Category: Detik.com Internasional

  • 11 Hal Tentang Serangan Rudal Israel ke Iran dan Suriah

    11 Hal Tentang Serangan Rudal Israel ke Iran dan Suriah

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran. Tak hanya Teheran, serangan Negara Zionis itu turut menyasar Suriah.

    Dirangkap detikcom dari berbagai sumber seperti AFP, Aljazeera, Al Arabiya, dan lain-lain, Sabtu (26/10/2024), sejumlah ledakan terdengar di Ibu Kota Iran. Israel mengklaim telah melakukan ‘serangan tepat sasaran’ pada target militer.

    “Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Israel – saat ini Pasukan Pertahanan Israel (militer Israel) tengah melancarkan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Disiarkan Aljazeera, terlihat suasana kota Tehran kondisinya masih gelap saat serangan itu muncul. Dilaporkan bahwa serangan tersebut bukanlah serangan jet tempur melainkan serangan dari semacam drone.

    Serangan udara Israel tak hanya dilancarkan terhadap Iran, tapi juga menargetkan sejumlah area di wilayah Suriah pada Sabtu (26/10) dini hari. Pasukan pertahanan udara Suriah dilaporkan berhasil mencegat sejumlah rudal yang ditembakkan pasukan Israel ke negara tersebut.

    Suriah dan Iran merupakan sekutu dalam kelompok yang disebut sebagai “poros perlawanan”, yang juga mencakup kelompok Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Jalur Gaza. Berikut fakta-fakta terkini terkait serangan rudal Israel ke Iran dan Suriah:

    1. Target Serangan

    Laporan kantor berita Suriah, SANA News Agency, yang mengutip sumber militer setempat, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut serangan udara Israel itu terjadi pada Sabtu (26/10) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

    Disebutkan bahwa serangan itu menargetkan posisi-posisi militer yang ada di wilayah tengah serta selatan Suriah.

    Menurut SANA News Agency, pasukan pertahanan udara Suriah telah mencegat sejumlah rudal yang diluncurkan Israel “dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan wilayah Lebanon”.

    “(Pasukan pertahanan udara Suriah) Menembak jatuh beberapa (rudal) di antaranya,” sebut SANA News Agency.

    Laporan SANA News Agency juga menyebut adanya “rentetan suara ledakan” di sekitar ibu kota Suriah. “Pertahanan antipesawat kami menghadapi target-target musuh di langit sekitar Damaskus,” imbuh laporan tersebut.

    Serangan udara Israel itu, sebut SANA News Agency, mendorong otoritas militer Suriah mengaktifkan pertahanan udara di wilayahnya.

    2. Israel Klaim Serangan ke Iran Targetkan Militer

    Sama halnya dengan Suriah, Israel juga menargetkan Militer Iran. Militer Israel mengumumkan serangannya terhadap Iran pada Sabtu (26/10) dini hari sebagai “serangan presisi” terhadap target-target militer. Tel Aviv menyebut serangannya itu merupakan pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), menyebut pasukannya telah melancarkan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    “Rezim di Iran dan proksinya di kawasan telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober — di tujuh front — termasuk serangan langsung dari wilayah Iran,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    3. AS Sebut Serangan Israel ke Iran Latihan Pertahanan Diri

    Amerika Serikat (AS) buka suara atas serangan militer Israel ke Teheran, Iran. AS menyebut serangan Israel latihan pertahanan diri dan serangan balasan atas rudal balistik Iran awal Oktober lalu.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), pihak AS menyatakan serangan Israel terhadap sasaran militer di Iran adalah ‘latihan pertahanan diri’ menyusul serangan rudal balistik Teheran awal bulan ini. AS juga menyebut pihaknya telah diberitahu sebelum serangan tersebut.

    “Serangan yang ditargetkan terhadap sasaran militer adalah latihan pertahanan diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett.

    Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pihaknya sudah diberitahu sebelumnya oleh pihak Israel terkait serangan tersebut. Dia pun menegaskan tidak ada keterlibatan AS dalam serangan itu.

    Pejabat itu juga tidak mengatakan seberapa jauh Amerika Serikat telah diberitahu atau apa yang telah dibagikan oleh Israel.

    Para pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan mengenai serangan tersebut dan akan terus menerima informasi terbaru dari tim keamanan nasional mereka.

    4. Netanyahu Sembunyi di Bunker Usai Israel Serang Iran

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan sembunyi usai serangan tersebut.

