Category: Detik.com Internasional

  • Raih 172 Suara Elektoral, Kamala Coba Mengejar Trump di Pilpres AS

    Raih 172 Suara Elektoral, Kamala Coba Mengejar Trump di Pilpres AS

    Washington DC

    Data terbaru dalam proyeksi perolehan suara elektoral untuk pilpres Amerika Serikat (AS) tahun ini masih menunjukkan keunggulan capres Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, atas capres Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.

    Proyeksi terbaru media-media terkemuka AS, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024), menunjukkan Trump sejauh ini masih unggul dengan perolehan 211 suara elektoral melawan Harris dengan 172 suara elektoral.

    Dengan pemungutan suara diakhiri secara bertahap di negara-negara bagian AS pada Selasa (5/11) malam, data sampel terbaru yang menjadi dasar proyeksi media-media AS menunjukkan Trump sejauh ini unggul di sebanyak 22 negara bagian, termasuk Texas dan Ohio yang memiliki banyak suara elektoral.

    Sementara Harris saat ini diproyeksikan unggul di 12 negara bagian, yang mencakup California dan New York, serta ibu kota Washington DC. Proyeksi kemenangan Harris di negara bagian California yang memiliki 54 suara elektoral, langsung mendongkrak perolehan suara elektoralnya.

    Suara elektoral diperlukan untuk bisa memenangkan pilpres AS. Total terdapat total 538 suara elektoral yang diperebutkan dalam pilpres AS.

    Diperlukan sedikitnya 270 suara elektoral agar seorang capres bisa memenangkan pilpres AS. Atau dengan kata lain, capres yang terlebih dahulu mendapatkan 270 suara elektoral akan menjadi pemenang pilpres AS.

  • Heboh Ancaman Bom, 2 TPS di Pennsylvania AS Buka hingga Malam

    Heboh Ancaman Bom, 2 TPS di Pennsylvania AS Buka hingga Malam

    Pennsylvania

    Dua tempat pemungutan suara (TPS) di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), akan tetap dibuka hingga pukul 22.00 waktu setempat pada Selasa (5/11) malam. Langkah ini diambil setelah area di sekitar TPS sempat dievakuasi karena adanya ancaman bom.

    Kepala Dewan Pemilu Chester County, Josh Maxwell, seperti dilansir CNN, Rabu (6/11/2024), menuturkan bahwa keputusan untuk membuka dua TPS di dekat area West Chester hingga pukul 22.00 waktu setempat dimaksudkan untuk mengakomodasi para pemilih yang sebelumnya sempat dievakuasi.

    Pengadilan Cester County dalam perintah daruratnya mengizinkan para pemilih yang terdampak ancaman bom itu untuk mengisi surat suara sementara di sejumlah lokasi alternatif.

    Kemudian, para pemilih yang tetap mengantre pada pukul 22.00 waktu setempat, akan diizinkan untuk menggunakan suaranya bahkan setelah pukul 22.00 waktu setempat jika diperlukan.

    Diketahui bahwa TPS di area tersebut seharusnya sudah ditutup pukul 20.00 waktu setempat.

    Ancaman bom sebelumnya mendorong perintah evakuasi di sebuah gedung yang ada di area West Chester, yang menjadi lokasi TPS. Para pemilih di TPS itu sempat dialihkan ke sejumlah lokasi lainnya yang tidak jauh dari TPS tersebut.

    Ancaman bom di Pennsylvania ini hanyalah salah satu dari rentetan laporan serupa yang mencuat di beberapa negara bagian saat proses pemungutan suara berlangsung.

    Lihat juga Video ‘Trump Janji Akan Terima Jika Kalah Pilpres Pastikan Tak Ada Kekerasan’:

  • Unggul Sementara, Trump Raih 201 Suara Elektoral-Kamala 91

    Unggul Sementara, Trump Raih 201 Suara Elektoral-Kamala 91

    Washington DC

    Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, untuk sementara mengungguli capres Partai Demokrat, Kamala Harris, dalam pilpres yang digelar 5 November. Saat ini, Trump diproyeksikan meraup 201 electoral votes atau suara elektoral, jauh di atas Harris dengan 91 electoral votes.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024), proyeksi media-media AS sejauh ini memprediksi Trump menang di sebanyak 20 negara bagian, termasuk negara bagian dengan jumlah electoral votes besar seperti Texas dan Ohio. Beberapa negara bagian yang condong ke Partai Republik juga dimenangi Trump.

