rusia di seluruh Jerman.

    “Kami melihat bahwa strategi ini secara bertahap mencapai tujuannya, dan debat publik di Jerman semakin bergeser ke arah yang melayani kepentingan Kremlin,” kata Felix Kartte, analis politik dan peneliti senior di Mercator Foundation Jerman.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Dua partai yang mewakili posisi pro-Kremlin, AfD dan Aliansi Sahra Wagenknecht, sekarang juga mendapat perhatian signifikan di media tradisional,” katanya kepada DW.

    Baik partai sayap kanan AfD, Alternatif untuk Jerman, maupun nasionalis sayap kiri Aliansi Sahra Wagenknecht, BSW, meraih hasil yang memecahkan rekor dalam pemilihan negara bagian baru-baru ini.

    Cara memerangi pengaruh Rusia

    Sejauh ini, pemerintah Jerman gagal mengembangkan “strategi komprehensif yang mengenali, menganalisis, dan secara efektif menangkal kampanye” yang diluncurkan oleh Rusia, kata Kartte.

    Dia menekankan bahwa strategi semacam itu untuk melawan operasi pengaruh Rusia perlu mengatasi masalah tersebut di berbagai tingkatan.

    “Hal ini akan mencakup regulasi yang lebih baik terhadap platform daring, memperkuat media independen, khususnya jurnalisme lokal, dan analisis yang lebih baik terhadap dukungan finansial tokoh-tokoh pro-Kremlin terkemuka di Jerman oleh badan keamanan dan intelijen,” katanya.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Kematian Yahya Sinwar Pukulan ke Hamas, Tapi Bukan Berarti Perang Berakhir

    Kematian Yahya Sinwar Pukulan ke Hamas, Tapi Bukan Berarti Perang Berakhir

    Jakarta

    Kematian Yahya Sinwar adalah kemenangan terbesar Israel sejauh ini dalam perang melawan Hamas di Gaza. Kematiannya menjadi pukulan telak bagi Hamas, kelompok milisi Palestina yang membuat kekalahan terparah bagi Israel sepanjang sejarah.

    Alih-alih tewas dalam operasi khusus yang telah direncanakan sebelumnya, Sinwar tewas dalam sebuah operasi pasukan Israel di Rafah, Gaza selatan.

    Sebuah foto yang diambil di tempat kejadian perkara menunjukkan Sinwar, mengenakan perlengkapan tempur, tergeletak tewas di reruntuhan bangunan yang dihantam tembakan tank.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji para tentara Israel dan menegaskan bahwa betapapun besarnya kemenangan, ini bukanlah akhir dari perang.

    “Hari ini kita kembali memperjelas apa yang terjadi pada mereka yang menyakiti kita. Hari ini kita sekali lagi menunjukkan kepada dunia kemenangan kebaikan atas keburukan.

    “Namun, saudara-saudara terkasih, ini belum berakhir. [Perang] ini sulit dan sangat merugikan kita.”

    Netanyahu dan sebagian besar warga Israel yang mendukung perang di Gaza membutuhkan kemenangan.

    Netanyahu telah berulangkali mengungkapkan tujuannya menghancurkan Hamas sebagai kekuatan militer dan politik dan membawa pulang para sandera.

    Belum satu pun tujuan ini tercapai, meski perang telah berlangsung selama setahun dan telah menewaskan sedikitnya 42.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

    Hingga kini, sandera yang tersisa belum berhasil dibebaskan, sementara Hamas terus melawan dan kerap kali membunuh tentara Israel.

    Membunuh Sinwar adalah kemenangan yang diinginkan Israel. Namun, hingga Netanyahu dapat mengeklaim bahwa tujuannya telah tercapai, perang di Gaza sesuai yang dia katakan akan terus berlanjut.

    Baca juga:

    Yahya Sinwar lahir pada 1962 di sebuah kamp pengungsi di Khan Younis, Jalur Gaza. Dia berusia lima tahun ketika kamp tersebut direbut oleh Israel dari Mesir dalam perang Timur Tengah pada 1967.

    Keluarganya termasuk di antara 700.000 warga Palestina yang melarikan diri dari rumah mereka oleh pasukan Israel dalam perang pada 1948.

    Keluarganya berasal dari kota yang kini dikenal sebagai Ashkelon, yang berdekatan dengan perbatasan utara Jalur Gaza.