    Dilansir Aljazeera, Sabtu (26/10/2024), Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikabarkan bersembunyi usai serangan Israel ke Iran. Mereka berdua berada di bawah tanah di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.

    Laporan itu muncul setelah Israel menyatakan telah menyerang sasaran di Teheran.

    5. Iran Sempat Batalkan Semua Penerbangan

    Otoritas Iran menangguhkan semua penerbangan hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah Israel mengumumkan pasukannya melancarkan serangan terhadap negara Syiah tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    “Penerbangan semua rute telah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran, seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10).

    Otoritas Iran kemudian mengumumkan operasional penerbangan di wilayahnya kembali normal setelah sempat ditangguhkan menyusul serangan udara Israel. Teheran menyatakan aktivitas penerbangan di bandara-bandara di negara tersebut dilanjutkan lagi sejak Sabtu (26/10) pagi.

    “Penerbangan-penerbangan akan kembali normal mulai pukul 09.00 waktu setempat pada Sabtu (26/10),” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    6. Israel Klaim Hantam Pabrik Rudal

    Militer Israel menyatakan serangan udara terarah yang dilancarkan terhadap Iran telah dituntaskan. Tel Aviv mengklaim serangannya berhasil menghantam fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal-rudal yang sebelumnya diluncurkan ke wilayah Israel.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), militer Israel mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan serangan udara secara terarah terhadap fasilitas-fasilitas militer Iran. Operasi militer Israel terhadap Iran itu diberi nama “Hari Pertobatan”.

    Militer Tel Aviv menyebut serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal yang diluncurkan ke Israel dalam serangan Iran pada 14 April dan 1 Oktober lalu.

    Dalam serangannya, Israel juga menargetkan sistem rudal permukaan-ke-udara dan aset-aset udara Iran lainnya, yang menghambat kemampuan operasional Israel di wilayah udara Iran.

    “Operasi dilaksanakan secara sukses dan semua pesawat kembali dengan selamat ke pangkalan,” demikian pernyataan militer Israel.

    “Serangan pembalasan telah tuntas dan misi telah terpenuhi,” imbuh militer Israel dalam pernyataannya.

    Menurut militer Israel, puluhan pesawat Angkatan Udara mereka, termasuk jet-jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan di area yang berjarak sekitar 1.600 kilometer dari wilayah Israel.

    7. Iran Klaim Tangkal Serangan Israel

    Iran mengonfirmasi serangan udara Israel telah menargetkan lokasi-lokasi militer di wilayahnya. Namun diklaim oleh Teheran bahwa sistem pertahanan udaranya sukses dalam menangkal serangan udara Tel Aviv, meskipun ada “kerusakan terbatas” di beberapa lokasi.

    Pasukan pertahanan udara Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Press TV, Sabtu (26/10/2024), menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam, pada Sabtu (26/10) pagi waktu setempat.

    “Meskipun ada peringatan sebelumnya dari para pejabat Republik Islam kepada rezim Zionis yang kriminal dan ilegal untuk menghindari aksi yang sangat berani, rezim palsu ini (Israel-red) menyerang sejumlah pusat militer di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam pagi ini,” demikian pernyataan pasukan pertahanan udara Iran.

    Lebih lanjut, Teheran mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Tel Aviv tersebut.

    Namun diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan-serangan itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    8. Serangan Israel Dikecam Arab Saudi hingga Dikutuk Hamas

    Arab Saudi mengecam serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap target-target militer di wilayah Iran. Riyadh menyebut serangan semacam itu sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan pelanggaran terhadap hukum internasional.

    Pernyataan otoritas Saudi ini dirilis setelah militer Israel melancarkan serangan udara terhadap wilayah Iran pada Sabtu (26/10), yang diklaim menargetkan fasilitas-fasilitas militer sebagai pembalasan atas rentetan serangan Teheran dan proksinya, termasuk serangan rudal pada 1 Oktober lalu.

    “Kerajaan Arab Saudi menyatakan kutukan dan kecaman terhadap penargetan militer Republik Islam Iran, yang merupakan pelanggaran kedaulatannya dan pelanggaran hukum dan norma internasional,” demikian pernyataan otoritas Arab Saudi, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024).

    “Kerajaan (Arab Saudi) menegaskan posisinya yang teguh dalam penolakan terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan dan semakin meluasnya konflik yang mengancam keamanan dan stabilitas negara dan masyarakat di kawasan,” cetus pernyataan tersebut.

    Riyadh tidak menyebut secara langsung nama Israel dalam pernyataannya. Namun otoritas Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan menuju de-eskalasi dan mengakhiri konflik di kawasan tersebut.