    Sedangkan Harris sejauh ini baru diproyeksikan memenangi delapan negara bagian, yakni Colorado, Delaware, Illionois, Maryland, Massachusetts, New York, Rhode Island dan Vermont, serta Washington DC yang merupakan ibu kota AS.

    Dengan meraup lebih banyak negara bagian, maka Trump saat ini diproyeksikan mendapatkan 201 electoral votes. Sementara Harris baru mendapatkan 91 electoral votes saja.

    Electoral votes diperlukan untuk memilih Presiden AS dalam voting yang digelar di Kongres pada Desember mendatang. Terdapat total 538 electoral votes yang diperebutkan dalam pilpres AS. Diperlukan sedikitnya 270 electoral votes agar seorang capres bisa memenangkan pilpres AS.

    Lihat Video ‘AS Tuduh Rusia Dalangi Hoax Bom di Tempat Pemungutan Suara Pilpres’:

  • Gubernur Pennsylvania-FBI Investigasi Sejumlah Ancaman Bom di TPS Pemilu AS

    Gubernur Pennsylvania-FBI Investigasi Sejumlah Ancaman Bom di TPS Pemilu AS

    Jakarta

    Gedung-gedung di kota Pennsylvania mendapat sejumlah ancaman bom dalam satu jam terakhir pada saat pemungutan suara berlangsung Pemilu AS. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dan FBI akan menyelidiki ancaman bom tersebut.

    Dilansir CNN, Rabu (6/11/2024), Shapiro mengatakan sejauh ini tidak ada ancaman yang dapat dipercaya terhadap publik. Shapiro mengatakan pejabat negara bagian Pennsylvania sedang menyelidiki ancaman bom tersebut dengan FBI.

    Diketahui, sejumlah warga dievakuasi usai muncul ancaman bom di gedung West Chester, tempat layanan pemungutan suara. Ketua Dewan Pemilu Chester County, Josh Maxwell, mengatakan para pemilih lalu dialihkan ke lokasi terdekat.

    “Ada ancaman bom di Pusat Layanan Pemerintah di West Chester, PA,” kata Ketua Dewan Pemilu Daerah Chester, Josh Maxwell, memposting di platform media sosial X, dilansir CNN.

    Kemudian surat suara langsung dikirim ke lokasi berbeda untuk dilakukan perhitungan suara usai TPS ditutup setelah pukul 8 malam.

    “Layanan Pemilih berlokasi di sana, dan surat suara langsung dikirimkan setelah pukul 8 malam. Surat suara melalui pos dihitung dan ditabulasi di lokasi yang berbeda,” ujar Maxwell.

    Maxwell menambahkan, gedung tersebut saat ini sedang digeledah oleh anjing dan akan segera kembali beroperasi jika tidak ditemukan apa pun.

    “Ada banyak kelompok orang yang berdiri di luar. Saya tidak memikirkan apa pun, jadi saya berjalan ke depan gedung,” kata Smitreski.

    “Petugas keamanan memberi tahu saya bahwa saya tidak dapat masuk karena ada ancaman bom dan harus menunggu beberapa saat lagi untuk kembali dan memberikan suara,” tambahnya.

    Ancaman bom tersebut adalah salah satu dari serangkaian ancaman bom yang dilaporkan di beberapa negara bagian pada Hari Pemilihan.

    Selain di Pennsylvania, negara bagian AS lainnya, yaitu Georgia dan Arizona juga telah melaporkan ancaman bom yang tidak kredibel. Pejabat di kedua wilayah tersebut mengatakan mereka menduga ancaman tersebut berasal dari Rusia.

    (yld/imk)

  • Trump Unggul Sementara Atas Kamala Harris di Texas dan Florida

    Trump Unggul Sementara Atas Kamala Harris di Texas dan Florida

    Jakarta

    Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilpres AS 2024 di beberapa negara bagian mulai ditutup dan penghitungan suara dimulai. Hasil sementara, capres dari Partai Republik Donald Trump unggul di Texas dan Florida.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/11/2024), berdasarkan proyeksi media AS, Trump unggul di empat negara bagian lagi dalam pemilihan presiden AS, termasuk Texas. Sementara Kamala Harris unggul sementara di Delaware.

