Category: Detik.com Internasional

  • Kaca Jendela Retak, Boeing 777 Tujuan Tokyo Dialihkan ke Taipei

    Kaca Jendela Retak, Boeing 777 Tujuan Tokyo Dialihkan ke Taipei

    Taipei

    Penerbangan maskapai Singapore Airlines, yang menggunakan pesawat Boeing 777, tujuan Tokyo di Jepang terpaksa dialihkan ke Taipei di Taiwan pada Senin (28/10) waktu setempat. Pengalihan penerbangan dilakukan setelah kaca jendela bagian depan pesawat mengalami keretakan di tengah penerbangan.

    Penerbangan dengan nomor SQ636 itu, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (28/10/2024), lepas landas dari Bandara Changi di Singapura pada Minggu (27/10) malam, sekitar pukul 23.07 waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Bandara Haneda pada Senin (28/10) pagi, pukul 06.20 waktu setempat.

    Penerbangan itu membawa 249 penumpang dan 17 awak pesawat.

    Maskapai Singapore Airlines (SIA) mengumumkan penerbangan itu dialihkan ke Taipei karena “kaca depan retak” di tengah penerbangan. Pesawat yang mengalami insiden itu merupakan jenis Boeing 777-300ER.

    Juru bicara SIA, dalam pernyataannya, menyebut penerbangan itu dialihkan ke Bandara Internasional Taoyuan dan telah mendarat “dengan lancar” pada Senin (28/10) pagi, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

    Penyebab retaknya kaca depan pesawat tersebut tidak diketahui secara jelas.

    SIA menyatakan akomodasi hotel telah diatur untuk para penumpang yang terdampak insiden ini.

    Simak Juga Penampakan Pesawat Airbus A320 Terbakar saat Hendak Terbang di Chicago

  • Israel Pakai Wilayahnya Saat Serang Iran, Irak Protes ke PBB

    Israel Pakai Wilayahnya Saat Serang Iran, Irak Protes ke PBB

    Baghdad

    Otoritas Irak melontarkan kecaman terhadap Israel atas penggunaan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, negara tetangganya, pada Sabtu (26/10). Baghdad pun telah melayangkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres atas tindakan Tel Aviv tersebut.

    Juru bicara pemerintah Irak Bassim Alawadi, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), menyebut surat protes itu mengecam “pelanggaran terang-terangan oleh entitas Zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak, dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran pada 26 Oktober”.

    Alawadi juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Irak akan membahas “pelanggaran ini” dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS), sekutu dekat dan pemasok senjata utama Israel.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang diklaim oleh Tel Aviv sebagai target-target militer di Iran.

    Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran mengonfirmasi Israel menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Disebutkan oleh militer Iran bahwa beberapa jet tempur Israel telah menembakkan “sejumlah kecil rudal jarak jauh… dari jarak yang jauh”, yang ada di dalam wilayah udara Irak yang menjadi area patroli militer AS.

    AS diketahui menempatkan pasukan militer di wilayah Irak, yang merupakan bagian dari koalisi antiterorisme internasional untuk melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS), yang kini telah diusir keluar dari negara tersebut.

  • Menlu Iran Akui Terima Indikasi Beberapa Jam Sebelum Serangan Israel

    Menlu Iran Akui Terima Indikasi Beberapa Jam Sebelum Serangan Israel

    Teheran

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, mengungkapkan dirinya telah “menerima indikasi” beberapa jam sebelum Israel melancarkan serangan terhadap target-target militer di negaranya pada Sabtu (26/10) waktu setempat.

    “Kami telah menerima indikasi sejak malam hari mengenai kemungkinan adanya serangan pada malam itu,” ucap Araghchi dalam pernyataan kepada wartawan pada Minggu (27/10), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024).

    Araghchi tidak menjelaskan lebih detail soal indikasi seperti apa yang diterimanya, dan dari siapa indikasi itu diterima.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10), mengerahkan jet-jet tempurnya untuk melancarkan serangan udara, yang diklaim menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara lainnya di negara tersebut.

    Tel Aviv menyebut serangannya itu dimaksudkan sebagai balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang menurut Iran, sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran, yang didalangi Israel.

    Araghchi, dalam pernyatannya, menyebut “langkah-langkah yang diperlukan” telah diambil ketika serangan udara Israel terjadi.