    Diingatkan juga oleh otoritas Saudi soal konsekuensi berlanjutnya konflik militer di kawasan Timur Tengah.

    “Kerajaan (Arab Saudi) menyerukan komunitas internasional dan pihak-pihak yang berpengaruh dan aktif untuk menjalankan peran dan tanggung jawab mereka dalam mengurangi eskalasi dan mengakhiri konflik di kawasan,” sebut pernyataan otoritas Saudi tersebut.

    Sementara itu, Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengutuk keras serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap target-target militer di Iran. Hamas menyebut serangan Israel itu sebagai eskalasi yang mengancam keamanan kawasan.

    “Kami…mengutuk keras agresi Zionis terhadap Republik Islam Iran, dan penargetan situs-situs militer di beberapa provinsi,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Hamas menyebut serangan udara Israel itu sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran dan sebuah eskalasi yang mengancam keamanan kawasan”.

    Hamas, yang didukung oleh Iran, berperang melawan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu. Rentetan serangan Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 42.000 orang di daerah kantong Palestina tersebut sejauh ini.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    9. Dua Tentara Iran Tewas Dihantam Serangan Israel

    Militer Iran mengumumkan dua tentaranya tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan instalasi militer di negara tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), Angkatan Bersenjata Iran mengonfirmasi rentetan serangan udara Israel menargetkan lokasi-lokasi militer di Provinsi Teheran yang mengelilingi ibu kota negara tersebut, dan sejumlah wilayah lainnya di negara itu.

    Laporan lebih lanjut dari militer Iran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam.

    10. Israel Ingatkan Iran Akan Bayar Harga Mahal Jika Picu Eskalasi

    Militer Israel melontarkan peringatan terbaru untuk Iran usai melancarkan serangan pembalasan terhadap negara tersebut. Tel Aviv menegaskan Teheran akan “membayar harga yang mahal” jika memicu babak baru eskalasi konflik.

    Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Al Arabiya dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), menyebut Tel Aviv telah menuntaskan respons terhadap rentetan serangan Teheran terhadap wilayahnya.

    “Saya sekarang dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menuntaskan respons Israel atas serangan Iran terhadap Israel,” ucap Hagari dalam pernyataan videoa yang dirilis usai Tel Aviv menyerang Teheran pada Sabtu (26/10) pagi.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang terarah dan presisi terhadap target-target militer di Iran — menggagalkan ancaman langsung terhadap Negara Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah memenuhi misinya,” ujarnya.

    “Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami wajib meresponsnya,” cetus Hagari dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    “Pesan kami jelas: Semua pihak yang mengancam Negara Israel dan berusaha menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih luas, akan membayar harga yang mahal. Hari ini kami menunjukkan bahwa kami memiliki kemampuan dan tekad untuk bertindak tegas, dan kami siap, dalam menyerang dan bertahan, untuk membela Negara Israel dan rakyat Israel,” tegasnya.

    11. Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Otoritas Iran mengatakan pihaknya “berhak dan berkewajiban” untuk mempertahankan diri, setelah serangan pembalasan Israel menghantam target-target militer di negara tersebut dan menewaskan dua tentara Teheran pada Sabtu (26/10).

    “Iran memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri terhadap tindakan agresi asing,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2024).

    Kementerian Luar Negeri Iran merujuk pada pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataannya tersebut.

    Menurut situs resmi PBB, pasal 51 mengatur ketentuan soal hak melekat untuk pertahanan diri individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap anggota PBB, hingga Dewan Keamanan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel terhadap wilayahnya sebagai pelanggaran hukum internasional, namun menegaskan Teheran “mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional”.

    Halaman 2 dari 4

    (taa/lir)

  • Pertahanan Udara Terintegrasi Iran Tangkal Serangan Israel

    Pertahanan Udara Terintegrasi Iran Tangkal Serangan Israel

    Jakarta

    Israel menyerang wilayah Iran dan menargetkan lokasi-lokasi militer milik Iran. Namun, Teheran mengatakan bahwa sistem pertahanan udaranya sukses dalam menangkal serangan udara Tel Aviv, meskipun ada ‘kerusakan terbatas’ di beberapa lokasi.

    Pasukan pertahanan udara Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Press TV, Sabtu (26/10/2024), menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam, pada Sabtu (26/10) pagi waktu setempat.