    Trump juga unggul di North Dakota, South Dakota, dan Wyoming. Banyak negara bagian medan pertempuran utama dalam pemilu AS belum diumumkan.

    Trump juga unggul di Florida dan empat negara bagian lainnya yakni Alabama, Missouri, Oklahoma, dan Tennessee. Sementara Kamala Harris unggul di Maryland, Massachusetts.

    Angka untuk memenangkan kursi kepresidenan adalah 270. Para pengamat memperkirakan persaingan sengit untuk memperebutkan Gedung Putih akan ditentukan oleh beberapa negara bagian medan pertempuran utama.

    (whn/imk)

  • Trump Lebih Unggul dari Kamala Harris

    Trump Lebih Unggul dari Kamala Harris

    Jakarta

    Capres yang diusung Partai Demokrat Kamala Harris dan Capres dari Partai Republik Donald Trump terus bersaing ketat untuk memperebutkan Gedung Putih di Pilpres Amerika Serikat (AS). Hasil awal sementara Trump terhitung unggul berdasarkan proyeksi media AS.

    Dilansir AFP, Rabu (6/11/2024), hasil awal sementara mulai bermunculan, dengan media AS memproyeksikan kemenangan untuk Trump sejauh ini di Alabama, Florida, Indiana, Kentucky, Missouri, Oklahoma, South Carolina, Tennessee, dan West Virginia.

    Harris sejauh ini telah menguasai Maryland, Massachusetts, Vermont, dan ibu kota AS, Washington, DC. Sejauh ini, Harris memperoleh 27 suara elektoral dan Trump 99.

    Angka ajaib untuk memenangkan kursi kepresidenan adalah 270. Para pengamat memperkirakan persaingan sengit untuk memperebutkan Gedung Putih akan ditentukan oleh beberapa negara bagian medan pertempuran utama.

    Berikut ini adalah daftar negara bagian yang dimenangkan oleh setiap kandidat dan jumlah suara elektoral yang sesuai, berdasarkan proyeksi media AS termasuk CNN, Fox News, MSNBC/NBC News, ABC, dan CBS.

    Kamala Harris (27)
    – Distrik Columbia (3)
    – Maryland (10)
    – Massachusetts (11)
    – Vermont (3)

    Donald Trump (99)
    – Alabama (9)
    – Florida (30)
    – Indiana (11)
    – Kentucky (8)
    – Missouri (10)
    – Oklahoma (7)
    – Carolina Selatan (9)
    – Tennessee (11)
    – Virginia Barat (4)

    (azh/azh)

  • Gubernur Pennsylvania-FBI Investigasi Sejumlah Ancaman Bom di TPS Pemilu AS

    FBI Ungkap Ada Ancaman Bom Palsu di TPS Pilpres AS, Voting Sempat Tertunda

    Jakarta

    Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkap adanya ancaman bom palsu di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024. Peringatan itu muncul setelah ancaman bom sempat mengganggu pemungutan suara.

    Dilansir Reuters dan kantor berita AFP, Rabu (6/11/2024), ancaman bom itu sempat mengganggu proses pemungutan suara di negara bagian Georgia AS, Selasa (5/11) waktu setempat.

    “FBI mengetahui adanya ancaman bom terhadap lokasi pemungutan suara di beberapa negara bagian, banyak di antaranya tampaknya berasal dari domain email Rusia,” kata juru bicara FBI Savannah Syms dalam sebuah pernyataan.

    Savannah mengatakan saat ini ancaman bom itu belum belum dapat dipastikan kebenarannya. Dia meminta warga AS untuk tetap waspada.

    “Sejauh ini, tidak ada satu pun ancaman yang dapat dipastikan kebenarannya,” imbuhnya, seraya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

    Menteri Luar Negeri Georgia yang berasal dari Partai Republik, Brad Raffensperger, menyalahkan campur tangan Rusia atas hoaks bom pada hari pemilu tersebut.

    “Sepertinya mereka berniat jahat. Mereka tidak ingin pemilu kita berjalan lancar, adil dan akurat, dan jika mereka bisa membuat kita bertarung di antara kita sendiri, mereka bisa menganggapnya sebagai kemenangan,” kata Raffensperger kepada wartawan.