    Dia menambahkan bahwa dirinya telah melakukan kontak dengan para pejabat militer Teheran, dan bahwa “pesan-pesan juga ditukarkan dengan pihak-pihak yang berbeda”, yang tidak dia sebutkan namanya.

    Lihat Video ‘Netanyahu Klaim Sukses Serang Balik Iran: Tepat dan Kuat’:

  • Garda Revolusi Iran Ingatkan Israel: Akan Ada Konsekuensi Pahit!

    Garda Revolusi Iran Ingatkan Israel: Akan Ada Konsekuensi Pahit!

    Teheran

    Panglima Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, melontarkan peringatan terbaru bahwa Israel akan menghadapi “konsekuensi pahit” setelah menyerang negaranya.

    Salami dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Tasnim dan dilansir AFP, Senin (28/10/2024), menyebut serangan Israel terhadap Iran itu sebagai serangan yang “tidak sah dan melanggar hukum”. Dia menyebut serangan itu berhasil ditangkis berkat kesiapsiagaan Pasukan Pertahanan Udara Iran.

    Menurut Salami, Israel telah “gagal mencapai tujuan buruknya” dengan serangan udaranya terhadap Iran pada Sabtu (26/10) waktu setempat.

    Dia menyebut kegagalan itu telah mengungkapkan “kesalahan perhitungan dan rasa frustrasi rezim Zionis di medan perang melawan para pejuang front besar dari perlawanan Islam, khususnya di Gaza dan Lebanon”.

    Lebih lanjut, Salami pun memperingatkan bahwa “konsekuensi pahit yang tidak terbayangkan” akan dirasakan Israel usai serangan tersebut.

    Serangan terhadap Iran, yang diklaim menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara lainnya, dilancarkan Israel untuk membalas rentetan serangan Teheran, termasuk serangan rudal pada 1 Oktober lalu.

    Selain berkonflik dengan Iran, Israel juga sedang bertempur melawan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbullah merupakan kelompok militan yang didukung oleh Teheran.

    Lihat Video ‘Serangan Rudal Israel Hantam Pengungsian di Gaza: 9 Orang Tewas’:

  • Jadi Target Penembakan, Eks Presiden Bolivia Tuduh Pemerintah Dalangnya

    Jadi Target Penembakan, Eks Presiden Bolivia Tuduh Pemerintah Dalangnya

    Jakarta

    Mantan presiden Bolivia Evo Morales mengatakan orang-orang bersenjata mencoba membunuhnya dengan terjangan peluru pada hari Minggu (27/10) waktu setempat. Dia menuduh presiden saat ini berada di balik serangan itu.

    Morales mengatakan sopirnya terluka ketika para penyerang dengan wajah tertutup menembaki dia ketika dia sedang dalam perjalanan ke sebuah stasiun radio untuk wawancara di kota Cochabamba.

    “Mobil yang saya tumpangi memiliki 14 lubang peluru,” kata Morales, seraya menambahkan: “Ini sudah direncanakan. Idenya adalah untuk membunuh Evo,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (28/10/2024).

    Stasiun radio yang menyelenggarakan wawancara tersebut, Kawsachun Coca, merilis sebuah video yang katanya adalah truk pikap penuh peluru yang ditumpangi Morales.

    Pada bagian kaca depannya terlihat ada tiga lubang peluru dan pengemudinya berlumuran darah di kepalanya.

    Morales menyalahkan Presiden Luis Arce, mantan sekutu dan menteri kabinetnya yang berselisih dengannya, atas serangan itu.

    “Lucho telah menghancurkan Bolivia dan sekarang dia ingin menghilangkan proses kami dengan membunuh Evo,” kata Morales, menggunakan nama panggilan dirinya, tentang upayanya sendiri untuk mendapatkan kembali kursi kepresidenan.

    Kemudian ia membuat pengaduan kepada Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika, yang berpusat di Kosta Rika, dan secara resmi menuduh “agen pemerintah” berusaha membunuhnya, tulis Morales di media sosial X.

  • Korut Sebut Penyelidikan Buktikan Korsel Kirim Drone ke Pyongyang

    Korut Sebut Penyelidikan Buktikan Korsel Kirim Drone ke Pyongyang

    Pyongyang

    Media pemerintah Korea Utara (Korut) mengungkapkan bahwa penyelidikan telah “membuktikan” militer Korea Selatan (Korsel) mengirimkan drone ke Pyongyang, ibu kota Korut untuk menyebarkan selebaran propaganda. Korut menyebut pengiriman drone oleh Korsel itu sebagai pelanggaran kedaulatan.