    “Meskipun ada peringatan sebelumnya dari para pejabat Republik Islam kepada rezim Zionis yang kriminal dan ilegal untuk menghindari aksi yang sangat berani, rezim palsu ini (Israel-red) menyerang sejumlah pusat militer di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam pagi ini,” demikian pernyataan pasukan pertahanan udara Iran.

    Israel Klaim Serang Fasilitas Militer Iran

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), militer Israel mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan serangan udara secara terarah terhadap fasilitas-fasilitas militer Iran. Operasi militer Israel terhadap Iran itu diberi nama “Hari Pertobatan”.

    Militer Tel Aviv menyebut serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal yang diluncurkan ke Israel dalam serangan Iran pada 14 April dan 1 Oktober lalu.

    Dalam serangannya, Israel juga menargetkan sistem rudal permukaan-ke-udara dan aset-aset udara Iran lainnya, yang menghambat kemampuan operasional Israel di wilayah udara Iran.

    “Operasi dilaksanakan secara sukses dan semua pesawat kembali dengan selamat ke pangkalan,” demikian pernyataan militer Israel.

    “Serangan pembalasan telah tuntas dan misi telah terpenuhi,” imbuh militer Israel dalam pernyataannya.

    Menurut militer Israel, puluhan pesawat Angkatan Udara mereka, termasuk jet-jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan di area yang berjarak sekitar 1.600 kilometer dari wilayah Israel.

    Militer Israel menyebut serangan terhadap Iran itu sebagai operasi “kompleks” yang dilancarkan dalam beberapa gelombang selama beberapa jam di berbagai wilayah Iran, pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Ditambahkan oleh militer Tel Aviv bahwa serangan-serangannya itu telah memberikan “kebebasan yang lebih luas dalam melakukan aksi udara di Iran”.

    Iran Klaim Berhasil Menangkal

    Teheran mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Tel Aviv tersebut.

    Namun diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan-serangan itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    Sebelumnya, laporan televisi pemerintah Iran menyebut rentetan suara ledakan terdengar di sekitar Teheran pada Sabtu (26/10) pagi. Sejumlah sumber keamanan, menurut laporan media Teheran, menyebut suara ledakan itu disebabkan oleh “aktivasi sistem pertahanan udara” terhadap serangan udara Israel.

    Kantor berita IRNA, yang mengutip sumber keamanan Iran, melaporkan bahwa “pertahanan udara berhasil mengatasi insiden ini” setelah memberitakan suara ledakan terdengar di area ibu kota negara tersebut.

    Laporan IRNA kemudian menyatakan pertahanan udara Iran “berhasil menembak jatuh target-target musuh di wilayah udara di sekitar Provinsi Teheran”.

    Sejumlah rekaman video yang beredar secara online menunjukkan apa yang tampaknya merupakan aktivitas pencegatan rudal di wilayah udara Teheran.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Bunker Jadi Tempat Persembunyian Netanyahu Usai Israel Serang Iran

    Bunker Jadi Tempat Persembunyian Netanyahu Usai Israel Serang Iran

    Jakarta

    Militer Israel meluncurkan serangan ke Teheran, Iran, pada Sabtu (26/10) dini hari waktu setempat. Usai serangan itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikabarkan sembunyi di bunker.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10), militer Israel dalam pernyataannya menyebut pasukannya telah melancarkan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    “Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Israel – saat ini Pasukan Pertahanan Israel (militer Israel) tengah melancarkan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran,” kata militer dalam pernyataannya.

    Pihak Iran mengonfirmasi serangan udara Israel telah menargetkan lokasi-lokasi militer di wilayahnya. Namun diklaim oleh Teheran bahwa sistem pertahanan udaranya sukses dalam menangkal serangan udara Tel Aviv, meskipun ada “kerusakan terbatas” di beberapa lokasi.

    “Meskipun ada peringatan sebelumnya dari para pejabat Republik Islam kepada rezim Zionis yang kriminal dan ilegal untuk menghindari aksi yang sangat berani, rezim palsu ini (Israel-red) menyerang sejumlah pusat militer di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam pagi ini,” demikian pernyataan pasukan pertahanan udara Iran, seperti dilansir Reuters dan Press TV, Sabtu (26/10).

    Setelah serangan berakhir, dikabarkan bahwa PM Israel Netanyahu dan Menhan Israel Yoav Gallant bersembunyi di bunker yang berada di bawah tanah di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv. Laporan ini muncul setelah Israel menyatakan telah menyerang sasaran di Teheran.

