Category: Detik.com Internasional

  • Trump Menang Pilpres AS, Putin Tak Berencana Ucapkan Selamat

    Trump Menang Pilpres AS, Putin Tak Berencana Ucapkan Selamat

    Moskow

    Kremlin menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana untuk memberikan ucapan selamat kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih. Moskow menyatakan akan menilai Trump berdasarkan tindakan konkretnya saat kembali menjabat Presiden AS.

    Hubungan antara Rusia dan AS berada pada titik paling rendah sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan Moskow marah atas dukungan Barat terhadap Ukraina.

    “Kami akan menarik kesimpulan berdasarkan langkah konkret dan kata-kata yang konkret,” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024),

    Peskov juga mengatakan bahwa Putin tidak ada rencana untuk memberikan ucapan selamat secara resmi kepada Trump.

    “Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat yang secara langsung, dan secara tidak langsung, terlibat dalam perang melawan negara kita,” sebut Peskov dalam pernyataannya seperti dikutip CNN, merujuk pada perang di Ukraina.

    Ketika Presiden Joe Biden memenangkan pilpres tahun 2020 lalu, Putin menjadi salah satu pemimpin terakhir yang mengucapkan selamat. Pada saat itu, Putin baru mengirimkan pesan berisi ucapan selamat sekitar enam pekan setelah pemungutan suara digelar di AS.

    Trump sebelumnya mengklaim akan mengakhiri pertempuran di Ukraina dalam waktu 24 jam jika dirinya terpilih menjadi Presiden AS. Peskov menilai AS memang “mampu membantu mengakhiri konflik ini” di Ukraina, namun menurutnya, Washington juga “negara yang mengobarkan konflik”.

  • Trump Menangi Pilpres AS, Iran Siap Konfrontasi dengan Israel

    Trump Menangi Pilpres AS, Iran Siap Konfrontasi dengan Israel

    Teheran

    Otoritas Iran menyebut pilpres Amerika Serikat (AS) tidak menjadi urusan negaranya dan siapa pun pemenangnya tidak akan memicu perbedaan signifikan dalam kebijakan Teheran. Penegasan ini disampaikan setelah mantan Presiden Donald Trump memenangi pilpres AS.

    Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Ali Fadavi, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, justru menegaskan Teheran siap untuk melakukan konfrontasi dengan Israel, dan tidak mengesampingkan serangan pendahuluan oleh AS dan Israel.

    Trump mengklaim kemenangan atas rivalnya, Wakil Presiden Kamala Harris, dalam pilpres 5 November kemarin. Hal ini menandai comeback politik menakjubkan empat tahun setelah dia meninggalkan Gedung Putih.

    Sehubungan dengan Iran, juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani menegaskan kehidupan rakyat Iran tidak akan terpengaruh oleh pilpres AS.

    “Pemilu AS sebenarnya bukan urusan kami. Kebijakan kami stabil dan tidak berubah berdasarkan individu. Kami telah membuat prediksi yang diperlukan sebelumnya dan tidak akan ada perubahan dalam kehidupan masyarakat,” ucap Mohajerani dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Tasnim.

    Para pejabat Arab dan negara-negara Barat telah mengatakan kepada Reuters bahwa Trump mungkin akan menerapkan kembali “kebijakan tekanan maksimum” melalui peningkatan sanksi terhadap industri minyak Iran dan memberdayakan Israel untuk menyerang situs nuklir Teheran, bahkan melakukan “pembunuhan yang ditargetkan”.

  • Raih 276 Suara Elektoral, Trump Menangi Pilpres AS!

    Raih 276 Suara Elektoral, Trump Menangi Pilpres AS!

    Jakarta

    Calon presiden dari partai Republik, Donald Trump telah memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat, mengalahkan Kamala Harris, capres Partai Demokrat.

    Kemenangan Trump ini diumumkan oleh beberapa jaringan televisi AS pada Rabu (6/11). Kemenangan ini mengembalikannya ke Gedung Putih setelah kampanye yang panjang dan melelahkan, yang membuat Trump berhasil melewati dua upaya pembunuhan dan satu hukuman pidana.

    Dilansir CNN, Rabu (6/11/2024), Trump kini telah meraih 276 suara elektoral, sedangkan saingannya, Kamala meraup 219 suara elektoral.