    Ketika berusia sekitar 20 tahun, dia dihukum oleh Israel atas pembunuhan empat informan Palestina. Selama 22 tahun di penjara, dia belajar bahasa Ibrani dan mempelajari seluk-beluk Israel.

    Waktu yang dia habiskan di penjara membuat Israel memiliki catatan gigi dan sampel DNA, yang berarti mereka dapat mengidentifikasi jasadnya.

    Yahya Sinwar lahir pada 1962 di sebuah kamp pengungsi di Khan Younis, Jalur Gaza. (Reuters)

    Sinwar dibebaskan pada 2011, sebagai bagian dari pertukaran 1.000 tahanan Palestina dengan seorang tentara Israel, Gilad Shalit.

    Pada 7 Oktober tahun lalu dalam rangkaian serangan yang direncanakan dengan cermat, Sinwar dan anak buahnya menyerang Israel, menimbulkan kekalahan terparah dalam sejarah Israel dan trauma kolektif yang masih sangat terasa hingga kini.

    Pembunuhan sekitar 1.200 warga Israel dan penyanderaan mengingatkan banyak orang Israel pada holokos yang dilakukan Nazi.

    Pengalaman Sinwar dalam pertukaran tahanan pasti telah meyakinkannya mengenai nilai dan kekuatan penyanderaan.

    ReutersYahya Sinwar saat tiba bersama tahanan Palestina di perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza selatan pada 18 Oktober 2011.

    Di Tel Aviv, keluarga dari 101 orang yang hingga kini masih disandera Hamas di Gaza, Israel mengatakan setengah dari mereka mungkin sudah meninggal melakukan demonstrasi di alun-alun tempat mereka biasa berkumpul selama setahun terakhir.

    Mereka mendesak pemerintah Israel untuk meluncurkan negosiasi baru demi memulangkan kerabat mereka.

    “Netanyahu, jangan kubur para sandera. Pergilah sekarang ke mediator dan ke publik dan sampaikan inisiatif baru Israel,” ujar Einav Zangauker, ibu Matan Zangauker yang disandera Hamas.

    “Jika Netanyahu tidak memanfaatkan momen ini dan tidak tergerak sekarang untuk mengeluarkan inisiatif baru Israel, itu berarti dia telah memutuskan untuk meninggalkan para sandera dalam upaya untuk memperpanjang perang dan memperkuat kekuasaannya.”

    “Kami tidak akan menyerah sampai semua orang kembali.”

    Getty ImagesWarga Israel di Netanya bersorak dan melambaikan bendera nasional Israel saat merayakan kematian Sinwar

    Banyak warga Israel yakin bahwa Netanyahu ingin memperpanjang perang di Gaza demi menunda hari perhitungan atas kegagalannya memperketat keamanan Israel sehingga memungkinkan Sinwar dan anak buahnya masuk ke Israel.

    Selain itu, Netanyahu diduga menunda dimulainya kembali sidang terhadapnya atas tuduhan korupsi serius.

    Dia membantah tuduhan-tuduhan tersebut, menegaskan bahwa hanya apa yang disebutnya ‘kemenangan total’ di Gaza atas Hamas yang akan memulihkan keamanan Israel.

    Sama seperti organisasi berita lainnya, Israel tidak mengizinkan BBC berada di Gaza kecuali dalam kesempatan langka yang diawasi militer.

    Namun, kepada wartawan lepas setempat yang melaporkan untuk BBC, warga Palestina di Khan Younis, tempat kelahiran Sinwar, menegaskan perang akan terus berlanjut.

    “Perang ini tidak bergantung pada Sinwar, Haniyeh, atau Mishal, atau pada pemimpin atau pejabat mana pun,” kata Dr. Ramadan Faris.

    Baca juga:

    “Ini adalah perang pemusnahan terhadap rakyat Palestina, seperti yang kita semua tahu dan pahami. Masalahnya jauh lebih besar daripada Sinwar atau siapa pun.”

    Adnan Ashour mengatakan sebagian orang bersedih, sebagian lainnya acuh tak acuh terhadap Sinwar.

    “Mereka tidak hanya mengincar kita. Mereka menginginkan seluruh Timur Tengah. Mereka berperang di Lebanon, Suriah, dan Yaman… Ini adalah perang antara kita dan orang-orang Yahudi sejak 1919, lebih dari 100 tahun.”