    Otoritas Pyongyang sebelumnya menuduh Seoul mengirimkan drone ke wilayah udaranya sebanyak tiga kali. Tuduhan itu dibantah keras oleh militer Korsel.

    Kementerian Pertahanan Korut, seperti dilaporkan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) dan dilansir AFP, Senin (28/10/2024), membongkar modul kontrol dari puing-puing “drone musuh” yang jatuh di wilayahnya dan menganalisis rencana dan catatan penerbangannya.

    “Analisis itu membuktikan bahwa drone milik para gangster militer ROK (Republik Korea atau Korsel-red)… menyusup ke ibu kota DPRK,” sebut KCNA dalam laporannya, merujuk pada nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

    Grafik yang dipublikasikan KCNA menunjukkan rute penerbangan drone tersebut dimulai dari Pulau Baengnyeong di Korsel dan mendarat di Pyongyang setelah melintasi laut barat Semenanjung Korea.

    Pulau Baengnyeong merupakan pulau perbatasan paling barat di Korsel dan lebih dekat ke Pyongyang dibandingkan Seoul.

    “Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional menekankan sekali lagi bahwa peringatan terakhir terhadap provokasi politik dan militer yang berbahaya dan sembrono, yang dilakukan oleh para gangster militer ROK yang melampaui batas kesabaran, telah disampaikan,” tegas KCNA dalam laporannya.

  • Ramai Teriakan ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Ramai Teriakan ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Yerusalem

    Para demonstran Israel menginterupsi pidato Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam acara peringatan mengenang korban serangan Hamas setahun lalu. Aksi para demonstran itu membuat Netanyahu menghentikan pidatonya di depan kerumunan orang yang menghadapi acara tersebut.

    Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (27/10) waktu setempat itu, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024), Netanyahu hanya bisa berdiri tak bergerak di podium ketika beberapa penonton terus berteriak dan menyela pidatonya selama lebih dari satu menit.

    Acara ini digelar di area pemakaman militer Gunung Herzl di Yerusalem. Tayangan langsung dari acara tersebut menunjukkan sejumlah orang yang hadir, yang disebut sebagai demonstran, meneriakkan ucapan-ucapan seperti “Anda memalukan” kepada Netanyahu dan memicu keributan di lokasi acara.

    Keributan tersebut memaksa Netanyahu untuk menghentikan pidatonya sesaat usai dia baru mulai berbicara.

    Salah satu demonstran yang hadir dalam acara itu bahkan berulang kali meneriakkan: “Ayah saya dibunuh.”

    Menurut laporan media lokal The Times of Israel, acara peringatan itu awalnya tidak menyertakan pidato dari para anggota keluarga korban tewas dalam serangan Hamas setahun lalu, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah Israel.

    Namun usai keributan yang dipicu sejumlah demonstran terjadi, para anggota keluarga korban akhirnya diperbolehkan menyampaikan pidato mereka dalam acara peringatan itu.

    Seorang pria Israel meneriaki PM Benjamin Netanyahu yang berpidato dalam peringatan korban serangan Hamas yang digelar pada Minggu (27/10) waktu setempat Foto: Gil Cohen-Magen/Pool via Reuters

  • 5 Orang Tewas karena Serangan Israel di Iran: 4 Tentara-1 Sipil

    5 Orang Tewas karena Serangan Israel di Iran: 4 Tentara-1 Sipil

    Teheran

    Korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap Iran, yang diklaim menargetkan fasilitas militer di negara itu, bertambah menjadi lima orang. Para korban tewas itu terdiri atas empat tentara Iran dan satu warga sipil.

    Otoritas Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita IRNA dan Press TV, Senin (28/10/2024), menyebut empat tentara dari Angkatan Bersenjata mereka dan satu warga sipil tewas akibat serangan udara Israel yang melanda wilayahnya pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Kantor berita IRNA, yang dikelola pemerintah Teheran, menyebut keempat tentaranya tewas semuanya bertugas pada pasukan pertahanan udara militer Iran. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal di lokasi mana tepatnya keempat tentara itu ditugaskan ketika serangan udara Israel menghujani wilayah Iran.