    Seperti disiarkan Al-Jazeera, Sabtu (26/10), terlihat suasana kota Teheran masih gelap alias matahari belum terbit. Belum jelas apakah serangan ini menimbulkan korban jiwa atau merusak bangunan tertentu. Sementara media Iran melaporkan tidak ada situs militer milik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang diserang.

    (wia/idh)

  • Israel Serang Iran, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?

    Israel Serang Iran, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?

    Teheran

    Israel mengatakan telah melancarkan “serangan tepat sasaran terhadap target militer” di Iran, dengan ledakan terdengar di ibu kota Teheran.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan udara itu menargetkan sasaran militer Iran dan semua pesawat Israel telah kembali dengan selamat.

    “Beberapa saat lalu, IDF menyelesaikan serangan tepat dan terarah terhadap target militer di sejumlah wilayah di Iran,” kata sebuah pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

    Pangkalan militer di wilayah barat dan barat daya ibu kota Iran menjadi sasaran, menurut kantor berita Iran yang dekat dengan Garda Revolusi negara tersebut. Namun media pemerintah Iran sejauh ini membantah adanya kerusakan nyata.

    IDF menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas “serangan terus menerus selama berbulan-bulan dari rezim Iran” dan setelah rangkaian rudal Iran menghantam Israel pada 1 Oktober lalu.

    Sementara kantor berita pemerintah Suriah mengatakan serangan udara Israel juga telah menyasar beberapa Lokasi militer di wilayah Suriah bagian tengah dan selatan.

    Israel belum mengomentari serangan di luar Iran, sejauh ini.

    Ledakan terdengar di Teheran

    Pejabat intelijen Iran mengatakan bahwa suara ledakan keras “bisa jadi berasal dari aktivasi sistem pertahanan udara Iran”, menurut kantor berita Reuters, mengutip stasiun televisi pemerintah.

    Televisi pemerintah Iran mengatakan operasi di dua bandara terus berlanjut seperti “normal”, menurut kantor berita AFP.

    Iran menangguhkan semua penerbangan pada 26 Oktober setelah Israel mengumumkan akan melakukan serangan di negara itu. Israel mengumumkan peluncuran “serangan tepat sasaran” terhadap target militer di Iran (AFP)

    IDF mengklaim pihaknya berada di balik “serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran.

    Belum diketahui situs apa saja yang telah diserang di Iran. Sejauh ini, Israel hanya mengatakan bahwa mereka melakukan serangan terhadap “target militer.”

    IDF mengatakan, “seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi”, karena “rezim di Iran dan proksinya di wilayah tersebut… tanpa henti menyerang Israel” sejak 7 Oktober 2023.

    “Kemampuan defensif dan ofensif kami dimobilisasi sepenuhnya,” kata IDF dalam keterangannya.

    “Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membela Negara Israel dan rakyat Israel,” tambahnya.

    Baca juga:

    Sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan pihaknya memahami bahwa Israel melancarkan serangan di Iran sebagai “latihan membela diri”.

    “Kami memahami bahwa Israel melancarkan serangan terarah terhadap sasaran militer di Iran sebagai latihan membela diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada mitra berita BBC di AS, CBS.

    Serangan itu terjadi setelah Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel awal bulan ini. Israel mengatakan akan membalas tetapi tidak merinci kapan atau lokasi mana yang akan menjadi targetnya.

    Potret mendiang Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang disokong Iran (EPA)

    Israel telah menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan operasi Korps Garda Revolusi Iran, Quds, Brigjen Abbas Nilforoushan.

    Sejauh ini, media pemerintah Iran menganggap serangan tersebut tidak berhasil, yang menurut para ahli kepada BBC merupakan respons khas Iran setelah insiden semacam itu.

    Namun, para ahli memperingatkan, hal itu mungkin berubah jika laporan kerusakan parah atau kematian muncul.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Iran ‘membayar harga’ atas serangan terbaru

    Dalam pernyataan terbarunya, juru bicara IDF, Danel Hagari mengatakan Iran telah “membayar harga” atas serangan terbarunya terhadap Israel.

    Ia mengatakan Israel melakukan “serangan tepat dan terarah terhadap target di berbagai wilayah di Iran”.

    Target-target ini mencakup fasilitas produksi rudal, susunan rudal permukaan-ke-udara, dan kemampuan udara lainnya, katanya.

    Ia mengatakan Israel memilih lokasi-lokasi ini dari “bank target yang luas”, dan bahwa Israel akan dapat “memilih target tambahan dan menyerangnya jika diperlukan”.

    “Ini adalah pesan yang jelas mereka yang mengancam Negara Israel akan membayar harga yang mahal,” tambahnya.

