Category: Detik.com Internasional

  • Topan Dahsyat Kong-rey Terjang Taiwan, 2 Orang Tewas-205 Terluka

    Topan Dahsyat Kong-rey Terjang Taiwan, 2 Orang Tewas-205 Terluka

    Taipei

    Topan dahsyat Kong-rey menerjang daratan Taiwan kemarin. Peristiwa itu menyebabkan dua orang tewas.

    Dilansir Associated Press, Jumat (1/11/2024), angin kencang serta hujan deras memicu banjir di sebagian besar pantai timur dan wilayah utara Taiwan. Penerbangan dan layanan kereta api dihentikan di Taiwan dan 8.600 orang mengungsi ke tempat penampungan.

    Topan Kong-rey bertiup dengan kecepatan 184 Km per jam dengan hembusan angin hingga 227 Km per jam saat bergerak di wilayah timur Taitung. Sebagian wilayah Yilan dan Hualien terendam banjir akibat hujan lebat.

    Topan Kong-rey melemah hingga 144 Km per jam pada Kamis (31/10) malam. Administrasi Cuaca Pusat Taiwan menyebut pusat badai bergerak menjauh dari pulau utama.

    Badai tersebut diperkirakan akan bergerak ke timur laut dan akan menghantam pulau-pulau terpencil Taiwan. Pihak berwenang Taiwan melaporkan dua orang tewas dan 205 orang cedera akibat badai tersebut hingga Kamis sore.

    Salah satu korban tewas akibat pohon yang tumbang dan menimpa kendaraan. Kantor Berita Pusat Taiwan melaporkan satu orang lainnya tewas ketika tiang listrik tumbang.

    Para pejabat juga mengatakan bahwa mereka mencoba menghubungi sepasang wisatawan Ceko yang sedang mendaki di Taman Nasional Tarako di Hualien, yang terkenal dengan tebing curam dan jalur pegunungannya. Wisatawan lainnya diimbau untuk tetap tinggal di tempat mereka berada.

    Di lepas pantai utara, sebuah kapal tunda dikirim untuk menarik kapal barang berbendera China yang terombang-ambing dan telah ditinggalkan oleh awaknya di tengah laut yang ganas. Sebelumnya pada Kamis, mata topan tersebut bertiup sekitar 110 Km di sebelah timur Provinsi Batanes, Filipina paling utara.

    Warga di gugusan pulau kecil yang berpenduduk sekitar 19.000 orang itu telah dievakuasi ke tempat penampungan pada hari Rabu.

    (haf/haf)

  • Warganya Dieksekusi Mati, Jerman Bakal Tutup Konsulat Iran

    Warganya Dieksekusi Mati, Jerman Bakal Tutup Konsulat Iran

    New York

    Jerman bakal menutup semua Konsulat Republik Islam Iran di seantero Jerman karena ada warga Jerman yang dieksekusi mati di Iran. Ada tiga konsulat Iran di Jerman.

    “Hubungan diplomatik kami sudah pada titik yang rendah,” kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di New York, dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024).

    Iran sudah menemui perwakilan Jerman di Tehran yang tidak terima ada warganya dieksekusi mati. Jerman akan menutup konsulat-konsulat Iran meski akan tetap membiarkan Kedutaan Besar Iran di Berlin beroperasi seperti biasa. Konsulat Iran di Jerman ada di kota Frankfurt, Hamburg, dan Munich.

    Iran menolak protes Jerman. Menlu Iran, Abbas Araghchi, menulis pada hari Selasa (29/10) di jejaring sosial X bahwa “paspor Jerman tidak memberikan kekebalan hukum kepada siapa pun, apalagi seorang penjahat teroris.”

    Dilansir Associated Press (AP), warga yang dieksekusi mati itu punya dua kewarganegaraan sekaligus, yakni Jerman dan Iran. Warga Jerman-Iran itu adalah narapidana bernama Jamshid Sharmahd. Dia tinggal di Amerika Serikat (AS) dan dicokok aparat Iran di Dubai pada 2020.

    Sharmahd (69) dihukum mati pada Senin (28/10) lalu karena divonis melakukan tindakan terorisme. Sharmahd adalah satu dari beberapa orang pembangkang Iran di luar negeri yang dicokok aparat Iran.

