Category: Detik.com Internasional

  • Proposal Pembebasan Sandera Ditolak, AS Minta Qatar Usir Hamas

    Proposal Pembebasan Sandera Ditolak, AS Minta Qatar Usir Hamas

    Doha

    Amerika Serikat (AS) meminta Qatar untuk mengusir kelompok Hamas, yang memiliki kantor biro politik di Doha, dari wilayahnya setelah kelompok itu menolak proposal terbaru soal kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.

    Qatar yang merupakan negara kecil di Teluk Arab, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (9/11/2024), memainkan peran utama bersama AS dan Mesir dalam rentetan perundingan untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang sejauh ini belum membuahkan hasil.

    Perundingan terbaru yang digelar pada pertengahan Oktober lalu kembali gagal menghasilkan kesepakatan, dengan Hamas menolak proposal yang mengatur soal gencatan senjata jangka pendek tersebut.

    Seorang pejabat senior pemerintahan AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa otoritas AS telah mengatakan kepada Qatar jika kehadiran Hamas di Doha tidak lagi dapat diterima usai penolakan terus diberikan kelompok tersebut.

    “Setelah berulang kali menolak proposal pembebasan sandera, para pemimpin kelompok itu (Hamas-red) seharusnya tidak lagi diterima di ibu kota dari mitra Amerika mana pun,” tegas pejabat senior AS ini dalam pernyataannya pada Jumat (8/11).

    “Kami sudah memperjelas hal tersebut kepada Qatar menyusul penolakan Hamas beberapa minggu lalu terhadap proposal pembebasan sandera lainnya,” ucapnya.

    Menurut pejabat senior AS tersebut, otoritas Qatar telah mengajukan tuntutan itu kepada para pemimpin Hamas sekitar 10 hari lalu.

  • Presiden Palestina Telepon Trump, Siap Kerja Sama Akhiri Perang di Gaza

    Presiden Palestina Telepon Trump, Siap Kerja Sama Akhiri Perang di Gaza

    Jakarta

    Presiden Palestina Mahmud Abbas mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) melalui sambungan telepon. Abbas mengatakan siap bekerja sama untuk mencapai perdamaian di Jalur Gaza.

    Dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), kemenangan Trump terjadi saat Timur Tengah sedang bergejolak setelah pecahnya perang Gaza pada bulan Oktober 2023, yang dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel oleh kelompok militan Palestina Hamas.

    Abbas mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangannya. Abbas mengatakan Palestina siap bekerja sama untuk mencapai perdamaian yang adil di Gaza.

    “Kesiapannya untuk bekerja sama dengan Presiden Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan legitimasi internasional,” kata kanto Presiden Abbas dalam sebuah pernyataan.

    Dikatakan bahwa Trump juga meyakinkan Abbas bahwa dia akan bekerja untuk mengakhiri perang.

    “Presiden Trump menekankan bahwa ia akan bekerja untuk menghentikan perang, dan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Presiden Abbas dan pihak-pihak terkait di kawasan dan dunia untuk menciptakan perdamaian di kawasan tersebut,” jelasnya.

    Trump telah menyampaikan pesan perdamaian selama kampanyenya. Dia juga menggembar-gemborkan statusnya sebagai sekutu terkuat Israel, bahkan sampai berjanji kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa ia akan ‘menyelesaikan tugas’ melawan Hamas di Gaza.

    (lir/lir)

  • AS Dakwa Pria Iran Atas Dugaan Rencana Pembunuhan Donald Trump

    AS Dakwa Pria Iran Atas Dugaan Rencana Pembunuhan Donald Trump

    Washington DC

    Pemerintah AS mengajukan tuntutan terhadap seorang pria Iran terkait dugaan rencana pembunuhan terhadap presiden terpilih Donald Trump. Pelaku diduga saat ini masih berada di Iran.

    Dilansir BBC, Sabtu (9/11/2024), Departemen Kehakiman pada hari Jumat membuka dakwaan terhadap Farhad Shakeri (51). Pelaku dituduh ditugaskan untuk ‘memberikan rencana’ untuk membunuh Trump. Pemerintah AS mengatakan bahwa Shakeri belum ditangkap dan diyakini berada di Iran.

    Dalam pengaduan pidana yang diajukan di pengadilan Manhattan, jaksa menuduh bahwa seorang pejabat di Garda Revolusi Iran memerintahkan Shakeri pada bulan September menyusun rencana untuk mengawasi dan membunuh Trump.

    “Departemen Kehakiman telah mendakwa seorang aset rezim Iran yang ditugaskan oleh rezim tersebut untuk mengarahkan jaringan rekan kriminal untuk melanjutkan rencana pembunuhan Iran terhadap targetnya, termasuk Presiden terpilih Donald Trump,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.

