Category: Detik.com Internasional

  • Kamala Harris vs Trump di Pilpres AS Kian Panas

    Kamala Harris vs Trump di Pilpres AS Kian Panas

  • Turki-Puluhan Negara Serukan Embargo Senjata, Israel Geram!

    Turki-Puluhan Negara Serukan Embargo Senjata, Israel Geram!

    New York

    Pemerintah Turki menyerahkan surat yang ditandatangani oleh 52 negara, kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang isinya menyerukan penghentian pengiriman senjata ke Israel terkait perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza. Tel Aviv memberikan reaksi keras atas hal tersebut.

    Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon, seperti dilansir AFP, Selasa (5/11/2024), menyebut Turki “bermaksud jahat”.

    “Apa lagi yang bisa diharapkan dari sebuah negara yang tindakannya didorong oleh niat jahat dalam upaya menciptakan konflik dengan dukungan negara-negara ‘Poros Kejahatan’,” sebut Danon menggunakan istilah yang merendahkan untuk menggambarkan negara-negara Arab yang menandatangani surat tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pada Minggu (3/11) bahwa pihaknya telah menyerahkan surat tersebut ke PBB, dengan negara-negara yang menandatanganinya termasuk negara-negara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

    “Surat ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa PBB dipimpin oleh sejumlah negara jahat dan bukan oleh negara-negara liberal yang mendukung nilai-nilai keadilan dan moralitas,” sebut Danon dalam kritikannya.

    Israel menghadapi kritikan internasional atas perang yang terus dilancarkan di Jalur Gaza, sejak kelompok Hamas mendalangi serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel.

    Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 43.374 orang tewas, sebagian besar warga sipil, akibat rentetan serangan Israel. PBB menganggap data otoritas Gaza itu kredibel.

    Lihat Video: Pemerintah Turki Tetapkan 131 Tersangka Runtuhnya Bangunan Saat Gempa

    Surat yang diserahkan oleh Ankara kepada PBB itu, menurut laporan AFP, menyebut “jumlah korban sipil yang ‘mengejutkan’ itu ‘tidak masuk akal dan tidak bisa ditoleransi’.

    “Oleh karena itu, kami membuat seruan kolektif agar diambil langkah-langkah segera untuk menghentikan penyediaan atau pengiriman senjata, amunisi dan peralatan terkait kepada Israel, kekuatan pendudukan, dalam semua kasus di mana terdapat alasan yang masuk akal untuk mencurigai bahwa senjata itu mungkin digunakan di Wilayah Pendudukan Palestina,” demikian seperti disebutkan dalam surat tersebut.

    Ditambahkan juga dalam surat itu bahwa Dewan Keamanan PBB harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan kepatuhan terhadap resolusi-resolusinya “yang secara terang-terangan telah dilanggar”.

    Dewan Keamanan PBB, pada Maret lalu, menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, namun kesulitan menyatukan suara karena hak veto yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel. Saat ditanya soal surat yang diserahkan Turki itu, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya belum melihatnya.

    Lihat Video: Pemerintah Turki Tetapkan 131 Tersangka Runtuhnya Bangunan Saat Gempa

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Berebut Posisi Potus

    Berebut Posisi Potus

    Berebut Posisi Potus

  • AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Iran Bilang Gini

    AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Iran Bilang Gini

    Jakarta

    Pemerintah Iran mengkritik langkah Amerika Serikat mengerahkan pesawat pengebom B-52 ke Timur Tengah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyebutnya sebagai “kehadiran yang mendestabilisasi” wilayah tersebut.

    “Kami selalu percaya bahwa kehadiran Amerika di wilayah tersebut adalah kehadiran yang mendestabilisasi,” kata Baghaei dalam konferensi pers sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pengerahan pesawat pengebom B-52 tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Selasa (5/11/2024), dia menambahkan bahwa hal itu “tidak akan menghalangi tekad [Iran] untuk mempertahankan diri.”

    Sebelumnya, militer AS mengumumkan pada hari Sabtu lalu tentang pengerahan pesawat pengebom B-52 ke Timur Tengah. Ini dilakukan sebagai peringatan bagi Iran yang telah bersumpah untuk membalas serangan Israel di lokasi-lokasi militernya pada tanggal 26 Oktober.