    Bagian cakrawala kota terlihat saat fajar setelah beberapa ledakan terdengar di Teheran pada 26 Oktober 2024 (Getty Images)

    Serangan lain di Suriah

    Ledakan juga terdengar di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, lapor kantor berita Reuters dan kantor berita AFP. Keduanya mengutip media televisi pemerintah Suriah.

    Serangan tersebut menargetkan lokasi militer di Suriah tengah dan selatan, menurut Reuters, mengutip kantor berita pemerintah Suriah, Sana.

    Pasukan pertahanan udara Suriah mencegat rudal dan menembak jatuhnya, kata TV pemerintah, menurut Reuters dan AFP.

    Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Artikel ini akan terus diperbarui

    (nvc/nvc)

  • Serangan Israel Tewaskan 2 Tentaranya, Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Serangan Israel Tewaskan 2 Tentaranya, Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Teheran

    Otoritas Iran mengatakan pihaknya “berhak dan berkewajiban” untuk mempertahankan diri, setelah serangan pembalasan Israel menghantam target-target militer di negara tersebut dan menewaskan dua tentara Teheran pada Sabtu (26/10).

    “Iran memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri terhadap tindakan agresi asing,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2024).

    Kementerian Luar Negeri Iran merujuk pada pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataannya tersebut.

    Menurut situs resmi PBB, pasal 51 mengatur ketentuan soal hak melekat untuk pertahanan diri individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap anggota PBB, hingga Dewan Keamanan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel terhadap wilayahnya sebagai pelanggaran hukum internasional, namun menegaskan Teheran “mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional”.

    Militer Israel, dalam pernyataan pada Sabtu (26/10), mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    Tel Aviv menyebut serangan udara itu dilancarkan dalam beberapa gelombang selama beberapa jam di berbagai wilayah Iran pada Sabtu (26/10) dini hari. Diklaim oleh militer Israel bahwa serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal dan sistem rudal permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara Iran lainnya.

    Sementara otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Israel. Teheran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Provinsi Teheran, Provinsi Khuzestan dan Provinsi Ilam.

    Diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan Israel itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    Militer Iran juga mengumumkan kematian dua tentaranya akibat serangan udara Israel tersebut.

    Israel Ingatkan Iran Akan Bayar Harga Mahal Jika Picu Eskalasi Lanjutan

    Usai melancarkan serangan pembalasan, militer Israel melontarkan peringatan terbaru untuk Iran. Tel Aviv menegaskan Teheran akan “membayar harga yang mahal” jika memicu babak baru eskalasi konflik.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang terarah dan presisi terhadap target-target militer di Iran — menggagalkan ancaman langsung terhadap Negara Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah memenuhi misinya,” ujar juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataannya.

    “Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami wajib meresponsnya,” cetus Hagari dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    “Pesan kami jelas: Semua pihak yang mengancam Negara Israel dan berusaha menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih luas, akan membayar harga yang mahal,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Lagi-lagi, Israel Serang Pos Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

    Lagi-lagi, Israel Serang Pos Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

    Beirut

    Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pasukan Israel kembali melepaskan tembakan terhadap salah satu pos observasi mereka di wilayah Lebanon bagian selatan pada pekan ini.

    Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut situasi keamanan terkini “sangat menantang” di tengah maraknya serangan tak dikenal lainnya.

    Pernyataan UNIFIL menyebut “tentara-tentara IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menembaki” sebuah pos observasi di dekat desa perbatasan Dhayra pada Selasa (22/10) waktu setempat.

    “Para penjaga yang bertugas harus mundur untuk menghindari terkena tembakan,” sebut UNIFIL dalam pernyataannya pada Jumat (25/10).

    Secara terpisah, UNIFIL melaporkan tiga insiden melibatkan tembakan tak dikenal yang berdampak pada posisi, tim dan kendaraan UNIFIL sepanjang pekan ini.

    Tidak ada tentara penjaga perdamaian PBB yang mengalami luka-luka akibat tembakan-tembakan tak dikenal tersebut, namun UNIFIL menyebut situasi keamanan di Lebanon bagian selatan “sangat menantang”.

    UNIFIL mengatakan bahwa “sejak awal Oktober, pasukan penjaga perdamaian telah mengamati bentrokan di lapangan atau di sekitar” belasan desa dan kota di Lebanon bagian selatan.

    “Tembakan roket dari Lebanon dan serangan udara dan artileri besar-besaran dari Israel terus berlanjut,” kata UNIFIL.