    Iran menuduh Sharmahd, yang tinggal di Glendora, California, merencanakan serangan tahun 2008 terhadap sebuah masjid yang menewaskan 14 orang – termasuk lima wanita dan seorang anak – dan melukai lebih dari 200 lainnya, serta merencanakan serangan lain melalui Majelis Kerajaan Iran yang kurang dikenal dan sayap militan Tondar.

    (dnu/zap)

  • 8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

    8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

    Moskow

    Sebanyak 8 ribu dari 10 ribu tentara Korea Utara sudah sampai di dekat Ukraina. Tentara Kim Jong-Un dikerahkan Rusia untuk menyerang tetangganya itu.

    Dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), informasi kedatangan 8 ribu pasukan Korea Utara ini disampaikan pihak intelijen Amerika Serikat (AS), disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

    “Kami belum melihat pasukan ini dikerahkan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina, tetapi kami memperkirakan itu akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” kata Blinken dalam konferensi pers setelah pembicaraan empat arah dengan menteri luar negeri dan pertahanan Korea Selatan.

    Posisi 8 ribu tentara Pyongyang itu sudah sampai di Kursk, kota di Rusia yang berada di sebelah timur laut Ukraina. Bagi Rusia, ini adalah pertama kalinya sejak satu abad bahwa negara tersebut mengundang tentara asing untuk bertempur.

    Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan bahwa pasukan Korea Utara dipasok dengan seragam buatan Rusia.

    “Jangan salah, jika pasukan Korea Utara ini terlibat dalam operasi tempur atau dukungan tempur terhadap Ukraina, mereka akan menjadikan diri mereka sebagai target militer yang sah,” kata Austin.

    Rusia telah melatih pasukan Korea Utara dalam artileri, pesawat tanpa awak, operasi artileri dasar, dan pembersihan parit. Menurut AS, Rusia bermaksud menempatkan tentara-tentara dari Asia ini sebagai pasukan garis depan.

    (dnu/zap)

  • Dolar Hitam Bikin WNI Thierry Henry Tertahan di Paman Sam

    Dolar Hitam Bikin WNI Thierry Henry Tertahan di Paman Sam

    Jakarta

    Warga negara Indonesia (WNI) bernama Tuma Thierry Henry ditangkap petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat(CBP). Dia diduga memalsukan uang.

    Dikutip dari situs resmi CBP, Kamis (31/10/2024), Henry ditangkap karena membawa uang kertas yang sering disebut dolar hitam. Petugas CBP menemukan uang kertas ‘penipuan uang hitam’ senilai USD 28.500 di dalam bagasi Thierry Henry di Bandara Internasional Washington Dulles.

    “Masyarakat harus diingatkan bahwa organisasi kriminal yang tidak bermoral terus menjalankan skema keuangan seperti penipuan uang gelap ini untuk menipu, mencurangi, dan menjadikan warga AS sebagai korban,” kata Direktur Pelabuhan Wilayah CBP untuk Pelabuhan Wilayah Washington, Marc E Calixte.

    Henry tiba di bandara Dulles pada Rabu malam dengan pesawat dari Lome, Togo. Selama pemeriksaan bagasi kedua, petugas CBP menemukan dua bundel kertas hitam kosong dan satu bundel kertas putih kosong yang masing-masing dibungkus pita bertuliskan ‘Seratus’.

    Petugas kemudian menghitung total 285 lembar kertas dalam ketiga bundel itu. Ukuran kertasnya sangat mirip dengan uang kertas AS. Petugas CBP memeriksa uang kertas itu di bawah sinar ultraviolet dan melihat kemiripan antara gambar bagian depan dan belakang uang kertas 100 dolar AS.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

  • Ancaman AS ke Korut Jika Nekat Bantu Rusia Bisa Masuk Kantong Mayat

    Ancaman AS ke Korut Jika Nekat Bantu Rusia Bisa Masuk Kantong Mayat

    Badan mata-mata Korea Selatan (Korsel) sebelumnya melaporkan bahwa Korut telah mengirimkan ribuan tentaranya, termasuk pasukan khusus elite, ke Rusia. Otoritas AS, pada Senin (28/10) waktu setempat, melaporkan bahwa 10.000 tentara Korut saat ini sedang berlatih di wilayah Rusia.

    Pyongyang membantah telah mengirimkan pasukannya ke Rusia. Namun Wakil Menlu Korut untuk Urusan Rusia, Kim Jong Gyu, dalam pernyataan via media pemerintah pekan lalu, mengatakan bahwa jika pengerahan pasukan seperti itu dilakukan, maka akan sejalan dengan norma-norma global.
    Korut dan Rusia sama-sama berada di bawah sanksi PBB, dengan Pyongyang karena program senjata nuklirnya dan Moskow karena invasinya ke Ukraina.