    Departemen Kehakiman juga mendakwa dua orang lainnya yang diduga direkrut untuk membunuh seorang jurnalis Amerika yang merupakan pengkritik keras Iran.

    Pelaku lainnya diidentifikasi oleh Departemen Kehakiman sebagai Carlisle Rivera juga dikenal sebagai ‘Pop (49) dari Brooklyn dan Jonathon Loadholt (36) dari Staten Island. Keduanya muncul di pengadilan di Distrik Selatan New York pada hari Kamis dan ditahan sambil menunggu persidangan.

    Trump telah menghadapi dua dugaan percobaan pembunuhan terpisah tahun ini. Pada bulan Juli, seorang pria bersenjata mengenai telinga Trump saat rapat umum di Pennsylvania.

    “Tn. Shakeri diminta untuk membuat rencana untuk membunuh Trump dalam tujuh hari,” demikian tuduhan dalam dakwaan tersebut.

    Menurut jaksa, Shakeri mengatakan kepada penegak hukum bahwa ia tidak bermaksud mengusulkan rencana untuk membunuh Trump dalam jangka waktu tujuh hari tersebut, sehingga pejabat Garda Revolusi Iran menunda rencana tersebut.

    “Tn. Shakeri mengatakan pemerintah Iran memberitahunya bahwa akan lebih mudah untuk mencoba membunuh Trump setelah pemilihan, karena mereka yakin dia akan kalah,” kata jaksa penuntut.

    Jaksa penuntut menggambarkan Shakeri sebagai warga negara Afghanistan yang datang ke AS saat dia masih kecil. Dia akhirnya dideportasi sekitar tahun 2008 setelah menghabiskan 14 tahun di penjara karena didakwa melakukan perampokan.

    Jaksa penuntut mengatakan pria berusia 51 tahun itu menggunakan ‘jaringan rekan kriminal’, dari penjara, termasuk Rivera dan Loadholt, untuk melakukan pengawasan terhadap target pemerintah Iran.

    “Tn. Shakeri menjanjikan Tn. Rivera dan Tn. Loadholt $ 100.000 untuk membunuh jurnalis Amerika tersebut, yang telah melaporkan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi oleh rezim Iran,” menurut jaksa penuntut.

    Jurnalis tersebut, yang tidak disebutkan namanya, telah menjadi target di masa lalu.

    Selain jurnalis Amerika dan Trump, dakwaan tersebut menuduh pemerintah Iran berusaha membunuh dua pengusaha Yahudi Amerika yang tinggal di Kota New York, yang mendukung Israel di media sosial.

    Shakeri juga memberi tahu jaksa penuntut bahwa kontak-kontaknya di Iran memintanya untuk merencanakan penembakan massal untuk menargetkan wisatawan Israel di Sri Lanka pada Oktober 2024, setahun setelah serangan Hamas terhadap Israel.

    Shakeri, Rivera, dan Loadholt semuanya didakwa dengan pembunuhan bayaran, yang hukumannya maksimal 10 tahun penjara. Mereka juga menghadapi dakwaan konspirasi pencucian uang –yang dapat mengakibatkan hukuman 20 tahun penjara- dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan bayaran.

    (lir/lir)

  • Israel Serang Tyre Lebanon, 3 Orang Tewas-30 Terluka

    Israel Serang Tyre Lebanon, 3 Orang Tewas-30 Terluka

    Beirut

    Serangan Israel menghantam kota selatan Tyre, Lebanon. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang tewas dan 30 lainnya luka-luka.

    Dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), Kantor Berita Nasional mengatakan serangan itu menargetkan tiga bangunan di Kota Tyre. Serangan menyebabkan kerusakan berat pada blok apartemen di sekitarnya.

    Israel disebut tidak mengeluarkan peringatan evakuasi sebelum serangan itu.

    Israel telah berperang dengan kelompok militan Lebanon, Hizbullah sejak akhir September. Israel memperluas fokusnya dari memerangi Hamas di Jalur Gaza menjadi mengamankan perbatasan utaranya.

    Hizbullah memulai serangan intensitas rendah terhadap Israel untuk mendukung Hamas setelah serangan sekutu Palestina-nya pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang Gaza.

    (lir/lir)

  • Rusia Serahkan 563 Jenazah Tentara Ukraina yang Tewas dalam Perang

    Rusia Serahkan 563 Jenazah Tentara Ukraina yang Tewas dalam Perang

    Kyiv

    Ukraina mengatakan bahwa mereka telah menerima jenazah 563 tentara dari otoritas Rusia. Ukraina menyebut pasukan itu tewas dalam pertempuran di wilayah Donetsk timur.

    Dilansir AFP, Jumat (8/11/2024), pertukaran tahanan dan jenazah personel militer yang tewas tetap menjadi salah satu dari sedikit bidang kerja sama antara Moskow dan Kyiv sejak Rusia menginvasi pada tahun 2022.