    Dalam pernyataannya, UNIFIL juga mengungkapkan bahwa militer Israel “telah berulang kali meminta UNIFIL mengosongkan posisinya… dan dengan sengaja merusak kamera, penerangan, dan peralatan komunikasi” di beberapa posisi pasukan PBB.

    “Meskipun ada tekanan yang diberikan pada misi ini dan negara-negara yang berkontribusi pada pasukan, pasukan penjaga perdamaian tetap berada dalam posisi dan menjalankan tugas,” tegas UNIFIL dalam pernyataannya.

    “Semua aktor diingatkan akan kewajiban mereka untuk menghindari tindakan yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil” imbuh pernyataan tersebut.

    UNIFIL memiliki sekitar 10.000 personel dari sekitar 50 negara yang ditempatkan di Lebanon bagian selatan. Beberapa waktu terakhir, UNIFIL melaporkan sejumlah personelnya, termasuk dua Tentara Nasional Indonesia (TNI), mengalami luka-luka imbas serangan Israel di Lebanon.

    Dalam pernyataan terbaru, UNIFIL mengumumkan dua personelnya asal Indonesia, yang sebelumnya luka-luka itu, telah kembali bertugas usai “menghabiskan waktu tiga hari dalam perawatan intensif”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Serangan Roket Hizbullah Tewaskan 2 Orang di Israel

    Serangan Roket Hizbullah Tewaskan 2 Orang di Israel

    Tel Aviv

    Rentetan serangan roket Hizbullah menghantam wilayah Israel bagian utara. Sedikitnya dua orang tewas setelah mengalami luka-luka akibat serpihan roket yang dicegat sistem pertahanan Israel.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut rentetan proyektil dari Lebanon terdeteksi mengudara di bagian utara wilayahnya pada Jumat (25/10) waktu setempat. Tel Aviv menyebut serangan proyektil itu memakan korban jiwa.

    “Seorang pria berusia 22 tahun dan seorang wanita berusia 25 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah mereka dibawa dalam kondisi kritis,” ucap juru bicara rumah sakit setempat.

    Pernyataan militer Israel menyebut sekitar 30 proyektil dari Lebanon telah dicegat di dekat kota Arab, Majd al-Krum di area Galilea, dengan serpihan proyektil yang ditembak jatuh itu berjatuhan ke darat.

    Dalam pernyataan terpisah pada Jumat (25/10) sore, militer Tel Aviv melaporkan ada 45 proyektil yang ditembakkan Hizbullah dan mengudara hingga ke wilayah Israel dari Lebanon.

    Hizbullah dalam pernyataannya mengklaim pasukannya menargetkan area Karmiel — merujuk pada kota dekat Majd al-Krum — dengan “salvo roket besar-besaran”.

    Juru bicara tim tanggap darurat Israel, Magen David Adom, Zaki Heller menuturkan sekitar tujuh orang mengalami luka-luka akibat serangan dari Lebanon.

    Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan sejak Oktober tahun lalu, setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza yang dipicu oleh serangan mengejutkan Hamas, sekutu Hizbullah.

    Eskalasi konflik antara kedua pihak terjadi pada akhir September, ketika Israel melancarkan serangan udara secara intensif terhadap Lebanon, yang diklaim menargetkan Hizbullah. Militer Tel Aviv juga melakukan operasi darat terhadap wilayah Lebanon bagian selatan, area operasional Hizbullah.

    Menurut data penghitungan AFP yang didasarkan pada data resmi otoritas Beirut, sedikitnya 1.580 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Lebanon sejak 23 September lalu, atau sejak eskalasi konflik terjadi. Sementara sedikitnya 92 orang dilaporkan tewas di kubu Israel akibat rentetan serangan Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Hamas Kutuk Keras Serangan Israel ke Iran

    Hamas Kutuk Keras Serangan Israel ke Iran

    Gaza City

    Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengutuk keras serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap target-target militer di Iran. Hamas menyebut serangan Israel itu sebagai eskalasi yang mengancam keamanan kawasan.

    “Kami…mengutuk keras agresi Zionis terhadap Republik Islam Iran, dan penargetan situs-situs militer di beberapa provinsi,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Hamas menyebut serangan udara Israel itu sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran dan sebuah eskalasi yang mengancam keamanan kawasan”.

    Hamas, yang didukung oleh Iran, berperang melawan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu. Rentetan serangan Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 42.000 orang di daerah kantong Palestina tersebut sejauh ini.