    Ketika ditanya apakah kematian Sinwar akan mempengaruhi Hamas, dia menjawab: “Saya harap tidak, insyallah. Biar saya jelaskan: Hamas bukan hanya Sinwar… Hamas adalah perjuangan rakyat.”

    ReutersKeluarga dan pendukung sandera yang diculik selama serangan mematikan 7 Oktober 2023 berunjuk rasa di Tel Aviv

    Perang masih berlangsung di Gaza.

    Dua puluh lima warga Palestina tewas dalam serangan di Gaza utara. Israel mengatakan serangan itu mengenai pusat komando Hamas.

    Dokter di rumah sakit setempat mengatakan banyak korban luka yang dirawat adalah warga sipil.

    Pengiriman bantuan melalui parasut dilanjutkan setelah Amerika mengatakan Israel harus mengizinkan masuknya lebih banyak makanan dan pasokan bantuan.

    Setiap pemimpin Hamas sejak tahun 1990-an kecuali satu orang telah dibunuh oleh Israel, tetapi selalu ada penggantinya.

    Sementara Israel merayakan pembunuhan Sinwar, Hamas masih memiliki sandera dan masih melawan.

    (ita/ita)

  • Pria Lempar Bom Molotov ke Markas Partai Berkuasa di Jepang

    Pria Lempar Bom Molotov ke Markas Partai Berkuasa di Jepang

    Jakarta

    Seorang Pria (40) ditangkap di Tokyo setelah melemparkan bom molotov ke markas partai berkuasa. Peristiwa ini terjadi menjelang pemilihan umum.

    Dilansir AFP, Sabtu (19/10/2024), Penyiar publik NHK mengatakan sekitar enam benda seperti bom molotov mengenai kendaraan polisi anti huru hara. Namun api segera padam sehingga tidak ada yang terluka. Polisi tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut kepada AFP.

    Pria itu sempat menabrakkan mobilnya ke halaman kantor perdana menteri, tetapi terhalang oleh pagar. Pria itu kemudian mencoba melemparkan bom asap namun langsung dihentikan polisi di lokasi kejadian.

    Insiden itu terjadi sebelum pukul 6 pagi (2100 GMT Jumat). Pria itu langsung diringkus aparat atas dugaan menghalangi ketertiban umum.

    Menurut laporan harian Asahi Shimbun dan outlet media lainnya, beberapa tangki polietilen ditemukan di mobil pria itu,

    Pemilihan umum di Jepang pada 27 Oktober merupakan ujian bagi Perdana Menteri baru Shigeru Ishiba yang menjabat setelah memenangkan pemilihan pimpinan Partai Demokrat Liberal.

    Kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di Jepang, yang memiliki undang-undang pengendalian senjata yang ketat. Namun, negara itu terguncang pada tahun 2022 oleh pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe, yang ditembak di siang bolong saat berkampanye oleh seorang pria dengan senjata api rakitan.

    (taa/taa)

  • Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia Gaza, 33 Orang Tewas

    Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia Gaza, 33 Orang Tewas

    Jakarta

    Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia di Gaza Utara, Palestina. Serangan itu menewaskan 33 orang warga sipil.

    Dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (19/10/2024), otoritas Gaza melaporkan 21 dari mereka yang tewas adalah perempuan. Rumah Sakit Al-Awda kewalahan usai serangan militer Israel di Jabalia.

    Rumah sakit itu merawat sekitar 70 korban terluka, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Namun, masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan.

    Ruang operasi di rumah sakit tersebut kewalahan karena banyaknya korban luka, termasuk luka bakar dan luka di perut, yang memerlukan penanganan yang rumit.

    Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada staf rumah sakit tersebut, tetapi mereka tidak akan meninggalkan mereka yang sangat membutuhkan perawatan di wilayah utara Jalur Gaza.

    (taa/taa)

  • Pernyataan Israel, AS, hingga Iran Usai Yahya Sinwar Tewas Dibunuh

    Pernyataan Israel, AS, hingga Iran Usai Yahya Sinwar Tewas Dibunuh

    Jakarta

    Yahya Sinwar telah syahid. Kubu pro-penjajah dan pendukung perlawanan terhadap Zionis sama-sama telah angkat bicara. Berikut adalah pernyataan pihak negara-negara mengenai tewasnya pemimpin Hamas itu.

    Sebagaimana diberitakan berita-berita internasional, antara lain BBC, Reuters, Aljazeera, CNN, dan lain-lain, Yahya Sinwar terbunuh oleh serangan tentara Israel (IDF) di Rafah, Gaza bagian selatan, Palestina, pada Rabu (16/10) lalu.

