Category: Detik.com Internasional

  • Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stok Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel

    Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stok Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuding Iran sedang berupaya mengembangkan “stok” bom nuklir yang bertujuan untuk menghancurkan Israel. Tudingan ini disampaikan dua hari setelah Israel menyerang target-target militer Iran.

    Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, melancarkan serangan udara terhadap target-target militer Iran. Serangan itu disebut sebagai respons atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal untuk membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah serta jenderal Garda Revolusi Iran.

    “Iran sedang berupaya mengembangkan stok bom nuklir untuk menghancurkan kita, dilengkapi dengan rudal jarak jauh, rudal antarbenua yang sedang coba dikembangkan Iran,” ucap Netanyahu saat berbicara di hadapan anggota parlemen Israel, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (29/10/2024).

    “Iran bisa mengancam seluruh dunia kapan saja,” cetusnya.

    “Menghentikan program nuklir Iran adalah hal utama yang kita pikirkan, dan karena alasan yang jelas, saya tidak dapat menyampaikan kepada Anda semua soal rencana dan tindakan kita terkait hal ini,” imbuh Netanyahu dalam pernyataannya.

    Pemerintah Iran telah sejak lama membantah tudingan mengembangkan senjata nuklir dan bersikeras menyatakan programnya untuk tujuan damai.

    Namun dalam beberapa tahun terakhir, Teheran telah mengurangi kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan secara signifikan meningkatkan program nuklirnya, termasuk menimbun persediaan uranium yang diperkaya dalam jumlah besar.

  • Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

    Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

    Jakarta

    Parlemen Israel menyetujui RUU yang melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Kecaman internasional pun mengalir atas keputusan Israel ini.

    Meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat dan peringatan dari Dewan Keamanan PBB, para anggota parlemen Israel pada Senin (28/10) waktu setempat, dengan suara bulat meloloskan RUU yang melarang UNRWA bekerja di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki.

    Israel secara ketat mengendalikan semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan anggota parlemen juga meloloskan tindakan yang melarang para pejabat Israel bekerja dengan UNRWA dan pegawainya.

    UNRWA telah menyediakan bantuan penting, sekolah, perawatan kesehatan, dan bantuan di seluruh wilayah Palestina dan untuk pengungsi Palestina di tempat lain selama lebih dari tujuh dekade.

    “Ada hubungan yang mendalam antara organisasi teroris (Hamas) dan UNRWA, dan Israel tidak dapat membiarkannya,” kata Yuli Edelstein di parlemen saat ia menyampaikan RUU tersebut, dilansir kantor berita AFP, Selasa (29/10/2024). Dia merupakan salah satu anggota parlemen yang mensponsori RUU tersebut.

    Beberapa sekutu setia Israel di Barat menyuarakan kekhawatiran atas larangan tersebut, dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan Inggris “sangat khawatir”. Amerika Serikat pun menyatakan “keprihatinan mendalam”, dengan menekankan bahwa UNRWA memiliki peran “kritis” dalam memberikan bantuan kepada warga sipil di Gaza.

    “Pengesahan undang-undang ini bisa memiliki implikasi di bawah hukum AS,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam jumpa pers.

  • Panas! Israel-Iran Saling Serang di Sidang Dewan Keamanan PBB

    Panas! Israel-Iran Saling Serang di Sidang Dewan Keamanan PBB

    New York

    Israel dan Iran saling serang dan melempar tuduhan dalam sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas serangan Tel Aviv terhadap Teheran pada 26 Oktober lalu. Kedua negara itu saling menuduh satu sama lain telah membahayakan perdamaian Timur Tengah.

    Sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Senin (28/10) atas permintaan Iran, setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap target-target militer untuk membalas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

    Iran menyebut serangan Israel itu memicu kerusakan terbatas di beberapa lokasi, juga menewaskan lima orang, yang terdiri atas empat tentara dan satu warga sipil.

    Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB itu yang digelar di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (29/10/2024), Tel Aviv maupun Teheran saling menegaskan hak mereka untuk membela diri.

    “Agresi Israel terhadap Iran sudah jelas dan tidak terjadi secara terpisah, Serangan agresif ini adalah bagian dari pola agresi yang lebih luas dan berkelanjutan serta bentuk impunitas yang tidak terkendali sehingga Israel terus mengganggu stabilitas seluruh kawasan,” cetus Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.

