Category: Detik.com Internasional

  • Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

    Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

    Pyongyang membantah telah mengirimkan pasukannya ke Rusia. Namun Wakil Menlu Korut untuk Urusan Rusia, Kim Jong Gyu, dalam pernyataan via media pemerintah pekan lalu, mengatakan bahwa jika pengerahan pasukan seperti itu dilakukan, maka akan sejalan dengan norma-norma global.

    Korut dan Rusia sama-sama berada di bawah sanksi PBB, dengan Pyongyang karena program senjata nuklirnya dan Moskow karena invasinya ke Ukraina.

    Menhan AS-Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dan Menhan Korsel Kim Yong Hyun, pada Rabu (30/10), kompak menyerukan agar Korut menarik mundur pasukan mereka dari Rusia. Seruan ini disampaikan saat kekhawatiran internasional meluas atas prospek tentara-tentara Korut ikut berperang melawan pasukan Ukraina.

    “Saya menyerukan kepada mereka (Korut-red) untuk menarik pasukan mereka keluar dari Rusia,” ucap Austin saat berbicara di Pentagon, melontarkan seruan serupa dari Menhan Korsel yang berdiri di sebelahnya.

    “Jika tentara Korea Utara bertempur bersama tentara Rusia dalam konflik ini dan menyerang tentara Ukraina, maka tentara Ukraina berhak membela diri. Mereka menjadi pihak yang berperang, dan Anda memiliki alasan untuk meyakini bahwa… mereka akan terbunuh dan terluka akibat pertempuran,” sebutnya.

    Austin menyebut tentara Korut itu dilengkapi dengan seragam dan senjata militer Rusia.

    Dia juga mengatakan bahwa tentara Korut itu diperkirakan akan mulai bertempur melawan pasukan Ukraina pada November mendatang.

    Kim Yong Hyun, yang berbicara melalui penerjemah, menyebut pengerahan pasukan Korut ke Rusia “bisa mengakibatkan peningkatan ancaman keamanan di Semenanjung Korea”.

    Hal itu, menurut Kim Yong Hyun, dikarenakan adanya “kemungkinan besar” bagi Pyongyang untuk meminta transfer teknologi dari Moskow untuk membantu program persenjataannya — termasuk senjata nuklir taktis, rudal balistik antarbenua dan satelit pengintaian — sebagai imbalan atas pengerahan pasukan mereka.

    (nvc/idh)

  • Israel Tewaskan Wakil Komandan Pasukan Elite Hizbullah di Lebanon

    Israel Tewaskan Wakil Komandan Pasukan Elite Hizbullah di Lebanon

    Beirut

    Militer Israel melaporkan serangan udaranya di wilayah Nabatieh, Lebanon bagian selatan, telah menewaskan seorang wakil komandan pasukan elite Hizbullah, Pasukan Radwan. Tel Aviv menuduh wakil komandan yang dibunuhnya itu mengawasi serangan teror di Lebanon bagian selatan, dekat perbatasan Israel.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), militer Israel mengidentifikasi wakil komandan Pasukan Radwan yang tewas dalam serangannya sebagai Mustafa Ahmad Shahadi.

    “Dalam serangan terarah oleh intelijen, Angkatan Udara Israel menyerang dan melenyapkan Mustafa Ahmad Shahadi, wakil komandan Pasukan Radwan Hizbullah, di wilayah Nabatieh,” klaim militer Israel dalam pernyataannya pada Rabu (30/10) waktu setempat.

    Disebutkan oleh militer Tel Aviv bahwa Shahadi sebelumnya menjalankan operasi Pasukan Radwa di wilayah Suriah dan mengawasi “serangan teror di wilayah Lebanon bagian selatan”.

    Belum ada tanggapan langsung dari Hizbullah atau Pasukan Radwan atas klaim militer Israel tersebut.