    Angka ajaib untuk memenangkan kursi kepresidenan adalah 270 suara elektoral.

    Diketahui bahwa dalam sistem pemilu AS, perolehan jumlah electoral votes ini merupakan kunci kemenangan kandidat dalam pemilihan presiden (pilpres AS).

    Dalam pilpres inilah, terlihat perbedaan mencolok antara pemilu AS dengan negara-negara lain di dunia. Di negara-negara lain, kandidat yang meraih dukungan terbesar akan keluar sebagai pemenang pemilu. Namun, dalam pilpres AS praktis diputuskan oleh electoral college yang berjumlah 558.

    Rakyat AS sebetulnya memilih mereka dan tidak memilih kandidat presidennya. Jumlah electoral college ini ditentukan oleh jumlah penduduk di masing-masing negara bagian.

    Total anggota electoral college adalah 538 orang. Seorang kandidat presiden harus mendapatkan suara electoral college terbanyak, yakni 270 atau lebih, untuk memenangkan pemilu.

    (ita/ita)

  • Netanyahu Ucapkan Selamat pada Trump: Ini Kemenangan Besar!

    Netanyahu Ucapkan Selamat pada Trump: Ini Kemenangan Besar!

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengklaim kemenangan dalam pilpres AS. Netanyahu memuji kemenangan Trump sebagai kemenangan besar dan comeback terhebat dalam sejarah.

    “Selamat atas comeback terhebat dalam sejarah!” ucap Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantornya, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024).

    “Kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih memberikan awal baru bagi Amerika dan komitmen ulang yang kuat untuk aliansi besar antara Israel dan Amerika. Ini adalah kemenangan besar!” sebut Netanyahu merujuk pada Trump.

    AS merupakan sekutu dan pendukung militer utama Israel. Pilpres AS pada 5 November kemarin digelar pada momen kritis bagi Timur Tengah, dengan perang terus berkecamuk di Jalur Gaza dan pertempuran berlanjut di Lebanon.

    Tidak hanya Netanyahu, ucapan selamat untuk Trump juga disampaikan oleh sejumlah pejabat tinggi Israel lainnya, termasuk Presiden Isaac Herzog yang mengharapkan hubungan Israel-AS diperkuat di bawah Trump.

    “Selamat kepada Presiden @realDonaldTrump atas kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih… Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk memperkuat ikatan kuat antara rakyat kita, untuk membangun masa depan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, dan untuk menjunjung tinggi kepentingan kita,” kata Herzog dalam pernyataannya via media sosial.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel yang baru, Israel Katz, yang baru saja ditunjuk oleh Netanyahu pada Selasa (5/11) waktu setempat, juga turut mengucapkan selamat kepada Trump.

  • Trump Klaim Menangi Pilpres AS, Hamas Bilang Gini

    Trump Klaim Menangi Pilpres AS, Hamas Bilang Gini

    Gaza City

    Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, turut mengomentari pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), setelah mantan Presiden Donald Trump mengklaim kemenangannya.

    Hamas mengatakan bahwa AS di bawah Trump, harus mengakhiri “dukungan buta” mereka terhadap Israel dalam perang yang berkecamuk di Jalur Gaza selama setahun terakhir.

    Komentar itu, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024), disampaikan oleh seorang pejabat senior Hamas, Bassem Naim, yang merupakan anggota biro politik Hamas.

    “Dukungan buta terhadap entitas Zionis ini harus diakhiri karena ini mengorbankan masa depan rakyat kita dan keamanan, serta stabilitas kawasan,” ucap Naim saat berbicara kepada AFP usai Trump mengklaim kemenangannya dalam pilpres AS pada Rabu (6/11) dini hari waktu setempat.

    Perang antara Hamas dan militer Israel telah berkecamuk di Jalur Gaza selama lebih dari setahun terakhir. Perang diawali oleh serangan mengejutkan Hamas terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

    Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan setempat, telah menewaskan sedikitnya 43.391 orang, yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan data otoritas kesehatan Gaza itu kredibel.

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah mengucapkan selamat kepada Trump atas apa yang disebutnya sebagai “comeback terhebat dalam sejarah”. Dia juga menyebut kemenangan Trump akan menjadi awal baru dalam aliansi AS-Israel.