    Menhan AS-Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dan Menhan Korsel Kim Yong Hyun, pada Rabu (30/10), kompak menyerukan agar Korut menarik mundur pasukan mereka dari Rusia. Seruan ini disampaikan saat kekhawatiran internasional meluas atas prospek tentara-tentara Korut ikut berperang melawan pasukan Ukraina.

    “Saya menyerukan kepada mereka (Korut-red) untuk menarik pasukan mereka keluar dari Rusia,” ucap Austin saat berbicara di Pentagon, melontarkan seruan serupa dari Menhan Korsel yang berdiri di sebelahnya.

    “Jika tentara Korea Utara bertempur bersama tentara Rusia dalam konflik ini dan menyerang tentara Ukraina, maka tentara Ukraina berhak membela diri. Mereka menjadi pihak yang berperang, dan Anda memiliki alasan untuk meyakini bahwa… mereka akan terbunuh dan terluka akibat pertempuran,” sebutnya.

    Austin menyebut tentara Korut itu dilengkapi dengan seragam dan senjata militer Rusia.

    Menyampaikan informasi senada, Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya menyebut pasukan Korut mengenakan seragam militer Rusia dan berbaur dengan unit etnis minoritas untuk menyembunyikan mereka.

    Kim Yong Hyun, yang berbicara melalui penerjemah, menyebut pengerahan pasukan Korut ke Rusia “bisa mengakibatkan peningkatan ancaman keamanan di Semenanjung Korea”.

    Hal itu, menurut Kim Yong Hyun, dikarenakan adanya “kemungkinan besar” bagi Pyongyang untuk meminta transfer teknologi dari Moskow untuk membantu program persenjataannya — termasuk senjata nuklir taktis, rudal balistik antarbenua dan satelit pengintaian — sebagai imbalan atas pengerahan pasukan mereka.

    (whn/isa)

  • Mantan Perdana Menteri Malaysia Hadapi 25 Dakwaan Baru

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Hadapi 25 Dakwaan Baru

    Dunia Hari Ini kembali dengan perkembangan terbaru selama 24 jam terakhir.

    Edisi Kamis, 31 Oktober 2024 kami mulai dengan berita dari Malaysia.

    Dakwaan baru terhadap mantan perdana menteri Malaysia

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menghadapi 25 dakwaan baru atas skandal bernilai miliaran dolar di lembaga negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

    Jaksa menetapkan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan 21 dakwaan pencucian uang karena ia diduga menerima 2,3 miliar ringgit ($797 juta) dari 1MDB, tapi Najib mengaku tidak bersalah.

    Jika terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda hingga lima kali lipat jumlah uang dalam pelanggaran tersebut.

    Pria berusia 71 tahun itu dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada tahun 2022 setelah dinyatakan bersalah melakukan korupsi dalam kasus terpisah yang terkait dengan 1MDB.

    Kamala Harris menghindari reaksi komentar Biden

    Kamala Harris buka suara soal komentar dari Joe Biden tentang pendukung Donald Trump.

    Selasa lalu, Biden mengecam lelucon yang dibuat oleh seorang komedian di rapat umum Trump, di mana ia menggambarkan pendukung mantan presiden itu sebagai “sampah”.

    “Dia mengklarifikasi komentarnya,” kata Harris kemarin.

    “Namun, izinkan saya menegaskan: saya sangat tidak setuju dengan kritik apa pun terhadap seseorang berdasarkan siapa yang mereka pilih.”

    Gedung Putih berpendapat komentar Biden merujuk pada “retorika kebencian” dan bukan soal pendukungnya.

    Hari berkabung di Spanyol

    Pemerintah Spanyol mengumumkan akan mengadakan tiga hari berkabung untuk mengenang korban bencana banjir terburuk yang melanda Spanyol selama hampir tiga dekade.

    Setidaknya 95 orang tewas dalam banjir bandang yang melanda sebagian wilayah tenggara Spanyol akibat hujan deras.

    Layanan darurat di wilayah timur Valencia kemarin merevisi jumlah korban tewas sementara menjadi 92.

    Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena daerah lain belum melaporkan korban dan upaya pencarian masih terus dilakukan di daerah-daerah yang aksesnya sulit.