    Rekaman-rekaman video terkait kematian Yahya Sinwar beredar viral di media sosial. Dari salah satu video yang diklaim berasal dari drone Israel, terlihat Yahya Sinwar yang mengenakan kefiyeh masih sempat memberikan perlawanan terakhir ke drone tentara Zionis dengan cara melempar tongkat.

    Israel sudah mengincar pembunuhan terhadap Sinwar, pemimpin Hamas suksesor Ismail Haniyeh yang sudah dibunuh Israel pada waktu sebelumnya. Israel meyakini Sinwar sebagai dalang utama serangan 7 Oktober, peristiwa yang selalu dijadikan dalih Israel untuk menggenosida warga Gaza dan kini malah menjalar ke penyerangan negara lainnya.

    Berikut adalah pernyataan sejumlah negara terkait kematian Yahya Sinwar:

    1. Israel

    Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netayahu mengatakan kematian Sinwar akan mengawali berakhirnya perang di Gaza. Sebagaimana diketahui, Israel telah menghancur-leburkan Gaza sekitar setahun belakangan ini.

    “Meskipun ini bukanlah akhir dari perang di Gaza, ini adalah awal dari akhir,” kata Netanyahu seperti dilansir AFP, Jumat (18/10/2024).

    PM Israel, Benjamin Netanyahu Foto: Reuters

    Dia menyebut kematian Sinwar sebagai “peristiwa penting dalam kemunduran pemerintahan jahat Hamas”. Meski begitu, Netanyahu juga sempat mengucapkan bahwa ini bukanlah akhir perang. Perang masih belum berakhir.

    Halaman selanjutnya, Amerika Serikat hingga Iran:

    2. Amerika Serikat

    Amerika Serikat (AS), sohib kentalnya Israel, menganggap kematian Sinwar sebagai hal yang baik. AS menganggap Hamas sebagai kelompok teroris, Sinwar juga teroris, dan Israel berhak membunuh pemimpin Hamas itu. Padahal, Hamas adalah kelompok perlawanan pendudukan Israel terhadap Palestina.

    “Ini adalah hari yang baik bagi Israel, bagi Amerika Serikat, dan bagi dunia,” kata Biden dilansir Al Arabiya, Jumat (18/10/2024).

    Biden mengatakan saat ini ada peluang untuk mengakhiri perang di Gaza. Diketahui, serangan Israel meningkat di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    “Hari ini, sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada teroris di mana pun di dunia yang bisa lolos dari keadilan, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan,” kata Biden.

    U.S. President Joe Biden stands onstage during Day 1 of the Democratic National Convention (DNC) at the United Center, in Chicago, Illinois, U.S., August 19, 2024. REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights Foto: REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights

    AS menegaskan tidak terlibat dalam operasi serangan yang menewaskan Sinwar itu. Juru bicara Pentagon, Mayjen AU Patrick Ryder menyampaikan bahwa tidak ada pasukan AS yang terlibat langsung atas kematian Sinwar.

    3. Iran

    Iran, negara Islam anti-Zionis dan pendukung Hamas, menilai kematin Sinwar justru mengobarkan semangat perlawanan terhadap israel. Iran menyebut Sinwar sebagai martir alias syuhada atau orang yang mati syahid.

    “Semangat perlawanan akan diperkuat. Dia akan menjadi teladan bagi pemuda dan anak-anak yang akan meneruskan jalannya menuju pembebasan Palestina,” kata misi Iran untuk PBB dalam sebuah postingan di X yang dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (18/10/2024).

    “Selama kependudukan dan agresi masih ada, perlawanan akan bertahan, karena para martir yang menjadi sumber inspirasi masih hidup,” imbuhnya.

    Suasana sudut kota Tehran di Iran, 15 April 2024, terdapat bendera Palestina. (REUTERS/Majid Asgaripour)

    4. Hizbullah di Lebanon

    Kelompok politik dengan sayap bersenjata di Lebanon, Hizbullah, tidak terima dengan kelakuan Israel yang telah membunuh rekan mereka di Hamas Palestina, Yahya Sinwar. Sebagaimana diketahui, pemimpin Hizbullah juga sudah dibunuh oleh Israel sebelumnya. Hizbullah akan bergerak ke fase baru dan meningkatkan perang melawan Israel.