    Voting Tertunda di 7 TPS

    “Tidak ada tempat pemungutan suara yang ditutup selama lebih dari 30 menit,” katanya kepada AFP di luar salah satu tempat pemungutan suara — Sekolah Dasar Feldwood di South Fulton.

    “Ada beberapa orang yang mencoba untuk mencegah warga South Fulton untuk memilih, tetapi kami adalah kota paling hitam di Amerika Serikat,” katanya.

    Lihat juga Video ‘Momen Kamala Harris Door to Door Sehari Jelang Pilpres AS’:

    (whn/yld)

  • Arkeolog ‘Tak Sengaja’ Temukan Kota Maya kuno yang Hilang

    Arkeolog ‘Tak Sengaja’ Temukan Kota Maya kuno yang Hilang

    Jakarta

    Kota Maya kuno yang hilang telah ditemukan setelah berabad-abad tersembunyi di balik hutan Meksiko yang rimbun. Para arkeolog menemukan piramida, lapangan olahraga, jalur-jalur yang menghubungkan distrik dan amfiteater di Campeche, bagian tenggara Meksiko.

    Mereka menemukan kompleks tersembunyi yang mereka namai Valeriana menggunakan Lidar, sebuah teknik menggunakan laser untuk menyurvei struktur yang terkubur di bawah vegetasi.

    Mereka meyakini kepadatannya berada di urutan kedua setelah Calakmul, yang dianggap sebagai situs Maya terbesar di Amerika Latin kuno.

    Tim arkeolog menemukan tiga situs secara keseluruhan yang ukurannya sebesar Edinburgh, ibu kota Skotlandia”secara tidak sengaja” ketika salah satu arkeolog menjelajah data di internet.

    “Saya menjelajah sampai halaman 16 di mesin pencarian Google dan menemukan survei laser untuk pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh organisasi Meksiko,” terang Luke Auld-Thomas, mahasiswa S-3 arkeologi di Tulane University di AS.

    Survei yang dimaksud Auld-Thomas adalah survei Lidar, teknik penginderaan jarak jauh yang menembakkan ribuan laser dari pesawat dan memetakan objek di bawahnya menggunakan waktu yang dibutuhkan sinyal untuk kembali.

    Namun ketika Auld-Thomas memproses data dengan metode yang digunakan para arkeolog, dia menemukan apa yang terlewat oleh orang-orang kota besar kuno yang diperkirakan menjadi rumah bagi 30-50.000 orang sekitar tahun 750 hingga 850.

    Jumlah penduduk itu lebih dari populasi yang tinggal di wilayah itu saat itu, menurut para peneliti.

    Auld-Thomas dan para rekannya menamai kota itu Valeriana, sesuai dengan nama laguna yang berada di dekatnya.

    Temuan ini membantu mengubah gagasan dalam pemikiran Barat bahwa daerah Tropis adalah tempat “kematian peradaban”, kata Profesor Marcello Canuto, salah satu penulis penelitian tersebut.

    Sebaliknya, bagian dunia ini merupakan rumah bagi budaya yang kaya dan kompleks, jelasnya.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Valeriana memiliki “ciri khas ibu kota” dan menempati urutan kedua dalam kepadatan bangunan setelah situs Calakmul yang spektakuler, yang berjarak sekitar 100 km.

    Situs ini “tersembunyi di tempat yang mudah terlihat”, kata para arkeolog, karena hanya berjarak 15 menit berjalan kaki dari jalan utama dekat Xpujil yang kini menjadi tempat tinggal sebagian besar suku Maya.

    Hingga kini belum ada foto atau gambar mengenai kota yang hilang tersebut karena “tidak ada seorang pun yang pernah ke sana”, kata para peneliti, meskipun penduduk setempat mungkin menduga ada reruntuhan di bawah gundukan tanah yang mereka tempati.

    Baca juga:

    Kota Valeriana, yang memiliki luas 16,6 kilometer persegi, memiliki dua pusat bangunan berjarak 2km satu sama lain, dihubungkan oleh rumah-rumah dan jalan lintas yang padat.

    Di sana terdapat dua plaza dengan piramida kuil, tempat orang Maya beribadah, menyimpan harta karun seperti topeng giok, dan menguburkan orang mati.