    Wakil kepala unit pasukan khusus Hizbullah diduga dibunuh

    Tentara Israel mengatakan membunuh wakil kepala unit pasukan khusus Hizbullah selama serangan “yang diarahkan oleh intelijen” di Lebanon.

    Dalam sebuah unggahan di X, juru bicara militer Israel mengatakan Mustafa Ahmad Shadadi sudah terbunuh.

    Diketahui ia adalah orang kedua dalam komando Pasukan Radwan Hizbullah yang bertanggung jawab atas operasi di Suriah dan mengawasi serangan teror di Lebanon selatan.

    Pengumuman ini muncul saat tentara Israel mengeluarkan peringatan kepada penduduk di wilayah Nabatieh di Lebanon selatan untuk mengungsi dari rumah mereka.

  • Pasangan Suami-Istri di Israel Ditangkap Atas Tuduhan Jadi Mata-mata Iran

    Pasangan Suami-Istri di Israel Ditangkap Atas Tuduhan Jadi Mata-mata Iran

    Tel Aviv

    Kepolisian Israel menangkap dua warganya, yang merupakan pasangan suami-istri, atas tuduhan menjadi mata-mata Iran. Penangkapan ini dilakukan seminggu setelah dua kelompok yang diduga bekerja untuk intelijen Teheran ditahan otoritas Tel Aviv.

    “Penggagalan upaya-upaya Iran untuk merekrut warga Israel terus berlanjut,” demikian pernyataan gabungan Kepolisian Israel dan badan keamanan dalam negeri, Shin Bet, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024).

    Pasangan Israel yang berasal dari kota Lod itu, menurut Kepolisian Israel, diduga terlibat dalam aktivitas pengumpulan informasi intelijen mengenai “infrastruktur nasional, lokasi keamanan dan melacak seorang akademisi perempuan”.

    “Rafael dan Lala Goliev… warga Lod, ditangkap setelah mereka menjalankan tugas-tugas atas nama sel Israel yang merekrut warga Israel dari negara-negara Kaukasus di Israel,” sebut Kepolisian Israel dan Shin Bet dalam pernyataan mereka.

    Kepolisian Israel menyebut pasangan itu diduga direkrut oleh seorang warga negara Azerbaijan bernama Elshan Agayev, yang disebut bertindak atas nama para pejabat Iran. Tidak diketahui secara jelas apakah Agayev berbasis di Israel.

    Tuduhan Kepolisian Israel menyebut pasangan Goliev itu melakukan pengintaian terhadap situs-situs sensitif Israel, termasuk markas besar agen mata-mata Mossad dan mengumpulkan informasi intelijen dari seorang akademisi yang bekerja di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv.

    Pengumuman penangkapan dua warga Israel ini disampaikan kurang dari sepekan setelah dinas keamanan Israel mengungkapkan pihaknya menemukan dua orang yang diduga anggota jaringan mata-mata asing.

  • Pemimpin Baru Hizbullah Serukan Pasukan Israel Tinggalkan Lebanon

    Pemimpin Baru Hizbullah Serukan Pasukan Israel Tinggalkan Lebanon

    Beirut

    Pemimpin baru kelompok Hizbullah, Naim Qassem, menyerukan pasukan Israel untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon saat pertempuran kedua pihak terus berlanjut. Qassem menegaskan para petempur Hizbullah siap dan sanggup untuk bertempur selama berbulan-bulan.

    Qassem, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), memperingatkan Israel bahwa mereka akan menanggung konsekuensi besar jika pasukannya tetap berada di dalam wilayah Lebanon.

    “Keluar dari tanah kami untuk mengurangi kerugian Anda. Jika Anda tetap tinggal, maka Anda akan membayar harga lebih dari yang pernah Anda bayarkan seumur hidup Anda,” tegas Qassem dalam pidatonya yang direkam lebih awal dan dirilis pada Rabu (30/10).

    Lebih lanjut, dia menyatakan Hizbullah dapat menjalani pertempuran jangka panjang “selama berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan”.

    Pidato ini merupakan yang pertama disampaikan Qassem setelah Hizbullah, pada Selasa (29/10), mengumumkan dirinya sebagai pemimpin baru yang menggantikan mendiang Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September lalu.