    “Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami,” kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan.

    Sumber daya tambahan tersebut dikirimkan setelah pengerahan aset pertahanan AS sebelumnya ke Timur Tengah untuk mendukung Israel, termasuk sistem pertahanan rudal THAAD yang dikerahkan ke negara itu akhir bulan lalu, yang dioperasikan oleh pasukan Amerika di darat.

    Serangan Israel ke Iran pada 26 Oktober lalu merupakan balasan atas serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang merupakan balasan atas terbunuhnya para pemimpin kelompok militan yang didukung Iran dan seorang komandan Korps Garda Revolusi Islam.

    Setidaknya empat tentara Iran tewas dalam serangan yang juga menyebabkan “kerusakan terbatas” pada beberapa sistem radar tersebut. Media Iran juga melaporkan bahwa seorang warga sipil tewas.

    Baghei mengatakan bahwa pembalasan Iran terhadap Israel akan “pasti dan tegas.”

    Ia menambahkan bahwa Iran mendukung “semua inisiatif dan upaya” untuk mendorong gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, di mana Israel sedang berperang dengan kelompok bersenjata Hamas dan Hizbullah yang didukung Iran.

    Israel mengatakan serangannya pada 26 Oktober lalu menargetkan kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran. Namun, Teheran mengatakan produksi rudalnya tetap utuh.

    Pada hari Senin (4/11), Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Iran memiliki rudal sehingga Israel “tidak akan berani menyerang kami.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Diundang Xi Jinping, Prabowo Akan ke China 8-10 November

    Diundang Xi Jinping, Prabowo Akan ke China 8-10 November

    Jakarta

    Presiden Indonesia Prabowo Subianto akan mengunjungi China pekan ini. Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri China pada hari Selasa (5/11). Ini akan menjadi lawatan luar negeri pertama bagi Prabowo setelah dilantik menjadi presiden Indonesia.

    “Atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China dari tanggal 8 hingga 10 November,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Selasa (5/11/2024).

    Mantan jenderal berusia 73 tahun itu dilantik menjadi presiden RI pada 20 Oktober lalu. Dia berjanji untuk tetap berpegang pada kebijakan luar negeri Indonesia yang secara tradisional tidak berpihak, sambil membuat negara terpadat keempat di dunia itu lebih aktif di luar negeri.

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan bahwa pada kunjungan luar negeri pertamanya sejak berkuasa, selain China, Prabowo juga akan melakukan perjalanan ke Peru dan Brasil untuk menghadiri KTT APEC dan G20.

    Prabowo juga dikabarkan akan pergi ke Amerika Serikat dan Inggris.

    Setelah kemenangannya dalam pemilihan umum pada bulan Februari lalu, Prabowo menggunakan masa transisi delapan bulannya untuk mengunjungi lebih dari selusin negara, termasuk China.

    Lihat Video: Momen Pertemuan Putin dan Xi Jinping di KTT BRICS

    (ita/ita)

  • Bayi Kuda Nil Moo Deng Prediksi Trump Akan Menangi Pilpres AS

    Bayi Kuda Nil Moo Deng Prediksi Trump Akan Menangi Pilpres AS

    Bangkok

    Moo Deng, bayi kuda nil menggemaskan di Thailand yang menjadi sensasi global hingga di Amerika Serikat (AS), memberikan prediksinya untuk pemilihan presiden (pilpres) yang akan berlangsung pada 5 November waktu AS. Moo Deng memprediksi mantan Presiden Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih.

    Moo Deng beberapa waktu terakhir menghebohkan internet dengan tingkah lakunya yang menggemaskan di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow, dan dengan cepat menjadi bahan meme di media sosial dan menginspirasi banyak produk untuk dijual.

    Kini, seperti dilansir AFP, Selasa (5/11/2024), Moo Deng kembali menjadi sorotan dengan berusaha memprediksi pemenang pilpres AS.