    Di sana juga terdapat lapangan tempat orang memainkan permainan bola kuno.

    Ada juga bukti adanya waduk, yang menunjukkan bahwa orang memanfaatkan lanskap tersebut untuk mendukung populasi yang besar.

    Secara keseluruhan, Auld-Thomas dan Prof Canuto mensurvei tiga lokasi berbeda di hutan. Mereka menemukan 6.764 bangunan dengan berbagai ukuran.

    Getty ImagesBukti keberadaan reruntuhan kota kuno ini ditemukan oleh survei yang dilakukan untuk memetakan wilayah hutan

    Profesor Elizabeth Graham dari University College London, yang tak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan temuan ini mendukung klaim bahwa Maya tinggal di kota-kota atau desa-desa yang kompleks, bukan di desa-desa terpencil.

    “Intinya adalah bahwa lanskapnya sudah pasti berpenghuni – menetap di masa lalu – dan tidak, seperti yang terlihat oleh mata telanjang, tidak berpenghuni atau ‘liar’,” katanya.

    Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika peradaban Maya runtuh sejak 800 M dan seterusnya, hal itu terjadi sebagian karena populasi mereka sangat padat dan tidak dapat bertahan hidup dari masalah iklim.

    “Hal itu menunjukkan bahwa lanskap tersebut benar-benar penuh dengan orang pada awal musim kemarau dan tidak memiliki banyak fleksibilitas lagi. Jadi mungkin seluruh sistem pada dasarnya hancur ketika orang pindah semakin jauh,” kata Auld-Thomas.

    Perang dan penaklukan oleh penjajah Spanyol di wilayah tersebut pada abad ke-16 juga berkontribusi terhadap pemusnahan negara-kota Maya.

    Baca juga:Banyak kota lain mungkin ditemukan ke depan

    Teknologi Lidar telah merevolusi cara arkeolog melakukan survei wilayah yang dilingkupi vegetasiseperti hutan tropisdan membuka dunia baru akan peradaban yang hilang, menurut Prof Canuto.

    Dalam beberapa tahun di awal kariernya sebagai arkeolog, Canuto menjelaskan, survei dilakukan menggunakan kaki dan tangan, menggunakan peralatan sederhana untuk memeriksa tanah sedikit demi sedikit.

    Namun, dalam satu dekade sejak Lidar digunakan di wilayah Mesoamerika, Canuto mengatakan wilayah yang dipetakan oleh metode baru itu sekitar 10 kali lipat wilayah yang berhasil dipetakan oleh para arkeolog dalam waktu sekitar satu abad.

    Getty ImagesCalakmul adalah situs arkeologi Maya yang terletak jauh di dalam hutan di wilayah Cekungan Peten, Meksiko.

    Auld-Thomas mengatakan bahwa hasil kerjanya menunjukkan bahwa ada banyak situs lain yang tidak diketahui oleh para arkeolog.

    Faktanya, begitu banyak situs telah ditemukan namun para peneliti tidak dapat berharap untuk menggali semuanya.

    “Saya harus pergi ke Valeriana suatu saat nanti. Lokasinya sangat dekat dengan jalan raya, bagaimana mungkin tidak? Namun, saya tidak dapat mengatakan bahwa kami akan melakukan proyek di sana,” kata Auld-Thomas.

    “Salah satu sisi buruk dari penemuan banyak kota Maya baru di era Lidar adalah jumlah kota tersebut lebih banyak daripada yang dapat kit pelajari,” tambahnya.

    Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal akademis Antiquity.

    (ita/ita)

  • IKEA Bayar Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa Era Jerman Timur

    IKEA Bayar Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa Era Jerman Timur

    Jakarta

    IKEA dan parlemen Jerman Bundestag minggu lalu mengumumkan bahwa perusahaan furnitur raksasa Swedia itu akan menyumbang sekitar 6 juta euro untuk kas dana kompensasi kerja paksa yang dirancang pemerintah Jerman. Dana itu untuk memberikan kompensasi kepada para korban kerja paksa di masa rezim sosialis Jerman Timur dulu.