    “Jenazah 563 pembela Ukraina yang gugur telah dikembalikan ke Ukraina,” kata Markas Besar Koordinasi untuk Perawatan Tawanan Perang dalam sebuah pernyataan di media sosial.

    Pengumuman tersebut merupakan salah satu pemulangan terbesar prajurit Ukraina yang tewas sejak dimulainya perang.

    Pernyataan itu mengatakan bahwa 320 jenazah telah dikembalikan dari wilayah Donetsk dan 89 prajurit telah tewas di dekat Bakhmut, sebuah kota yang direbut Rusia pada bulan Mei tahun lalu setelah pertempuran yang menelan biaya besar.

    Pernyataan itu menambahkan bahwa sebanyak 154 jenazah lainnya telah dikembalikan dari kamar mayat di dalam Rusia.

    Baik Rusia maupun Ukraina tidak secara terbuka mengungkapkan berapa banyak personel militer yang telah tewas dalam pertempuran.

    (lir/lir)

  • Erdogan Berharap Trump Minta Israel Setop Perang di Gaza-Lebanon

    Erdogan Berharap Trump Minta Israel Setop Perang di Gaza-Lebanon

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengharapkan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meminta Israel untuk “menghentikan” perangnya di Jalur Gaza dan Lebanon. Erdogan mengatakan bahwa awal yang baik adalah dengan menghentikan dukungan senjata Washington untuk Tel Aviv.

    Erdogan dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/11/2024), menyebut Trump pernah berjanji untuk mengakhiri konflik yang kini berkecamuk di kawasan Timur Tengah. Dia berharap Trump memenuhi janjinya itu saat kembali menjabat Presiden AS tahun depan.

    “Trump telah berjanji untuk mengakhiri konflik… Kami ingin janji itu dipenuhi dan Israel diminta untuk ‘berhenti’,” ucap Erdogan saat berbicara kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari kunjungannya ke Budapest, Hungaria.

    “Trump menghentikan dukungan senjata yang diberikan kepada Israel bisa menjadi awal yang baik untuk menghentikan agresi Israel di tanah Palestina dan Lebanon,” cetus Erdogan dalam pernyataannya.

    Selama ini, Turki selalu melontarkan kritikan keras terhadap rentetan serangan Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza dan konflik melawan Hizbullah di wilayah Lebanon.

    Ankara sendiri telah menghentikan perdagangan dengan Tel Aviv, serta mengajukan permohonan untuk bergabung dalam gugatan genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ). Otoritas Israel telah berulang kali membantah tuduhan genosida.

  • Penasihat Khamenei Ingatkan Tak Emosional Respons Israel: Kita Harus Bijak

    Penasihat Khamenei Ingatkan Tak Emosional Respons Israel: Kita Harus Bijak

    Jakarta

    Seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan agar negara itu tidak melancarkan respons secara “naluriah atau emosional” terhadap serangan udara Israel di republik Islam itu bulan lalu.

    Israel, musuh bebuyutan Iran, terlibat dalam konflik dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza dan kelompok Hizbullah di Lebano. Kedua kelompok bersenjata tersebut didukung Iran.

    Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang lokasi-lokasi militer di Iran pada 26 Oktober lalu, sebagai balasan atas serangan rudal besar-besaran Iran terhadap Israel di awal bulan itu.

    “Israel bermaksud membawa konflik ke Iran. Kita harus bertindak bijak untuk menghindari jebakannya dan tidak bereaksi secara naluriah,” kata penasihat Khamenei, Ali Larijani, kepada televisi pemerintah Iran pada Kamis (7/11) malam waktu setempat, dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (8/11/2024).

    Otoritas Iran mengatakan telah menembakkan 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober lalu, sebagai tanggapan atas tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan di Beirut, Lebanon, dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat ia berada di Teheran, Iran.

    Setelah Israel membalas, Israel memperingatkan Iran agar tidak melakukan serangan balik. Namun, republik Islam itu telah bersumpah untuk melakukan serangan balasan terhadap Israel.

    “Tindakan dan reaksi kita ditentukan secara strategis, jadi kita harus menghindari respons naluriah atau emosional dan tetap sepenuhnya rasional,” imbuh Larijani.

  • Bentrokan di Amsterdam Lukai Warga Israel, 62 Orang Ditangkap

    Bentrokan di Amsterdam Lukai Warga Israel, 62 Orang Ditangkap

    Amsterdam

    Sedikitnya 62 orang ditangkap dalam bentrokan yang pecah usai pertandingan sepak bola di Amsterdam, Belanda. Sekitar lima orang yang mengalami luka-luka dalam bentrokan ini, terpaksa dilarikan ke rumah sakit setempat.