    Dalam prediksinya, Moo Deng yang baru berusia empat bulan ini meramalkan kemenangan kembali bagi Partai Republik dengan Trump sebagai capresnya atas Wakil Presiden Kamala Harris yang merupakan capres Partai Demokrat.

    Ketika ditawari dua piring berisi buah-buahan yang diukir, yang masing-masing dihiasi dengan nama masing-masing capres dalam bahasa Thai, Moo Deng memilih nama Trump. Video yang menunjukkan momen ini dirilis secara online oleh pihak kebun binatang.

    Moo Deng tidak hanya populer di negara-negara Asia saja, tapi juga menarik perhatian publik AS. Bahkan salah satu sketsa komedi dalam acara ternama AS “Saturday Night Live” sempat menampilkan Moo Deng yang diperankan oleh komedian Bowen Yang.

    Moo Deng juga “mengalahkan” Trump dan Harris dalam jajak pendapat presiden tidak resmi yang digelar oleh acara AS “The Tonight Show”, di mana bayi kuda nil itu mendapatkan 93 persen suara dukungan.

    Meskipun kemampuan kuda nil dalam meramal atau memprediksi sesuatu sebagian besar belum teruji, namun hewan-hewan lainnya telah mencapai ketenaran global dalam memprediksi peristiwa-peristiwa dunia, terutama Paul Si Gurita yang legendaris.

    Paul Si Gurita menjadi terkenal secara global dengan memprediksi secara tepat delapan pertandingan Piala Dunia tahun 2010 dari dalam akuariumnya di Jerman.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 600 Polisi Inggris Ramai-ramai Dipecat karena Pelanggaran

    600 Polisi Inggris Ramai-ramai Dipecat karena Pelanggaran

    London

    Nyaris 600 polisi di Inggris dan Wales dipecat sepanjang tahun ini terhitung hingga Maret 2024. Pemecatan itu dilakukan saat para kepala kepolisian setempat berjuang untuk memulihkan kepercayaan publik setelah rentetan skandal mencuat.

    Angka pemecatan itu, seperti dilansir AFP, Selasa (5/11/2024), tercatat meningkat 50 persen jika dibandingkan 394 polisi yang dipecat pada tahun sebelumnya.

    Dari 600 polisi yang dipecat itu, sebanyak 75 polisi di antaranya dipecat dari satuan Kepolisian Inggris karena melakukan tindak kejahatan dan pelanggaran seksual.

    Menurut angka yang dikumpulkan oleh sebuah badan publik independen College of Policing, sekitar 18 polisi lainnya dipecat karena kedapatan memiliki gambar anak-anak yang tidak senonoh.

    Reputasi kepolisian di Inggris telah terpuruk sejak penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan seorang wanita bernama Sarah Everard, yang merupakan pejabat eksekutif pemasaran, oleh seorang polisi yang masih aktif bertugas pada satuan Kepolisian Metropolitan London. Polisi itu telah dihukum penjara seumur hidup.

    Dalam kasus mengejutkan lainnya, seorang dari polisi dari unit yang sama, tahun lalu, mendapatkan 36 hukuman penjara seumur hidup atas 71 tindak pelanggaran seksual yang “mengerikan”, termasuk pemerkosaan terhadap 12 wanita.

    Alasan paling umum untuk pemecatan para polisi Inggris itu, dengan 125 kasus, adalah ketidakjujuran. Sementara sebanyak 71 polisi lainnya dipaksa keluar dari kepolisian karena perilaku diskriminatif.

    Lihat Video: Inggris Bakal Larang Penggunaan Vape Sekali Pakai Mulai 2025

    Asisten Kepala Kepolisian Tom Harding dari College of Policing mengatakan “sangat mengecewakan melihat perilaku sejumlah polisi jauh di bawah standar yang kami tetapkan… dan yang diharapkan oleh masyarakat”.

    Namun dia menyebut jumlah personel yang dipecat juga merupakan indikasi adanya “prosedur yang efektif dan kuat untuk mengidentifikasi dan menangani para personel ini dengan cepat”.

    “Perilaku mereka mencoreng kepolisian dan mengikis kepercayaan publik,” sebutnya.