    Dia menambahkan bahwa “pelanggaran hukum internasional yang terjadi secara terus-menerus dan secara sistematis” yang dilakukan Israel dan keterlibatan militer di wilayah Palestina, Lebanon, Suriah dan Yaman seharusnya memicu “kecaman tegas” dari Dewan Keamanan PBB.

    Iravani melontarkan kembali ancaman Iran untuk membalas serangan terbaru Israel pada 26 Oktober lalu, namun dia juga mengatakan bahwa Teheran lebih memilih diplomasi.

  • Anggota Parlemen Ungkap Alasan Israel Larang UNRWA

    Anggota Parlemen Ungkap Alasan Israel Larang UNRWA

    Jakarta

    Parlemen Israel menyetujui undang-undang (UU) yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di Israel. Seorang anggota parlemen Israel mengungkapkan alasan mereka menyetujui UU itu.

    “UNRWA… menjual cerita kepada mereka (rakyat Palestina) bahwa mereka akan dapat kembali ke Israel. Ini tidak akan terjadi,” ujar anggota parlemen Israel dari partai Beitenu, Yulia Malinovsky dilansir CNN, Selasa (29/10/2024).

    UNRWA membantah keras tuduhan tersebut. Atas tuduhan itu beberapa negara termasuk AS, juga sempat menangguhkan pendanaan untuk UNRWA awal tahun ini, sementara tuduhan tersebut sedang diselidiki.

    Pada bulan Januari, UNRWA mengakhiri kontrak orang-orang yang disebutkan namanya di Israel dan meluncurkan penyelidikan atas klaim mereka. Sebagian besar negara telah memulihkan pendanaan kecuali Amerika Serikat, yang merupakan donor terbesarnya.

    UNRWA mengatakan bahwa pada 20 Oktober tahun ini, 233 pekerjanya terbunuh. Bulan lalu, badan tersebut mengatakan bahwa seorang staf UNRWA “ditembak dan dibunuh di atap rumahnya oleh penembak jitu selama operasi militer Israel semalam” di Kamp El Far’a di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Sebelumnya, Parlemen Israel menyetujui UU yang melarang UNRWA bekerja di wilayah Israel. Undang-undang ini tetap disahkan Israel meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat.

    Dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), UU ini disetujui Senin (28/10) waktu setempat. Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung, sedangkan, ada 10 suara menentang.

    Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengecam pemungutan suara tersebut.

    “Sangat keterlaluan bahwa negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya membubarkan badan PBB yang juga merupakan penanggap terbesar dalam operasi kemanusiaan di Gaza,” katanya kepada AFP.

    “Jika ini dilaksanakan, ini akan menjadi bencana, termasuk karena dampak yang mungkin terjadi pada operasi kemanusiaan di Gaza dan di beberapa bagian Tepi Barat,” katanya, seraya menambahkan bahwa badan tersebut adalah penyedia utama “tempat berlindung, makanan, dan perawatan kesehatan primer” di Gaza yang dilanda perang.

    (zap/nvc)

  • 60 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur

    60 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 60 orang tewas dalam serangan Israel di beberapa wilayah Lembah Bekaa Timur. Korban tewas sebagian besar di wilayah Baalbek.

    Dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), jumlah korban jiwa itu mencakup 12 wilayah di Lembah Bekaa yang dikuasai kelompok Hizbullah. Dari 60 orang itu, dua di antaranya anak-anak.

    Akibat serangan ini korban luka sebanyak 58 orang. Saat ini mereka sedang dirawat.

    Dari 60 korban itu, paling banyak korban tewas ada di Al-Alaq, yang berada di sebelah barat Kota Baalbek.

    Data Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah korban tewas akibat serangan Israel secara keseluruhan menjadi lebih dari 1.700 orang. Korban tewas terus berjatuhan sejak Israel perang dengan Hizbullah. Meski begitu, Kemenkes Lebanon mengakui jumlah itu bisa kemungkinan bertambah karena adanya kesenjangan dalam data.

    Gubernur Baalbek Bachir Khodr mengecam apa yang disebutnya sebagai serangan “paling kejam” di wilayah tersebut sejak awal konflik. Diketahui, Baalbek adalah wilayah miskin di Lembah Bekaa yang berbatasan dengan Suriah.

    (zap/whn)

  • Aksi Demo Israel Teriak ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Aksi Demo Israel Teriak ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Netanyahu diteriaki

    Dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024). peringatan atas peristwa itu digelar di Gunung Herzl di Yerusalem, Minggu (27/10) waktu setempat. Netanyahu naik ke podium dan berpidato.