    Militer Israel sebelumnya menyebut pasukannya menyerang “pusat komando dan kendali serta infrastruktur teroris” Hizbullah di area Baalbek dan Nabatiyeh. Laporan otoritas kesehatan Lebanon menyebut sedikitnya 30 orang tewas akibat rentetan serangan Tel Aviv tersebut.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan Israel di dua area di wilayah Baalbek. Kemudian sedikitnya 11 orang lainnya tewas dan 15 orang mengalami luka-luka dalam serangan Israel lainnya yang menghantam kota Sohmor di Bekaa Valley bagian timur.

  • WNI Thierry Henry Ditangkap di AS gegara Bawa Gepokan Dolar Hitam

    WNI Thierry Henry Ditangkap di AS gegara Bawa Gepokan Dolar Hitam

    Washington DC

    Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) menangkap seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Tuma Thierry Henry terkait dugaan pemalsuan uang. Henry ditangkap karena membawa uang kertas yang sering disebut dolar hitam.

    Dikutip dari situs resmi CBP, Kamis (31/10/2024), petugas CBP menemukan uang kertas ‘penipuan uang hitam’ senilai USD 28.500 di dalam bagasi Thierry Henry di Bandara Internasional Washington Dulles.

    Petugas Kepolisian Metropolitan Washington Airports Authority kemudian menjerat Henry (50) yang merupakan WNI atas tuduhan pemalsuan yang merupakan tindak pidana (VA Code 18.2-171). Kertas penipuan uang hitam itu tampak menyerupai dolar AS dalam segi ukuran dan terkadang terasa sama.

    Tetapi, uang itu akan tampak seperti lembaran kertas berwarna hitam, biru, atau putih jika dicek di bawah sinar hitam atau ultraviolet. Dalam penipuan uang hitam, penjahat sering menggunakan modus mengubah atau mewarnai uang kertas secara kimiawi untuk menghindari deteksi oleh otoritas bea cukai.

    Beda dolar jika terlihat di bawa ultraviolet (dok. Situs resmi CBP)

    Pelaku kerap menipu dengan alasan kebutuhan uang tunai lalu menawarkan untuk menjual uang kertas tersebut dengan harga diskon. Pelaku kerap mencampur uang asli dengan uang hitam untuk meyakinkan korban.

    Henry tiba di bandara Dulles pada Rabu malam dengan pesawat dari Lome, Togo. Selama pemeriksaan bagasi kedua, petugas CBP menemukan dua bundel kertas hitam kosong dan satu bundel kertas putih kosong yang masing-masing dibungkus pita bertuliskan ‘Seratus’. Petugas kemudian menghitung total 285 lembar kertas dalam ketiga bundel itu. Ukuran kertasnya sangat mirip dengan uang kertas AS.

    Petugas CBP memeriksa uang kertas itu di bawah sinar ultraviolet dan melihat kemiripan antara gambar bagian depan dan belakang uang kertas 100 dolar AS. Petugas CBP lalu menyita uang kertas ilegal itu dan menyerahkan uang kertas dan Henry kepada petugas Kepolisian Metropolitan Washington Airports Authority.

    Tumpukan dolar hitam yang dibawa WNI (dok. Situs resmi CBP)

    “Masyarakat harus diingatkan bahwa organisasi kriminal yang tidak bermoral terus menjalankan skema keuangan seperti penipuan uang gelap ini untuk menipu, mencurangi, dan menjadikan warga AS sebagai korban,” kata Direktur Pelabuhan Wilayah CBP untuk Pelabuhan Wilayah Washington, Marc E Calixte.

    “Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan tetap teguh dalam misi kami untuk melindungi warga Amerika dengan mendeteksi dan mencegat pelaku kejahatan yang terlibat dalam skema penipuan keuangan transnasional dan bekerja sama dengan mitra penegak hukum kami untuk membawa mereka ke pengadilan,” sambungnya.

    (haf/dhn)

  • Topan Super Kong-rey Ancam Taiwan, Kantor-Sekolah Diliburkan

    Topan Super Kong-rey Ancam Taiwan, Kantor-Sekolah Diliburkan

    Taipei

    Otoritas Taiwan meliburkan aktivitas perkantoran dan kegiatan belajar-mengajar di sekolah-sekolah pada Kamis (31/10), saat topan super Kong-rey mendekati pulau tersebut. Ribuan orang terpaksa mengungsi ke tempat aman saat menjelang terjangan topan tersebut.