    “Sejumlah laporan soal kejadian tadi malam di Amsterdam beredar di media sosial,” sebut Kepolisian Amsterdam dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Jumat (8/11/2024).

    “Sejauh ini diketahui bahwa lima orang telah dibawa ke rumah sakit, dan sebanyak 62 orang telah ditangkap,” imbuh pernyataan tersebut.

    Laporan media lokal Belanda, AT5, sebelumnya menyebut bentrokan yang melibatkan beberapa warga negara Israel itu terjadi pada Kamis (7/11) malam itu melibatkan suporter sepak bola yang menonton pertandingan Liga Eropa antara klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv melawan klub Belanda Ajax Amsterdam.

    Laporan AT5 menyebutkan bahwa sejumlah perkelahian serta aksi vandalisme terjadi di pusat kota Amsterdam.

    “Sejumlah besar kendaraan unit mobile dikerahkan di lokasi dan pengerahan tambahan juga dikerahkan,” sebut laporan AT5.

    Kepolisian Amsterdam, pada Kamis (7/11) waktu setempat, mengatakan via media sosial bahwa pihaknya dalam kondisi sangat waspada usai terjadinya insiden bermuatan politik, termasuk pencabutan bendera Palestina dari sebuah gedung.

  • Heboh, 43 Monyet Kabur dari Fasilitas Penelitian AS

    Heboh, 43 Monyet Kabur dari Fasilitas Penelitian AS

    South Carolina

    Sedikitnya 43 monyet berkeliaran bebas di sebuah kota kecil di Amerika Serikat (AS), setelah melarikan diri dari sebuah fasilitas penelitian setempat. Otoritas berwenang di negara bagian South Carolina mengimbau warga setempat untuk menutup pintu dan jendela rumah mereka.

    Monyet jenis rhesus macaques ini, seperti dilansir AFP, Jumat (8/11/2024), kabur dari kandang mereka yang ada di sebuah fasilitas penelitian yang dikelola oleh Alpha Genesis, yang memiliki spesialisasi dalam penelitian biomedis berbasis primata, di sebuah kota kecil bernama Yemassee, South Carolina.

    Puluhan monyet yang kabur dan kini berkeliaran itu digambarkan “mudah ketakutan” oleh polisi setempat.

    Departemen kepolisian setempat, dalam pernyataan via media sosial, menyebut tim pencari telah dikerahkan untuk membantu menemukan monyet-monyet yang kabur tersebut.

    Disebutkan bahwa berbagai cara dilakukan oleh tim pencari, termasuk “bekerja untuk memikat mereka dengan makanan”.

    “Warga diimbau untuk menutup pintu dan jendela mereka dan segera melaporkan penampakan apa pun dengan menghubungi 911. Mohon jangan mencoba mendekati hewan-hewan ini dalam keadaan apa pun,” demikian pernyataan yang dirilis oleh kepolisian setempat.

  • Pejabatnya Sempat Ditahan di Yerusalem, Prancis Ribut dengan Israel!

    Pejabatnya Sempat Ditahan di Yerusalem, Prancis Ribut dengan Israel!

    Yerusalem

    Pemerintah Prancis bersitegang dengan Israel setelah pasukan keamanan Tel Aviv memasuki tempat suci di bawah pengelolaannya di Yerusalem, dan sempat menahan sebentar dua pejabat Prancis yang berstatus diplomat di sana. Otoritas Paris menuduh Tel Aviv telah merusak hubungan bilateral kedua negara.

    Insiden yang memicu ketegangan itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/11/2024), terjadi ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot dijadwalkan mengunjungi kompleks Gereja Pater Noster di Bukit Zaitun, Yerusalem Timur.

    Lokasi tersebut merupakan salah satu dari empat situs suci yang dikelola Prancis di Yerusalem, yang berada di bawah tanggung jawab otoritas Paris dan dianggap sebagai bagian dari kedaulatan Prancis.

    Sumber-sumber diplomatik Prancis mengatakan pasukan keamanan Israel telah diberitahu untuk tidak masuk sebelum kunjungan Menlu Barrot.

    Namun, para personel pasukan keamanan Israel tetap melakukannya dan sebagai konsekuensinya, Menlu Barrot menolak untuk memasuki kompleks itu — yang disebut Eleona dalam bahasa Prancis — selama para personel keamanan Tel Aviv ada di dalamnya.

    Situasi memanas, dengan menurut sumber-sumber tersebut, dua pejabat keamanan Prancis sempat ditangkap sebentar oleh otoritas Israel.

    Disebutkan para sumber diplomatik Prancis itu bahwa para personel keamanan Israel mengetahui kedua pejabat yang ditangkap itu berasal dari konsulat dan memiliki status diplomatik.

    Video: Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsian di Gaza, Sedikitnya 10 Orang Tewas