    Pada Januari 2023, Kepolisian Metropolitan London mengungkapkan bahwa 1.071 polisi dari 34.000 personel telah diselidiki atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan.

    Inggris dan Wales memiliki angkatan kerja polisi lebih dari 147.000 personel yang tersebar di sebanyak 43 angkatan.

    Lihat Video: Inggris Bakal Larang Penggunaan Vape Sekali Pakai Mulai 2025

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Khawatir Pemilu Rusuh, Negara-negara Bagian AS Tingkatkan Keamanan

    Khawatir Pemilu Rusuh, Negara-negara Bagian AS Tingkatkan Keamanan

    Washington DC

    Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) meningkatkan keamanan dan mengambil langkah pencegahan di tengah kekhawatiran terulangnya kerusuhan mengerikan awal tahun 2021, saat mantan Presiden Donald Trump kalah dari Presiden Joe Biden.

    Otoritas negara bagian Nevada yang menjadi lokasi kota Las Vegas, seperti dilansir Reuters, Selasa (5/11/2024), memasang pagar keamanan yang mengelilingi salah satu gedung yang menjadi lokasi otoritas setempat melakukan penghitungan suara nantinya setelah pemungutan suara digelar pada 5 November.

    Di negara bagian Arizona, seorang sheriff setempat mempersiapkan para deputi dan anggotanya dalam kondisi siaga tinggi untuk mewaspadai potensi aksi kekerasan. Mereka bahkan mengerahkan sejumlah drone dan penembak jitu sebagai langkah antisipasi.

    Tidak hanya itu, gubernur di sebanyak tiga negara bagian AS bahkan menyerukan pasukan Garda Nasional untuk membantu menjaga ketertiban dan perdamaian di wilayah mereka saat pemilu berlangsung.

    Ketegangan tengah menyelimuti AS saat Wakil Presiden Kamala Harris dan Trump bertarung sengit untuk memperebutkan suara rakyat demi menjabat di Gedung Putih sebagai Presiden AS selanjutnya, menggantikan Biden.

    Kekhawatiran mengenai potensi kekerasan politik telah mendorong para pejabat AS untuk mengambil berbagai langkah demi meningkatkan keamanan selama dan setelah Hari Pemilu.

    Langkah peningkatan keamanan banyak dilakukan oleh otoritas negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam menentukan pemenang pilpres AS. Salah satunya Nevada, yang diwarnai unjuk rasa para pendukung Trump usai kekalahan dalam pilpres 2020 lalu.

    Tahun ini, pagar keamanan dipasang mengelilingi area-area yang sebelumnya menjadi lokasi unjuk rasa, termasuk pusat tabulasi suara di Las Vegas.

    Gubernur Nevada Joe Lombardo mengatakan pekan lalu bahwa dirinya telah mengaktifkan “kontingen terbatas”, yang terdiri atas 60 personel Garda Nasional AS untuk memastikan respons tepat waktu terhadap setiap tantangan yang mungkin muncul.

    Lihat Video: Momen Kamala Harris Door to Door Sehari Jelang Pilpres AS

    Di Arizona, pagar keamanan serupa juga dipasang di sekitar pusat tabulasi suara di Maricopa County yang ada di pusat kota Phoenix, yang pada tahun 2020 lalu menjadi titik awal berkobarnya teori konspirasi pemilu dicurangi dan ancaman terhadap para pejabat pemilu.

    Sheriff setempat, Russ Skinner, mengatakan departemennya akan berada dalam kondisi “siaga tinggi” terhadap ancaman dan kekerasan. Dia juga menyatakan telah menginstruksikan para deputinya untuk siap bertugas. “Kami akan memiliki banyak sumber daya di luar sana, banyak staf, banyak peralatan,” ucapnya.

    Dia juga mengatakan bahwa para deputi sheriff akan menggunakan drone untuk memantau aktivitas di sekitar tempat pemungutan suara dan para penembak jitu serta pasukan tambahan bersiaga jika kekerasan terjadi.

    Ditambahkan Skinner bahwa “polarisasi” menjadi lebih intens pada hari-hari setelah pemilu sehingga aparat penegak hukum akan tetap waspada.