    Dalam pidatonya, Qassem mengatakan dirinya akan tetap berpegang pada strategi perang yang ditetapkan pendahulunya, mendiang Nasrallah. Dia berjanji untuk melanjutkan “rencana perang yang dia (Nasrallah-red) kembangkan bersama para pemimpin” Hizbullah.

    Ditegaskan juga oleh Qassem dalam pidatonya bahwa Hizbullah, yang didukung Iran ini, bertempur melawan militer Israel untuk mempertahankan wilayah Lebanon, bukan karena pengaruh asing.

  • Kim Jong Un Hadapi Ancaman Pembunuhan, Korut Tingkatkan Keamanan

    Kim Jong Un Hadapi Ancaman Pembunuhan, Korut Tingkatkan Keamanan

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) telah meningkatkan keamanan bagi pemimpin mereka, Kim Jong Un, yang memiliki kekhawatiran akan adanya upaya pembunuhan terhadap dirinya. Beberapa waktu terakhir, pengamanan di sekitar Kim Jong Un disebut mengalami peningkatan.

    Informasi soal peningkatan keamanan untuk Kim Jong Un itu, seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, dan NK News, Kamis (31/10/2024), diungkapkan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) atau NIS ketika menyampaikan hasil assessment mereka dalam sesi audit parlemen.

    Sesi audit parlemen itu digelar secara tertutup. Namun dua anggota parlemen Korsel di antaranya, yakni Lee Seong Kweun dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan Park Sun Won dari Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama, mengungkapkan hasil penilaian NIS itu kepada publik.

    Dituturkan kedua anggota parlemen itu bahwa otoritas Korut telah menaikkan level pengamanan di sekitar Kim Jong Un karena kemungkinan upaya pembunuhan terhadapnya.

    Pyongyang, menurut kedua anggota parlemen Korsel itu, kini mengoperasikan kendaraan yang mengganggu komunikasi dan melakukan upaya untuk menggunakan peralatan pendeteksi drone.

    Disebutkan oleh NIS kepada para parlemen Korsel bahwa meskipun ada kekhawatiran keamanan, Kim Jong Un telah melakukan 110 kali penampilan publik sepanjang tahun ini, yang tercatat lebih banyak atau naik sekitar 60 persen dibandingkan tahun lalu.

    Menganalisis informasi tersebut, peneliti senior pada Institut Korea untuk Unifikasi Nasional (KINU), Hong Min, mengatakan kepada NK News bahwa kehadiran drone Korsel di area Pyongyang pada bulan ini mungkin telah memperburuk kekhawatiran Kim Jong Un mengenai keamanan pribadinya.

  • UNIFIL Dihantam 30 Serangan dalam Sebulan, Sebagian Besar dari Israel

    UNIFIL Dihantam 30 Serangan dalam Sebulan, Sebagian Besar dari Israel

    Beirut

    Misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon mengungkapkan bahwa pasukan mereka diserang lebih dari 30 kali dalam sebulan terakhir. Sebagian besar serangan itu didalangi oleh militer Israel, yang sedang bertempur melawan Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), menyebut serangan-serangan itu mengakibatkan kerusakan properti atau cedera pada pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di wilayah Lebanon bagian selatan.

    UNIFIL telah dikerahkan di Lebanon sejak invasi Israel ke negara tersebut tahun 1978 silam. Baru-baru ini, UNIFIL terseret ke garis depan pertempuran baru antara militer Israel dan kelompok Hizbullah, dengan Tel Aviv berulang kali menyerukan pasukan penjaga perdamaian PBB itu meninggalkan posisi mereka.

    “Dari 30 insiden sepanjang bulan ini, sekitar 20 insiden di antaranya dapat kami kaitan dengan tembakan atau aksi IDF (Angkatan Bersenjata Israel), dengan tujuh insiden di antaranya jelas-jelas disengaja,” sebut juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, dalam konferensi pers via video pada Rabu (30/10).

    “Yang sangat memprihatinkan adalah insiden di mana pasukan penjaga perdamaian yang melaksanakan tugas pemantauan mereka, serta kamera-kamera, penerangan dan seluruh menara pengawas kami, telah secara sengaja ditargetkan oleh IDF,” tutur Tenenti.

    Sekitar selusin insiden lainnya, sebut Tenenti, tidak bisa ditentukan asal atau sumber serangannya.

    “Yang jelas, tindakan IDF dan Hizbullah membahayakan pasukan penjaga perdamaian,” tegas Tenenti dalam pernyataannya.