    Di tengah pidato, ada demonstran yang menginterupsi Netanyahu. Sontak, Netanyahu menghentikan pidato di depan kerumunan orang.

    “Anda memalukan!” teriak demonstran.

    Penonton terus berteriak dan menyela pidato Netanyahu selama lebih dari satu menit. Suasana menjadi ribut.

    Salah satu demonstran yang hadir dalam acara itu bahkan berulang kali meneriakkan: “Ayah saya dibunuh.”

    Israel’s Prime Minister Netanyahu speaks during a ceremony marking the Hebrew calendar anniversary of the Hamas attack on October 7 last year. [Gil Cohen-Magen/AFP] Foto: Gil Cohen-Magen/AFP

    Menurut laporan media lokal The Times of Israel, acara peringatan itu awalnya tidak menyertakan pidato dari para anggota keluarga korban tewas dalam serangan Hamas setahun lalu, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah Israel.

    Namun usai keributan yang dipicu sejumlah demonstran terjadi, para anggota keluarga korban akhirnya diperbolehkan menyampaikan pidato mereka dalam acara peringatan itu.

    Keluarga para sandera yang masih ditahan, bersama sejumlah pemimpin negara Barat, telah meminta pemerintah Israel mencapai kesepakatan usai pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza pada akhir September lalu.

    Namun Netanyahu, menurut para pengkritiknya di Israel, dituduh telah menghalangi upaya mediasi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

    (dnu/dnu)

  • Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

    Israel Sahkan UU Larang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA

    Jakarta

    Parlemen Israel menyetujui undang-undang yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di Israel. Undang-undang ini tetap disahkan Israel meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat.

    Dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), undang-undang ini disetujui Senin (28/10) waktu setempat. Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung.

    Sementara itu, ada 10 suara menentang. Undang-undang ini disahkan setelah bertahun-tahun kritik keras Israel terhadap UNRWA, yang semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza menyusul serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

    Larangan terhadap badan PBB tersebut –yang telah menyediakan bantuan penting dan pendampingan di seluruh wilayah Palestina dan pengungsi Palestina di tempat lain selama lebih dari tujuh dekade — akan menjadi pukulan bagi kerja kemanusiaan di Gaza jika diterapkan, menurut para ahli.

    Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengecam pemungutan suara tersebut.

    “Sangat keterlaluan bahwa negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya membubarkan badan PBB yang juga merupakan penanggap terbesar dalam operasi kemanusiaan di Gaza,” katanya kepada AFP.

    “Jika ini dilaksanakan, ini akan menjadi bencana, termasuk karena dampak yang mungkin terjadi pada operasi kemanusiaan di Gaza dan di beberapa bagian Tepi Barat,” katanya, seraya menambahkan bahwa badan tersebut adalah penyedia utama “tempat berlindung, makanan, dan perawatan kesehatan primer” di Gaza yang dilanda perang.

    Washington memperingatkan Israel pada tanggal 15 Oktober bahwa mereka memiliki waktu 30 hari untuk meningkatkan jumlah bantuan yang mencapai Jalur Gaza atau mereka akan mempertimbangkan untuk menahan sebagian bantuan militer.

    (whn/whn)

  • Hizbullah Tembakkan Rentetan Roket ke Pangkalan Militer Israel Dekat Haifa

    Hizbullah Tembakkan Rentetan Roket ke Pangkalan Militer Israel Dekat Haifa

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah mengatakan pihaknya telah menembakkan rentetan roket ke pangkalan militer Israel di dekat kota Haifa. Hizbullah menyebut ini sebagai serangan balasan setelah Israel menghantam Tyre, Lebanon.

    Dilansir AFP, Senin (28/10/2024), Hizbullah menembakkan rentetan roket canggih itu hari ini waktu setempat. Hizbullah menargetkan pangkalan militer Israel. Sementara itu, militer Israel mengatakan sekitar 115 roket ditembakkan Hizbullah ke Israel.

    Seperti diketahui untuk pertama kalinya, Hizbullah mengeluarkan perintah evakuasi paksa pertamanya bagi penduduk Israel utara. Perintah evakuasi itu disampaikan Hizbullah lewat video berdurasi satu menit.