    Hingga reunifikasi Jerman tahun 1990, negara sosialis Jerman Timur memaksa tahanan di penjara bekerja untuk perusahaan-perusahaan Barat, antara lain IKEA. Tahun 2012, IKEA sudah mengisyaratkan akan menyumbangkan santunan kepada mantan narapidana kerja paksa. Perusahaan-perusahaan Barat yang juga terlibat dalam sistem kerja paksa itu antara lain perusahaan Otto, Quelle, dan raksasa jaringan supermarket Aldi.

    Evelyn Zupke, komisaris federal untuk korban kediktatoran Jerman Timur mengatakan, komitmen IKEA terhadap dana kompensasi merupakan terobosan. Keputusan IKEA untuk memikul tanggung jawab atas perannya patut dihormati, kata Evelyn Zupke kepada DW.

    “Jalan ini juga sangat menunjukkan bagaimana kita masih bisa membantu mereka yang menderita di bawah kediktatoran, bahkan hingga saat ini,” katanya.

    Dieksploitasi demi kepentingan ekonomi Jerman Timur

    Dana kompensasi ini masih harus disetujui oleh Bundestag pada akhir tahun ini. Sampai saat ini, dana kompensasi sudah ada untuk korban yang ada di negara-negara bagian bekas Jerman Timur dulu. Setiap korban menerima bayaran beberap ratus euro. Tetapi mereka yang pindah ke Jerman bagian barat tidak berhak menerima kompensasi. Namun hal itu kini akan berubah.

    Saat ini, para korban rezim Jerman Timur menerima “dana pensiun” sebesar 330 euro per bulan. Mereka ini adalah tahanan yang setidaknya menjalani tahanan 90 hari antara tahun 1945 sampai 1990 di Jerman Timur tanpa proses hukum yang benar.

    Evelyn Zupke menghitung bahwa janji kompensasi IKEA bisa bernilai jutaan euro dan dapat memberikan dukungan finansial kepada sekitar 2.000 korban. Dia berharap perusahaan-perusahaan Jerman kini juga akan berpartisipasi dalam pendanaan dama kompensasi. “Secara konkrit, saya ingin perusahaan seperti Aldi dan Otto akhirnya melihat masalah ini lebih mendalam,” ujarnya.

    Kerja paksa di penjara untuk dapat devisa

    Bulan April lalu, Universitas Humboldt di Berlin merilis hasil penelitian yang mendokumentasikan sejumlah kasus yang memberatkan. Studi tersebut merinci bagaimana tahanan politik dipaksa untuk memproduksi, antara lain, stoking yang dijual oleh Aldi. Beberapa produk yang dibuat oleh pekerja paksa di penjara-penjara Jerman Timur ditemukan di toko-toko dan katalog pesanan di Jerman Barat. Narapidana di Cottbus, misalnya, harus membuat kamera Praktica, yang dijual oleh perusahaan Jerman Quelle dan Otto kepada pelanggan mereka. Para tahanan di Dessau dipaksa memproduksi kaset audio untuk perusahaan kimia dan media Jerman, Magna. Beginilah cara negara sosialis Jerman Timur dulu mengumpulkan devisa yang sangat dibutuhkan.

    “Tenaga para tahanan dieksploitasi untuk kepentingan perekonomian terencana negara,” kata penelitian Universitas Humboldt. “Sejak tahun 1950-an hingga akhir Jerman Timur, antara 15.000 dan 30.000 tahanan dipaksa bekerja setiap tahun, terutama di wilayah di mana pekerja sipil tidak mau bekerja karena kondisi kerja yang buruk.”

    Menanggapi laporan itu, juru bicara Aldi membuat pernyataan berikut: “Kami menyesalkan dan mengutuk praktik – yang tampaknya umum terjadi di bekas Jerman Timur – yang menggunakan tahanan politik dan narapidana di bawah tekanan untuk memproduksi barang.”

    Perjanjian antara IKEA dan parlemen Jerman Bundestag dihasilkan dari diskusi jangka panjang antara perusahaan dan beberapa perwakilan korban kerja paksa rezim Jerman Timur.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

    (ita/ita)

  • IKEA Bayar Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa Era Jerman Timur

    IKEA Bayar Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa Era Jerman Timur

    Jakarta

    IKEA dan parlemen Jerman Bundestag minggu lalu mengumumkan bahwa perusahaan furnitur raksasa Swedia itu akan menyumbang sekitar 6 juta euro untuk kas dana kompensasi kerja paksa yang dirancang pemerintah Jerman. Dana itu untuk memberikan kompensasi kepada para korban kerja paksa di masa rezim sosialis Jerman Timur dulu.