    Peningkatan keamanan juga dilakukan di negara bagian Michigan, yang juga negara bagian yang menjadi medan pertempuran para capres AS. Empat tahun lalu, para pendukung Trump menyerbu gedung konvensi di pusat kota Detroit dan menggedor-gedor jendela gedung saat penghitungan suara memasuki hari kedua.

    Tahun ini, rak sepeda berwarna kuning telah dipasang di kedua sisi jalan raya agar orang-orang tidak bisa mendekati gedung. Kemudian para pengunjung gedung juga harus melewati detektor logam, dengan sekitar 15 polisi terus berpatroli di aula besar tersebut.

    Daniel Baxter selaku chief operating officer untuk pemungutan suara absentee dan proyek khusus di Detroit, mengatakan personel kepolisian juga disiagakan di atap gedung dan mengelilingi gedung.

    Langkah-langkah serupa juga terlihat di negara bagian Oregon dan Washington yang mengumumkan telah mengaktifkan Garda Nasional mereka. Sementara itu, di ibu kota Washington DC, beberapa jendela etalase pertokoan dan bangunan lainnya telah dilapisi kayu sebagai antisipasi.

    Profesor sosiologi di Universitas Chapman di California, Peter Simi, yang meneliti ancaman terhadap pejabat publik, menyebut skenario terburuknya adalah Trump kalah dari Harris dan tidak mau mengakui kekalahannya.

    Menurut Simi, bukannya mengulangi insiden penyerbuan Gedung Capitol tahun 2021 oleh para pendukung Trump, konflik yang mungkin terjadi saat ini bisa berupa “peristiwa yang terbesar di berbagai lokasi”, yang akan lebih sulit ditangani para penegak hukum AS.

    Lihat Video: Momen Kamala Harris Door to Door Sehari Jelang Pilpres AS

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Lontarkan Klaim Kecurangan Jelang Pilpres AS

    Trump Lontarkan Klaim Kecurangan Jelang Pilpres AS

    Pittsburgh

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi melontarkan klaim adanya kecurangan menjelang pilpres 5 November. Trump menyebut Partai Demokrat, rival utama Partai Republik yang menaunginya, sebagai “mesin jahat” dan mengklaim negara-negara bagian AS sebagai “agen pemerintah federal”.

    Klaim-klaim itu disampaikan Trump tanpa memberikan bukti yang kuat, sama seperti sebelumnya.

    “Meskipun ini adalah pesta yang besar, kuat, dan kejam. Tidak, ini adalah mesin yang jahat. Maksud saya, mereka bisa menggunakan semua gagasan buruk dan memenangkan pemilu. Itu seperti, hanya ada satu acara agar Anda bisa melakukan itu,” ucap Trump saat berbicara di hadapan pendukungnya di Pittsburgh.

    “Satu cara, hanya ada satu cara. Kita harus menang dengan cara lama dan kemudian memperbaikinya,” cetusnya seperti dilansir CNN, Selasa (5/10/2024).

    “Tapi kita harus memperbaikinya. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Dan perlu diingat, negara bagian pada dasarnya adalah agen, jika saya bisa menggunakan istilah tersebut, tapi negara bagian adalah agen pemerintah federal,” tuding Trump.

    “Bisa dikatakan, negara bagianlah yang melakukan pengumpulan, dan mereka harus menerima perintah dari pemerintah federal. Dan bagaimana mereka bisa melakukan ini padahal mereka mengatakan itu akan memakan waktu berhari-hari,” sebutnya.

    Trump yang beberapa waktu terakhir selalu melontarkan kebohongan soal hasil pilpres 2020 ketika dirinya kalah dari Presiden AS Joe Biden, mengatakan bahwa: “Itu hal terburuk yang pernah terjadi di negara ini”.

    “Mereka sangat ini membuat kesepakatan dan kemudian kita mendapatkan pemilu yang buruk, hal yang sangat menjijikkan dan paling buruk yang pernah terjadi di negara ini adalah pemilu itu,” ujarnya.