    (nvc/ita)

  • Ucapkan Selamat, Erdogan Sebut Trump ‘Teman Saya’

    Ucapkan Selamat, Erdogan Sebut Trump ‘Teman Saya’

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Donald Trump, yang diproyeksikan terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat. Erdogan menyebut Trump sebagai “teman saya”.

    “Saya mengucapkan selamat kepada teman saya Donald Trump, yang memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat setelah perjuangan yang hebat dan terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat,” tulisnya di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/11/2024).

    Erdogan berharap bahwa di bawah kepemimpinan Trump, “hubungan Turki-AS akan menguat, bahwa krisis dan perang regional dan global, terutama masalah Palestina dan perang Rusia-Ukraina, akan berakhir.”

    “Saya percaya bahwa lebih banyak upaya akan dilakukan untuk dunia yang lebih adil. Saya berharap bahwa pemilihan umum ini akan bermanfaat bagi orang-orang yang bersahabat dan bersekutu di Amerika Serikat dan bagi seluruh umat manusia,” imbuh Erdoğan.

    Para pemimpin dunia lainnya telah mengucapkan selamat kepada Trump, yang telah diproyeksikan memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat, mengalahkan capres dari partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ia siap bekerja sama dengan Trump “dengan rasa hormat dan ambisi seperti yang telah kami lakukan selama empat tahun”.

    Dalam sebuah posting di media sosial X, Macron mengatakan bahwa hubungan dengan Trump, akan “mempertimbangkan keyakinan Anda, dan keyakinan saya”, dengan menambahkan: “Untuk lebih banyak perdamaian dan kemakmuran.”

  • Marah, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu yang Pecat Menhan

    Marah, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu yang Pecat Menhan

    Tel Aviv

    Ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa untuk memprotes langkah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant. Dalam aksinya, para demonstran yang marah, menuntut pemerintah melakukan segala hal untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Aksi protes ini, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (6/11/2024), meletus segera setelah kantor PM Israel mengumumkan pemecatan Gallant pada Selasa (5/11) waktu setempat, menyusul perbedaan pendapat soal perang melawan Hamas.

    Ribuan orang turun ke jalanan di pusat komersial Tel Aviv, dengan meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu. Mereka menuntut pemulangan 97 sandera yang hingga kini masih ditahan Hamas dan aliansinya di Jalur Gaza.

    Para demonstran, dalam aksinya, memblokir lalu lintas dan melakukan aksi pembakaran di tengah jalan. Beberapa dari mereka mengenakan kaos bertuliskan “Bawa mereka pulang sekarang!” yang merujuk pada para sandera di Jalur Gaza.

    Sejumlah spanduk bertuliskan slogan-slogan bertuliskan “Kami berhak mendapatkan pemimpin yang lebih baik” dan “Tidak ada seorang pun yang tertinggal!”. Salah satu demonstran memakai borgol dan masker wajah yang mirip dengan Netanyahu.

    Pengumuman pemecatan Gallant oleh Netanyahu itu bertepatan dengan digelarnya pemilihan presiden (pilpres) AS, pendukung militer utama Israel. Sosok Gallant dikenal sebagai tokoh garis keras dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon, yang juga mendorong gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Jalur Gaza.

    Netanyahu dan Gallant sering berselisih mengenai serangan balasan terhadap Hamas, usai terjadi serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

  • Pemimpin Dunia Ramai-ramai Ucapkan Selamat pada Trump

    Pemimpin Dunia Ramai-ramai Ucapkan Selamat pada Trump

    “Selamat yang sebesar-besarnya, sahabat saya @realDonaldTrump, atas kemenangan pemilu bersejarah Anda,” tulis Modi di platform media sosial X. “Seiring dengan keberhasilan Anda di masa jabatan sebelumnya, saya berharap dapat memperbarui kerja sama kita,” tulisnya.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengucapkan selamat kepada Trump atas “kemenangannya yang mengesankan”. Dia berharap kepresidenan Trump akan membuat “perdamaian yang adil di Ukraina lebih dekat.”

    “Saya menghargai komitmen Presiden Trump terhadap pendekatan ‘perdamaian melalui kekuatan’ dalam urusan global. Inilah prinsip yang secara praktis dapat membawa perdamaian yang adil di Ukraina lebih dekat,” kata Zelensky dalam sebuah pernyataan di media sosial.