    Empat tentara yang tewas itu, menurut kantor berita IRNA, diidentifikasi sebagai Mayor Hamzeh Jahandideh, Sersan Mohammad Mehdi Shahrokhifar, Mayor Sajjad Mansouri dan Sersan Mehdi Naghavi.

    Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, dalam pesannya untuk Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, menyampaikan belasungkawa untuk “kematian martir yang terhormat dari empat pejuang yang bersemangat di Pangkalan Pertahanan Udara Khatam Al-Anbiya dalam agresi Israel baru-baru ini terhadap beberapa wilayah negara ini”.

    “Saya menyampaikan belasungkawa kepada Anda, para komandan dan staf tentara yang gagah berani, serta keluarga terhormati dari para martir,” ucapnya.

    Selain menewaskan empat tentara, serangan udara Israel juga menewaskan satu warga sipil Iran. Laporan kantor berita IRNA mengidentifikasi satu warga sipil yang tewas sebagai Allahverdi Rahimpour, yang disebut martir setelah serangan udara Israel di dekat Teheran pada Sabtu (26/10) dini hari waktu setempat.

  • Truk Tabrak Kerumunan Dekat Markas Mossad, 1 Tewas-Puluhan Luka

    Truk Tabrak Kerumunan Dekat Markas Mossad, 1 Tewas-Puluhan Luka

    Tel Aviv

    Sebuah truk menabrak kerumunan orang di sebuah halte bus di dekat markas Mossad di wilayah Israel bagian tengah. Sedikitnya satu orang tewas dan lebih dari dua lusin orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Insiden truk tabrak kerumunan itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), terjadi di area Boulevard Ahron Yariv di Ramat HaSharon di dekat Tel Aviv, yang merupakan pusat komersial Israel, pada Minggu (27/10) waktu setempat.

    Kepolisian setempat mengatakan bahwa temuan awal menunjukkan sopir truk itu juga menabrak sebuah bus yang sedang berhenti di halte untuk menurunkan para penumpangnya.

    Menurut penyedia layanan darurat Magen David Adom dalam pernyataannya, sekitar 29 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut, dengan beberapa orang di antaranya kini dalam kondisi serius di rumah sakit.

    Salah satu paramedis Israel, Elior Yosef, menuturkan dirinya melihat delapan orang “terjebak di bawah truk” ketika tiba di lokasi kejadian.

    “Sejumlah korban lainnya tergeletak atau berjalan di dekat truk,” ucapnya seperti dikutip dalam pernyataan Magen David Adom.

    Kepolisian Israel, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa sejumlah warga sipil yang ada di lokasi kejadian “menembak sopir truk dan menetralkannya”. Tidak diketahui secara jelas apakah sopir truk itu tewas atau masih hidup akibat tembakan tersebut.

    Lihat Video ‘Truk Tabrak Kerumunan di Halte Bus di Israel, 40 Orang Terluka’:

  • Khamenei Bilang Serangan Israel ke Iran Jangan Dilebih-lebihkan

    Khamenei Bilang Serangan Israel ke Iran Jangan Dilebih-lebihkan

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengomentari serangan udara terbaru Israel terhadap negaranya. Khamenei mengatakan bahwa serangan Tel Aviv “tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan”.

    “Kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis dua malam lalu tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan,” ucap Khamenei dalam pernyataannya via media sosial X, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024).

    Tanpa menjelaskan lebih lanjut, Khamenei menggambarkan serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10) dini hari sebagai “salah perhitungan”.

    Jet-jet tempur Israel dikerahkan untuk menyerang wilayah Iran pada Sabtu (26/10) dini hari, dengan Tel Aviv mengklaim serangannya sebagai “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    Israel menyebut serangannya sebagai pembalasan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal dengan sebagian besar dicegat pertahanan udara canggih. Teheran saat itu menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan petinggi Hamas dan Hizbullah, juga atas situasi konflik di Jalur Gaza dan Lebanon.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim serangan udara Israel telah menghantam Iran dengan “tepat sasaran dan kuat”. Netanyahu menyebut serangan Tel Aviv terhadap Teheran telah mencapai semua tujuannya.

    “Pada Sabtu (26/10), kami telah menyerang… Serangan di Iran tepat sasaran dan kuat, telah mencapai semua tujuannya,” ucap Netanyahu dalam pernyataannya.