    Dalam pernyataannya, Trump menyebut persaingan dirinya melawan capres Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, sebenarnya “tidak benar-benar ketat” meskipun jajak pendapat terbaru menunjukkan keduanya bersaing ketat secara nasional.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Jelang Pilpres AS, Kamala-Trump Bersaing Ketat di Polling Terbaru

    Jelang Pilpres AS, Kamala-Trump Bersaing Ketat di Polling Terbaru

    Washington DC

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump masih bersaing ketat dalam polling terbaru, yang dirilis pada Senin (4/11) malam waktu AS, atau sehari sebelum pemilihan presiden (pilpres) digelar pada 5 November.

    Jajak pendapat nasional Ipsos, seperti dilansir ABC News, Selasa (5/11/2024), menunjukkan Harris secara efektif sama kuat dengan Trump dalam meraih dukungan para pemilih AS.

    Jika pemilu digelar pada Senin (4/11), menurut jajak pendapat Ipsos, maka separuh dari total pemilih AS mengatakan mereka akan memilih Harris. Sedangkan 48 persen pemilih lainnya mengakui akan memilih Trump.

    Ketika warga dewasa AS ditanya soal capres mana yang memiliki rencana, kebijakan atau pendekatan yang lebih baik terhadap isu-isu seperti layanan kesehatan dan ekstremisme politik, Harris mendapatkan suara dukungan lebih baik dibanding Trump.

    Namun Trump mengungguli Harris untuk isu-isu seperti ekonomi, imigrasi dan perang atau urusan luar negeri.

    Jajak pendapat Ipsos itu digelar pada 1-3 November dengan margin of error mencapai kurang lebih 3,4 poin persentase untuk para calon pemilih dan kurang lebih 3 poin presentasi untuk warga dewasa AS.

    Pemungutan suara untuk pemilu AS, termasuk pilpres, akan dimulai pada Selasa (5/11) pagi waktu setempat. Sejauh ini, menurut Reuters, sekitar 82 juta pemilih di antaranya telah menggunakan hak suaranya dalam pemilihan awal.

    Para pemilih lainnya akan memberikan suaranya pada 5 November waktu AS. Selain memilih presiden, pemilu AS kali ini juga akan menentukan para anggota House of Representatives (HOR) atau DPR AS dan Senat AS, juga para Gubernur dan pejabat daerah di 50 negara bagian AS.

    Sehari terakhir menjelang pemungutan suara, Harris dan Trump masih melakukan kampanye di negara bagian Pennsylvania, yang merupakan salah satu dari tujuh swing states, atau negara bagian yang menjadi perebutan suara sengit antara kedua capres untuk bisa memenangkan pilpres.

    Saat berkampanye di Pittsburgh, seperti dilansir Associated Press, Harris yang mewakili Partai Demokrat mengingatkan para pendukungnya bahwa “momentum ada di pihak kita”.

    “Besok adalah Hari Pemilu, dan momentum ada di pihak kita. Kita harus menuntaskannya dengan kuat. Jangan salah, kita akan menang,” ucapnya.

    Dia kemudian menyerukan para pendukungnya menggunakan hak suara dan juga mengajak orang-orang di sekitar mereka untuk menggunakan hak suara saat pemungutan suara berlangsung pada 5 November.

    “Saya meminta suara Anda. Pilihan Anda adalah suara Anda, dan suara Anda adalah kekuatan Anda,” sebut Harris.

    Sementara itu, Trump yang mewakili Partai Republik juga berkampanye di Pittsburgh. Dia menjanjikan akan menyelesaikan semua persoalan rakyat AS jika dia memenangkan pilpres tahun ini.

    “Suara untuk Trump berarti harga belanjaan Anda akan lebih murah. Gaji Anda akan lebih tinggi, jalanan Anda akan lebih aman, komunitas Anda akan lebih kaya dan masa depan Anda akan lebih cerah dari sebelumnya,” ujar Trump di hadapan para pendukungnya.

    Dia kemudian mengulang kalimat yang selalu disampaikan dalam kampanyenya. “Kamala merusaknya. Saya akan memperbaikinya,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)