    Hingga reunifikasi Jerman tahun 1990, negara sosialis Jerman Timur memaksa tahanan di penjara bekerja untuk perusahaan-perusahaan Barat, antara lain IKEA. Tahun 2012, IKEA sudah mengisyaratkan akan menyumbangkan santunan kepada mantan narapidana kerja paksa. Perusahaan-perusahaan Barat yang juga terlibat dalam sistem kerja paksa itu antara lain perusahaan Otto, Quelle, dan raksasa jaringan supermarket Aldi.

    Evelyn Zupke, komisaris federal untuk korban kediktatoran Jerman Timur mengatakan, komitmen IKEA terhadap dana kompensasi merupakan terobosan. Keputusan IKEA untuk memikul tanggung jawab atas perannya patut dihormati, kata Evelyn Zupke kepada DW.

    “Jalan ini juga sangat menunjukkan bagaimana kita masih bisa membantu mereka yang menderita di bawah kediktatoran, bahkan hingga saat ini,” katanya.

    Dieksploitasi demi kepentingan ekonomi Jerman Timur

    Dana kompensasi ini masih harus disetujui oleh Bundestag pada akhir tahun ini. Sampai saat ini, dana kompensasi sudah ada untuk korban yang ada di negara-negara bagian bekas Jerman Timur dulu. Setiap korban menerima bayaran beberap ratus euro. Tetapi mereka yang pindah ke Jerman bagian barat tidak berhak menerima kompensasi. Namun hal itu kini akan berubah.

    Saat ini, para korban rezim Jerman Timur menerima “dana pensiun” sebesar 330 euro per bulan. Mereka ini adalah tahanan yang setidaknya menjalani tahanan 90 hari antara tahun 1945 sampai 1990 di Jerman Timur tanpa proses hukum yang benar.

    Evelyn Zupke menghitung bahwa janji kompensasi IKEA bisa bernilai jutaan euro dan dapat memberikan dukungan finansial kepada sekitar 2.000 korban. Dia berharap perusahaan-perusahaan Jerman kini juga akan berpartisipasi dalam pendanaan dama kompensasi. “Secara konkrit, saya ingin perusahaan seperti Aldi dan Otto akhirnya melihat masalah ini lebih mendalam,” ujarnya.

    Kerja paksa di penjara untuk dapat devisa

    Bulan April lalu, Universitas Humboldt di Berlin merilis hasil penelitian yang mendokumentasikan sejumlah kasus yang memberatkan. Studi tersebut merinci bagaimana tahanan politik dipaksa untuk memproduksi, antara lain, stoking yang dijual oleh Aldi. Beberapa produk yang dibuat oleh pekerja paksa di penjara-penjara Jerman Timur ditemukan di toko-toko dan katalog pesanan di Jerman Barat. Narapidana di Cottbus, misalnya, harus membuat kamera Praktica, yang dijual oleh perusahaan Jerman Quelle dan Otto kepada pelanggan mereka. Para tahanan di Dessau dipaksa memproduksi kaset audio untuk perusahaan kimia dan media Jerman, Magna. Beginilah cara negara sosialis Jerman Timur dulu mengumpulkan devisa yang sangat dibutuhkan.

    “Tenaga para tahanan dieksploitasi untuk kepentingan perekonomian terencana negara,” kata penelitian Universitas Humboldt. “Sejak tahun 1950-an hingga akhir Jerman Timur, antara 15.000 dan 30.000 tahanan dipaksa bekerja setiap tahun, terutama di wilayah di mana pekerja sipil tidak mau bekerja karena kondisi kerja yang buruk.”

    Menanggapi laporan itu, juru bicara Aldi membuat pernyataan berikut: “Kami menyesalkan dan mengutuk praktik – yang tampaknya umum terjadi di bekas Jerman Timur – yang menggunakan tahanan politik dan narapidana di bawah tekanan untuk memproduksi barang.”

    Perjanjian antara IKEA dan parlemen Jerman Bundestag dihasilkan dari diskusi jangka panjang antara perusahaan dan beberapa perwakilan korban kerja paksa rezim Jerman Timur.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

    (ita/ita)