    Sebelumnya, Trump telah mengklaim “kemenangan yang luar biasa” saat berpidato di depan para pendukungnya pada Rabu (6/11) dini hari waktu setempat, setelah dirinya unggul atas Kamala Harris dalam pilpres. Trump berjanji untuk membantu menyembuhkan Amerika.

    Dalam pidatonya pada Rabu (6/11) dini hari, sekitar pukul 02.30 waktu AS. seperti dilansir CBS News, Rabu (6/11/2024), Trump menyebut dirinya menyongsong “era keemasan Amerika”.

    “Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika yang akan memungkinkan kita untuk menjadikan Amerika hebat kembali,” cetus Trump.

    Kita telah membuat sejarah karena suatu alasan malam ini, dan alasannya adalah karena kita telah mengatasi rintangan yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun,” kata Trump kepada para pendukungnya yang bersorak-sorai.

    (ita/ita)

  • Tuhan Selamatkan Nyawa Saya karena Satu Alasan

    Tuhan Selamatkan Nyawa Saya karena Satu Alasan

    Florida

    Dalam pidato kemenangannya di depan para pendukungnya, capres Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa dirinya banyak diberitahu oleh orang-orang, jika Tuhan telah menyelamatkan nyawanya untuk sebuah alasan.

    Hal itu merujuk pada upaya pembunuhan terhadap Trump dalam kampanyenya beberapa waktu lalu, di mana dia berhasil selamat dengan mengalami luka-luka di telinganya.

    “Tuhan menyelamatkan nyawa saya karena suatu alasan,” ucap Trump saat berbicara kepada para pendukungnya di Florida, seperti dilansir CNN, Rabu (6/11/2024).

    “Dan alasan itu adalah untuk menyelamatkan negara kita dan mengembalikan kejayaan Amerika. Dan sekarang kita akan memenuhi misi itu bersama-sama,” sebutnya.

    “Tugas yang ada di hadapan kita tidak akan mudah, namun saya akan mengerahkan segenap tenaga, semangat dan perjuangan yang ada dalam jiwa saya untuk pekerjaan yang telah Anda percayakan kepada saya,” ujar Trump di hadapan para pendukungnya.

    Dalam pidato yang disampaikan setelah media AS Fox News mengumumkan dirinya sebagai pemenang pilpres AS tahun ini, Trump menyebut dirinya “terpilih” sebagai Presiden ke-47 AS kemudian mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika.

    “Saya ingin berterima kasih kepada rakyat Amerika atas kehormatan luar biasa dengan terpilih sebagai Presiden ke-47, dan Presiden ke-45 untuk Anda,” kata Trump dalam pidatonya.

  • Kamala Harris Tak Muncul di Depan Pendukungnya yang Telah Berkumpul

    Kamala Harris Tak Muncul di Depan Pendukungnya yang Telah Berkumpul

    Washington DC

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, yang merupakan capres Partai Demokrat, tidak akan menyampaikan pidato di depan para pendukungnya, yang telah menunggu dirinya di Howard University, Washington DC, pada Selasa (5/11) malam waktu setempat.

    Hal ini diputuskan setelah hasil proyeksi media-media terkemuka AS menunjukkan Harris kalah dari capres Partai Republik, Donald Trump, dalam pilpres AS.

    Ketua tim kampanye Harris, Cedric Richmond, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (6/11/2024), mengatakan Harris baru akan berpidato di hadapan para pendukungnya dan di hadapan publik AS pada Rabu (6/11) pagi waktu AS.

    “Kita masih memiliki suara untuk dihitung. Kita masih memiliki negara bagian yang belum diumumkan hasilnya. Kita akan terus berjuang semalaman untuk memastikan bahwa setiap suara dihitung, setiap suara terucap,” ujar Richmond saat berbicara kepada para pendukung Harris yang berkumpul di Howard University.

    Diketahui bahwa Howard University yang ada di Washington DC merupakan almamater Harris.

    “Dia akan kembali ke sini besok untuk berpidato, tidak hanya kepada keluarga HU (Howard University), tidak hanya untuk berbicara kepada para pendukungnya tetapi juga untuk berbicara kepada bangsa,” sebutnya.