    Topan super Kong-rey, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), merupakan salah satu badai paling kuat yang mengancam Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Gelombang laut setinggi 10 meter dilaporkan menghantam area pesisir di sepanjang pantai timur Taiwan, yang berpenduduk jarak dan diselimuti pegunungan.

    Topan itu diperkirakan mencapai dataran Taiwan dalam hitungan jam. Otoritas Taiwan telah mengevakuasi sekitar 8.600 orang dari rumah-rumah mereka di distrik dan kota yang rawan terdampak topan ini, termasuk Yilan, Hualien, dan Taitung.

    Menurut Otoritas Cuaca Pusat Taiwan dalam informasi terbarunya, topan super Kong-rey membawa angin kencang dengan kecepatan maksimum 184 kilometer per jam, dan kini berada di lokasi berjarak kurang dari 70 kilometer dari wilayah Taitung.

    Kekuatan itu sama dengan topan Gaemi yang menerjang Juli lalu, yang tercatat sebagai topan paling kuat yang menerjang Taiwan dalam delapan tahun terakhir.

    “Dengan mendekatnya topan tersebut, kita harus waspada terhadap angin kencang di dekat pusatnya,” ucap pejabat Otoritas Cuaca Pusat, Chu Mei-Lin, dalam pengarahan kepada wartawan.

    “Dampaknya terhadap seluruh Taiwan akan sangat parah,” ujarnya mengingatkan.

  • Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Diawasi Kim Jong Un

    Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Diawasi Kim Jong Un

    Aktivitas peluncuran rudal terbaru Korut itu sebelumnya dilaporkan oleh dua negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Kepala Staf Gabungan Korsel melaporkan militernya “mendeteksi satu rudal balistik jarak jauh” yang ditembakkan dari area dekat Pyongyang, ibu kota Korut, pada Kamis (31/10) pagi.

    Ditambahkan oleh militer Seoul bahwa rudal Korut itu diluncurkan ke arah Laut Timur dan mengudara sejauh 1.000 kilometer usai ditembakkan pada lintasan yang melambung tinggi.

    Pyongyang biasanya menguji coba rudal jarak jauh dan paling kuat buatannya pada apa yang disebut sebagai lintasan melambung — ditembakkan ke atas — yang menurut mereka bertujuan untuk menghindari rudalnya terbang melintasi negara-negara tetangganya.

    Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan pihaknya memantau persiapan peluncuran itu secara real-time dengan sekutu-sekutunya, Jepang dan Amerika Serikat (AS), dan akan merespons dengan “latihan bersama yang melibatkan aset-aset strategis AS” — yang selalu membuat marah Korut.

    Otoritas Jepang juga melaporkan aktivitas peluncuran Korut, dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Gen Nakatani menyebut rudal yang diluncurkan negara tetangganya itu terdeteksi sebagai rudal “kelas ICBM” yang mampu mengudara lebih lama dibandingkan rudal-rudal lainnya yang pernah diuji coba Pyongyang.

    Menurut otoritas Tokyo, rudal yang diluncurkan Korut itu mengudara selama 86 menit dan mencapai ketinggian hingga 7.000 kilometer.

    “Rudal balistik ini memiliki waktu terbang paling lama sejauh ini, dan kami memperkirakan ketinggian terbangnya adalah yang tertinggi yang pernah kami saksikan,” sebut Nakatani kepada wartawan.

    (nvc/idh)

  • AS Tewaskan 35 Militan ISIS dalam Serangannya di Suriah

    AS Tewaskan 35 Militan ISIS dalam Serangannya di Suriah

    Damaskus

    Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap target-target kelompok radikal Islamic State (ISIS) di wilayah Suriah pada awal pekan ini. Dilaporkan oleh Washington bahwa sedikitnya 35 militan ISIS tewas dalam serangannya tersebut.