    Dilansir Reuters, Jumat (18/10/2024). Hizbullah menegaskan lewat pernyataannya bahwa kelompoknya akan melakukan “transisi ke fase baru dan semakin meningkatkan konfrontasi dengan Israel”.

    Halaman 2 dari 2

    (dnu/dnu)

  • Yahya Sinwar Tewas karena Tertembak di Kepala

    Yahya Sinwar Tewas karena Tertembak di Kepala

    Jakarta

    Israel membeberkan hasil autopsi jenazah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Israel menyebut Sinwar tewas akibat tembakan di kepala.

    Dilansir dari AFP, Sabtu (19/10/2024), Dr Chen Kugel selaku Direktur Lembaga Forensik Nasional Israel sekaligus pengawas autopsi mengatakan kepada surat kabar New York Times bahwa Sinwar awalnya terluka di bagian lengan. Luka itu kemungkinan akibat terkena pecahan peluru dari rudal maupun peluru tank.

    Pemimpin Hamas itu kemudian mengikat lengannya dengan kabel. Namun, Kugel mengatakan kabel itu tak cukup kuat mengikat dan kondisi lengan bawahnya telah hancur.

    Kugel mengatakan tembakan menewaskan Sinwar. Namun, New York Times tak jelas merinci siapa yang melepaskan tembakan, kapan mereka melakukannya, dan senjata apa yang digunakan.

    Menurut militer Israel, Sinwar menemui ajalnya di tangan patroli rutin pada hari Rabu.

    Dikatakan bahwa sekelompok tentara sedang bergerak melalui kota Rafah ketika mereka bertemu dengan tiga militan Palestina.

    Saat tentara mengejar mereka, Sinwar berpisah dari dua rekan lainnya.

    Media Israel dan pejabat militer mengatakan tidak ada intelijen sebelumnya yang menunjukkan keberadaan Sinwar di daerah tersebut.

    Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan Sinwar yang tertutup debu duduk di kursi berlengan sambil menatap ke arah pesawat tanpa awak saat perangkat itu memasuki rumah yang hancur akibat serangan.

    Rekaman buram menunjukkan Sinwar sendirian dengan satu tangan terluka parah dan kepalanya ditutupi syal tradisional, melemparkan tongkat ke pesawat tanpa awak yang mendekat di saat-saat terakhirnya.

    Militer Israel melakukan pengujian DNA bersama dengan pemeriksaan gigi dan penyelidikan forensik lainnya yang membantu mengonfirmasi identitas Sinwar.

    Ia tidak terlihat di depan publik sejak perang meletus dengan serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang didalanginya.

    Kematian Sinwar merupakan pukulan telak bagi Hamas, gerakan militan Palestina yang telah melancarkan perang dengan pasukan Israel di Jalur Gaza selama lebih dari setahun.

    (taa/taa)

  • Dimediasi UEA, Rusia-Ukraina Saling Tukar 190 Tahanan Perang

    Dimediasi UEA, Rusia-Ukraina Saling Tukar 190 Tahanan Perang

    Jakarta

    Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran 190 tahanan perang. Setiap negara menukar 95 tentara yang ditawan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab (UEA).

    “Sebagai hasil dari proses negosiasi, 95 prajurit Rusia dikembalikan dari wilayah yang dikuasai oleh rezim Kyiv,” kata kementerian Pertahanan Rusia, dilansir AFP, Sabtu (19/10/2024).

    “Sebagai imbalannya, 95 tawanan perang tentara Ukraina diserahkan,” sambungnya. Kyiv belum mengonfirmasi pertukaran tersebut.

    Meskipun permusuhan terus berlanjut, Rusia dan Ukraina telah menukar ratusan tahanan sejak peluncuran ofensif Moskow pada tahun 2022, sering kali dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab, Arab Saudi, atau Turki.

    Pertukaran terakhir yang dilaporkan terjadi bulan lalu, ketika 206 tawanan perang dipertukarkan, dalam kesepakatan yang juga dimediasi oleh UEA.

    Sebelumnya pada hari Jumat, Kyiv mengatakan telah menerima jenazah 501 tentara yang tewas saat melawan pasukan Rusia, terutama di Ukraina timur, sebagai hasil dari tindakan pemulangan.

    Anggota parlemen Rusia Shamsail Saraliyev mengatakan kepada media RBK bahwa Rusia menerima 89 jenazah tentaranya sebagai balasan.

    (taa/taa)