    Dilansir Al-Jazeera, Minggu (27/10), peringatan ini ditujukan untuk 25 permukiman yang terletak di bagian utara Israel, mulai dari 3 km hingga 22 km dari perbatasan dengan Lebanon. Daerah ini merupakan tempat tinggal sekitar 200.000 warga Israel.

    Taktik ini telah digunakan militer Israel di dan sekitar pinggiran selatan Beirut serta bagian lain Lebanon. Sekarang, giliran Hizbullah menggunakan taktik yang sama untuk pertama kalinya untuk memperingatkan tentang serangan mereka.

    Perintah ini merupakan level lain dalam perang antara Israel dan Hizbullah. Hizbullah mengatakan mereka telah melakukan operasi terbesar terhadap militer Israel, dengan 48 operasi dalam jangka waktu 24 jam.

    Selama seminggu terakhir, Hizbullah juga telah melakukan serangkaian serangan roket dan pesawat nirawak ke Israel utara. Hizbullah juga telah meluncurkan sekitar 100 hingga 200 roket dan pesawat nirawak melintasi perbatasan ke Israel utara setiap hari sejak konflik ini meningkat.

    (whn/jbr)

  • Israel Lintas Batas Serang Iran Bikin Irak Mencak-mencak

    Israel Lintas Batas Serang Iran Bikin Irak Mencak-mencak

    Baghdad

    Israel menyerang Teheran, Iran, dengan alasan membalas serangan rudal pada awal Oktober lalu. Serangan Israel itu membuat Irak marah karena jet tempur Israel melintasi wilayah udaranya.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang diklaimnya sebagai target-target militer di Iran. Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran juga mengonfirmasi Israel telah menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Militer Iran menyebut beberapa jet tempur Israel telah menembakkan ‘sejumlah kecil rudal jarak jauh dari jarak yang jauh’, yang ada di dalam wilayah udara Irak yang menjadi area patroli militer Amerika Serikat (AS).

    AS diketahui menempatkan pasukan militer di wilayah Irak, yang merupakan bagian dari koalisi antiterorisme internasional untuk melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS), yang kini telah diusir keluar dari negara tersebut. Baghdad menjalin hubungan dekat dengan Teheran, namun juga memiliki kemitraan strategis dengan Washington.

    Pemerintah Irak sejauh ini berupaya menghindari keterlibatan dalam konflik regional yang semakin meningkat. Meski demikian, sejumlah faksi pro-Iran di Irak telah melancarkan serangan terhadap pangkalan dan posisi pasukan AS di wilayah tersebut dan mengklaim bertanggung jawab atas pengiriman drone ke wilayah Israel.

    Irak Marah ke Israel

    Otoritas Irak pun melontarkan kecaman terhadap Israel atas penggunaan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, negara tetangganya, pada Sabtu (26/10/2024). Baghdad telah melayangkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres atas tindakan Tel Aviv tersebut.

    Juru bicara pemerintah Irak Bassim Alawadi, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), menyebut surat protes itu mengecam ‘pelanggaran terang-terangan oleh entitas Zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak, dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran pada 26 Oktober’.

  • Serangan Israel Tewaskan 5 Orang, Iran Bersumpah Akan Membalas!

    Serangan Israel Tewaskan 5 Orang, Iran Bersumpah Akan Membalas!

    Teheran

    Otoritas Iran bersumpah akan “merespons secara tegas dan efektif” terhadap serangan mematikan Israel terhadap wilayahnya pada Sabtu (26/10). Teheran menyatakan akan menggunakan “semua sarana yang tersedia” untuk merespons serangan Israel yang menewaskan sedikitnya lima orang tersebut.

    Sumpah itu, seperti dilansir AFP, Senin (28/10/2024), disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmael Baghaei dalam konferensi pers di Teheran pada Senin (28/10) waktu setempat.

    “Kami akan menggunakan semua sarana yang tersedia untuk merespons dengan tegas dan efektif terhadap agresi rezim Zionis,” tegas Baghaei.

    “Sifat dari respons kami akan bergantung pada sifat serangannya,” imbuhnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang mereka klaim sebagai target-target militer di Iran. Tel Aviv menyebut serangannya menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara lainnya di Iran.

    Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran mengonfirmasi Israel menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Diklaim juga oleh Teheran bahwa serangan itu berhasil ditangkis oleh pertahanan udaranya yang terintegrasi, meskipun diakui adanya “kerusakan terbatas” di beberapa lokasi.