    “Pasukan Komando Pusat AS melancarkan serangkaian serangan terhadap sejumlah kamp ISIS yang diketahui di Suriah, pada sore hari tanggal 28 Oktober, yang mengakibatkan 35 anggota ISIS terbunuh,” sebut Komando Pusat AS atau CENTCOM dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024).

    “Serangan itu menargetkan beberapa lokasi ISIS di area gurun Suriah, menargetkan beberapa pemimpin senior ISIS,” imbuh pernyataan tersebut.

    CENTCOM menyebut tidak ada laporan korban jiwa dari kalangan sipil di Suriah. “Tidak ada indikasi korban sipil,” ucap CENTCOM dalam pernyataannya.

    Dalam pernyataannya, militer AS menegaskan pihaknya bersama mitra-mitra di kawasan akan terus melemahkan kemampuan operasional ISIS demi memastikan “kekalahan abadi” kelompok radikal tersebut.

    “Serangan udara akan mengganggu kemampuan ISIS untuk merencanakan, mengatur dan melancarkan serangan-serangan terhadap warga sipil serta sekutu-sekutu dan mitra AS di seluruh kawasan dan sekitarnya,” sebut CENTCOM dalam pernyataannya.

  • Israel Kembali Serang Target Hizbullah di Lebanon, 30 Orang Tewas

    Israel Kembali Serang Target Hizbullah di Lebanon, 30 Orang Tewas

    Beirut

    Militer Israel kembali menyerang sejumlah wilayah Lebanon, dengan dilaporkan sedikitnya 30 orang tewas akibat rentetan serangan tersebut. Tel Aviv mengklaim serangannya menargetkan pusat komando dan infrastruktur kelompok Hizbullah.

    Rentetan ledakan mengguncang kota Baalbek, Lebanon bagian timur, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (31/10/2024), setelah militer Israel merilis peringatan untuk penduduk sipil di area tersebut bahwa pasukannya akan “bertindak tegas terhadap kepentingan Hizbullah di kota dan desa Anda”.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan Israel di dua area di wilayah Baalbek.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut serangannya menghantam “pusat komando dan kendali serta infrastruktur teroris” Hizbullah di area Baalbek dan Nabatiyeh.

    Sebanyak 11 orang lainnya tewas dan 15 orang mengalami luka-luka dalam serangan Israel yang menghantam kota Sohmor di Bekaa Valley bagian timur.

    Sementara itu, kelompok Hizbullah melaporkan pasukannya telah menembakkan roket dan drone ke tiga posisi militer di wilayah Israel bagian utara, termasuk di dekat kota pelabuhan Haifa dan Acre.

    Disebutkan juga oleh Hizbullah bahwa kelompoknya menembakkan roket ke kamp pelatihan militer di tenggara Tel Aviv.

  • Gempa Bumi M 6 Guncang Pantai Barat AS, Tak Ada Peringatan Tsunami

    Gempa Bumi M 6 Guncang Pantai Barat AS, Tak Ada Peringatan Tsunami

    Oregon

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6 mengguncang area Pantai Barat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (30/10) waktu setempat. Tidak ada peringatan tsunami yang dirilis meskipun gempa berpusat di bawah Samudra Pasifik.

    Survei Geologi AS, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), melaporkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6 ini berpusat di garis patahan di bawah Samudra Hindia, atau berjarak sekitar 279 kilometer dari kota Bandon di negara bagian Oregon.

    Sejauh ini tidak ada laporan mengenai kerusakan apa pun akibat gempa ini.

    Permodelan komputer oleh USGS menunjukkan “kemungkinan tidak ada bangunan yang terdampak di area tersebut”.

    Pakar seismologi awalnya memperkirakan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut, yang merupakan pengaturan default untuk gempa dangkal yang sering direvisi seiring tersedianya lebih banyak data.

    Diketahui bahwa terdapat sejumlah garis patahan yang membentang di sepanjang, melewati dan di dekat Pantai Barat AS, yang merupakan bagian dari jaringan lebih besar di sekitar samudra terbesar di dunia yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik.