    Perang itu dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv, telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    Tel Aviv menyebut serangan udara itu dilancarkan dalam beberapa gelombang selama beberapa jam di berbagai wilayah Iran pada Sabtu (26/10) dini hari. Diklaim oleh militer Israel bahwa serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal dan sistem rudal permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara Iran lainnya.

    Sementara otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Israel. Teheran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Provinsi Teheran, Provinsi Khuzestan dan Provinsi Ilam.

    Diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan Israel itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    Namun militer Iran telah mengumumkan kematian dua tentaranya akibat serangan udara Israel tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • 2 Tentara Iran Tewas Dihantam Serangan Udara Israel

    2 Tentara Iran Tewas Dihantam Serangan Udara Israel

    Teheran

    Militer Iran mengumumkan dua tentaranya tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan instalasi militer di negara tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), Angkatan Bersenjata Iran mengonfirmasi rentetan serangan udara Israel menargetkan lokasi-lokasi militer di Provinsi Teheran yang mengelilingi ibu kota negara tersebut, dan sejumlah wilayah lainnya di negara itu.

    Laporan lebih lanjut dari militer Iran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam.

    Menurut otoritas Teheran, sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Tel Aviv tersebut.

    Meskipun diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan Israel telah “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    Dalam pernyataan terbaru, militer Iran mengumumkan kematian dua tentaranya akibat serangan udara Israel.

    “Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran kehilangan dua pejuangnya pada malam hari ketika mereka menghadapi proyektil-proyektil dari rezim kriminal Zionis (Israel-red) dalam mempertahankan wilayah negara ini,” demikian pernyataan militer Iran.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut di area mana kedua tentara Iran itu tewas.

    Sementara itu, militer Israel melontarkan peringatan terbaru untuk Iran usai melancarkan serangan pembalasan. Tel Aviv menegaskan Teheran akan “membayar harga yang mahal” jika memicu babak baru eskalasi konflik.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang terarah dan presisi terhadap target-target militer di Iran — menggagalkan ancaman langsung terhadap Negara Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah memenuhi misinya,” ujar juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan terbarunya.

    “Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami wajib meresponsnya,” cetus Hagari dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    “Pesan kami jelas: Semua pihak yang mengancam Negara Israel dan berusaha menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih luas, akan membayar harga yang mahal,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • 11 Hal Tentang Serangan Rudal Israel ke Iran dan Suriah

    Penerbangan di Iran Normal Kembali Usai Serangan Israel

    Teheran

    Otoritas Iran mengumumkan operasional penerbangan di wilayahnya kembali normal setelah sempat ditangguhkan menyusul serangan udara Israel. Teheran menyatakan aktivitas penerbangan di bandara-bandara di negara tersebut dilanjutkan lagi sejak Sabtu (26/10) pagi.

    “Penerbangan-penerbangan akan kembali normal mulai pukul 09.00 waktu setempat pada Sabtu (26/10),” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Organisasi Penerbangan Sipil Iran sebelumnya membatalkan penerbangan untuk semua rute di wilayahnya, setelah Tel Aviv mengumumkan serangan udara terhadap target-target militer di Teheran.

    Kantor berita IRNA, dalam laporannya, menyebut situasi di Bandara Internasional Mehrabad dan Bandara Internasional Imam Khomeini saat ini “normal” usai serangan Israel. Disebutkan bahwa tidak ada laporan soal insiden yang memerlukan bantuan di area kedua bandara tersebut.

    Laporan serupa juga disampaikan oleh kantor berita Tasnim yang menyebut situasi normal terpantau di kedua bandara utama Iran itu pada Sabtu (26/10) pagi.

    Selain Iran, otoritas Irak juga sempat menangguhkan aktivitas penerbangan di wilayahnya saat serangan udara Israel menghujani negara tetangganya itu.

    Laporan kantor berita INA, yang mengutip Kementerian Transportasi Irak, mengumumkan pada Sabtu (26/10) bahwa wilayah udara negara itu telah dibuka kembali dan operasional penerbangan dilanjutkan seperti biasa.

    Militer Israel sebelumnya mengumumkan bahwa serangan pembalasan dilancarkan dalam beberapa gelombang selama beberapa jam di berbagai wilayah Iran. Tel Aviv mengklaim serangannya sebagai “serangan presisi” terhadap “target-target militer” di Iran.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Diklaim juga oleh militer Israel bahwa serangan udaranya menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem rudal permukaan-ke-udara, serta baterai pertahanan udara dan aset-aset udara Iran lainnya.

    Otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Israel. Teheran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam, pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan Israel itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)