  • Kami Tak Akan Minta Gencatan Senjata

    Kami Tak Akan Minta Gencatan Senjata

    Jakarta

    Hizbullah mengakui meluncurkan serangan roket ke Israel. Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan roket sebanyak empat kali.

    Dilansir Al Jazeera, Kamis (31/10/2024). Serangan roket itu juga menyerang pemukiman Liman dan Gasher Haziv dan Kota Kiryat Shmona, wilayah yang diduduki Israel. Serangan itu terjadi ketika pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem bersumpah akan terus memerangi Israel sampai mereka ditawarkan persyaratan gencatan senjata.

    “Jika Israel memutuskan untuk menghentikan agresi, kami mengatakan bahwa kami menerimanya, namun sesuai dengan kondisi yang kami anggap sesuai,” kata Qassem dalam pidatonya.

    Namun, Naim menegaskan pihaknya tidak akan meminta gencatan senjata.

    “Kami tidak akan meminta gencatan senjata,” katanya.

    Sebelumnya, Hizbullah meluncurkan serangan roket ke Israel yang menyasar kamp pelatihan militer yang berlokasi di tenggara Tel Aviv.

    Dilansir AFP, Kamis (31/30/2024), Kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan sebuah kamp “untuk melatih unit-unit khusus di tenggara Tel Aviv dengan roket-roket canggih”.

    “Keluarlah dari tanah kami untuk mengurangi kerugian Anda. Jika Anda tetap tinggal, Anda akan membayar lebih dari yang pernah Anda bayarkan dalam hidup Anda,” kata Qassem dalam pidato yang direkam sebelumnya.

    (zap/taa)

  • Kami Tak Akan Minta Gencatan Senjata

    Sesumbar Israel Sebut Pemimpin Baru Hizbullah Tak Akan Lama

    Sesumbar Israel Qassem Tak Lama Pimpin Hizbullah

    Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, sesumbar bahwa Qassem ‘tidak akan lama’. Dia menganggap Qassem hanya sementara.

    “Itu pengangkatan sementara. Tidak akan lama,” tulis Gallant dalam sebuah postingan di media sosial X di samping foto Qassem, yang baru saja diumumkan oleh kelompok Hizbullah sebagai pemimpin mereka.

    Dilansir AFP, dalam postingan berbahasa Ibrani, Gallant juga menulis bahwa ‘hitungan mundur telah dimulai’.

    Gallant, yang mengunjungi komando utara militer Israel pada Selasa (29/10), mengatakan dia memperkirakan persenjataan roket Hizbullah sebagian besar telah hancur oleh serangan Israel. Dia mengklaim kekuatan roket Hizbullah tersisa 20 persen.

    “Saya memperkirakan kapasitas sisa proyektil dan roket (Hizbullah) berada di angka 20 persen, dan tidak lagi terorganisir sedemikian rupa sehingga dapat melepaskan tembakan,” katanya.

    Pada hari Selasa, sekitar 60 proyektil ditembakkan oleh Hizbullah ke Israel hingga pukul 15.00 waktu setempat. Dalam beberapa minggu terakhir, Hizbullah telah menembakkan antara 180 dan 200 roket selama beberapa hari.

    Militer Israel juga telah melakukan serangan udara yang intens terhadap berbagai gedung di Lebanon. Mereka mengklaim gedung yang diserang merupakan fasilitas produksi dan penyimpanan senjata Hizbullah.

    “Hal-hal ini menciptakan realitas yang berbeda di Lebanon dan juga di kawasan itu,” katanya.

    Para analis regional sebelumnya memperkirakan Hizbullah memiliki 150.000 roket sebelum mulai memerangi Israel di perbatasan utaranya pada Oktober tahun lalu. Serangan Hizbullah itu menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel.

    Mereka memiliki sejumlah rudal antipesawat, antitank, dan antikapal serta rudal balistik, yang mampu secara akurat mengenai target jauh di dalam wilayah Israel.

    (haf/haf)